Depan.
Belakang.
b. Telapak Kaki.
Kaki Kanan
1. Dahi/otak.
Kaki Kiri
c. Telapak Tangan.
Depan.
Belakang.
1. Atas Kepala.
2. Ruas Dua-Dua.
3. Depan Kepala.
4. Ruas Dua.
5. Leher.
6. Mata.
7. Pinggang/Paha.
8. Hidung.
9. Pergelangan.
10. Punggung.
11. Dada.
12. Tenggorokan.
13. Belakang Kepala.
14. Sisi Kepala.
Mari kita praktikan dasar ilmu pijat yang dulu saya belajar kepada beliau guru
perguruan Raja Kawasa Bapak Wiyoto Krido Sanyoto, sungguh ilmu pijat belia begitu
ampuh dan saya telah menangani ribuan orang yang berhasil saya sembuhkan.
Pijat sakit ginjal, pijat telapak kaki bagian berwarna merah. Tekan bagian
telapak kaki dengan ujung jari telunjuk atau ujung jari tengah dan pada bagian kaki
belakang di urut menggunakan ibu jari. Begitu juga bagian pinggang sesuai arah anak
panah, diurut sampai kelenjar terasa halus.
Pada usia yang semakin tua manusia akan mengalami penyakit frigid,
diakibatkan oleh syaraf yang merupakan pengaruh akibat kecapean dan pikiran kacau
sehingga mempengaruhi syaraf, yang menyebabkan hasrat untuk melakukan
hubungan intim menjadi hilang terutama bagi kaum pria. Saking dinginya sehingga
burungnya tak gampang bangun atau bisa jadi berhenti mendadak ketika sedang
berhubungan tiba tiba burungnya loyo dan berhenti tertidur burungnya.
Cara pengobatan ini lumayan ampuh karena membangunkan gairah kembali
seperti saat saat sebelumnya. Terutama semangat dan juga berpikir positif, Pijat sesuai
petunjuk ini dan minumlah herbal pendukung. makanlah telur ayam lokal setengah
matang yaitu sebelum sarapan pagi dan sebelum makan malam.
3. Keputihan.
Keputihan adalah penyakit kewanitaan dan sering dialami oleh kaum wanita
yaitu mengeluarkan cairan bening dari alat vitalnya dan terasa gatal. Pijatlah seperti
gambar ini, selanjutnya buatlah herbal berikut ini :
a. Satu sendok teh biji sawi,
b. Haluskan dengan uleg ataupun dengan cara diblender,
c. Seduh dengan air panas,
d. Campurkan satu sendok madu tawon,
e. Aduk hingga merata,
f. Minum satu hari 2x.
Pada hari ketiga keputihan yang anda alami akan sembuh.
4.