Anda di halaman 1dari 29

Thypus Abdominalis

Nama anggota :

1. Eva Nur Afifah (192303101096)


2. Farin eka meilinda (192303101057)
3. Herfiana okta natasha (192303101121)
4. Feby Mega Indryani (192303101125)
5. Nadirotul umami (192303101175)
6. Adam malik (192303101126)
7. Cantika rosita dewi (182303101010)
Topik Pembahasan
01 Definisi

02 Etiologi

03 Tanda Dan Gejala

04 Faktor Predisposisi

05 Patofisiologi

06 Pemeriksaan Diagnostik

07 Penatalaksanaan

08 Implikasi Keperawatan
Your Picture Here Your Picture Here

Definisi
Your Picture Here Your Picture Here

Typus abdominalis adalah penyakit infeksi akut


yang biasanya mengenai saluran pencernaan dengan
gejala demam yang lebih dari 1 minggu, gangguan
pencernaan dan gangguan kesadaran (Sudoyo,
2009).
Tipes atau thypus adalah penyakit infeksi bakteri pada
usus halus dan terkadang pada aliran darah yang
disebabkan oleh Bakteri Salmonella typhosa atau
Salmonella paratyphi A, B dan C, selain ini dapat juga
menyebabkan gastroenteritis (radang lambung). Dalam
masyarakat penyakit ini dikenal dengan nama Tipes
atau thypus, tetapi dalam dunia kedokteran disebut
Typhoid fever atau Thypus abdominalis karena
berhubungan dengan usus di dalam perut (Widoyono,
2002).
• Anatomi Fisiologi

Anatomi fisiologi pada klien Typhoid menurut Syaifudin (1997) meliputi sistem yang mengalami gangguan, yaitu
system pencernaan. Sistem pencernaan atau system Gastrointestinal adalah sistem organ dalam manusia
yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi
ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses
tersebut dari tubuh.

Usus Halus 2020


Mulut
Get a modern
Get a modern
PowerPoint
PowerPoint
Merupakan suatu rongga Presentation that is
Presentation that is
terbuka tempat masuknya beautifully designed.
beautifully designed.
makanan dan air pada Easy to change
Easy to change
manusia. colors, photos and
colors, photos and
Text.
Text.

Lambung 2019
Lambung berfungsi Get a modern
sebagai gudang makanan, PowerPoint
yang berkontraksi secara Presentation that is
ritmik untuk mencampur beautifully designed.
makanan dengan enzim- Easy to change
enzim. colors, photos and
Text.
Etiologi
Penyakit Thypus abdominalis merupakan penyakit yang
ditularkan melalui makanan dan minuman yang tercemar oleh
bakteri Salmonella typhosa, (food and water borne disease).
Seseorang yang sering menderita penyakit tifus menandakan
bahwa dia mengkonsumsi makanan atau minuman yang
terkontaminasi bakteri ini.
Salmonella thyposa sebagai suatu spesies, termasuk dalam
kingdom Bakteria, Phylum Proteobakteria, Classis Gamma
proteobakteria, Ordo Enterobakteriales, Familia
Enterobakteriakceae, Genus Salmonella. Salmonella thyposa
adalah bakterigram negative yang bergerak dengan bulu getar,
tidak berspora mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam
antigen yaitu: antigen 0 (somatik, terdiri dari zat komplek
lipopolisakarida), antigen H (flagella) dan antigen V1
(hyalin,protein membrane). Dalam serum penderita terdapat zat
anti (glutanin) terhadap ketiga macam anigen tersebut (Zulkhoni,
2016).
Tanda dan Menurut Wibisono et al (2014) menifestasi klinik tifoid
Gejala yaitu:

1. Nyeri kepala, lemah, lesu, nyeri otot pada minggu pertama,


2. Demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung selama 3
minggu, minggu pertama peningkatan suhu tubuh
berflukutasi. Biasanya suhu tubuh meningkat pada malam
hari dan menurun pagi hari. Pada minggu kedua suhu tubuh
terus meningkat, dan minggu ketiga suhu berangsurangsur
turun dan kembali normal.
3. Gangguan pada saluran cerna: halitosis (bau nafas yang
menusuk), bibir kering dan pecah-pecah lidah di tutupi
selaput putih kotor (coated tongue), metorismus, mual, tidak
nafsu makan, hepatomegali, splenomegali yang disertai nyeri
perabaan.
4. Gangguan kesadaran: penurunan kesadaran (apatis,
somnolen)
Presdisposisi Typhus Abdominalis timbul akibat dari

Faktor infeksi oleh bakteri golongan Salmonella yang memasuki


tubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber
utama yang terinfeksi adalah manusia yang selalu
predisposisi mengeluarkan mikroorganisme penyebab penyakit, baik
ketika ia sedang sakit atau sedang dalam masa
penyembuhan. Saat masa penyembuhan, penderita
masih mengandung Salmonella didalam kandung empedu
atau di dalam ginjal. Sebanyak 5% penderita Typhus
Abdominalis kelak akan menjadi karier sementara, sedang
2 % yang lain akan menjadi karier yang menahun.
Sebagian besar dari karier tersebut merupakan karier
intestinal. 13 Kekambuhan yang ringan pada karier
Typhus Abdominalis sukar diketahui karena gejala dan
keluhannya tidak jelas.
Patofisiologi
Salmonella thypi dapat ditularkan melalui Di dalam jaringan limpoid ini kuman
berbagai cara, yang dikenal dengan 5 F berkembang biak, lalu masuk ke aliran
yaitu Food (makanan), Fingers (jari darahsehingga menimbulkan tukak berbentuk
tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat), lonjong pada mukosa usus. Tukak dapat
dan melalui Feses. Yang paling menojol menyebabkan perdarahan dan perforasi usus.
yaitu lewat mulut manusia yang baru Perdarahan menimbulkan panas dan suhu
terinfeksi selanjutnya menuju lambung, tubuh dengan demikian akan
sebagian kuman akan dimusnahkan oleh meningkat.sehingga beresiko kekurangan
asam lambung dan sebagian lagi lolos cairan tubuh.Jika kondisi tubuh dijaga tetap
masuk ke usus halus bagian distal (usus baik, akan terbentuk zat kekebalan atau
bisa terjadi iritasi) dan mengeluarkan antibodi. Dalam keadaan seperti ini, kuman
endotoksin sehingga menyebabkan darah typhus akan mati dan penderita
mengandung bakteri (bakterimia) primer, berangsurangsur sembuh (Zulkoni.2011).
selanjutnya melalui aliran darah dan
jaringan limpoid plaque menuju limfa dan
hati.
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan darah tepi

1) Eritrosit: kemungkinan tendapat anemia terjadi 85% 35% 65% 45%


gangguan absorbsi Fe di usus halus adanya
inflamasi, hambatan pembentukan eritrosit dalam
sumsum tulang atau adanya perforasi usus
2) Leucopenia polimorfonuklear (PMN dengan jumlah
leukosit antara 3000 - 4000/𝑚𝑚3 , dan jarang terjadi
kadar < 3000/𝑚𝑚3 . Leukopenia terjadi sebagai
akibat penghancuran lekosit oleh endtoksin dan
hilangnya eosinofil dari darah tepi. Namun dapat
terjadi lekositosis, limfositosis relatif pada hari ke
sepuluh demam, peningkatan laju endap darah
3) Trombositopenia, biasanya terjadi pada minggu
pertama (depresi fungsi sumsum tulang dan limpa).
a. Pemeriksaan urin, didapatkan proteinuria ringan
(< 2 gr/liter) dan lekosit dalam urine.
b. Pemeriksaan tinja, kemungkinan terdapat lendir
dan darah karena terjadi perdarahan usus dan
perforasi. Biakan tinja untuk menemukan
salmonella dilakukan pada minggu kedua dan
ketiga serta biakan urin pada minggu ketiga dan
keempat.
c. pemeriksaan pada bakteriologis, diagnosis pasti
bila dijumpai kuman salmonella pada tinja,
urine, cairan empedu atau sumsum tulang.
d. pemeriksaan serologis yakni aglutinasi antara
antigen dan antibodi test widal teaksi mulai
positif pada. Selain itu tes widal meningkat
sampai ke sepuluh dan titer akan semakin
berakhirnya penyakit.
e. pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan ini untuk
mengetahui apakah ada kelainan atau
komplikasi akibat demam typhoid.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pendertia tifoid adalah sebagai berikut :
a. Bed rest, untuk mencegah komplikasi dan mempercepat
penyembuhan. Minimal 7 hari bebas demam/ ± 14 hari.
Mobilisasi bertahap, sesuai dengan pulihnya kekuatan pasien.
Tingkatkan personal hygiene, kebersihan tempat pakaian, dan
peralatan oleh pasien. Ubah posisi minimal tiap 2 jam untuk
menurunkan risiko terjadi dekubitus dan pneumonia hipostatik.
Defekasi dan buang air kecil perlu diperhatikan karena kadang
terjadi obstipasi dan retensi urin, isolasi penderita dari desinfeksi
pakaian dan ekskreta pasien.
b. Diet dan terapi penunjang. Diet makanan harus mengandung
cukup cairan dan tinggi protein, serta rendah serat. Diet bertahap
dari mulai bubur saring, bubur kasar hingga rasi. Diet tinggi serat
akan meningkatkan kerja usus sehingga risiko perforasi usus
lebih tinggi.
Pemberian antibiotikum, anti radang anti inflamasi,
dan anti piretik
1. Pemberian antibiotika
a. Amoksisilin 100 mg/kgbb/hari, oral selama 10 hari.
b. Kotrimoksazol 6 mg/kgbb/hari, oral. Dibagi dalam 2
dosis selama 10 hari.
c. Seftriakson 80 mg/kgbb/hari, IV atau IM, sekali
sehari selama 5 hari 14
d. Sefiksim 10 mg/kgbb/hari, oral, dibagi dalam 2 dosis
selama 10 hari
e. Untuk anak usia dini pilihan antibiotika yang utama
adalah kloramfenikol selama 10 hari dan diharapkan
terjadi pemberantasan/eradikasi kuman serta waktu
perawatan dipersingkat.
 
• Anti radang (antiinflamas).
Kortikosteroid diberikan pada
kasus berat dengan gangguan
kesadaran. Deksametason 1-3
mg/kgbb/hari IV, dibagi 3 dosis
hingga kesadaran membaik.
• Antipiretik untuk menurunkan
demam seperti parasetamol.
• Antiemetik untuk menurunkan
keluhan mual dan muntah pasien.
IMPLIKASI

KEPERAWATAN
• Kaji pasien tentang penyediaan air bersih, kebersihan
You can Resize without individu dalam kebiasaan makan, minum, sanitasi
losing quality
lingkungan,
You can Change Fill
Color &
• Riwayat vaksinasi, Penyakit Thyfoid aberhubungan
Line Color denganominalis sebelumnya,
• Riwayat keluhan sekarang : lesu, nyeri kepala, pusing, nyeri
otot, anoreksia, sakit waktu menelan, perasaan tidak enak
diperut, batuk minggu I Suhu badan pada sore dan malam
PENGKAJIAN hari,
• Riwayat pengobatan anti mikroba suhu badan meningkat,
bradikardi relative, lidah yang khas (kotor ditengah, tepi dan
FREE ujung merah dan tremor, hepatomegali, splenomegali,
PPT meteorismus (akumulasi udara dalam intestin),
• gangguan kesadaran : somnolen, stupor, koma, delirium atau
TEMPLATES psikosis,
www.allppt.com
• roseola: bintik merah pada leher, punggung, paha.
Diagnosa yang mungkin muncul pada pasien typhoid
You can Resize without
adalah :
losing quality 1. Resiko tinggi ketidakseimbangan volume cairan
You can Change Fill
Color &
dan elektrolit berhubungan dengan hipertermi dan
Line Color muntah.
2. Resiko tinggi gangguan pemenuhan nutrisi : kurang
dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake
DIAGNOSA
yang tidak adekuat
KEPERAWATAN 3. Hipertermi berhubungan dengan proses infeksi
salmonella thypi
FREE 4. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari
PPT berhubungan dengan kelemahan fisik
TEMPLATES 5. Kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya
www.allppt.com berhubungan dengan kurang informasi atau
informasi yang tidak adekuat.
You can Resize without
losing quality 1. Resiko tinggi gangguan ketidakseimbangan volume cairan dan elektrolit,
You can Change Fill
Color & kurang dari kebutuhan berhubungan dengan hipertermia dan muntah.
Line Color

- Kaji tanda-tanda dehidrasi seperti mukosa bibir kering, turgor kulit tidak elastis dan
peningkatan suhu tubuh,
IMPLEMENTASI - pantau intake dan output cairan dalam 24 jam,
- ukur BB tiap hari pada waktu dan jam yang sama,
KEPERAWATAN - catat laporan atau hal-hal seperti mual, muntah nyeri dan distorsi lambung.
- Anjurkan pasien minum banyak ± 2000-2500 cc per hari,
FREE - Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium (Hb, Ht, K, Na, Cl) dan kolaborasi
dengan dokter dalam pemberian cairan tambahan melalui parenteral sesuai indikasi.
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without 2. Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
losing quality
dengan intake yang tidak adekuat
You can Change Fill
- Kaji pola nutrisi pasien, kaji makan yang di sukai dan tidak disukai pasien,
Color &
Line Color - Anjurkan tirah baring/pembatasan aktivitas selama fase akut,
- Timbang berat badan tiap hari.
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian diet Bantu klien mengidentifikasi
jenis makanan rendah selulosa
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering, catat laporan atau hal-hal seperti mual,
muntah, nyeri dan distensi lambung,

FREE - Kolaborasi dalam pemeriksaan laboratorium seperti Hb, Ht dan Albumin


- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antiemetik seperti (ranitidine).
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi

You can Resize without


losing quality - Observasi suhu tubuh pasien,
You can Change Fill - Anjurkan keluarga untuk membatasi aktivitas pasien,
Color &
Line Color - Beri kompres dengan air dingin (air biasa) pada daerah axila, lipat paha, temporal bila
terjadi panas,
- Anjurkan keluarga untuk memakaikan pakaian yang dapat menyerap keringat seperti
katun,
- Anjurkan klien untuk minum banyak (2-3 lt/hari)
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat anti piretik.
- Berikan antibiotik sesuai resep
FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
4. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari berhubungan dengan
You can Resize without kelemahan fisik
losing quality
You can Change Fill
Color &
- Berikan lingkungan tenang dengan membatasi pengunjung,
Line Color - Bantu kebutuhan sehari-hari pasien seperti mandi, BAB dan BAK,
- Bantu pasien mobilisasi secara bertahap,
- Jika kesadaran klien menurun rubah posisi tiap 2 jam
- Dekatkan barang-barang yang selalu di butuhkan ke meja pasien,
- Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian vitamin sesuai indikasi.

FREE
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without 5. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang informasi
losing quality
atau informasi yang tidak adekuat.
You can Change Fill
Color &
Line Color - Kaji sejauh mana tingkat pengetahuan keluarga pasien tentang penyakit
anaknya
- Beri pendidikan kesehatan tentang penyakit dan perawatan pasien,
- Beri kesempatan keluaga untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti,
- Beri reinforcement positif jika pasien menjawab dengan tepat,
- Pilih berbagai strategi belajar seperti teknik ceramah, tanya jawab

FREE -
-
Demonstrasikan dan tanyakan apa yang tidak di ketahui pasien
Libatkan keluarga dalam setiap tindakan yang dilakukan pada pasien
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without 1. Resiko tinggi gangguan ketidakseimbangan volume
losing quality
You can Change Fill
cairan dan elektrolit, kurang dari kebutuhan
Color &
berhubungan dengan hipertermia dan muntah.
Line Color
Tujuan ; Ketidak seimbangan volume cairan tidak
terjadi Dengan
INTERVENSI Kriteria hasil : Membran mukosa bibir lembab, tanda-
KEPERAWATAN tanda vital (Tekanan Darah, Suhu, Nadi dan Rerpiratory
Rate) dalam batas normal, tanda-tanda dehidrasi tidak
FREE
ada
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without
losing quality 2. Resiko tinggi perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
You can Change Fill
Color & berhubungan dengan intake yang tidak adekuat
Line Color
Tujuan ; Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh tidak terjadi

3. Hipertermia berhubungan dengan proses infeksi salmonella thypi


Tujuan ; Hipertermi teratasi
Kriteria hasil ; Suhu, nadi dan pernafasan dalam batas normal bebas
dari kedinginan dan tidak terjadi komplikasi yang berhubungan
FREE
dengan masalah typhoid.
PPT
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without
losing quality
4. Ketidak mampuan memenuhi kebutuhan sehari-hari berhubungan
You can Change Fill
Color & dengan kelemahan fisik
Line Color
Tujuan ; Kebutuhan sehari-hari pasien terpenuhi
Kriteria hasil ; pasien mampu melakukan aktivitas, bergerak dan
menunjukkan peningkatan kekuatan otot.

5. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang


informasi atau informasi yang tidak adekuat.
FREE Tujuan ; Pengetahuan keluarga meningkat
PPT Kriteria hasil ; Pasien menunjukkan pemahaman tentang penyakitnya,
melalui perubahan gaya hidup dan ikut serta dalam pengobatan
TEMPLATES
www.allppt.com
You can Resize without
losing quality
You can Change Fill Berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah diidentifikasi, perawat
Color &
Line Color mengevaluasi respon pasien dengan tifoid . Kriteria yang diharapkan meliputi :

1) Mempertahankan berat badan pada tingkatan yang normal/ideal


dengan mengikuti diet yang tepat tanda kekambuhan tanda dan
EVALUASI gejala tifoid
2) Menjelaskan pentingnya asupan nutrisi yang adekuat untuk
FREE penyembuhan penyakit.
PPT 3) Membran mukosa basah, turgor kulit baik
TEMPLATES
www.allppt.com
REFERENSI
• Sofifelia, N. (2020). Perawatan Klien Thypus Abdominalis
Dengan Masalah Hipertermi Berbasis Theory Of
Comfort (Doctoral dissertation, STIKES Insan Cendekia Medika
Jombang).
• Nugraha, D. S. W. (2012). Asuhan Keperawatan Pada Tn. R
Dengan Gangguan Sistem Pencernaan: Typhus Abdominalis Di
Ruang Bougenville RSUD Pandanarang Boyolali (Doctoral
dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakrta).
• http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/126/jtptunimus-gdl-sukmawat
in-6300-2-babii.pdf
• Bachrudin, M. & Moh. Najib, 2016. Modul Bahan Ajar Cetak
“Keperawatan Medikal Bedah I. BP2SDM-Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia
• Usman, R. D. (2018). PENERAPAN ASUHAN KEPERAWATAN
ANAK DENGAN KASUS DEMAM TIFOID DALAM PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA KENDARI (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes
Kendari).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai