Panduan Pelatihan
Isi
Membuat
Bagian Program
Bagian 1
Hlmn 31~38
Benda-benda Uji coba Simulasi
Mesin Program Program
Informasi
Tambahan
Bagian 1
Hlmn 75~80
Contoh
Mode ISO Lampiran
Program
Informasi Hlmn 93~98 Hlmn 101~111 Hlmn 113~116
Tambahan
Bagian 2
Selesai
Hlmn 83~90
Bantuan 77 Subprogram 84
Fungsi
PPU pada Interface
keyboard Pengguna
Menu navigasi Navigasi area
operasi
Sistem
Perubahan Perubahan
Koordinat
Mode MCP mode MCP
Mesin
Axis yang
digerakkan Kata sandi
MCP
Axis yang
Interface
digerakkan
Pengguna
MCP
Axis movement
Titik nol benda kerja (W) awal dari sistem koordinat benda kerja. Langkah 2
Selesai
808D Halaman 7 Pemrograman dan Pengoperasian — Turning
s
Catatan
Isi
Deskripsi Unit
Menyalakan
mesin
Modul ini menjelaskan bagaimana caranya menyalakan mesin dan
mereferensikannya.
Harap perhatikan peraturan eksplisit tentang cara men-
yalakan mesin seperti dijelaskan oleh pabrik pembuat
mesin.
Isi Unit Langkah 1
Mereferensi-
kan mesin
Langkah 2
Selesai
Pastikan Anda melakukan operasi berikut ini!
End
808D Halaman 9 Pemrograman dan Pengoperasian — Turning
Menyalakan
Dan
s
Mereferensikan
URUTAN
Mereferen-
sikan Setelah dinyalakan, mesin harus direfer- Setelah menyelesaikan prosedur
mesin ensikan terlebih dahulu! pereferensian untuk semua axis,
simbol yang sudah direferensikan
Langkah 1 akan ditampilkan di sebelah
pengidentifikasi axis.
Menggerak-
Membuat kan mesin Melaksana
alat dengan roda kan fungsi
tangan M
Mengecek
Kode posisi Memulai
hasil offset
tepian alat spindle
alat
Selesai
Membuat Mengukur
tepian alat alat
Mengisi alat
ke dalam spindle
posisi aktif JOG
URUTAN
Rentang nomor alat yang dapat dibuat dengan Prinsip pemilihan kode dari posisi tepi
Langkah 2 Kode posisi
sistem ini adalah 1 ~ 32000. alat yang benar: Pilihlah kode posisi
tepi alat
Mesin dapat dimuat dengan maksimal 64 alat/128 tepi alat yang sesuai dengan arah titik
tepian alat. alat sebenarnya!
Tekan SK “New tool” pada PPU.
Perhatikan hubungan antara arah titik alat dan arah positif dari axis X dan
axis Z.
Pilih tipe alat yang diperlukan.
Temukan hubungan posisi yang sesuai di dalam gambar di bawah ini dan
masukkan angka di “Edge position”; koordinat merah dalam lingkarang
ungu adalah kode posisi yang dipilih.
Untuk “Alat turning” dan “alat grooving”, 808D mem-
Masukkan “1” pada “Tool No.” berikan 4 tepi (#1~4) yang terlihat pada gambar di
sebelah kiri.
Masukkan “3” pada
“Edge position”. Untuk “alat drilling” dan “tapping tool”, 808D memberi-
kan hanya 1 tepi (#7) yang juga terlihat pada gambar
Pilihan “Edge di sebelah kiri.
position” yang
Catatan: Tidak semua alat mempunyai 8 kode posisi. Semua pilihan terlihat di atas .
benar langsung
menentukan kompen- Perhatikan bahwa arah tip alat disini adalah arah setelah
sasi alat yang benar offset alat yang benar, bukan hanya dalam pemuatan
yang akan dijelaskan alat. Dan kebenaran kode posisi tepi alat langsung mem-
dalam unit berikutnya. pengaruhi kebenaran kompensasi radius tip alat!
Tekan SK “OK” pada PPU Kode tepi alat juga dapat dirubah dalam posisi yang ditunjuk-
kan dalam gambar.
Contoh Pilihan umum kode posisi tepi alat adalah sebagai berikut:
Membuat Sebuah alat harus sudah dibuat dan
tepi alat dipilih sebelum membuat sebuah tepi
alat.
Langkah 1
Gunakan kode “D” untuk mewakili tepi alat. Sistem mengak-
tifkan tepi alat no. 1 sebagai standar di awal.
Tekan tombol “Offset” pada PPU.
→
Tekan SK “Edges” pada PPU.
URUTAN
Lingkaran merah menunjukkan alat aktif aktual dan tepi alat. Lingkaran Tekan tombol“Machine” pada PPU.
ungu menunjukkan berapa banyak tepi alat yang sudah dibuat dan data
yang berhubungan untuk setiap tepi alat. Tekan tombol “JOG” pada MCP.
URUTAN
Langkah 1 :
Panjang ukuran X
Gunakan
tombol
“Handwheel”
pada MCP
dan pilih over-
ride tingkat
umpan yang
tepat untuk
menggerak- Gerakkan langsung ke titik nol.
kan alat ke
X0.
URUTAN
Langkah 2 :
Panjang yang diatur Z Masukkan “0” dalam “Z0”
(Ini jarak antara titik alat dan titik nol)
Tekan SK “Set length Z” pada
PPU.
Gunakan
tombol
“Handwheel”
pada MCP
dan pilih over-
ride tingkat
umpan yang
tepat untuk
menggerak-
kan alat ke Gerakkan langsung ke titik nol.
Z0.
Tekan tombol “Machine” pada PPU. Tekan tombol Machine” pada PPU.
URUTAN
Hasil offset
alat ujicoba
Selesai
URUTAN
Tekan tombol pelintasan axis untuk Masukkan nomor alat “1” dalam “T”.
menggerakkan alat ke posisi penga-
turan yang diperlukan dalam axis Z. Atur “Save in” sebagai“G54” (atau offset lain).
URUTAN
N70 T3 D1
Menyunting Alat dan Mengontrol Fungsi T,F,S
Program gerakan N75 S3000 M3 G95 F0.2
spindel
N80 G00 X105 Z-25
Data geometri / gerakan N85 G01 X90
Sistem N90 X105
Tindakan di Mengatur
Imperial penundaan N95 G00 SUPA X300 Z50 D0
sudut Kembali ke penggantian alat
dan Metrik dlm program
M30
Posisi akhir/henti
Selesai
TEORI DASAR
Langkah 4 1
Membuat Urutan berikut ini harus diikuti untuk membuat
program Anda dapat
bagian program: memilih
“New” atau
“New direc-
Langkah 1 tory”.
Program dapat Pilih “New”
dibuat dengan untuk mem-
“program manager”. buat pro-
Anda dapat gram.
memilihnya dengan
menggunakan 2
tombol yang terletak Pilih “New
pada PPU. directoryun-
tuk mem-
buat se-
buah file
Langkah 2
Langkah 5
Pilih NC sebagai lokasi penyimpanan
untuk program. Program hanya dapat
dibuat di dalam NC. Sekarang
program
terbuka
Langkah 3 dan dapat
disunting.
Buatlah
program baru
dengan SK
“New” pada
sebelah kanan Setelah penyuntingan sistem akan menyimpan secara otomatis.
PPU.
Selesai
TEORI DASAR
Menyunting Inci
program dan mm
Program yang ditunjukkan dalam G71 Kembali ke penggantian alat N5 G17 G90 G54 G71
penyunting dapat dibuat dan disunting Dengan G71
dengan tombol yang tepat. pada kepala, Fungsi T,F,S N10 T1 D1
data geometri N15 S5000 M3 G95 F0.3
akan berada N20 G00 X100 Z1
dalam sistem Data geometri / gerakan
N25 G01 X-0.5
unit metrik,
N30 Z2
tingkat umpan
Kembali ke penggantian alat N35 G00 X200 Z50
dalam sistem
metrik standar.
TEORI DASAR
Atau
N5 G17 G90 G54 G71 G91 N5 G17 G90 G54 G70
G54 G55 G56 G57 Pemosisian relatif:
X0 Z50
G58 G59 N10 T1 D1 Dengan G91 Anda
Dengan G500=0, G54 Z N10 T1 D1
N15 S5000 M3 G95 F0.3 dapat menambahkan
offset untuk benda N20 G00 X0 Z5 N15 S5000 M3 G95 F0.3
nilai meningkat (data
kerja dapat G54 X N25 G01 Z-5 N20 G00 X3.93 Z0.196
G91 yang sudah
disimpan di dalam N30 Z5 N25 G01 G91 Z-0.787
N35 G00 Z50 X100
ditentukan adalah
offset benda kerja pemosisian relatif N30 Z0.196
G54. menggunakan posisi N35 G00 G90 Z19.68 X10
TEORI DASAR
TEORI DASAR
Tindakan
pada sudut
Pengaktifan/
penonaktifan
kompensasi radius
alat pada saat
mengerjakan kontur
komponen.
Dengan G41/G42,
kompensasi radius
dari alat akan selesai
dalam arah pelintasan.
G41:Kompensasi ke
kiri.
G42:Kompensasi ke
G41 → Arah di G42 → di sepanjang
sepanjang gerakan gerakan alat, alat
kanan. alat, alat selalu selalu berada di
berada di sebelah sebelah kanan
G40:Kompensasi kiri kontur. kontur.
radius dapat
dinonaktifkan .
Tanda panah
mengindikasikan arah
gerakan alat di
sepanjang kontur
TEORI DASAR
Turning
lingkaran dan I
lengkungan
Tentukan radius T1 D1 X
Dua tipe umum untuk menentukan lingkaran K = kenaikan relatif yang ditentukan dari titik awal ke titik pusat dalam Z
dan lengkungan:
G2 = menentukan arah lingkaran dalam arah pelintasan = G2 searah jarum jam
①:G02/G03 X_Z_I_k_;
②:G02/G03 X_Z_CR=_; G3 = menentukan arah lingkaran dalam arah pelintasan = G3 berlawanan arah
jarum jam
Lengkungan ≤180º,CR adalah nomor positif
Lengkungan >180º,CR adalah nomor negatif
TEORI DASAR
Bergerak
ke posisi Mengontrol
tetap spindel
Menggunakan kode N5 G17 G90 G500 G71 Fungsi berikut dapat digunakan untuk N5 G17 G90 G500 G71
G74, mesin dapat mempengaruhi pengoperasian spindel:
N10 T1 D1 N10 T1 D1
bergerak ke arah titik
N15 S5000 M3 G95 F0.3 N15 S5000 M3 G95 F0.3
referensi secara N20 G00 X50 Z5
M3 melaju ke kecepatan
N20 G00 X50 Z5
otomatis. N25 G01 Z-5 terprogram searah jarum jam . N25 G01 Z-5
N30 Z5 N30 M5
;
N35 G74 X=0 titik referensi M4 melaju ke kecepatan terprogram N35 Z5 M4
N40 M5
berlawanan arah jarum jam.
N45 M19
N50 G00 X200 Z50
M5 memperlambat spindel untuk
berhenti .
Menggunakan kode N5 G17 G90 G500 G71 M19 mengarahkan spindel ke posisi siku
tertentu.
G75, mesin dapat
bergerak ke posisi N10 T1 D1
N15 S5000 M3 G95 F0.3 Mengatur
tetap yang N20 G00 X50 Z5 penundaan
ditentukan oleh N25 G01 Z-5 pada program
pembuat mesin N30 Z5 N5 G17 G90 G500 G71
secara otomatis ;
N35 G74 Z=0 titik reference
;
N40 G75 X=0 titik tetap
G04 dapat digunakan untuk
menunda gerakan alat selama
N10 T1 D1
N15 S5000 M3 G95 F0.3
pengoperasian N20 G00 X50 Z5
N25 G01 Z-5
G04 F5: program menunda selama 5 N30 G04 F5
detik. N35 Z5 M4
N40 M5
Ini membuat permukaan benda kerja N45 M19
lebih halus. N35 G00 X200 Z50
Parameter yang
Drilling Selesai berhubungan
lubang dapat diatur pada
tengah
layar.
TEORI DASAR
Dengan memilih SK “Attach contour”, data milling kontur dapat dimasukkan Setelah membuka jendela pengaturan data kontur, harap membuat pe-
dalam file program utama di belakang perintah M30. Anda dapat menyunting ngaturan berikut:
dan mengubahnya apabila sudah dipilih. Urutannya adalah sebagai berikut:
TEORI DASAR
TEORI DASAR
N170 CYCLE95( "DEMO:DEMO_E", 2.5, 0.2 , 0.1 , 0.15 , 0.35 , 0.2 , 0.15 , 9 , , ,) MID=2.5 Kedalaman umpan maksimal 2.5 mm
TEORI DASAR
;*************CONTOUR************
DEMO:
TEORI DASAR
Grooving
Siklus tersebut
dapat ditemukan
dan dibuatkan
Pilih “Groove”
menggunakan SK
vertikal dan buat
parameter siklus
tersebut berdasar-
kan kebutuhan.
Pemrograman dan Pengoperasian — Turning Halaman 46 808D
Membuat
Bagian
Program
s
Bagian 2
TEORI DASAR
TEORI DASAR
Dengan SK “OK”,
Pemotongan
ulir
pengaturan akan
diaktifkan dan
siklus dan data
Cara termudah yang dipilih akan
untuk memotong ditransfer ke
ulir adalah dengan bagian program
menggunakan secara otomatis
siklus CYCLE99 seperti yang ditun-
jukkan di bawah
Siklus tersebut ini.
dapat ditemukan
dan dibuatkan Mesin akan memo-
parameternya tong ulir pada
dengan SK “Turn”. posisi yang sudah
diberikan dalam
siklus.
→
Pilih “Thread” dan
“Thread long.”
dengan meng-
gunakan SK verti-
kal dan buat pa-
rameter siklusnya
sesuai kebutuhan.
TEORI DASAR
VARI=300103 Pemesinan secara eksternal, sesi penyi- Untuk parameter lain, harap
langan konstan mengacu kepada manual
standar
TEORI DASAR
Siklus relevan DP=-5 Posisi koordinat dari kedalaman drilling akhir yaitu -5 mm
sekarang dapat dite- (absolut)
mukan dengan SK
vertikal. DTB=0.5 Waktu tunda 0.5 detik pada kedalaman drilling akhir
→
Pilih “Center drilling”
dengan menggunakan
SK vertikal, dan
kemudian pilih
“Center drilling” dan
buat parameter siklus
sesuai kebutuhan.
TEORI DASAR
→
Pilih “Center drilling”
dengan mengguna-
kan SK vertikal dan
dibuat parameter
siklusnya sesuai
kebutuhan.
TEORI DASAR
Dengan SK “OK”,
Tapping pengaturannya diaktifkan
dan siklus dan data yang
dipilih akan ditransfer ke
Cara termudah bagian program secara
untuk membuat ulir otomatis seperti yang
pada lubang adalah ditunjukkan di bawah ini.
dengan Apabila tidak ada operasi
menggunakan lain, mesin akan drilling
CYCLE84:
lubangnya pada posisi
pegangan ulir padat
CYCLE840: dengan saat itu.
pegangan ulir
apung.
Siklus dapat
ditemukan dan
dibuatkan
parameternya
Siklus relevan
dapat ditemukan
dengan SK vertikal
→
Pilih “Thread”
menggunakan SK
vertikal kemudian
pilih “Rigid tapping.”
dan buat parameter
siklusnya sesuai
kebutuhan.
TEORI DASAR
MPIT=12 Jarak ulir sama dengan nilai yang sesuai Negative value→rotate
(value range:M3~M48) dengan ukuran ulir M12 thread left
Data dalam SST dan SST1 mengontrol kecepatan spindel dan posisi umpan axis Z
secara sinkron.
Selama pelaksanaan CYCLE 84 saklar override tingkat umpan dan penghentian siklus
(penjagaan umpan) tidak aktif.
Untuk penjelasan RTP, RFP, SDIS, DP dan DTB, harap lihat halaman 50
TEORI DASAR
Dengan SK “OK”,
Pemotongan pengaturan diaktifkan
dan data dan siklus
yang dipilih akan
Cara termudah ditransfer ke bagian
untuk memotong program secara
sebuah komponen otomatis seperti yang
adalah dengan ditunjukkan di bawah
menggunakan ini.
CYCLE92. Mesin akan
Siklus dapat memotong komponen
ditemukan dan pada posisi yang
dibuatkan ditentukan di dalam
parameternya
dengan
menggunakan SK
Siklus relevan
dapat ditemukan
dengan SK
vertikal.
Pilih “Cutoff”
menggunakan SK
vertikal dan
buatkan parameter
sesuai kebutuhan.
TEORI DASAR
Langkah 1
Simulasi
program
(axis tidak
bergerak)
Selesai
URUTAN
Langkah 2 第步3
Langkah 3
Isi unit
Pelaksan
aan Pro-
gram
Dry Run
URUTAN
Sebelum melaksanakan “Dry Run’, harap me- Tekan tombol “Machine” pada PPU.
ngubah nilai offset dengan benar untuk ukuran
Dry Run
benda kerja yang sebenarnya untuk menghin-
dari memotong benda kerja yang sebenarnya Tekan SK “Prog. cont.” pada PPU.
selama proses dry run dan menghindari ba-
haya yang tidak perlu!
Tekan SK “Dry run tingkat umpan” pada
Catatan: operasi berikut berdasarkan “program execution” yang telah selesai.
Isi URUTAN
Deskripsi unit
Penghitung Pastikan mesin sudah direferensikan
Waktu sebelum pemesinan benda kerja!
Unit ini menjelaskan tentang bagaimana menggunakan fungsi penghi-
tung waktu dan bagaimana memesinkan benda dan pengaturan kompen-
sasi untuk keausan alat.
Langkah 1
Isi unit
Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Keausan
Alat
Selesai
URUTAN
Atur programnya
“Remaining time” menunjukkan sisa dalam status
waktu sebelum program berakhir. siap untuk
digunakan
seperti yang
The “Remaining time” hanya dapat dihitung ditunjukkan di
Langkah 2 setelah pelaksanaan siklus bagian program sebelah kiri
telah berhasil. sesuai dengan
urutan “program
execution”.
Pilih “Yes” atau “No” untuk memutuskan
apakah akan mengaktifkan penghitung Lakukan
(tekan tombol “Select” untuk mengak- tindakan
tifkan pilihan) pencegahan
Masukkan jumlah benda kerja yang Pastikan hanya mode “AUTO” dan “ROV” yang
ingin Anda mesinkan dalam “Required”. aktif.
Catatan: Fungsi M01 → program akan berhenti pada
“Actual” menunjukkan jumlah benda
kerja yang sudah dimesinkan.
Pastikan bahwa override tingkat umpan pada MCP
adalah 0%!
URUTAN
Langkah 2
Keausan Kompensasi keausan alat harus mem-
alat bedakan arah kompensasi dengan je- Atur parameter keausan panjang alat axis X dalam “Length X”, lam-
las! bangnya menentukan arah kompensasi keausan.
Atur parameter keausan panjang alat axis Z dalam “Length Z”, lam-
Langkah 1 bangnya menentukan arah kompensasi keausan.
Nilai positif: alat menjauh dari benda kerja
Tekan tombol “Offset” pada PPU. Nilai negatif: alat mendekat ke benda kerja
Isi URUTAN
Deskripsi unit
Block
Unit ini menjelaskan tentang bagaimana bagian program setelah sebuah search
alat telah diubah karena rusak, atau pemesinan ulang harus dikerjakan.
Tekan tombol “Machine” pada PPU.
URUTAN
Tekan SK “Back” pada PPU. Tekan tombol “CYCLE START” pada MCP untuk
melaksanakan program.
Isi URUTAN
Selesai
parameter
R
Perubahan
Waktu Tekan SK “Save” pada PPU.
URUTAN
Langkah 2 Transfer sebuah bagian program ke sebuah PC dari PPU. Anda dapat meneruskan mengirim bagian program tersebut.
URUTAN
Gunakan “Cursor + Select” untuk memilih bagian program Bantuan online dari manual Siemens akan muncul.
yang diperlukan. Program terpilih akan ditandai. +
URUTAN
Parameter aritmatika digunakan dalam bagian program untuk penentuan Tekan SK “R var.” pada PPU.
nilai, dan juga untuk beberapa perhitungan nilai yang penting. Nilai-nilai
yang diperlukan dapat diatur atau dihitung oleh sistem kontrol selama N10 G18 G90 G54
pelaksanaan program. Beberapa fungsi aritmatika umum ditunjukkan di N20 T1 D1
bawah ini: N30 S2500 M03 M08
N40 G00 X-10.0 Z10
Parameter Aritmetika Arti N50 R1=0 R2=0 R3=0
+ Penambahan N60 STOPRE
- Pengurangan N70 M00
* Perkalian N80 R1=1
/ Pembagian N90 STOPRE
= Sama dengan N100 M00
Sin() Sinus N110 R2=2
COS () Kosinus N120 STOPRE
TAN() Tangen N130 M00
ASIN() Arcsin N140 R3=R1+R2
ACOS() Arccosine N150 STOPRE
ATAN2(,) Arctangen2 N160 G00 X=R3
SQRT() akar pangkat dua N170 M30
ABS() Nilai absolut
Catatan:
Praproses berhenti
Pemrograman perintah STOPRE di dalam sebuah blok akan
menghentikan praproses blok dan buffering. Blok berikut tidak akan
dikerjakan sampai semua praproses dan blok yan disimpan telah
dikerjakan secara penuh. Blok sebelumnya dihentikan dalam
penghentian pasti (begitu juga dengan G9).
URUTAN
Anda dapat mengubah waktu pada kontrol bila Tekan SK “OK” pada PPU.
Perubahan
dierlukan ketika jam berubah dari musim panas ke
waktu
musim dingin.
URUTAN
Tekan SK “OK” pada PPU. Tahapan transmisi M40, M41, M42, M43, M44 and M45 tersedia.
Contoh:
If the operator is manually selecting the gear stage in the part program, it
is the operator’s responsibility to select the correct gear stage according
Penggantian to the required speed.
transmisi
Isi URUTAN
Sub Lompatan
program Program
Koordinat Lewatan
Polar Program
URUTAN
Sub
Fungsi M/H
program
URUTAN
Urutan
Program utama Koordinat
Polar
Program utama 123
...
URUTAN
G110 Penjelasan poros relatif terhadap posisi setpoint yang terakhir Offset
diprogram benda kerja
(di dalam plane, misalnya dengan G18: Z/X) tambahan
(saat menggunakan G110, harap selalu gunakan posisi alat saat
itu sebagai titik referensi untuk merinci poros baru)
G111 penjelasan poros relatif terhadap asal sistem koordinat benda kerja Offset benda kerja yang dapat diprogram TRANS dan ATRANS dapat
saat itu (dalam plane, misalnya dengan G18: Z/X) digunakan dalam kasus berikut:
G112 penjelasan poros, relatif terhadap poros sedang digunakan;
mempertahankan plane • Untuk bentuk/penyusunan saat itu dalam beragam posisi pada benda
kerja
Contoh pemrograman • Pada saat memilih titik referensi baru untuk pendimensian
N10 G18 ; plane Z/X
N20 G111 X17 Z36 ; Koordinat poros dalam sistem benda kerja This results in the current workpiece coordinate system.
saat ituY TRANS XY ZY ; Offset yang dapat diprogram (absolut)
N80 G112 AP=45 RP=27.8 ; Poros baru, relatif terhadap poros terakhir ATRANS XY ZY ; Offset yang dapat diprogram, tambahan untuk offset
sebagai koordinat polar yang sudah ada (meningkat)
N90 ... AP=12.5 RP=47.679 ; Koordinat polar TRANS ; Tanpa nilai, menghapus perintah-perintah lama untuk
N100 ... AP=26.3 RP=7.344 Z4 ; koordinat polar dan axis Z (= koordinat offset
silinder)
Contoh pemrograman
N20 TRANS X20.0 Z15.0 Offset yang dapat diprogram
L10 panggilan subprogram
Trans XY Z...
URUTAN
Lompatan
Penyekalaan
program
Sebuah faktor skala dapat diprogram untuk semua axis dengan SCALE, Program NC memproses blok mereka di dalam urutan dimana mereka
ASCALE. Jalurnya diperbesar atau diperkecil oleh faktor ini di dalam axis diatur ketika mereka dituliskan. Urutan pemrosesan dapat diubah dengan
yang dijelaskan. Sistem yang diatur koordinat saat itu digunakan sebagai mengenalkan lompatan program. Tujuan lompatan bisa pada sebuah blok
referensi untuk perubahan skala. dengan label atau dengan nomor blok. Blok ini dapat ditempatkan di
dalam program. Perintah lompatan tanpa syarat memerlukan blok
SCALE XY ZY ; Offset putaran yang diprogram (absolut) terpisah.
ASCALE XY ZY ; Offset yang diprogram, tambahan untuk offset yang
sudah ada (meningkat) GOTOF+label : Lompat ke depan (dalam arah blok akhir dari program)
GOTOB+label : Lompat ke belakang (dalam arah blok awal dari program)
Apabila sebuah program berisi SCALE atau ASCALE, program ini harus Label : Nama dari rangkaian urutan terpilih (singkatan dari blok
diprogram dalam blok terpisah. program lompatan) atau nomor blok
Contoh pemrograman
N10 G17
N20 SCALE X2.0 Z2.0 ; Kontur diperbesar dua kali dalam X dan Z
L10 Pemanggilan subprogram
URUTAN
Pelaksanaan program
Lewatan
Program
N10 G0 X...Z...
...
Metode 1
...
N5 G90 G500 G71
N40 GOTOF LABEL0; lompat ke label LABEL0
kode “;”
N10 T1 D1 M6
Y
Dengan menggunakan
N15 S3000 M3 G94 F300
kode “;” pada awal blok N20 G00 X50 Z5
... dapat melewatkan N25 G01 Z-20
N70 LABEL0: R1=R2+R3 urutan ini. “;” dapat N30 Z5
juga digunakan untuk ...
N80 GOTOF LABEL1; lompat ke label LABEL1 N85 T2 D1 M6 ; change tools
menambah keterangan
N90 LABLE2: pada blok. N90 S3000 M3 G94 F300
; N95 G00 X60 Z10
Lihat gambar di sebe-
M30; program selesai ...
lah kanan untuk contoh
N110 LABEL1: penggunaan.
...
URUTAN
Metode 2
Kalkulator
Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Tekan tombol “Auto” pada MCP. Anda dapat menggunakan kalkulator untuk menghitung elemen kontur,
Nilai dalam penyunting program, offset alat dan offset benda kerja dan
Tekan SK “Prog cont.” pada PPU. memasukkan hasil pada layar.
URUTAN
Isi GAMBAR
Isi unit
Program
turning 1
Program
turning 2
End
Proses pemesinan
N10 G00 G90 G95 G40 G71 N10 tingkat umpan spindel dalam mm/r CON1: Program ini merupakan informasi
N20 atur batas atas spindle 4500 r/min ;#7__DlgK penjelasan kontur dimulai -
N20 LIMS=4500 Jangan dirubah!;*GP*;*RO*;*HD* keterangan tambahan yang dibuat
N30
N30 T1 D1
; ======Mulai turning muka ====== G18 G90 DIAMON;*GP* oleh sistem secara otomatis setelah
; =======Mulai turning muka G0 Z0 X16 ;*GP* menyelesaikan pemrograman dari
N40 kecepatan potong konstan 250 G1 Z-2 X20 ;*GP*
====== m/min Z-20 ;*GP* pemotongan kasar CYCLE95 dan
N40 G96 S250 M03 M08 N50 X35 RND=2 ;*GP* tidak mempengaruhi pelaksanaan
N50 G00 X60 Z0 N60 tingkat umpan 0.35 mm/r Z-50 RND=2 ;*GP* sistem.
N70 X55 CHR=2 ;*GP*
N60 G01 X-2 F0.35 N80 Z-70 ;*GP*
N70 G00 Z2 ; ======Akhir turning muka ====== ;CON,V64,2,0.0000,6,6,MST:1,2,AX:Z,X,K,I;*G
N80 G00 X60 ; =====Mulai roughing turning P*;*RO*;*HD*
;S,EX:0,EY:16,ASE:0;*GP*;*RO*;*HD*
; ======Akhir turning muka ====== kontur tanpa potong belakang ====== ;LA,EX:-2,EY:20;*GP*;*RO*;*HD*
; =====Mulai roughing turning N90 kedalaman maksimal umpan 1.5 ;LL,EX:-20;*GP*;*RO*;*HD*
kontur tanpa potong belakang mm, Tunjangan finishing axis vertikal 0.2 ;LU,EY:35;*GP*;*RO*;*HD*
mm, Tunjangan finishing axis horisontal ;R,RROUND:2;*GP*;*RO*;*HD*
====== ;LL,DEX:-30;*GP*;*RO*;*HD*
0.1 mm, tingkat umpan roughing 0.5 mm/r,
N90 CYCLE95( "CON1:CON1_E", umpan di sepanjang arah negatif axis Z ;R,RROUND:2;*GP*;*RO*;*HD*
1.5, 0.2, 0.1, , 0.5, 0.3, 0.2, 9, , , ) untuk melakukan pemesinan lengkap . ;LU,EY:55;*GP*;*RO*;*HD*
N100 ;F,LFASE:2;*GP*;*RO*;*HD*
;LL,EX:-70;*GP*;*RO*;*HD*
N100 T2 D1 N110 kecepatan potong konstan 250 m/
;#akhir penjelasan kontur– jangan
min dirubah!;*GP*;*RO*;*HD*
N110 G96 S250 M03 M08 ; ;======Mulai roughing turning CON1_E:;********CONTOUR ************
;====Mulai roughing turning kontur dengan potong belakang ====
kontur dengan potong belakang N120 kedalaman maksimal umpan 0.5 CON2:
==== ;#7__DlgK penjelasan kontur dimulai -
mm, Tunjangan finishing kontur 0.2 mm,
Jangan dirubah!;*GP*;*RO*;*HD*
N120 CYCLE95( "CON2:CON2_E", tingkat umpan 0.3 mm/r dengan potong G18 G90 DIAMON;*GP*
0.5, , , 0.2, 0.4, 0.3, 0.2, 9, , belakang, tingkat umpan penyelesaian G0 Z-22.5 X35 ;*GP*
0.2 mm/r, umpan di sepanjang arah nega- G2 Z-47.5 K=AC(-35) I=AC(89.544) ;*GP*
,) tif dari axis Z untuk melakukan pemesinan G1 Z-49.5 ;*GP*
N130 M30 lengkap. ;CON,V64,2,0.0000,1,1,MST:1,2,AX:Z,X,K,I;*G
N130 P*;*RO*;*HD*
;S,EX:-22.5,EY:35,ASE:0;*GP*;*RO*;*HD*
;ACW,DIA:0/235,DEX:-
25,DEY:0,RAD:30;*GP*;*RO*;*HD*
;LL,DEX:-2;*GP*;*RO*;*HD*
;#akhir penjelasan kontur– jangan
dirubah!;*GP*;*RO*;*HD*
CON2_E:;******* CONTOUR ENDS ************
N10 G54 G00 G90 G95 G40 G71 N10 tingkat umpan spindel dalam mm/r
Program Pastikan semua persiapan dan pengu- N20 LIMS=4500 N20 atur batas atas spindel 4500 r/min
N30 T1 D1 N30
turning 2 kuran keselamatan sudah dilakukan
! N40 G96 S250 M03 M08 N40 kecepatan potong konstan 250 m/
sebelum pemesinan ; ======Mulai turning muka======= min
; =======Mulai turning muka======
N50 G00 X35 Z0 N50
N60 G01 X-2 F0.35 N60 tingkat umpan 0.35 mm/r
N70 G00 Z2 N70
N80 G00 X35 N80
; ======Akhir turning muka======= ; ======Akhir turning muka=======
N90 T13 D1 N90
; =========Mulai drilling========== ; =========Mulai drilling==========
N100 G95 S1000 M4 G17 N100 kecepatan spindle 1000 r/min,
N110 G00 Z1 X0 plane X/Y
N110
N120 CYCLE83 ( 10, 0, 2, -23, 0, N120
-10, , 5, , , 1, 0, 1, 5, 0, , 0 ) N130 pilih plane Z/X
N130 G18 ; ==========Akhir drilling=========
; =========Akhir drilling========== N140
N140 T10 D1 ; ==Mulai roughing turning kontur==
; ==Mulai roughing turning kontur== N150 kedalaman umpan maksimal 1.5
mm, tunjangan penyelesaian axis vertikal
N150 CYCLE95( "CON1:CON1_E", 0.2 mm, tunjangan penyelesaian axis
1.5, 0.2, 0.1, , 0.5, 0.3, 0.2, 11, , , ) horisontal 0.1 mm, tingkat umpan rough-
ing 0.5 mm/r, tingkat umpan 0.3 mm/r
; ==Akhir roughing turning kontur=== dengan potong belakang , tingkat umpan
N160 T110 D1 penyelesaian 0.2 mm/r, feed umpan di
N170 G96 S250 M03 M08 sepanjang arah positif axis Z untuk mela-
kukan pemesinan lengkap
N180 G00 Z1 X0 ; ==Akhir roughing turning kontur===
N190 G1 F0.3 Z-17 N160
Informasi alat: ; ======Mulai grooving=======
N170 kecepatan potong konstan 250 m/
min
T1 Alat turning D0.8 N200 CYCLE93( 16, -17, 4, 3, , , , N180
T10 Alat turning D0.8 , , , , , , 1, , 13, ) N190 tingkat umpan 0.3 mm/r
T13 Alat Drilling D10 ; =======Mulai grooving======
; =======Akhir grooving=======
T110 Alat Grooving D0.2 N200 titik awal pembuatan alur (X16,Z-
N210 M30 17), lebar alur 4 mm, kedalaman 3 mm,
Lebar ujung alat 3
kedalaman umpan 1 mm, tentukan sudut
terbalik dengan CHR.
; =======Akhir grooving=======
N210 M30
Efek Aktual
808D Halaman 95 Pemrograman dan Pengoperasian — Turning
Contoh s
Program
Proses pemesinan
N10 G00 G90 G95 G40 G71 N10 tingkat umpan spindel dalam mm/r
N20 atur batas atas spindel 4500 r/min
Program Bagian siklus dalam program diambil N20 LIMS=4500 ; ===Mulai roughing turning kontur===
sebagai contoh dalam bagian 5, ;==Mulai roughing turning kontur== N30
turning 3 N30 T1 D1 ;ROUGH TURN N40 kecepatan potong konstan 250 m/min
”Membuat bagian program Bagian 2“! N50 tingkat umpan is 0.35 mm/r
N40 G96 S250 M03 M08
N50 G00 X52.0 Z0.1 N60
N70
N60 G01 X-2.0 F0.35 N80 kedalaman maksimal umpan 2.5 mm,
N70 G00 X52.0 Z2.0 tunjangan penyelesaian axis vertikal 0.2 mm,
N80 CYCLE95( "DEMO:DEMO_E", tunjangan penyelesaian axis horisontal 0.1
mm, tunjangan pe-nyelesaian kontur 0.15
2.5, 0.2, 0.1, 0.15, 0.35, 0.2, 0.15, mm, roughing tingkat umpan 0.35 mm/r,
9, , , ) tingkat umpan 0.2 mm/r dengan potong
N90 G00 G40 X500.0 Z500.0 belakang, umpan di sepanjang arah negatif
N100 M01 axis Z untuk melakukan pemesinan lengkap.
;=Mulai penyelesaian turning kon- N90 G40→batalkan kompensasi radius alat
N100 tunda penggantian alat
tur = ;==Mulai penyelesaian turning kontur ==
N110 T2 D1 ;FINISH TURN N110
N120
N120 G96 S350 M03 M08 N130
N130 G00 X22.0 Z0.0 N140
N140 G01 X-2.0 F0.15 N150
N150 G00 Z2.0 N160
N170 penyelesaian tingkat umpan 0.15
N160 X52.0 mm/min, umpan di sepanjang arah negative
N170 CYCLE95( "DEMO:DEMO_E", axis Z untuk melakukan pemesinan lengkap.
N180
, , N190
, , , , 0.15, 5, , , ) ; =====Mulai pembuatan alur=======
N180 G00 G40 X500.0 Z500.0 N200
N210
N190 M01 N220
; ====Mulai pembuatan alur==== N230 titik awal grooving X30,Y-30.5), lebar
alur 7mm, kedalaman 5 mm, sudut antara
Informasi alat: N200 T3 D1 ;GROOVE kontur dan axis Z 0º, alur tunjangan penye-
N210 G96 S200 M03 M08 lesaian bawah 0.2 mm, sudut antara dua sisi
T1 Alat turning D0.8 T5 Alat grooving D0.2 tengah alur dan axis X 0º, tunjangan penye-
N220 G00 X55.0 Z0. lesaian muka gigi 0.1 mm, kedalaman
Lebar ujung alat 3
T2 Alat turning D0.8 T6 Alat drilling D10 N230 CYCLE93( 30, -30.5, 7, 5, 0, umpan 2.5 mm, jeda 0.5 detik di dasar alur,
0, 0, 1, 1, , 0, 0.2, 0.1, 2.5, 0.5, tentukan sudut terbalik dengan memasukkan
T3 Alat grooving D0.2
panjang sisi (metode CHR).
Lebar ujung alat 2 T7 Alat drilling D10 11, ) N240
T4 Alat turning D0.8 T8 Tap D12 N240 G00 G40 X500.0 Z500.0 N250
N250 M01 ; =========Akhir grooving======
; =======Akhir grooving=======
808D Halaman 97 Pemrograman dan Pengoperasian — Turning
Contoh s
Program
Proses pemesinan
Penjelasan
kode ISO
Transfer dan
operasi
program ISO
Selesai
TEORI DASAR
G98:Spindle dalam mm/ M3 S2000; putaran spindle Kode G02 dan G03
min G98 F500 G01 X100;tingkat umpan G02 interpolasi melingkar CW
500 mm/min Jalur gerak: titik awal→titik akhir
G99:Spindle dalam mm/r G92 X50 W-20 F2 ;F adalah kepala CW (sistem koordinat alat be-
thread lakang)/ CCW (sistem koordinat
G80:Batalkan siklus tetap G04 X2.0 ;tunda 2 detik alat depan)
G99 G01 U10 F0.01 ;tingkat umpan G03 interpolasi melingkar CCW
Jeda fungsi G04 0.01 mm/r
G04 X5.0→diam 5 detik Jalur gerak: titik awal→titik akhir
G00 G80 Z50 M30 ; batalkan siklus ini CCW (sistem koordinat alat be-
G04 P5→diam 5 mili detik
M5 ; stop putaran spindle lakang)/ CW (sistem koordinat alat
M30 depan)
Fungsi alat kode T Anda dapat menentukan titik akhir
lingkaran dalam tujuan X/Z berijkut
Kode T punya dua fungsi: untuk keduanya. Anda juga dapat
①→ubah otomatis menjelaskan radius lingkaran den-
②→laksanakan offset alat gan meningkat I, K atau gunakan
parameter R untuk merinci radius
secara langsung.
Bentuk kode T ∆∆ OO
∆∆: Ketika menentukan radius ling-
Masukkan nomor alat target karan dengan parameter R
OO:
Masukkan nomor offset alat Lingkaran kurang dari 180°
dianggap nilai positif G02 X6.0
Y2.0 R50.0
Catatan: pada saat meng-
gunakan G291 untuk men-
gaktifkan mode ISO, Anda Lingkaran lebih besar dari 180°
harus mengatur data mesin dianggap nilai negatif G02 X6.0
MD10890=0, atau jalur alat Y2.0 R-50.0
tidak dapat diimplementasi-
kan.
808D Halaman 103 Pemrograman dan Pengoperasian — Turning
s
Mode ISO
TEORI DASAR
Huruf-huruf yang sering digunakan dari kode siklus tetap khas dalam mode ISO Pengenalan singkat dari kode siklus tetap khas dalam mode ISO.
P. Penjelasan Unit Catatan dan rentang Untuk arti huruf ketika memprogram siklus tetap khas, harap
yang berlaku
mengacu pada gambar di sebelah kiri!
X/Z nilai koordinat absolut titik akhir potong X/Z mm G90 / G94 / G74
G75 / G92 / G76
G90 siklus pemotongan shaft G90 contoh contoh:
Perbedaan koordinat absolut antara titik mm G90 / G94 / G74
awal dan titik akhir pada X/Z G75 / G92 / G76 Struktur pemrograman:
U/W O0002;
mm G73 M3 S300 G0 X130 Z3
penarikan alat/tunjangan penyelesaian X/Z
Pemotongan silinder G90 X120 Z-110 F200 A→D, Φ120 potong
Radius – perbedaan antara titik awal dan G90 / G94 / G92 G90 X / U—Z / W—F; X110 Z-30
titik akhir X100 A→B, Φ60 potong,
Pemotongan cone X90 dibagi 6 kali,
R Masing-masing radial/poros (axis X/Z) mm G71 / G72 / G74 / G75 G90 X / U—Z / W—R—F; X80 setiap umpan dlm 10
penarikan alat e mm
G73 X70
waktu pemotongan d Catatan:Harap ikuti struktur X60
Penyelesaian thread d / cone thread i mm G76 yang ditentukan ketika melaku- G0 X120 Z-30
kan pemrograman! G90 X120 Z-44 R-7.5 F150
siklus potong radial tunggal pada axis X ∆i 0.001mm G74 Z-56 R-15 B→C, potong cone
Z-68 R-22.5 dibagi empat kali
Umpan pada axis X ∆i 0.001mm G75 Z-80 R-30
P
waktu turning penyelesaian thread m / time / 0.1 times G76
panjang retraksi thread r thread lead /
0.001mm
sudut antara dua thread yang berdekatan
dengan gigi thread a /tinggi gigi thread k
Catatan:harap mengikuti struktur yang sudah ditentukan ketika pemrograman! Catatan:harap mengikuti struktur yang sudah ditentukan ketika pemrograman!
TEORI DASAR
G74 siklus rangkap grooving shaft G74 contoh program: G75 siklus rangkap grooving radikal
O008;
M3 S500
G0 X125 Z-20
G75 R0.5
; atur setiap retraksi alat radikal
0.5mm
G74 X40 Z-50 P6000 Q3000 F150
;umpan axis X dalam 6 mm each
time, setiap kali, retraksi alat 0.5
mm, kembali ke titik awal (X125)
setelah mengumpan ke titik akhir
(X40), lalu umpan axis Z dalam 3
mm, ulangi proses sampai selesai
G0 X150 Z50
M30
TEORI DASAR
G92 siklus pemotongan thread G92 contoh program: G76 Siklus rangkap pemotongan thread
Struktur pemrograman: O0012;
Struktur pemrograman:
— —
Siklus pemotongan thread lurus dalam mm M3 S1500
G92 X / U—Z / W—F; G0 X150 Z50 T0101; alat thread G76 P(m)(r)(a) Q(∆dmin) R(d);
Siklus pemotongan thread lurus dalam
inches
G0 X65 Z5
G92 X58.7 Z-28 F3 — — — —
G76 X / U Z / W R(i) P(k) Q(∆d) F(I); —
G92 X / U—Z / W—I; ;pemesinan thread, dibagi dalam
4 kali pemotongan, potong ke-1:
Siklus pemotongan thread cone dalam mm 1.3 mm
G92 X / U—Z / W—R—F; X57.7 ;potong ke-2: 1 mm Catatan:harap mengikuti struktur yang sudah
X57 ;potong ke-3: 0.7 mm ditentukan ketika pemrograman!
Siklus pemotongan thread cone inches G76 contoh program:
X56.9 ;potong ke-4: 0.1 mm
G92 X / U—Z / W—R—I;
O0013;
Catatan:harap mengikuti struktur yang sudah ditentukan ketika pemrograman! M3 S3000
G0 X80 Z5
G76 P020560 Q150 R0.1
; waktu ulang penyelesaian 2,
lebar terbalik 0.5 mm, sudut alat
60º, kedalaman potong minimal
0.15 mm, tunjangan penyelesaian
0.1 mm
G76 X60.64 Z-62 P3680 Q1800 F6
;tinggi gigi thread 3.68 mm, ke-
dalaman potong thread pertama
1.8 mm, kepala thread 6 mm
G00 X100 Z50
M30
G92 Example
Fungsi mode ISO yang diberikan oleh Awal program Common ISO prog. 808D ISO prog.
Transfer dan
operasi 808D dapat dengan mudah mengopera- O0001; O0001;delete
program ISO sikan program ISO yang sudah ada! Program-program ISO yang G0 X100 Z100 M5 G0 X100 Z100 M5
umum: G04 X5 G04 X5
Langkah 1 Pindahkan file-file ISO di dalam perangkat USB ke 808D. Awalnya yaitu “O” M3 S1000 M3 S1000
... ...
Hubungkan perangkat USB dengan program target yang sudah disimpan Mode ISO dalam 808D:
ke interface USB pada PPU. tidak selaras dengan pro-
gram yang diawali dengan
Tekan SK “USB” pada PPU. “O”
TEORI DASAR
Operasikan seperti yang telah dijelaskan di atas. Program ISO dapat dikerjakan didalam T3 M3 S500
808D sebagai berikut: G0 X22 Z4
G291 G92 X20 Z-18 F2.5
Pengaturan alat dan benda kerja →simulasi→ujicoba→pemesinan X19
G99 M3 S800 F0.3
X18.5
T1 X18
G0 X42 Z2 X17.5
Pindahkan file-file ISO di dalam 808D ke perangkat USB. G71 U1 R0.5 X17
Langkah 4
G71 P101 Q102 U0.5 W0 F0.3 X16.8
Hubungkan perangkat USB dengan memori yang cukup ke antar N101 G01 X0 Z0 S1200 F0.1 X16.75
X20,C2 X16.75
muka USB pada PPU. G0 X50
Z-20
Tekan SK “NC” pada PPU. X30,C2 Z50
W-15
Gunakan tombol “Cursor+Select” untuk memilih program yang U10 R3 T2 M3 S400 F0.2
diinginkan yang kemudian ditandai. + Z-50 G0 X32 Z-24
N102 X42 G75 R2
G70 P101 Q102 G75 X20 Z-31 P3000 Q3000
Tekan SK “Copy” pada PPU. G0 X50
G0 X50
Z50 Z50
Tekan SK “USB” pada PPU. G0 X0 Z5
Isi unit
Fungsi-
fungsi G
Grup 3: Bingkai yang dapat diprogram Grup 8: Offset nol yang dapat diatur
Nama Arti Nama Arti
TRANS Terjemahan G500 * Offset nol yang dapat diatur – mati
ROT Putaran G54 Offset nol pertama yang dapat diatur
SCALE Faktor penyekalaan yang dapat diprogram G55 Offset nol kedua yang dapat diatur
MIRROR Pencerminan yang dapat diprogram G56 Offset nol ketiga yang dapat diatur
ATRANS Terjemahan tambahan G57 Offset nol keempat yang dapat diatur
AROT Putaran tambahan yang dapat diprogram G58 Offset nol kelima yang dapat diatur
ASCALE Faktor penyekalaan tambahan yang dapat diprogram G59 Offset nol keenam yang dapat diatur
Grup 13: Pengukuran benda kerja inci/metrik Grup 44: segmentasi jalur dengan SAR efektif secara modal
Nama Arti Nama Arti
G70 masukan data dimensi inci G340 * pendekatan dan retraksi dalam ruang (SAR)
G71 * masukan data dimensi metrik G341 pendekatan dan retraksi dalam plane (SAR)
G700 masukan data dimensi inci; juga untuk tingkat umpan F
G710 masukan data dimensi metrik; juga untuk tingkat umpan F
Grup 47: Bahasa luar NC efektif secara modal
Nama Arti
Grup 14: Dimensi absolut/bertahap efektif secara modal G290 * Mode Siemens
Nama Arti G291 Mode eksternal
G90 * masukan data dimensi absolut
G91 masukan data dimensi bertahap
Grup 15: Tingkat umpan spindel/ tingkat umpan efektif secara modal
Nama Arti
G94 Tingkat umpan F dalam mm/min
G95 * Tingkat umpan spindel dalam mm/r
G96 Tingkat pemotongan konstan menyala (dalam mm/r m/min)
G97 Pemotongan konstan—mati
Grup 18: Sifat di sudut ketika bekerja dengan kompensasi radius alat
Nama Arti
Kontak
Bantuan
Teknis
Bantuan Teknis
E-mail 4008104288.cn@siemens.com
Website
Siemens
http://www.siemens.com/sinumerik
Siemens AG Dapat berubah sewaktu-waktu Informasi yang diberikan di dalam brosur ini hanya mengandung penjelasan
Industry Sector tanpa pemberitahuan sebelumnya umum atau karakteristik dari pelaksanaan, dimana dalam kasus penggunaan
Motion Control Systems Order No.: sesungguhnya tidak selalu memberlakukan seperti yang dijelaskan, atau
P.O.Box 3180 Dispostelle 06311 dapat berubah karena pengembangan lebih lanjut dari produk tersebut.
91050 ERLANGEN WÜ/35557 WERK.52.2.01 WS Kewajiban untuk memberikan karakteristik yang sesuai hanya ada jika
GERMANY 11113.0 disepakati dalam sebuah persyaratan kontrak.
Dicetak di Jerman Seluruh produk yang disebutkan dapat menjadi merk atau nama produk dari
© Siemens AG 2012 Siemens AG atau perusahaan pemasok, maka penggunaan oleh pihak ketiga
untuk kepentingannya sendiri dapat melanggar hak-hak dari pemilik produk.