Anda di halaman 1dari 6

108

Afkar, Nisah dan Sa’diah

ANALISIS KADAR PROTEIN PADA TEPUNG JAGUNG, TEPUNG UBI


KAYU DAN TEPUNG LABU KUNING DENGAN METODE KJEDHAL

Majral Afkar1, Khairun Nisah, M.Si1*, Halimatun Sa’diah2


1
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
2
Baristand Aceh

*E-mail : khairun.nisah@ar-raniry.ac.id

Abstact: Protein is a polymer consisting of amino acid monomers which are


connected to form linear bonds called Peptide bonds. The presence of nitrogen
is a special feature of protein compounds because this element is not found in
simple fat and carbohydrate compounds. This study aims to determine the
protein content in corn flour, cassava flour, and pumpkin flour using the Kjedhal
method. Protein analysis by the Kjedhal method is basically divided into three
stages, namely: the destruction stage, the distillation stage, and the titration
stage. The results showed that the protein content in corn flour was 9.32%,
cassava flour was 8.45%, and pumpkin flour was 0.62%. The conclusion of this
study is the greatest protein content found in corn flour.

Keywords: Kjedhal Method, protein, flour.

Abstrak: Protein merupakan suatu polimer yang terdiri dari monomer-


monomer asam amino dimana terhubung membentuk ikatan linear yang
disebut ikatan peptida. Adanya unsur nitrogen merupakan ciri khusus senyawa-
senyawa protein karena unsur ini tidak ditemukan dalam senyawa lemak dan
karbohidrat sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kadar protein
pada tepung jagung, tepung ubi kayu, dan tepung labu kuning dengan metode
Kjedhal. Analisis protein dengan metode Kjedhal pada dasarnya dibagi tiga
tahapan, yaitu: tahap destruksi, tahap destilasi, dan tahap titrasi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kadar protein yang terdapat pada tepung
jangung adalah sebesar 9,32%, tepung ubi kayu adalah sebesar 8,45%, dan
tepung labu kuning adalah sebesar 0,62%.

Kata Kunci: Metode Kjedhal, protein, tepung.

PENDAHULUAN polimer dari monomer-monomer asam


amino yang dihubungkan satu sama lain
Protein (asal kata protos dari dengan ikatan peptida. Protein berperan
bahasa Yunani yang berarti yang paling penting dalam struktur dan fungsi semua
utama) adalah senyawa organik kompleks sel makhluk hidup dan virus.
berbobot molekul tinggi yang merupakan

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal


109 Afkar, Nisah dan Sa’diah

Protein merupakan suatu polimer pembangun sel-sel tubuh. Sehingga


alami yang tersusun atas monomer- sangat dianjurkan untuk memperhatikan
monomer asam amino dengan rumus asupan makanan yang dikosumsi
kimia COOH-RH-NH2, masing-masing mengandung protein yang cukup. Cara
asam amino terhubung membentuk rantai pengolahannya agar tidak mengalami
linear yang disebut ikatan peptida. Ikatan kerusakan yang mungkin dapat dilakukan
peptida terbentuk antara gugus karboksil adalah dengan mengolahnya menjadi
atau gugus amin dari asam amino yang tepung. Karena kaya akan karoten selain
bersebelahan. Hasil analisis elementer mengandung gizi-gizi lainya seperti
berbagai macam protein menunjukkan protein, karbohidrat, mineral, dan vitamin.
bahwa setiap molekul protein Berdasarkan penelitian Triana
mengandung karbon (51-55%), nitrogen Kusumaningsih (2017), perbedaan proses
(6,5-7,3%), oksigen (20-24%), hidrogen penyimpanan tepung labu kuning, diproleh
(15-18%), belerang (0-2%), dan fosfor(1- kadar protein yang berbeda-beda, sekitar
10%)1. Adanya unsur nitrogen merupakan 1,21-0,1%.
ciri khusus senyawa-senyawa protein Singkong atau ubi kayu
karena unsur ini tidak ditemukan dalam merupakan komoditas hasil pertanian
senyawa-senyawa lemak dan karbohidrat yang banyak ditanam di Indonesia dan
sederhana, oleh karena itu kadar protein merupakan sumber karbohidrat yang
dalam suatu bahan dapat ditentukan penting setelah beras dengan kandungan
dengan mengatur kadar nitrogen pada karbohidrat adalah 34,7%. Namun pada
bahan tersebut. Pada dasarnya, analisis kenyataannya singkong kurang begitu
nitrogen dalam bahan-bahan organik dimanfaatkan, sehingga perlu adanya
dilakukan dengan mengubah nitrogen pemanfaatan singkong agar menjadi
menjadi NH3 kemudian menentukan makanan yang memiliki nilai gizi yang
jumlah NH3 yang terbentuk. cukup. Tepung yang berasal dari umbi-
Jagung mengandung protein umbian khususnya ubi kayu umumnya
dalam jumlah dan mutu yang berbeda- memiliki kandungan pati yang tinggi
beda. Mutu protein ditentukan oleh kadar karena cocok untuk mengatasi kebutuhan
protein dan pola asam amino kalori dalam makanan. Berdasarkan
penyusunnya dan setiap jenis serealia penelitian Savira Rahmadian (2018),
mempunyai komposisi dan pola asam kadar protein singkong yang sudah
amino yang berbeda. Protein diperlukan dijadikan tepung Modified Cassava Flour
untuk pertumbahan dimana protein yang (Mocaf) berkisar antara 6,08%.
ideal harus mempunyai susunan asam Kadar protein pada tepung jagung,
amino yang sesuai dengan kebutuhan tepung ubi kayu dan tepung labu kuning
manusia maupun hewan. Berdasarkan belum ada syarat mutu berdasarkan
hasil penelitian Lana E. Lalujan (2017), Standar Nasional Indonesia (SNI)
protein yang terkandung di dalam jagung sehingga penyusun berinisiatif untuk
Manado berkisar antara 10,24%-10,68%. menganalisis kadar protein pada tepung
Dimana bentuk dari jagung mempengaruhi jagung, tepung ubi kayu, dan tepung labu
kadar protein yang didapatkan. kuning untuk mengetahui perbandingan
Pada penelitian ini, selain jagung, kadar proteinya.
juga digunakan labu kuning, karena kedua Analisis protein dalam bahan
jenis sayuran ini memiliki daya simpan pangan dapat dilakukan dengan dua
yang tinggi. Karena kandungan gizinya metode yaitu metode kuantitatif dan
yang cukup lengkap, labu kuning dan kualitatif. Kadar protein yang ditentukan
jagung dapat menjadi sumber gizi yang berdasarkan cara Kjedhal disebut sebagai
sangat potensial sehingga labu kuning kadar protein kasar (crude protein) karena
sering dikonsumsi oleh manusia agar terikut senyawa N bukan protein. Prinsip
dapat memenuhi kandungan gizi pada kerja dari metode Kjedhal adalah protein
tubuh. Manfaat protein sebagai dan komponen organik dalam sampel

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal


110 Afkar, Nisah dan Sa’diah

didestruksi dengan menggunakan asam larutan dan dimasukkan ke dalam alat


sulfat dan katalis. Hasil destruksi penyuling, ditambahkan 5 mL NaOH 40%
dinetralkan dengan menggunakan larutan beserta beberapa tetes indikator PP.
alkali dan melalui destilasi. Destilat Selanjutnya disuling selama lebih kurang
ditampung dalam larutan asam borat. 10 menit, sebagai penampung digunakan
Selanjutnya ion-ion borat yang terbentuk 10 mL larutan asam borat 2% yang telah
dititrasi dengan menggunakan larutan dicampur indikator PP. Kemudian dibilas
HCl. ujung pendingin dengan air suling.
Metode Kjedhal merupakan Selanjutkan dititrasi dengan larutan HCl
metode yang sederhana untuk penetapan 0,01 N, kemudian dilakukan penetapan
nitrogen total pada asam amino, protein blanko.
dan senyawa yang mengandung nitrogen.
Sampel didestruksi dengan asam sulfat
Penelitian yang Relevan
dan dikatalisis dengan katalisator yang
sesuai sehingga akan menghasilkan Berdasarkan penelitian Roslinda
amonium sulfat. Setelah pembebasan Rasyid (2015) dengan metode Kjeldhal,
dengan alkalikuat, amonia yang terbentuk kadar protein dapat dihitung dengan
disuling uap secara kuantitatif ke dalam mengalikan kadar nitrogen total dan
larutan penyerap dan ditetapkan secara dikalikan faktor konversi (yaitu nitrogen
titrasi. Metode ini telah banyak mengalami total × 6,25). Kadar protein yang paling
modifikasi sehingga cocok digunakan tinggi yaitu kadar protein kerang remis
secara semi mikro, sebab hanya goreng 7,1491% ± 0,0249, diikuti kerang
memerlukan jumlah sampel dan pereaksi remis gulai 6,5771% ± 0,1095 dan terakhir
yang sedikit dan waktu analisa yang kerang remis segar 6,3927% ± 0,0206.
pendek. Dengan kata lain, kurang akurat Penelitian ini menyimpulkan bahwa
bila diperlukan pada senyawa yang adanya pengolahan terhadap sampel
mengandung atom nitrogen yang terikat terdapat perbedaan kadar protein. Kadar
secara langsung ke oksigen atau nitrogen. protein pada kerang remis setelah
Analisis protein cara Kjeldhal pada mengalami pengolahan lebih tinggi dari
dasarnya dapat dibagi menjadi tiga pada kerang remis sebelum pengolahan.
tahapan yaitu proses destruksi, destilasi Hal ini menunjukkan metode ini umum
dan tahap titrasi. digunakan untuk pengujian kadar protein.
Berdasarkan penelitian Iskandar
METODE PENELITIAN Muthe (2016) dengan metode Kjedhal,
hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-
Penelitian dilakukan selama 1 rata kandungan kadar protein sebesar
bulan di Balai Riset dan Standarisasi 15,29%. Hasil yang diperoleh dapat
Industri (BARISTAND) Banda Aceh yang disimpulkan bahwa ikan depik dari Danau
beralamat di Jalan Cut Nyak Dhien No. Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah
377 Lamteumen Timur, Banda Aceh. memiliki kadar protein rata-rata sebesar
Sampel ditimbang 1 g dan dimasukkan 15,29%. Hal ini menunjukkan metode
ke dalam labu Kjedhal 100 mL. Kemudian Kjedhal efektif digunakan secara umum
ditambahkan 2 g campuran selen dan 25 untuk penentuan kadar protein.
mL H2SO4 pekat. Dipanaskan diatas Berdasarkan penelitian Arfiah
pemanas listrik atau api pembakar sampai Tuankotta (2015) dengan metode Kjedhal,
mendidih dan larutan berubah menjadi kadar protein pada tepung beras putih
kehijau-hijauan (selama 2 jam). Larutan adalah sebesar 7,593%, tepung beras
kemudian didinginkan, kemudian ketan hitam adalah sebesar 7,649%, dan
diencerkan dan dimasukkan ke dalam tepung sagu adalah sebesar 0,820 %. Hal
labu ukur 100 mL dan ditepatkan sampai ini menunjukkan kandungan protein pada
tanda garis. Kemudian dipipetkan 5 mL tepung sagu lebih sedikit dibandingkan

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal


111 Afkar, Nisah dan Sa’diah

tepung beras putih dan beras ketan hitam. titrasi akan sangat menentukan kadar
Metode kjedhal umum digunakan untuk protein yang dihasilkan. Pada tabel 1
pengukur kadar protein dalam berbagai menunjukkan bahwa semakin besar
matriks, salah satunya dalam makanan volume titrasi yang dihasilkan maka
sehingga metode ini dipilih untuk analisis semakin besar juga kadar protein yang
protein pada tepung beras, tepung ketan didapatkan. Kadar protein yang tertinggi di
hitam, dan tepung sagu. peroleh dari jagung, ubi kayu, dan
terendah adalah labu kuning.
Analisis Data
Tabel 1. Volume titrasi dan % protein
Penentuan protein pada tepung
jagung, tepung ubi kayu, dan tepung labu Jenis Berat V N Protein
kuning dengan metode Kjedhal, tidak Te- Tepung Titrasi HCl (%)
hanya menggunakan hasil titik akhir pung (g) mL
volume titrasi dari sampel, akan tetapi Jagung 1 10,40 0,1 9,32
membutuhkan perhitungan untuk Ubi 1 9,45 0,1 8,45
mendapatkan hasil persentase protein dari Kayu
sampel yang digunakan. Rumus yang Labu 1 0,70 0,1 0,62
digunakan dalam penetuan % protein Kuning
pada tepung jagung, tepung ubi kayu, dan
tepung labu kuning yaitu: Analisis protein dalam bahan
1. Menentukan Standarisasi HCl pangan dapat dilakukan dengan dua
metode, yaitu metode kuantitatif dan
&(()) kualitatif. Analisis protein secara kualitatif
𝑁 𝐻𝐶𝑙 ×100%
+,- +./01 ×3 456 ×78 adalah analisis yang bertujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya protein
2. Menentukan Faktor Pengenceran (FP) dalam suatu bahan pangan. Analisis
kualitatif dapat dilakukan dengan reaksi
?.@A(B @0+A C0D) EF)AD010D
𝐹𝑝 = Xantoprotein, reaksi Hopkins-Cole, reaksi
?.@A(B ,0(8B@
Millon, reaksi Nitroprusida dan reaksi
Sakaguchi. Sedangkan analisis protein
3. Menetukan Kadar Protein
secara kuantitatif adalah analisis yang
(3QR3S)×T.TQV×W1 bertujuan untuk mengetahui kadar protein
𝐾𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑃𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 ×100% dalam suatu bahan pangan. Analisis
X ,0(8B@
kuantitatif protein dapat dilakukan dengan
Ket. metode Kjedhal.
Fp = faktor pengenceran Penelitian ini menggunakan
Fk = faktor konversi (6,25) metode Kjedhal untuk menganalisis kadar
W = berat sampel protein tepung jagung, tepung ubi kayu
dan tepung labu kuning. Prinsip kerja dari
HASIL DAN PEMBAHASAN metode Kjedhal adalah protein dan
komponen organik dalam sampel
Analisis kadar protein pada didestruksi dengan menggunakan asam
sampel tepung jagung, ubi kayu dan labu sulfat dan katalis. Hasil destruksi
kuning dilakukan dengan metode Kjedhal. dinetralkan dengan menggunakan larutan
Sebagaimana disajikan pada Tabel 1. alkali dan melalui destilasi. Destilat
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa ditampung dalam larutan asam borat.
perbedaan sampel yang dianalisis kadar Selanjutnya ion-ion borat yang terbentuk
proteinnya juga menghasilkan volume dititrasi dengan menggunakan larutan
titrasi dan persentase yang didapatkan HCl. Analisis protein total Kjedhal terdiri
juga berbeda. Dimana setiap volume atas tiga tahapan, yaitu destruksi, destilasi
dan titrasi.

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal


112 Afkar, Nisah dan Sa’diah

Tahap Destruksi bersifat amfoter, yaitu bisa bereaksi


dengan asam maupun basa. Indikator ini
Pada tahap ini, sampel dipanaskan digunakan untuk mengetahui asam dalam
dalam asam sulfat pekat sehingga terjadi keadaan berlebih.
penguraian sampel menjadi unsur- Asam borat (H3BO3) berfungsi
unsurnya yaitu unsur-unsur C, H, O, N, S sebagai penangkap NH3 sebagai destilat
dan P. Fungsi asam sulfat yaitu sebagai berupa gas yang bersifat basa. Supaya
pengikat nitrogen dan juga menguraikan amonia dapat ditangkap secara maksimal,
unsur-unsunya. Unsur N dalam protein ini maka sebaiknya ujung alat destilasi ini
dipakai untuk menentukan kandungan tercelup semua kedalam larutan asam
protein dalam suatu bahan. 1gr sampel standar sehingga dapat ditentukan jumlah
tepung jagung, tepung ubi kayu, dan protein sesuai dengan kadar protein
tepung labu kuning kemudian ditambah bahan. Selama proses destilasi lama-
dengan katalisator selenium 2gram di kelamaan larutan asam borat akan
masukkan ke dalam tabung Kjedhal. berubah warna hijau karena larutan
Fungsi penambahan selenium ini yaitu menangkap adanya amonia dalam bahan
untuk mempercepat proses oksidasi. yang bersifat basa sehingga mengubah
Sampel didestruksi hingga larutan warna merah muda menjadi hijau. Reaksi
berwarna jernih kehijauan ± 2 jam dengan destilasi akan berakhir bila amonia yang
suhu 350°C yang mengindikasikan bahwa telah terdestilasi tidak bereaksi lagi.
proses destruksi telah selesai. Proses Adapun reaksi yang terjadi pada
destruksi akan menghasilkan tahap destilasi adalah sebagai berikut:
karbondioksida (CO2), air (H2O) dan
amonium sulfat (NH4)2SO4. Reaksi yang (NH4)2SO4 + 2NaOH → 2NH3 + Na2SO4 +
terjadi sebagai berikut : 2H2O.

(C,H,O,N) + O2 + H2SO4 →CO2 + H2O + NH3 dihasilkan dalam destilat


(NH4)2SO4. berupa gas. Gas NH3 tersebut ditangkap
oleh asam borat. Adapun reaksinya
Tahap Destilasi sebagai berikut:

Pada tahap destilasi ini dilakukan 4NH3 + 2H3BO3→ 2(NH4)2BO3 + 2H2.


penambahan larutan NaOH 120ml. Fungsi
penambahan NaOH adalah untuk Hasil destilasi dapat dilihat pada
memberikan suasana basa karena reaksi gambar berikut:
tidak dapat berlangsung dalam keadaan
asam. Pada tahap destilasi ini, amonium
sulfat dipecah menjadi ammonia (NH3)
dengan penambahan NaOH dengan alkali
dan dipanaskan dalam alat destilasi.
Larutan sampel yang telah
terdestruksi dimasukkan dalam alat
destilasi dan ditempatkan di sebelah kiri.
Kemudian perangkat destilasi berupa pipa
kecil panjang dimasukkan kedalamnya
hingga hampir mencapai dasar tabung.
Sehingga diharapkan proses
destilasi akan berjalan maksimal
(sempurna). Erlenmeyer yang berisi 15ml
asam borat 4% + metal merah
ditempatkan di bagian kanan alat tersebut.
Metal merah merupakan indikator yang Gambar 1. Hasil Destilasi pada Erlenmeyer.

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal


113 Afkar, Nisah dan Sa’diah

TahapTitrasi

Titrasi pada tahap ini dilakukan


untuk menentukan seberapa banyak
volume HCl yang diperlukan untuk
merubah warna larutan yang tadinya
berwarna hijau berubah menjadi warna
merah muda. Untuk terjadinya titik
ekuivalen dapat digunakan indikator,
indikator dalam analisa protein yang
Gambar 2. Hasil Titrasi Berwarna Merah
digunakan yaitu metal merah. Pada tahap
Muda.
titrasi ini harus diperhatikan dengan
seksama karena jika HCl yang digunakan
untuk titrasi terlalu banyak maka akan KESIMPULAN
mempengaruhi perhitungan total protein
sehingga kadar protein tidak akan benar Berdasarkan hasil dan pembahasan
atau akan semakin banyak karena terjadi dapat disimpulkan bahwa kadar protein
salah perhitungan pada saat titrasi. Akhir yang terdapat pada tepung jagung adalah
titrasi ditandai dengan warna merah muda sebesar 9,32%, tepung ubi kayu adalah
yang terbentuk. Seperti terlihat pada sebesar 8,45%, dan tepung labu kuning
Gambar 2. adalah sebesar 0,62%.

DAFTAR PUSTAKA

Wertheim, E. (1956). Introductory Organic Ketan Hitam (Oriza Sativa L.


Chemistry, 3ed., Mc. Graw Hill Book Glutinosa) dan Tepung Sagu
Company, New York. (Metroxylon Sagu Rotib) dengan
Kemenperin. Roadmap Baristand Industri metode Kjedhal.
(Banda Aceh: Baristand, 2015-
2019), hlm. 2.
Winarno, F.G. (1992). Kimia Pangan dan
Gizi. Gramedia: Jakarta.
Kemenperin. SNI: cara uji makan dan
minuman 1992. (Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional).
Roslinda Rasyid. (2015). Penetapan
Kadar secara Kjedhal beberapa
Makanan Olahan Kerang Remis
(corbiculla moltkiana prime) dari
danau singkarak, vol 7.
Iskandar Muthe. (2016). Analisis Kadar
Protein Ikan Depik (rasbora
tawarensis) di Danau Laut Tawar
Kabupaten Aceh Tengah, vol 10.
Arfiah Tuankotta. (2015). Perbandingan
Kadar Protein pada Tepung Beras
(Oriza Sativa L.), Tepung Beras

AMINA 1(3) 2020 | Analisis kadar protein pada tepung jagung, tepung ubi kayu dan tepung labu kuning dengan
metode Kjedhal

Anda mungkin juga menyukai