Anda di halaman 1dari 51

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK

DENGAN DEMAM TYPOID


DI RSUD MALINGPING
BANTEN

GI

LMU
KESEHAT
STIKes

PERTAMEDIKA

DISUSUN OLEH:

NAMA: DESMA ELI BUDIAWATI


NIM
:21222037

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES PERTAMEDIKA
JAKARTA
2022/2023
LAPORAN PENDAHULUAN
DEMAM TYPOID

A.Definisi
Demam thypoid atau enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang

biasanya mengenai saluran pencernaan dengan gejala demam lebih dari satu

minggu, gangguan pada pencernaan dan gangguan keasadaran. Demam

thypoid disebabkan oleh infeksi salmonella typhi. (Lestari Titik,2016).

Thypoid fever atau demam tifoid adalah penyakit infeksi akut pada usus

halus dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada

saluran pencernaan dan dengan gangguan kesadaran.(Wijayaningsih kartika

sari,2013).

B.Etiologi
Penyebab utama demam thypoid ini adalah bakteri samonella typhi.

Bakteri salmonella typhi adalah berupa basil gram negatif, bergerak dengan

rambut getar, tidakberspora, dan mempunyai tiga macam antigen yaitu

antigen O (somatik yang terdiri atas zat kompleks lipopolisakarida),antigen

H (flegella), dan antigen VI. Dalam serum penderita, terdapatzat (aglutinin)

terhadap ketiga macam antigen tersebut. Kuman tumbuh pada suasana aerob

dan fakultatif anaerob pada suhu 15-41 derajat celsius (optimum 37 derajat

6
7

celsius) dan pH pertumbuhan 6-8. Faktor pencetus lainnya adalah

lingkungan, sistem imun yang rendah, feses, urin, makanan/minuman yang

terkontaminasi, formalitas dan lain sebagainya. (Lestari Titik, 2016).

C. Manifestasi klinis
Demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan daripada orang dewasa.

Masa tunas 10-20 hari, yang tersingkat 4 hari jika infeksi terjadi melalui

makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari.Selama

masa inkubasi mungkin ditemukan gejala prodromal, perasaan tidak enak

badan, lesu, nyeri, nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, kemudian

menyusul gejala klinis yang biasanya di temukan, yaitu: (Lestari Titik, 2016)

1.Demam

Pada kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu bersifat febris

remitten dan suhu tidak tinggi sekali. Minggu pertama, suhu tubuh

berangsur-angsur naik setiap hari, menurun pada pagi hari dan

meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu ketiga suhu

berangsur turun dan normal kembali.

2. Gangguan pada saluran pencernaan

Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan

pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor, ujung dan

tepinya kemerahan. Pada abdomen dapat di temukan keadaan perut

kembung. Hati dan limpa membesar disertai nyeri dan peradangan.


8

3. Gangguan kesadaran

Umumnya kesadaran pasien menurun, yaitu apatis sampai samnolen.

Jarang terjadi supor, koma atau gelisah (kecuali penyakit berat dan

terlambat mendapatkan pengobatan). Gejala yang juga dapat ditemukan

pada punggung dan anggota gerak dapat ditemukan reseol, yaitu bintik-

bintik kemerahan karena emboli hasil dalam kapiler kulit, yang

ditemukan pada minggu pertama demam, kadang-kadang ditemukan

pula trakikardi dan epistaksis.

4. Relaps

Relaps (kambuh) ialah berulangnya gejala penyakit demam thypoid,

akan tetap berlangsung ringan dan lebih singkat. Terjadinya pada

minggu kedua setelah suhu badan normal kembali, terjadinya sukar

diterangkan. Menurut teori relaps terjadi karena terdapatnya basil dalam

organ-organ yang tidak dapat dimusnahkan baik oleh obat maupun oleh

zat anti.

D.Patofisiologi
Proses perjalanan penyakit kuman masuk ke dalam mulut melalui

makanan dan minuman yang tercemar oleh salmonella (biasanya >10.000

basil kuman). Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh asam hcl lambung

dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Jika respon imunitas humoral

mukosa (igA) usus kurang baik, maka basil salmonella akan menembus sel-

sel epitel(sel m) dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang


9

biak di jaringan limfoid plak peyeri di ileum distal dan kelenjar getah

bening mesenterika. (Lestari Titik, 2016).

Jaringan limfoid plak peyeri dan kelenjar getah bening mesenterika

mengalami hiperplasia. Basil tersebut masuk ke aliran darah (bakterimia)

melalui duktus thoracicus dan menyebar ke seluruh organ retikulo endotalial

tubuh, terutama hati, sumsum tulang, dan limfa melalui sirkulasi portal dari

usus.(Lestari Titik,2016).

Hati membesar (hepatomegali) dengan infiltasi limfosit, zat plasma, dan

sel mononuclear. Terdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran limfa

(splenomegali). Di organ ini, kuman salmonella thhypi berkembang biak

dan masuk sirkulasi darah lagi, sehingga mengakibatkan bakterimia ke dua

yang disertai tanda dan gejala infeksi sistemik (demam, malaise, mialgia,

sakit kepala, sakit perut, instabilitas vaskuler dan gangguan mental

koagulasi). (Lestari Titik, 2016).

Perdarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar

plak peyeriyang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia. Proses

patologis ini dapat berlangsung hingga ke lapisan otot, serosa usus, dan

mengakibatkan perforasi. Endotoksin basil menempel di reseptor sel endotel

kapiler dan dapat mengakibatkan komplikasi, seperti gangguan

neuropsikiatrik kardiovaskuler, pernafasan, dan gangguan organ lainnya.

Pada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi hiperplasia plak peyeri, di

susul kembali, terjadi nekrosis pada minggu ke dua dan ulserasi plak peyeri
10

pada mingu ke tiga. selanjutnya, dalam minggu ke empat akan terjadi proses

penyembuhan ulkus dengan meninggalkan sikatriks (jaringan parut).

Sedangkan penularan salmonella thypi dapat di tularkan melalui berbagai

cara, yang dikenal dengan 5F yaitu Food (makanan), Fingers (jari

tangan/kuku), Fomitus (muntah), Fly (lalat) dan melalui Feses.(Lestari Titik,

2016).
E.Patwhay
11

Kuman salmonella

typhi

Masuk melalui makanan/

Minuman, jari tangan/kuku,

muntuhan, lalat dan feses

Masuk ke mulut

Menuju ke

saluran

pencernaan

Kuman mati

Lambung Kuman

hidup

Inflamasi pada
Lolos dari asam
hati dan limfa
lambung

Bakteri masuk ke

dalam usus halus

Peredaran darah dan masuk ke


retikulo endothelia terutama Masuk kealiran

hati dan limfa darah

Hematomegali
Endotoksi
Spenomegali

Nyeri tekan
Mengakibatkan komplikasi

seperti neuropsikiatrik,

Nyeri
kardiovaskuler, pernafasan,dll.
Penurunan peristaltik

usus Merangsang melepas

Konstipasi
sel perogen
Peningkatan
asam Mempengaruhi pusat
Resiko kekurangan
lambung thermoregulerator di
volume cairan
Anoreksia,mual hipotalamus

dan muntah Hipertermia

Defisit nutrisi
12

F.Komplkasi

1. Komplikasi intestinal : perdarahan usus, perporasi usus dan ilius paralitik.

2. Komplikasi extra intestinal

a. Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis),

miokarditis, trombosis,tromboplebitis.

b. Komplikasi darah :anemia hemolitik, trobositopenia dan syndroma

uremia hemolitik.

c. Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis.

d. Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, dan

kolesistitis.

e. Komplikasi ginjal:
glomerulus nefritis, pyelonepritis dan

perinepritis.

f. Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan

arthritis.

g.Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meninggiusmus, meningitis,

polineuritis perifer, sindroma guillain bare dan sindroma katatonia.

(Lestari Titik,2016).

G.Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pada anak dengan dengan typoid antara lain:

1.Pemeriksaan leukosit

Di dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa demam typhoid

terdapat leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataannya


13

leukopenia tidaklah sering dijumpai. Pada kebanyakan kasus demam

typhoid, jumlah leukosit pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas

normal bahkan kadang-kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada

komplikasi atau infeksi sekunder. Oleh karena itu, pemeriksaan jumlah

leukosit tidak berguna untuk diagnosa demam typhoid.

2. Pemeriksaan SGOT dan SGPT

SGOT dan SGPT pada demam typhoid seringkali meningkat tetapi dapat

kembali normal setelah sembuhnya typhoid.

3. Biakan darah

Bila biakan darah positif hal itu menandakan demam typhoid, tetapi

bila biakan darah negatif tidak menutup kemungkinan akan terjadi

demam typhoid.Hal ini dikarenakan hasil biakan darahtergantung dai

beberapa faktor:

a. Tehnik pemeriksaan laboratorium

Hasil pemeriksaan satu laboratorium berbeda dengan laboratorium

yang lain, hal ini disebabkan oleh perbedaan tehnik dan media biakan

yang digunakan. Waktu pengambilan darah yang baik adalah pada

saat demam tinggi yaitu pada saat bakteremia berlangsung.

b. Saat pemeriksaan selama perjalanan penyakit

Biakan darah terhadap salmonella typhi terutama positif pada minggu

pertama dan berkurang pada minggu-minggu berikutnya. Pada waktu

kambuh biakan darah dapat positif kembali.


14

c. Vaksinasi di masa lampau

Vaksinasi terhadap demam typhoid di masa lampau dapat

menimbulkan antibodi dalam darah klien, antibodi ini dapat menekan

bakteremia sehingga biakan darah negatif.

d. Pengobatan dengan obat anti mikroba

Bila klien sebelum pembiakan darah sudah mendapatkan obat anti

mikroba pertumbuhan kuman dalam media biakan terhambat dan hasil

biakan mungkin negatif.

e.Uji widal

Uji widal adalah suatu reaksi aglutinasi antara antigen dan antibodi.

Aglutinin yang spesifik terhadap salmonella typhi terdapat dalam

serum klien dengan demam typhoid juga terdapat pada orang pernah

divaksinasikan. Antigen yang digunakan pada uji widal adalah

suspensi salmonella yang sudah dimatikan dan diolah di laboratorium.

Tujuan dari uji widal ini adalah untuk menentukan adanya aglutinin

dalam serum klien yang disangka menderita typhoid. Akibat infeksi

oleh salmonella typhi, klien membuat antibodi atau aglutinin yaitu:

·Aglutinin O, yang dibuat karena rangsangan anti-gen O

(berasaldari tubuh kuman).

Aglutinin H,yang dibuat karena rangsangan anti-gen H

(berasaldari flagel kuman).

Aglutinin VI, yang dibuat karena rangsangan anti-gen VI

(berasaldari simpai kuman).


15

Dari ketiga aglutinin tersebut hanya aglutinin O dan H yang ditentukan

titernya untuk diagnosa, makin tinggititernya makin besar klien menderita

typhoid.

4. Kultur

Kultur urin bisa positif pada minggu pertama, kultur urin bisa positif

pada akhir minggu kedua, dan kultur feses bisa positif pada minggu

kedua hingga minggu ketiga.

5. Anti Salmonella typhi IgM

Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi secara dini infeksi akut

Salmonella Typhi,karena antibodi IgM muncul pada hari ke-3 dan 4

terjadinya demam.

H.Penatalaksanaan

1.
Berdasarkan Lestari Titik, 2016, penatalaksanaan pada demam typhoid

yaitu:

Perawatan

Klien diistirahatkan 7 hari sampai 14 hari untuk mencegah

komplikasi perdarahan usus.

2. Mobilisasi bertahap bila tidak ada panas, sesuai dengan pulihnya

tranfusi bila ada komplikasi perdarahan.

Diet

Diet yang sesuai, cukup kalori dan tinggi protein.

Pada penderita yang akut dapat diberikan bubur saring.

Setelah bebas demam diberi bubur kasar selama 2 hari lalu nasi
tim.
16

Dilanjutkan dengan nasi biasa setelah penderita bebas dari demam

selama 7 hari.

3. Obat-obatan

Antibiotika umum digunakan untuk mengatasi penyakit typhoid.Waktu

penyembuhanbisa makan waktu 2 minggu hingga satu bulan.

Antibiotika, seperti ampicilin, kloramfenikol, trimethoprim

sulfamethoxazole dan ciproloxacin sering digunakan untuk merawat

demam typhoid di negara-negara barat. Obat-obatan antibiotik adalah:

Kloramfenikol diberikan dengan dosis 50 mg/kgBB/hari, terbagi dalam

3-4 kali pemberian,oral atau intravena, selama 14 hari.

Bilamana terdapat kontra indikasi pemberian kloramfenikol, diberikan

ampisilin dengan dosis 200 mg/kgBB/hari, terbagi dalam3-4 kali.

Pemberian intravena saat belum dapat minum obat, selama 21hari.

· Amoksisilin dengan dosis 100 mg/kgBB/hari, terbagi dalam3-4 kali.

Pemberian oral/intravena selama 21 hari.

Kotrimoksasol dengan dosis 8 mg/kgBB/hari terbagi dalam 2-3 kali

pemberian, oral, selama 14 hari.

Pada kasus berat, dapat diberi ceftriakson dengan dosis 50 m/kgBB/hari

dan diberikan 2 kali sehari atau 80 mg/kgBB/hari, sehari sekali, intravena

selama 5-7 hari.


17

Pada kasus yang diduga mengalami MDR, maka pilihan antibiotika adalah

meropenem, azithromisin, dan fluoroquinolon.

Bila tak terawat, demam typhoid dapat berlangsung selama tiga minggu

sampai sebulan. Kematian terjadi antara 10% dan 30 % dari kasus yang

tidak terawat. Pengobatan penyulit tergantung macamnya. Untuk kasus

berat dan dengan manifestasi nerologik menonjol, diberi deksamethason

dosis tinggi dengan dosis awal 3 mg/kgBB, intravena perlahan (selama

30 menit). Kemudian disusul pemberian dengan dosis

1 mg/kg BB dengan tenggang waktu 6 sampai 7 kali pemberian.

Tatalaksanaan bedah dilakukan pada kasus-kasus dengan penyulit

perforasi usus.

I. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Demam Typhoid


1. Pengkajian

Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama di dalam memberikan

asuhan keperawatan. Perawat harus mengumpulkan data tentang status

kesehatan pasien secara sistematis, menyeluruh, akurat, singkat, dan

berkesinambungan. Pengumpulan data ini juga harus dapat

menggambarkan status kesehatan klien dan kekuatan masalah-masalah

yang dialami oleh klien. (Hutahaean Serri,2010).

Menurut sodikin 2012 pengkajian pada anak demam typhoid antara lain:

2.Identifikasi, sering ditemukan pada anak berumur diatas satu tahun.


18

3. Keluhan utama

Berupa perasaan yang tidak enak badan, lesu, nyeri kapala, pusing dan

kurang bersemangat, serta nafsu makan kurang (terutama selama masa

inkubasi). Pada kasus yang khas, demam berlangsung selama 3 minggu,

bersifat febris remiten, dan suhu tubuhnya tidak tinggi sekali. Selama

minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur baik setiap harinya

biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan

malam hari. Pada minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan

demam. Saat minggu ke tiga, suhu beragsur turun dan normal kembali

pada akhir minggu ke tiga.

Umumnya kesadaran pasien menurun walaupun tidak berada dalam

kedaaan yaitu apatis sampai samnolen. Jarang terjadi stupor, koma, atau

gelisah (kecuali bila penyakitnya berat dan terlambat mendapatkan

pengobatan). Disamping gejala-gejala tersebut mungkin terdapat gejala

lainnya. Kadang-kadang ditemukan pula bradikardia dan epitaksis pada

anak besar.

4. Pemeriksaan fisik

a.Kepala

Melihat kebersihan kulit kepala, distribusi rambut merata dan warna

rambut.

b. Wajah, melihat ke semetrisan kiri dan kanan.

c.Mata,terlihat sklera putih, konjuntiva merah muda, dan reflek pupil

mengecil ketika terkena sinar.


19

d. Mulut, terdapat napas yang berbau tidak sedap serta bibir kering,dan

pecah-pecah (ragaden). Lidah tertutup selaput putih kotor,

sementaraujung dan tepinya berwarna kemerahan dan jarang disertai

tremor.

e. Leher, tidak adanya distensi vena jugularis.

f.Abdomen, dapat ditemukan keadaan perut kembung. Bisa terjadi

konstipasi, atau mungkin diare atau normal.

g. Hati dan limfe membesar disertai dengan nyeri pada perabaan.

h. Ektermitas, pergerakan baik antara kiri dan kanan.

i. Integumen,akral teraba hangat dan terdapat pada punggung dan

anggota gerak dapat ditemukan reseola (bintik-bintik kemerahan

karena emboli basil dalam kapiler kulit yang dapat ditemukan pada

minggu pertama demam).

5. Pemeriksaan laboratorium

a.Pada pemeriksaan darah tepi terdapat gambaran leukopenia,

limfositosis relatif dan aneosinofillia pada permukaan yang sakit.

b.Darah untuk kultur (biakan darah, empedu) dan widal.

c.Biakan empedu basil salmonella typhosa dapat ditemukan dalam

darah pasien pada minggu pertama sakit. Selanjutnya lebih sering

ditemukan dalam urine dan feses.

d.Pemeriksaan widal

Untuk membuat diagnosis, pemeriksaan yang diperlukan ialahtiter

zat anti terhadap antigen O yang bernilai 1/200 atau lebih


6.
20

menunjukkan kenaikan yang progresif (Nursalam Susianingrum,

Rekawati Utami,Sri, 2008).

Diagnosa

Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisa data subjektif


dan

objektif yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan

diagnosa keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses


berpikir

kompleks tentang data yang dikumpulkan dari klien, keluarga,rekam

medis,dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain. (Hutahaean


Serri,2010)

Berdasarkan Nanda NIC NOC 2016 diagnosa keperawatan yang muncul

yaitu:

Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit.

·Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis.

Defisit nutrisi berhubungan dengan ketidakmampuan

mengabsorbsinutrisi.

Konstipasi berhubungan dengan ketidakcukupan asupan cairan.

Cemas berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua,

lingkunganyang asing, prosedur-prosedur tindakan.

Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang


tid
akadeku
at dan
peningka
tan suhu
tubuh.
21

7.Intervensi

Berdasarkan NANDA NIC NOC 2016,intervesi keperawatan antara lain

adalah:

Tabel 2.1 Intervensi Keperawatan

No
Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi
1.
Hipertermia Hasil NIC(Nursing
NOC (Nursing Intervention
berhubungan
dengan Classification):
Outcome
proses penyakit. 1.1.Kaji warna kulit
Classification):
Batasan 1.2.Monitor suhu tubuh
Kriteria hasil:
karakteristik:
Suhu tubuh dalam minimal tiap 2 jam.
Konvulsi
rentang normal, 1.3.Monitor TD,N dan
Kulit kemerahan
antara 36,5-37,5 RR.
Peningkatan
suhu derajat celsius. 1.4.Identifikasi adanya

tubuh di atas Nadi dan penurunan tingkat


pernafasan kesadaran.
kisaran normal.
dalam rentang 1.5.Tingkatkan intake
Kejang
normal. cairan dan nutrisi.
Takikardi
Tidak ada 1.6.Beri kompres hangat
Takipnea
perubahan pada sekitar axilla
Kulit terasa
warna
hangat. dan lipatan paha.
kulit dan tidak ada
1.7.Beri pakaian yang
pusing.
tipis dan menyerap
keringat.
1.8.Kolaborasi
pemberian
oabt

2. Nyeri akut berhubungan dengan


agen mondar-mandir).
pencedera NOC (Nursing antiperetik.

fisiologis. Outcome NIC(Nursing Intervention

Batasan Classification): Classification):


karakteristik: 2.1.Lakukakan
Kriteria hasil :
Perubaha pengkajian nyeri
n selera Mampu

mengontrol nyeri secara


makan. komprehensif
Perubaha Melaporkan nyeri
termasuk lokasi,
n berkurang dengan
karakteristik,
tekanan menggunakan durasi,
darah
menegemen frekuensi, kualitas
Perubaha nyeri.
n dan faktor
Mampu
frekuensi presipitasi.
mengenali nyeri.
pernafasa 2.2. Observasi reaksi
n. Menyatakan rasa non

Perilaku nyaman setelah verbal dari


distraksi
nyeri ketidaknyamanan.
(berjalan berkurang. 2.3.Gunakan

komunikasi
Mengekpresikan
22
perilaku (gelisah,

meringis).

Masker wajah

(mata kurang terapeutik untuk

bercahaya, mengetahui

gerakan mata pengalaman nyeri

berpencar atau pasien.

tetap pada satu 2.4.Kontrol lingkungan

fokus meringis). yang dapat

Sikap mempengaruhi
nyeri
melindungi
seperti suhu
nyeri.
ruangan,
Melaporkan
pencahayaan dan
nyeri secara
kebisingan.
verbal.
2.5. Ajarkan tehnik non
Perubahan posisi
farmakologi.
untuk
2.6.Kolaborasi pemberin
menghindari
obat analgetik.
nyeri.

3. Diare Kelemahan otot


Defisit nutrisi
Bising usus menelan.
berhubungan dengan
hiperaktif. Kelemahan Otot
ketidakmampuan
Kurang minat mengunyah.
mengabsorbsi nutrisi
pada makanan.
Batasan
Membran mukosa
karakteristik:
pucat.
Nyeri abdomen
Cepat kenyang
Menghindari
setelah makan
makanan.
kebutuhan nutrisi, 3.4. Monitor kulit kering,
NOC NIC(Nursing turgor kulit.
tidak ada tanda
(Nursing Intervention
malnutrisi. 3.5.Catat jika ada mual
Outcome Classification):
Tidak terjadi dan muntah.
Classification): 3.1.Kaji adanya alergi
penurunan berat 3.6.Anjurkan makan
Adanya makanan.
sedikit tapi sering
badan berarti. 3.2.Monitor adanya
peningkata
3.7.Kolaborasi dengan
n berat penurunan berat
gizi untuk
badan. badan.
ahli
Mampu 3.3.Monitor interaksi
menentukan jumlah
mengidenti anak dengan
fikasi orang kalori dan nutrisi
tua. yang dibutuhkan.

4.
Konstipasi NOC (Nursing NIC(Nursing Intervention

berhubungan Outcome Classification):


dengan
ketidakcukupan
23
asupan cairan.

Batasan karakteristik:

·Nyeri abdomen

·Anoraksia 4.1.Identfikasi faktor


Classification):
Perubahan pada
penyebab dari
pola defekasi.
Mempertahankan
·Rasa rektal penuh. konstipasi.
·Feses keras dan bentuk feses yang
berbentuk. lunak 1-3 hari.

Masa abdomen 4.2.Monitor bising


usus.
yang dapat diraba. Bebas dari
·Perkusi pekak. 4.3.Monitor feses,
·Nyeri saat frekuensi,

defekasi. ketidaknyamanaan
konsistensi dan
Bising usus
dari konstipasi.
hipoaktif.
volume.
·Mengejan pada Feses lunak dan
saat defekasi. 4.4.Anjurkan
berbentuk.
klien/keluarga
untuk
Mengidentifikasi
mencatat
warna,
indikator untuk
volume, frekuensi
mencegah
dan konsistensi
tinja.
konstipasi.
4.5.Kolaborasi
pemberian obat
laktasi
f.

5.
Cemas berhubungan NOC (Nursing NIC (Nursing
Intervention
dengan perpisahan Outcome
Classification):
dengan orang tua, Classification):
5.1.Gunakan
lingkungan asing, Anak istirahat
pendekatan yang
prosedur-prosedur dengan tenang
menenangkan.
tindakan. Anak
5.2.Pertahankan sikap
Batasan mendiskusikan
karakteristik: yang tenang dan
prosedur dan
Gelisah menyakinkan.
aktivitas tanpa
·Melihat sepintas 5.3.Jelaskan prosedur
adanya
Kontak mata yang kecemasan dan aktivitas kain

buruk sebelum memulai.

Ketakutan 5.4. Jawab pertayaan


dan
6. Berfokus pada diri
jelaskan tujuan
sendiri
aktivitas.
Peningkatan
5.5.Anjurkan orang
kewaspadaan
terdeekat bagi anak
Wajah tegang
NOC (Nursing untuk tetap
Gemetar bersama
Penigkatan Outcome
anak sebanyak
keringat Classification):
mungkin.
Jantung berdebar ·Tekanan darah,
5.6.Memenuhi
Resiko kekurangan kebutuhan bermain.
volume NIC (Nursing
cairan Intervention
berhubungan Classification):
dengan
6.1.Kaji status cairan
intake yang tidak
termasuk intake
dan
adekuat 24

peningkatan
tubuh.

dan nadi, suhu tubuh


output.
suhu dalam batas
6.2. Monitor vital sign.
normal.
6.3.Monitor status
Batasan karakteristik:
Tidak ada tanda- dehidrasi
Kehilangan cairan
tanda dehidrasi, (kelembaban
secara aktif.
elastisitas turgor membran mukosa).
Kurang
kulit baik, 6.4.Dorong keluarga
pengetahuan.
membram mukosa untuk membantu
Berat badan
lembab, tidak ada pasien makan.
ekstrem.
rasa haus yang 6.5. Kolaborasi
Kegagalan fungsi pemberian
berlebihan.
regulator. berikan cairan IV
Kehilangan cairan
melalui rute
abnormal
(slang
menetap).

8. Implementasi

Implementasi adalah proses membantu pasien untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Tahap ini dimulai setelah rencana tindakan disusun.

Perawat mengimplementasi tindakan yang telah diindentifikasi dalam


rencana asuhan keperawtan. Dimana tujuan implementasi keperawatan

adalah meningkatkan kesehatan klien, mencegah penyakit, pemulihan dan

memfasilitasi koping klien (Hutahaean Serri, 2010).

Dalam implementasi rencana tindakan keperawatan pada anak dema


typhoid adalah mengkaji keadaan klien, melibatkan keluarga dalam

pemberian kompres hangat, menganjurkan klien memakai pakaian tipis,

mengobservasi reaksi non verbal, mengkaji intake dan output klien, dan

membantu keluarga dalam memberikan asupan kepada klien.


25

9. Evaluasi

Evaluasi adalah tahap akhir dari proses keperawatan dan merupakan tindakan

intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan seberapa jauh

diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaannya sudah berhasil

dicapai. Perawat mengevaluasi kemajuan pasien terhadap tindakan keperawtan

dalam mencapai tujuan dan merevisi data dasar dan perencanaan (Hutahaean Serri,

2010). Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan klien dalam mecapai

tujuan. Hal ini bisa dilaksanakan dengan mengadakajn hubungan dengan klien,

macam-macam evaluasi:

a. Evaluasi formatif

Hasil observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat

setelah dilakukan tindakan keperawatan, dan ditulis pada catatan perawatan.

b. Evaluasi sumatif SOAP

Kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada

tujuan, ditulis pada catatan perkembangan.

Hasil yang diharapkan pada anak setelah dilakukan tindakan keperawatan adalah orang

tua mengatakan demam berkurang dengan suhu 36,5 °C, orang tua mengatakan nyeri

sudah berkurang dan membantu mengontrol nyeri dengan tehnik non farmakologi,orang

tua mengatakan tidak terjadi penurunan BB secara signifikan. Tindakan selanjutnya

mengobservasi keluhan klien dan pemeriksaan tanda-tanda vital pasien.


PERTAMEDIKA
Lampiran H

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA


(STIKes PERTAMEDIKA)
JI Bintaro Raya No.10 Tanah Kusir-Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

Telp.(021)7234122,7207184,Fax.(021)7234126

Website: www.stikes-pertamedika.ac.id

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

FORMAT PENGKAJIAN ANAK

Nama Mahasiswa
Eka PvtnYawanos
NIM
:20221021
Tempat praktek

Tanggal praktek

IDENTITAS DATA

Nama Anak
An.F Nama Ayah-Pendidikan In-mSMA
Tempat-tanggal lahir
ciugn-12 Jn 2013 Nama Ibu-Pendidikan:M-S-SnA
Usia
6m
Pekerjaan Ayah swastm
Agama
dawa indncn
Suku-Bangsa Pekerjaan Ibu
lno lonan I kei
Alamat rumah-Nomor telpon
Tamn san
Telpon Rumah

HP

III.

KELUHAN UTAMA DIRAWAT


Pssie mensntapn amcas deman dn techd malam han susnh minm,-bln
n belm BAB slma 3 hr. nopsv mkn berbvan mvnl,16u klun dsn
dstans klun Drlinat lmas pucnt, mucos-6itr larn
la pol
dsn
beunn
demm
m RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN (Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
sdrk l
dilakukan hanya pada anak-anak dengan kasus kebutuhan khusus,pada neonatus dan
minso
o bayi)
sebel
m
masu
es

A Prenatal
Sont hemil tist adn maslh den ganssm keschstn lanc
B. Intranatal
surts in y mumeriksokn kmdinsmn
C. Postnatal
smt lshir vsin kendnen 3s minsv densn prslinon nami

erri lshir namml trdak oda lalsim dn BR 3200 x

PB:56 cm

Dipindai dengan CamScanner


IV.RIWAYAT KESEHATAN MASA LAMPAU

A Penyakit yang pernah diderita wakta kecil 16u mansntakn uakv laoul amtys

B. Pernah di rewat di Rumah sakit lh mansnttn anmbn prmah dirzut

D Tindakan operasi bem mah

V.

RIWAYAT KELUARGA (BUAT GENOGRAM 3GENERASI KEATAS)

dung:口
(-1-1-1:0

7:Gais bham

VL RIWAYAT SOSIAL

B.Hubungan dengan anggona keluarga Are

C Hubungan dengan teman sebaya klan snns bermnin don kmn tmmos

E Lingkungan rumah barsin dn jhh de jm tesr

VIL KEBUTUHAN DASAR


A Makan
Dipindai dengan CamScanner
1. Makanan yang disukai/tidak disukai llen sums makan-matnm er manis.

2. Pola makan/jam makan kllen makn schi 3x


B Tidur

1. Lama tidur siang..

2. Lama tidur malam....8-2.Jam

3. Kebiasaan sebelum tidur minm svsv

Personal hygiene

1. Mandi Sihan ax
2. Mencuci rambut suminsw ax
3. Menggosok gigi schan ax
D. Eliminasi

1. BAB-karakteristik feses:BAO NAin 1-2 hr Sikah lankmsw ans

2.BAK-Karakteristik urine. 4-5x Schom

E. Aktivitas bermain-jenis permainan 7khf barmn Jenis Permaim boneln l masno.


masabn

VIII. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI

A. Diagnosis Medis Demom Typold

B. Tindakan operasi hikd

C. Status nutrisi lov mensntlen mpsw mokn menunn sihmisn hl 1-2 snle
D. Status cairan minm air Rnh buang sumo stmm
Tupsns InFus Rl
E.
Obat-obatan

-pautm 3x200mm
-Donpendn 2x1.Slb

F. Aktivitas kllan Purlihm bedrcst ln cmns


G.Tindakan keperawatan

-mnsnimn kln brrk minm


-munsndnm kemprr henmt:
-manthr TTV
H. Hasil pemeriksaan penunjang-laboraturium Data tambahan
Trmbort:315-000
Toi 21 Des 2021:Hb:11.6.13. /d
Ht.:35.53

000-91:soqm
IX. PEMERIKSAAN FISIK
Tiphi:0-/320

A. Keadaan umum
kv:unh las:cm
B. TB/BB(persentile)

C. Lingkar kepala 50.cm

D. Mata bentc simetns,Penciunn 6nt ≠~da polp


E. Hidung mucasnkenrs,bibr pcch= lidah pah
F. Mulut

G. Telinga

H. Tengkuk
3

Dipindai dengan CamScanner


1. Dada

J Jantung

K. Paru-Paru
bonme simetns,tdn lalam
L. Perut

M.Punggung
N=100x1m Rr:24xm s=30.22
N Genitelia
15.0m
O Ekstremitas

P. Kulit

Q. Tanda-tanda Vital

R Lingkar Lengan Atas(LLA)

X.

PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN

(Gunakan Format DDST untwk anak usia ≤6 tahum)

A. PersonalsosialAn-F belm 6i5- mndin Trkedan mish dibnw des

B. Motorik halus Pisiun dnprt mensiksi Perintvh Er difnlm

C. Motorik kasarPisin dnprt menenskp bas dn ladu tnmas

D. Bahasa & kognitif

Pisin dpat bxbicnm dm trile munsnnslen tnhas

Indoneh

XI. DAMPAK HOSPITALISASI

An. F menansis snt dlkum tindaen


dn penbern obt
CPensntiln drmh
XII. RESUME HASIL PENGKAJIAN(RIWAYAT MASUK HINGGA SAAT IND

klen datns la poli pdl hri suisn tn 20 Des 202 pa puu 08.30
kmeln lssr diandrtn y di pim inap dr pr lbv bim mensstnn
ansenzs dcmam slah T minsmv mual tidnk nspo makn 8B↓
sulama stat emas pat knstpast

B8 sotem:16 b uln:15an
hisi l6 b1.21/12-2=16:11,6 m4 Tmon:315.000

H+=35.5 17phi-o:/20
26:he
mo 91:wom

Dipindai dengan CamScanner


FOKUS DATA

DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF


-16v munsntuln anmbntn dcmnm sshlo prsin Turlihat wmas

-160 munsnhan dumn tsnti mnlm m:H


han -Abml hansnt

-16v mensnmn napsw maln analonys

mencnn PenA lamtumr

-16v menszten anknyn hy mabn HB=11,6

2-s sundok Ht=35.5

lwcent:16.000
기 s wns
tmow:315-000
l6v mensnte anatryn belm BA0
Tyhpi-0=1/320
slama 3 hr.

-l6u mensnhe anna mnl

16v mensntha anknes sus~h minun


Te-100 on

La:15 am
aur Rah.
Trpasr InFr RL 21/Tpm
5

Dipindai dengan CamScanner


XIV. ANALISA DATA

NO
MASALAH KEPERAWATAN
1
DATA KLIEN
DS:

Hiprtrmi b/d prvss pertr

-16u mensatnkn anabnen dcmm Syk L

mins y lu
16v mensntln Deman Trddi malam

han

Do:
-klir tukhat lemah

Abml Pratn hanst

TTV:S=38.2-c

leulcosnt:16.00

2.
Ds: PeAist nutnsi b/d buhcnkmmpm
16u mensntaln mapsv matn anaknya me↓
mensatsortsi nutnsi

16v munsitn annbncn hy malm 3sndol

-16v menst anaknyn Bo Tun silams

Do:

-Be Siht:l9 k

Be subem sw 16 k

HB=11.6 /시

3.
Ht:35.5
Resiko kelcvansn vame Crm
DS:
-16v mensntatn anstnzn sush vminan dan Peninskatn suhv Nbh.

air ptih
Po:
-Mukos-bitvr kenns

-Elian Trlinat lemas


Dipindai dengan CamScanner
XV. PRIORITAS MASALAH KEPERWATAN

1.Hiprtermi bld Proses Penyihi

2. Pefisit nursi ya kendcmnmpn mesabsa6s nutnn

3. Resiko kekansm velme caien bid intva tide deant dn Peninshtn

wqt nus

Lampiran I

7
Dipindai dengan CamScanner
PERTAMEDKA
Lampiran J

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA


(STIKes PERTAMEDIKA)
JL.Bintaro Raya No.10 Tanah Kusir-Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

Telp.(021)7234122,7207184,Fax.(021)7234126

Website:www.stikes-pertamedika.ac.id

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK

RENCANA KEPERAWATAN

Nama Pasien

Umur
:AnF Nama Ruangan :Thepad

Jenis Kelamin :6 Th Diagnosa Medis

No.Rekam Medis :P. Dokter


:
Tanggal Pengkajian:22-12-21

NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

(DS DAN DO) KRITERIA HASIL KEPERAWATAN

Hipertumi b/d proses perznhisctunh dihkuen tind TINDAKAN


DS: wphzxe uns n -monitur TiV CS.N,/munsetahui pur

-16v mensatin mbna demn mishh lap d-pu R.TD) mord usuvqum
Draas dn bitn -monifur komplibsi y menshindan

-16v mensntau Demam td hmsil:

mim hm -Suhu trtuh dm bts dan pel kisdan

nermnl Ansvin v/minm?y8 kelvr melaui


Do: dim bntr nmal

-bir Trliha lumnh nadi dn pmafisn Tempchik evaponsi

TV:S=3822C R4=24/m wan lho -labuan Tepid sponse-men cesh larmsnt

Tuserap lamtnli

dim Mch.

Ln6:levcosut:16.000 06.
klnbonsi dim
-y munumkn panss
Pombunn 06nt

antipirel
2.

Defisot nutnsi td betidnk sutdah dilalam observasi


mompun mensntserbsinrs trna lap su-mn -ldontifibasi stats nutresi klim

DS: 2x24Jm maslsnuAnsi klin.

-16u mensntnln mpso m-tn kap lapt dintn monTk 86 /mensetahui prbndinsm

annlc mel scl-mn sibidn Fumpetik

munl.

mnln 3 sundok. -mempu mensicenn -Borbn mabn es memtenkn enusy

fikasi lab.nuns disurtni suplemn analk den memgemtnlh

-16u mensitn BB anak↓ Tidak Dd Pes BQ nunsi y meninsby Intrce nutfsi ty

kembli 16 l2. kn bnlitas intika

nvtrisi

16

Dipindai dengan
CamScanner
SAMBUNGAN RENCANA
KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

NO DIAGNOSA KRITERIA HASIL KEPERAWATAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
(DS DAN DO)

Do
-persi makn dimbis-Bunkn malkm
drvsvr don
-lclun Txlihnt umas
dam porsi Scdia
lambunr
-Bo Salat:lu ls
tapi sunino
BB Bc6elm S-h:16k -menamtrh Penserzhn
-Jenstn
kis munsenmi pentnsen
pentnsrs
H6:11.6~/dl
intva numisi er
infala nutrisi
Ht=35.5 adut y pnyembuhn
yf admt

an-lc suams
laaabrs dm

ahli sin

3.
Resko kekuangn valume caion

dan peninskatn suhu tNba hind lap suams ymensetahn pur

0qsd wop mxt kumtangn Pentbms

DS: atni dm mfn

-160 lkllan mensntien ansbrs

susan y minm aur phn syts wwnund

dehidns hevrolosis.
Do:
-mucosn tiber lanns
Cntat intiadn ymenprtahnkn
combl
aApu don hitmg Intiue lon autpn

Geriken aspn

Ginm Scsmi ymempxtniki

lahilansn nim

wp sugq
Memprtahntn
wwly wrgund
Prsnkn caim

IV
17

Dipindai dengan CamScanner


PERTAMEDIKA
Lampiran K

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PERTAMEDIKA


(STIKes PERTAMEDIKA)
JI.Bintaro Raya No.10 Tanah Kusir-Kebayoran Lama Utara-Jakarta Selatan 12240

Telp (021)7234122,7207184,Fax.(021)7234126

Website.www.stikes-pertamedika.ac.id

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN ANAK


CATATAN PERKEMBANGAN

Nama Pasien

Umur 5-w: Nama Ruangan :

Jenis Kelamin :6 Th Diagnosa Medis :Demn Thrpad

No.Rekam Medis :9 Dokter

Tanggal Pengkajian :22-12-21

TGL/
(SOAP)
JAM DIGNOSA IMPLEMENTASI
EVALUASI PARAF
23/ KEPERAWATA KEPERAWATAN
S:16u munsrth
12-21 N -memonitr thda-tmd
Ansny misih
Hyputermi b/d Prosis
tlasi:N=g6xm s=37.8c
suvd
나ス d

-menganjurkcn Lis untuo men


D:5:32.80
beri minan air punh y8
N:56cm
Hasil :16u mensntman blin Rt=23/m.

meldaun Tepid Sponse


A:maslah Trah
Hisl:klun Turlihat ubih
sunsin
-Berlannteasi dim pembna
s witul=d
06~t antipatb
p

11.30 mempn mensabsecbsi

Defist minsi bed kehat swhu


SHasu:BB=19 l2.
:16u mengtkm
mdn s sendae

thsl:l6u mensntren onto 0:03:14 ks.


mnu mdm 3 sndob.

A=masalah fh
Hanl:lbu klin tmple menam usisvqvs

SAMBUNGAN CATATAN PERKEMBANGAN

18

Dipindai dengan CamScanner


TGL/
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
JAM
KEPERAWATAN KEPERAWATAN (SOAP)
P:Intrvensi
-Berkolabornsi don Ahli
gizi
13.00
Resiko lakvrangn vdume dem pmbrin maknm ys
A
Cainn b/d intla tr ahilcy paslin. S:16v Elm
62k adeaat dn pe↑
an-anta svdn
mengubsenvas Tiv pradm
suhv an
mav minum
Hnsl:N=g0*/m s=37.52
air puih L geks
PR=24xmn. mbis.
-memunifur star hidrasibla

Hasl:mucos Gibir tid

terlaiv lanns
O:mucosm bbur
mencrtet intala da atpva
biin terlimt
Caim Elin

kemann-
H-sil:intke:2750ml
infva=2730ml
O44=2636ml

Berkcnburasi dalem Pemtanin


atpt=26sn ml

Caim iv.

24
A=masalih teaatisi
12-21
Sebrsian
10.00
1:intelansi di

memcnifur tanda-tnda
trpurfemi bya proses

S:16u mensatnln

9448 2944

0:S:36.5℃
6en ninun air puih sesunn
P4:2817/m

sudh minum bno A:maslhsudh

1-2 9l5.

-brlahborasi dan pomtenn

19

Dipindai dengan CamScanner


TGL/ DIAGNOSA IMPLEMENT EVALUAS PARAF
JAM KEPERAWATAN ASI I
11-00 1
Defiset noisi b/d lahdak KEPERAWAT (SOAP)
AN
mampun mensabscr6si S:l6u bllan
menonitu Be cliun
isuru
-Mensenjron kls u/memton
y/2 pors

mnan ldlen sedibr tpi


D:B3=14 b
Senns.
A:masalh
Hasl:16u mensatnlcon
anslanln mau mens
P=intriarsi di
hi6islm y2 pora
1196 up isungologno

giz dim pemberizn mkn

13.00

Resiko alevansn Valome


mensobsuvasi TTV t-p
S:16 blm
Cairn yd intia er≠
Adm
mens~tncm.
adubvat dn pet suhu
Hhsi:N=gyEA S=36.3

menuhite stake hidrisi


mav minm

sns2-1

O:N-guya
S=56.3

mencatat infta dn atpn


rqum

atpu=2836 N

di lnhnn
19

Dipindai dengan CamScanner

Anda mungkin juga menyukai