Anda di halaman 1dari 4

SIE FARM MANAGEMENT

Dusun Purwojati, Desa Dukuh Dempok, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur
HP/ WA: 081246834107, IG: @siefarm, FB: Sie Farm
Email: siefarmjember@gmail.com

SURAT PERJANJIAN KERJASAMA


Nomor: 002/SPK/II/2021

Diberitahukan bahwa pada hari Selasa, tanggal 02 Februari 2021 telah dibuat dan dilakukan sebuah
kesepakatan oleh kedua belah pihak yang dilakukan antara:

Nama : Veronica Agustin Nagayo


Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 12 Agustus 2000
Alamat KTP : Dusun Krajan I RT/RW 004/003 Kel/Desa Karangduren, Kec. Balung
NIK : 3509105208000003
Dalam hal ini bertindak dan berperan atas nama pribadi dalam melakukan perjanjian kerjasama ini
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : M. Niam Syukron Makmun


Tempat/tanggal lahir : Jember, 9 Agustus 1994
Alamat KTP : Mabilabol RT 002 RW 004 Desa Mabilabol Kecamatan Oksibil,
Pegunungan Bintang
NIK : 3509110908940005
Dalam hal ini bertindak dan berperan atas nama SIE Farm Management yang nantinya akan
disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan dikeluarkannya surat ini, maka kedua belah pihak telah mencapai sepakat dan satu suara
untuk mengikatkan diri dalam sebuah MOU dengan beberapa ketentuan sebagai berikut:

PASAL 1
KETENTUAN UMUM
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA
PIHAK. PARA PIHAK dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut:
1. PIHAK PERTAMA selaku client PIHAK KEDUA menyerahkan sejumlah uang tertentu
kepada PIHAK KEDUA untuk dipergunakan sebagai pembangunan instalasi hidroponik.
2.PIHAK KEDUA selaku pengelola bagi PIHAK PERTAMA bertanggung jawab untuk
melaksanakan pembangunan sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Ayat 1.
3. PIHAK KEDUA menerima uang dari PIHAK PERTAMA yang diserahkan sebesar 50% pada
saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani, 70% pada saat pembangunan instalasi hampir
diselesaikan oleh PIHAK KEDUA, dan 100% pada saat tanaman berada di atas instalasi secara
keseluruhan.

1 Paraf

( )
4. PIHAK PERTAMA apabila mengingkari perjanjian terkait kontinuitas produksi serta tidak
melaksanakan SOP yang telah ditetapkan secara otomatis memutuskan perjanjian kerjasama,
sehingga PIHAK KEDUA tidak lagi memiliki tanggung jawab atau kewajiban dan PIHAK
PERTAMA tidak bisa menuntut haknya begitupun sebaliknya.
5. Berdasarkan uraian di atas, baik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat
bekerjasama dalam menjalankan bisnis pertanian dengan sistem hidroponik.

PASAL 2.
WAKTU BERLAKU PERJANJIAN
Menyatakan bahwa surat perjanjian kerjasama ini berlaku mulai 02 Februari 2021 sampai dengan
waktu tercapainya BEP (Break Even Point) PIHAK PERTAMA dengan waktu yang tidak bisa
ditetapkan.

PASAL 3.
PROYEK YANG DIJALANKAN
Menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA membuat instalasi hidroponik sebanyak 2 meja instalasi
dengan bahan talang yang menerapakan sistem hidroponik NFT dan memiliki kapasitas 250 lubang
tanam setiap meja. 2 meja instalasi memiliki total 500 lubang tanam yang senilai Rp 17.000.000
(Tujuh Belas Juta Rupiah) yang pembangunannya dipercayakan kepada PIHAK KEDUA. Sistem
hidroponik NFT dengan bahan talang tidak dapat dirubah sistemnya oleh PARA PIHAK selama
BEP belum tercapai, apabila PIHAK PERTAMA ingin berinovasi dan melakukan perubahan, hal
tersebut bisa dikabulkan pada saat BEP PIHAK PERTAMA sudah tecapai, dan PIHAK KEDUA
tidak lagi memiliki kewajiban menjamin BEP.

PASAL 4.
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA
Menyatakan bahwa PIHAK PERTAMA memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
Hak PIHAK PERTAMA:
1. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk menerima edukasi pertanian modern dengan sistem
hidroponik secara profesional dari PIHAK KEDUA.
2. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk dijualkan seluruh produk yang dihasilkannya
sebagaimana tertera dalam perjanjian berdasarkan jumlah lubang sesuai dengan yang tercatat pada
Pasal 3 selama BEP belum tercapai.
3. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk menerima bimbingan dan arahan dari PIHAK
KEDUA minimal 1 kali dalam 1 minggu selama BEP belum tercapai.
4. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk menerima benih, nutrisi, dan media tanam (bahan baku
produksi) dengan harga termurah selama BEP belum tercapai.
5. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk menerima laporan keuangan dari PIHAK KEDUA
yang dilaporkan setiap bulan pada akhir bulan selama BEP belum tercapai.
6. PIHAK PERTAMA memiliki hak untuk dijualkan instalasinya oleh PIHAK KEDUA minimal
dalam jangka waktu 1 tahun pasca instalasi didirikan dengan nominal harga yang berlaku dan
selama BEP belum tercapai. Masa waktu penjualan instalasi oleh PIHAK KEDUA adalah
maksimal 3 bulan pasca PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan penjualan Apabila BEP

2 Paraf

( )
telah tercapai dalam waktu kurang atau sama dengan 1 tahun, maka PIHAK PERTAMA telah
kehilangan haknya untuk dijualkan instalasinya oleh PIHAK KEDUA.

Kewajiban PIHAK PERTAMA:


1. PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban untuk mengikuti prosedur seluruh kegiatan pertanian
(penanaman hingga penjualan, dll.) pada instalasi yang telah tercantum dalam perjanjian sesuai
jumlah lubang pada pasal 3 sesuai standar yang telah ditentukan oleh PIHAK KEDUA selama
BEP belum tercapai dengan salah satu standarnya yakni menanam komoditas selada.
2. PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban untuk mengkoordinasikan seluruh keputusan yang
diambil selama kegiatan pertanian (penanaman hingga penjualan, dll.) kepada PIHAK KEDUA
selama BEP belum tercapai. Apabila PIHAK PERTAMA sebanyak maksimal 3 kali melakukan
pelanggaran dengan mengambil keputusan tanpa melakukan koordinasi dan tidak melaporkan
kondisi yang sesungguhnya maka secara otomatis perjanjian kerjasama diputus dan PIHAK
KEDUA tidak berkewajiban menjamin BEP sebagaimana diatur pada Pasal 1 Ayat 4. Apabila
terjadi kendala teknis di luar kendali (bencana alam, kendala listrik, dll.) maka hal tersebut
dapat dijadikan bahan diskusi atau musyawarah dari PARA PIHAK untuk menentukan
kesepakatan terbaik.
3. PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban menyerahkan dana pembangunan kepada PIHAK
KEDUA sebesar 50% pada saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani, 70% pada saat
pembangunan instalasi hampir diselesaikan oleh PIHAK KEDUA, dan 100% pada saat tanaman
berada di atas instalasi secara keseluruhan sebagaimana diatur pada Pasal 1 Ayat 3.
4. PIHAK PERTAMA memiliki kewajiban berupa pemberian informasi penanaman, perawatan,
hingga penjualan kepada PIHAK KEDUA selama BEP belum tercapai.

PASAL 5.
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA
Menyatakan bahwa PIHAK KEDUA memiliki Hak dan Kewajiban sebagai berikut:
Hak PIHAK KEDUA:
1. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk diikuti prosedurnya oleh PIHAK PERTAMA pada
seluruh kegiatan pertanian (penanaman hingga penjualan, dll.) pada instalasi yang telah tercantum
dalam perjanjian sesuai jumlah lubang pada pasal 3 sesuai standar yang telah ditentukan oleh
PIHAK KEDUA selama BEP belum tercapai dengan salah satu standarnya yakni menanam
komoditas selada.
2. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk menerima koordinasi seluruh keputusan yang diambil oleh
PIHAK PERTAMA selama kegiatan pertanian (penanaman hingga penjualan, dll.) selama BEP
belum tercapai. Apabila PIHAK PERTAMA sebanyak maksimal 3 kali melakukan pelanggaran
dengan mengambil keputusan tanpa melakukan koordinasi dan tidak melaporkan kondisi
yang sesungguhnya maka secara otomatis perjanjian kerjasama diputus dan PIHAK KEDUA
tidak berkewajiban menjamin BEP sebagaimana diatur pada Pasal 1 Ayat 4. Apabila terjadi
kendala teknis di luar kendali (bencana alam, kendala listrik, dll.) maka hal tersebut dapat
dijadikan bahan diskusi atau musyawarah dari PARA PIHAK untuk menentukan kesepakatan
terbaik.
3. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk menerima dana pembangunan dari PIHAK PERTAMA
sebesar 50% pada saat perjanjian ini disepakati dan ditandatangani, 70% pada saat pembangunan

3 Paraf

( )
instalasi hampir diselesaikan oleh PIHAK KEDUA, dan 100% pada saat tanaman berada di atas
instalasi secara keseluruhan sebagaimana diatur pada Pasal 1 Ayat 3.
4. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk menerima informasi penanaman, perawatan, hingga
penjualan oleh PIHAK PERTAMA selama BEP belum tercapai.

Kewajiban PIHAK KEDUA:


1. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk memberikan edukasi pertanian modern dengan
sistem hidroponik secara profesional kepada PIHAK PERTAMA.
2. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk menjualkan seluruh produk yang dihasilkan oleh
PIHAK PERTAMA sebagaimana tertera dalam perjanjian berdasarkan jumlah lubang sesuai
dengan yang tercatat pada Pasal 3 selama BEP belum tercapai.
3. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk memberikan bimbingan dan arahan kepada PIHAK
PERTAMA minimal 1 kali dalam 1 minggu selama BEP belum tercapai.
4. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk menjual benih, nutrisi, dan media tanam (bahan
baku produksi) dengan harga termurah kepada PIHAK PERTAMA selama BEP belum
tercapai.
5. PIHAK KEDUA memiliki kewajiban untuk memberikan laporan keuangan kepada PIHAK
PERTAMA yang dilaporkan setiap bulan pada akhir bulan selama BEP belum tercapai.
6. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk menjualkan instalasi milik PIHAK PERTAMA minimal
dalam jangka waktu 1 tahun pasca instalasi didirikan dengan nominal harga yang berlaku dan
selama BEP belum tercapai. Masa waktu penjualan instalasi oleh PIHAK KEDUA adalah
maksimal 3 bulan pasca PIHAK PERTAMA mengajukan permohonan penjualan Apabila BEP
telah tercapai dalam waktu kurang atau sama dengan 1 tahun, maka PIHAK KEDUA telah
kehilangan kewajibannya untuk menjualkan instalasi milik PIHAK PERTAMA.

PASAL 6.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Menyatakan bahwa apabila di kemudian hari terjadi perselisihan, penyelesaian akan dilakukan
secara kekeluargaan. Apabila masih belum ditemui jalan keluar, dapat dilanjutkan secara hukum.

Jember, 02 Februari 2021


Pihak Pertama Pihak Kedua

Veronica Agustin Nagayo M. Niam Syukron Makmun

Anda mungkin juga menyukai