Ovarium merupakan suata badan berbentuk buah kenari dengan ukuran kurang lebih panjang 3 cm, lebar 1,5 cm
dan tebal 1cm.
Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis gepeng atau kuboid, Yakni epitel germinal.
Memiliki 2 lapisan : korteks dan medulla
- Korteks : tempat folikel ovarium yang mengandung oosit.
- Medulla : jaringan vaskular yang luas di dalam jaringan ikat seluler yang longgar
Korteks ovarium terdapat sejumlah besar folikel ovarium sedng berkembang pada fase yang berbeda beda (folikel
primer-folikel sekunder-folikel matur)
- Folikel primer
Paling banyak dijumpai saat sebelum kelahiran. Terdiri atas sebuah oosit primer dengan inti dan anak inti
yang besar di bungkus oleh selapis sel epitel gepeng, zona pelusida, sel granulosa dan sel folikular.
- Folikel sekunder
Sementara folikel berkembang stroma ovarium yang mengelilingi folikel akan berdiferensiasi menjadi teka
interna dan eksterna. Teka interna kaya dengan vaskuler dan teka eksterna terdiri atas jaringan ikat. Mulai
ada ruang antrum tetapi masih terpisah pisah tidak menyatuh secara utuh
- Folikel matur / folikel tersier / folikel de graaf
Folikel ini memperlihatkan struktur yaitu ruang antrum yang utuh berisi liquor folikuli. kumulus ooforus
suatu bukit kecil tempat oosit primer berada, korona radiata yaitu lapisan sel yg langsung melekat pada
oosit primer, sel granulosa, teka interna dan teka eksterna.
Proses terjadinya ovulasi :
Proses ovulasi terdiri atas pecahnya folikel matang dan pelepasan ovum bersama zona pelusida sel sel yang
meliputinya dan beberapa cairan antrum meningalkan ovarium menuju tuba uterina,
setelah ovulasi sel granulosa dan sel sel teka interna yang menetap dalam ovarium membentuk kelenjar
endokrin sementara yang di sebut korpus luteum yang menghasilkan progesteron dan estrogen.
jika tidak terjadi pembuahan dan implantasi korpus luteeum mengalami regresi, degenerasi dan akhirnya
berubah menjadi jaringan parut yang di sebut korpus albikans.
PENGERTIAN
Ovarium merupakan suata badan berbentuk buah kenari dengan ukuran kurang lebih panjang 3 cm, lebar 1,5 cm
dan tebal 1cm.
MACAM MACAM FOLIKEL
FOLIKEL PRIMER, FOLIKEL SEKUNDER, FOLIKEL MATUR/FOLIKEL TERSIER/FOLIKEL DE GRAAF
LETAK
Terletak di kanan dan kiri rahim
NAMA LAIN OVARIUM adalah INDUNG TELUR
EPITEL YANG MELAPISI OVARIUM
Permukaan ovarium ditutupi oleh epitel selapis gepeng atau kuboid, Yakni epitel germinal.
CIRI HISTOLOGI OVARIUM
KORTEKS, MEDULLA, KORPUS LUTEUM, KORPUS ALBIKANS, FOLIKEL PRIMORDIAL
UTERUS
Uterus adalah organ berbentuk seperti buah pear dengan dinding tebal dan berotot.
a. Lapisan jaringan ikat bagian luar, yaitu perimetrium, dilanjutkan dengan ligamen-ligamen, yang
adventitial di beberapa area, tetapi dengan jumlah serosa yangbanyak yang dilapisi oleh mesothelium.
b. Suatu tunika yang tebal dan berotot polos, yaitu myometrium.
c. Lapisan mukosa, yaitu endometrium dilapisi oleh sel epitel kolumnar bersilia dengan kelenjar sekresi
mukosa yang membentuk invaginasi ke dalam stroma selular. Endometrium mempunyai dua lapisan
(STRATUM) yaitu:
Lapisan fungsional, yang akan mengelupas pada saat menstruasi.
Lapisan basal yang tidak ikut mengelupas
Manusia merupakan salah satu spesies yang mempunyai siklus reproduksi bulanan setiap 28 hari. siklus
menstruasi terjadi akibat pertumbuhan dan pengelupasan lapisan endometrium uterus.
a. Fase poliferasi.
Pada fase proliferasi, tebal lapisan endometrium 0,5 mm akan bertumbuh menjadi 4-5 mm. Fase poliferasi
terbagi atas 3 tahapan yaitu:
Fase awal (hari ke-4 sampai hari ke-7) terjadi regenerasi epitel, kelenjar masih pendek dan mitosis
epitel, stroma padat disertai mitosis.
Fase pertengahan (hari ke-8 sampai hari ke-10) ditandai dengan gambaran kelenjar panjang dan
berbentuk kurva, epitel permukaan menjadi kolumnar dan terdapat mitosis.
Fase proliferasi lanjut. kelenjar berkelok-kelok, inti pseudostratified dan stroma tumbuh sangat aktif
dan tebal
Secara keseluruhan pada fase ini terjadi :
Stratum fungsional menebal, kelenjar memanjang, arteri spiralis memanjang, stratum basal
memadat dan lamina propria menyerupai mesenkim.
b. Fase sekretori/luteal
Vaskularisasi endometrium sangat meningkat dan stroma endometrium longgar akibat pengaruh hormon
estrogen dan progesterone. Stratum fungsional dan stratum basal lebih tebal. Kelenjar mulai bergelung dan
menggumpar, serta mulai mensekresikan cairan. Edem lamina propria.
c. Fase menstruasi
Endometrium berdegenerasi dan terlepas, pasokan hormon untuk endometrium terhenti. Endometrium
menjadi lebih tipis, karena terjadi nekrosis di endometrium, juga terjadi spasme dan nekrosis dinding arteri
spiralis. Yang menimbulkan pendarahan berbercak, selanjutnya menyatu dan menghasilkan darah
menstruasi. Stratum basal utuh.
Uterus adalah organ berbentuk seperti buah pear dengan dinding tebal dan berotot.
NAMA LAIN UTERUS adalah RAHIM
CIRI HISTOLOGI UTERUS adalah jaringan ikat, pembuluh darah, otot polos, kelenjar uterus
TUBA UTERINA
Tuba uterina atau oviduk adalah dua tabung berotot dengan mobilitas yan tiggi dan masing-masing memiliki
panjang 12 cm.
Memiliki fungsi :
- Tempat fertilisasi oosit (ampulla).
- Menghasilkan nutritif untuk oosit (peg cell).
- Kontraksi peristaltik pada otot polos membantu menangkap oosit
Pada lapisan mukosa memiliki banyak plica dan lumen tidak rata, serta dilapisi oleh epitel selapis silindris
yaitu dengan dua jenis sel :
a. Sel bersilia
b. Sel sekretori (peg cell) non silia
Pada lapisan muskularis Memiliki dua lapisan otot polos yaitu :
a. Lapisan sirkular dalam.
b. Lapisan longitudinal luar.
Pada lapisan serosa dilapisi oleh epitel selapis gepeng.
a. Lamina propria jaringan ikat longgar dengan serat retikular dan kolagen halus
c. Membrana basalis memisahkan epitel lumen dari jaringan ikat
Struktur tuba uterina :
Ciri histologis fimbrae:
a. Berbentuk juluran mirip jari
b. Fungsinya untuk menangkap sel telur dan menyalurkannya dari ovarium ke infundibulum
Ciri histologis infundibulum:
a. Berbentuk corong
b. Fugsinya menghubungkan antara fimbrae dengan ampula
Ciri histologis ampula:
a. Merupakan bagian terlebar dan terpanjang
b. Fungsinya menghubungkan antara infundibulum dengan isthmus
c. Sebagai tempat fertilisasi
Ciri histologis isthmus:
a. Merupakan bagian yang sempit dan pendek
b. Fungsinya menghubungkan ampula tuba uterina dengan uteus
Ciri histologis pars uteina:
a. Bagian akhir dari tuba uterine
b. Merupakan lubang yang bermuara ke dalam rongga uterus dibagian fundus
VAGINA
Vagina adalah organ kopulasi wanita, juga merupakan jalan lahir, merupakan ductus excretorius dari hasil
menstruasi.
Lapisan vagina :
a. Mukosa
Secara histologist, Lapisan mukosanya adalah tipe epitel berlapis gepeng nonkeratin dan lamina propria
sebagai dasarnya. Tebal dan membentuk lipatan Iipatan yang dinamakan rugae vaginalis
b. Submukosa
c. Muskularis
Terdiri dari otot halus, kolagen, dan elastin. Terdiri dari jaringan otot polos, kebanyakan arahnya
longitudinal dan merupakan lanjutan dari otot uterus. Di bagian caudal dekat dengan diaphragma pelvis
terdapat otot bergaris yang berasal dari m. levator ani dan disebut sebagai m. pubovaginalis.
d. Adventisia
Terdiri dari kolagen dan elastin.
Tidak terdapat kelenjar di vagina. Akan tetapi vagina di lubrikasi oleh cairan yang berasal dari pleksus kapiler
subepitel vagina (kelenjar serviks) yang bersilangan dengan lapisan epitel. Untuk meningkatkan vaskularitas
selama kehamilan, sekresi vagina meningkat. Pada saat itu, mungkin akan di kelirukan dengan terjadinya pecah
ketuban. Setelah melahirkan, pecahan epitel stratified biasanya akan tertanam di bawah permukaan vagina. Serupa
dengan jaringan asalnya, epitel yang terkubur ini terus menghasilkan sel berdegenerasi dan keratin. Hasilnya,
terdapat kista epidermal inklusi yang lunak, yang dipenuhi debris.
b. Labia majora
Lipatan tonjolan kulit
Mengandung jaringan kendor subcutan, otot polos dan ujung lig. Teres uteri
Permukaan externa pada dewasa berpigmen,banyak glandula sebacea, berambut
Permukaan interna, halus merah muda dan tak berambut
c. Labia minora
Lipatan kulit tak berlemak, tak berambut
Mengandung jaringan Erektil dan pembuluh darah
Permukaan dalam merupakan kulit lembab berwarna merah muda seperti membrane mucosa, banyak
gld. Cebacea dan ujung saraf sensorik
d. Clitoris
Merupakan organ erektil, dimana labia minonora bertemu Di anterior
Tidak berfungsi Untuk perkemihan
Sebagai organ sexual arousal
Sangat sensitive dan dapat membesar pada rangsangan taktil
e. Introitus vaginae
Ukuran dan tampila bergantung kondisi hymen, yang merupakan lipatan annular membrane mucosa
Sisa disebut carunculae hymenalis
g. Glandula vestibuliminor
Melembabkan labia dan vestibulum vaginae
PLASENTA
Plasenta terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Pars fetalis (terdiri dari: Chorionic plate dan Villi choiron)
b. Pars maternalis desidua basalis (terdiri dari: sel-sel desidua dan septum plasental)
Fungsi plasenta:
Nutrisi, eksresi, respirasi, endokrin, immunologi, farmakologi, proteksi
Setelah hari ke-7 atau ke-8 sel-sel trofoblast yang terletak diatas embrioblast yang berimplasntasi di endometrium
dinding uterus, mengadakan proliferasi dan diferensiasi menjadi dua lapis yang berbeda:
a. Sitotrofoblast (ciri histologinya: terdiri dari epitel selapis kuboid, batas jelas, inti tunggal, letaknya
disebelah dalam (dekat embrioblast)
b. Sinsitiotrofoblast (ciri histologinya: terdiri dari selapis sel tanpa batas jelas, letaknya disebelah luar
(berhubungan dengan stroma endometrium)
Pada masa embrioblast dengan lapisan sitotrofoblast terbentuk suatu celah yang makin lama makin besar disebut
rongga amnion
1) Epiblast (ciri histologinya: selapis sel kolumnar tinggi, letaknya dibagian dalam, berbatasan dengan
bakal rongga amnion)
2) Hipoblast (ciri histologinya: selapis sel kuboid kecil, letaknya dibagian luar, berbatasan dengan
rongga blastokista yaitu suatu rongga kuning telur). Unit epiblast dan hipoblast akan berkembang
menjadi janin
Tali pusat adalah suatu struktur ysng berasal dari mesoderm connecting stalk yang memiliki kemampuan
agiogenik, kemudian akan berkembang menjadi pembuluh darah dan connecting stalk
Cairan amnion (liquor amnii) letaknya di rongga amnion dan berasal dari hasil sekresi dinding selaput
amniom/plasenta
KELENJAR MAMMAE
Setiap lobus dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak jaringan adiposa, merupakan suatu
kelenjar tersendiri dengan ductus lactiferi ekskretorisnya sendiri Duktus ini, dengan panjang 2-4,5 cm, berkumpul
secara terpisah di papila mammae.
■ Wanita : kelenjar mammae mengalami perubahan struktur ekstensif yang terkait dengan keadaan :
a. Pubertas
b. Kehamilan
c. menopouse
Payudara wanita mencapai perkembangan terbesarnya pada usia sekitar 20 tahun dan perubahan atrofik
pada 40 tahunan dan menjadi jelas setelah menopause.
Kelenjar mammae menyekresikan susu, yaitu suatu cairan yang mengandung protein, lipid dan laktosa
selain itu juga limfosit dan monosit, berbagai antibody, mineral, dan vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak untuk menyediakan nutrisi bagi bayi baru lahir.
Yaitu mamae yang terdapat pada neonatus dan perempuan yang tidak hamil. Struktur histologi kelenjar mamae
bervariasi sesuai dengan jenis kelamin, usia, dan status fisiologi.
Ciri histologis :
2. Mamae aktif
a. Masa kehamilan
Ciri histologi:
b. Masa laktasi
Sekresi ini merupakan kolostrum,mengandung immunoglobulin A (igA) yang berperan pada imunitas
pasif/ sementara pada bayi baru lahir.
Ciri histologis :
- Alveolus dikelilingi oleh sel mioepotel, sel-sel alveolus dan lamina basal
c. Masa regresi
Setelah berhenti menyusui, kelenjar ini mengalami kemunduran dan kembali ke keadaan tidak aktif.
sebagian besar alveoli yang memiliki sifat sekretoris selama kehamilan mengalami degenerasi. Terdapat
apoptosis dan pengelupasan sel-sel utuh
dengan sel-sel mati dan debris yang dihilangkan oleh makrofag, serta autofagi pada sebagian besar sel-sel
epitel lain. Sistem duktus kelenjar kembali ke keadaan inaktif sebelum kehamilan.
d. Masa menopouse
Setelah menopause, kelenjar mammae mengisut, mengalami involusi (penurunan tajam ukurannya) .
Ukuran alveoli dan duktus kelenjar payudara berkurang dan terjadi pengurangan fibroblas, kolagen, dan
serat elastin di stroma.
PREPARAT