Panduan Pelatihan
Isi
Menyalakan dan Pengaturan alat
Persiapan
mereferensikan
Hlmn 5~7 Hlmn 9~10 Hlmn 13~20 页 Pengaturan
benda kerja
Hlmn 23~27
Membuat
Bagian Program
Bagian 1
Hlmn 29~36
Pemesinan Ujicoba Simulasi
Benda-benda Program Program
Hlmn 61~63 Hlmn 57~58 Hlmn 53~54 Membuat
Pengulangan Bagian Program
Program Bagian 2
Hlmn 65~66 Hlmn 39~51
Informasi
Tambahan
Bagian 1
Hlmn 69~75
Contoh
Mode ISO Lampiran
Program
Informasi Hlmn 87~94 Hlmn 97~106 Hlmn 109~112
Tambahan
Bagian 2
Selesai
Hlmn 77~85
Fungsi
Interface
PPU pada
Pengguna Menu navigasi
keyboard Navigasi area
operasi
Sistem
Peubahan Peubahan
Koordinat
Mode MCP Mode MCP
Mesin
Axis yang
digerakkan Kata sandi
MCP
Axis yang
Interface
digerakkan
Pengguna
MCP
Axis remove
Panel Kontrol Mesin (MCP)
808D digunakan untuk men-
gontrol operasi manual axis.
Mesin dapat digerakkan
dengan tombol yang sesuai.
808D (PPU) mem-
punyai delapan soft-
key vertikal (disingkat
Tombol- SK) di sebelah kanan
tombol layar. SK ini dapat
MCP OEM diaktifkan dengan
tombol yang ber-
hubungan (terletak di
OEM sebelah kanan).
keys
Langkah 2
Selesai
Isi URUTAN
Menya-
lakan me- Saklar utama biasanya
sin terdapat di belakang mesin.
Merefer-
ensikan
mesin
Langkah 2
Selesai
Pastikan Anda melakukan operasi berikut ini!
Selesai
808D Halaman 9 Pemrograman dan Pengoperasian — Milling
Menyalakan
dan
Mereferensi-
s
kan
URUTAN
Isi URUTAN
Membuat Memulai
alat spindel
Membuat Mengukur
tepian alat alat
Mengisi alat
Spindel
ke dalam
posisi aktif JOG
Gerakkan Melaksa-
mesin dngan nakan
roda tangan fungsi M
Selesai
URUTAN
Langkah 2 Rentang angka alat, yang dapat dibuat dengan Membuat Sebuah alat harus dibuat dan dipilih
sistem ini adalah antara 1 ~32000. tepian alat
Mesin dapat diisi dengan maksimal 64 alat atau sebelum membuat sebuah tepian alat!
128 tepian alat.
Langkah 1 Gunakan kode “D” untuk menjelaskan tepian alat. Sistem akan
Tekan SK “New tool” pada PPU. mengaktifkan tepian alat no. 1 seperti standar pada saat dimulai.
Pilihlah tipe alat yang diperlukan. Tekan SK “Tool list” pada PPU.
Masukkan “1” pada “Tool No.” Gunakan tombol arah untuk memilih alat
yang perlu menambahkan tepian alat. Or
URUTAN
Langkah 2
Mengisikan Sebuah alat harus dibuat di dalam
Sebuah tepian alat dapat ditambahkan dengan cara ini dan perbedaan alat ke dalam sistem sebelum dapat diisikan ke
Spindel
panjang dan radius dapat diisikan sebagaimana diperlukan. dalam posisi aktif.
Lingkaran merah menunjukkan alat yang sedang aktif dan tepian alat, Tekan tombol “Machine” pada PPU
lingkaran ungu menunjukkan berapa banyak tepian alat telah dibuat dan
data yang berhubungan untuk masing-masing tepian alat. Tekan “JOG” pada MCP
URUTAN
Biasanya alat diisikan secara manual ke dalam spindel. Pilihlah penaikan timpaan yang diperlu-
kan sesuai dengan tombol di sebelah
Alat akan otomatis diisi ke dalam spindel dengan sebuah peubah alat kanan (pilihan ini sesuai untuk semua axis)
otomatis.
Kenaikan timpaan sebesar
“0.001 mm”
Gerakkan Pastikan tidak ada gangguan ketika
alat dengan menggerakkan alat untuk mencegah Kenaikan timpaan sebesar
roda tangan “0.010 mm”
tabrakan.
Kenaikan timpaan sebesar
Sebuah roda tangan dapat mengontrol gerakan axis selain dengan tom-
“0.100 mm”
bol “JOG”.
Tekan tombol “Machine” pada PPU Axis yang dipilih sekarang dapat digerakkan dengan roda tangan.
URUTAN
URUTAN
Panjang alat yang diukur sekarang terlihat dalam “Length (L)”. Nilai ini
juga disimpan dalam kolom nilai panjang dari daftar alat yang sesuai
pada saat yang sama.
atau a
Langkah 2 Measure diameter
URUTAN
atau
URUTAN
Tekan pada “Machine” pada PPU. Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Tekan tombol arah spindel pada MCP Gunakan tombol arah untuk meng-
untuk memulai/menghentikan spindle. gerakkan kursor yang disorot ke
“Other M function” dan masukkan
Tekan “Spindle left” pada MCP untuk me- “8”. Ini akan memulai pendingin.
mulai spindel ke arah berlawanan jarum
jam.
Tekan “Spindle stop” pada MCP untuk
menghentikan spindel
Isi URUTAN
Uji coba
hasil offset
alat
Selesai
URUTAN
URUTAN
Metode 1 Metode ini biasanya untuk mengatur titik nol benda kerja pada Tekan tombol
tepian benda kerja. “Handwheel” pada
MCP memposisikan
Gunakan sebuah alat yang mempunyai “Tool length & radius” yang telah alat pada tepian X0
diukur, gerakkan alat ke posisi yang diketahui pada benda kerja. Guna- dari benda kerja..
kan JOG atau roda tangan, goreslah sebuah tepian lalu hitung titik nol
benda kerja.
Proses pengaturan titik nol “X” (“X0”) dijelaskan di bawah ini:
Tekan SK yang sesuai dengan ikon per- Pilihlah “Save in” offset “G54” (atau offset
tama pada sebelah kanan PPU lainnya).
Tekan SK yang sesuai untuk memilih Pilihlah “Measuring direction” sebagai “-“.
axis masukan yang perlu diatur. (Nilai ini harus dipilih sesuai kenyataan.)
““Step 2” harus diulang untuk pengaturan titik nol Y dan Z. Jika Anda
mengubah alat karena aus/rusak selama proses pemesinan, Anda harus
mengukur ulang panjang alat tersebut.
URUTAN
Metode 2 Metode ini biasanya digunakan untuk mengatur titik nol benda kerja Metode 3 Metode ini biasanya digunakan untuk mengatur titik nol benda kerja
pada titik tengah dari sebuah benda kerja berbentuk persegi pada titik tengah dari sebuah benda kerja berbentuk lingkaran.
Gunakan sebuah alat dengan “length & radius” yang telah diukur, gerak- Gunakan sebuah alat dengan “length & radius” yang telah diukur, gerak-
kan alat ke empat sisi benda kerja persegi. Gunakan JOG atau roda kan alat ke tiga sisi benda kerja lingkaran. Gunakan JOG atau roda tan-
tangan, goreslah sebuah tepian lalu hitung titik nol benda kerja. gan, goreslah sebuah tepian lalu hitung titik nol benda kerja.
Tekan SK yang sesuai dengan ikon kedua pada sebe- Tekan SK yang sesuai dengan ikon ketiga pada
lah kanan PPU sebelah kanan PPU.
.
Perhatikan angka pada PPU, gerakkan axis koordinat mengikuti panah Perhatikan angka pada PPU, gerakkan axis koordinat mengikuti panah
oranye untuk menggerakkan alat ke posisi yang ditentukan dan gores oranye untuk menggerakkan alat ke posisi yang ditentukan dan gores
tepian benda kerja. tepian benda kerja.
Tekan SK “Save P1” pada PPU untuk menyimpan Tekan SK “Save P1” pada PPU untuk menyimpan
axis koordinat dari posisi pertama di dalam sistem. axis koordinat dari posisi pertama di dalam sistem.
Ulangi proses tersebut untuk posisi 2, 3 dan 4. Ulangi proses tersebut untuk posisi 2 dan 3.
(Ketika pengaturan telah lengkap, tombol-tombol akan (Ketika pengaturan telah lengkap, tombol-tombol
terlihat berwarna biru). akan terlihat berwarna biru).
Tekan SK “Set WO” pada PPU. Tekan SK “Set WO” pada PPU.
URUTAN
Fungsi T, F, S N10 T1 D1 M6
Isi unit N15 S5000 M3 G94 F300
N20 G00 X100 Y100 Z5
Data Geometri / gerakan
N25 G01 Z-5
N30 Z5
Kembali ke peubahan alat N35 G00 Z500 D0
Penjelasan Lingkaran
Struktur
posisi dan leng- Fungsi T, F, S N40 T2 D1 M6
program
target kung milling
N45 S3000 M3 G94 F100
N50 G00 X50 Y50 Z5
Data Geometri / gerakan
Bergerak N55 G01 Z-5
Membuat Gerakan
program ke sebuah N60 Z5
cepat
posisi tetap Kembali ke peubahan alat N65 G00 Z500 D0
Fungsi T, F, S N70 T3 D1 M6
Menyunting Alat dan Mengontrol N75 S3000 M3 G94 F100
program gerakan spindle
N80 G00 X50 Y50 Z5
Data Geometri / gerakan
N85 G01 Z-5
Mengukur N90 Z5
Sistem
Sifat-sifat di keterlambatan Kembali ke peubahan alat N95 G00 Z500 D0
metrik dan
sudut di dalam
imperial program
N100 G00 G40 G53 X0 Y0 Z500 D0
Gerakan akhir/henti
Selesai M30
URUTAN
Teori dasar
Program yang terlihat dalam penyunting G71 Kepala N5 G17 G90 G54 G71
dapat dibuat dan disunting dengan tom- Dengan G71 di
bol yang sesuai. kepala, data Fungsi T,F,S N10 T1 D1 M6
geometri akan N15 S5000 M3 G94 F300
berada dalam N20 G00 X100 Y100 Z5
sistem unit Data geometri / gerakan
N25 G01 Z-5
metrik, tingkat
N30 Z5
umpan ada kembali ke peubahan alat N35 G00 Z500 D0
dalam sistem
metrik standar.
Teori dasar
Atau
G54 G55 G56 G57 N5 G17 G90 G54 G71 G91 N5 G17 G90 G54 G70
G58 G59 X50 Y50 Penempatan relatif:
Dengan G500 = 0, N10 T1 D1 M6 dengan G91 Anda dapat N10 T1 D1 M6
G54 X
offset untuk benda N15 S5000 M3 G94 F300
menambahkan sebuah N15 S5000 M3 G94 F300
N20 G00 X0 Y0 Z5
kerja dapat disimpan nilai bertahap (data N20 G00 X3.93 Y3.93 Z0.196
G54 Y N25 G01 Z-20
di dalam offset N30 Z5 yang dijelaskan dengan N25 G01 G91 Z-0.787
benda kerja G54. N35 G00 Z500 D0 G91 adalah penem-
N30 Z0.196
patan relatif mengguna-
N35 G00 G90 Z19.68 D0
kan posisi sekarang
Atau sebagai poin awal).
G54 X0 N5 G17 G90 G500 G71
Akhirnya Anda harus
G500 + G54
G54 Y0 mengubah program ke
Dengan G500 tidak
G500 X N10 T1 D1 M6 penempatan absolut
sama dengan 0 dan
N15 S5000 M3 G94 F300 dengan G90.
diaktifkan, nilai di N20 G00 G54 X20 Y20 Z5
dalam G500 akan G500 Y
N25 G01 Z-20
ditambahkan ke nilai N30 Z5
di dalam G54. N35 G00 G53 Z500 D0
Teori dasar
Teori dasar
Teori dasar
Lingkaran
dan leng- Tentukan radius alat T1 D1 J
kung Milling
Y
N5 G17 G90 G500 G71 Arah gerakan alat
Radius lingkaran yang
I
terlihat di dalam contoh X100, Y50
N10 T1 D1 M6 X0, Y50 X
sebelah kanan ini dapat
N15 S5000 M3 G94 F300 SP
dibuat dengan kode N20 G00 X-20 Y-20 Z5
program yang ditentu- N25 G01 Z-5
kan. N30 G41 X0 Y0 (J) -35
Ketika milling lingkaran N35 Y50
dan lengkung, Anda N40 X100 X125, Y15
harus menmenjelaskan N45 G02 X125 Y15 I-12 J-35 CP
N50 G01 Y0 (I) -12 EP
poin tengah lingkaran
N55 X0
dan jarak antara poin N60 G40 X-20 Y-20
awal / poin akhir dan N35 G00 Z500 D0
poin tengah pada koordi- X0, Y0 X110, Y0
nat relatif.
Ketika bekerja di dalam Note:
sistem koordinat XY, N45 can also be written as follows SP = titik awal lingkaran
parameter interpolasi I N45 G02 X125 Y15 CR=37
dan J tersedia. CP = titik tengah lingkaran
Dua tipe umum untuk menjelaskan lingkaran dan leng- EP = titik akhir lingkaran
kung: I = kenaikan relatif yang dijelaskan dari titik awal ke titik tengah dalam X
①:G02/G03 X_Y_I_J_;
②:G02/G03 X_Y_CR=_; J = kenaikan relatif yang dijelaskan dari titik awal ke titik tengah dalam Y
Arcs ≤180º,CR adalah sebuah nomor positif
G2 = arah lingkaran yang dijelaskan dalam arah lintasan = G2 searah
Arcs >180º,CR adalah sebuah nomor negatif jarum jam
Teori dasar
Bergerak
Mengontrol
ke sebuah
spindel
posisi tetap
Penjelasan unit
Radius dan
Unit ini menjelaskan bagaimana untuk membuat sebuah bagian program, talang
menyunting bagian program dan mengetahui perintah-perintah CNC
penting yang diperlukan untuk membuat sebuah benda kerja. Dua radius dan
talang yang terlihat
Bagian 2 pada diagram dapat
dibuat dengan koe
Isi unit yang diberi tanda di
dalam program di
bawah ini .
Teori dasar
Teori dasar
Untuk perintah-perintah
Siklus yang relevan parameter tertentu, lihat
sekarang dapat dite- halaman berikutnya.
mukan dengan meng-
gunakan SK vertikal
di sebelah kanan.
Pilihlah “Deep hole N325 MCALL CYCLE83( 50.00000, -3.00000, 1.00000, ,9.24000, ,5.00000,
drilling” dengan 90.00000, 0.70000, 0.50000, 1.00000, 0, 0, 5.00000, 1.40000, 0.60000, 1.60000)
menggunakan SK N330 X20 Y20 ; Lubang akan di drilling
vertikal dan pa- N335 X40 Y40 ; Lubang akan di drilling
rameterkan siklus N340 MCALL
tersebut sesuai N345 X60 Y60 ; Lubang tidak akan di drilling
dengan keperluan.
Teori dasar
Parameter DAM
Untuk deskripsi tentang RTP, RFP, SDIS dan DP, lihat halaman 40
①DAM≠0, operasi pengeboran pertama (FDPR) tidak dapat melebihi kedalaman
FDEP=5 Capailah kedalaman lubang pertama. pengeboran. Sedangkan operasi pengeboran kedua, pengeboran diperoleh dari
Koordinat axis Z adalah -5 (nilai kedalaman operasi pengeboran terakhir (kedalaman pengeboran=kedalaman
koordinat absolut) pengeboran terakhir-DAM). Pengeboran harus terhitung >DAM. Jika pengeboran
yang dihitung ≤DAM, seperti masukan berikutnya, maka nilai DAM akan menjadi
FDPR=5 Dari plane referensi, borlah ke arah kedalaman masukan sampai akhir masukan. Jika sisa kedalaman terakhir <DAM,
bawah 5 mm maka pengeboran akan dilaksanakan otomatis sampai kedalaman yang diperlukan
DAM=90 Penurunan adalah 90
tercapai .
②DAM=0,kedalaman pengeboran setiap kali sama dengan kedalaman pengeboran
DTB=0.7 Jeda 0,7 detik selama tapping akhir DTB <0: unit adalah r pertama (FDPR), jika kedalaman residual <2xFDPR, maka kedalaman 2 potongan
dari kedalaman sekrup (pemotongan terakhir adalah separuh dari kedalaman residual.
terhenti)
Contoh: lubang dengan dalam 40 mm sebagai contoh, dengan umpan DAM=2 mm dan DAM=0 mm
DTS=0.5 Berhenti pada posisi awal untuk 0.5 DTS <0: Unit adalah r
detik Jumlah Kedalaman tiap Kedalaman Jumlah Kedalaman tiap Kedalaman
(untuk VARI=1, pembuangan aktif) umpan umpan/mm sebenarnya/ umpan umpan/mm sebenarnya/mm
DAM=2 mm DAM=0
FRF=1 Tingkat umpan efektif yang asli tetap Tingkat umpan modulus
(range:0.001~1) tidak berubah
1. FDPR=10 -10 1. FDPR=10 -10
VARI=0 Interupsi dalam pengeboran aktif VARI=1 retraksi dari quill aktif kembali 2. FDPR-DAM=10-2=8 -18 2. FDPR=10 -20
ke plane referensi
3. (FDPR-DAM)-DAM -24 3. FDPR=10 -30
AXN=3 AXN adalah axis alat, di bawah G17 Nilai AXN memutuskan axis mana =8-2=6
yang ditunjung, gunakan axis Z yang akan digunakan
4. (FDPR-2DAM)- -28 Sisa kedalaman=10 < 2xFDPR, sisa kedala-
DAM =6-2=4 man didistribusikan oleh dua pengeboran
MDEP=5 Kedalaman pengeboran minimal 5 mm Paramater ini aktif hanya ketika DAM terakhir.
<0
5. (FDPR-3DAM)- -30 4. 5 -35
VRT=1.4 Interupsi dalam pengeboran, nilai VRT=0 à nilai retraksi 1 mm DAM =4-2=2
retraksi quil adalah 1,4 mm VRT>0 à nilai retraksi adalah nilai
yang ditunjuk 6. DAM=2 -32 5. 5 -40
DTD=0.6 Jeda pada posisi kedalaman pengebo- DTD <0:unit r, DTD=0: sama dengan 7. DAM=2 -34 6.
ran akhir untuk 0,6 detik DTB
8. DAM=2 -36 7.
DIS1=1.6 Ketika menyelipkan kembali sebuah Untuk penjelasan spesifik, harap
quil, Anda dapat memprogram sebuah mengacu pada buku panduan standar 9. DAM=2 -38 8.
batasan jarak 1,6 mm
10. DAM=2 -40 9.
Pemrograman dan Pengoperasian — Milling Halaman 42 808D
Membuat
Bagian
Program
s
Bagian 2
Teori dasar
→
Pilihlah “Thread”
dengan menggunakan
SK vertikal, dan pilih
“Rigid tapping” dan
parameterkan siklus
sesuai dengan keper-
luan.
Teori dasar
Untuk deskripsi RTP, RFP, SDIS, DP dan DTB, harap lihat halaman 40
(
PIT=2 Range of val- Thread sebelah kanan dengan 2 mm Evaluasi nilai→thread
(unit: º)
,2.00000, 5.00000, 5.00000, 5.00000, 3, 0, 0, 0, 5.00000, 1.40000)
POSS=5 Spindel berhenti pada 5º
N330 X20 Y20 ; Lubang akan di tapping
N335 X40 Y40 ; Lubang akan di tapping
N340 MCALL SST=5 Kecepatan spindel thread ketukan
N345 X60 Y60 ; Lubang tidak akan di tapping adalah 5 r/min
SST dan SST1 mengontrol kecepatan spindel dan posisi masukan axis Z secara sink-
ron. Selama pelaksanaan CYCLE84, saklar dari timpaan tingkat umpan dan penghentian
siklus (tunda umpan) dinon-aktifkan.
Teori dasar
Parameters Arti
Siklus yang relevan
dapat ditemukan CPA=36 Tengah dari koordinat horisontal lingkaran lubang adalah 36 (nilai absolut)
sekarang mengguna-
kan SK vertikal di CPO=24.1 Tengah dari koordinat horisontal lingkaran lubang adalah 24.1 (nilai absolut)
sebelah kanan.
Teori dasar
Milling kontur Kontur dapat disunting dan disimpan di dalam program utama file
dengan setelah perintah M30 ketika menggunakan SK “Attach contour”.
siklus
Teori dasar
Ketika Anda telah membuka layar untuk mengatur data kontur, Anda Arah yang dipilih
dapat membuat pengaturan berikut ini: ditunjukkan pada
sebelah kiri atas
Masukkan koordi- PPU.
nat titik awal yang
sesuai seperti Arti dari posisi
dalam gambar yang disorot, di-
pemesinan dan tunjukkan di
pilihlah pendeka- bagian bawah
tan yang benar. layar PPU.
Masukkan parame-
Tekan SK “Accept”
ter koordinat yang
pada PPU untuk
berhubungan.
mengisikan infor-
masi kontur di
dalam program
utama.
Teori dasar
Setelah melengkapi langkah-langkah tersebut, Untuk deskripsi RTP, RFP, SDIS dan DP, lihat halaman 40
sistem akan kembali ke awal penyuntingan. Parameter Arti Keterangan
Tekan “Technical interface” pada PPU untuk
kembali ke awal untuk mengatur data siklus. KNAME= Atur nama subprogram kontur sebagai Dua posisi pertama dari nama
CONT1:CONT1_E “CONT1” (“:CONT1_E” dibuat secara otomatis) program harus berupa huruf
AS1=12 Dekati kontur sepanjang ¼ lingkaran pada Untuk parameter lain, mengacu
jalur di dalam ruang pada panduan standar
LP1=3 Radius dari lingkaran yang mendekat adalah Panjang dari jalur yang
20 mm mendekat adalah sepanjang
garis yang akan didekati
AS2=12 Kembali sepanjang 1/4 lingkaran pada jalur di Penjelasan parameter sama
N245 CYCLE72( "CONT1:CONT1_E", 50.00000, 0.00000, 2.00000, -5.00000, dalam ruang dengan AS1
5.00000, 0.00000, 0.00000, 300.00000, 100.00000, 111, 41, 12, 3.00000,
300.00000, 12, 3.00000) LP2=3 Radius dari lingkaran yang kembali adalah 20 Panjang dari jalur yang kembali
mm adalah sepanjang garis yang
akan didekati
Teori dasar
Pilih “slot”
dengan mengguna-
kan vertikal SK dan
parameterkan siklus
sesuai dengan
keperluan.
.
Teori dasar
INDA=90 Sudut bertambah, sudut diantara slot adalah 90º INDA=0, siklus akan menghitung
sudut bertambah secara otomatis
MID=3 Kedalaman maksimal dari satu masukan adalah MID=0 → melengkapi pemoton-
3 mm gan kedalaman slot
CDIR=3 Arah milling G3 (dalam arah negative) Evaluasi nilai 2→use G2 (dalam
arah positif)
Sebelum memanggil siklus kembali, Anda harus mengatur nilai kompensasi radius alat.
Langkah 1
Isi modul Bagian program harus dibuka menggunakan “Program Manager” pada PPU.
Simulasi pro-
gram (axis
tidak ber-
gerak)
Selesai
Langkah 2 Langkah 3
Selesai
Isi unit
Pelaksanaan
program
Sebelum melaksanakan “Dry Run”, harap Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Dry Run
ubah nilai offset dengan benar untuk
ukuran benda kerja yang nyata, untuk
Tekan SK “Prog. cont.” pada PPU.
menghindari pemotongan benda kerja
yang nyata selama dry run dan menghin-
dari bahaya yang tidak perlu! Tekan SK “Dry run feedrate” pada PPU.
Tekan SK “Sett. data” pada PPU. Langkah 2 Pastikan timpaan tingkat umpan pada MCP
adalah 0%.
Gunakan tombol lintasan untuk bergerak ke posisi yang diper-
lukan. Posisi tersebut sekarang disorot. Tekah “Door” pada MCP untuk menutup
Masukkan tingkat umpan yang diperlukan dalam mm/min, masukkan pintu mesin. (Jika Anda tidak mengguna-
“2000” di dalam contoh . kan fungsi ini, tutuplah pintu mesin se-
cara manual)
Penjelasan unit
Pastikan mesin telah direferensikan sebe-
!
Penghitung
Unit ini menjelaskan bagaimana caranya menggunakan fungsi penghi- waktu lum memesinkan benda kerja
tung waktu dan bagaimana untuk memesinkan benda-benda dan penga-
turan kompensasi untuk alat yang aus.
Langkah 1
Isi unit
Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Penghitung
Tekan tombol “Auto” pada MCP.
waktu
Keausan
Alat
Selesai
URUTAN
“Cycle time” menunjukkan berapa lama Pemesinan Pastikan program itu benar sebelum
program telah berjalan. benda
memesinkan benda-benda!
URUTAN
Langkah 2
Keausan Kompensasi alat yang aus harus
Alat Aturlah parameter kepanjangan aus alat dari axis X dalam “Length X”,
membedakan arah kompensasi den-
!
gan jelas
tandanya menentukan arah dari kompensasi aus.
Aturlah parameter kepanjangan aus alat dari axis Z dalam “Length Z”,
Langkah 1 tandanya menentukan arah dari kompensasi aus.
Nilai positif: ala bergerak menjauhi benda kerja
Tekan tombol “Offset” pada PPU. Nilai negatif: alat bergerak mendekat ke benda kerja
Tekan SK “Tool wear” pada PPU. Tekan “Input” pada PPU untuk mengaktifkan kompensasi
Gunakan tombol arah untuk memilih alat Aturlah parameter aus radius alat dalam “Radius”, tandanya menentukan
yang diperlukan dan tepiannya. atau arah kompensasi aus.
Nilai positif: alat berada jauh dari benda kerja (atur radius lebih besar
dari sesungguhnya)
Nilai negative: alat berada dekat ke benda kerja (atur radius lebih kecil
dari sesungguhnya).
Isi URUTAN
Penjelasan unit
Pencarian
blok
Unit ini menjelaskan bagaimana untuk memulai kembali bagian program
setelah sebuah alat diubah karena rusak, atau harus melakukan pemesi-
nan ulang.
Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Catatan: fungsi-
Selesai fungsi “To contour”
dan “To end point”.
URUTAN
Tekan SK “Back” pada PPU. Tekan tombol “CYCLE START” pada MCP untuk me-
laksanakan program.
Isi URUTAN
Milling
Mengubah
permukaan
gigi
manual
Selesai
Parameter
R
Tekan SK “Save” pada PPU.
URUTAN
Langkah 2 Pindahkan sebuah bagian program ke sebuah PC dari PPU. Anda dapat melanjutkan mengirim bagian program.
PPU akan menampilkan sebuah jendela menunjukkan kemajuan dari Tekan SK “Accept” pada PPU.
perpindahan.
URUTAN
Tekan SK “Paste” pada PPU. Informasi bantuan yang berhubungan dengan topik saat itu akan terlihat
di layar.
Langkah 5 Gunakan SK “Copy” dan “Paste” untuk memindahkan
bagian program dari USB ke NC. Tekan SK “OEM Manual” pada PPU.
Hubungkan perangkat USB dengan program target yang telah disimpan Panduan bantuan daring pada PEM akan terlihat di layar.
ke interface USB pada PPU.
Tekan SK “USB” pada PPU.
Gunakan “Cursor+select” untuk memilih bagian program Tekan SK “TOC” pada PPU.
yang diperlukan. Program yang dipilih akan disorot. +
Bantuan daring dari panduan Siemens akan terlihat.
Tekan SK “Copy” pada PPU.
URUTAN
Langkah 2
Pemotongan
permukaan Tekan SK “Face cutt.” on PPU.
manual
Masukkan data
“Face cutting” digunakan untuk memotong bahan yang berukuran lebih yang sesuai
pada permukaan yang kasar sebelum memulai pemesinan. dalam jendela
“Face Milling”
Langkah 1 sesuai dengan
keperluan pe-
Tekan tombol “Machine” pada PPU. mesinan. Guna-
kan tombol di
Tekan tombol “JOG” pada MCP. sebelah kanan
PPU untuk
memilih jalur
Tekan SK “Sett.” pada PPU. pemotongan
alat selama
Masukkan nilai yang sesuai dalam “Retraction plane” dan “safety Dis- pemesinan.
tance”.
Tekan tombol “Input” pada PPU Tekan SK “OK” pada PPU
untuk mengaktifkan pengaturan.
Sistem
sekarang mem-
buat program
secara otomatis
.
URUTAN
Parameter
R
Tekan tombol “Offset” pada PPU.
Parameter aritmetika digunakan dalam sebuah bagian program untuk Tekan SK “R var.” pada PPU.
penentian nilai, dan juga beberapa penghitungan nilai yang diperlukan.
Nilai yang diperlukan dapat diatur atau dihitung dengan sistem control N10 G17 G90 G54
selama pelaksanaan program. Beberapa fungsi aritmetika umum ditun- N20 T1 D1
jukkan di bawah ini: N30 S2500 M03 M08
N40 G00 X-10.0 Y0 Z10
Parameter aritmatika Arti N50 R1=0 R2=0 R3=0
+ Penambahan N60 STOPRE
- Pengurangan N70 M00
* Perkalian N80 R1=1
/ Pembagian N90 STOPRE
= Sama dengan N100 M00
Sin() Sinus N110 R2=2
COS () Kosinus N120 STOPRE
TAN() Tangen N130 M00
ASIN() Arcsin N140 R3=R1+R2
ACOS() Arccosine N150 STOPRE
ATAN2(,) Arctangen2 N160 G00 X=R3
SQRT() akar pangkat dua N170 M30
ABS() Nilai absolut
Catatan:
Pemrosesan ulang berhenti
Pemrograman perintah STOPRE dalam sebuah blok akan menghentikan
pra-proses blok dan penyangga. Blok berikut ini tidak dilaksanakan sam-
pai semua blok yang telah di pra-proses dan disimpan telah dilaksanakan
dengan penuh. Blok sebelumnya dihentikan dalam penghentian pasti
(seperti dengan G9).
URUTAN
Anda dapat mengubah waktu pada control jikga Tekan SK “OK” pada PPU.
Peubahan diperlukan ketika jam berubah dari waktu musim
waktu
panas ke waktu musim dingin.
URUTAN
Tekan SK “OK” pada PPU. Tahapan gigi M40, M41, M42, M43, M44 dan M45 tersedia.
Contoh:
Jika operator memilih secara manual tahapan gigi didalam bagian pro-
Peubahan gram, adalah tanggung jawab operator untuk memilih tahapan gigi yang
gigi benar sesuai dengan kecepatan yang diperlukan.
Ketika sebuah mesin mempunyai kotak gigi manual pada spindel, adalah
tanggung jawab operator untuk mengubah gigi pada tempat yang benar
dalam bagian program tersebut.
Jika pabrik pembuat alat mesin telah memasangkan sebuah kotak gigi
otomatis, maka kode M berikut ini dapat digunakan untuk mengubah gigi
dalam bagian program.
Isi URUTAN
Subpro- Pe-
Kalkulator
gram nyekalaan
Selesai
Koordinat Contoh
polar Program
URUTAN
Subpro-
Fungsi M/H
gram
Contoh: LRAHMEN7
URUTAN
...
... Sebagai tambahan untuk ketentuan umum dalam koordinat Cartesian (X,
...
Y, Z), titik-titik benda kerja dapat juga ditentukan dengan menggunakan
koordinat polar. Koordinat polar juga berguna jika sebuah benda kerja
N20 L10; call Subprogram atau sebuah bagian darinya didimensikan dari sebuah titik tengah (pole)
... L10 dengan spesifikasi radius dan sudut.
... N10 R1=34Y
Koordinat polar mengacu pada plane yang diaktifkan dengan G17 sam-
... N20 X...ZY. pai G19. Sebagai tambahan, axis ketiga yang tegak lurus ke plane ini
dapat ditentukan. Ketika melakukan hal tersebut, spesifikasi spasial da-
... Y
pat diprogram sebagai koordinat silindris.
N80 L10; call ...
... M17 Radius polar RP= menentukan jarak dari titik ke pole. Ketentuan itu dis-
impan dan harus hanya ditulis di dalam blok dimana ketentuan itu
... berubah, setelah pole atau plane telah diubah.
...
Sudut polar AP= selalu mengacu pada axis horisontal (abscissa) plane
M30 (contohnya, dengan G17: axis X). Spesifikasi sudut positif atau negative
dimungkinkan. Sudut positif dijelaskan sebagai berikut:
Subprogram dapat dipanggil dari sebuah program utama, dan juga dari
subprogram lainnya. Jumlahnya, sampai dengan delapan tingkat pro- Mulai dari arah plus dari axis X dan memutar CCW.
gram, termasuk program utama, tersedia untuk tipe panggilan berjen-
jang. Ketentuan itu disimpan dan harus hanya ditulis di dalam blok dimana
ketentuan itu berubah, setelah pole atau plane telah diubah.
Teori dasar
Teori dasar
ROT AROT
Putaran Penyekalaan
koordinat
Putaran ROT AROT yang dapat diprogram, dapat digunakan: Sebuah faktor skala dapat diprogram untuk semua axis dengan SCALE,
ASCALE. Jalur tersebut diperbesar atau dikurangi oleh faktor ini di dalam
Putaran dilaksanakan di dalam plane saat itu G17, G18 atau G19 meng- axis yang ditentukan. Sistem koordinat yang sudah diatur saat ini diguna-
gunakan nilai RPL= Y ditentukan dalam derajat. kan sebagai referensi untuk peubahan skala.
ROT RPL=... ; offset putaran yang dapat diprogram (absolut). SCALE X...Y... Z... ; offset putaran yang dapat diprogram (absolut)
AROT RPL=Y ; Offset yang dapat diprogram, tambahan untuk offset ASCALE X...Y... Z... ; offset yang dapat diprogram, tambahan pada offset
yang ada saat itu (bertahap)
ROT ; tanpa nilai-nilai, membersihkan perintah-perintah lama
untuk offset Jika sebuah program mengandung SCALE atau ASCALE, ini harus dipro-
gram di dalam sebuah blok terpisah.
N10 G17
N20 AROT RPL=45 Tambahan 45 derajat putaran Contoh pemrograman
L10 panggilan subprogram N10 G17
N20 SCALE X2.0 Y2.0 ;kontur dibesarkan dua kali dalam
L10 panggilan subprogram X dan Y
Teori dasar
—
Gambar 1 pemesinan benda
30, 0, 5, 0, 0, 300, 100, 0, 11, 5, , , 5, 3, )
N70 LAB2:
mm, koordinat dasar alur (X-28, Y30), axis
membujur alur dan sudut menjepit axis X 0º )
kerja asli N75 M01 N70 LAB2: tanda akhir alur milling
Gambar 2—putaran koordinat N80 ROT RPL=-100 N75
N80 putaran axis koordinat 100º dalam arah
100º N85 REPEAT LAB1 LAB2 P1
positif
N90 M01 N85 pemesinan alur yang sama pada posisi
Gambar 3—①Gambar 2 sepan- N95 AMIRROR X=1 baru
jang bayangan cer- N100 AROT RPL=-20 N90
N95 sepanjang axis X yang baru untuk men-
min axis X N105 M01
gubah bayangan cermin
N110 REPEAT LAB1 LAB2 P1
②putaran koordinat 20º N115 AROT RPL=10
N100 putaran axis koordinat -20º dalam arah
positif
Gambar 4—①Gambar 3 sepan- N120 ATRANS Y-60 N105
N125 AROT RPL=-10 N110 pemesinan alur yang sama pada posisi
jang axis Y bergerak baru
60 dalam arah nega- N130 ASCALE X1.3 Y1.3
N135 REPEAT LAB1 LAB2 P1 –
N115 putaran axis koordinat 10º dalam arah
tif N140 M30
negatif
N120 koordinat axis Y bergerak 60 derajat
②perbesar 1,3 kali dalam dalam arah negatif
arah X dan Y N125
N130 alur dibesarkan 1,3 kali dalam arah X, Y
N135 pemesinan alur yang sama pada posisi
baru
Dalam contoh ini, arah positif N140 selesai
dari axis koordinat XY ber-
beda ketika memesinkan
masing-masing alur!
Teori dasar
Pelaksanaan program
Lompatan
Program
N10 G0 X...Z...
...
Label: Nama tali yang dipilih (menunjukkan lompatan blok program M30; program selesai
yang diperlukan) atau nomor blok
N110 LABEL1:
...
Teori dasar
Metode 2
Lewatan
Program Tekan tombol “Machine” pada PPU.
Isi Gambar
Penjelasan unit
Program Pastikan semua persiapan dan ukuran
milling 1 keselamatan telah dilakukan sebelum
Unit ini menunjukkan tiga contoh program khas dari siklus milling yang
sering digunakan dan diagram pemesinan yang sesuai dengan penjela- pemesinan !
san rinci.
Isi unit
Program
milling 2
Program
milling 3
Informasi alat:
Selesai
T1 Alat milling D50
T2 Alat milling D8
Catatan: Semua contoh program di dalam buku ini hanya untuk refer-
ensi. Jika Anda ingin melakukan operasi sesungguhnya, harap sesuai-
kan offset alat, rentang pergerakan koordinat, pengaturan plane benda
kerja, dll. Sesuai dengan kondisi mesin yang sesungguhnya! Efek nyata
808D Halaman 87 Pemrograman dan Pengoperasian — Milling
Contoh s
Program
Proses pemesinan
N10 G17 G90 G54 G60 ROT N10 ; ===ulangi milling kantung persegi 3 kali ; ====ulangi milling kantung persegi ② ③
N20 T1 D1; FACEMILL N20 alat 1 adalah plane alat milling ======
N30 ④ 3 kali=====
N30 M6 N200 REPEAT _ANF _SELESAIP=3 N200 Ulangi operasi N160 ~ N190 3 kali
N40
N40 S4000 M3 M8 N50 ; ======batalkan putaran ======= ; =======batalkan putaran =========
N50 G0 X-40 Y0 N60 N210 ROT N210 batalkan semua perintah-perintah
N60 G0 Z2 ; =======Mulai milling permukaan====== N220 S4500 M3 putaran koordinat
; =======Mulai milling permukaan======= N70 titik awal (X-25,Y-25), panjang dan ; ========mulai penyelesaian kantung N220
N70 CYCLE71( 50, 1, 2, 0, -25, -25, 50, 50, 0, lebar 50 mm, tingkat umpan 400 mm/min, persegi ====== ; ==Mulai penyelesaian kantung persegi ①
1, , , 0, 400, 11, ) sepanjang arah parallel dengan axis X untuk N230 _ANF1: ==
melaksanakan pengkasaran. N230 _ANF1: tanda mulai milling
N80 S4500 N240 POCKET3( 50, 0, 2, - 5, 13, 10, 4, -13, N240 alur persegi milling (kedalaman,
N80
N90 CYCLE71( 50, 1, 2, 0, -25, -25, 50, 50, 0, N90 ulangi proses N80, beda antara dua: 16, 0, 2.5, 0.1, 0.1, 300, 200, 2, 2, 2.5, , , , panjang, lebar, radius sudut, titik dasar,
1, , , 0, 400, 32, ) sepanjang arah alternative parallel dengan axis 2, 2) ujung sudut adalah sama dengan parame-
; ======Akhir milling permukaan======== X untuk melaksanakan penyelesaian ; ==putaran penyesuaian sekitar axis Z == ter di atas) tingkat umpan plane 300 mm/
N100 G0 Z100 ; =======Akhir milling permukaan======= N250 AROT Z90 min, tingkat umpan arah kedalaman 200
N110 T2 D1 ; ENDMILL D8 N100 N260 _END1: mm/min, arah milling G2, selesai pemesi-
N110 alat 2 adalah face alat milling, diameter nan.
N120 M6 8 mm ; ====ulangi milling kantung persegi 3 kali ; ==putaran penyesuaian sekitar axis Z ===
N130 S4000 M3 N120 ====== N250 putaran dalam arah positif 90º
N140 M8 G0 X-13 Y16 N130 N270 REPEAT _ANF1 _END1 P=3 N260 _END1: tanda akhir milling
N150 G0 Z2 N140 N280 ROT ; ==penyelesaian milling kantung persegi
; ==Mulai pengkasaran kantung persegi === N150 ; ========batalkan putaran ========= ② ③ ④ ==
N160 _ANF: ; =mulai ① pengkasaran kantung persegi== N270 ulangi operasi N230~N260 3 kali
N170 POCKET3( 50, 0, 2, -5, 13, 10, 4, -13, N160 _ANF: tanda mulai Milling start N280 batalkan perintah putaran koordinat
N170 alur persegi milling (kedalaman 5 ; =====batalkan putaran ===========
16, 0, 5, 0.1, 0.1, 300, 200, 2, 11, 2.5, , , , mm, panjang 13 mm, lebar 10 mm, radius
2, 2) sudut 4 mm, koordinat titik dasar alur (X-
; ==putaran penyesuaian sekitar axis Z == 13, Y16), sudut antara alur axis vertikal
N180 AROT Z90 dan axis X plane adalah 0 derajat, tingkat
N190 _END: umpan 300 mm/min, arah milling G2,
pemesinan kasar, gunakan tengah alur
vertikal G1 untuk menyelipkan.
; ==putaran penyesuaian sekitar axis Z ==
N180 putaran dalam arah positif 90º
N190 _END: tanda akhir milling
N290 G0 X0 Y0 N290 kembali ke titik nol benda kerja Pastikan semua persiapan dan pengu-
; =======mulai pengkasaran kantung ; =====mulai pengkasaran kantung ling- Program kuran keselamatan telah dilakukan sebe-
karan =====
lingkaran ======
N300 milling alur lingkaran milling
milling 2 lum pemesinan!
N300 POCKET4( 50, 0, 2, -5, 7.5, 0, 0, 2.5, 0.1, (kedalaman 5 mm, radius 7,5mm, koordi-
0.1, 300, 200, 0, 21, 2, , , 4, 1) nat titik dasar alur (X0, Y0), sudut antara
N310 S4500 M3 axis vertikal alur dan plane axis X adalah
; =============mulai penyelesaian kan- 0º), arah milling positif, pemesinan kasar.
tung lingkaran ============== N310
; =====mulai penyelesaian kantung ling-
N320 POCKET4( 50, 0, 2, -5, 7.5 , 0, 0, 5, 0.1,
karan =====
0.1, 300, 200, 0, 12, 2, , , 4, 1) N320 alur lingkaran milling (kedalaman
N330 G0 Z100 5mm, radius 7,5mm, koordinat titik dasar
; =========mulai pengeboran ========== alur (X0, Y0), sudut penjepit antara axis
N340 T3 D1 ;DRILL D3 vertikal alur dan plane axis X adalah 0
N350 M6 derajat, tunjangan pemesinan selesai 0,1
mm, arah milling positif, pemesinan selesai,
N360 S5000 M3 gunakan tengah alur vertikal G1 untuk
N370 G0 X0 Y0 menyelipkan.
N380 MCALL CYCLE81( 50, 0, 2, -5, 0) N330 G0 Z100
N390 HOLES2( 0, 0, 10, 45, 60, 6) ; =========mulai pengeboran ========== Titik nol benda kerja
N340 alat 3 adalah alat pengeboran dengan
N400 MCALL
diameter 3 mm terletak di sudut
N410 M30 N350 atas kiri.
N360
N370 kembali ke titik nol benda kerja
N380 kedalaman pengeboran 5 mm, gunakan
mode “MCALL” untuk menggunakan perintah,
artinya posisi pengeboran diputuskan oleh
parameter dalam N490
N390 circular line hole forms cycle command
(circular center lubang garis lingkaran mem-
bentuk perintah siklus (koordinat titik tengah
lingkaran (X0, Y0), radius 10 mm, sudut antara
garis dengan lubang pertama dan titik tengah
lingkaran dan axis X dalam arah positif adalah Informasi alat:
45º, sudut antara lubang-lubang adalah60º,
angka lubang lingkaran 6个) T1 Alat milling D50
N400 batalkan mode penggunaan
N410 M30 T2 Alat milling D12
T4 Alat milling D10
Efek nyata
808D Halaman 89 Pemrograman dan Pengoperasian — Milling
Contoh s
Program
Proses pemesinan
N10 G17 G90 G60 G54 N10 ;*************KONTUR************ Program ini adalah informasi
N20 alat 1 adalah alat milling,diameter 50 mm CON1:
N20 T1 D1 ;FACEMILL D50 N30 deskripsi tambahan yang dibuat
N30 M6 N40
N40 S3500 M3 N50 kembali ke titik nol benda kerja ;#7__DlgK penjelasan kontur mulai - Jangan oleh sistem secara otomatis setelah
N60 diubah!;*GP*;*RO*;*HD* menyelesaikan pemrograman
N50 G0 X0 Y0 ; ========Mulai milling permukaan====== G17 G90 DIAMOF;*GP*
N60 G0 Z2 N70 titik awal (X0,Y0), panjang dan lebar G0 X3 Y3 ;*GP* pemotongan kasar CYCLE72 dan
; =======Mulai milling permu- adalah 50 mm, tingkat umpan 300 mm/min, G2 X3.27 Y-40.91 I=AC(-52.703) J=AC(- tidak mempengaruhi pelaksanaan
tunjangan penyelesaian 0,1 mm, sepanjang 19.298) ;*GP*
kaan========
arah pararel dengan axis X untuk melaksana- sistem.
N70 CYCLE71( 50, 1, 2, 0, 0, 0, 50, -50 , , G3 X46.27 Y-47 I=AC(38.745) J=AC
kan pemesinan kasar
1, 40, , 0.1, 300, 11, ) N80 (54.722) ;*GP*
N90 titik awal (X0,Y0), panjang dan lebar G1 X42 Y-8 ;*GP*
N80 S4000 M3
adalah 50 mm, tingkat umpan 250 mm/min, X3 Y3 ;*GP*
N90 CYCLE71( 50, 0.1, 2, 0, 0, 0, 50, -50 , , tunjangan penyelesaian 0 mm, sepanjang arah ;CON,0,0.0000,4,4,MST:0,0,AX:X,Y,I,J
1, 40, , 0, 250, 32, ) pararel dengan axis X untuk melaksanakan ;*GP*;*RO*;*HD*
; ======Mulai milling kontur====== pemesinan akhir ;S,EX:3,EY:3;*GP*;*RO*;*HD*
; =====Mulai milling kontur======= ;ACW,DIA:0/35,EX:3.27,DEY:-
N100 T2 D2 ;ENDMILL N100 alat 2 adalah alat milling
N110 M6 N110 43.91,RAD:60;*GP*;*RO*;*HD*
N120 ;ACCW,DIA:0/35,DEX:43,EY:-
N120 S3500 M6
N130 kedalaman pemotongan kontur 5 mm, 47,RAD:102;*GP*;*RO*;*HD*
N130 CYCLE72( "CON1:CON1_E", 50, 0, 2, semua tunjangan penyelesaian 0,1 mm, tingkat ;LA,EX:42,EY:-8;*GP*;*RO*;*HD*
-5, 2, 0.1, 0.1, 300, 300, 11, 42, 1, 4, 300, 1, 4) umpan pemesinan permukaan dan arah pemo- ;LA,EX:3,EY:3;*GP*;*RO*;*HD*
; =======Mulai milling jalur dengan kom- tongan 300 mm/min, gunakan G42 untuk ;#Penjelasan akhir kontur selesai– Jangan
mengaktifkan kompensasi, gunakan G1 untuk
pensasi radius ======== melakukan pemesinan kasar, jalur pendekatan diubah!;*GP*;*RO*;*HD*
N140 T4 D1 ;ENDMILL D10 adalah sepanjang sebuah garis lurus, panjang
N150 M6 4 mm, parameter tingkat umpan/jalur/panjang CON1_E:;****** KONTUR SELESAI*******
dalam retraksi dan pendekatan adalah seim-
N160 S4000 M3 bang.
N170 G0 X55 Y-15 ; ====Mulai milling jalur dengan kompen-
N180 G0 Z2 sasi radius ===
N140 alat 4 adalah permukaan alat milling,
N190 G1 F300 Z-8 diameter 10 mm
N200 G42 G1 Y-15 X50 N150
N160
N210 G1 X44 Y-2 RND=2 N170
N220 G1 Y0 X 22 N180
N230 G40 Y30 N190
N200 G42 mengaktifkan kompensasi radius
N240 M30 alat
N210 mulai dari (X44, Y-2) selipkan sebuah
lingkaran terbalik, radius 2 mm
N220 (X22,Y0) adalah titik lingkaran terbalik
N230 G40 batalkan kompensasi radius alat
N240
Proses pemesinan
N270 SUPA G00 Z300 D0 N270 N430 SUPA G00 Z300 D0 N430
N280 SUPA G00 X300 Y300 N280 N440 SUPA G00 X300 Y300 N440
N290 ; ======Mulai milling kontur======
N290 T4 D1 ; ======Mulai milling kontur====== N450
N300 petunjuk: ubah ke alat 4
N300 MSG ("Harap ubah ke alat no 4") N310 N450 T2 D1 N460 petunjuk: ubah ke alat 2
N310 M05 M09 M00 ; ====Mulai milling kantung melingkar=== N460 MSG ("Harap ubah ke alat no 2") N470
N320 N480
(
; ===Mulai milling kantung melingkar==== N470 M05 M09 M00
N330 alur melingkar milling kedalaman N490 kedalaman pemotongan kontur 5 mm,
N320 S5000 M3 N480 S5000 M3 tingkat umpan pemesinan permukaan 300 mm/
5 mm, radius 22 mm, koordinat tengah alur
N330 POCKET4( 50, 0, 2, -5, 22, 38, 70, (X38,Y70), tunjangan penyelesaian 0.2 mm, N490 CYCLE72( "CONT1:CONT1_E", 50, 0, min, tingkat umpan arah pemotongan 100 mm/
2.5, 0.2, 0.2, 300, 250, 0, 21, 10, 0, 5, 2, tingkat umpan pemesinan plane 300 mm/ 2, -5, 5, 0, 0, 300, 100, 111, 41, 12, 3, min, gunakan G41 untuk mengaktifkan kom-
0.5 ) min, kedalaman tingkat umpan pemesinan 300, 12, 3 ) pensasi, gunakan G1 untuk melakukan pemesi-
250 mm/min, milling dalam arah posi- nan kasar, kembali ke plane pemesinan pada
N340 S5500 M3 tif,sepanjang jalur helical selipkan untuk ; ======Akhir milling kontur======= akhir kontur, jalur pendekatan sepanjang 1/4
N350 POCKET4( 50, 0, 2, -5, 22, 38, 70, melakukan pemesinan kasar, radius jalur N500 SUPA G00 Z300 D0 lingkaran di dalam ruang, panjang 3 mm,
)
2.5, 0.2, 0.2, 250, 250, 0, 22, 10, 0, 5, 2, helical 2 mm, selipkan kedalaman 0.5 N510 SUPA G00 X300 Y300 parameter tingkat umpan/jalur/panjang untuk
mm retraksi dan pendekatan adalah seimbang.
0.5 ) ; =Mulai milling kantung persegi==
N340 ; ======Akhir milling kontur=======
; ===Akhir milling kantung melingkar==== N350 ulangi proses milling N370, perbe- N520 T2 D1 N500
N360 SUPA G00 Z300 D0 daannya adalah tunjangan pemesinan. N530 MSG ("Harap ubah ke alat no 2") N510
N370 SUPA G00 X300 Y300 ; ====Akhir milling kantung melingkar=== N540 M05 M09 M00 ; =Mulai milling kantung persegi==
N360 N520
N380 T5 D1 N370 N550 S6500 M3
N530 petunjuk: ubah ke alat 2
N390 MSG ("Harap ubah ke alat no 5") N380 N560 POCKET3( 50, 0, 1, -3, 40, 30, 6, 36, N540
N400 M05 M09 M00 N390 petunjuk: ubah ke alat 5 24.1, 15, 3, 0.1, 0.1, 300, 300, 0, 11, 12, 8,
N400 N550
; ========Mulai milling slot======== ; ========Mulai milling slot======= 3, 15, 0, 2 ) N560 milling alur persegi milling
N410 (kedalaman 3 mm, panjang 40 mm, lebar
(
N410 M3 S7000 N570 POCKET3( 50, 0, 1, -3, 40, 30, 6, 36,
N420 milling slot kedalaman 3 mm, 30 mm, radius sudut 6 mm, koordinat titik
N420 SLOT2( 50, 0, 2, , 3, 3, 30, 6, 38, 70, 24.1, 15, 3, 0.1, 0.1, 300, 300, 0, 12, 12, 8, dasar alur (X36,Y24.1), sudut antara axis
20, 165, 90, 300, 300, 3, 3, 0.2, 0, 5, 250, pemesinan 3 slot, sudut slot 30º, lebar slot 3, 15, 0, 2 )
6 mm, koordinat titik tengah lingkaran vertikal alur dan plane axis X adalah 15º),
3000, ) dasar (X38,Y70), radius lingkaran dasar 20 ; ==Akhir milling kantung persegi== tunjangan penyelesaian 0.1 mm, pemesi-
; ========Akhir milling slot======== mm, sudut awal 165º, sudut bertahap slot nan permukaan tingkat umpan dan pemesi-
90º, kedalaman tingkat umpan pemesinan nan arah pemotongan adalah 300 mm/min,
300 mm/min, tingkat umpan pemesinan milling dalam arah positif, pemesinan
plane 300 mm/min, arah milling G3, tunjan- kasar, gunakan tengah alur vertikal G1
gan penyelesaian tepian slot 0.2 mm, untuk menyelipkan.
lengkapi jalan pemesinan, tingkat umpan N570 ulangi proses milling N600, perbe-
pemesinan untuk penyelesaian 250 mm/ daannya adalah tunjangan pemesinan.
min, tingkat kecepatan spindel 3000 r/min ; ==Akhir milling kantung persegi==
; ========Akhir milling slot=======
Proses pemesinan
N580 SUPA G00 Z300 D0 N580 N790 SUPA G00 Z300 D0 N790
N590 N800
N590 SUPA G00 X300 Y300 ; =========Mulai pemusatan======= N800 SUPA G00 X300 Y300
; ==========Mulai Tapping========
; ========Mulai pemusatan========= N600 ; =========Mulai Tapping=========
N610 petunjuk: ubah ke alat 6 N810
N600 T6 D1 N810 T8 D1 N820 petunjuk: ubah ke alat 8
N620
N610 MSG ("Harap ubah ke alat no 6") N630 N820 MSG ("Harap ubah ke alat no 8") N830
N620 M05 M09 M00 N640 N840
N650 mode CYCLE82 perintah pemanggilan N830 M05 M09 M00 N850 mode CYCLE84 pemanggilan kembali
N630 S6000 M3 kembali menjadi aktif →kedalaman pengeboran N840 S500 M3 menjadi aktif →kedalaman pengeboran 6 mm,
N640 G00 Z50 X36 Y24.1 5 mm, kedalaman pengeboran terakhir (milling
tertunda) berhenti untuk 0.2 detik N850 MCALL CYCLE84( 50, -3, 2, , 6, 0.7, kedalaman pengetukan terakhir (milling ter-
N650 MCALL CYCLE82( 50, -3, 2, -5, 0, 0.2) tunda) berhenti untuk 0.7 detik, setelah siklus,
N660 pengaturan lubang dengan koordi- 5, , 2, 5, 5, 5, 3, 0, 0, 0, 5, 1.4 )
N660 HOLES2( 36, 24.1, 10, 90, 60, 6) nat tengah lingkaran (X36,Y24.1), radius spindel M5 berhenti, pemesinan thread putaran
N670 X36 Y24.1 lingkaran 10 mm, sudut awal 90º, sudut N860 HOLES2( 36, 24.1, 10, 90, 60, 6) dextro, ukuran 2 mm, posisi henti spindel
N680 MCALL ; Modal Call OFF antara lubang-lubang adalah 60º, lubang N870 X36 Y24.1 adalah 5º, kecepatan pengetukan dan kece-
lingkaran nomor 6 patan retraksi spindel adalah 5 r/min, pilih axis
; =========Akhir pemusatan========= N670 anjutkan pengeboran dengan N880 MCALL ; Panggilan Modal mati Z sebagai axis alat, kedalaman pengeboran
N690 SUPA G00 Z300 D0 (X36,Y24.1) seperti untuk titik tengah ; =========Akhir Tapping ========== bertahap 5 mm, nilai retraksi adalah 1.4 mm
N700 SUPA G00 X300 Y300 N680 batalkan mode perintah memanggil
kembali N890 SUPA G00 Z500 D0 N860 pengaturan lubang dengan koordi-
; =========Mulai drilling========== ; =========Akhir pemusatan======== nat tengah lingkaran (X36,Y24.1), radius
N690 N900 SUPA G00 X500 Y500; lingkaran 10 mm, sudut awal 90º, sudut
N710 T7 D1
N700 ; =========Bergerak ke posisi perubahan antara lubang-lubang adalah 60º, lubang
N720 MSG ("Harap ubah ke alat no 7") ; ===========Mulai drilling========
siap untuk memulai program berikutnya lingkaran nomor 6
N730 M05 M09 M00 N710 N870 lanjutkan pengeboran dengan
N740 S6000 M3 N720 petunjuk: ubah ke alat 7 atau mengulang =========
N730 (X36,Y24.1) sebagai pengetukan tengah
N750 MCALL CYCLE83( 50, -3, 1, , 9.24, ,5, N740 N910 M30 N880 batalkan mode perintah memanggil
90, 0.7, 0.5, 1, 0, 3, 5, 1.4, 0.6, 1.6) N750 mode CYCLE83 perintah pemanggilan kembali
N760 HOLES2( 36, 24.1, 10, 90, 60, 6) kembali menjadi aktif mode recall →kedalaman ; ==========Mulai Tapping=========
pengeboran 9.24 mm, kedalaman pengeboran N890
N770 X36 Y24.1 pertama 5 mm, penurunan 90, kedalaman N900
N780 MCALL ; Panggilan Modal mati pengeboran terakhir (milling tertunda) berhenti ; ======Bergerak ke posisi perubahan siap
untuk 0.7 detik, berhenti pada titik awal untuk
; =========Akhir drilling========== 0.5 detik, modul masukan pengeboran pertama untuk memulai program berikutnya atau
adalah 1, memilih axis Z sebagai axis alat, tipe mengulang =======
pemesinan adalah milling tertunda, axis alat N910
adalah axis Z, kedalaman minimal 5 mm, setiap
retraksi adalah 1.4 mm, kedalaman pengeboran
berhenti untuk 0.6 detik , selipkan kembali jarak
utama 1.6 mm
N760 pengaturan alat koordinat tengah
lingkaran (X36,Y24.1), radius lingkaran 10
mm, sudut awal 90º, sudut antara lubang-
lubang adalah 60º, lubang lingkaran nomor
6
N770 lanjutkan pengeboran dengan
(X36,Y24.1) sebagai titik tengah
N780 batalkan mode perintah memanggil
kembali
; =========Akhir drilling===========
Proses pemesinan
Penjelasan
kode ISO
Operasi dan
pemindahan
program ISO
Selesai
Setelah menekan
“OK”, sistem Semua kode ISO yang dideskripsikan
Penjelasan
akan memulai kode ISO dalam unit ini dapat dilaksanakan di
ulang secara otoma- dalam mode ISO dari sistem 808D!
tis. Setelah memulai
ulang, tekan “Shift” + Penjelasan singkat dari kode ISO yang khas dan sering digunakan
“Sistem-Alarm” Kode ISO Penjelasan Bandingkan
sekali lagi dan jika dengan DIN
simbol di dalam G00 Orientasi (lintasan cepat) Sesuai DIN
lingkaran merah
muncul, tandanya G1 Perbedaan Linear Sesuai DIN
mode ISO telah
diaktifkan. . G17/G18/G19 Plane XY / plane ZX / plane YZ Sesuai DIN
G20/G21 Masukan dalam inci/mm G70/G71
Sebuah tanda ISO merah muncul di atas layar dan tombol mode ISO di
sebelah kanan akan berwarna biru. G41/G42/G40 Kompensasi radius tip alat kiri / Kompensasi radius Sesuai DIN
tip alat kanan / batalkan kompensasi radius alat
Metode 2 G54 ~ G59 Pilih sistem koordinat benda kerja Sesuai DIN
Ketika menggunakan metode 2 untuk mengaktifkan
mode ISO, makan akan keluar dari mode ISO dan G80 Batalkan siklus tetap
kembali ke mode DIN standar melalui tombol “Reset”
atau setelah menyelesaikan program pemesinan . G90/G91 Pemrograman absolut/bertahap
Teori dasar
Dalam mode DIN, panjang H01→Nilai offset 20.0 Kode G02 dan G03
alat diaktifkan secara H02→Nilai offset -30.0
otomatis, tapi di dalam H03→Nilai offset 30.0 G02 interpolasi lingkaran dalam
mode ISO, Anda harus H04→Nilai offset -20.0 arah positif
mengaktifkan panjang alat
melalui kode G. G03 interpolasi lingkaran dalam
G90 G43 Z100.0 H01;Z akan mencapai 120.0
G43/G44 dan G49 arah negatif.
G90 G43 Z100.0 H02;Z akan mencapai 70.0 Anda dapat menentukan titik
G90 G44 Z100.0 H03;Z akan mencapai 70.0 akhir lingkaran di dalam alamat
Gunakan G43/G44,nilai
kompensasi panjang alat G90 G44 Z100.0 H04;Z akan mencapai 120.0 X/Z berikut untuk keduanya.
akan diaktifkan. Anda juga dapat menjelaskan Metode 1 (gunakan tahapan utnuk
G43:kompensasi panjang Catatan: Dalam mode DIN, Anda harus radius lingkaran dengan I, J, K menjelaskan radius lingkaran)
alat dalam arah positif bertahap atau menggunakan G92 X200.0 Y40.0 Z0
membuka daftar kode H di dalam daftar alat.
G44:kompensasi panjang parameter R untuk menentukan G90 G03 X140.0 Y100.0 I-60.0 F300.0
Untuk informasi pada metode pembukaan, radius secara langsung. G02 X120.0 Y60.0 I-50.0
alat dalam arah negatif
harap mengacu pada perintah-perintah
G49:batalkan kompensasi
panjang alat untuk kode H pada halaman 104 Metode 2 (gunakan parameter R untuk
menjelaskan radius lingkaran)
G92 X200.0 Y40.0 Z0
G90 G03 X140.0 Y100.0 R60.0 F300
G02 X120.0 Y60.0 R50.0
G98 :siklus tetap kembali ke N5 G90 T1 M06
titik asli N10 M3 S2000; putaran spindel
G99 :siklus tetap kembali ke N20 G99 G81 X300 Y-250 Z-150 Ketika menentukan radius
titik R R-10 F120;setelah pengeboran lingkaran dengan parameter R
G80 :batalkan siklus tetap orientasi, kembali ke titik R
Jeda fungsi G04
G04 X5.0→tunda 5 detik N30 X1000. ;setelah pengeboran Lingkaran yang kurang dari Titik akhir
①
G04 P5→tunda 5 milidetik orientasi, kembali ke titik R 180° dianggap nilai positif
N40 G04 X2.0 ;tunda 2 detik →G02 X6.0 Y2.0 R50.0
Lingkaran yang lebih besar
N50 G98 Y-550 ;setelah pengeboran Titik awal
daripada 180° dianggap nilai
orientasi, kembali ke titik awal
②
negatif
N60 G80 ;batalkan siklus tetap →G02 X6.0 Y2.0 R-50.0
N70 M5 ;putaran spindel berhenti
N80 M30
Huruf yang sering digunakan yang mengartikan kode siklus tetap khas di dalam ISO Perkenalan singkat dari kode siklus tetap khas di dalam mode ISO
P. Penjelasan Unit Rentang yang diapli- Untuk arti huruf-huruf ketika memprogram siklus tetap khas,
kasikan dan catatan harap mengacu pada gambar di sebelah kiri!
X/Y Titik akhir pemotongan X/Z nilai koor- G73 / G74 / G76 G81
~ G87 / G89
G73 pengeboran lubang G73 pengaplikasian program contoh :
dinat absolut dalam yang cepat M3 S1500 ;putaran spindle
Struktur pemrograman G90 G99 G73 X0 Y0 Z-15 R-10 Q5 F120
Jarak nilai bertahap antara titik R dan G73 / G74 / G76 G81
umum : ;setelah drill orientasi lubang ke 1 kembali ke titik R
Z dasar lubang, atau nilai koordinat ~ G87 / G89
G73 X—Y—Z—R—Q—F— Y-50 ;setelah drill orientasi lubang ke 2 kembali ke titik R
absolut dari dasar lubang Y-80 ;setelah drill orientasi lubang ke 3 kembali ke titik R
K
Proses gerakan: X10 ;setelah drill orientasi lubang ke 4 kembali ke titik R
Jarak nilai bertahap antara titik awal G73 / G74 / G76 G81
① Gerakan drilling (-Z) → Y10 ;setelah drill orientasi lubang ke 5 kembali ke titik R
R plane dan titik R atau nilai koordinat ~ G87 / G89
umpan menengah G98 Y75 ;setelah drill orientasi lubang ke 6 kembali ke titik R
absolut dari titik R
② Gerakan di dasar lubang
G80 ;batalkan siklus tetap
G28 G91 X0 Y0 Z0 ;kembali ke titik referensi
Kedalaman dari setiap pemotongan G73 / G83 → tidak ada
M5 ;putaran spindel berhenti
Q (nilai bertahap) ③ Gerakan retraksi (+Z) M30
→ umpan cepat
NIlai Offset G76 / G87
(nilai bertahap)
Teori dasar
G76 Siklus boring G76 pengaplikasian contoh program: G82 Siklus pengeboran (pengeboran G82 pengaplikasian contoh program:
Struktur pemrograman umum: countersink)
G76 X—Y—Z—R—Q—P—F—K M3 S500 ;putaran spindel Struktur pemrograman umum: M3 S2000 ;putaran spindel
G90 G99 G90 G99 G82 X300 Y-250 Z-150 R-100 P1000 F120
Proses gerakan: G76 X300 Y-250 Z-150 R-100 Q5 P1000 F120 G82 X—Y—Z—R—P—F—K
;setelah drill orientasi lubang ke 1, berhenti 1 detik di
① Gerakan drilling (-Z) → umpan ; setelah orientasi bore lubang pertama, bergeraklah Proses gerakan: dasar lubang, kembali ke titik R.
potongan 5 mm, berhenti 1 detik di dasar lubang, kembali ke ① Gerakan drilling(-Z) → umpan Y-550 ;drill lubang ke 2 (sama dengan lubang
② Gerakan di dasar lubang → titik R. potongan pertama)
Y-50 ;buatlah lubang ke 2 (sama dengan
penghentian spindel sesuai arah ② Gerakan di dasar lubang → jeda Y-750 ;drill lubang ke 3 (sama dengan lubang
lubang pertama )
③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan pertama)
③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan Y-80 ;buatlah lubang ke 3 (sama dengan
cepat X1000 ;drill lubang ke 4 (sama dengan lubang
cepat lubang pertama)
pertama)
X10 ;buatlah lubang ke 4 (sama dengan
Y-550 ;drill lubang ke 5 (sama dengan lubang
lubang pertama)
pertama)
Y10 ;buatlah lubang ke 5 (sama dengan
G98 Y-750 ;drill lubang ke 6, berhenti 1 detik di
lubang pertama) dasar lubang, kembali ke titik awal posisi plane
G98 Y-750 ;buatlah lubang ke 6, lalu bergerak 5 G80 ;batalkan siklus tetap
mm, , berhenti 1 detik di dasar lubang, kembali ke
titik awal posisi plane G28 G91 X0 Y0 Z0 ;kembali ke titik referensi
G80 ;batalkan siklus tetap M5 ;putaran spindel berhenti
M30
G28 G91 X0 Y0 Z0 ;kembali ke titik referensi
M5 ;putaran spindel berhenti
G83 Siklus pengeboran (pengeboran G83 pengaplikasian contoh program:
lubang dalam )
G81 Siklus pengeboran (pengeboran titik G81 pengaplikasian contoh program: Struktur pemrograman umum M3 S2000 ;putaran spindel
tetap) G83 X—Y—Z—R—Q—F—K
G90 G99 G83 X300 Y-250 Z-150 R-100 Q15 F120
Struktur pemrograman umum: M3 S2000 ;putaran spindel ;setelah drill orientasi lubang ke 1 kembali ke titik
G90 G99 G81 X300 Y-250 Z-150 R-10 F120 Proses gerakan: R
G81 X—Y—Z—R—F—K ;setelah drill orientasi lubang ke 1 kembali ke ① Gerakan drilling (-Z) → umpan Y-550. ;setelah drill orientasi lubang ke 2 kembali ke
Proses gerakan: titik R intermisi titik R
① Gerakan drilling (-Z) → umpan po- Y-550 ;setelah drill orientasi lubang ke 2 kembali ke ② Gerakan di dasar lubang → Tidak Y-750. ;setelah drill orientasi lubang ke 3 kembali ke
tongan titik R titik R
ada
Y-750 ;setelah drill orientasi lubang ke 3 kembali ke X1000. ;setelah drill orientasi lubang ke 4 kembali ke
② Gerakan di dasar lubang → tidak ada ③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan titik R
titik R
③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan cepat X1000 ;setelah drill orientasi lubang ke 4 kembali ke cepat Y-550. ;setelah drill orientasi lubang ke 5 kembali ke
titik R titik R
Y-550 ;setelah drill orientasi lubang ke 5 kembali ke G98 Y-750. ;setelah drill orientasi lubang ke 6, kembali
titik R ke plane awal
G98 Y-750;setelah drill orientasi lubang ke 6, kem- G80 ;batalkan siklus tetap
bali ke plane awal G28 G91 X0 Y0 Z0 ;kembali ke titik referensi
G80 ;batalkan siklus tetap M5 ;putaran spindel berhenti
M30
G84 Siklus tapping G84 grafik operasi pelaksanaan : G86 siklus boring G86 grafik operasi pelaksanaan:
Struktur pemrograman umum: Dengan perintah G99 tanpa operasi dalam garis Struktur pemrograman umum: Dengan perintah G99 tanpa operasi dalam garis
merah merah
G84 X—Y—Z—R—P—F—K Dengan perintah G98 dengan operasi dalam G86 X—Y—Z—R—F—K Dengan perintah G98 dengan operasi dalam
Proses gerakan: garis merah Proses gerakan: garis merah
① Gerakan drilling (-Z) → umpan potongan ① Gerakan drilling (-Z) → umpan potongan Kecuali untuk penghentian di dasar lubang, ,
G86 sama dengan G81
② Gerakan di dasar lubang → putaran ② Gerakan di dasar lubang → spindle
spindel dalam arah negatif stop
③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan po- ③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan cepat
tongan
Awal spindle CW
setelah jeda
spindle CW
setelah jeda Awal spindle CW
setelah jeda
Titik R
Titik R
Titik Z
Titik Z
spindle CCW
setelah jeda spindle stop
setelah jeda
G85 siklus boring G85 grafik operasi pelaksanaan: G89 siklus boring G89 operation grafik operasi pelaksanaan:
Struktur pemrograman umum: Dengan perintah G99 tanpa operasi dalam garis Struktur pemrograman umum: Dengan perintah G99 tanpa operasi dalam garis
merah merah
G85 X—Y—Z—R—F—K Dengan perintah G98 dengan operasi dalam G89 X—Y—Z—R—P—F—L Dengan perintah G98 dengan operasi dalam garis
Proses gerakan: garis merah Proses gerakan: merah
Kecuali bahwa spindel tidak berputar di dasar ① Gerakan drilling (-Z) → umpan po- Kecuali bahwa spindel berhenti di dasar lubang
① Gerakan drilling (-Z) → umpan po- lubang , G85 sama dengan G84 G89 sama dengan G85
tongan tongan
② Gerakan di dasar lubang → tidak ada ② Gerakan di dasar lubang → jeda
③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan po- ③ Gerakan retraksi (+Z) → umpan
tongan potongan
Awal Awal
Titik R
Titik R
Titik Z
Titik Z
Jeda
Teori dasar
G87 Siklus boringⅠ/ siklus boring terbalikⅡ G87 grafik operasi pelak- ISO Fungsi mode ISO yang diberikan oleh
sanaan:
Struktur pemrograman umum: program 808D dapat secara mudah mengopera-
———————
G87 X Y Z R Q P F L Siklus tetap Ⅱ→
transfer and
sikan program ISO yang telah ada!
Proses gerakan: spindle start operation
① Gerakan drilling (-Z) →umpan potongan
Langkah 1 Pindahkan file ISO di dalam perangkat USB ke 808D.
② Gerakan di dasar lubang → spindle
stops Connect the USB device with the stored target programs to the USB
③ Gerakan retraksi (+Z) → operasi Titik Z
interface pada PPU.
manual operation atau umpan cepat
Penempatan Spindle Tekan SK “USB” pada PPU.
Gerak alat
Gunakan tombol “Cursor + Select” untuk memilih program
Umpan cepat
yang diinginkan yang kemudian disorot. +
Titik R
Umpan
spindle start
Titik R
Program-program di dalam mode ISO dalam 808D mem-
punyai peraturan sendiri. Perubahan yang sesuai harus
Titik Z Titik Z
dibuat pada posisi yang sesuai sehingga Anda dapat
spindle stop spindle stop menjalankan program ISO!
Awal program Program ISO umum 808D Program ISO Langkah 3 Pelaksanaan program
Program ISO umum: O0001; O0001;Hapus
Awal adalah “O” G0 X50 Y50 Z50 M5 baris ini
Mode ISO dari 808D:
Pastikan bahwa sistem saat itu berada dalam mode ISO!
G04 X5 G0 X50 Y50 Z50 M5 Pastikan semua persiapan dan ukuran-ukuran keselama-
Tidak sesuai dengan program
M3 S1000 G04 X5
yang diawali dengan “O”
M3 S1000 tan telah dilakukan!
...
...
Operasikan seperti dijelaskan di bawah ini .
Teori dasar
Pastikan bahwa sistem saat itu berada dalam mode ISO! N10 G291 N210 T2M6
Pastikan semua persiapan dan ukuran-ukuran keselama- N20 T1M6 N220 M3S3000F100
tan telah dilakukan! N30 G0G54G90G40 N230 G43H2Z50
N40 M3S1200F200 N240 G0X40Y-40
N50 G43H1Z50 N250 Z20
N60 G0X0Y-70 N260 G81Z-2R10
N70 Z5M8 N270 Y40
N80 G1Z-5 N290 X-40
N90 G01G41X20D1 N300 Y-40
N100 G03X0Y-50R20 N310 G80
N120 G1X-50,R10 N320 G0Z50
N130 Y50,R10
N140 X50,R10 N330 T3M6
N150 Y-50,R10 N340 M3S3000F100
N160 X40 N350 G43H3Z50
N170 X0 N360 G73Z-20R10Q5
N180 G03X-20Y-70R20 N370 Y40
N190 G1G40X0 N380 Y-40
N200 G0Z50 N390 X40
N400 Y40
N410 G80
N420 G0G40G90G49Z100
N430 M09
N440 G290
Catatan: Program ini membuka/keluar
N450 M30
dari mode ISO dengan perintah G291/
G290. Direkomendasikan untuk meng-
gunakan metode pertama untuk mem-
buka mode ISO – menggunakan tombol
mode ISO aktif pada PPU (dijelaskan di
atas)
Isi unit
Fungsi-
fungsi G
Nama Arti
Selesai
G04 Waktu diam diatur sebelumnya
G63 Pengetukan tanpa sinkronisasi
G74 Pendekatan titik referensi dengan sinkronisasi
G75 Pendekatan titik tetap
G147 SAR – pendekatan dengan sebuah garis lurus line
G148 SAR – retraksi dengan sebuah garis lurus
G247 SAR – pendekaran dengan sebuah kuadran
G248 SAR – retraksi dengan sebuah kuadran
G347 SAR – pendekaran dengan sebuah setengah lingkaran
G348 SAR – retraksi dengan sebuah setengah lingkaran
Grup 3: Bingkai yang dapat diprogram Grup 8: Offset nol yang dapat diatur
Nama Arti Nama Arti
TRANS Terjemahan G500 * Offset kerja yang dapat diatur – mati
ROT Putaran G54 offset nol pertama yang dapat diatur
SCALE Faktor penyekalaan yang dapat diprogram G55 offset nol kedua yang dapat diatur
MIRROR Pencerminan yang dapat diprogram G56 offset nol ketiga yang dapat diatur
ATRANS Terjemahan tambahan G57 offset nol keempat yang dapat diatur
AROT Putaran tambahan yang dapat diprogram
G58 offset nol kelima yang dapat diatur
ASCALE Faktor penyekalaan tambahan yang dapat diprogram
G59 offset nol keenam yang dapat diatur
AMIRROR Pencerminan tambahan yang dapat diprogram
G110 Spesifikasi kutub yang relatif pada posisi titik tertentu yang terakhir diprogram Grup 9: Penekanan bingkai
G111 Spesifikasi kutub yang relatif pada awal dari sistem koordinat benda kerja saat itu Nama Arti
G112 Spesifikasi kutub yang relatif pada Kutub terakhir yang berlaku G53 Pelompatan tanpa Modal dari offset kerja yang dapat diatur
G153 Pelompatan tanpa Modal dari offset kerja yang dapat diatur termasuk bingkai dasar
Grup 6: Pemilihan Plane Grup 10: Berhenti Pasti – berlanjut – mode jalur
Nama Arti Nama Arti
G17 * plane X/Y G60 * Penempatan pasti
G18 plane Z/X G64 Berlanjut – mode jalur
G19 plane Y/Z
Grup 13: Pengukuran benda kerja inci/metrik Grup 44: Segmentasi jalur dengan SAR efektif secara modal
Name Arti Name Arti
G70 Masukan data dimensi inci G340 * Pendekatan dan retraksi dalam ruang (SAR)
G71 * Masukan data dimensi metrik G341 Pendekatan dan retraksi dalam plane (SAR)
G700 Masukan data dimensi inci; juga untuk tingkat umpan F
G710 Masukan data dimensi metrik; juga untuk tingkat umpan F Grup 47: Bahasa luar NC efektif secara modal
Name Arti
Grup 14: Dimensi absolut/bertahap efektif secara modal G290 * Mode Siemens
Name Arti G291 Mode eksternal
G90 * Masukan data dimensi absolut
G91 Masukan data dimensi bertahap
Grup 18: Sifat di sudut ketika bekerja dengan kompensasi radius alat
Name Arti
G450 * Lingkaran transisi
G451 Persimpangan titik
Kontak
Bantuan
Teknis
Bantuan teknis
E-mail 4008104288.cn@siemens.com
Website
Siemens
Informasi produk lebih lanjut dapat ditemukan pada website berikut ini:
http://www.siemens.com/sinumerik
Siemens AG Dapat berubah sewaktu-waktu Informasi yang diberikan di dalam brosur ini hanya mengandung penjelasan
Industry Sector tanpa pemberitahuan sebelumnya umum atau karakteristik dari pelaksanaan, dimana dalam kasus penggunaan
Motion Control Systems Order No.: sesungguhnya tidak selalu memberlakukan seperti yang dijelaskan, atau
P.O.Box 3180 Dispostelle 06311 dapat berubah karena pengembangan lebih lanjut dari produk tersebut.
91050 ERLANGEN WÜ/35557 WERK.52.2.01 WS Kewajiban untuk memberikan karakteristik yang sesuai hanya ada jika
GERMANY 11113.0 disepakati dalam sebuah persyaratan kontrak.
Printed in Germany Seluruh produk yang disebutkan dapat menjadi merk atau nama produk dari
© Siemens AG 2012 Siemens AG atau perusahaan pemasok, maka penggunaan oleh pihak ketiga
untuk kepentingannya sendiri dapat melanggar hak-hak dari pemilik produk.
.