Anda di halaman 1dari 6

MODUL 8

PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR / IM

ISI MODUL :
1. Standart kompetensi dan kompetensi dasar
2. Deskripsi singkat mata ajar
3. Evaluasi kognitif
4. Prosedur tindakan
5. Evaluasi psikomotor
6. Evaluasi afektif

I. STANDART KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR STANDART


KOMPETENSI:
Setelah melaksanakan praktikum ini, mahasiswa mampu melaksanakan pemberian obat intra
muskular / IM.

KOMPETENSI DASAR:
A. KOGNITIF
Mahasiswa mampu :
1. Memahami prinsip 7 benar dalam pemberian obat IM.
2. Menjelaskan jenis-jenis obat (penggolongan obat), efek samping dan kontraindikasi
obat IM.
3. Mengidentifikasi hal-hal yang harus diobservasi selama pemberian obat.

B. PSIKOMOTOR DAN AFEKTIF


KEGIAT TUGAS PENCAPAIAN PENILAIAN
AN FASILITATOR MAHASISWA HARD SOFT
SKILL SKILL
Fasilitator mengarahkan Mahasiswa melakukan - Kemampu - Disiplin
mahasiswa untuk analisis terhadap studi an sintesis - Kreatif
menganalisis studi kasus kasus yang ditunjukkan analisis - Bertang
sesuai dengan modul dengan mampu kasus. gung
praktikum yang menjadi menjelaskan pengkajian - Kemampu jawab
acuan bagi mahasiswa fokus yang harus an dalam - Percaya
dalam dilakukan, menentukan memaha mi diri
menentukan tindakan masalah keperawatan dan konsep dan - Terampil
keperawatan. intervensi aplikasi - Aktif
keperawatan yang tepat. SOP - Berfikir
PBL Fasilitator Mahasiswa mampu keperawat kritis
mendemonstrasikan melakukan redemonstrasi an
pelaksanaan persiapan persiapan alat untuk - Kemampu
alat untuk pemberian pemberian obat IM. an dalam
obat IM critical
Fasilitator Mahasiswa mampu point SOP
mendemonstrasikan melakukan redemonstrasi keperawat
persiapan klien untuk persiapan klien untuk an
pemberian obat IM pemberian obat IM
Fasilitator Mahasiswa mampu - Kemampu
mendemonstrasikan melakukan an
pelaksanaan prosedur redemonstrasi prosedur mengaplik
pemberian obat IM pemberian obat IM asi-kan
Fasilitator Mahasiswa mampu SOP
mendemonstrasikan hal- melakukan redemonstrasi keperawat
hal yang harus hal-hal an dalam
diobservasi selama yang harus diobservasi asuhan
pemberian obat IM. selama pemberian obat keperawat
IM an klien
Fasilitator Mahasiswa mampu dengan
mendemonstrasikan cara melakukan redemonstrasi pemberian
observasi selama cara pengobat
pemberian obat IM observasi selama an
pemberian obat IM parenteral
Fasilitator Mahasiswa mampu IM.
mendemonstrasikan melakukan redemonstrasi
pendokumentasian hasil pendokumentasian hasil
pemberian obat IM pemberian obat IM
sesuai standart. sesuai standart

PENCAPAIAN kognitif yang diharapkan KOMPETENSI KOGNITIF


- Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan pembelajaran mandiri (SCL) untuk mencapai
kompetensi.
- Pertanyaan yang ada di kompetensi kognitif wajib sudah diisi sebelum praktikum dimulai.
- Evaluasi dari pencapaian kompetensi ini akan dilakukan oleh fasilitator dan PJMK.
- Masing-masing mahasiswa harus mengumpulkan modul yang sudah terisi sesuai dengan
pencapaian kompetensi yang diharapkan terlebih dahulu kepada fasilitator praktikum masing-
masing (setiap akhir minggu praktikum) dan kepada PJMK (segera setelah masing-masing
mahasiswa menyelesaikan seluruh modul), untuk dilakukan penilaian.

II. DESKRIPSI SINGKAT MATA AJAR


Pengobatan injeksi secara intramuskular (IM) adalah menyuntikan obat (dalam bentuk cair) ke
dalam jaringan otot tertentu dengan menggunakan spuit steril dan menggunakan tekhnik tertentu pula.
Pada suntikan IM, kelarutan obat dalam air menentukan kecepatan dan kelengkapan alsorbsi.
Obat yang sukar larut dalam air pada pH fisiologik misalnya Digoksin, Fenitoin dan Diazepam akan
mengendap di tepat suntikan sehingga absorbsinya berjalan lambat, tidak lengkap dan tidak teratur.
Rute IM memungkinkan absorpsi obat yang lebih cepat daripada rute SC karena pembuluh darah lebih
banyak terdapat di otot. Obat yang larut dalam air diserap sukup cepat, tergantung dari aliran darah di
tempat suntikan. Absorbsi lebih cepat di daerah deltoid atau vastus lateralis daripada di gluteus
maksimus. Obat-obat dalam larutan minyak atau bentuk suspensi akan diabsorbsi sangat lambat dan
konstan (suntikan depot) misalnya Penisilin.

III. EVALUASI KOGNITIF


KOMPETENSI KOGNITIF 1:
Memahami prinsip 7 benar dalam pemberian obat IM
1. Dalam prinsip 7 benar, salah satu diantaranya adalah benar obat. Perawat seharusnya membaca
advis obat sebanyak 3 kali. Jelaskan singkat kapan saja obat harus dibaca perawat !

Jawab :

Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak obat,
kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta, ketiga saat
dikembalikan ke rak obat. Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai
dan harus dikembalikan ke bagian farmasi.

KOMPETENSI KOGNITIF 2:
Menjelaskan jenis-jenis obat (penggolongan obat), efek samping dan
kontraindikasi obat IM.
2. Salah satu komplikasi pengobatan intra muskular adalah terjadinya injury pada saraf. Jelaskan
bagaimana tindakan pencegahan supaya tidak terjadi injury pada saraf !

Jawab :

• Rutin berolahraga terutama renang yang dapat memperkecil terkena cedera saraf tulang
belakang.

• Gunakan perlengkapan keselamatan selama berkendara atau berolahraga.

• Saat melakukan aktivitas luar ruangan, seperti menyelam (diving) atau panjat tebing,
konsultasikan risiko dan cara meminimalkan dengan instruktur yang berpengalaman

KOMPETENSI KOGNITIF 3:
Mengidentifikasi hal-hal yang harus diobservasi selama pemberian obat IM
3. Ketika perawat akan memberikan pengobatan intra muskular pada lokasi deltoid site, bagaimana
persiapan posisi klien yang paling tepat?
Jawab : posisi yang tepat adalah duduk dan tidak tegang

IV. PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN OBAT INTRA MUSKULAR


DEFINISI: Pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam jaringan otot dengan
menggunakan spuit.
TUJUAN : 1) Untuk menyuntikkan obat yang bersifat iritasi pada kulit, dan
2) Supaya obat cepat diabsorbsi oleh pada jaringan otot

NO KEGIATAN
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1 - Cek pesanan dokter seperti nama klien, nama obat, dosis, waktu dan cara pemberian.
- Cari informasi yang berhubungan dengan pesanan obat : cara kerja, indikasi, waktu
paruh dan puncak kerja, efek samping, implikasi keperawatan.
- Pertimbangkan faktor yang mungkin merupakan kontraindikasi dilakukannya suntikan
IM, seperti atropi otot, menurunnya aliran darah, atau shock sirkulasi.
- Kaji riwayat kesehatan klien, riwayat alergi dan riwayat pengobatan.
- Kaji pengetahuan klien tentang pengobatan dan dosis.
- Observasi reaksi verbal dan non verbal klien

INTERVENSI KEPERAWATAN
2 1. Perkirakan hasil yang diharapkan mengikuti prosedur pelaksanaan:
- Pengalaman klien tentang terbakar ringan pada daerah injeksi.
- Tidak ada alergi obat / efek yang tidak diharapkan.
- Tujuan dan efek pengobatan.
- Klien tidak menunjukkan perilaku cemas.
2. Untuk dewasa, pilih jarum uk 1,5 inch. Sedangkan untuk anak, pilih jarum uk 1 inch.
3. Siapkan dosis yang tepat dari ampul/vial. Cek dosis dengan hati-hati.
4. Cek jarum pada spuit.
5. Identifikasi psien dengan mengecek nama. Bandingkan dengan pesanan pengobatan.
6. Jelaskan prosedur injeksi, lokasi injeksi, serta posisi yang nyaman untuk injeksi.

Persiapan Alat :
- Spuit : 2 – 3 ml (untuk dewasa) ; 0,5 – 1 ml untuk bayi dan anak-anak.
- Jarum : ukuran 21 – 23, 1-1,5 inch untuk dewasa, 1 inch untuk anak- anak.
- Kapas alkohol dalam tempatnya.
- Obat (ampul / vial), aquadest untuk pengencer obat.
- Handschoen dalam bak instrumen (bila diperlukan).
- Bengkok
- Baki beserta alasnya.
- Buku catatan pengobatan

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
3 - Menjelaskan prosedur, lokasi dan posisi yang nyaman kepada klien dan meminta klien
berpartisipasi.
- Membawa alat-alat ke dekat klien sesuai dengan kebutuhan
- Mencuci tangan
- Membaca kembali daftar obat klien, jenis obat, dosis obat dan rute pemberian obat
- Mengambil semprit dan jarum dari tempatnya
- Melarutkan obat yang diperlukan
- Mengambil obat dalam jumlah tertentu sesuai dengan dosis yang ditentukan
- Membaca kembali daftar obat klien, jenisobat, dosis obat dan rute pemberian obat
- Semprit yang berisi obat dimasukkan ke dalam bak instrumen (terlebih dahulu keluarkan
udara dari semprit) dan letakkan kembali ke baki
- Membaca kembali daftar pemberian obat dan mencocokkan dengan papan nama / tanya
pada klien
- Membebaskan area yang akan disuntik dari pakaian
- Mengukur dan menentukan tempat yang akan disuntik (ventrogluteal, dorsogluteal,
vastus lateralis, atau deltoid), lalu desinfeksi area.
ventrogluteal – klien terbaring pada satu sisi atau tengkurap, lutut fleksi dan pinggul
pada sisi yang akan diinjeksi ; vastus lateralis – klien terbaring datar, denga lutut
sedikit fleksi, atau tengkurap ; dorso gluteal – klien tengkurap dengan kaki menekuk
ke dalam atau berbaring pada satu sisi dengan lutut fleksi pada pinggul dan
ditempatkan di depan kaki ; deltoid – klien mungkin duduk atau terbaring dengan
lengan fleksi tetapi relaks menyilang pada abdomen atau dipangku.
- Desinfeksi area penusukan
- Tangan kiri meregangkan/mencubit kulit kemudian tangan kanan menusukkan jarum
tegak lurus dengan permukaan kulit (sudut 90o).
- Penghisap (plunger) ditarik sedikit untuk aspirasi (bila ada darah dalam spuit, obat
jangan dimasukkan)
- Obat dimasukkan perlahan
- Setelah obat masuk seluruhnya, jarum ditarik dengan cepat. Spuit dan jarum dibuang ke
dalam bengkok.
- Kulit ditekan dengan kapas alkohol
- Merapikan klien dan membereskan alat
- Mencuci tangan

EVALUASI KEPERAWATAN
4 1. Datangi kembali klien, tanyakan pada klien tentang nyeri, terbakar, kekakuan atau
warna pada lokasi injeksi.
2. Kaji lokasi, catat adanya memar atau indurasi.
3. Evaluasi kembali respon klien terhadap pengobatan dalam 10-30 menit.
4. Minta klien untuk menjelaskan tujuan dan efek pengobatan.
5. Hal yang tidak diharapkan dapat terjadi, termasuk:
- Klien masih mengeluh nyeri.
- Klien menunjukkan tanda dan gejala alergi atau efek samping.
- Klien tidak dapat menjelaskan tujuan dan efek pengobatan.

V. EVALUASI PSIKOMOTOR (Diisi oleh mahasiswa setelah praktikum)

Nama Klien : febby


Tanggal Praktikum : 25 november 2020
Tulislah hasil dari tindakan prosedur yang telah anda lakukan !

Saya telah melakukan tindakan injeksi intramuskular saya salah saat meletakkan kapas alkhohol
sebelum jarum suntik di tarik . namun saya melakukan kebalikanya

I. EVALUASI AFEKTIF (Diisi oleh fasilitator setelah praktikum)


 Disiplin Terampil
 Kreatif Aktif
 Bertanggungjawab Berfikir kritis
 Percaya diri

FASILITATOR MAHASISWA

( )

(
)
TANDA TANGAN DAN NAMA LENGKAP

Anda mungkin juga menyukai