Bab Iii
Bab Iii
gejala – gejala yang sering ditemui pada pompa hidrolik adalah sebagai
berikut:
29
30
pipa intake.
Kemungkinan saluran intake tersumbat,
ada bagian yang sobek (berlubang),
saringan tersumbat dan pipanya bocor, oli
terlalu kental atau sebagainya.
Atasi kemungkinan tersebut dengan
membersihkan bagian yang tersumbat,
mengganti yang sobek, mengganti oli
yang terlalu kental atau sebagainya.
4. Ada bagian yang rusak atau Periksa manufactures maintenance
hilang intruction.
Kencangkan semua baut – baut pengikat
dimana terdapat kebocoran.
Ganti gasket atau packing yang kira – kira
aus.
Bila kekentalan oli kurang cocok, ganti
saja.
5. Sudu atau kipas dari pompa ada Bagian dari komponen mungkin tertusuk
yang macet atau pada katup atau (kemasukan) tatal logam atau benda atau
pada piston terlilit majun. Bila demikian bersihkanlah
dan setel kembali.
Bila karena oli yang digunakan terlalu
pekat atau banyak endapan sehingga
komponen menjadi seret atau susah
bergerak, maka bersihkan dengan larutan
pembersih, keringkan baru pasang
kembali.
Bila karena korosi dan keadaan tidak
layak untuk dipakai lagi, sebaiknya ganti
dan periksa oli apakah mempunyai daya
tahan terhadap korosi.
6. Filter dan trainer sangat kotor Bersihkan filter dan strainer dengan
atau terlalu kecil. pembersih yang cocok.
Ganti filter dan strainer bila terlalu kecil.
Gunakan oli dengan kualitas baik yang
tidak mudah memberikan endapan.
7. Pompa berputar terlalu cepat Periksa buku manual untuk mengetahui
berapa putaran maksimum yang
direkomendasikan.
Periksa motor bergerak, puli, dan ukuran
31
perapatnya
5. Putaran poros terlalu rendah. Putaran pompa hidrolik telah ditentukan
sejak perencanaan. Bila putaran terlalu
rendah kemingkinan pompa tidak
memompa. Untuk itu periksa berapa
putaran pompa yang direkomendasikan.
Turunnya putaran kemungkinan terjadi
selip pada belt, maka perbaiki
(kencangkan) atau munkin terkena
tetesan oli, bersihkan.
Kemunkinan salah puli yang dipasang
(terlalu besar) ganti dengan puli yang
sesuai perbandingannya.
6. Oli terlalu kental. Kuras oli yang terlalu kental tadi dan ganti
dengan oli yang baru.
7. Kerusakan mekanik seperti Gantilah bagian yang rusak tersebut namun
kopling yang lepas, poros yang perlu diingat ganti komponen dengan
patah atau sebagainya komponen yang sesuai dengan spesifikasi.
4. Overheating
excavator tentang kerja daripada sistem hidrolik yang tidak bertenaga atau
berasumsi bahwa ada kerusakan yang terjadi pada pompa hidrolik dan
2. Piston aus.
pompa hidrolik.
dan suhu oli telah dingin. Lepaskan penutup tangki minyak hidrolik
1) Akumulator
2) Beban implement
pada tumpuan atau tanah) maka akan terjadi tekanan yang tinggi
silinder.
dilakukan dengan teliti dan aman. Alat berat yang sudah lama
pelumas (gemuk) dan debu serta kotoran yang menempel pada area
komponen yang akan dilepas dikarenakan tempat yang sempit dan sulit.
Lepaskan bolt (1) dari valve group (2). Lepaskan valve group (2) dari
pompa piston
Lepaskan bolt (27) dan lepaskan cover (28) dari housing (26).
Lepaskan plug (30) dari head (31). Lepaskan bolt (33) secara perlahan
Lepaskan piston (35) dan lepaskan spring (36) dari piston rod (34).
Lepaskan piston rod (34) dari head (31) jika perlu dilepas.
Lepaskan piston rod (37) dari head (31) jika perlu dilepas.
Gunakan bearing cup puller (A) untuk melepas bearing cup (40) dari
head (31).
42
Lepaskan bearing cone (42). Lepaskan shim (41) yang berada di bawah
bearing. Lepaskan plate (43) dari pump group. Lepaskan pin (Z) dari
housing pompa.
Lepaskan bolt (47). Lepaskan locking plate (46) dan lepaskan spacer
Lepaskan rotating group (49) dan lepaskan shim kit (50) dari shaft (59).
Agar mudah dirakit kembali, beri penanda pada piston (51). Posisi
tanda harus berhubungan dengan posisi barrel (52) dan plate (53).
Lepaskan rangkaian piston (51) dan lepaskan plate (53) dari barrel (52).
spring (56). Gunakan retaining ring plier (B) untuk melepas sisa ring
housing (26). Lepas swashplate (44). Lepas shaft (59) dan bearing (58)
Gunakan retaining ring plier (B) untuk melepaskan retaining ring (61)
dari housing (26). Lepaskan lip seal (62) dari housing (26).
Lepaskan bolt (65). Lepaskan bearing (63) dan lepaskan bearing (64)
Gunakan bearing cup puller (C) untuk melepaskan bearing cup (66) dari
housing (26).
45
3. Pemeriksaan Komponen
larutan bersih yang terbuat dari bensin. Cuci secara terpisah. Jika
komponen. Beri oli hidrolik pada komponen untuk mencegah karat atau
Cek keausan pada spacer (57 dan 55), ring (54), seal serta O-ring (jika
Cek keausan pada barrel (52), jika terjadi keausan maka lakukanlah
Cek kondisi piston,piston yang aus juga merupakan salah satu penyebab
kinerja sistem menjadi tidak optimal. Ini bisa terjadi akibat dari kualitas
merakitnya.
Selama perakitan pompa piston, periksa kondisi semua O-ring seal dan
lip seal yang digunakan pompa. Jika ada yang rusak, ganti komponen.
Turunkan suhu bearing cup (17). Pasang bearing cup (17) pada head
Turunkan suhu bearing cup (43). Pasang bearing cup dalam hosuing
(3). Pasang bearing cup (43) sampai kencang pada housing (3).
Pasang bearing (40) dan bearing (41) pada housing (3). Pasang set
screw (42)
47
Gunakan retaining ring plier (B) untuk memasang lip seal (39) pada
housing (3) sampai lip seal kencang. Sealing lip harus menghadap ke
Lumuri oli hidrolik pada bearing (41) dan bearing (42). Oli hidrolik
Pasang swashplate (21) pada housing (3). Swashplate (21) harus pada
Letakkan housing (3) pada support block untuk memberi ruang pada
housing (3). Pasang shaft (36) melalui swashplate (21), melalui bearing
Pasang plug (25) pada housing (3). Pasang O-ring seal pada housing
Pasang spacer (32), spring (33), dan spacer (34) pada barrel (29).
Pasang piston (28) pada lokasi awal dalam spacer (30) dan barrel (29).
dalam spacer (30). Angkat piston dengan spacer (30). Masukkan piston
Tempatkan dua spacer (22) dan dua locking plate (23) pada posisi awal
Gunakan thread lock compound pada bolt (24). Pasang empat bolt
(24), untuk menahan plate (23) dan spacer (22) pada swashplate (21).
Gunakan thread lock compound pada piston rod (11) dan piston rod
(14).
Pasang piston rod (11) dan piston rod (14) pada head (8). Kencangkan
piston rod (11) dan piston rod (14) sesuai torsi spesifikasi pabrik.
Pasang spring (13), piston (12), dan piston (15) pada head (8).
Tempatkan head (8) dan gasket ke dalam housing (3) dan bearing (19).
Pasang bolt (9) dan bolt (10). Pasang O-ring seal pada head (8).
Pasang plug (7) pada head (8). Pasang O-ring seal pada head (8).
Pasang cover (5) dan pasang bolt (4) pada housing (3). Kencangkan
Pasang valve group (2) dan pasang bolt (1) pada pompa.
52