Masuk ke mulut
Menuju ke saluran
pencernaan
Lambung
Masuk ke mulut
Memperngaruhi pusat
Defisit Nutrisi thermogulator di hipotalamus
Hipertemia
6. Pemeriksaan Penunjang
Menurut Nurarif dan Kusuma (2015), pemeriksaan penunjang demam typhoid dapat
dilakukan dengan 5 cara sebagai berikut:
a. Pemeriksaan Darah Perifer Lengkap
Dapat ditemukan leukopeni, dapat pula leukositosis atau kadar leukosit normal.
Leukosit dapat terjadi walaupun tanpa infeksi sekunder.
b. Pemeriksaan SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) dan SGPT (serum
glutamic oyruvic transaminase)
SGOT dan SGPT sering meningkat, tetapi akan kembali normal setelah sembuh.
Peningkatan SGOT dan SGPT ini tidak memerlukan penanganan khusus.
c. Pemeriksaan Uji Widal
Uji widal dilakukan untuk mendeteksi adanya anti body terhadap bakteri Salmonella
tiphi. Uji widal dimaksudkan untuk menetukan adanya aglutinin dalam serum
penderita demam typoid. Akibat adanya infeksi oleh Salmonella tiphi maka penderita
membuat antibody (aglutinin).
d. Kultur
1) Kultur darah : bisa positif pada minggu pertama
2) Kultur urin : bisa positif pada akhir minggu kedua
3) Kultur feses: bisa positif dari minggu kedua hingga minggu ketiga
e. Anti Salmonella Tiphi IgM Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini
infeksi akut Salmonella tiphi, karena antibody IgM muncul pada hari ke 3 dan 4
terjadinya demam. (Nurarif & Kusuma, 2015).
7. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan penyakit typhoid menurut ( Wulandari dan Erawati,2016) dibagi
menjadi tiga yaitu :
a. Istirahat dan perawatan
Tirah baring dan perawatan profesional bertujuan untuk mencegah komplikasi. Dalam
perawatan perlu sekali dijaga kebersihan tempat tidur, pakaian dan perlengkapan yang
dipakai. Posisi perlu diawasi untuk mencegah dekubitus dan pneumonia ortostatik
serta hygiene perorangan tetap perlu diperhatikan dan dijaga.
b. Diet dan terapi penunjang
Diet meurpakan hal yang cukup penting karena makanan yang kurang akan
menurunkan keadaan umum dan gizi penderita akan semakin turun dan proses
penyembuhan akan menjadi lama. Penderita typhoid diberi bubur saring, kemudian
ditingkatkan menjadi bubur kasar dan akhirnya diberi nasi, perubahan diet tersebut
disesuaikan dengan tingkat kesembuhan penderita. Pemberian bubur saring tersebut
bertujuan untuk menghindari komplikasi perdarahan saluran cerna atau perforasi usus.
Tetapi, beberapa peneliti menunjukan bahwa pemberian makanan padat dini yaitu nasi
dengan lauk pauk rendah selulosa (menghindari sementara sayuran yang berserat)
dapat diberikan dengan aman pada penderita demam typhoid
c. Pemberian antibiotic
1) Antimikroba
a) Kloramfenikol 4 X 500 mg sehari/IV
b) Tiamfenikol 4 X 500 mg sehari oral
c) Kortimoksazol 2 X 2 tablet sehari oral (1 tablet = sulfametokazol 400 mg +
trimetoprim 80 mg atau dosis yang sama IV dilarutkan dalam 250 ml cairan
infus)
d) Ampisilin atau amoksilin 100 mg/kg BB sehari oral/IV dibagi dalam 3 atau 4
dosis.
e) Antimikroba diberikan selama 14 hari atau sampai 7 hari bebas demam
f) Antipiretik seperlunya.
g) Vitamin B kompleks dan Vitamin C (Wulandari, 2016)
8. Hasil penelitian keperawatan terkait
No Nama peneliti Tahu Judul Hasil
. n
1 Ria Rahmi 2020 Faktor Risiko Yang Hasil penelitian dari jurnal ini
Rahmawati Memengaruhi Kejadian yaitu bahwa sebagian besar
Demam Tifoid kelompok kasus dan
Di Wilayah Kerja kelompok kontrol berada
Puskesmas Binakal kelompok umur ≤30 tahun.
Kabupaten Sebagian besar kelompok
Bondowoso kasus dan kelompok kontrol
berjenis kelamin perempuan.
Kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun setelah buang
air besar pada kelompok kasus
cenderung tidak memenuhi
syarat dari pada kelompok
kontrol. Berdasarkan
kebiasaan mencuci tangan
dengan sabun sebelum makan
juga pada kelompok kasus
cenderung tidak memenuhi
syarat. Sanitasi lingkungan
pada responden didapatkan
hasil yaitu sebagian besar
kelompok kasus tidak
memiliki sarana pembuangan
tinja yang memenuhi syarat
yakni sebanyak 47,2% dari
akumulasi seluruh responden.
Berdasarkan hasil analisa uji
chi square didapatkan bahwa
karakteristik individu yang
meliputi umur, mencuci
tangan dengan sabun setelah
buang air besar, mencuci
tangan dengan sabun sebelum
makan berhubungan dengan
kejadian demam tifoid di
Wilayah Kerja Puskesmas
Binakal Kabupaten
Bondowoso. Disamping itu,
kualitas sarana pembuangan
tinja berhubungan dengan
kejadian demam tifoid di
Wilayah Kerja Puskesmas
Binakal Kabupaten
Bondowoso.
2 Baig Fitrihan 2019 Pengaruh Pemberian Hasil penelitian dari jurnal ini
Rukmana, Lalu Kompres Hangat yaitu terdapat pengaruh
Muhammad Terhadap Penurunan signifikan kompres air hangat
Sadam Husen, Suhu Tubuh Pada Anak setelah dilakukan intervensi
Halmin Ulya Yang Terkena Typhoid 3x24 jam terhadap penurunan
Nurul Aini Fever suhu tubuh pada anak. Suhu
tubuh responden sebelum
kompres air hangat
menunjukkan bahwa suhu
tubuh minimum 37,7°C dan
suhu tubuh maksimum 38,3
dengan nilai median 38 °C.
Suhu tubuh responden setelah
kompres air hangat
menunjukkan bahwa suhu
tubuh minimum setelah
dilakukan kompres hangat
36,7°C dan suhu tubuh
maksimum 37,4°C dengan
nilai median 37,0°C.
Didapatkan selisih median -
1,0°C atau setelah dilakukan
perlakuan kompres hangat
terjadi penurunan 1°C dengan
nilai p =0,001 atau p<0,005
yang artinya Ada pengaruh
kompres air hangat terhadap
penurunan suhu tubuh pada
anak yang terkena typhoid
fever (demamtifoid)
3 Julita Legi, 2019 Hubungan Pengetahuan Hasil penelitian dari jurnal ini
Inggrit Lidia Dan Sikap Orang Tua yaitu pengetahuan orang tua
Halik Dengan Upaya tentang pencegahan demam
Pencegahan thypoid pada anak usia
Kekambuhan Demam sekolah di Puskesmas
Thypoid Pada Anak Usia Kombos Manado adalah baik,
Sekolah Di Puskesmas namun ada sebagian orang tua
Kombos Kota Manado yang tidak melakukan
pencegahan demam thypoid.
Sikap orang tua dengan
pencegahan penyakit demam
thypoid pada anak usia
sekolah di Puskesmas
Kombos Kota Manado yang
paling banyak adalah kurang
baik. Pencegahan demam
thypoid pada anak usia
sekolah di Puskesmas
Kombos Kota Manado ada
anak yang tidak melakukan
demam thypoid. Terdapat
hubungan pengetahuan orang
tua dengan upaya pencegahan
kekambuhan demam thypoid
pada anak usia sekolah di
Puskesmas Kombos Kota
Manado. Terdapat hubungan
sikap orang tua dengan upaya
pencegahan kekambuhan
demam thypoid pada anak
usia sekolah di Puskesmas
Kombos Kota Manado
9. Pengkajian
Menurut Budiono (2016) data-data yang harus diperoleh selama pengkajian meliputi:
a. Identitas diri
Meliputi pengkajian nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
suku/bangsa, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, nomor rekam medis,
alamat
b. Identitas penanggungjawab
Meliputi pengkajian nama, umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan,
hubungan dengan klien dan alamat dari orang yang bertanggung jawab secara
langsung terhadap klien.
c. Riwayat kesehatan
Data riwayat kesehatan yang perlu dikaji meliputi:
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Menurut Dewi & Meira (2016), keluhan utama yang biasa dijumpai pada klien
dengan demam typoid dapat berupa demam lebih dari 1 minggu, gangguan
kesadaran: apatis, sampai somnolen, dan gangguan saluran pencernaan seperti
perut kembung atau tegang dan nyeri pada perabaan, mulut bau, konstipasi atau
diare, tinja berdarah dengan atau tanpa lendir, anoreksia, dan muntah.
b) Keluhan utama saat dikaji
Dikaji dengan metode PQRST, pada klien dengan demam typhoid biasanya
keluhan utama yang dirasakan adalah demam. Demam bertambah apabila
klien banyak melakukan aktivitas atau mobilisasi dan berkurang apabila klien
beristirahat dan setelah minum obat. Biasanya demam hilang timbul dan
kadang disertai dengan menggigil, demam dirasakan pada sekujur tubuh. Suhu
biasanya dapat mencapai 39-41 ºC. biasanya demam dirasakan pada sore
hingga malam hari dan menurun pada pagi hari
c) Riwayat kesehatan dahulu
Mengkaji apakah klien pernah mengalami penyakit dengan gejala yang sama
atau penyakit yang dapat berhubungan dengan penyakit yang sedang diderita
klien saat ini.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Memuat data tentang riwayat penyakit yang sama, penyakit menular ataupun
penyakit keturunan yang dapat diderita oleh anggota keluarga klien
d. Aktivitas sehari-hari
1) Pola nutrisi
Klien dengan demam typhoid dapat mengalami anoreksia, mual dan muntah yang
berpengaruh terhadap nutrisi klien. (Dewi & Meira, 2016)
2) Pola eliminasi
Klien dengan demam typhoid dapat mengalami konstipasi ataupun diare. (Dewi &
Meira, 2016).
3) Pola istirahat tidur
Demam yang dirasakan oleh klien dapat mengganggu pola tidur klien saat sakit
karena tidak merasa nyaman.
4) Pola personal hygiene
Klien yang merasa kelelahan dapat mengabaikan kebersihan diri selama sakit.
5) Pola aktivitas
Aktivitas rutin yang biasa dilakukan klien sebelum sakit
e. Pertumbuhan dan perkembangan
1) Pertumbuhan
Tanyakan tentang status pertumbuhan anak, pernah terjadi gangguan dalam
pertumbuhan dan terjadinya pada saat umur berapa dengan menanyakan atau
melihat catatan kesehatan tentang berat badan, tinggi badan. (Soetjiningsih, 2015).
2) Perkembangan
Tanyakan tentang perkembangan bahasa, motorik kasar, motorik halus, dan sosial.
Data ini juga dapat diketahui melalui penggunaan perkembangan. (soetjiningsih,
2015).
f. Riwayat imunisasi
Tanyakan tentang riwayat imunisasi dasar seperti Bacilus Calmet Guimet (BCG),
Difteri Pertutis Tetanus (DPT), polio, hepatitis, campak, maupun imunisasi ulangan.
g. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan atau penampilan
Mengkaji keadaan atau penampilan klien seperti lemah, sakit ringan, sakit berat,
gelisah, rewel
2) Tingkat kesadaran
Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak seberapa dalam, yaitu apatis
sampai somnolen; jarang terjadi stupor, koma, atau gelisah (kecuali bila
penyakitnya berat dan terlambat mendapat pengobatan)
3) Tanda-tanda vital
Pada kasus yang khas, demam berlangsung selama 3 minggu, bersifat febris
remiten, dan suhunya tidak tinggi sekali. Selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur baik setiap harinya, biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore dan malam hari.
h. Pemeriksaan head to toe
1) Kepala
Pada pasien demam typhoid biasanya ditemukan rambut agak kusam dan lengket,
kulit kepala kotor. (Muttaqin, 2013)
2) Mata
Didapatkannya ikterus pada sklera terjadi pada kondisi berat. (Muttaqin, 2013).
3) Telinga
Kebersihan, sekresi dan pemeriksaan pendengaran.
4) Hidung
Pemeriksaan penciuman, kebersihan, sekresi dan pernafasan cuping hidung.
5) Mulut
Pada pasien demam typhoid dapat ditemukan nafas yang berbau tidak sedap, bibir
kering, dan pecah-pecah (regaden). Lidah tertutup selaput putih kotor (coated
tongue), sementara ujung dan tepinya berwarna kemerahan, dan jarang disertai
tremor.
6) Leher
Pada pasien dengan demam typhoid biasanya ditemukan tanda roseola (bintik
merah) dengan diameter 2-4 mm. (Muttaqin, 2013).
7) Dada
Pada saat diinspeksi pasien dengan demam typhoid biasanya ditemukan tanda
roseola atau bintik kemerahan dengan diameter 2-4 mm. pada paru-paru
mengalami perubahan apabila terjadi respon akut dengan gejala batuk kering dan
pada kasus berat didapatkan adanya komplikasi pneumonia. (Muttaqin, 2013)
8) Abdomen
Pada pasien dengan demam typhoid pada saat diinspeksi biasanya ditemukan tanda
roseola yang berdiameter 2-4 mm yang didalamnya mengandung kuman
Salmonella Typhi, distensi abdomen, merupakan tanda yang diwaspadai terjadinya
perforasi dan peritonitis. Pada saat dipalpasi terdapat nyeri tekan abdomen,
hepatomegali dan splenomegali, mengindikasikan infeksi RES yang mulai terjadi
pada minggu ke dua. Pada saat dilakukan auskultasi didapatkan penurunan bising
usus kurang dari 5 kali/menit pada minggu pertama dan terjadi konstipasi,
selanjutnya meningkat akibat diare. (Muttaqin, 2013)
9) Punggung dan bokong
Pada pasien dengan demam typhoid biasanya ditemukan tanda roseola, yang
sedikit menonjol dengan diameter 2-4 mm. (Muttaqin, 2013).
10) Ekstremitas
Pada pasien dengan demam typhoid biasanya ditemukan kelemahan fisik umum
dan kram pada ekstremitas. (Muttaqin, 2013).
i. Data psikologis
1) Body image
Persepsi atau perasaan tentang penampilan dari segi ukuran dan bentuk.
2) Ideal diri
Persepsi individu tentang bagaimana dia harus berperilaku berdasarkan standar,
tujuan, keinginan, atau nilai pribadi.
3) Identitas diri
Kesadaran akan diri sendiri yang bersumber dari observasi dan penilaian diri
sendiri.
4) Peran diri
Perilaku yang diharapkan secara sosial yang berhubungan dengan fungsi individu
pada berbagai kelompok
j. Data sosial
Pada aspek ini perlu dikaji pola komunikasi dan interaksi interpersonal, gaya hidup,
faktor sosiokultural serta keadaan lingkungan sekitar rumah.
k. Data spiritual
Nilai-nilai dan keyakinan klien terhadap sesuatu dan menjadi sugesti yang amat kuat
sehingga mempengaruhi gaya hidup dan dampak pada kesehatan. Termasuk juga
praktik ibadah yang dijalankan klien sebelum sakit sampai saat sakit.
l. Data hospitalisasi
Data yang diperoleh dari kemampuan pasien menyesuaikan dengan lingkungan rumah
sakit, kaji tingkat stres pasien, tingkat pertumbuhan dan perkembangan selama di
rumah sakit, sistem pendukung, dan pengalaman.
m. Data penunjang
1) Pemeriksaan darah
Untuk mengidentifikasi adanya anemia karena asupan makanan yang terbatas,
malabsorpsi, hambatan pembentukan darah dalam sumsum, dan penghancuran sel
darah merah dalam peredaran darah. Pemeriksaan darah ditemukan leukopeni
3000-4000/mm3 pada fase demam dan trombositopenia terjadi pada stadium panas
yaitu pada minggu pertama. (Muttaqin, 2013)
2) Pemeriksaan serologi
Respon antibodi yang dihasilkan tubuh akibat infeksi kuman Salmonella adalah
antibodi O dan H. apabila titer antibodi O adalah 1:320 atau lebih pada minggu
pertama atau terjadi peningkatan titer antibodi yang progresif yaitu lebih dari 4 kali
menyokong diagnosis. (Muttaqin, 2013)
n. Terapi
Klien melakukan tirah baring dengan perawatan sepenuhnya di tempat tidur. Diet
makanan harus mengandung kalori, cairan dan protein yang cukup. Bahan makanan
tidak mengandung banyak serat, tidak merangsang dan tidak menimbulkan banyak
gas. Pemberian antibiotik kloramfenikol 4x500 mg sehari /IV, tiamfenikol 4x500 mg
sehari /oral, kotrimoksazol 2x2 tablet sehari /oral, amoksilin 100 mg/kgBB/hari /oral,
antibiotik diberikan sampai 7 hari bebas demam
Arfiana & Lusiana, A. (2016) Asuhan Neonatus Bayi Balita dan Anak
PraSekolah .Yogyakarta : Trans Medika
Bahar, dkk. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kesembuhan Paien Penderita
Demam Typoid Di Ruang Perawatan Interna RSUD Kota Makassar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 6
Bachrudin, M & Najib, M .(2016). Keperwatan Medikal Bedah 1. Jakarta :Pusdik SDM
Kesehatan
Baratawidjaja, K,G & Rengganis I. (2012). Imunologi Dasar Edisi ke-10.Jakarta : FKUI
Mutiarasari dan Handayani. (2017). Karakteristik Usia, Jenis Kelamin, Tingkat Demam,
Kadar Hemoglobin, Leukosit dan Trombosit Penderita Demam tipoid Pada Pasien
Anak Di RSU Anutapura Tahun 2013. Jurnal Ilmiah Kedokteran, Vol. 4 No. 2.
Noer, Syaifullah. (2015). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi II. Jakarta; EGC
Nurarif dan Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan Penerapan Diagnosa
Nanda Nic Noc Dalam Berbagai Kasus Ed. Revisi Jilid 1. Yogjakarta: Mediaction.
Peratiwi, Donna. (2015). Status Dehidrasi Jangka Pendek Berdasarkan Hasil Pengukuran
PURI (Periksa Urin Sendiri) Menggunakan Grafik Warna Urine Pada Remaja Kelas 1
dan 2 Di SMAN 63 Jakarta. Jakarta : Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SLKI DPP PPNI, (2018), Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Edisi 1,
Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi
1, Jakarta, Persatuan Perawat Indonesia
WHO, 2018. Background document : The diagnosis, treatment and prevention of typhoid
fever. World Health Organization. Volume 3.7
Widodo. (2014). Demam Tifoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia Edisi
6, Jakarta.
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
PADA ANAK DENGAN GANGGUAN TERMOREGULASI : THYPOID
Mahasiswa
Mengetahui,
Ruangan :
Ruangan : …………………………
Ruangan : …………………………
Nama Pembimbing :
NIP :
Ruangan :
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An.M
Nama Panggilan : An.M
Tgl Lahir/Umur : 12-Maret-2011 (11 tahun)
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Bahasa yang dipakai : Melayu
Pendidikan : SD
Alamat : Desan Batu Barat
Telp :-
Ruang :
No. Register : 21.11.22.XX
Nama Ayah : Tn. A
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : S1
Nama Ibu : Ny.T
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Riwayat Keluarga
Saudara :
Jenis Kelamin
No Nama Umur Sehat / Sakit
L/P
1. Tn. N 15 Laki-Laki Sehat
Genogram Keluarga :
Ket :
: Laki-Laki
√ : Perempuan √ : Pasien : Seruma
III. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. PERNAFASAN
Spontan (√ ) ya ( ) reguler ( ) irreguler ( ) Tidak.
Frekuensi nafas : 21 x/mnt
Keadaan saat ini : RR normal , Klien mengatakan tidak ada sesak nafas
( ) Batuk ( ) Dyspone ( ) Sianosis ( ) Retraksi :
( ) Wheezing ( ) Sakit ( ) Lendir ( ) Ronkhi
Alat bantu nafas : ( ) O2 nasal ( ) ETT ( ) T. Piece
Hasil analisa gas darah :-
Keterangan : tidak ada gangguan di pernafasan
2. SIRKULASI
Frekuensi nadi : 92 x/mnt [ √ ] Reguler [ ] Irreguler.
Tekanan darah : 100/80 mmHg
Keadaan saat ini : Nadi normal, Klien mengatakan hanya merasa pusing kepala
[ ] Edema [ ] nyeri kaki [ ] nyeri dada [ ] kelelahan [ ] syncope.
Extremitas : [√ ] Hangat [ ] Dingin [ ] Sianosis [ ] Anemia [ ]
Trombositopenia
[ ] Lekositosis [ ] Hipoproteinemia
Keterangan : Klien tampak terbaring lemah
3. MAKANAN, CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Makan 3x/hari.Pagi jam 07.00 Siang jam 12.00 Malam jam 19.00
Diet : - Minum : 900 cc/hari. Menggunakan [ ] Dot [√ ] Gelas
Makanan dan minuman yang tidak disukai : Tidak ada
Nafsu makan [ ] Baik [ ] Sedang [√ ] Buruk.
BB sebelum sakit : 37 kg, BB sekarang : 35 kg
[ √ ] BB turun [ ] BB tetap [ ] BB naik
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit mengunyah [ ] Stomatitis [ ] Sakit menelan [ ] kebersihan mulut
kurang
[ √ ] Mual [√ ] Muntah [ ] Nyeri ulu hati
Gigi : Gigi klien tampak utuh
Lidah : [ ] Basah [√ ] Kering [ ] Berselaput [ ] Lain-lain
Selaput lendir : [ ] Basah [√ ] Kering [ ] Berselaput [ ] Lain-lain
Abdomen : [ √ ] Supel [ ] kembung [ ]
Tegang Turgor : [ √] Baik [ ] Sedang [ ] Buruk
Hasil laboratorium : -
Dextrostik : [√ } Normal [ } Rendah [ ] Tinggi
Keterangan : Ibu klien mengatakan anaknya kurang nafsu makan dan kurang mau
minum air putih selama sakit, ada mual dan muntah hampir 3x dalam sehari. Ibu
klien mengatakan bb anaknya turun 2 kg selama sakit.
4. ELIMINASI
4.a. BUANG AIR KECIL ( BAK )
Frekuensi BAK 3 x/hari. Ada kesukaran : [ ] Ya [√ ] Tidak
Bila ada kesukaran lakukan apa : Tidak ada keluhan
Keadaan saat ini : Tidak ada keluhan
[ ] Rasa terbakar [ ] Dysuria [ ] Sering BAK [ ] Hematuria [ ]
Inkontinesia [ ] Retensi urin [ ] Imobilisasi [ ] Menetes [ ] Infeksi [ ]
Distensi kandung kemih
Keterangan : tidak ada gangguan
4.b. BUANG AIR BESAR ( BAB )
Frekuensi BAB 1x/hari.Ada kesukaran : [ ] Ya [√ ] Tidak
Kapan terakhir BAB : Pagi ini
Keadaan saat ini : Tidak ada keluhan
[ ] Diare [ ] Konstipasi [ ] Hemorroid [ ] Kolostomi [ ] Ileustomi
[ ] Perubahan diet [ ] Penurunan pemasukan cairan [ ] Sakit pada saat
defekasi [ ] Imobilisasi
Konsistensi Feces : [ √ ] lembek [ ] Cair berampas[ ] Cair tanpa ampas
Warna Feces : [ √ ] Kuning [ ] Hijau [ ] Putih dempul [ ] Darah
Keterangan : tidak ada gangguan
5. NEUROSENSORI
Tingkat Kesadaran [√ ] Kompos mentis [ ] Apatis [ ] Somnolent[ ] Sopor
coma [ ] Coma
Orientasi [ ] Waktu [ ] Tempat [ ] Orang [ ] Bingung
Sifat Anak [ ] Tenang [√ ] Sedih [ ] Cemas [ ] Lain-lain
Berbicara [√] Sesuai/teratur [ ] Tak sesuai [ ] Menghina [ ] Aphasia [ ]
Kacau
Kontak mata : [√ ] Ya [ ] Tidak .Pupil mata : [ ] Isokor [ ] An isokor [ ]
Dilatasi [ ] Bereaksi [ ] Tidak Bereaksi
Keterangan : tidak ada gangguan
6. KEAMANAN / MOBILISASI
6.a. Persepsi/koordinasi
Penglihatan [ √ ] Baik [ ] Kabar [ ] Ganda [ ] Buta warna
Pendengaran : [√ ] Baik [ ] Tuli [ ] Nyeri
Sensori : [√ ] Baik [ ] Pusing [ ] Pingsan [ ] Nyeri [ ] Sakit Kepala [ ]
Mati rasa
Keterangan : tidak ada gangguan
6.b. Mobilisasi
Aktifitas sehari-hari yang bisa dilakukan : Kegiatan klien dibantu oleh orang tua
[ ] Dapat menolong diri sendiri [ √ ] Ditolong dengan bantuan
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit berjalan [ ] Kelelahan [ ] Nyeri [ ] Gerakan yang terbatas [ ]
kejang [ ] Parasitis [ ] Otot lemah [ ] Riwayat jatuh [ ] Koordinasi yang
rusak [ ] Cemas [ ] Pernafasan terganggu [ ] Pengetahuan kurang [ ]
Penglihatan kurang [ ] Gangguan Muskuloskeletal [ ] Penurunan daya tahan
tubuh
Keterangan : Klien merasa lemas sehingga sebagian aktivitas dibantu
keluarganya
7. KEBERSIHAN DIRI / KULIT
Warna [√ ] Normal [ ] Pucat [ √ ] Kemerahan [ ] Kuning
Temperatur [ ] Normal [√ ] Hangat [ ] Dingin [ ] Berkeringat.Turgor [ ]
Baik [ ] Sedang [ ] Buruk.Integritas kulit [ ] Baik/utuh [ ] Kering [ ] lesi
[ ] Pruritus [ ] Rash [√ ] Kemerahan
Rambut: bersih Kuku : bersih
Infus [√ ] Ya [ ] Tidak, Drain : [ ] Ya [ √ ] Tidak
mandi 2 x/hari.Menggosok gigi 3 x/hari .Cuci rambut tiap 2 hari
Hasil laboratorium :
[ ] Lekositosis [ ] Trimbositopenia
Keterangan : tidak ada gangguan
8. KENYAMANAN
Keadaan saat ini : klien tampak lemah pusing dan terbaring di tempat tidur
Nyeri [ ] karakteristik : Diaporesis [ ] Gatal [ ] Panas [ ] Mual [ ]
Temperatur : 38.5°C
Luka Operasi : [ ] Ya [√ ] Tidak
Keterangan : Tubuh klien terasa hangat dan mukosa bibir tampak pucat dan kering
9. TIDUR DAN ISTIRAHAT
Tidur mulai jam berapa : 21.00 wib waktu bangun 05.00 . ibu klien mengatakan
anaknya sering terbangun pada malam hari karena demam
Tidur siang jam berapa : 14.00
Tidur dengan siapa : klien tidur di temani oleh orangtuanya
Berdo’a/membaca cerita sebelum tidur : ibu klien mengatakan sebelum tidur
anaknya membaca doa tidur
Alat bantu untuk tidur : tidak ada
10. BERMAIN DAN REKREASI
Jam bermain : 14.00 sampai jam 15.00 Jenis. Permainan : mainan lego
Tempat bermain : didalam rumah
11. PSIKO SOSIAL
Persepsi klien/keluarga tentang status kesehatan sekarang : ibu klien mengatakan
penyakit anaknya saat ini merupakan salah satu cobaan dari Allah, ia berdoa agar
anaknya lekas sembuh
Siapa yang merawat : [√ ] Ibu [ √ ] Bapak [ √] Saudara [ ] Lain-lain
Hubungan dalam keluarga :
[√ ] Harmonis [ ] Tidak harmonis
Hubungan dengan teman : [√ ] Ramah [ ] Kerja sama [ ] Nakal [ ] Egois
[ ] Lain-lain
Sifat anak : [ ] Pemarah [ ] Pemalu [ ] Pendiam [ ] Manja [ ] Sabar
[ √ ] Pemberani[ ] Lain-lain
Prestasi belajar :
[√ ] Baik [ ] Sedang [ ] Kurang
Harapan klien/keluarga tentang pengobatan penyakitnya :
Keluarga klien berharap semoga klien cepat sembuh dan kembali sehat
Keterangan : tidak ada keluhan
12. SOSIAL EKONOMI
Keadaan lingkungan tempat tinggal :
[√ ] Bersih [ ] Kotor [ ] Padat
Tempat tinggal : [ √] Rumah [ ] Flat [ ] Lain-lain
Masalah biaya keperawatan : [ ] Ya [√ ] Tidak
Keterangan : tidak ada keluhan
13. AGAMA
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama dalam hal :
Klien beragama islam dan ibu klien selalu berdoa agar anaknya lekas sembuh dari
penyakitnya agar bisa sekolah dan bermain sama temannya
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah & tidak bersemangat
Tingkat kesadaran : compos mentis
A. Antropometri :
Berat Badan : 35 Tinggi Badan : 140 cm
Lingkar kepala 55 cm Lingkar Lengan Atas : 25 cm
Lingkar Dada : 84 cm Lingkar Perut : 82 cm
B. Tanda Vital :
Suhu : 38.8°C Nadi : 98x/m Pernafasan : 22 x/m Tekanan Darah : 100/80 mmHg
C. Pemeriksaan Umum
1. Kulit :
a. Warna : tampak kemerahan
b. Kebersihan : bersih
c. Lesi : tidak ada lesi
d. Keadaan : lembab
e. Temperatur : 38.°C
f. Turgor : Elastis
g. Oedema : Tidak ada oedema
2. Kuku :
a. Keadaan : utuh dan bersih
b. Warna : tidak ada sianosis
c. Bentuk kuku : cembung
3. Rambut :
Warna : hitam
Bentuk/Sifat rambut : lurus
4. Kepala:
Bentuk : simetris
5. Wajah:
Bentuk : simetris
6. Mata :
a. Bentuk dan gerak mata : simetris
b. Warna konjungtiva : merah muda
c. Sclera : putih
d. Iris : normal
e. Cornea : normal
f. Pupil : reflek pupil baik
g. Lensa : jernih
h. Kelopak mata : normal
i. Ketajaman penglihatan : normal
7. Hidung
a. Mukosa hidung : normal
b. Bulu hidung : tampak ada bulu hidung
c. Adakah akumulasi : tidak ada sekret / darah
d. Septum : ada
8. Mulut
a. Bibir : simetris dan tidak ada kelainan
b. Mukosa : tidak ada lesi dan mukosa bibir tampak kering
c. Lidah : tidak ada kelainan, tidak ada nyeri telan
d. Uvula : normal
e. Gigi : tampak tidak ada karises
f. Pharing : tidak ada sekret
g. Tonsil : tidak ada pembengkakan tonsil
h. Kebersihan mulut : bersih
9. Telinga
a. Bentuk dan besarnya : normal dan simetris
b. Letak ( simetris ) : simetris
c. Benjolan : tidak ada benjolan
d. Keadaan membran telinga : normal
e. Adakah rasa nyeri : tidak ada nyeri tekan
f. Pendengaran : normal
10. Leher
a. Gerakan leher : baik dapat menoleh kiri dan kanan
b. Pembesaran getah bening : tidak ada pembesaran getah bening
c. Bendungan vena jugularis : tidak ada pembesaran vena jugularis
d. Adakah tumor, oedema, lesi : tidak ada tumor, edema dan lesi
11. Dada :
a. Lingkar dada : normal
b. Gerakan dada : respirasi normal
c. Bentuk dada : bentuk dada simetrsi
Keterangan : tidak ada kelainan atau gangguan di dada klien
12. Paru-paru :
a. Gerakan pernafasan : normal
b. Pola pernafasan : normal dan reguler
c. Frekuensi : 22 x/m
d. Suara pernafasan : vesikuler
13. Abdomen :
a. Menonjol dan gerakan : tidak ada bagian yang menjol
b. Lembut, tegang, ada masa, cairan abnormal : tidak ada masa
c. Perkusi : bunyi pekak pada bagian hati, lambung, dan kandung kemih
d. Bising usus : 12 x/m
e. Umbilikus : tidak ada hernia
14. Hepar :
a. Adakah pembesaran : tidak ada pembesaran
b. Teraba(ada/tidak) : tidak teraba
c. Sewaktu bernafas atau bergerak : tidak
15. Kelenjar limpa :
a. Pembesaran : tidak ada pembesaran limfa
b. Konsistensi :-
c. Arah pembesaran : tidak ada pembesaran limfa
d. Nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
16. Ginjal :
a. Dapat diraba/tidak : tidak dapat diraba
b. Pembesaran unilateral/bilateral : tidak ada pembesaran
17. Punggung
a. Bentuk : simetris
b. Lessi, tumor : tidak lesi atau tumor
18. Ekstremitas atas dan bawah
a. Kekuatan otot : normal dapat digerakkan
b. Adakah atropi otot : tidak ada
c. Adakah fraktur : tidak ada
d. Adakah kelumpuhan : tidak ada
e. Oedema/lessi : tidak ada
f. Nyeri otot : tidal ada
g. Refleks lutut/siku : normal
19. Genitalia
a. Adakah pembesaran penis : -
b. Lessi mukosa labia, clitoris : tidak ada lessi
c. Deformitas : tidak ada kelainan
20. Anus
a. Perdarahan : tidak ada perdarahan
b. Hemoroid : tidak ada hemoroid
c. Atresia ani : tidak ada
d. Massa, tumor : tidak ada massa dan tumor
3. PEMERIKSAAN REFLEKS
A. Berkedip : normal
B. Moro : normal
C. Rooting/mencari : normal
D. Sucking/menghisap : normal
E. Swallowing/menelan : normal
F. Merangkak : normal
G. Palmar Grasp/menggenggam : normal
H. Tanda Balbinski : normal
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosis penyakit : Demam Thypoid
B. Pemeriksaan laboratorium :
No Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
1 Hematologi
Hemoglobin 11,8 11,5-13,5 g/dL
Hematokrit 37 34-40 %
Lekosit 4,410 5,000-14,500 /mm
Trombosit 252,000 150,000-440,00 /mm
Eritrosit 4.87 3,55-5,26 Juta/mm
2 Immunoserologi (Widal)
S typhi –O (+) 1/360 Negatif
S paratyphi - AO Negatif Negatif
S paratyphi – CO 1/320 Negatif
S typhi – H 1/160 Negatif
S paratyphi - AH Negatif Negatif
S paratyphi – BH Negatif Negatif
S paratyphi – CH (+)1/80 Negatif
C. Pengobatan
No Jenis Terapi Dosis Cara Pemberian
1 RL 30 tpm Intravena
2 Cefotaxime 3x500mg Intravena
3 Paracetamol infus 3x100mg Intravena
4 Ranitidine Injek 2x10mg Intravena
5 Paracetamol 3x250 mg Oral
ANALISA DATA
DIAGNOSA KEPERAWAT
1. Hipertemia (D.0130) b.d Inflamasi Penyakit
2. Defisit Nutrisi (D.0019) b.d Psikologis (keengganan untuk makan)
3. Gangguan Pola Tidur (D.0055) b.d peningkatan suhu tubuh
RENCANA KEPERAWATAN
O:
- Akral masih teraba hangat
- Kesedaran : composmentis (GCS: E4M6V5)
- Tanda-Tanda Vital :
TD =110/80 mmhg
N=90X/menit
RR=22X/menit
T=37,2º C
A : Masalah Hipertemia b.d Inflamasi Penyakit teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
03/12/2022 S:
13.00 - Klien mengatakan pusing kepalanya sudah tidak pusing
- Klien mengatakan sudah tidak demam
- Ibu klien mengatakan pada malam hari anaknya sudah tidak demam lagi
O:
- Akral teraba dingin
- Tampak sudah tidak pucat
- Tampak klien lebih bersemangat
- Kesedaran : composmentis (GCS: E4M6V5)
- Tanda-Tanda Vital :
TD =110/90 mmhg
N=99X/menit
RR=22X/menit
T=36,2º C
A : Masalah Hipertemia b.d Inflamasi Penyakit teratasi
P : Intervensi dihentikan
2 01/12/2022 S:
13.00 - Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya tidak nafsu makan
- Ibu klien mengatakan selama sakit bb anaknya turun
- Ibu klien mengatakan selama sakit anaknya ada mual & muntah
- Ibu klien mengatakan anaknya makan tidak habis hanya ½ posri saja
- Ibu klien mengatakan akan memberikan anaknya makan sedikit tetapi sering
-
O:
- Klien tampak tidak menghabiskan porsi makanannya
- Tampak ada mual & muntah
- Mukosa bibir klien tampak pucat
- Klien tampak lemah
- Tampak klien tidak nafsu makan
- Tanda-Tanda Vital :
TD =100/80 mmhg
N=98 X/menit
RR=22X/menit
T=38,8 C
- BB Turun :
BB sebelum sakit : 37 kg
BB setelah sakit : 35 kg
A : Defisit Nutrisi b.d Psikologis (keengganan untuk makan) belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
02/12/2022 S:
12.00 - Klien mengatakan sudah ada nafsu makan
- Klien mengatakan pusing berkurang
- Klien mengatakan mual muntah berkurang
- Ibu klien mengatakan sudah memberikan makanan sedikit tetapi sering dan klien mampu mengahbiskan
makanan yang diberikan
- Ibu klien mengatakan sudah memberikan makanan yang tinggi serat
O:
- Tampak nafsu makan sudah ada
- Tampak mual dan muntah berkurang
- Tampak mukosa bibir mulai lembab
- Tampak pucat berkurang
- Tanda-Tanda Vital :
TD =110/80 mmhg
N=90X/menit
RR=22X/menit
T=37,2º C
- BB saat ini : 35kg
A : Defisit Nutrisi b.d Psikologis (keengganan untuk makan) teratasi Sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
03/12/2022 S:
13.00 - Klien mengtakan sudah ada nafsu makan
- Klien mengatakan sudah tidak pusing
- Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak ada mual dan muntah
- Ibu klien mengatakan anaknya sudah mampu mengahbiskan makanan 1 porsi
- Ibu klien mengatakan sudah memberikan anaknya makanan yang tinggi serat dan protein
O:
- Tampak nafsu makan sudah ada
- Tampak klien sudah tidak mual dan muntah
- Mukosa bibir klien tampak lembab dan tidak pucat
- Tanda-Tanda Vital :
TD =110/90 mmhg
N=99X/menit
RR=22X/menit
T=36,2º C
- BB saat ini : 35,5 kg
A : Defisit Nutrisi b.d Psikologis (keengganan untuk makan) teratasi
P : Intervensi dihentikan
3 01/12/2022 S:
13.00 - Ibu klien mengatakan anaknya sulit tidur pada malam hari
- Ibu klien mengatakan anaknya sering terbangun bangun pada malam hari
- Ibu mengatakan istirahat anaknya tidak cukup
- Ibu klien mengatakan anaknya rewel & sulit tidur pada malam hari
- Ibu klien mengatakan lingkungan sekitar tidak kondusif
O:
- Klien terlihat lemas
- Klien terlihat berbaring saja ditempat tidur
- Tampak klien rewel dan mengantuk
A : Gangguan Pola Tidur b.d peningkatan suhu tubuh belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
02/12/2022 S:
12.00 - Ibu klien mengatakan anaknya sudah mulai tidur dengan nyenyak
- Ibu klien mengatakan demam anaknya sudah turun sehingga anaknya dapat tidur dengan nyenyak
- Ibu klien mengatakan rewel anaknya berkurang
- Ibu klien mengatakan lingkungan sekitar mulai kondusif
O:
- Klien terlihat lebih bersemangat
- Tampak rewel klien berkurang
A : Gangguan Pola Tidur b.d peningkatan suhu tubuh teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
03/12/2022 S:
13.00 - Ibu klien mengatakan anaknya tidak demam lagi dan tidur sudah nyenyak
- Ibu klien mengatakan anaknya sudah tidak rewel
- Ibu klien mengatakan lingkungan sekitar anaknya sudah kondusif
O:
- Klien terlihat lebih bersemangat
- Tatampak klien tidak rewel
A : Gangguan Pola Tidur b.d peningkatan suhu tubuh teratasi
P : Intervensi dihentikan
LAMPIRAN :
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN GANGGUAN TERMOREGULASI : THYPOID
Mahasiswa
Mengetahui,
Skor penilaian
Komponen yang
dinilai 1 2 3 4
A Laporan pendahuluan (20%)
1. Kesesuaian sistematika penulisan
2. Kesesuaian LP dengan masalah klien
3. Ketepatan rumusan mekanisme terjadinya masalah
4. Kebenaran rumusan pathway
5. Kelengkapan diagnosa keperawatan
6. Ketepatan rumusan tujuan dan kriteria hasil
7. Ketepatan rumusan tindakan keperawatan dan rasionalnya
8. Rujukan daftar pustaka mutakhir
Total skor
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
PENILAIAN SEMINAR/PRESENTASI
Nilai Nilai
No Aspek yang dinilai Bobot 1 2 3 4 x
bobot
1 Penyaji mempersiapkan presentasi dengan 10
Baik
2 Tujuan presentasi dikemukakan 10
(didefinisikan dengan jelas)
Penyaji menjelaskan kerangka
3 15
konsep/informasi dengan jelas
Penyaji menyimpulkan konsep/informasi
4 yang telah disampaikan sebelumnya 10
menyajikan konsep yang baru
5 Penyaji mendorong untuk berdiskusi 10
dengan baik
6 Pembagian waktu diatur dengan baik 10
7 Memakai media dan metode presentasi 10
digunakan dengan tepat
Isu masalah selama presentasi dianalisa
8 15
secara tepat
9 Menghargai pendapat orang lain dan 10
mampu mengontrol emosi
Total 100
Nilai x Bobot
Nilai = =
4