Anda di halaman 1dari 5

SURAT PERJANJIAN KERJA SAMA

PENGELOLAAN SPBU CENGKONG-PURWASARI

Pada hari ini Rabu, tanggal 24 (Dua Puluh Empat) bulan Mei tahun 2021 ( dua ribu dua puluh satu)
masing-masing pihak yang bertandatangan dibawah ini:

I. Nama : H.Toni Karya Gunawan


KTP : 3214131507700002
TT.Lahir : Bandung, 15 Juli 1970
Alamat : Kp.Cinangka RT 006 RW 003 Kec.Bungursari Kab.Purwakarta

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama serta kepentingan sendiri selaku pemilik pompa bensin
atau stasiun pengisian bahan bakar umum di singkat SPBU yang berada di cengkong-purwasari untuk
selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA

II. Nama : Heru Waskito


KTP : 3175072012690003
TT.Lahir : Jakarta, 20 Desember 1969
Alamat : Jl. Jankes AD Rt 008/002 Munjul Cipayung Jakarta Timur.

Dalam hal ini bertindak untuk nama serta kepentingan diri sendiri, untuk selanjutnya di sebut
sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dengan ini terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai
berikut :
1. Bahwa, PIHAK PERTAMA adalah pemilik lahan dan bangunan kantor yang di lengkapi dengan
fasilitas Pengisian Bahan Bakar Umum ( yang selanjutnya disebut SPBU ) yang berlokasi di
jalan Moch Shodiq Kampung Dukuh RT 001/005 Desa Sukasari Kecamatan Purwasari
Kabupaten Karawang – Jawa Barat yang dimiliki oleh dengan Sertifikat Hak Milik nomor
000925 atas nama Elthon Brameista Gunawan .
2. Bahwa, PIHAK PERTAMA bermaksud untuk melakukan kerjasama pengelolaan SPBU dengan
PIHAK KEDUA.

Keeduabelah pihak telah saling setuju dan sepakat mengikat diri dalam perjanjian Kerjasama
Pengelolaan SPBU dengan syarat-syarat serta ketentuan-ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal-
pasal sebagaimana berikut.
Pasal 1

DASAR KERJASAMA

Kerjasama yang dimaksud dalam perjanjian ini adalah penyerahaan seluruh pengelolaan dan
managemen SPBU milik PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dengan tata cara kerjasama yang di
sepakati oleh PARA PIHAK.

Pasal 2

PELIMPAHAN HAK DAN WEWENANG

Untuk kerja sama seperti tersebut dalam Pasal 1 diatas, Pihak Pertama setuju dan sepakat untuk
melimpahkan Hak dan Wewenang atas pengelolaan SPBU tersebut sepenuhnya hanya kepada Pihak
Kedua dan tidak dapat dialihkan dan atau dipindah tangankan baik oleh pihak Pertama maupun
Pihak Kedua setelahnya adanya Perjanjian ini kepada pihak manapun juga dengan dalih dan alasan
apapun.

Pasal 3

JANGKA WAKTU

Kerjasama tersebut dalam pasal 1 dari perjanjian ini telah disepakati oleh kedua belah pihak
dilangsungkan dengan jangka waktu selama 1 ( Satu ) Tahun ,terhitung sejak turunnya izin
operasional dari PT.Pertamina dan dapat diperpanjang kembali berdasarkan persetujuan Kedua
Belah Pihak.

Pasal 4

KUASA DAN KEKUASAAN

A. PIHAK PERTAMA memberikan kuasa dan Kekuasaan penuh kepada PIHAK KEDUA untuk
menjalankan dan melaksanakan segala usaha dan upaya untuk tercapainya maksud dan
tujuan dari Perjanjian ini , termasuk kuasa untuk bertindak mewakili pihak Pertama
dalam kepentingan dan keperluan sepanjang menyangkut operasional dan atau
pelaksanaan pengelolaan SPBU.
B. PIHAK PERTAMA memberikan kekuasaan penuh kepada PIHAK KEDUA untuk menunjuk
dan mengangkat tenaga-tenaga pembantu maupun karyawan pelaksana sehari-hari
untuk mendukung operational SPBU.
C. Pihak Pertama tidak akan mencampuri segala keputusan maupun kebijaksanaan terkait
operasional yang telah dan akan dilakukan oleh Pihak Kedua agar tercapai Management
yang Profesional, akan tetapi dapat memberikan masukan kepada PIHAK KEDUA terkait
peningkatan omset di SPBU.
Pasal 5

HAK DAN KEWAJIBAN

A. PIHAK PERTAMA siap untuk membantu apabila diminta oleh PIHAK KEDUA sepanjang yang
berkaitan dengan Pelaksanaan pengelolaan dan Nyata-nyata diperlukan adanya keterlibatan
PIHAK PERTAMA, antara lain untuk pembuatan dan penandatanganan surat-surat atau
dokumen-dokumen yang tidak bisa dilakukan atau di wakili oleh pihak Kedua.
B. PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga citra dan nama baik SPBU , tidak akan berbuat diluar
Kontrak yang telah di tandatangani antara Pemilik SPBU dengan Pertamina. Apabila
dilanggar Pihak Pertama berhak mengakhiri Perjanjian Kerja sama ini secara sepihak dan
segala kewajiban PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dianggap hangus.
C. Jika PIHAK PERTAMA menilai PIHAK KEDUA tidak sanggup menjaga citra dan nama baik
SPBU, serta tidak menjalankan operasional perusahaan dengan baik maka PIHAK PERTAMA
dapat sewaktu-waktu mengambil alih Kembali pengelolaan operational dan management di
SPBU, namun PIHAK PERTAMA harus menyertakan bukti yang jelas dan dapat di terima oleh
PIHAK KEDUA.
D. Jika PIHAK KEDUA melakukan hal-hal yang dapat merugikan SPBU dan PIHAK PERTAMA
mendapatkan teguran baik secara lisan, tertulis dan sampai dengan hal terburuk PHU
(Pemutusan hubungan usaha) oleh pihak PT.Pertamina maka sisa kewajiban uang deposit
PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dianggap hangus.
E. PIHAK KEDUA membayar Kontrak Kerjasama ini kepada PIHAK PERTAMA sebesar Rp.
200.000.000,- ( Dua Ratus Juta Rupiah ) dan akan dibayar dimuka saat ditanda tanganinya
Kontrak Kerjasama ini.
F. Apabila dalam jangka waktu 1 ( satu ) bulan setelah diterimanya pembayaran dari PIHAK
KEDUA belum ada realisasi operasional SPBU maka PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk
membayar fee kepada PIHAK KEDUA sebesar 2%( dua persen ) dari nilai kontrak setiap
bulannya sampai dengan toleransi waktu yang di berikan oleh PIHAK KEDUA yaitu selama 2
( dua ) bulan.
G. Apabila pada akhir bulan ke 2 ( dua ) belum juga ada realisasi operasional SPBU maka PARA
PIHAK sepakat untuk meninjau ulang Kerjasama ini , dan hasil dari kesepakatan akan di
tuangkan pada addendum yang tidak dapat di pisahkan dengan perjanjian ini.
H. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat setelah SPBU operasional sistem Kerjasama
yang dijalankan adalah kerjasama bagi hasil dengan persentase PIHAK PERTAMA 60% dan
PIHAK KEDUA 40% dari hasil bersih setelah dikurangi biaya operasional dan gaji.
I. PIHAK PERTAMA sepakat akan mengembalikan deposit sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus
juta rupiah) utuh tanpa potongan kepada PIHAK KEDUA pada saat berakhir nya perjanjian
kerjasama.
J. Pengembalian deposit seperti pada poin J di atas akan di lakukan oleh PIHAK PERTAMA
selambat – lambatnya 7 ( tujuh ) hari kalender sejak berakhir nya perjanjian kerjasama ini,
dan apabila terjadi keterlambatan pengembalian deposit oleh PIHAK PERTAMA maka PIHAK
PERTAMA setuju untuk di kenakan penalty keterlambatan sebesar 3 % ( tiga persen ).
K. PIHAK KEDUA akan menggunakan modal kerja Sendiri untuk menjalankan pengelolaan bisnis
di SPBU milik PIHAK PERTAMA.
L. Mengingat perjanjian kerjasama ini adalah bagi hasil maka Segala Macam bentuk biaya di
luar operasional adalah tanggung jawab Bersama PARA PIHAK .
M. Segala Bentuk Perubahan , Perbaikan unsur bangunan SPBU yang akan dilakukan oleh PIHAK
KEDUA wajib diketahui dan mendapat persetujuan dari PIHAK PERTAMA.
N. Pajak Bumi dan Bangunan adalah tanggung jawab PIHAK PERTAMA selaku Pemilik.
O. Seluruh tenaga Operator, security dan OB dari PIHAK PERTAMA akan tetap di perkerjakan
oleh PIHAK KEDUA namun untuk pengawas dan tenaga administrasi menggunakan SDM dari
Pihak kedua untuk menekan biaya gaji karyawan.
P. Seluruh tenaga kerja PIHAK PERTAMA yang tetap di pekerjakan oleh PIHAK KEDUA harus
patuh pada peraturan management yang di terapkan oleh PIHAK KEDUA.

Pasal 6

PENGALIHAN ASET SPBU

A. Pihak Pertama berhak untuk menjual dan memasarkan SPBU milik PIHAK PERTAMA kepada
Pihak Ketiga atau pihak lain. Dalam hal terjadi penjualan SPBU maka Pihak Pertama wajib
memberitahu Pihak Kedua , jika pengalihan terjadi dalam periode kerjasama, maka Pihak
pertama wajib mengembalikan uang deposit sebesar Rp.200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah) kepada Pihak Kedua dan memberitahukan selambat – lambatnya 2 ( dua )bulan
sebelum serah terima kepada pembeli.
B. Terkait penjualan SPBU seperti tersebut pada pasal 6 poin A di atas, maka PIHAK PERTAMA
sepakat selain mengembalikan deposit dari PIHAK PERTAMA secara full / utuh , PIHAK
PERTAMA juga akan memberikan kompensasi kepada PIHAK KEDUA, dengan nominal yang
akan di sepakati oleh para pihak.
C. PIHAK KEDUA memiliki hak untuk memasarkan aset SPBU milik Pihak Pertama kepada pihak
manapun .
D. Jika Pihak Kedua memiliki calon Pembeli maka Pihak Kedua wajib menginformasikan dan
mendapatkan persetujuan dari Pihak Pertama atas segala bentuk proses penjualan dari aset
Pihak Pertama.

Pasal 8

FORCE MAJEURE

Kerusakan dan Kerugian yang disebabkan oleh Gempa Bumi , Bencana alam, banjir, Huruhara,
Perang, Pihak Kedua Tidak Ikut menanggung kerugian yang disebabkan oleh alam.

Pasal 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Perselisihan yang timbul akibat dari perjanjian ini disepakati oleh Kedua belah Pihak untuk
Pertamakalinya diselesaikan secara musyawarah, namun apabila tidak dapat kesepakatan maka,
keduabelah pihak setuju untuk di selesaikan melalui pengadilan Negeri Karawang.

Pasal 10

LAIN-LAIN

Hal-hal yang belum terdapat dalam perjanjian ini akan diatur dalam surat perjanjian tersendiri yang
khusus dibuat. Untuk dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan.
Pasal 11

PENUTUP

Demikian Perjanjian ini dibuat dan Masing-masing ditandatangani oleh Kedua belahpihak diatas
Kertas yang bermaterai cukup serta dibuat Rangkap dua dimana masing-masing daripadanya
memiliki kekuatan Hukum yang sama, serta ditandatangani pula oleh saksi-saksi.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

( H.TONI KARYA GUNAWAN) ( HERU WASKITO )

SAKSI-SAKSI

H.ELTHON BRAMEISTA GUNAWAN,. SH

Anda mungkin juga menyukai