A. Kompetensi Inti
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa
serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya.
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya dengan pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
budaya, dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan keilmuan.
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik (A) dengan rasa ingin tahu dan mandiri mampu menjelaskan (B) teori
VSEPR atau Teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB terhadap bentuk
molekul dengan tepat (D) melalui kegiatan literasi teknologi bersama guru (C). –C2
2. Peserta didik (A) dengan percaya diri dan bekerjasama mampu menentukan (B) rumus
tipe molekul dengan teori VSEPR atau Teori Domain Elektron berdasarkan jumlah PEI
dan PEB dari suatu senyawa dengan tepat (D) melalui kegiatan literasi teknologi bersama
guru (C). –C3
3. Peserta didik (A) dengan percaya diri dan bekerjasama mampu menentukan (B) bentuk
molekul berdasarkan teori VSEPR atau Teori Domain Elektron dengan tepat (D) melalui
kegiatan literasi dan diskusi bersama (C). –C3
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : Bentuk molekul, PEI, PEB, sudut antar ikatan
2. Konseptual : Teori PEI dan PEB, teori VSEPR, dan Teori Domain Elektron
3. Prosedural : Langkah-langkah menentukan bentuk molekul
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Pendekatan : Scientific Learning
3. Metode : video based learning, diskusi, tanya jawab
F. Media Pembelajaran
1. Media : Power point, bahan ajar, Lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar soal,
video materi (youtube), room meeting (Zoom, Google meet, Microsoft
Teams dll)
2. Alat/Bahan : Laptop, handphone
G. Sumber Belajar
a. Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto.2016.Buku Siswa Kimia Berbasis Eksperimen untuk
Kelas X SMA dan MA.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
b. Sudarmo, Unggul.2013.Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X.Surakarta: Erlangga.
c. Supriono, Nanang, Fahrur Rozi.2018.Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk
Molekul Kimia Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android.Jurnal Ilmiah
Penelitian dan Pembelajaran Informatika.Vol. 03 No.01 : 53-61
d. Situs internet: https://youtu.be/sEdJkQj3akc , diunduh pada tanggal 21 April 2021.
https://youtu.be/vEIsax26Q98 , dinduh pada tanggal 21 April 2021.
H. Kegiatan Pembelajaran
Materi : Bentuk molekul, teori tolakan pasangan elektron kulit valensi
(VSEPR) atau Teori Domain Elektron
Model pembelajaran : Discovery Learning
Alokasi waktu : 1 x 60 menit (1 pertemuan)
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru mengkondisikan kelas belajar menggunakan 10 menit
pendahuluan video conference (misalnya; Google Meet/ Zoom)
kemudian mengucapkan salam dan berdoa bersama.
Poin 1-3
merupakan Pemantapan Karakter religius peserta didik dengan
TPACK pada memulai pembelajaran dengan berdoa.
unsur PPK
2. Guru menanyakan kabar dan melakukan presensi
kehadiran peserta didik, serta meyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini yaitu mempelajari mengenai
bentuk molekul berdasarkan Teori VSEPR atau Teori
Domain Elektron.
3. Guru memberikan apersepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan dan mengirim
informasi materi yang akan dibahas (melalui Whatsapp
Group, Telegram Group, dll), dan memberikan
motivasi belajar kepada peserta didik.
Komunikasi, berpikir kritis: Mengeksplor
pengetahuan peserta didik agar dapat terfokus kepada
materi yang akan dipelajari.
Konseptual
Bentuk Molekul
Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang yang mempengaruhi banyak
sifat-sifat fisis dan kimia molekul tersebut. Bentuk molekul dapat ditentukan tanpa memperhatikan
apakah molekul tersebut polar atau tidak−fenomena ini yang akan kita pelajari lebih jauh
dalam bahan ajar ini. Ketika dua molekul saling mendekat untuk memulai reaksi, kemungkinan
berhasilnya reaksi tersebut bisa saja sangat bergantung pada bentuk tiga dimensi dan orientasi
relatif molekul-molekul tersebut serta identitas kimianya. Bentuk molekul sangat berpengaruh
khususnya dalam reaksi kimia dan biologi, karena harus terdapat kecocokan antara bentuk
molekul dengan tapak pada membran atau cetakan−contohnya yang penting ialah obat dan
aktivitas enzim. Jadi, ciri bentuk molekul merupakan bagian penting pada pengkajian mengenai
struktur molekul. Bentuk molekul dapat kita prediksikan dengan teori Tolakan Pasangan Elektron
Kulit Valensi (VSEPR). N. V. Sidgwick dan H. E. Powell adalah yang pertama kali
menyarankan pada tahun 1940 bahwa geometri molekul ditentukan oleh susunan pasangan
elektron dalam kulit valensi, dan saran ini selanjutnya dikembangkan ke dalam seperangkat
aturan yang dikenal dengan VSEPR oleh Ronald J. Gillespie dan Ronald Nyholm pada tahun
1957. Keuntungan VSEPR adalah bahwa teori ini memiliki kemampuan prediksi berdasarkan
struktur Lewis, dalam metode ikatan valensi dengan menuliskan struktur Lewis yang masuk
akal untuk spesies yang diminati, lalu menggunakan teori VSEPR untuk memprediksikan
geometri gugus elektron atom pusat.
Aspek lain dari teori VSEPR adalah fokus tidak saja pada pasangan elektron, tetapi juga
pada gugus elektron. Satu gugus elektron dapat berupa pasangan, baik pasangan bebas
maupun pasangan ikatan, atau dapat pula sebagai elektron tunggal yang tidak berpasangan pada
atom dengan oktet terlengkap, seperti pada NO. Terdapat dua aturan umum dalam model teori
Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (Valence Shell Electron Pair Repulsion- VSEPR),
yaitu:
Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan ikatan
rangkap tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Pendekatan ini sesuai untuk tujuan
kualitatif. Tetapi, Anda harus menyadari bahwa dalam kenyataannya ikatan rang dua/tiga
“lebih besar” dibanding ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap
dua atau ikatan rangkap tiga di antara dua atom, akan membutuhkan ruang yang lebih besar.
Jika suatu molekul memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi, kita dapat menerapkan
model teori VSEPR setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.
Untuk menentukan jumlah gugus elektron, geometri gugus elektron, dan Notasi VSEPR,
maka kita harus menentukan angka sterik (Steric Number/SN) dari atom pusatnya. Dari jumlah
gugus elektronnya kita dapat mengetahui geometri gugus elektronnya.
Jumlah gugus elektron dari angka steriknya menggambarkan geometri gugus elektronnya,
seperti berikut ini:
Dua gugus elektron: linear.
Tiga gugus elektron: planar trigonal. Empat gugus elektron: tetrahedral.
Lima gugus elektron: bipiramida trigonal. Enam gugus elektron: oktahedral.
Notasi VSEPR ditulis dalam bentuk notasi, dimana A adalah atom pusatnya, X adalah
jumlah pasangan (n) atom yang terikat pada atom pusat, E jumlah pasangan (n) atom yang bebas
pada atom pusat.
Prosedural
Contoh:
Tentukanlah jumlah gugus elektron dari angka steriknya, geometri gugus elektronya, serta notasi
VSEPR dari molekul CH4.
Penyelesaian:
Gambar 3. Bentuk molekul CH4 , dimana terdapat empat pasangan elektron ikatan (4 PEI)
Atom pusat dari molekul CH4 adalah atom C. Pusat C mempunyai empat elektron valensi.
Setiap atom H mempunyai satu elektron valensi dari atom itu sendiri dan perlu menggunakan
bersama satu elektron dari C untuk mencapai konfigurasi duplet. Jadi, empat elektron valensi
berperan dalam ikatan kovalen, dan tidak menyisakan elektron valensi bebas. Angka steriknya ialah
SN = 4 (PEI) + 0 (PEB) = 4
Jadi, jumlah gugus elektron dari angka steriknya adalah empat, sehingga geometri gugus
elektronya adalah tetrahedral. Notasi VSEPR dari molekul CH4 adalah atau, dimana terdapat
empat elektron valensi berperan dalam ikatan kovalen, dan nol elektron valensi bebas (tidak
ada elektron valensi bebas).
Berikut ini akan disajikan tabel beberapa geometri molekul sebagai fungsi geometri gugus
elektron. Namun kita perlu dua gagasan untuk memahami tabel beberapa geometri molekul
sebagai fungsi geometri gugus elektron tersebut, yaitu
Semakin dekat dua gugus elektron dipaksakan, semakin kuat tolakan di antaranya. Tolakan
di antara dua gugus elektron jauh lebih kuat pada sudut 90o dibandingkan pada sudut 120o
atau 180o.
Elektron pasangan bebas menyebar lebih luas dibandingkan elektron ikatan. Akibatnya,
tolakan satu pasangan bebas dengan pasangan bebas lainnya lebih besar dibandingkan,
katakanlah, antara dua pasangan ikatan. Urutan gaya tolak, dari yang terkuat ke yang
terlemah, adalah pasangan bebas-pasangan bebas, pasangan bebas- pasangan ikatan,
pasangan ikatan-pasangan ikatan.
Tabel 1. Geometri Molekul Sebagai Fungsi Geometri Gugus Elektron.
Lampiran 2. LKPD Bentuk molekul
TEORI SINGKAT
Anda masih ingat bagaimana Lewis menggunakan elektron sebagai titik (dot) sebagai
elektron valensi kan? Dalam pembentukan ikatan kimia, elektron valensilah yang mengambil
peran penting. Tipe molekul yang dibentuk oleh ikatan kimia yang terjadi diramalkan dengan
menggunakan teori Pasangan Elektron disekitar atom pusat, baik pasangan elektron bebas maupun
pasangan elektron ikatan.
Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom didalam suatu molekul,
kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi, dan besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk
dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan pasangan
elektron.
KEGIATAN 1
1. Bagaimanakah cara menentukan atom pusat molekul? (ingat kembali sifat
keelektronegatifan)
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimanakah kaitan gaya tolak-menolak pasangan elektron terhadap bentuk molekul
yang dibentuk? Buatlah kesimpulan dengan bahasa sendiri dan hubungkan dengan teori
VSEPR.
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2
KEGIATAN 3
Apabila atom pusat kita misalkan A, dan atom sekitar yang terikat pada atom pusat kita misalkan
B, E adalah pasangan elektron bebas pada atom pusat (A), x adalah jumlah pasangan elektron
ikatan, y adalah pasangan elektron bebas maka berdasarkan contoh bentuk geometri molekul pada
kegiatan 1, tentukanlah;
KEGIATAN 4
e. Molekul CO2
Lampiran 3. Penilaian kognitif
1. Kisi kisi soal bentuk molekul
Mata pelajaran : Kimia
Materi pokok : Bentuk molekul
Kompetensi Indikator No. Jenjang Kunci
Dasar Soal
Menentukan Disajikan data mengenai besar 1 C3 A
bentuk sudut ikatan molekul dan peserta
molekul didik diminta untuk
dengan menganalisis.
menggunakan Disajikan rumus molekul dan 2 C2 D
teori tolakan peserta didik diminta untuk
pasangan menentukan notasi VSEPR.
elektron kulit Disajikan rumus molekul dan 3 C2 E
valensi peserta didik diminta untuk
(VSEPR) atau menentukan bentuk molekulnya.
Teori Domain Disajikan unsur dengan 4 C2 C
Elektron. konfigurasinya dan kedua unsur
tersebut membentuk senyawa
kemudian siswa diminta
menentukan bentuk molekulnya.
Disajikan atom yang berikatan 5 C2 B
dituliskan dengan nomor
atomnya masing-masing dan
peserta didik diminta untuk
menentukan bentuk molekul dan
kepolarannya.