Disentri adalah penyakit semacam diare dengan gejala umum buang air
besardenganbentukkotoran yang
cair.Perbedaandisentridaridiareadalahadabercak-bercakdarah di
kotoran.Setiaptahunpenyakitdisentrimenjadipenyebabkematiansatujuta orang di
negaraberkembangdankebanyakandarimerekaadalahanak-anak (Thompson, 2012).
2. Berak-berak
3. Tinjamengandungdarahdanlendir
Disentri merupakan tipe diare yang berbahaya yang disertai dengan darah dan
sering kalii menyebabkan kematian dibandingkan dengan tipe diare akut yang
lain. Penyakit ini dapat disebabkan oleh bakteri (disentri basiler) dan amoeba
(disentri amoeba). (Nanda, 2015: 203)
B. KLASIFIKASI
1. Disentribasilier
Disentri basilier merupakan penyakit disentri yang disebabkan karena serangan
bakteri seperti Shigella , Eschericia coli enteroinvasif, dan Salmonella.
2. Disentri amoeba
C. ETIOLOGI
1. Bakteri (Disentribasiler)
c. Salmonella
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Nyeriabdomen berat
2. Demam tinggi
3. Muntah
4. Anoreksia
5. Toksisitas menyeluruh
10. Tinja berlendir darah namun beberapa anak tidak pernah menjelek sampai
stadium diare berdarah, sedang pada yang lain tinja pertama berdarah.
E. ANATOMI FISIOLOGI
1. Mulut
a) Lidah
Berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanik, membantu proses
mengunyah, menelan, membedakan bermacam rasa. Untuk mendukung fungsi
mengenali rasa, pada permukaan lidah terdapat papilla-papila yang di
dalamnya terdapat puting-puting pengecap rasa. Macam rasa yang dapat
dibedakan oleh lidah adalah manis, asam, asin, dan pahit. Selain itu, lidah
juga peka terhadap panas, dingin, dan tekanan.
b) Kelenjar Ludah
Merupakan kelenjar penghasil ludah atau air liur (saliva) yang terdiri dari tiga
pasang.
2. Lambung
Renin, zat renin ini hanya dimiliki oleh bayi yang fungsinya untuk
mengendapkan protein susu dari air susu ibu (ASI).
Pepsin, zat yang satu ini fungsinya untuk memecah protein menjadi pepton.
Lipase, zat lipase fungsinya untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
3. Usus 12 Jari
Makanan diproses dalam lambung sekitar 3-4 jam, setelah itu dibawa menuju
usus 12 jari dan akan dicerna dengan bantuan enzim-enzim dari pankreas.
Disamping itu juga terdapat empedu yang dihasilkan oleh hati fungsinya
untuk mengemulsikan lemak kemudian dialirkan ke usus 12 jari.
4. Usus Halus
5. Usus Besar
Kemudian makanan yang tidak dicerna usus halus akan menuju usus besar dan
menjadi fases. Air yang masih ada dalam usus besar akan diserap kembali ke
usus besar.
6. Anus
F. PATOFISIOLOGI
(Behrman, 2012)
G. PATHWAY
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan tinja
3. Benzidin test
5. Biakan tinja
I. PENATALAKSANAAN
2. Terapi dehidrasi
3. Antibiotik
Pengobatan dengan antibiotik yang tepat akan mengurangi masa sakit dan
menurunkan risiko komplikasi dan kematian. Pilihan utama untuk disentri basilier
adalah Kortimoksazol (Trimetropin 10mg/kg/hari dan Sulfametoksazol
50mg/kg/hari) dibagi dalam 2 dosis selama 5 hari.
4. Antipiretik
(Nanda, 2015:204-205)
J. KOMPLIKASI
c. Hemolisis
d. Anemia
a. Identitas
Identitas klien harus diketahui oleh perawat meliputi nama, umur, kenis kelamin,
alamat rumah, agama, pekerjaan, suku bangsa, bahasa yang dipakai, status
pendidikan, dna pekerjaan klien/asuransi kesehatan.
BAB warna kuning kehujauan, bercampur lendir dan darah atau lendir saja dan
bahkan berbusa. Konsistensi encer, frekuensi lebih dari 3 kali.
d. Riwayat nutrisi
Perlu dikaji mengenai pola nutrisi yang dikonsumsi oleh seseorang dan jenis jenis
makanan yang dikonsumsi sehari harinya,
e. Riwayat lingkungan
Perlu kita kaji bagaimana lingkungan sekitar seseorang. Apakah lingkungan dapat
dikatakan higienis atau tidak. Seperti keadaan air untuk mencuci makanan, suhu
tempat menyimpan makanan, kebersihan lingkungan serta kebersihan alat makan.
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN
M. FOKUS INTERVENSI
Kriteria Hasil :
Intervensi :
a. Monitor TTV.
b. Selimuti pasien.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
e. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
Kriteria Hasil :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA