Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Daring

Satuan Pendidikan : SMA XXX


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Bentuk Molekul
Alokasi Waktu : 1 x 60 menit (1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI-1 (Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
Memiliki sikap jujur, disiplin, kerjasama, responsif, dan proaktif dalam mencari solusi
permasalahan, sehingga dapat menyadari dirinya sebagai mahluk ciptaan yang Maha Kuasa
serta menjalankan kewajibannya sesuai dengan agama yang dianutnya.
KI-3 (Pengetahuan) KI-4 (Keterampilan)
Memahami, menerapkan, menganalisis Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
pengetahuan faktual, konseptual, ranah konkret dan ranah abstrak terkait
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya dengan pengembangan dari yang
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
budaya, dan humaniora dengan wawasan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan keilmuan.
peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.6 Menentukan bentuk molekul dengan 3.6.1. Menjelaskan (C2) teori VSEPR atau
menggunakan teori tolakan pasangan Teori Domain Elektron berdasarkan
elektron kulit valensi (VSEPR) atau pengaruh PEI dan PEB terhadap
Teori Domain Elektron. bentuk molekul.
3.6.2. Menentukan (C3) rumus tipe
molekul dengan teori VSEPR atau
Teori Domain Elektron berdasarkan
jumlah PEI dan PEB dari suatu
senyawa.
3.6.3. Menentukan (C3) bentuk molekul
berdasarkan teori VSEPR atau Teori
Domain Elektron.

C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik (A) dengan rasa ingin tahu dan mandiri mampu menjelaskan (B) teori
VSEPR atau Teori Domain Elektron berdasarkan pengaruh PEI dan PEB terhadap bentuk
molekul dengan tepat (D) melalui kegiatan literasi teknologi bersama guru (C). –C2
2. Peserta didik (A) dengan percaya diri dan bekerjasama mampu menentukan (B) rumus
tipe molekul dengan teori VSEPR atau Teori Domain Elektron berdasarkan jumlah PEI
dan PEB dari suatu senyawa dengan tepat (D) melalui kegiatan literasi teknologi bersama
guru (C). –C3
3. Peserta didik (A) dengan percaya diri dan bekerjasama mampu menentukan (B) bentuk
molekul berdasarkan teori VSEPR atau Teori Domain Elektron dengan tepat (D) melalui
kegiatan literasi dan diskusi bersama (C). –C3
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual : Bentuk molekul, PEI, PEB, sudut antar ikatan
2. Konseptual : Teori PEI dan PEB, teori VSEPR, dan Teori Domain Elektron
3. Prosedural : Langkah-langkah menentukan bentuk molekul
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Discovery Learning
2. Pendekatan : Scientific Learning
3. Metode : video based learning, diskusi, tanya jawab
F. Media Pembelajaran
1. Media : Power point, bahan ajar, Lembar kerja peserta didik (LKPD), lembar soal,
video materi (youtube), room meeting (Zoom, Google meet, Microsoft
Teams dll)
2. Alat/Bahan : Laptop, handphone
G. Sumber Belajar
a. Rahardjo, Sentot Budi dan Ispriyanto.2016.Buku Siswa Kimia Berbasis Eksperimen untuk
Kelas X SMA dan MA.Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
b. Sudarmo, Unggul.2013.Kimia untuk Siswa SMA/MA Kelas X.Surakarta: Erlangga.
c. Supriono, Nanang, Fahrur Rozi.2018.Pengembangan Media Pembelajaran Bentuk
Molekul Kimia Menggunakan Augmented Reality Berbasis Android.Jurnal Ilmiah
Penelitian dan Pembelajaran Informatika.Vol. 03 No.01 : 53-61
d. Situs internet: https://youtu.be/sEdJkQj3akc , diunduh pada tanggal 21 April 2021.
https://youtu.be/vEIsax26Q98 , dinduh pada tanggal 21 April 2021.
H. Kegiatan Pembelajaran
Materi : Bentuk molekul, teori tolakan pasangan elektron kulit valensi
(VSEPR) atau Teori Domain Elektron
Model pembelajaran : Discovery Learning
Alokasi waktu : 1 x 60 menit (1 pertemuan)
Tahap Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Guru mengkondisikan kelas belajar menggunakan 10 menit
pendahuluan video conference (misalnya; Google Meet/ Zoom)
kemudian mengucapkan salam dan berdoa bersama.
Poin 1-3
merupakan Pemantapan Karakter religius peserta didik dengan
TPACK pada memulai pembelajaran dengan berdoa.
unsur PPK
2. Guru menanyakan kabar dan melakukan presensi
kehadiran peserta didik, serta meyampaikan tujuan
pembelajaran hari ini yaitu mempelajari mengenai
bentuk molekul berdasarkan Teori VSEPR atau Teori
Domain Elektron.
3. Guru memberikan apersepsi awal kepada peserta didik
tentang materi yang akan diajarkan dan mengirim
informasi materi yang akan dibahas (melalui Whatsapp
Group, Telegram Group, dll), dan memberikan
motivasi belajar kepada peserta didik.
Komunikasi, berpikir kritis: Mengeksplor
pengetahuan peserta didik agar dapat terfokus kepada
materi yang akan dipelajari.

Kegiatan inti Stimulation (Pemberian rangsangan) 40 menit


Peserta didik dengan rasa ingin tahu melakukan kegiatan
Kegiatan inti
merupakan literasi teknologi dengan aplikasi youtube yaitu mengamati
TPACK dan
pada
video mengenai bentuk molekul berdasar teori VSEPR atau
komunikasi Teori Domain Elektron melalui share screen di Google
merupakan ICT
meet ;
https://youtu.be/sEdJkQj3akc
Problem Statement (Identifikasi Masalah)
Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang belum dipahami
melalui Google meet, yang berkaitan dengan materi, seperti;
- Bentuk molekul keempat senyawa tersebut?
- Bagaimana menentukan bentuk suatu senyawa?
- Bagaimana hubungan antara bentuk molekul dengan
kepolaran senyawa?
Pemantapan Karakter dengan rasa ingin tahu
menyampaikan pertanyaan

Data Collection (Pengumpulan Data)


Peserta didik secara mandiri menyimak informasi mengenai
kegiatan pembelajaran materi Teori Domain Elektron dan
teori VSEPR, melalui penjelasan yang diberikan guru
menggunakan power point dan penayangan video pada link:
https://youtu.be/vEIsax26Q98
Data Processing (Pengelolaan Data)
Peserta didik secara aktif untuk menganalisis dan mengolah
data informasi yang diperoleh dari memperhatikan
penjelasan yang diberikan guru mengenai bentuk molekul
untuk menjawab pertanyaan di LKPD. (Critical thinking,
communication, literacy, creative, collaboration, HOTS)
Komunikasi
Setelah memperhatikan penjelasan materi yang diberikan
guru, peserta didik secara aktif, percaya diri, dan
bertanggung jawab mengkomunikasikan hasil pengolahan
informasi dan hasil pengerjaan LKPD melalui Google meet,
dan mendiskusikan hasil pengerjaan secara bersama dengan
bimbingan guru (Communication and collaboration).
Generalization
Peserta didik dibantu guru menyimpulkan kegiatan
pembelajaran berdasarkan hal-hal yang telah dipelajari
terkait bentuk molekul.
Pemantapan karakter Percaya diri, komunikatif,
jujur, bertanggungjawab, dan saling menghargai .

Kegiatan - Peserta didik menyimpulkan dan mereview kembali 10 menit


penutup pembelajaran hari ini dibantu dengan guru.
- Guru melakukan tindak lanjut dengan memberikan
tugas kepada peserta didik yaitu peserta didik diberi
tugas untuk menyelesaikan menjawab soal pada lembar
soal yang telah diberikan.
- Guru mengingatkan peserta didik untuk mempelajari
materi berikutnya dilanjutkan dengan menutup
kegiatan pembelajaran dengan berdoa bersama dan
memberi salam penutup.
I. Penilaian Hasil Pembelajaran
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Angket
b. Bentuk instrumen : Lembar Pengamatan Sikap
c. Instrumen penilaian : (Terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik penilaian : Observasi Keterampilan
b. Bentuk instrumen : Lembar Pengamatan Keterampilan
c. Instrumen penilaian : (Terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik penilaian : Tes online
b. Bentuk instrumen : Soal Pilihan Ganda
c. Instrumen penilaian : (Terlampir)
Semarang, April 2021
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Guru Kimia,

_______________ Tri Desi Murniwati


NIP. NIM 4301418077
LAMPIRAN
Lampiran 1. Bahan Ajar Bentuk Molekul
Lampiran 2. LKPD Bentuk Molekul
Lampiran 3. Penilaian Kognitif
Lampiran 4. Penilaian Psikomotorik
Lampiran 5. Penilaian Afektif
Lampiran 1. Bahan Ajar
Faktual

Gambar 1. Bentuk molekul senyawa H2O


Gambar diatas merupakan bentuk molekul dari senyawa H2O. Atom-atom dari masing-
masing molekul tersebut tersusun didalam ruang yang mempengaruhi sifat-sifat kimia
masing-masing molekul. Dalam bahan ajar ini dijelaskan bagaimana bentuk molekul dari
suatu senyawa. Bentuk molekul tersebut dapat dijelaskan melalui teori tolakan pasangan
elektron kulit valensi (VSEPR) atau Teori Domain Elektron. Dalam bahan ajar ini juga akan
dijelaskan bagaimana sifat kepolaran suatu molekul yang dipengaruhi oleh bentuk
molekulnya.

Konseptual
Bentuk Molekul
Bentuk molekul, yang berarti cara atom tersusun di dalam ruang yang mempengaruhi banyak
sifat-sifat fisis dan kimia molekul tersebut. Bentuk molekul dapat ditentukan tanpa memperhatikan
apakah molekul tersebut polar atau tidak−fenomena ini yang akan kita pelajari lebih jauh
dalam bahan ajar ini. Ketika dua molekul saling mendekat untuk memulai reaksi, kemungkinan
berhasilnya reaksi tersebut bisa saja sangat bergantung pada bentuk tiga dimensi dan orientasi
relatif molekul-molekul tersebut serta identitas kimianya. Bentuk molekul sangat berpengaruh
khususnya dalam reaksi kimia dan biologi, karena harus terdapat kecocokan antara bentuk
molekul dengan tapak pada membran atau cetakan−contohnya yang penting ialah obat dan
aktivitas enzim. Jadi, ciri bentuk molekul merupakan bagian penting pada pengkajian mengenai
struktur molekul. Bentuk molekul dapat kita prediksikan dengan teori Tolakan Pasangan Elektron
Kulit Valensi (VSEPR). N. V. Sidgwick dan H. E. Powell adalah yang pertama kali
menyarankan pada tahun 1940 bahwa geometri molekul ditentukan oleh susunan pasangan
elektron dalam kulit valensi, dan saran ini selanjutnya dikembangkan ke dalam seperangkat
aturan yang dikenal dengan VSEPR oleh Ronald J. Gillespie dan Ronald Nyholm pada tahun
1957. Keuntungan VSEPR adalah bahwa teori ini memiliki kemampuan prediksi berdasarkan
struktur Lewis, dalam metode ikatan valensi dengan menuliskan struktur Lewis yang masuk
akal untuk spesies yang diminati, lalu menggunakan teori VSEPR untuk memprediksikan
geometri gugus elektron atom pusat.

Bentuk Molekul dengan Teori VSEPR


Bentuk molekul merupakan susunan tiga dimensi dari atom-atom dalam suatu molekul.
Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifat kimia dan fisisnya, seperti titik leleh, titik didih, kerapatan,
dan jenis reaksi yang dialaminya. Bentuk molekul ditetapkan melalui percobaan atau dengan
perhitungan mekanika kuantum yang dikonfirmasi dengan percobaan.
Tetapi, terdapat cara sederhana yang memungkinkan kita untuk meramalkan geometri
molekul atau ion dengan tinggkat keberhasilan yang cukup tinggi jika kita mengetahui jumlah
elektron di sekitar atom pusat dalam struktur Lewis-nya. Dasar pendekatan ini adalah asumsi
bahwa pasangan elektron di kulit valensi suatu atom saling bertolakan satu sama lain. Kulit
valensi (valence shell) adalah kulit terluar yang ditempati elektron dalam suatu atom yang
biasanya terlibat dalam ikatan. Dalam ikatan kovalen, sepasang elektron, yang sering disebut
pasangan ikatan, berperan dalam mengikat dua atom. Tetapi, dalam molekul poliatomik, dimana
terdapat dua atau lebih ikatan antara atom pusat dan atom sekitarnya, tolak menolak antara
elektron-elektron dalam pasangan ikatan yang berbeda menyebabkan pasangan itu berada
sejauh mungkin satu sama lain. Bentuk yang dipilih suatu molekul meminimalkan tolakan
(seperti terlihat dari posisi seluruh atom). Pendekatan untuk kajian bentuk molekul ini disebut
teori Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (Valence Shell Electron Pair Repulsion-
VSEPR), karena pendekatan teori ini menjelaskan susunan geometrik dari pasangan elektron di
sekitar atom pusat sebagai akibat tolak menolak antara pasangan elektron.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa bentuk molekul ditetapkan melalui
percobaan atau dengan perhitungan mekanika kuantum yang dikonfirmasi dengan percobaan.
Hasil dari percobaan dan perhitungan ini biasanya cocok dengan teori Tolakan Pasangan
Elektron Kulit Valensi (Valence Shell Electron Pair Repulsion- VSEPR). Dalam teori VSEPR,
kita berfokus pada pasangan elektron dalam kulit elektron valensi atom pusat dalam suatu
struktur. Akhirnya, akan dihasilkan bentuk molekul tertentu untuk molekul.
Gambar 2. Pasangan elektron akan saling
menolak baik ketika elektron-elekron tersebut
berada dalam ikatan kimia (pasangan ikatan)
ataupun tidak digunakan bersama (pasangan
bebas). Pasangan elektron mengambil orientasi
diseputar atom untuk meminimumkan tolakan

Aspek lain dari teori VSEPR adalah fokus tidak saja pada pasangan elektron, tetapi juga
pada gugus elektron. Satu gugus elektron dapat berupa pasangan, baik pasangan bebas
maupun pasangan ikatan, atau dapat pula sebagai elektron tunggal yang tidak berpasangan pada
atom dengan oktet terlengkap, seperti pada NO. Terdapat dua aturan umum dalam model teori
Tolakan Pasangan Elektron Kulit Valensi (Valence Shell Electron Pair Repulsion- VSEPR),
yaitu:

 Dalam kaitannya dengan tolak-menolak pasangan elektron, ikatan rangkap dua dan ikatan
rangkap tiga dapat diperlakukan seperti ikatan tunggal. Pendekatan ini sesuai untuk tujuan
kualitatif. Tetapi, Anda harus menyadari bahwa dalam kenyataannya ikatan rang dua/tiga
“lebih besar” dibanding ikatan tunggal, karena kerapatan yang lebih tinggi dari ikatan rangkap
dua atau ikatan rangkap tiga di antara dua atom, akan membutuhkan ruang yang lebih besar.
 Jika suatu molekul memiliki dua atom atau lebih struktur resonansi, kita dapat menerapkan
model teori VSEPR setiap struktur tersebut. Muatan formal biasanya tidak ditunjukkan.
Untuk menentukan jumlah gugus elektron, geometri gugus elektron, dan Notasi VSEPR,
maka kita harus menentukan angka sterik (Steric Number/SN) dari atom pusatnya. Dari jumlah
gugus elektronnya kita dapat mengetahui geometri gugus elektronnya.
Jumlah gugus elektron dari angka steriknya menggambarkan geometri gugus elektronnya,
seperti berikut ini:
 Dua gugus elektron: linear.
 Tiga gugus elektron: planar trigonal. Empat gugus elektron: tetrahedral.
 Lima gugus elektron: bipiramida trigonal. Enam gugus elektron: oktahedral.
Notasi VSEPR ditulis dalam bentuk notasi, dimana A adalah atom pusatnya, X adalah
jumlah pasangan (n) atom yang terikat pada atom pusat, E jumlah pasangan (n) atom yang bebas
pada atom pusat.

Prosedural
Contoh:
Tentukanlah jumlah gugus elektron dari angka steriknya, geometri gugus elektronya, serta notasi
VSEPR dari molekul CH4.
Penyelesaian:

Gambar 3. Bentuk molekul CH4 , dimana terdapat empat pasangan elektron ikatan (4 PEI)

Atom pusat dari molekul CH4 adalah atom C. Pusat C mempunyai empat elektron valensi.
Setiap atom H mempunyai satu elektron valensi dari atom itu sendiri dan perlu menggunakan
bersama satu elektron dari C untuk mencapai konfigurasi duplet. Jadi, empat elektron valensi
berperan dalam ikatan kovalen, dan tidak menyisakan elektron valensi bebas. Angka steriknya ialah
SN = 4 (PEI) + 0 (PEB) = 4
Jadi, jumlah gugus elektron dari angka steriknya adalah empat, sehingga geometri gugus
elektronya adalah tetrahedral. Notasi VSEPR dari molekul CH4 adalah atau, dimana terdapat
empat elektron valensi berperan dalam ikatan kovalen, dan nol elektron valensi bebas (tidak
ada elektron valensi bebas).
Berikut ini akan disajikan tabel beberapa geometri molekul sebagai fungsi geometri gugus
elektron. Namun kita perlu dua gagasan untuk memahami tabel beberapa geometri molekul
sebagai fungsi geometri gugus elektron tersebut, yaitu
 Semakin dekat dua gugus elektron dipaksakan, semakin kuat tolakan di antaranya. Tolakan
di antara dua gugus elektron jauh lebih kuat pada sudut 90o dibandingkan pada sudut 120o
atau 180o.
 Elektron pasangan bebas menyebar lebih luas dibandingkan elektron ikatan. Akibatnya,
tolakan satu pasangan bebas dengan pasangan bebas lainnya lebih besar dibandingkan,
katakanlah, antara dua pasangan ikatan. Urutan gaya tolak, dari yang terkuat ke yang
terlemah, adalah pasangan bebas-pasangan bebas, pasangan bebas- pasangan ikatan,
pasangan ikatan-pasangan ikatan.
Tabel 1. Geometri Molekul Sebagai Fungsi Geometri Gugus Elektron.
Lampiran 2. LKPD Bentuk molekul
TEORI SINGKAT

Anda masih ingat bagaimana Lewis menggunakan elektron sebagai titik (dot) sebagai
elektron valensi kan? Dalam pembentukan ikatan kimia, elektron valensilah yang mengambil
peran penting. Tipe molekul yang dibentuk oleh ikatan kimia yang terjadi diramalkan dengan
menggunakan teori Pasangan Elektron disekitar atom pusat, baik pasangan elektron bebas maupun
pasangan elektron ikatan.
Bentuk molekul menggambarkan kedudukan atom-atom didalam suatu molekul,
kedudukan atom-atom dalam ruang tiga dimensi, dan besarnya sudut-sudut ikatan yang dibentuk
dalam suatu molekul. Ikatan yang terjadi pada molekul tersebut dibentuk oleh pasangan pasangan
elektron.
KEGIATAN 1
1. Bagaimanakah cara menentukan atom pusat molekul? (ingat kembali sifat
keelektronegatifan)
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Bagaimanakah kaitan gaya tolak-menolak pasangan elektron terhadap bentuk molekul
yang dibentuk? Buatlah kesimpulan dengan bahasa sendiri dan hubungkan dengan teori
VSEPR.
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
KEGIATAN 2

KEGIATAN 3

Apabila atom pusat kita misalkan A, dan atom sekitar yang terikat pada atom pusat kita misalkan
B, E adalah pasangan elektron bebas pada atom pusat (A), x adalah jumlah pasangan elektron
ikatan, y adalah pasangan elektron bebas maka berdasarkan contoh bentuk geometri molekul pada
kegiatan 1, tentukanlah;
KEGIATAN 4

Ramalkan bentuk molekul di bawah ini:


a. Molekul BCl3 b. Molekul OF2

c. Molekul SF6 d. Molekul ClF3

e. Molekul CO2
Lampiran 3. Penilaian kognitif
1. Kisi kisi soal bentuk molekul
Mata pelajaran : Kimia
Materi pokok : Bentuk molekul
Kompetensi Indikator No. Jenjang Kunci
Dasar Soal
Menentukan Disajikan data mengenai besar 1 C3 A
bentuk sudut ikatan molekul dan peserta
molekul didik diminta untuk
dengan menganalisis.
menggunakan Disajikan rumus molekul dan 2 C2 D
teori tolakan peserta didik diminta untuk
pasangan menentukan notasi VSEPR.
elektron kulit Disajikan rumus molekul dan 3 C2 E
valensi peserta didik diminta untuk
(VSEPR) atau menentukan bentuk molekulnya.
Teori Domain Disajikan unsur dengan 4 C2 C
Elektron. konfigurasinya dan kedua unsur
tersebut membentuk senyawa
kemudian siswa diminta
menentukan bentuk molekulnya.
Disajikan atom yang berikatan 5 C2 B
dituliskan dengan nomor
atomnya masing-masing dan
peserta didik diminta untuk
menentukan bentuk molekul dan
kepolarannya.

2. Soal bentuk molekul


1. Dalam molekul air terdapat sudut ikatan sebesar 104,50. Sudut ini lebih kecil
dibandingkan sudut tetrahedral (109,50) .Hal ini disebabkan oleh .....
A. Gaya tolak PEB > PEI
B. Gaya tolak PEB = PEI
C. Gaya tolak PEB < PEI
D. Molekul air memiliki 4 pasang elektron
E. Ukuran atom oksigen > atom hidrogen
2. Notasi VSEPR untuk molekul PF5 adalah.....(nomor atom P = 15 dan F = 9)
A. AX2E3
B. AX3E2
C. AX4E
D. AX5
E. AX3
3. Ion NO3- merupakan ion poliatomik. Atom N bertindak sebagai atom pusat. Bentuk
molekul ion NO3- yaitu.....
A. Tetrahedral
B. Oktahedral
C. Trigonal bipiramida
D. Bentuk T
E. Segitiga datar
4. Diketahui konfigurasi elektron:
Si = [Ne] 3s2 3p2
F = [He] 2s2 2p5
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, bentuk molekul yang terjadi sesuai
aturan oktet adalah ….
A. Linier
B. Segitiga datar
C. Tetrahedral
D. Segitiga piramida
E. Oktahedral
5. Jika atom X (nomor atom 4) dan Y (nomor atom 17) berikatan, bentuk molekul dan
sifat kepolaran yang terbentuk adalah.....
A. Segiempat planar dan pola
B. Linier dan non polar
C. Linier dan polar
D. Tetrahedral dan Non polar
E. Oktahedral dan non polar
3. Pembahasan soal
1. Pembahasan :
Molekul air harusnya memiliki sudut ikatan tetrahedral (karena mempunyai 4 domain)
sebesar 109,5°, tetapi kenyataannya hanya 104,5°. Hal ini dapat dijelaskan sebagai
berikut: Jumlah domain elektron dalam molekul H2O ada 4 buah, terdiri dari dua
pasangan elektron ikatan (ikatan dengan H) dan dua pasang elektotron bebas (karena
untuk berikatan dengan dua atom H hanya dibutuhkan 2 elektron atom O, sehingga
tersisa 4 elektron atau 2 pasang elektron yang tidak digunakan dalam berikatan ).
Catatan :
Konfigurasi elektron
H (nomor atom 1) = 1 → Jumlah elektron
valensi = 1
O (Nomor atom 8) = 2 6 → Jumlah elektron
valensi = 6
Jika kita gambarkan bentuk geometri molekul H2O adalah sebagai berikut :
Ada 3 jenis tolakan pada molekul yaitu PEB - PEI, PEB - PEB dan PEI - PEI. Kita
ketahui bahwa tolakan terbesar terjadi antara PEB - PEB, sehingga tolakan ini akan
mendorong ikatan lain sedemikian rupa sehingga sudut ikatannnya mengecil sampai
104,5° dengan tujuan meminimalkan tolakan. Jawaban : A
2. Pembahasan :
Notasi VSEPR = AXnEm
Konfigurasi elektron penyusun molekul PF5 :
P (Nomor atom 15 ) = 2 8 5 → Jumlah elektron
valensi = 5
F (nomor atom 9 ) = 2 7 → Jumlah elektron valensi = 7
Atom pusat = P (Jumlah paling sedikit)
X atau PEI = 5 (Jumlah subtituen / atom yang terikat pada atom pusat)
Jumlah elektron ikatan = 5 (Karena untuk berikatan tunggal dengan 5 atom F
dibutuhkan 5 buah elektron atom pusat P)
E atau PEB = 0
Tipe molekul = Notasi VSEPR = AX5 . Jawaban : D
3. Pembahasan :
Ion NO3- adalah ion poliatomik. Untuk menentukan bentuk molekunya ikutilah
langkah - langkah berikut :
Konfigurasi elektron :
N (nomor atom 7) = 2 5 Jumlah elektron valensi = 5
O (nomor atom 8) = 2 6 Jumlah elektron valensi = 6
Atom pusat = N
Atom ujung = O
Langkah 1 : Menghitung jumlah pasangan elektron
Rumus
Σ𝑒𝑣 ± 𝑚𝑢𝑎𝑡𝑎𝑛. 𝑖𝑜𝑛
=
2
Tanda berlaku jika ion positif = - dan jika ion negatif maka +
Untuk ion jumlah pasangan elektron

Langkah 2 : Menghitung PEI atom pusat


PEI = Jumlah atom - 1
Jumlah atom pada ion adalah = 4 (1 buah atom N dan 3 buah atom O)
PEI untuk ion = 4 - 1 = 3
Langkah 3 : Menghitung jumlah pasangan elektron atom pusat
Pasangan elektron atom pusat = jumlah pasangan elektron yang berada di sekitar
atom pusat
Pasangan elektron atom pusat
= Pasangan elektron - (3 x Jumlah atom ujung)
= 12 - ( 3 x 3)
= 12 - 9
=3
Jumlah atom ujung ditujukan untuk semua atom kecuali ato H karena pada atom H
hanya memiliki satu buah elektron, dan jika sudah berikatan dengan atom lai, maka
tidak ada lagi elektron disekeliling atom.
Langkah 4 : Menghitung PEB
PEB = Pasangan elektron pusat - PEI = 3 - 3 = 0
Langkah 5 : Menentukan Tipe dan Bentuk Molekul
Tipe molekul = AX3
Bentuk molekul = Segitiga datar / Trigonal planar. Jawaban : E
4. Pembahasan :
Elektron valensi Si dan F adalah
Si = [Ne] 3s2 3p2 (4 elektron valensi)
F = [He] 2s2 2p5 (7 elektron valensi)
Unsur Si mempunyai 4 elektron terluar. Agar tercapai kaidah oktet, keempatnya
harus berikatan dengan F sehingga tidak terdapat elektron bebas. Sedangkan F hanya
membutuhkan 1 elektron dari Si sehingga dibutuhkan 4 unsur F agar terbentuk
senyawa SiF4.
atom pusat : Si
PEI :4
PEB : ½(4 − 4) = 0
tipe molekul : AX4
bentuk molekul : tetrahedral
Jadi, bentuk molekul yang terjadi dari senyawa yang dibentuk oleh Si dan F sesuai
kaidah oktet adalah tetrahedral. Jawaban : C
5. Pembahasan :
X (nomor atom 4) = 2 2 → Jumlah elektron valensi = 2
Y (nomor atom 17) = 2 8 7 → Jumlah elektron valensi = 7
Jika X dan Y berikatan maka akan mebentuk molekul XY2. Kenapa?
Kita lihat dari atom Y yang memiliki ev = 7, hanya mungkin mebentuk ikatan kovalen
tunggal karena hanya mebutuhkan 1 buah elektron lagi agar stabil secara oktet. Karena
jumlah elektron valensi atom X hanya 2, berati ada dua ikatan kovaen tunggal antara
X dan Y sehingga rumus molekulnya adalah . Ini adalah meolekul yang
menyimpang dari aturan oktet karena elektron disekitar atom pusat X tidak cukup 8.
Molekul XY2
Atom pusat = X
X atau PEI = 2
Jumlah elektron ikatan = 2
E atau PEB =

Tipe molekul = AX2


Bentuk molekul = Linier
Kepolaran = Non polar. Jawaban : B
Lampiran 4. Penilaian Afektif
1. Lembar angket sikap siswa
Mata pelajaran : Kimia
Materi pokok : Bentuk molekul
Nama siswa :
4 3 2 1
No Pernyataan
SS S KS TS
Bila ada tugas kelompok, saya akan mengerjakannya
1.
dengan teman-teman.
Saya senang berdiskusi dengan teman saat mengerjakan
2.
tugas kelompok.
Saya yakin dengan bergotong royong segala pekerjaan
3.
akan terasa lebih ringan.
Saya memberi kesempatan kepada teman untuk
4.
berpendapat.
Saya dapat menerima pendapat orang lain yang tidak
5.
sepaham dengan saya.
Saya akan berusaha menghargai pendapat orang lain,
6.
meskipun berbeda pendapat dengan saya.
Ketika saya kesulitan terhadap suatu materi saya akan
7.
berusaha mencari solusinya dengan membaca literatur.
Saya berani mengajukan pendapat pada saat diskusi di
8.
kelas.
Saya memperhatikan dan mencatat jika guru sedang
9.
memberi penjelasan.
Saya mengajukan pertanyaan kepada guru saat dibuka
10.
sesi tanya jawab
Saya mengumpulkan informasi lain dari berbagai sumber
11.
untuk menambah pengetahuan.
Saya mengerjakan tugas individu dengan sungguh-
12.
sungguh.
Saya menyelesaikan dan mengumpulkan tugas dengan
13.
tepat waktu.

2. Kisi-kisi lembar penilaian sikap siswa


Nomor
No Indikator Pernyataan
Butir
1. Kerjasama Bila ada tugas kelompok, saya akan 1
mengerjakannya dengan teman-teman.
Saya senang berdiskusi dengan teman saat 2
mengerjakan tugas kelompok.
Saya yakin dengan bergotong royong segala 3
pekerjaan akan terasa lebih ringan.
2. Menghormati dan Saya memberi kesempatan kepada teman 4
menghargai untuk berpendapat.
Saya dapat menerima pendapat orang lain 5
yang tidak sepaham dengan saya.
Saya akan berusaha menghargai pendapat 6
orang lain, meskipun berbeda pendapat dengan
saya.
3. Mandiri Ketika saya kesulitan terhadap suatu materi 7
saya akan berusaha mencari solusinya dengan
membaca literatur.
4. Percaya diri Saya berani mengajukan pendapat pada saat 8
diskusi di kelas.
5. Rasa Ingin Tahu Saya memperhatikan dan mencatat jika guru 9
sedang memberi penjelasan.
Saya mengajukan pertanyaan kepada guru saat 10
dibuka sesi tanya jawab
Saya mengumpulkan informasi lain dari 11
berbagai sumber untuk menambah
pengetahuan.
6. Tanggung Jawab Saya mengerjakan tugas individu dengan 12
sungguh-sungguh.
Saya menyelesaikan dan mengumpulkan tugas 13
dengan tepat waktu.

3. Rubrik penilaian sikap siswa

No Pernyataan Skor dan Keterangan


1. Bila ada tugas kelompok, saya
akan 4 = Sangat Setuju (SS)
mengerjakannya dengan teman-teman. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
2. Saya senang berdiskusi dengan teman saat 4 = Sangat Setuju (SS)
mengerjakan tugas kelompok. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
3. Saya yakin dengan bergotong royong segala 4 = Sangat Setuju (SS)
pekerjaan akan terasa lebih ringan. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
4. Saya memberi kesempatan kepada teman untuk 4 = Sangat Setuju (SS)
berpendapat. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
5. Saya dapat menerima pendapat orang lain yang 4 = Sangat Setuju (SS)
tidak sepaham dengan saya. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
6. Saya akan berusaha menghargai pendapat orang 4 = Sangat Setuju (SS)
lain, meskipun berbeda pendapat dengan saya. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
7. Ketika saya kesulitan terhadap suatu materi saya akan 4 = Sangat Setuju (SS)
berusaha mencari solusinya dengan membaca 3 = Setuju (S)
literatur. 2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
8. Saya berani mengajukan pendapat pada saat diskusi di 4 = Sangat Setuju (SS)
kelas. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
9. Saya memperhatikan dan mencatat jika guru sedang 4 = Sangat Setuju (SS)
memberi penjelasan. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
10. Saya mengajukan pertanyaan kepada guru saat dibuka 4 = Sangat Setuju (SS)
sesi tanya jawab 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
11. Saya mengumpulkan informasi lain dari berbagai 4 = Sangat Setuju (SS)
sumber untuk menambah pengetahuan. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
12. Saya mengerjakan tugas individu dengan sungguh- 4 = Sangat Setuju (SS)
sungguh. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
13. Saya menyelesaikan dan mengumpulkan tugas dengan 4 = Sangat Setuju (SS)
tepat waktu. 3 = Setuju (S)
2 = Kurang Setuju (KS)
1 = Tidak Setuju (TS)
Lampiran 5. Penilaian Psikomotorik

LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN


Nama Observer : Pertemuak ke :
Mata Pelajaran : Hari/Tanggal :
Tanggal Observasi : Materi : Ikatan Kimia
No. Indikator Butir Pernyataan Gradasi Skor siswa ke-
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1. Mengikuti pembelajaran tepat waktu. Masuk room meeting tepat waktu. 5


4
3
2
1
2. Mengikuti presensi melalui google form. Melakukan presensi melalui google form. 5
4
3
2
1
3. Mendengarkan penjelasan dari guru. Memperhatikan penjelasan yang 5
diberikan guru.
4
3
2
1
4. Mempertanyakan sebuah masalah saat Mengajukan pertanyaan dan 5
kegiatan pembelajaran. menyampaikan pendapat saat kegiatan
pembelajaran berlangsung. 4
3
2
1
5. Menjawab pertanyaan dari guru. Menjawab pertanyaan yang diberikan 5
guru.
4
3
2
1
6. Memberi tanggapan pendapat kepada Menanggapi pendapat yang disampaikan 5
guru dan teman. oleh guru atau mahasiswa lain.
4
3
2
1
7. Menunjukkan kerjasama dalam tim. Bekerja sama dengan mahasiswa lain 5
dalam satu tim.
4
3
2
1
8. Menunjukkan interaksi dalam diskusi Interaksi dalam diskusi kelompok untuk 5
kelompok. membahas materi mata kuliah.
4
3
2
1
9. Menunjukkan tanggung jawab terhadap Bertanggung jawab terhadap tugas yang 5
tugas dalam kelompok. telah diatur dalam sebuah kelompok
kecil. 4
3
2
1
10. Merembuk pendapat yang diajukan Bertukar pendapat antar mahasiswa 5
setiap anggota. dalam kelompok.
4
3
2
1
11. Saling membantu sesama anggota jika Memiliki kepedulian terhadap kesulitan 5
mengalami kesulitan. pada sesama anggota kelompok.
4
3
2
1
12. Mengompromikan keputusan yang akan Mengambil keputusan dengan 5
diambil dalam tim. pertimbangan dari masing-masing
anggota kelompok. 4
3
2
1
13. Menunjukkan kemampuan sendiri untuk Mengerjakan kuis dengan kemampuan 5
menjawab kuis. sendiri.
4
3
2
1
14. Dapat memecahkan masalah dari tugas Mengerjakan tugas yang telah diberikan 5
yang diberikan guru. guru.
4
3
2
1
15. Mengelola simpulan materi yang telah Menyimpulkan materi pembelajaran 5
diberikan guru. yang telah diberikan guru.
4
3
2
1

Anda mungkin juga menyukai