GANGGUAN KETIDAKSEIMBANGAN
KEBUTUHAN CAIRAN ELEKTROLIT
Disusun Oleh :
E. Klasifikasi
Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi dari diare. Tingkat dari
dehidrasi pada diare dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Dehidrasi ringan
Kehilangan cairan 2-5% dari berat badan atau rata-rata
25ml/kgBB. Gambaran kliniknya antara lain turgor kulit kurang
elastis, suara serak, penderita belum jatuh pada keadaan syok,
ubun-ubun dan mata cekung, minum normal, kencing normal.
b. Dehidrasi sedang
Kehilangan cairan 5-8% dari berat badan atau rata-rata
75ml/kgBB. Gambaran kliniknya antara lain turgor kulit jelek,
suara serak, penderita jatuh pre syok, nadi cepat dan dalam,
gelisah, sangat haus, pernafasan agak cepat, ubun-ubun dan
mata cekung, kencing sedikit dan minum normal.
c. Dehidrasi berat
Kehilangan cairan 8-10%dari berar badan atau rata-rata
125ml/kgBB. Gambaran kliniknya antara lain seperti tanda-
tanda dehidrasi sedang ditambah dengan kesadaran menurun,
apatis sampa koma, otot-otot kaku sampai sianosis, denyut
jantung cepat, nadi lemah, tekanan darah turun, warna urine
pucat, pernapasan cepat dan dalam, turgor sangat jelek,
ubunubun dan mata sangat cekung sekali, dan tidak mau
minum (Ida Mardalena, 2018: 126-127).
F. Manifestasi klinis
Data objektif:
2. feses lembek/cair
b. Gejala dan tanda minor
Data subjektif:
1. Urgency
2. Nyeri/kram abdomen
Data objektif :
1. Frekuensi peristaltic
2. Bising usus hiperaktif
G. Patofisiologi
Diare menyebabkan kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui
feses. Patogenensis kebanyakan diare dapat berasal dari kelainan
sekretorik, osmotic atau motilitas usus (Kasiati & Rosmalawati, 2019)
1. Gangguan Sekresi
Diare sekretorik sering disebabkan oleh zat-zat pemacu
sekresi, seperti toksin kolera, yang terikat pada reseptor di epitel
permukaan usus dan kemudian memacu akumulasi cAMP atau
cGMP. Beberapa asam lemak intralumen dan garam empedu
menyebabkan mukosa kolon menyekresi melalui mekanisme ini
Gangguan Osmotik
Diare osmotik terjadi setelah mengkonsumsi makanan
cair yang sulit diserap. Akibatnya terdapat makanan atau zat
yang tidak dapat diserap menyebabkan tekanan osmotic dalam
rongga usus meninggi sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga usus yang berlebih
akan merangsang usus untuk mengeluarkan sehingga timbul
diare (Sodikin, 2011)
3. Gangguan Motilitas Usus
Gangguan motilitas usus berhubungan dengan
perpindahan cepat atau lambat, dan umumnya tidak
berhubungan dengan jumalah diare yang banyak (Sodikin,
2011). Sementara itu, pada anak yang lebih besar dapat
terjadi diare psikogenik yang sering kali mengindikasi
kebencian terhadap sekolah (Sodikin, 2011).
9. Diagnosa keperawatan