Anda di halaman 1dari 1

Nama : Winda Arisusanti

NIM : 4301418092
Mata Kuliah : Quantum Learning
Tugas : Gaya Belajar Kinestetik

A. Pengertian Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar kinestetik merupakan salah satu gaya belajar yang dimiliki siswa yang
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Gaya belajar kinestetik adalah belajar melalui
aktivitas fisik dan keterlibatan langsung, yang dapat berupa “menangani” bergerak,
menyentuh, dan merasakan/mengalami sendiri (Ula, 2013).
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya, termasuk saat belajar
2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru
menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambang
6. Menyukai praktek/ percobaan
7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik

B. Penerapan Gaya Belajar Kinestetik Pada Materi Laju Reaksi


Pada praktikum materi laju reaksi yang mempelajari mengenai Pengaruh Suhu dan
Konsentrasi Terhadap Kecepatan Reaksi. Dimana siswa menggunakan gaya belajar
kinestetik ketika sedang melakukan prosedur kerja dalam praktikum, misalnya memasukkan
25 ml Na2S2O3 0,25 M kedalam gelas ukur, dan diletakkan diatas kertas yang diberi tanda
silang hitam.
Kemudian contoh lain yaitu dengan media yang digunakan untuk mempelajari laju reaksi
seperti Game Rate of Reaction. Rate of Reaction dirancang menyerupai laboratorium
virtual yang dikemas dalam bentuk game agar siswa bisa mendapat manfaat belajar dengan
cara yang menyenangkan. Pada game ini siswa akan menemukan alat peraga layaknya di
laboratorium kimia, seperti tabung elemen, larutan dan bahan kimia padat tertentu.
Pengguna dapat menambahkan faktor yang mempengaruhi laju reaksi bahan-bahan yang
telah disediakan, antara lain dengan mengubah suhunya, mengubah luas permukaan bahan,
atau mengubah konsentrasi larutan yang ada. Misal disediakan larutan air dan tablet
Effervescent. Jika siswa ditugaskan untuk mempercepat laju reaksi kedua bahan tersebut
ketika dicampurkan, maka pengguna bisa mencoba dengan cara memecahkan tablet menjadi
serpihan yang lebih kecil. Atau dalam kasus yang lain siswa bisa juga mencoba
meningkatkan suhu larutan dengan pemanasan untuk melihat apakah hal tersebut
berpengaruh pada percepatan laju reaksi. Semuanya dalam bentuk virtual.

Anda mungkin juga menyukai