Pengambilan sampel darah vena Nama klien : Tn. S Diagnosa medis : Kolic abdomen 2. Diagnosa Keperawatan : a. Nyeri akut 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Prinsip Tindakan Rasional
1. Melakukan komunikasi 1. Mengucapkan salam, terapeutik memperkenalkan diri, menanyakan nama pasien, menjelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan, minta persetujuan klien
2. Melakukan cuci tangan 2. Mencegah penyebaran
mikroorganisme
3. Memakai handscoon bersih 3. Alat pelindung diri selama
melakukan tindakan kepada klien 4. Mendekatkan alat didekat 4. Memudahkan melakukan pasien tindakan 5. Izin pada klien dan minta maaf 5. Menerapkan etika keperawatan sebelum melakukan tindakan 6. Ambil spoit sesuai kebutuhan 6. Memperlancar jalannya sampel (3-5 cc) pengambilan darah 7. Tentukan vena untuk 7. Memastiakn vena yang akan pengambilan darah ditusuk 8. Lakukan desinfeksi dengan 8. Mencegah penyebaran kapas alcohol mikroorganisme 9. Bending lengan dengan 9. Memudahkan menentukan vena menggunakan turniket pada bagian lengan atas vena yang akan dilakukan pengambilan darah 10. Lakukan penusukan pada vena 10. Untuk memudahkan jarum dengan lubang jarum spoit masuk ke vena, dan menghadap ke atas dengan mengurangi rasa nyeri pada sudut kemiringan 30-45 derajat pasien terhadap kulit dan lanjutkan pengambilan darah, dan saat pengambilan pembendungan dilepas terlebih dahulu 11. Setelah didapat darah yang 11. Mencegah terjadinya edema diperlukan, tekan bagian yang pada daerah tusukan ditusuk selama 2-5 menit. Dan masukkan darah ke dalam tabung yang telah disediakan 12. Isi formulir permintaan 12. Untuk memudahkan proses pemeriksaan lab dengan tepat pemeriksaan dan kirim ke lab 13. Cuci tangan setelah prosedur 13. Mencegah penyebaran tindakan mikroorganisme 14. Catat tanggal prosedur, jumlah 14. Untuk mengetahui kapan dan jenis sampel, serta respon pengambilan darah dilakukan pasien
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya :
a. Bahaya 1) Pecahnya pembuluh darah vena (hematoma) 2) Terjadi perdarahan bekas penusukan b. Pencegahan 1) Lepas turniquet sebelum penarikan darah 2) Tekan dengan kapas kering setelah jarum dicabut 5. Tujuan tindakan Untuk mendapatkan sampel darah vena yang baik dan memenuhi syarat untuk melakukan pemeriksaan diagnostic 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil yang didapatkan sampel darah 3 cc Maknanya dapat mengetahui hasil dari pemeriksaan sampel darah 7. Identifikasi tindakan Keperawatan lainnya yang dilakukan untuk mengatasi masalah a. Mandiri 1) Terapi relaksasi napas dalam 2) Pemenuhan nutrisi b. Kolaborasi 1) Pemberian analgesic 2) Pemberian cairan intravena ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan:
Transfusi darah Nama klien : Nn. W Diagnosa medis : Anemia 2. Diagnosa Keperawatan : a. Hipertermia 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Prinsip Tindakan Rasional
Tahap Orientasi Tahap Orientasi 1. Memberikan salam sebagai 1. Menerapkan etika keperawatan pendekatan teraupetik 2. Menjelaskan tujuan dan 2. Keluarga/klien mengerti tujuan prosedur tindakan pada dan prosedur tindakan yang keluarga/pasien akan dilakukan 3. Memberikan kesempatan 3. Pasien dapat menanyakan kepada pasien untuk bertanya informasi yang perlu diketahui 4. Menanyakan kesiapan pasien 4. Sebagai bentuk informed sebelum kegiatan dilakukan consent Tahap Kerja Tahap Kerja 1. Cuci tangan 1. Mencegah transmisi mikoorganisme 2. Gantungkan larutan NaCl 0,9% 2. Memanfaatkan gaya gravitasi dalam botol untuk digunakan untuk memasukkan cairan ke setelah transfusi darah dalam tubuh klien 3. Gunakan selang infus yang 3. Mencegah bekuan fibrin dan mempunyai filter partikel debris masuk ke dalam tubuh 4. Lakukan pemberian infus NaCl 4. Mencegah terjadinya 0,9 % terlebih dahulu sebelum penggumapalan darah pemberian transfusi darah 5. Lakukan terlebih dahulu 5. Mencegah kesalahan dalam transfusi darah dengan memberikan terapi memeriksa identifikasi kebenaran produk darah: periksa kompatibilitas dalam kantong darah, periksa kesesuaian dengan identifikasi pasien, periksa tanggal kadaluwarsanya, dan periksa adannya bekuan darah 6. Buka set pemberian darah 6. Mempersiapkan darah yang akan ditransfusikan 7. Setelah darah masuk, pantau 7. Mengetahui respon klien setelah tanda-tanda vital tiap 5 menit diberikan transfusi darah selama 15 menit pertama, dan tiap 15 menit selama 1 jam berikutnya. 8. Setelah darah ditransfusikan, 8. Mencegah pembekuan darah di bersihkan selang dengan NaCl selang infus 0,9% 9. Catat type, jumlah, dan 9. Dokumentasi tindakan yang komponen darah yang telah dilakukan diberikan 10. Cuci tangan setelah prosedur 10. Mencegah transmisi dilakukan mikoorganisme Tahap Terminasi Tahap terminasi 1. Melakukan evaluasi tindakan 1. Mengetahui respon klien setelah diberikan terapi pengobatan
2. Menerapkan etika keperawatan
2. Berpamitan dengan klien 3. Supaya pasien tampak rapi dan 3. Membereskan alat-alat nyaman kembali 4. Mencegah transmisi 4. Mencuci tangan mikroorganisme 5. Bentuk tanggung jawab dan 5. Dokumentasi tanggung gugat
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya :
a. Bahaya 1) Sepsis ditandai dengan menggigil, demam, muntah, diare, penurunan tekanan darah, syok 2) Penyakit menular/infeksi 3) Kelebihan volume cairan yang ditransfusikan dapat menyebabkan gagal jantung dan edema paru b. Pencegahan 1) Jaga darah sejak dari donasi sampai pemberian 2) Berikan darah yang telah diuji atau diperiksa kelayakannya untuk didonorkan 3) Hitung jumlah cairan yang di transfusikan sesuai dengan umur, berat badan, dan luas permukaan tubuh klien 5. Tujuan tindakan a. Meningkatkan jumlah sel darah merah b. Meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah klien yang mengalami anemia 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil: Kulit klien terlihat tidak pucat lagi/kemerahan, TTV dalam batas normal, tidak ada tanda-tanda alergi, tidak terjadi infeksi/sepsis Makna: Suplai oksigen dalam tubuh terpenuhi
7. Identifikasi tindakan Keperawatan lainnya yang dilakukan untuk mengatasi
masalah a. Mandiri Menganjurkan klien banyak minum dan makan makanan bergizi b. Kolaborasi Kolaborasi pemberian iron cheating agent
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan: Pemasangan infus Nama klien : Ny. O Diagnosa medis : DM type II 2. Diagnosa Keperawatan : a. Hipovolemia 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Prinsip Tindakan Rasional
1. Persiapkan alat yang diperluka 1. Dengan menyiapkan alat dalam pemasangan infus dengan benar maka dapat mempermudah dan mempercepat pemasangan infus 2. Melakukan verifikasi program 2. Memastikan tindakan yang pengobatan pasien diberikan sesuai dengan program pengobatan pasien 3. Mencuci tangan 3. Mengurangi penularan mikroorganisme 4. Mengidentifikasi pasien dan 4. Mencegah terjadinya salah menjelaskan maksud dan pasien dan mengurangi rasa tujuan tindakan cemas 5. Mengatur posisi pasien 5. Membuat keadaan pasien rileks senyaman mungkin 6. Dekatkan alat didekat pasien 6. Mempermudah dalam melakukan tindakan 7. Sambungkan cairan infus ke 7. Mempermudah dalam infus set, gantung di tiang pemasangan infus 8. Pasang perlak dibawah daerah 8. Menjaga kebersihan daerah yang akan ditusuk sekitar penusukan 9. Pasang toumiquet 5-10 cm di 9. Untuk mempermudah atas tempat penusukan dan menemukan vena yang akan kencangkan ditusuk 10. Pasang sarung tangan 10. Mencagah penyebaran mikroorganisme 11. Tentukan vena yang akan 11. Vena yang sesuai akan ditusuk mengurangi nyeri pada vena 12. Desinfeksi daerah yang akan 12. Mencegah penyebaran ditusuk mikroorganisme 13. Lakukan penusukan pada 13. Cara ini dapat mengurangi daerah yang sudah di trauma saat memasukkan jarum desinfeksi dengan sudut 30 derajat 14. Lepas toumiquet apabila 14. Mengurangi tekanan pada vena berhasil 15. Hubungkan jarum intravena 15. Untuk memberikan pasien dengan infus set, buka klem cairan sesuai kebutuhan dan alirkan cairan 16. Fiksasi jarum intravena 16. Agar jarum tidak lepas dan tetap berada pada posisinya 17. Desinfeksi daerah tusukan dan 17. Mencegah perkembangan tutup dengan kasa steril dan mikroorganisme pada daerah plester penusukan 18. Atur tetesan sesuai dengan 18. Menjalankan terapi cairan kebutuhan pasien sesuai anjuran 19. Melakukan evaluasi tindakan 19. Mengetahui perasaan pasien setelah dipasangan infus 20. Membereskan alat dan 20. Menjaga kebersihan tempat merapikan pasien tidur pasien 21. Berpamitan dengan pasien 21. Menjaga komunikasi yang baik dengan pasien 22. Mencegah penyebaran 22. Mencuci tangan mikroorganisme 23. Mencatat tanggal, hari, jam, 23. Melakukan dokumentasi dan tindakan yang telah dilakukan kepada pasien
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya :
a. Bahaya 1) Adanya emboli udara di selang infus 2) Hematom b. Pencegahan 1) Saat pemasangan infus pastikan tidak ada emboli udara pada selang 2) Teliti dalam melakukan penusukan pada vena 5. Tujuan tindakan Untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh atau mengganti cairan tubuh yang hilang dan memperbaiki keseimbangan asam basa 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil: Infus terpasang Maknanya: Dengan pemasangan infus kebutuhan pasien dapat terpenuhi 7. Identifikasi tindakan Keperawatan lainnya yang dilakukan untuk mengatasi masalah a. Mandiri Pantau tanda-tanda vital pasien b. Kolaborasi Kolaborasi pemberian medikasi selanjutnya
ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Tindakan Keperawatan yang dilakukan: Pemasangan Terapi Oksigen Nama klien : Ny. S Diagnosa medis : B20 2. Diagnosa Keperawatan : a. Pola napas tidak efektif 3. Prinsip-prinsip tindakan dan rasional:
Prinsip Tindakan Rasional
Tahap Pre Interaksi Tahap Pre Interaksi 1. Melakukan feed back status 1. Ketetapan tindakan yang akan klien dilakukan 2. Mencuci tangan 2. Mencegah penyebaran mikroorganisme Tahap Orientasi Tahap Orientasi 1. Memberi salam 1. Menerapkan etika keperawatan 2. Mendekatkan alat 2. Memudahkan saat tahap kerja 3. Menjelaskan tujuan dan 3. Pasien memahami tujuan prosedur serta meminta dilakukan tindakan dan persetujuan klien informed consent Tahap Kerja Tahap Kerja 1. Menjaga privasi 1. Memberikan privasi 2. Memastikan tabung masih 2. Mengecek oksigen yang berisi oksigen diberikan tersedia 3. Mengisi botol pelembab 3. Pelembab diperlukan untuk dengan aquades sesuai batas menjaga kelembabam mukosa hidung 4. Menyambungkan selang 4. Selang binasal merupakan alat binasal O2 dengan humidifier transfortasi oksigen 5. Mengatur posisi semi-fowler 5. Posisi ini membantu mempermudah dalam penyaluran oksigen 6. Membuka flow meter dengan 6. Ukuran pemberian konsentrasi ukuran yang sesuai dengan oksigen tergantung alat yang kebutuhan digunakan dan kebutuhan oksigen pada klien. Kanul nasal 1-6 L/menit (Konsentrasi 44%) 7. Memastikan ada aliran udara 7. Aliran udara menunjukkan adanya aliran oksigen yang siap diberikan pada klien 8. Memasang kanula pada hidung 8. Pemasangan yang tepat sangat pasien dengan hati-hati berpengaruh terhadap suplay oksigen yang diberikan 9. Memperhatikan reaksi dan 9. Evaluasi perasaan klien apakah menanyakan respon pasien sudah tepat oksigen masuk dan dirasakan klien 10. Merapikan pasien 10. Memberikan rasa nyaman pada klien Tahap Terminasi Tahap Terminasi 1. Merapikan alat 1. Etika kerapian 2. Menanyakan perasaan klien 2. Memvalidasi tindakan yang setelah dilakukan pemasangan sudah dilakukan oksigen 3. Dokumentasi 3. Untuk pencatatan buku rekam medic 4. Cuci tangan 4. Mencegah penyebaran mikroorganisme
4. Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi dan cara pencegahannya :
a. Bahaya 1) Pemberian menggunakan kateter nasal dapat terjadi distensi lambung, iritasi selaput lender nasofaring, aliran lebih dari 6 L/menit dapat menyebabkan nyeri sinus dan mengeringkan mukosa hidung, dan kateter mudah tersumbat 2) Pemberian menggunakan kanul nasal mudah lepas, karena kedalaman kanul hanya 1 cm, dapat mengiritasi selaput lendir b. Pencegahan 1) Pastikan pemberian oksigen sesuai dengan kebutuhan 2) Eratkan klem nasal kanul ke telinga atau ke belakang kepala pasien agar kanul nasal tidak mudah lepas 5. Tujuan tindakan a. Memenuhi kekurangan oksigen b. Mencegah hipoksia c. Mengurangi beban kerja alat pernapasan dan jantung 6. Hasil yang didapat dan maknanya Hasil: Oksigen masker berhasil terpasang Maknanya: Kebutuhan oksigen klien terpenuhi ditandai dengan merasa nyaman untuk bernafas 7. Identifikasi tindakan Keperawatan lainnya yang dilakukan untuk mengatasi masalah a. Mandiri Kaji tanda-tanda vital pasien, terutama saturasi oksigen b. Kolaborasi Kolaborasi berapa liter oksigen yang dibutuhkan oleh klien