Anda di halaman 1dari 5

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul 2 Profesional Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Analisis Protein
2. Analisis Mikrobiologi
3. Pengujian BOD dan COD
4. Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
KB 2. Analisis Mikrobiologi
1 Daftar peta konsep (istilah dan
Mikroorganisme atau Mikroba : makhluk yang
definisi) di modul ini
berukuran sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat pembesar atau mikroskop.
Mikrobiologi : ilmu yang mempelajari tentang
mikroorganisme
Fungi (Jamur) : fungi dibagi menjadi dua yaitu
khamir/yeast dan kapang. Yeast dan kapang merupakan
mikroorganisme eukariot akan tetapi yeast adalah
organisme uniseluler sedangkan kapang adalah
multiseluler.
Eukariot : organisme dengan sel yang memiliki nucleus
(inti sel) dan organel bermembran lainnya.
Flagela : salah satu alat gerak pada mikroorganisme yang
berbentuk seperti cambuk
Miselium : kumpulan dari beberapa filamen yang
dinamakan hifa.
Heterotrop : makhluk hidup yang tidak dapat membuat
makanannya sendiri dan hanya memperoleh makanan
bergantung pada yang lain karena tidak memiliki klorofil.
Saprofit : organisme yang hidup dan makan serta
mendapatkan nutrisi dari bahan organik yang sudah mati
atau membusuk
Zoospora : spora yang dapat bergerak di dalam air
dengan menggunakan flagella.
Endospora : spora yang dihasilkan oleh sel dan spora
tetap tinggal di dalam sel tersebut, hingga kondisi
memungkinkan untuk tumbuh.
Konidia : spora yang dihasilkan dengan jalan membentuk
sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi
hingga banyak terbentu konidia.
Bakteri : mikroba prokariotik uniseluler, termasuk kelas
Schizomycetes yang berkembang biak secara aseksual
dengan pembelahan sel.
Prokariotik : kelompok makhluk hidup yang tidak
memiliki membran inti sel.
Virus : organisme yang tidak dapat berkembang biak
sendiri, melainkan harus berada pada sel organisme
lainnya dan memiliki ukuran paling kecil dibandingkan
dengan organisme lainnya.
Media : tempat yang digunakan untuk menumbuhkan
dan mengembangbiakkan mikroorganisme yang terdiri
dari atas campuran nutrisi yang berguna untuk
mengembangbiakkan mikroba.
Media cair : media yang memiliki keadaan cair karena
tidak ditambahkan bahan pemadat.
Media padat : media yang mengandung zat pemadat
kurang lebih 15% agar.
Media semi padat : media yang mengandung agar kurang
lebih 0,3% - 0,4% sehingga media kenyal, tidak padat dan
tidak cair.
Media alami : media yang komposisi medianya tidak
diketahui secara pasti baik jenisnya maupun ukurannya.
Media sintesis : media yang komposisi senyawa tidak
tersedia secara alami tapi dibuat dari senyawa kimia baik
senyawa organic ataupun anorganik.
Media semi sintesis : media yang tersusun oleh bahan-
bahan alami dan sintetik
Media umum : media yang mengandung zat yang
umumnya dibutuhkan oleh Sebagian besar
mikroorganisme dan dapat menumbuhkan berbagai jenis
mikroorganisme baik bakteri maupun jamur.
Media selektif : media yang ditambah zat kimia tertentu
yang bersifat selektif untuk mencegah pertumbuhan
mikroba lain sehingga dapat mengisolasi mikroba
tertentu.
Media diferensial : media yang ditambah zat kimia
tertentu sehingga suatu mikroorganisme membentuk
pertumbuhan untuk mengklasifikasikan suatu kelompok
jenis bakteri.
Media diperkaya : media yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroba agar sel-sel mikroorganisme
dapat berkembang dengan cepat sehingga diperoleh
populasi yang tinggi.
Media uji : media yang digunakan untuk pengujian
senyawa atau benda tertentu dengan bantuan mikroba.
Media perhitungan : media yang digunakan untuk
menghitung jumlah mikroba pada suatu biakan. Media ini
dapat berbentuk media dasar, media selektif, media
diferensial maupun media uji.

KB 4. Pengelolaan dan Pemanfaatan Limbah


Limbah : sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau
kegiatan manusia.
Limbah organic : secara kimiawi  segala limbah yang
mengandung unsur karbon ( C ). Secara teknis  limbah
yang berasal dari makhluk hidup dan sifatnya mudah
membusuk.
Limbah anorganik secara kimiawi  limbah yang tidak
mengandung unsur karbon ( C ), seperti logam dan kaca.
Secara teknis  limbah yang tidak dapat atau sulit diurai
atau membusuk secara alami oleh mikroorganisme
pengurai.
Limbah cair : segala jenis limbah yang berwujud cairan
berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yan
tercampur (tersuspensi) maupun terlarut dalam air.
Limbah cair domestic : limbah cair hasil buangan dari
rumah tangga, perdagangan atau perkantoran.
Limbah cair industry : limbah cair hasil buangan industry
Materi partikulat : padatan atau cairan yang tersuspensi
dengan gas-gas yang ada di udara
Limbah pertanian : limbah yang berasal dari daerah
pertanian atau perkebunan, bisa limbah anorganik seperti
pupuk atau pestisida. Dapat juga limbah organic dari sisa
tumbuhan.
Limbah pertambangan : limbah yang berasal dari
kegiatan pertambangan. Seperti logam atau batuan.
Limbah B3 : sisa suatu kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun, karena sifat atau konsentrasinya
baik secara langsung atau tidak langsung dapat merusak
lingkungan hidup, Kesehatan maupun manusia.
Pengolahan primer limbah cair : pengolahan limbah cair
dengan teknik penyaringan atau pengolahan secara fisik.
Pengolahan sekunder limbah cair : pengolahan limbah
cair yang melibatkan mikroorganisme yang dapat
mengurai bahan organic.
Pengolahan tersier limbah cair : pengolahan limbah cair
yang dilakukan jika masih ada zat berbahaya pada limbah
cair yang telah mengalami pengolahan primer dan
sekunder. Memiliki sifat khusus karena disesuaikan
dengan zat yang tersisa dari limbah tersebut.
Desinfeksi : pengolahan limbah cair secara kimiawi
dengan menambahkan zat desinfektas seperti klorin ke
dalam limbah cair untuk membunuh atau mengurangi
mikroorganisme pathogen.
Sanitary landfill : penimbunan limbah padat/sampah
dalam lubang yang telah dilapisi tanah lempung dan
lapisan plastic untuk mencegah perembesan limbah ke
tanah. Sampah tersebut ditimbun dan dipadatkan
kemudian ditutupi dengan lapisan tanah tipis setiap hari
untuk mencegah tersebarnya gas metan yang dapat
mencemari udara dan berkembangbiaknya berbagai agen
penyakit.
Insinerasi : pembakaran limbah padat menggunakan alat
yang disebut incinerator.
Kompos : pupuk yang dibuat dari sampah organic seperti
sayuran, daun dan ranting serta kotoran hewan melalui
proses degradasi atau penguraian oleh mikroorganisme
tertentu.
Stabilisasi/solidifikasi : proses pengubahan bentk fisik
dan/ sifat kimia dengan menambahkan bahan pengikat
atau senyawa pereaksi tertentu untuk memperkecil
kelarutan, pergerakan atau penyebaran daya racun
limbah sebelum dibuang.
Bioremediasi : penggunaan bakteri dan mikroorganisme
lain untuk mengurangi limbah B3
Fitoremediasi : penggunaan tumbuhan untuk
mengabsoprsi dan mengakumulasi bahan-bahan beracun
dari tanah.

2 Daftar materi yang sulit dipahami 1. Pembuatan media


di modul ini
2. Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
3. Pengolahan limbah

3 Daftar materi yang sering 1. Sifat dan dan kegunaan media


mengalami miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai