P-ISSN: 2527-5321
E-ISSN: 2527-5941
Tim Editor:
Koordinator
Risma Nurul Auliya, S.Si., M.Pd.
Reviewer:
Prof. Dr. H. Supardi U.S.
Prof. Teddy Mantoro, Ph.D., SMIEEE
Assoc. Prof. Dr. Ir. Media A. Ayu, M.Sc., SMIEEE
Dr. Achmad Solichin, S.Kom, M.T.I.
Ir. Soepardi Haris, M.T.
Desain Cover:
Sutan M. Arif, M.Kom.
Dipublikasikan Tahun 2019 Oleh:
Pusat Kajian dan Inovasi Teknologi (SAKAINTEK)
Jakarta – Indonesia
www.sakaintek.org
i
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
KATA PENGANTAR
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi 2019 (SEMNAS RISTEK 2019) adalah
konferensi nasional yang diselenggarakan guna memfasilitasi para akademisi, para tenaga
pengajar (dosen), termasuk juga para mahasiswa yang sedang menyelesaikan skripsi, thesis
atau disertasi, untuk memublikasikan hasil karya ilmiahnya. Seminar ini juga diharapkan
dapat menjembatani penyebaran ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia Indonesia terutama tenaga pengajar (dosen) yang juga merupakan peneliti
perguruan tinggi dan berperan secara aktif dalam memperkenalkan manfaat, implementasi,
dan pengembangan dari kecerdasan komputasi dan lingkungan virtual.
SEMNAS RISTEK diselenggarakan secara berkala setiap tahunnya oleh Pusat Kajian dan
Inovasi Teknologi (SAKAINTEK), Program Studi Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, Universitas Indraprasta PGRI. Pelaksanaan SEMNAS RISTEK tahun ke-3 ini
mengambil tema “Evolusi dan Adaptasi Kecerdasan Komputasi dan Lingkungan
Virtual di Indonesia”. Seminar ini mengundang pemangku kepentingan bidang teknologi,
pelaku, akademisi dan pemerhati ilmu matematika, teknik informatika, teknik arsitektur,
teknik industri serta kependidikan.
Dalam SEMNAS RISTEK 2019 ini terdapat 99 artikel dengan tema yang sangat beragam
antara lain Sistem Informasi, Pengolahan Citra, Data Mining, Cloud Computing,
Perancangan Arsitektur dan tema-tema menarik lainnya.
Sebagai akhir kata, kami seluruh panitia berharap buku prosiding dapat bermanfaat bagi
kita semua. Pada kesempatan ini, kami mohon maaf jika terdapat hal-hal yang kurang
berkenan. Kami mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu
terlaksananya SEMNAS RISTEK 2019.
ii
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
DAFTAR ISI
Halaman
TIM EDITOR i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
ILMU KOMPUTER
SR-001 PEMANFAATAN APLIKASI BERBASIS WEB GUNA PENINGKATAN 001 – 006
KUALITAS AKADEMIK SEKOLAH
Mohammad Lutfi Nugraha, Arif Susanto, Ahmad Husain
SR-005 REKAYASA PERANGKAT LUNAK TEBAK NAMA HEWAN UNTUK 026 – 031
TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS ANDROID
Forkas Tiroy Santos Butarbutar, Abdilah Rahman, Berta Dian Theodora
iii
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-020 APLIKASI KOPERASI ONLINE UNTUK KELOMPOK TANI KOPI KOTA 117 – 122
PAGAR ALAM
Heriansyah, Putri Maharani
iv
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-024 GLOBAL QURBAN PADA AKSI CEPAT TANGGAP DENGAN METODE 140 - 145
EXTREME PROGRAMMING
Ishak Komarudin, Suhar Janti
SR-029 ANALISIS PROBLEM & SOLUTION FIT STARTUP MARKETHUB 172 – 177
MENGGUNAKAN METODE LEAN STARTUP
Dody, I Gusti Lanang Agung Raditya Putra, Bagus Putu Wahyu Nirmala
v
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-035 DESAIN APLIKASI BIMBINGAN TUGAS AKHIR BERBASIS ANDROID 209 – 213
Irma Salamah,Lindawati, Hermika Yuliana Sitompul
SR-040 SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF PRESIKSI KEUNTUNGAN PT. BIMA 238 – 243
PERKASINDO
Wiwin Ari Mulyani, Tacbir Hendro Pudjiantoro, Faiza Renaldi
vi
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-055 PENANGANAN TERHADAP “DIRTY COW” PADA KERNEL LINUX 321 – 326
STUDI KASUS PT. XYZ
Muhammad Firdaus
vii
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-063 RANCANG BANGUN PENJUALAN ALAT TULIS KANTOR (ATK) 370 – 376
BERBASIS WEB PADA TOKO SWARA BUANA
Edhi Prayitno
TEKNIK
SR-067 PENGGUNAAN MICROSOFT OFFICE VISIO UNTUK MENCARI 395 – 400
REAKSI, GAYA DALAM DAN DEFORMASI PADA MODEL
STRUKTUR RANGKA BATANG STATIS TENTU
Wahju Inggar Fipiana
SR-069 PERBANDINGAN MATERIAL BANGUNAN (BATU BATA & KAYU) 407 – 412
TERHADAP DAYA PANCAR SINYAL WIFI.
Kukuh Aris Santoso, Rajes Khana
viii
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-072 MENGURANGI LENGTH OF STAY PASIEN PADA UNIT GAWAT 424 – 429
DARURAT RUMAH SAKIT ST.CAROLUS JAKARTA MENGGUNAKAN
SIMULASI
Mirna Lusiani, Paoce Pratama
UMUM
SR-075 PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN 443 – 448
Iis Dewi Lestari, Halimatusha’diah
ix
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-084 MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK USIA DINI 494 – 498
MELALUI MEDIA SMART HAFIZ
Nurul Badriyatul Muthoharoh, Nani Mulyani
SR-093 METODE PEMBELAJARAN EDUTAIMENT UNTUK ANAK USIA DINI 548 – 553
DENGAN APLIKASI FLASH
Dian Nazelliana, Yulian Dinihari
x
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
SR-095 PREFERENSI IBU RUMAH TANGGA PADA PRODUK OLAHAN 560 – 565
ORGANIK PILIHAN KELUARGA
Glisina D Rembulan, Michael Christian
xi
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
ABSTRAK
Pengukuran gaya-gaya aerodinamika model sayap dua dimensi (2-D) di terowongan angin
Indonesian Low Speed Tunnel (ILST) dilakukan untuk mengetahui unjuk kerja sayap yang akan
digunakan pada suatu jenis pesawat terbang yang akan dibangun. Data pengujian akan digunakan
untuk menverifikasi suatu nilai desain secara komputasional dengan hasil experimental yang
dilakukan melalui pengujian di terowongan angin. Pengujian dilakukan dengan melakukan
pemodelan bentuk sayap dalam bentuk dua dimensi(2-D) yaitu bentuk sayap(airfoil) dibuat dengan
bentuk dan ukuran yang sama antara ujung satu dengan ujung yang lainnya. Pengukuran gaya
aerodinamika dilakukan dengan metode pengukuran distribusi tekanan di permukaan sayap dari sisi
depan sayap (leading edge) melingkar sampai ke sisi belakang (trailing edge). Tekanan pada
permukaan sayap diukur melalui lubang-lubang yang dihubungkan dengan sensor tekanan yang
merubah besaran fisik tekanan menjadi besaran listrik tegangan arus searah (V-dc) yang kemudian
diproses menjadi koefisien gaya aerodinamika, yaitu koefien gaya angkat (CL), koefisien gaya
hambat (CD) dan momen angguk (CM).
A. PENDAHULUAN
Aerodinamika didefinisikan sebagai dinamika dari gas-gas, khususnya interaksi antara
objek yang bergerak dengan udara sekitarnya (Anderson, 2005). Pengujian aerodinamika
di terowongan angin merupakan salah satu tahapan yang harus dilewati pada proses
pengembangan satu jenis pesawat terbang. Data aerodinamika yang dihasilkan dari
pengujian ini dijadikan data pembanding hasil perhitungan yang dihasilkan dalam phase
perancangan sekaliguss digunakan sebagai data referensi yang digunakan oleh pilot pada
saat menerbangkan pesawat. Peran penting dari data hasil pengujian terowongan angin ini
sangat menentukan gambaran perilaku dan karakteristik dari pesawat yang bersangkutan,
untuk itu ketelitian data yang dihasilkan oleh suaatu pengujian aerodinamika di
terowongan angin harus dijaga dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan.
Beberapa tahap pengujian di terowongan angin harus dilakukan untuk dapat
menghasilkan suatu data lengkap yang menjadi data-data prilaku maupun karakteristik dari
pesawat. Tahap awal pengujian di terowongan angin pada phase pengembangan suatu
pesawat terbang baru adalah melakukan pengujian untuk mengetahui unjuk kerja dan
prilaku sayap pesawat. Sayap pesawat terbang adalah salah satu komponen utama yang
membuat pesawat terbang dapat melayang di udara, disamping mesin pesawat yang
memberikan gaya dorong.
Prilaku dan unjuk kerja sayap ini dapat diketahui dengan melakukan pengujian
aerodinamika di terowongan angin dengan memodelkan sayap tersebut dalam bentuk
model dua dimensi (2-D). Pada pengujian ini, gaya-gaya yang diukur adalah gaya angkat
(lift), gaya hambat (drag) dan momen angguk (pitching moment). Pengukuran gaya dengan
cara melakukan pengukuran distribusi tekanan ini untuk mengatasi permasalahan berat
model yang nilainya melampaui kapasitas timbangan gaya yang dimiliki oleh ILST. Selain
itu dengan metode ini, dapat diketahui besar gaya lokal pada posisi tertentu di model.
430
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
B. METODE PENELITIAN
Dalam pengujian gaya-gaya aerodinamika model sayap 2-D di terowongan angin,
digunaka cara pengukuran gaya dengan metode pengukuran distribusi tekanan pada
permukaan sayap maupun melalui pengukuran ulakan aliran di belakang model uji (wake)
dengan menggunakan wake rake yang diletakkan di belakang model uji (lihat Gambar 3).
Model uji di letakkan pada seksi uji dalam posisi vertikal di atas meja putar seksi uji untuk
pengaturan sudut serangnya. Distribusi tekanan diukur dengan cara membuat lubang-
lubang kecil pada permukaan model uji yang kemudian dihubungkan ke sensor tekanan
melalui selang ataupun pipa kecil. Gambar 1 memperlihatkan penampang sayap dengan
lubang tekanan pada model sayap 2-D dan Gambar 2 memperlihatkan posisi seksional
pada permukaan sayap 2-D.
Lubang-lubang tekanan ini dapat dibuat di beberapa seksional, seperti di bagian
bawah, bagian tengah dan bagian atas dari model. Di dalam seksi uji, model 2-D dipasang
dalam kondisi vertikal dan tegak lurus terhadap aliran udara (lihat Gambar 3). Posisi sudut
serang model uji 2-D diatur dengan menggerakkan meja putar seksi uji yang terdapat pada
bagian lantai dan langit-langit.
Air
Flow
Wake Rake
Gambar 3. Sketsa model uji 2-D dengan wake rake dan profil kecepatan di seksi uji.
431
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
Gaya hambat (drag) diukur dengan cara mengukur ulakan aliran (wake) di belakang
model uji dengan menggunakan pengukur tekanan yang disebut wake rake. Wake rake
adalah deretan probe pengukur tekanan yang disusun berderet horizontal terdiri dari 2
susun (atas dan bawah) untuk menangkap tekanan udara dari ulakan aliran di belakang
model uji. Rake ini di pasang pada alat penggerak yang disebut Traversing Mechanism,
sehingga ulakan aliran udara dari model uji diusahakan selalu menerpa bagian tengah dari
rakeyang mempunyai susunan probe lebih rapat.
Pengukuran distribusi tekanan baik yang berada pada model uji maupun yang berada
di wake rake yang terdiri dari banyak lubang yang jumlahnya dapat mencapai 500 lubang,
dilakukan dengan menggunakan sensor tekanan yang di pasang di dalam electro-
mechanical pressure scanner, yaitu satu alat pemindai yang dapat mengukur 47 lubang
bertekanan dengan menggunakan 1 buah sensor. Ke-47 lubang tersebut dihubungkan
secara mekanis ke sensor tekanan secara berurutan dengan pergerakan pemindaian secara
berputar yang digerakkan oleh stepper motor yang dikendalikan dari sistem pengendali
berbasis komputer. Gambar 4 adalah foto dari pressure scanner yang digunakan di
pengujian model 2-D.
432
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
Pada kondisi sayap pada sudut nilai , dan pada persamaan (1), (2) dan (3)
di atas secara berurutan kemudian dianggap sama dengan koefisien gaya-gaya lift ( ,
drag ( dan pitching moment ( . Pada kondisi pengujian di terowongan angin, sudut
serang sayap ( ) digerakkan dari posisi negatif (minimum) ke sudut positif (maksimum).
Pada kondisi yang demikian, maka besaran gaya aerodinamika harus dihitung dengan
memasukkan efek sudut serang ke dalam persamaan (1) dan (2), kondisi
ini dapat digambarkan dalam bentuk matriks sebagai berikut :
(4)
433
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
bagian sayap maupun di wake rake diukur melalui pressure scanner datanya dibaca dan
dikonversi dari tekanan ke milivolt dengan menggunakan sensor tekanan yang terpasang di
dalam scanner tersebut. Pergerakan scanner dan juga traversing yang mengatur posisi
wake rake dikendalikan dari sistem pengendali yang berbasis komputer.
Data-data pengukuran ini disimpan di komputer Akusisi Data dan dikirim ke
komputer Pengolahan Data untuk diproses menjadi besaran-besaran gaya aerodinamika.
Gambar 6 memperlihatkan diagram pengujian model sayap 2-D di ILST dan pada Gambar
7 model uji sayap 2-D di dalam seksi uji ILST.
Gambar 7 Model sayap 2-D dengan wake rake di dalam seksi uji ILST
Hasil pengujian model sayap 2-D ditampilkan dalam bentuk plot koefisien tekanan
CP, baik plot untuk hasil pengukuran tekanan di sayap maupun hasil pengukuran tekanan di
wake rake, serta plot koefisien gaya-gaya aerodinamika seperti CL, CD dan CM.
(a) (b)
Gambar 8 Plot pengukuran distribusi tekanan (a) di sayap model 2-D dan (b) di wake rake
Gambar 8 (a) memperlihatkan plot distribusi tekanan di model sayap 2-D, sum bu X
adalah posisi lubang baik di permukaan sayap maupun wake rake, sedangkan sumbu Y
adalah nilai koefisien tekanan CP yang diperoleh dari perhitungan data tekanan dengan
menggunakan formula (1) dan (2). Data ini kemudian dijadikan data-data aerodinamika
berupa gaya angkat lift (CL) dan momen angguk pitching (CM) dengan menggunakan
434
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
persamaan (5), (6) dan (7). Plot nilai gaya-gaya aerodinamika dapat dilihat pada Gambar 9.
Dari plot grafik (a) dapat dilihat nilai koefisien gaya angkat (C L) pada sumbu Y dengan
nilai terendah pada sudut serang -10° (sumbu X) sebesar -0,5 dan mencapai kondisi
maksimum pada nilai 1,5 pada sudut +8°. Di atas sudut serang tersebut maka aliran udara
akan mengalami kondisi separasi, yaitu kondisi aliran mulai lepas dari permukaan sayap,
sehingga apabila sudut serangnya bertambah maka sayap akan mengalami stall atau
kehilangan gaya angkat.
Grafik (b) memperlihatkan nilai momen angguk pada sumbu X dan sudut serang pada
sumbu Y, terlihat semakin besar sudut serang, nilai momen angguk semakin negatif yaitu
sama dengan sayap berada pada kondisi stabil, sampai pada sudut serang maksimum yaitu
sayap mulai memasuki posisi kehilangan gaya angkat yang memperlihatkan momen
angguk kembali ke arah positif yaitu ke arah kondisi tidak stabil.
(a) (b)
Gambar 9 Grafik (a) gaya angkat (lift) dan (b) momen angguk (pitching)
Gaya hambat drag (CD) dihitung dari data yang diperoleh dari pengukuran tekanan di
wake rake, besaran nilai drag dihitung dengan persamaan (1) yaitu mengintegrasikan
bidang cekungan yang diperlihatkan pada plot data pengukuran seperti ditunjukkan pada
Gambar 8(b) yang disebabkan karena adanya ulakan aliran di belakang model sayap 2-D.
Bidang ini merupakan momentum loss (kehilangan momentum) dari kecepatan aliran udara
yang indikasinya dapat diketahui dari nilai CP yang lebih kecil dari 1 (CP
435
Seminar Nasional Riset dan Inovasi Teknologi (SEMNAS RISTEK) 2019 UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
P-ISSN:2527-5321: E-ISSN:2527-5941 Jakarta,18 Januari 2019
DAFTAR PUSTAKA
Alan Pope, Jewl B. Barlow & Wiliam H. Rae (1999) Low Speed Wind Tunnel Testing, 3rd
Edition, John Willey&Sons.
Anderson, Jr, John D. (2005). Fundamentals of Aerodynamics. Singapore: Mc GrawHill
Book Company.
Ellen A. Pifer (2012), Measuring Wing Profile Drag Using an Integrating Wake Rake,
Saint Louis University.
I.R.M. Moir, D.N. Foster , D.R. Holt (1972), The Measurement and Analysis of the Profile
Drag of a Wing with a Slotted Flap. Aerodynamics Dept. R.A.E. Farnborough.
Otto de Vries (1987), Equations for the Data Processing of the ILST , NLR the Netherland.
436