Anda di halaman 1dari 10

154 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

EVALUASI STABILITAS FISIKA SEDIAAN SEMIPADAT EKSTRAK


BATANG PEPAYA DENGAN PERBEDAAN FORMULASI

Ade Maria Ulfa1, Nofita1, Lailatul Izzah1

ABSTRACT
Papaya is a fruit plant that has various functions and benefits. As fresh fruit,
papaya is chosen by consumers because it has a fresh taste, good nutrition,
and also a relatively affordable price compared to other fruits. Papaya plants
contain vitamin C, flavonoids, alkaloids, saponins, glycosides and phenol
compounds which are known to have antibacterial and antioxidant activities.
While the papaya stem (Carica papaya. L) has activity in wound healing and
can be used as a source of herbal plants. The purpose of the study was to find
out the results of the evaluation test of topical preparations of papaya stem
extract (Carica papayaL.) On the formulation of semi-solid preparations with a
variety of bases. The sampling technique of this study uses purposive
sampling. The population in this study was papaya stems in the papaya
plantation area in Tanggamus, South Lampung. The sample used is papaya
papaya jinggo type which is taken as long as 30 cm from the base of the
stem. The results of the study Both ointment formulations have fulfilled the
requirements of the ointment preparation evaluation test. Hydrophilic base
ointment (F1) has a better spread of ointment than hydrocarbon base
ointment (F2) so it is better to use it as a base for papaya stem ethanol
extract ointment.

Keywords: Papaya Plant, Papaya Stem Extract, ointment

ABSTRAK
Pepaya merupakan salah satu tanaman buah yang memiliki berbagai fungsi
dan manfaat. Sebagai buah segar, pepaya banyak dipilih konsumen karena
memiliki rasa yang segar, kandungan nutrisi yang baik, juga harga yang
relatif terjangkau dibanding buah lainnya. Tanaman pepaya memiliki
kandungan vitamin C, flavonoid, alkaloid, saponin, glikosida dan senyawa
fenol yang diketahui memiliki aktifitas sebagai antibakteri dan antioksidan.
Sedangkan pada batang pepaya (Carica papaya. L) memiliki aktivitas dalam
penyembuhan luka dan dapat digunakan sebagai sumber tanaman herbal.
Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui Bagaimanakah hasil uji evaluasi
sediaan topikal ekstrak batang pepaya (Carica papayaL.)terhadap formulasi
sediaan semi solid dengan variasi basis. Teknik pengambilan sampel
penelitian ini menggunakan purposive sampling. Populasi pada penelitian ini
adalah batang pepaya di daerah perkebunan pepaya di Tanggamus, Lampung
Selatan. Sampel yang digunakan adalah batang pepaya jenis pepaya jinggo
yang diambil sepanjang 30 cm dari pangkal batang. Hasil penelitian Kedua
formulasi salep telah memenuhi syarat uji evaluasi sediaan salep. Salep basis
hidrofilik (F1) memiliki daya sebar salep yang lebih baik dari salep basis
hidrokarbon (F2) sehingga lebih baik digunakan disebagai basis salep ekstrak
etanol batang pepaya.

Kata kunci : Tanaman Pepaya, Ekstrak Batang Pepaya, salep

1. Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati


JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 155

PENDAHULUAN Rahmawati (2012), yaitu getah


Pepaya merupakan salah pepaya dibuat dalam sediaan salep
satu tanaman buah yang memiliki dengan basis hidrokarbon dan
berbagai fungsi dan manfaat. dilakukan pengujian kontrol
Sebagai buah segar, pepaya kualitas salep diantaranya
banyak dipilih konsumen karena organoleptis, uji PH, uji daya
memiliki rasa yang segar, sebar, uji daya lekat. Hasil
kandungan nutrisi yang baik, juga penelitian ini menunjukkan salep
harga yang relatif terjangkau yang memiliki daya lekat dan PH
(8)
dibanding buah lainnya. sesuai dengan literatur, namun
Tanaman pepaya memiliki pada uji organoleptis diperoleh bau
kandungan vitamin C, flavonoid, salep yang kurang menyenangkan
alkaloid, saponin, glikosida dan dikarenakan getah pepaya
senyawa fenol yang diketahui memang memiliki bau yang khas
memiliki aktifitas sebagai tersendiri dan pada uji daya sebar
antibakteri dan antioksidan.(4) salep tidak memenuhi strandar
Hampir seluruh bagian dari dikarenakan basis hidrokarbon
tanaman pepaya dimanfaatkan memiliki sifat minyak yang
baik sebagai bahan pangan dominan sehingga perlu
maupun sebagai bahan obat dan dikombinasikan dengan basis lain
industri mulai dari akar, batang, untuk meningkatkan kelunakannya
kuntum bunga, buah, biji, kulit dan (Rahmawati dkk., 2010).
getahnya. Manfaat dari setiap Penelitian lain tentang
bagian tanaman pepaya (Carica pemanfaatan batang pepaya telah
papaya L) antara lain sebagai dilakukan oleh Ancheta dan Acero
penambah nafsu makan, sariawan, (2016) mengenai batang pepaya
sembelit, penyembuh luka, (Carica papaya. L) terkait
jerawat, kutil,antioksidan dan aktifitasnya sebagai penyembuh
menjaga kesehatan mata luka yang dibuat dalam sediaan
(Mahmood dkk., 2005). salepberbasis hidrokarbon.
Beberapa penelitian telah Penelitian tersebut menyimpulkan
dilakukan terkait pemanfaatan bahwa batang pepaya (Carica
bagian dari tanaman pepaya papaya. L) memiliki aktivitas dalam
(Carica papaya. L) seperti buah, penyembuhan luka dan dapat
daun, dan getah. Seperti sebuah digunakan sebagai sumber
penelitian tentang pemanfaatan tanaman herbal. Penelitian
getah pepaya yang dilakukan oleh tersebut memberikan saran untuk
156 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

dilakukan penelitian lanjutan METODE PENELITIAN


mengenai formulasi lain agar Alat yang digunakan, yaitu
dihasilkan sediaan topikal yang bejana maserasi, pipet volume,
lebih baik (Ancheta, 2016). pipet tetes, mortir dan stamper,
Berdasarkan latar belakang erlenmeyer, beaker glass, batang
tersebut maka penulis tertarik pengaduk, kertas Ph universal,
untuk melakukan penelitian penangas air. Bahan yang
mengenai variasi formulasi sediaan digunakan, antara lain etanol 96%,
topikal ekstrakbatang pepaya ekstrak batang pepaya, asam
dengan 2 variasi formulasi yaitu stearat, trietanolamin,
basis hidrokarbon dan basis propilenglikol, paraffin cair, vaselin
hidrofilik.Basis salep hidrokarbon album, nipagin, gliserin, aquadest.
dapat dipakai terutama untuk efek
emolien dan sebagai proteksi. Populasi dan Sampel
Basis salep tersebut bertahan pada Teknik pengambilan sampel
kulit untuk waktu yang lama dan penelitian ini menggunakan
tidak memungkinkan menguap ke purposive sampling. Pengambilan
udara dan sukar dicuci. Basis dapat sampel secara porposive
dicuci air (Hidrofilik) merupakan didasarkan pada suatu
basis salep yang tidak mengiritasi, pertimbangan tertentu yang dibuat
memiliki daya lekat dan distribusi oleh peneliti sendiri, berdasarkan
yang baik pada kulit, tidak ciri atau sifat-sifat populasi yang
menghambat pertukaran gas dan sudah diketahui sebelumnya
produksi keringat, sehingga (Notoatmodjo, 2005). Populasi
efektifitas lebih lama dan juga pada penelitian ini adalah batang
dapat digunakan pada bagian pepaya di daerah perkebunan
tubuh yang berambut (Voight, pepaya di Tanggamus, Lampung
1994). Perbedaan basis salep Selatan. Sampel yang digunakan
dimaksudkan untuk mengetahui adalah batang pepaya jenis pepaya
basis yang cocok untuk salep jinggo yang diambil sepanjang 30
ekstrak etanol batang pepaya dan cm dari pangkal batang.
mempunyai sifat fisik dan kualitas
salep yang paling stabil. Determinasi Tanaman Carica
Diharapkan dari penelitian ini dapat papaya L.
menghasilkan formulasi sediaan Determinasi tanaman Carica
topikal ekstak etanol batang papaya L. dilakukan dengan
pepaya yang paling baik. memberikan sampel segar berupa
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 157

batang, buah dan buah ke lebih kental tetapi masih dapat


Laboratorium Biologi Fakultas MIPA dituang (Depkes RI, 1995).
Universitas lampung.
Pembuatan Formulasi Salep
No Formula I Formula II
Preparasi Bahan Uji
1 Ekstrak 0,16 g Ekstrak 0,16 g
Batang pepaya diambil
2 Paraffin cair 2,5 g Gliserin 0,5 g
sepanjang 30 cm dari pangkal 3 Asam stearat 1,45 g Alkohol 0,01 ml
batang, kemudian kulit batang 4 TEA 0,15 g Propilenglikol 1 g
dikupas sampai ditemukan bagian 5 Adeps lanae 0,3 g Nipagin 0,01 g
dalam batang yang berwarna 6 Nipagin 0,01 g Vaseline Ad 10 g

putih. Batang pepaya yang telah album


7 Aquadest 10 ml Oleum rosae 0,01 ml
terkumpul dicuci dengan air
8 Parfum 0,01 ml
mengalir kemudian dirajang
menjadi potongan kecil dengan
Pengujian
ukuran 2.54 cm. Lalu batang
Organoleptis
dikeringkan tanpa terkena sinar
Pengujian organoleptis
matahari langsung dan pada
dilakukan dengan mengamati
temperatur kamar. Batang pepaya
sediaan salep dari bentuk, bau dan
kering kemudian dihancurkan
warna sediaan. Menurut Depkes
dengan blender sampai dapat
RI, spesifikasi salep yang harus
melewati saringan no.2.
dipenuhi adalah memiliki bentuk
Simplisia sebanyak 300
setengah padat, warna harus
gram dimasukkan kedalam bejana
sesuai dengan spesifikasi pada saat
maserasi dan ditambahkan pelarut
pembuatan awal salep dan baunya
etanol 96% sebanyak 300 ml.
tidak tengik.
Maserasi dilakukan hingga filtrat
tidak berubah warna atau bening,
Evaluasi PH
setiap 24 jam pelarut diganti dan
Pengukuran nilai pH
dilakukan pengadukan tiga kali
menggunakan alat bantu stik pH
sehari. Hasil maserasi disaring
universal yang dicelupkan ke
untuk memisahkan filtrat dan
dalam 0,5 g salep yang telah
residunya. Kemudian filtrat
diencerkan dengan 5 ml aquadest.
tersebut dipekatkan menggunakan
Nilai pH salep yang baik adalah
rotary evaporator dan waterbath
4,5-6,5 atau sesuai dengan nilai pH
pada suhu 450C hingga pelarut
kulit manusia.(10)
menguap dan ekstrak menjadi
158 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

Uji Homogenitas dilakukan dengan mengoleskan


Uji homogenitas sediaan sediaan pada lengan bawah,
dilakukan dengan cara salep kemudian dibiarkan terbuka
dioleskan pada sekeping kaca atau selama 5 menit dan diamati reaksi
bahan transparan lain yang cocok yang terjadi. Reaksi iritasi positif
harus menunjukkan susunan yang ditandai dengan adanya
homogen. Salep yang homogen kemerahan, gatal-gatal, atau
ditandai dengan tidak terdapatnya bengkak pada kulit lengan bawah
gumpalan pada hasil pengolesan yang diberi perlakuan (Tranggono
sampai titik akhir pengolesan. dan Latifah, 2007).
Salep yang diuji diambil ditiga
tempat yaitu bagian atas, tengah, Uji Peninggalan Bekas Warna
dan bawah dari wadah salep Uji peninggalan bekas
(Depkes RI, 1995). warna pada kulit sukarelawan
dilakukan dengan mengoleskan
Uji Daya Sebar Salep sediaan pada lengan bawah,
Pengujian daya sebar kemudian dibiarkan terbuka dan
dilakukan dengan cara meletakkan diamati setelah 5 menit
0,5 g salep diantara dua lempeng pengolesan. Uji ini dilakukan untuk
objek transparan yang diberi beban melihat peninggalan bekas warna
100 g. Pengukuran diameter daya salep kulit.
sebar dilakukan setelah salep tidak
menyebar kembali atau lebih HASIL DAN PEMBAHASAN
kurang satu menit setelah Sediaan semi padat ekstrak
pemberian beban. Diameter daya batang pepaya dibuat dalam dua
sebar salep yang baik antara 5-7 formulasi, yaitu formulasi berbasis
cm (Astuti dkk., 2010). hidrofilik (F1) dan formulasi
berbasis hidrokarbon (F2). Hasil
Uji Iritasi Terhadap Kulit pengujian uji stabilitas fisik dari
Uji irirtasi terhadap kulit sediaan salep ekstrak batang
relawan dilakukan dengan uji pepaya disajikan pada Tabel 1
tempel terbuka. Uji tempel terbuka sampai dengan Tabel 6 .

Tabel 1. Hasil Uji Organoleptis


Formula Pemerian
Bentuk Warna Bau
1 Masa lembek Putih susu Khas oleum rosae
2 Masa lembek (lebih padat) Bening Khas oleum rosae
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 159

Tabel 2. Hasil pengujian PH salep


Formula Derajat Keasaman
Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7
1 5 5 5 5
2 5 5 5 5

Tabel 3. Hasil uji homogenitas salep


Formulasi Kehomogenan
1 Homogen
2 Homogen

Tabel 4. Hasil pengujian daya sebar salep


Formula Pengujian Daya Sebar
Pengulangan 1 Pengulangan 2 Pengulangan 3
1 6,6 cm 6,7 cm 6,6 cm
2 5,2 cm 5,3 cm 5,3 cm

Tabel 5. Hasil pengujian iritasi salep


Formula Waktu pengamatan ( 5 menit)
Eritema Udema
1 0 0
2 0 0

Tabel 6. Hasil pengujain peninggalan bekas warna


Formula Waktu pengamatan
1 Tidak ada peninggalan bekas warna
2 Tidak ada peninggalan bekas warna

Pembahasan Batang pepaya yang


Penelitian ini bertujuan digunakan adalah batang pepaya
untuk mengetahui kontrol kualitas segar yang diambil 30 cm dari
salep ektrak etanol batang pepaya pangkal batang kemudian kulit
dengan menggunakan dua batang dikupas dan bagian dalam
formulasi yaitu formulasi salep batang dipotong dengan ukuran
berbasis hidrofilik (F1) dan 2,54 cm. Lalu batang dikeringkan
formulasi salep berbasis tanpa terkena sinar matahari
hidrokarbon (F2). Batang pepaya langsung pada temperatur kamar.
yang digunakan adalah dari jenis Batang pepaya yang sudah kering
pepaya jinggo yang diambil dari kemudian dihancurkan sampai
perkebunan pepaya di daerah melewati saringan no.2.
Tanggamus, lampung Selatan.
160 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

Serbuk simplisia diekstrak maserat yang sudah menunjukan


dengan etanol 96% dengan larutan berwarna kuning.
metode maserasi. Sebanyak 300 Maserat yang dihasilkan
gram simplisia dimasukkan pada hari ke pertama, kedua dan
kedalam bejana maserasi dan di ketiga kemudian dipekatkan
tambahkan pelarut etanol 96% ( 1: menggunakan rotary evaporator
1 ) sebanyak 300 ml, pada awal dan waterbath pada suhu 45o C
perendaman 300 ml etanol 96% hingga pelarut menguap dan
belum dapat merendam seluruh ekstrak menjadi kental. Lalu
simplisia sehingga dilakukan ekstrak kental dibuat dalam
penambahan lagi pelarut etanol sediaan salep dengan 2 variasi
96% hingga 900 ml hingga seluruh formulasi yaitu salep ekstrak
simplisia terendam. Kemudian berbasis hidrokarbon dan salep
maserat ditampung setelah 24 jam ekstrak berbasis hidrofilik. Setelah
dan pengadukan 3 kali. Kemudian dibuat dalam sediaan salep,
sisa simplisia kembali ditambahkan kemudian dilakukan pengujian
pelarut sebanyak 300 ml direndam evaluasi fisik sediaan yaitu uji
selama 24 jam dengan 3 kali organoleptis, evalusi ph, uji
pengadukan kemudian maserat homogenitas, uji daya sebar, uji
kembali ditampung. Maserasi daya iritasi kulit dan uji
dilakukan selama 5 hari, setelah peninggalan bekas warna.
maserat yang dihasilkan tidak lagi Pengujian ini dilakukan untuk
berwarna maserasi dihentikan. mengevaluasi sediaan yang dibuat
Maserat yang dihasilkan berwarna sesuai dengan standar pada
kuning sangat pekat dihari pertama pengujian fisik sediaan salep.
dan kedua, kemudian pada hari ke Hasil uji organoleptis
3 warna kuning sudah mulai berdasarkan penilaian bentuk,
memudar, pada hari ke 4 maserat warna dan bau dapat dilihat pada
sudah terlihat bening dengan tabel 1. Kedua formulasi secara
sedikit warna kuning tetapi terjadi organoleptis memiliki perbedaan
perubahan bau sehingga pada tekstur sediaan F1 yang lebih
penampungan hasil maserat lunak dari sediaan F2 dan warna
dipisahkan karena dihawatirkan sediaan dimana F1 berwarna putih
terjadi pembusukan pada proses susu sedangkan F2 berwarna
maserasi. Maserasi dilanjutkan bening sedikit kekuningan.
sampai hari ke 5 dengan hasil Menurut Depkes RI, spesifikasi
salep yang harus dipenuhi adalah
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 161

memiliki bentuk setengah padat, salep sebaiknya memiliki daya


warna harus sesuai dengan sebar yang baik untuk menjamin
spesifikasi pada saat pembuatan pemberian obat yang tepat.
awal salep dan baunya tidak Pengujian daya sebar pada
tengik. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini dilakukan dengan 3
salep memenuhi syarat uji kali pengulangan dapat dilihat pada
organoleptis. tabel 4. Pengujian dilakukan
Hasil evaluasi PH kedua dengan meletakkan 0,5 gram salep
formulasi memiliki PH yang sama diantara dua lempeng objek
setelah dilakukan pengukuran PH transparan kemudian diberi beban
pada hari 1, hari 3, hari 5 dan hari 100 gram. Pengukuran diameter
7 dapat dilihat pada tabel 2. dilakukan setelah salep tidak lagi
Sediaan memiliki PH 5 dan tidak menyebar atau lebih kurang 1
mengalami perubahan setelah 7 menit setelah pemberian beban.
hari penyimpanan. PH sediaan Salep yang baik memiliki diameter
salep ekstrak etanol batang pepaya antara 5-7 cm. Dari hasil yang
telah memenuhi standar nilai PH diperoleh kedua formulasi sediaan
sediaan salep yaitu berkisar 4,5- salep ekstrak batang pepaya
6,5 atau sesuai dengan nilai pH memenuhi syarat daya sebar salep
kulit manusia (Tranggono dan yang baik. Formulasi 1 memiliki
Latifah, 2007). daya sebar yang lebih luas karena
Hasil pengujian salep dengan basis hidrofilik
homogenitas salep menunjukkan memang memiliki konsistensi yang
salep yang homogen dapat dilihat lebih lunak dari pada salep dengan
pada tabel 3. Pengujian dilakukan basis hidrokarbon yang memang
dengan mengoleskan salep pada sangat sedikit mengandung air
objek glass dan terlihat tidak (salep berlemak). Dengan
terdapat gumpalan pada hasil demikian salep F1 memiliki daya
pengolesan sampai titik akhir sebar yang lebih baik dari
pengolesan. Salep yang diuji formulasi F2.
diambil di tiga tempat yaitu bagian Uji iritasi dan peninggalan
atas, tengan dan bawah dari bekas warna dilakukan untuk
wadah salep. melihat apakah sediaan yang
Pengujian daya sebar salep dibuat dapat mengiritasi kulit atau
yang dilakukan untuk melihat tidak dan meninggalkan noda yang
kemampuan sediaan menyebar tidak menyenangkan. Pengujian
pada kulit, dimana suatu basis dilakukan dengan mengoleskan
162 JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019

salep pada bagian lengan bawah Bioinformatics Vol. 6 (2) :


68-74.
sukarelawan dan dibiarkan selama
Astuti I. Y.,D. Hartanti, dan A.
5 menit. Setelah 5 menit kemudian Aminiati.2010. Peningkatan
Aktifitas Anti Jamur Candida
diamati, tidak terjadi iritasi pada
Albicans Salep Minyak Atsiri
kulit sukarelawan yang ditandai Daun Sirih (Piperbettle L.)
melalui Pembentukan
dengan kemerahan, gatal-gatal
Kompleks Inklusi dengan B-
atau bengkak sehingga salep aman siklodekstrin. Majalah Obat
Tradisional.
untuk digunakan, dan salep juga
tidak meninggalkan warna setelah Departemen Kesehatan RI. (1995).
Farmakope Indonesia edisi
5 menit pengolesan. Uji
IV. Jakarta.
peninggalan bekas warna pada
Mahmood, A.A., Sidik, K., Salmah,
salep bertujuan pada kenyamanan
I. (2005). Wound Healing
penggunaan, salep akan lebih Activity of Carica papaya L.
Aqueous Leaf Extract in
nyaman digunakan ketika salep
Rats. Intl. J. Mol. Med. Adv.
tidak meninggalkan bekas warna Sci., 1 (4) : 398-401.
setelah pengolesan.
Margono,Tri. 2000. Pepaya. Subdid
Teknologi Pengolahan
Pepaya. Jakarta.
Kesimpulan
Hasil pengujian stabilitas Muhlisah, Fauziah. 2011. Tanaman
Obat Keluarga. Jakarta.
fisik sediaan salep ektrak etanol
Niaga Swadaya.
batang pepaya diperoleh
Notoatmodjo, Sokidjo. 2005.
kesimpulan kedua formulasi salep
Metodologi Penelitian
telah memenuhi syarat uji evaluasi Kesehatan. Jakarta. Rineka
Cipta.
sediaan salep. Salep basis hidrofilik
(F1) memiliki daya sebar salep Putri, Uut Utami. 2016.Untung
Besar dari Berkebun
yang lebih baik dari salep basis
Pepaya. Depok. Akar
hidrokarbon (F2) sehingga lebih Publishing.
baiki digunakan disebagai basis
Rahmawati, D., Sukmawati, A.,
salep ekstrak etanol batang dan Indrayudha,P., 2010.
Formulasi Krim MinyakAtsiri
pepaya.
Rimpang Temu Giring
(Curcumaheyneana
Val&Zijp). Uji Sifat Fisik
DAFTAR PUSTAKA
danDaya Anti Jamur
Ancheta, M., Acero, L. (2016). terhadap CandidaAlbicans
Wound Healing Property of secara in
Carica papaya Stem in Vitro.Skripsi.Fakultas
Albino Rats. International Farmasi
Journal of Bioscience, UniversitasMuhamadiyah
Biochemistry and Surakarta.
JURNAL FARMASI MALAHAYATI Vol 2 No 2, Agustus 2019 163

Tranggono, R.I. danLatifah, F.


2007.Buku Pegangan Ilmu
Pengetahuan Kosmetik.
Jakarta. PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Voight, R. 1994. Buku Pelajaran


Teknologi Farmasi.
Yogyakarta. Gadjah Mada
University Press.

Anda mungkin juga menyukai