atau signifikansi > 0,05 (lebih dari 0,05), dengan r2. Pada intinya mengukur
maka distribusi data adalah normal. seberapa jauh kemampuan model
Sedangkan uji linearitas bertujuan dalam menerangkan variasi variabel
dalam mengetahui apakah variabel X dependen yang diterangkan atau
dan variabel Y memiliki hubungan diakibatkan oleh hubungan linear
linear atau tidak. Uji linearitas dengan variabel independen [ CITATION
dilakukan dengan menggunakan test of Placeholder1 \l 1033 ]. Rumus yang
linearity. Variabel dikatakan digunakan adalah :
mempunyai hubungan yang linear jika KD=r 2 ×100 %
memiliki nilai sig linearity dibawah 0,05 Lalu selanjutnya, dilakukan uji
dan nilai sig Deviation of linearity diatas signifikansi. Pengujian signifikansi
0,05. dapat digunakan dengan berbagai
Setelah itu, data yang telah macam pengujian, diantaranya adalah
dikumpulkan kemudian dilakukan uji t. Uji t ini digunakan untuk
pengujian hipotesis yang meliputi membuktikan signifikansi atau
menentukan persamaan regresi, tidaknya pengaruh variabel terikat
menentukan, koefisien determinasi dan secara individual dengan tingkat
uji signifikansi, lalu didapatkanlah kepercayaan 95% dan tingkat
hipotesis penelitian. Analisis regresi kesalahan 5% [ CITATION Placeholder1 \l
digunakan untuk melihat bagaimana 1033 ].
pola variabel dependen dapat
diprediksi melalui variabel independen
[CITATION Placeholder1 \t \l 1033 ].
Analisis korelasi dilanjutkan dengan
analisis regresi apabila korelasi
mempunyai hubungan kausal (sebab-
akibat) atau hubungan fungsional .
Adapun rumus untuk menentukan regresi
linear yaitu:
Y =a+bX
Kemudian, selanjutnya
menentukan koefisien determinasi.
Koefisien determinasi dilambangkan
Didaktika Tauhidi: Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Vx Nx Bulan 20xx:xx-xx
p-ISSN 2442-4544 | e-ISSN 2550-0252 7
DOI: 10.30997/dt.vxix.xxxx
N Jumla Persentas
Indikator
o h Skor e
Pengelolaan
dan
1 408 37%
pengendalia
n kelas
Penyampaia
2 234 21%
n Informasi
Merangsang
3 tanggapan 224 20%
balik
Mengevalua
4 236 22%
si Kegiatan
Total 1.102 100%
,b Deviatio
skor maksimum adalah 47. Untuk skor
n
setiap indikator dari minat belajar Most Absolute .147
Positive .097
Extreme
dapat dilihat pada tabel berikut ini: Negative -.147
Differences
N Jumla Persentas Test Statistic .147
Indikator Asymp. Sig. (2-tailed) .175c
o h Skor e
a. Test distribution is Normal.
Perasaan b. Calculated from data.
1 218 24% c. Lilliefors Significance Correction.
senang
2 Perhatian 124 14%
Ketertarika Berdasarkan hasil dari uji
3 62 6%
n normalitas dalam penelitian ini
nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 komponen b sebesar 0,805. Sehingga
maka dapat disimpulkan bahwa data persamaan regresinya adalah:
dalam penelitian ini berdistribusi Y = a + bx
normal. Y = 1.649 + 0,805 x
Hal ini berarti pada setiap
Tabel 3 Hasil Uji Linearitas
penambahan 1% interaksi edukatif
Adapun untuk
memenuhi perhitungan
persentase adalah sebagai
berikut:
KD = r2 x 100%
Dari tabel diatas diperoleh nilai
KD = 0,5892 x 100%
konstanta (a) sebesar 1,649, nilai
antara pihak pengajar mampu menarik diperoleh nilai sebesar 27%, artinya
perhatian siswa agar siswa dapat siswa yang mempunyai keinginan
berminat dalam mengikuti untuk belajar matematika tanpa ada
pembelajaran yang sedang yang menyuruh dan disesuaikan
berlangsung. Minat belajar merupakan dengan kebutuhannya sebesar 27%.
suatu keinginan atau ketertarikan Indikator partisipasi diperoleh nilai
dalam diri siswa terhadap pelajaran sebesar 29%, artinya siswa yang
tertentu disertai dengan perhatian dan berpartisipasi aktif dalam mengikuti
keaktifan untuk menguasai pembelajaran matematika sebesar 29%.
pengetahuan dan pengalaman yang Oleh karena itu, minat belajar
disertai dengan rasa senang dan secara langsung dapat mengubah
kepuasan pada diri siswa. perilaku belajar siswa menjadi lebih
Hasil penelitian pada variabel peduli terhadap belajar sehingga
minat belajar matematika diperoleh tujuan pembelajaran dapat tercapai.
informasi bahwa pada indikator Ketika siswa menyukai pelajaran
perasaan senang diperoleh nilai sebesar matematika maka dengan sendirinya
24%, yang artinya siswa yang senang siswa akan belajar dengan sungguh-
dalam mengikuti pembelajaran sungguh sehingga mendapatkan hasil
matematika sebesar 24%. Indikator belajar yang baik, hal ini sejalan
perhatian diperoleh nilai sebesar 14%, dengan penelitian yang dilakukan oleh
artinya siswa yang memberikan Ariastuti [CITATION Bek20 \n \t \l 1033 ]
perhatian lebih besar terhadap hasil penelitian tersebut bahwasannya
pelajaran matematika sebesar 14 %. seorang yang memiliki minat belajar
Indikator ketertarikan diperoleh nilai yang tinggi, tidak akan memiliki
sebesar 6%, artinya siswa yang tertarik hambatan dalam belajar.
dalam mengikuti pembelajaran Berdasarkan hasil dari uji
matematika hanya sebesar 6%, hal ini normalitas dalam penelitian ini
karena bahan pelajaran tidak sesuai diperoleh bahwa nilai signifikansi
dengan minat siswa, sehingga siswa sebesar 0,175. Berdasarkan perhitungan
tidak akan belajar dengan sebaik- data yang diperoleh, dapat diketahui
baiknya, sehingga tidak ada daya tarik nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
dalam dirinya. Indikator keterikatan maka dapat disimpulkan bahwa data
DAFTAR PUSTAKA
Diskus, G. D. (2020, Mei 08). Surat Edaran Kemdikbud No. 4 Tahun 2020. Retrieved
from pgdikmen.kemdikbud.go.id: http://pgdikmen.kemdikbud.go.id/read-
news/surat-edaran-mendikbud-nomor-4-tahun-2020
Djamarah, S. B. (2011). Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif . Jakarta :
Rajawali Pers.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi . Jakarta : PT. Rineka
Cipta .
Zulaikha, S. (2014). Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) dan Minat Belajar
dengan Prestasi Belajar Matematika pada Siswa Kelas V SD di Kelurahan
Pedungan. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha, 1-11.