Anda di halaman 1dari 19

TUGAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Dosen Pembimbing :
Dr.Tri Anjaswarni, S.Kp.M.Kep.
Oleh :
AISIYAH NUR LUCHMANIAR
P17211193041
Pendidikan Profesi Ners
Tingkat 2A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PENDIDIKAN PROFESI NERS
Agustus 2020
TUGAS 1 (INDIVIDU)

MATA KULIAH : PEMBERDAYAAN MASYARAKAT


A. Pengantar
1. Definisi Pemberdayaan Masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk
memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula
berpartisipasi.Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat
tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek. Disini subjek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima
manfaat 
2. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat.
Menurut Mardikanto (2014:202), terdapat enam tujuan pemberdayaan masyarakat, yaitu:

1. Perbaikan kelembagaan (better institution). Dengan perbaikan kegiatan/tindakan yang dilakukan, diharapkan akan memperbaiki
kelembagaan, termasuk pengembangan jejaring kemitraan usaha. 
2. Perbaikan usaha (better business). Perbaikan pendidikan (semangat belajar), perbaikan aksesibisnislitas, kegiatan dan perbaikan
kelembagaan, diharapkan akan memperbaiki bisnis yang dilakukan.
3. Perbaikan pendapatan (better income). Dengan terjadinya perbaikan bisnis yang dilakukan, diharapkan akan dapat memperbaiki
pendapatan yang diperolehnya, termasuk pendapatan keluarga dan masyarakatnya.
4. Perbaikan lingkungan (better environment). Perbaikan pendapatan diharapkan dapat memperbaiki lingkungan (fisik dan sosial),
karena kerusakan lingkungan seringkali disebabkan oleh kemiskinan atau pendapatan yang terbatas. 
5. Perbaikan kehidupan (better living). Tingkat pendapatan dan keadaan lingkungan yang membaik, diharapkan dapat memperbaiki
keadaan kehidupan setiap keluarga dan masyarakat. 
6. Perbaikan masyarakat (better community). Kehidupan yang lebih baik, yang didukung oleh lingkungan (fisik dan sosial) yang
lebih baik, diharapkan akan terwujud kehidupan masyarakat yang lebih baik pula.

3. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat.


Terdapat empat prinsip yang sering digunakan untuk suksesnya program pemberdayaan, yaitu prinsip kesetaraan, partisipasi,
keswadayaan atau kemandirian, dan berkelanjutan (Najiati dkk, 2005:54). Adapun penjelasan terhadap prinsip-prinsip pemberdayaan
masyarakat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Prinsip Kesetaraan 

Prinsip utama yang harus dipegang dalam proses pemberdayaan masyarakat adalah adanya kesetaraan atau kesejajaran kedudukan
antara masyarakat dengan lembaga yang melakukan program-program pemberdayaan masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan.
Dinamika yang dibangun adalah hubungan kesetaraan dengan mengembangkan mekanisme berbagai pengetahuan, pengalaman, serta
keahlian satu sama lain. Masing-masing saling mengakui kelebihan dan kekurangan, sehingga terjadi proses saling belajar.

b. Partisipasi 
Program pemberdayaan yang dapat menstimulasi kemandirian masyarakat adalah program yang sifatnya partisipatif,
direncanakan, dilaksanakan, diawasi, dan dievaluasi oleh masyarakat. Namun, untuk sampai pada tingkat tersebut perlu waktu dan proses
pendampingan yang melibatkan pendamping yang berkomitmen tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat.

c. Keswadayaan atau kemandirian 


Prinsip keswadayaan adalah menghargai dan mengedepankan kemampuan masyarakat daripada bantuan pihak lain. Konsep ini
tidak memandang orang miskin sebagai objek yang tidak berkemampuan (the have not), melainkan sebagai subjek yang memiliki
kemampuan sedikit (the have little). Mereka memiliki kemampuan untuk menabung, pengetahuan yang mendalam tentang kendala-
kendala usahanya, mengetahui kondisi lingkungannya, memiliki tenaga kerja dan kemauan, serta memiliki norma-norma bermasyarakat
yang sudah lama dipatuhi. Semua itu harus digali dan dijadikan modal dasar bagi proses pemberdayaan. Bantuan dari orang lain yang
bersifat materiil harus dipandang sebagai penunjang, sehingga pemberian bantuan tidak justru melemahkan tingkat keswadayaannya.

d. Berkelanjutan 
Program pemberdayaan perlu dirancang untuk berkelanjutan, sekalipun pada awalnya peran pendamping lebih dominan
dibanding masyarakat sendiri. Tapi secara perlahan dan pasti, peran pendamping akan makin berkurang, bahkan akhirnya dihapus, karena
masyarakat sudah mampu mengelola kegiatannya sendiri.
4. Hambatan dalam Pemberdayaan Masyarakat
1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat luar
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan Tekhnologi yang terlambat
3. Sikap masyarakat yang tradisional
4. Prasangka terhadap Hal-hal yang baru atau asing
5. Adat atau kebiasaan
6. Ketergantungan (depedence).
7. Superego
8. Rasa tidak percaya diri (self distrust)
9. Rasa tidak aman dan regresi (insecurity and regression)
10. Kesepakatan terhadap norma tertentu (conforming to norms)
11. Kesatuan dan kepaduan sistem dan budaya (systemic and cultural coherence)
12. Kelompok kepentingann.
13. Hal yang bersifat sakral (the sacrosanct). 
14. Penolakan terhadap orang luar.
15. Kritik terhadap pemberian bantuan 
5. Indikator Keberhasilan Pemberdayaan Masyarakat
Indikator keberhasilan yang diakai untuk mengukur pelaksanaan program-program pemberdayaan masyarakat mencakup:
1. Jumlah warga yang secara nyata tertarik untuk hadir dalam tiap kegiatan yang dilaksanakan.
2. Frekuensi kehadiran tiap-tiap warga pada pelaksanaan tiap jenis kegiatan.
3. Tingkat kemudahan penyelenggaraan program untuk memperoleh pertimbangan atau persetujuan warga atas ide baru yang
dikemukakan.
4. Jumlah dan jenis ide yang dikemukakan oleh masyarakat yang ditujukan untuk kelancaran pelaksanaan program.
5. Jumlah dana yang dapat digali dari masyarakat untuk menunjang pelaksanaan program kegiatan.
6. Intensitas kegiatan petugas dalam pengendalian masalah.
7. Meningkatkan kapasitas skala partisipasi masyarakat.
8. Berkurangnya masyarakat yang menderita.
9. Meningkatnya kepedulian dan respon terhadap perlunya peningkatan mutu hidup.
10. Meningkatkan kemandirian masyarakat.
B. Searching Jurnal Penelitian terkait Pemberdayaan Masyarakat
-
1. Lima Jurnal Nasional
- Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Lokal Melalui Program Desa Wisata Di Desa Bumiaji
- Upaya pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan menuju desa siaga oleh KKN UAD di Watu Gajah dan Mertelu, Gendangsari,
Gunung Kidul
- Analisis Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan
- Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan, Studi Program Desa Siaga
- Pemberdayaan Masyarakat Miskin Melalui Peningkatan Layanan Kesehatan Oleh Rumah Sehat BAZNAS Yogyakarta di Desa
Wukirsari
2. Lima Jurnal Internasional
- Quality improvement of communit health center during Covid-19
- Community involvement in health service at Namayumba and Bobi health centres A case study
- Skala pada COmmunity care PErceptions (SCOPE) untuk mahasiswa keperawatan: A Pengembangan dan studi validasi psikometrik
- Cross-sector Collaboration To Impore Community Health:A View Of The Current Landscape
- Measuring Community Empowerment : A Fresh Look At Organization al Domains
C. Analisis Jurnal Penelitian (Dari point B)
N Judul Penelitian & Publisher Tujuan Penelitian Desain Penelitian Hasil Penelitian Kesimpulan Pendapat
o Peneliti
1. Pemberdayaan Departemen Penelitian ini Penelitian ini Hasil dari Desa wisata Menurut saya
Masyarakat of Sociology, dilakukan untuk menggunakan penelitian ini merupakan salah kegiatan
Berbasis Potensi Faculty of mengetahui bentuk pendekatan adalah masyarakat satu bentuk masyarakat di
Lokal Social and dari adanya aksi kualitatif dengan di Desa Wisata di pemberdayaan daerah
Melalui Political pemberdayaan jenis penelitiannya daerah Bumiaji masyarakat petani Bumiaji
Program Science, masyarakat pada adalah studi kasus. mampu dalam rangka sangatlah
Desa Wisata Universitas program desa Teknik memngembangkan meningkatkan bermanfaat
Di Desa Bumiaji Padjadjaran wisata pengumpulan data potensi wisata pendapatannya dan bisa juga
dilakukan dengan daerahnya sendiri pertaniannya.Desa memotivasi
Peneliti : Mustangin, wawancara, yaitu petik apel dan Bumiaji merupakan daerah lain
Desy Kusniawati, observasi, dan setelah daerah desa yang untuk
Nufa Pramina studi dokumen. tersebut menjadi memiliki kawasan mengubah
Islami, Baruna daerah wisata pertanian dan daerahnya
Setyaningrum, Eni pendapatan di desa sekaligus sebagai yang awalnya
Prasetyawati tersebut mulai kawasan wisata biasa saja bisa
membaik berbasis alam menjadi
yang daerah wisata
mendukung.Denga
n adanya desa
wisata maka
masyarakat bisa
berpartisipasi
dalam rangka
mensukseskan
program desa
wisata dan dapat
digunakan sebagai
salah satu rujukan
program desa
wisata yang akan
datang.
2. Upaya Jurnal Tujuan akhir dari Program kegiatan Berdasarkan hasil Program KKN Menurut saya
pemberdayaan Pemberdayaan: program ini adalah dilakukan melalui program KKN sebagai bagian dari kegiatan KKN
masyarakat bidang Publikasi Hasil meningkatkan Indeks metode UAD di Dusun pemberian UAD di Watu
kesehatan menuju Pengabdian Pembangunan penyuluhan dan Gunung Cilik, pengalaman Gajah
desa siaga oleh KKN kepada Masyarakat (IPM) pelatihan, serta Plasan, dan mahasiswa sangatlah
UAD di Watu Gajah Masyarakat pendampingan Guyangan Lor telah sekaligus bentuk menginspirasi
dan Mertelu, untuk terlaksana beberapa transfer warganya
Gendangsari, meningkatkan program bidang pengetahuan dan untuk
Gunung Kidul kesadaran akan kesehatan. Dalam teknologi kepada melakukan
kesehatan program masyarakat melalui kegiatan yang
Peneliti : Avanti kegiatan yang kegiatan bermanfaat
Vera Risti dilakukan yaitu pengabdian seperti
Pramudyani, Arif penyuluhan PHBS, memiliki tujuan pemanfaatan
Setiawan, Arif pencegahan memberdayakan lingkungan
Fajariyansyah, Galih Leptospirosis, masyarakat dan belajar
Lastiko Aji TOGA, dan tentang
kegiatan rutin kesehatan dan
bidang kesehatan. kegiatan
terdapat kegiatan tersebut
memberikan membuat
pengetahuan masyarakat
melalui ceramah, sadar akan
diskusi antara pentingnya
pemateri dan kesehatan itu
peserta, serta sendir
praktek dengan
memberikan contoh
kepada peserta,
sehingga kegiatan
lebih efektif dan
efisien dan tetap
mencapai tujuan.
3. Analisis Restuastuti T, Penelitian ini Penelitian ini Berdasarkan hasil Gambaran aspek Menurt saya
Pemberdayaan Zahtamal, bertujuan merupakan penelitian yang pemberdayaan perlunya
Masyarakat di Chandra F, menggambarkan penelitian dilakukan di 10 masyarakat di adanya
Bidang Kesehatan Restila R. pemberdayaan deskriptif dengan puskesmas di kota Kota Pekanbaru pengembanga
Analisis masyarakat dalam menggunakan Pekanbaru, yang terdiri dari 3 n mengenai
Peneliti : Tuti pemberdayaan bidang kesehatan di metode menunjukkan aspek, yaitu ketersediaan
Restuastuti,Zahtamal masyarakat di Kota Pekanbaru survei.pengambila gambaran tujuh keaktifan tokoh dana
, Fifia Chandra, bidang n data dilakukan aspek masyarakat, masyarakat,
Ridha Restila kesehatan. J dengan cara pemberdayaan ketersediaan penggunaan
KesehatMelayu pengisian masyarakat organisasi pengetahuan
. 2017;1(1):14- kuesioner, catatan sebagian besar kemasyarakatan masyarakat,
19. program dan data kegiatan belum dan UKBM, teknologi dari
sekunder dari terlaksana dengan Pemanfaatan masyarakat,
profil Puskesmas baik sarana dan material dan
dari masyarakat pembuatan
sudah terlaksana keputusan
secara optimal. oleh
Namun, pada 4 masyarakat
aspek : perlu
ketersediaan dana ditingkatkan
masyarakat, agar
penggunaan terwujudnya
pengetahuan lingkungan
masyarakat, yang nyaman
teknologi dari dan terjamin
masyarakat, dan kualitasnya
pembuatan
keputusan oleh
masyarakat belum
terlaksana
seluruhnya
4. Model Kepemimpinan Penelitian ini Metode yang Berdasarkan hasil Faktor-faktor yang Menurut saya
Pemberdayaan dan bertujuan digunakan dalam uji hipotesis, berpengaruh kurangnya
Masyarakat Bidang pengembangan merumuskan model penelitian ini berbagai faktor terhadap akses
Kesehatan, Studi kelembagaan pemberdayaan adalah survei dan yang berhubungan kemampuan informasi
Program Desa Siaga pedesaan: masyarakat bidang studi kasus. secara signifikan mengidentifikasi tentang
kasus kesehatan pada dengan kemampuan masalah kesehatan kesehatan
Peneliti : Endang kelembagaan program Desa Siaga. mengidentifikasi lokal pada program mengakibatka
Sutisna Sulaeman, ketahanan masalah kesehatan Desa Siaga n menurunnya
Ravik Karsidi, pangan lokal pada program meliputi akses tingkat
Bhisma Murti, Desa Siaga meliputi informasi kesehatan di
Drajat Tri Kartono, akses informasi kesehatan, daerah Desa
Waryana, Rifai kesehatan, kepemimpinan, Siaga dan hal
Hartanto kepemimpinan, dan modal sosial, dan tersebut dapat
Survei Mawas Diri survei mawas diri mempengaruhi
(SMD) tingkat
kesehatan dari
warganya
tersebut
5. Pemberdayaan Sangkep jurnal Penelitian ini Metode penelitian Hasil penelitian ini ketika memang ada Menurut saya
Masyarakat Miskin kajian berusaha mengkaji yang digunakan mengemukakan kebutuhan yang tindakan dari
Melalui Peningkatan keagamaan bagaimana adalah deskriptif- bahwa terdapat mendesak hal itu RS BAZNAS
Layanan Kesehatan pemberdayaan kualitatif. Teknik strategi bisa langsung sangat tepat
Oleh Rumah Sehat masyarakat miskin pengumpulan data pemberdayaan direalisasikanoleh kita tidak
BAZNAS yang dilakukan oleh menggunakan masyarakat yang RS BAZNAS tanpa perlu
Yogyakarta di Desa RSB Yogyakarta di observasi, dilakukan RSB harus menunggu menunggu
Wukirsari Desa Wukirsari wawancara dan Yogyakarta di keputusan dari persetujuan
dokumentasi. bidang kesehatan, pengurus pusat. pusat untuk
Peneliti : Hendrik Dalam antara lain; Jadi sejauh ini melakukan
Basguni Sukendar menentukan advokasi kesehatan, Rumah Sehat suatu tindakan
informan peneliti menjalin kemitraan Baznas Yogyakarta apabila hal
menggunakan (partnership) untuk masih bisa tersebut sangat
teknik purposive memperoleh menentukan genting untuk
dan snowball. dukungan sosial arahnya sendiri segera
Kemudian (social support) dan perdaerah, tidak dilakukan dan
validitas data implementasi harus sesuai menurut saya
menggunakan pemberdayaan dengan perintah tindakan
teknik triangulasi masyarakat di pusat, karena mereka sudah
bidang kesehatan. memang sangat tepat.
menyesuaikan
daerahnya masing-
masing.

6. Quality Internasioanl al Upaya meningkatkan Penelitian data Pusat kesehatan Layanan dapat Menurut saya
improvement of journal of kualitas layanan diperoleh dari bertujuan memutus dikembangkan Pusat
communit health Multicultural kesehatan masyarakat dokumen yang siklus penyakit dengan kesehatan
center during Covid- and dengan focus utama memberikan menular, pusat mempertimbangka masyarakat
19 Multireligious pandemic Covid-19 informasi kesehatan n aturan memutus dan Dinas
understanding masyarakat rantai transmisi kesehatan
memiliki fungsi dan dengan harus secara
tugas menggunakan aktif ikut
mengorganisir pedoman resmi dan memantau
upaya kesehatan akuntable seperti perkembangan
masyarakat yang dikeluarkan perubahan dari
oleh program sumber resmi
tertentu. Mengingat sehingga dapat
perkembangan segera
ilmu pengetahuan disesuaikan
terkait pandemic dengan
Covid-19 kebijakan protokol
atau pedoman kesehatan
dapat berubah yang ada
7. Community African Journal Untuk menetapkan Penelitian ini Beberapa tema Keterlibatan Menurut saya
involvement in of Primary keberadaan mengguankan muncul dan masyarakat dalam dengan
health service at Health Care keterlibatan metode kuantitatif dikategorikan layanan kesehatan menggunakan
Namayumba and and Family masyarakat dalam melalui pemilihan secara luas menjadi yang cukup rendah sosial budaa
Bobi health centres Medicane On layanan kesehatan peserta dan dengan mempromosikan di pusat kesehatan setempat dapat
A case study Line version dan mengidentifikasi metode diskusi keterlibatan dari Namayumba dan merubah
mekanisme kelompok dan masyarakat dalam Bobi stigma
Peneliti : Jane P, pendukungnya di wawancara layanan masyarakat
Namatovi, Fred Namayumba kesehatan.sementar yang ada di
Ndoboli, Julius a kurangnya Namayumba
Kuule, Innocent kepercayaan untuk dan Bobi serta
Besigye petugas kesehatan perlunya
dan komunikasi melibatkan
yang buruk tokoh
mengecilkan masyarakat
keterlibatan sekitar dan
masyarakat dalam dapat
layanan kesehatan berpeluang
mereka untuk bisa
menerima
promosi
kesehatan dari
petugas
kesehatan
8. Skala pada Diterbitkan mengembangkan Didasarkan pada Penelitian ini Menunjukkan sifat Pendapat saya
COmmunity care oleh Elsevier instrumen yang valid model bertahap digunakan sebagai psikometrik yang mengenai
PErceptions Ltd.artikel untuk mengukur untuk validitas konstruk memuaskan dalam jurnal tersebut
(SCOPE) untuk terbuka persepsi komunitas pengembangan yang efektif sebuah sempel mahasiswa agar
mahasiswa dibawah lisensi perawat siswa instrument yang skala komponen keperawatan yang mahasiswa
keperawatan: A CC BY-C-ND peduli (ruang menggunakan guna sebagai brtujuan mampu dan
Pengembangan dan lingkup). Model proses validasi penempatan memberikan arahan tidak
studi validasi bertahap DeVellis valditas serta desain dan tertinggal oleh
psikometrik untuk pengembangan seklasa profesi pengembangan Negara
dan validasi validitas dan kurikulum untuk Negara bagian
instrumen analisis subskala menjebatani alias tidak
digunakan. Konstruks reliabilitas dan kesenjangan ketinggalan
i skala ruang lingkup korelasi keperawatan jaman karena
didasarkan pada dirumah dan arus
literatur yang ada instusional. Serta, perubahan
menentukan waktu yang ada pada
keberhasilan dunia yang
kurkulum baru cepat.
untuk potensi
dimasa depan
dalam konteks
internasional
9. Cross-sector Health Affairs Untuk meningkatkan Kolaborasi antara Menunjukan bahwa Menunjukan bahwa Menurut saya
Collaboration To upaya kesehatan sector kesehatan upaya lintas sector kolaborasi lintas dalam jurnal
Impore Community masyarakat di seluruh dan pemberdayaan untuk sektro untuk ini bisa
Health:A View Of wilayah Amerika masyarakat dengan meningkatkan meningkatkan diketahui
The Current Serikat cara survey kesehatan tersebat kesehatan bahwa tingkat
Landscape nasional terhadap di USA sebagian masyarakat terjadi pengetahuan
para praktisi lembaga di semua wilayah masyarakat
Peneliti : Paul W mendukung di USA dan dapat
Mattessich, Ela J berbagai kegiatan kolaborasi ini telah diketahui
Rausch yang menagani banyak dalam melalui
kegiatan yang kasus dan berhasil kolaborasi
menangani faktor- menghasilkan hasil tenaga
faktor penentu yang terukur positif kesehatan dan
social kesehatan lembaga
dan kebutuhan pemberdayaan
mendesak masyarakat
masyarakat
10 Measuring Great Britain Untuk Analisis domain Pemberdayaan Bahwa desain a Menurut saya
. Community memungkinkan para organisasi khusus secara teoritis baik metodologi untuk perlunya
Empowerment : A peneliti dan praktisi komunitas dibahas dalam pengukuran harus memiliki dasar
Fresh Look At untuk membahas lagi pemberdayaan literature, dengan dimulai dengan teori yang
Organization al masalah penting tulisan ini dasar teori yang jelas sangat
Domains dalam membuat memfasiasi jelas berdiri konsep membantu
pemberdayaan organisasi yang baik sebagai proses masyarakatkan
Peneliti : Glenn masyarakat kurang dipahami maupun sebagai dalam
Laverack and Nine operasional domain. Ini adalah hasil tingkat melakukan
Wallerstein kurangnya analisis yang pemberdayaan
metodologi praktis berbeda da domain itu sendiri.
didukung oleh teori atau faktor yang
ini dan benar dalam mempengaruhi
bidangnya diuji pemanfaatannya
dalam dan
pengaturannya dan keevektifannya.
konteks budaya
yang berbeda
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/pemberdayaan-masyarakat/#ftoc-heading-2

https://sci-hub.tw/downloads/2019-10-22/19/bergstrom2019.pdf#view=FitH

http://jurnal.unpad.ac.id/sosioglobal/article/view/15282
https://www.researchgate.net/publication/320176482_Analisis_Pemberdayaan_Masyarakat_di_Bidang_Kesehatan

https://sci-hub.tw/https://doi.org/10.1016/j.colegn.2019.12.002

file:///C:/Users/user/Downloads/660-1862-1-PB%20(1).pdf

file:///C:/Users/user/Downloads/54-96-1-SM.pdf

Anda mungkin juga menyukai