Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN KELAS DI SDIT INSAN TAMA BOGOR DENGAN

BERDASARKAN SYARIAT ISLAM

M Apriani, Y Rahayu

Program Studi, Fakultas Krguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Djuanda Bogor

Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak Pos 35 Bogor 16720

Maulapriani@gmail.com, ynryhyu@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to be able to find out the class management at SDIT Insan
Tama. This study was prepared using a qualitative approach with a case study method. The
case study used in this study is the participant observation approach where data is collected
through observation, interviews and documentation. The conclusions of this study are (1) the
facilities and infrastructure consist of coloring, maintaining, and storing infrastructure; (2)
class management consisting of goals and functions of class management; (3) Islamic law
applied by the school in providing education to students.

Keywords: Infrastructure, Class Management, Islamic Shari'a

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengelolaan kelas di SDIT Insan
Tama penelitian ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi
kasus. Studi kasus yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu dengan pendekatan observasi
partisipan dimana data dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan juga dokumentasi.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah (1) sarana dan prasarana terdiri dari perencarnaan,
pemeliharaan, dan penyimpanan sarana prasarana; (2) manajemen kelas yang terdiri dari
tujuan dan fungsi dari manajemen kelas; (3) syariat Islam yang diterapkan pihak sekolah
dalam memberikan pendidikan terhadap peserta didik.

Kata Kunci : Sarana Prasarana, Manajemen Kelas, Syariat Islam


PENDAHULUAN POUD dan Dirjen Dikdasmen, 1996
Manajemen kelas adalah segala usaha
Pembelajaran yang akan dilakukan
yang diarahkan untuk mewujudkan
hendaknya dapat memperhatikan keadaan
suasana belajar mengajar yang efektif dan
kelas serta faktor pendukukng lainnya
menyenangkan serta dapat memotivasi
untuk dapat memberikan pengajaran yang
siswa untuk belajar dengan baik sesuai
baik. Banyaknya kendali yang dihadapi
dengan kemampuan. Atau dapat dikatan
para tenaga pendidik khususnya dalam
bahwa manjemen kelas merupakan usaha
saran prasarana ini membuat tenaga
sadar untuk mengajar kegiatan proses
pendidik harus cermat dalam
belajar mengajar secara sistematis. Usaha
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
sadar itu mengarah pada penyiapan bahan
ada. Walupun sarana dan parasana yang
belajar, penyiapan saran dan alat peraga,
disediakan belum cukup memadai bukan
pengaturan ruang belajar, mewujudkan
berarti kita sebagai tenaga pendidik tidak
situasi atau kondisi proses belajar
memberikan pengajaran yang baik pasa
mengajar dan pengaturan waktu sehingga
peserta didik. Justru ini menjadikan
pembelajaran berjalan dengan baik dan
tantangan bagi kita untuk terus inovasi
tujuan kurikuler dapat tercapai ( Ade
dalam memberikan pengajaran yang baik.
Rukmana dan Asep Suryana, 2013).
Sarana dan prasarana yang ada
Dalam melakukan berbagai hal
tentunya dapat membantu dalam terjadinya
tentunya tidak terlepas dari syariat Islam,
proses pembelajaran yang akan dilakukan.
karena kita sebagai hamba haruslah
Selain itu manajemen kelas juga
berpegang teguh agar tidak menjadi
mempengaruhi peserta didik dalam belajar
manusia yang merugi di suaru hari. Syariat
dikelas. Sehingga sebagai tenaga pendidik
Islam menjadikan manusia untuk terus
haruslah dapat menentukan dan membuat
berhati-hati dalam melakukan sesuatu hal
manajemen kelas yang baik karena dengan
karena semua yang dilakukan tentunya
manajemen yang baik dapat
harus dipertanggung jawabkan. Dalam
mempengaruhi peserta didik dalam
syariat Islam terdapat peraturan-peraturan
meningkatkan kualitas belajarnya. Yang
yang boleh dan tidak boleh dilakukan,
tidak lepas dari bagaimana tenaga pendidik
seperti aturan cara berpakain perempuan
tersebut dapat mengeksplor dan
dimana harus menggunakan pakaian yang
membenahi manajemen kelas agar terasa
mentupi aurat yaitu seleuruh tubuh serta
lebih menyenangkan dan tidak ingin
tidak membentuk badan dan
meninggalkan kelas. Menurut Dirjen
menggunakan kerudung yang menutupi nyaman. Yang tentunya harus
dada. Selain cara berpakaian, adab makan mendapatkan dukungan dari pihak orang
pun harus diperhatikan seperti makan tidak tua dan sekolah sebagai penunjang dalam
boleh berdiri, harus berdoa sebelum memberikan pembelajaran yang baik bagi
makan, dan sunah makan itu menggunakan peserta didik di sekolah.
3 jari sebagaimana yang disunnah oleh
Rumusan masalah dalam penelitian
Rasullah SAW. Makan itu harus
ini yaitu: 1) Bagaimana sarana dan
mengunakan tangan kanan sebagaimana
prasarana di SDIT Insan Tama? 2)
sabda Rasulullah SAW yaitu :
Bagaimana manajemen pengelolaan kelas

َ ‫ َوإِ َذا َش ِر‬،‫اِ َذا اَ َك َل أَ َح ُد ُك ْم فَ ْليَاْ ُك ُل بِيَ ِم ْينِ ِه‬


‫ب‬ di SDIT Insan Tama? 3) Bagaimana
penerapan syariat Islam di SDIT Insan
‫ فَا ِ ْن ال َّش ْيطَانَ يَأْ ُك ُل‬، ‫قَ ْليَ ْش َربْ بِيَ ِم ْينِ ِه‬
Tama?.
‫ َويَ ْش َربُ بِ ِش َمالِ ِه‬،‫بِ ِش َمالِ ِه‬
Dari rumusan masalah diatas adapun
“Apabila salah seorang dari kalian tujuan dari penelitian yaitu : 1) untuk dapat
makan, hendaknya ia makan dengan mengetahui bagaimana sarana dan
tangan kanannya dan bila ia minum, prasarana di SDIT Insan Tama, 2) untuk
hendaknya minum dengan tangan mengetahui manajemen pengelolaan kelas
kanannya sebab syaitan makan dan di SDIT Insan Tama, 3) untuk dapat
minum dengan tangan kiri.”(HR. mengetahui bagaimana penerapan syariat
Muslim. Dari Ibnu ‘Umar). Islam di SDIT Insan Tama?.

Dengan demikian bahwasanya MATERI


penerapan syariat Islam sangat penting
A. Manajemen Kelas
terutama pada usia dini karena itu bentuk
Pengertian Manajemen kelas
pondasi yang ditanamkan baik oleh orang
Manajemen adalah kemampuan
tua di rumah maupun oleh guru. Serta
dan keterampilan khusus yang dimiliki
tidak lupa juga memberikan pengajaran
oleh seseorang untuk melakukan suatu
yang baik peserta didik guna menjadi
kegiatan baik secara perorangan
manusia yang berguna di suatu hari nanti.
ataupun bersama orang lain atau
Tidak lupa dari pengelolaan manajemen
melalui orang lain dalam upaya
kelas yang baik dan sarana prasarana yang
mencapai tujuan organisasi secara
mendukung dapat membuat
produktif, efektif dan efisien.
pembelalajaran di kelas lebih baik dan
(Sulistyorini, 2009). Menurut
Hasibuan (2007) dalam jurnal Nurbaiti kesimpulan bahwa kelas adalah suatu
Manajemen adalah ilmu dan seni unit terkecil yang didalamnya terdapat
mengatur proses pemanfaatan sumber kegiatan belajarmengajar yang
daya manusia dan sumber-sumber dilakukan oleh guru kepada peserta
lainnya secara efektif dan efisien didik dengan tujuan mendpatkan
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. pengajaran secara formal.
Adapun pengertian manajemen Manajemen kelas adalah
menurut A.F Stoner (2006) bahwa pengelolaan kelas yaitu keterampilan
manajemen adalah suatu proses guru untuk menciptakan dan
perencanaan, pengorganisasian, memelihara kondisi belajar yang
kepemimpinan, dan pengendalian optimal dan mengembalikannya bila
upaya dari anggota organisasi serta terjadi gangguan dalam proses beajar
penggunaan semua sumber daya yang mengajar. ( Moh. Uzer Usman, 1992).
ada pada organisasi untuk mencapai Menurut Alam yang dikutip oeh Ade
tujuan organisasi yang telah Rukmana dan Asep Suryana
ditetapkan sebelumnya. manajemen kelas adalah rentetan
Kelas merupakan sekelompok kegiatan guru untuk menumbuhkan
peserta didik yang belajar bersama dan mempertahankan organisasi kelas
atau satu wahana ketika kelompok itu yang efektif, yaitu meliputi: tujuan
menjalani proses pembelajaran pada pengajaran, pengaturan waktu,
waktu yang diformat secara formal. pengaturan ruangan dan peralatan, dan
( Sudarwan Danim,2010). Menurut pengelompokkan siswa dalam belajar.
Novan 2013 kelas adalah unit kerja Menurut Novan 2013 manajemen
terkecil di sekolah yang digunakan kelas merupakan keterampilan guru
sebagai tempat untuk kegiatan sebagai seorang leader sekaligur
pembelajaran. Pembagian kelas manajer dalam menciptakan iklim
sebagai sebuah unit biasanya kelas yang kondusif untuk meraih
ditentukan oleh jenjang usia peserta keberhasilan kegiatan belajar
didik. Menurut Oemar Hamalik 1987 mengajar. Sehingga dapat ditarik
kelas adalah suatu kelompok orang kesimpulan bahwa manajemen kelas
yang melakukan kegiatan belajar adalah suatu keterampilan guru dalam
bersama, yang mendapatkan menciptakan kondisi kelas yang
pembelajaran dari guru. Sehingga dari efektif dan efisien agar tercapainya
pendapat tersebut dapat ditarik
keberhasilan dalam tujuan Selain itu, adapun tujuan manajemen
pembelajaran di kelas. kelas menurut Noer Rohmah (2015)
Tujuan Manajemen Kelas yang betujuan untuk: (a) dapat
Dalam proses manajemen kelas memingkatkan kegiatan pembelajaran.
keberhasilan dapat terlihat dari tujuan (b) Meningkatkan prestasi peserta
apa yang ingin dicapai, oleh karena itu didik dalam belajar. (c) Menerapkan
guru harus menetapkan tujuan apa Pendekatan yang kreatif, variatif, dan
yang hendak dicapai dengan kegiatan inovatif. (d) Menjalin interaksi anatar
pengelolaan atau manajemen kelas guru dengan peserta didik. (e)
yang dilakukan. Manajemen kelas Membuat kontrak belajar dengan
umumnya memiliki tujuan untuk dapat peserta didik. Tujuan manajemen ini
meningkatkan efektivitas dan efisien dapat dirasakan sebagai suatu
dalam pencapaian tujuan kebutuhan yang sangat dibutuhkan
pembelajaran. Adapun tujuan yang baik oleh individu, kelompok maupun
dikemukakan oleh Dirjen PUOD dan organisasi, karena dengan manajemen
Dirjen Dikdasmen yaitu (a) suatu tujuan akan tercapai dengan
mewujudkan situasi dan kondisi kela, baik. Dalam pelaksanaannya
baik sebagai lingkungan belajar manajemen kelas yang baik tentunya
maupun sebagai kelompok belajar, akan dapat dilaksanakan oleh guru
yang memungkinkan peserta didik yang sudah profesional.
untuk mengembangkan kemampuan Fungsi Manajemen Kelas
semaksimal mungkin. (b) Fungsi manajemen kelas yaitu
menghilangkan berbagai hambatan sebagai fungsi yang diaplikasikan oleh
yang dapat menghalangi terwujudnya guru didalam kelas untuk dapat
interaksi pembelajaran. (c) mendukukng tujuan dari pembelajaran
menyediakan dan mengatur fasilitas yang ingin dicapai. Dalam
serta perabot belajar yang mendukung pelaksanaannya harus sesuai dengan
dan memungkinkan siswa belajar dasar belajar mengajar di dalam kelas.
sesuai dengan lingkungan sosial, Adapun berbagai fungsi manajemen
emosional, dan intelektual siswa yang harus dilakukan oleh guru yaitu
dalam kelas. (d) membina dan meliputi : (a) Merancang yaitu
membimbing peserta didik sesuai membuat target atau pencapaian yang
dengan latar belakang sosial, ekonomi, akan dituju di masa depan. Dalam
budaya serta sifat-sifat individualnya. suatu organisasi merencanakan itu
adalah suatu proses memikirkan dan stadar yang telah ditetapkan, (4)
menetapkan arah, tujuan dan tindakan mengambil tindakan korektif saat
sekaligus mengkaji berbagai sumber terdeteksi penyimpanan.
dan metode atau pun teknik yang Prinsip Manajemen Kelas
sesuai. (b) Mengorganisasikan yaitu Dalam memanajemen kelas
berarti (1) menentukan sumber daya tentunya terdapat prinsip yang
dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mendasar dimana harus dipahami oleh
dapat mencapai tujuan, (2) merancang seorang tenaga pendidik. Perinsip
dan mengembangkan kelompok kerja tersebut terbagi ke dalam enam bagian
yang berisi orang yang dapat yang dikemukakan oleh Didi Supriadi
membawa organisasi ke tujuan dan Deni Darmawan, yaitu : (a)
tersebut, (3) menugaskan seseorang Hangat dan antusias, guru yang
untuk bertanggung jawab dan hangat dan akrab pada peserta
menjalankan fungsi oganisasi, (4) didiknya maka akan berdampak pada
mendelegasikan wewenang kepada antusiasnya pembelajaran,
individu yang berhubungan dengan mengerjakan tugas ataupun aktivitas
keleluwasaan melaksanakan tugas. (c) yang dilakukannya akan berhsil dalam
Memimpin, seseorang yang ingin penerapan manajemen kelsnya. (b)
memimpi suatu kelomok maka hars Tantangan, sebagai seorang guru
memiliki sifat kepemimpinan yang harus dapat menggunakan kata,
baik dimana senantiasa mengarahkan tindakan, cara kerja, atau bahan-
dan membimbing anggotanya. Serta bahan yang dapat meningkatkan
harus adil dalam memberikan perasaan peserta didk untuk dapat
keputusan yang diambil dan tidak belajar sehigga mengurangi
mengedepankan rasa egois dalam munculnya tingkah laku yang tidak
dirinya. (d) Mengendalikan adalah diinginkan. (c) Bervariasi, dalam
suatu proses untuk memastikan pembelajaran di kelas hendaknya
aktivitas yang sebenarnya sesuai menggunakan media dan alat yang
dengan aktivitas yang telah berbeda, agar peserta didik merasa
direncanakan. Proses yang dimaksud penasaran dengan pembelajaran yang
terbagi kedalam beberapa elemen selanjutnya akan menggunakan media
seperti : (1) menetapkan standar dan alat yang seperti apa lagi. (d)
kinerja, (2) mengatur kinerja, (3) Keleluasaan tingkah laku guru untuk
membandingkan untuk kerja dengan mengubah srategi mengajar dapat
mencegah munculnya gangguan pada berjalan dengan lacar, efektif, teratur
peserta didik serta dapat menciptakan dan efisisen. ( Arikunto & Yuliana,
iklim kelas yang efektif. Keluluasaan 2008). Adapun menurut ketentuan
dalam pengajaran dapat mencegah umum Permendiknas No. 24 Tahun
munculnya gangguan seperti keributan 2007 bahwa sarana adalah
peserta didik, tidak ada perhatian, perlengkapan pembelajaran yang
tidak mengerjakan tugas dan dapat di pindah-pindah. Sedangkan
sebagainya. (e) Penekanan hal menurut Mulyasa (2003: 49), sarana
positif, pada dasarnya dalam mengajar pendidikan adalah peralatan dan
dan mendidik. Guru harus lebih perlengkapan yang secara langsung
menekankan pada hal yang positifdan dipergunakan dan menunjang proses
menghindarkan pemusatan perhatian pendidikan, khususnya proses belajar
pada hal yang negatif. Penekanan mengajar, seperti gedung, ruangan
padahal postif yaitu penekanan yang kelas, meja, kursi, serta alat-alat dan
dilakukan terhadap tingkah laku media pengajaran.
peserta didik yang positif dari pada
Barnawi (2012: 47-48),
mengomeli tingkah laku yang negatif.
berpendapat bahwa prasarana
(f) Penanaman Kedisiplinan, Tujuan
pendidikan adalah semua perangkat
dari manajemen kelas yang terakhir
kelengkapan dasar yang secara tidak
yaitu peserta didik dapat
langsung menunjang pelaksanaan
mengembangkan disiplin dari diri
proses pendidikan di sekolah.
sendiri dan guru sendiri hendaknya
Prasarana pendidikan adalah semua
menjadi suri tauladan dalam
perangkat kelengkapan dasar yang
mengendalikan dan melaksanakan
secara tidak langsung menunjang
tanggung jawab.
pelaksanaan - pelaksanaan proses
B. Sarana dan Prasarana pendidikan di sekolah ( Alex Aldha
Yudi). Sedangkan menurut
Pengertian Sarana dan Prasaran
Permendiknas No. 24 Tahun 2007
Sarana pendidikan adalah semua bahwa prasarana adalah fasilitas dasar
fasilitas yang diperlukan dalam proses untuk menjalankan fungsi sekolah.
belajar mengajar baik yang bergerak
Manajemen Sarana dan Prasarana
maupun tidak bergerak agar
adalah sebagai proses kerja sama
pencapaian tujuan pendidikan dapat
pendayagunaan semua sarana dan
prasarana pendidikan secara efektif sekolah dapat dinilai atau dilihat dari
dab efisien ( Sulistyorini, 2009). seberapa jauh pengadaannya itu dapat
Menurut Rugaiyah (2011) manajemen memenuhi kebutuhan sarana dan
sarana dan prasarana adalah kegiatan prasarana sekolah dalam bentuk
pengelolaan sarana dan prasaran yang periode tertentu. Perencanaan sarana
dilakukan oleh sekolah dalam upaya dan prasarana sekolah harus
menunjang seluruh kegiatan, baik memenuhi prinsip- prinsip yang
kegiatan pembelajaran maupun dikemukakan oleh ibrahim (2003)
kegiatan lain sehinggaseluruh kegiatan dalam Mona Novita : (1) Perencanaan
berjalan dengan lancar. Sedangkan sarana dan prasarana sekolah harus
menurut Asmani (2012) manajemen betul- betul merupakan proses
sarana dan prasarana adalah intelektual. (2) Perencanaan
manajemen sarana sekolah dan sarana didasarkan pada analisis kebutuhan.
bagi pembelajaran, yang meliputi (3) Perencanaan sarana dan prasarana
ketersediaan dan pemanfaatan sumber sekolah harus realistis, sesuai dengan
belajar bagi guru, siswa serta penataan kenyataan anggaran. (4) Visualisasi
ruangan-ruangan yang dimiliki. perencanaan sarana dan prasarana
sekolah harus jelas dan rinci, baik
Perencanaan Sarana dan Prasarana
jumlah, jenis, merek, dan sebagainya.1
Suatu kegiatan manajemen yang
Pemeliharaan Sarana dan Prasana
baik tentu diawali dengan suatu
perencanaan yang matang dan baik. Pemeliharaan merupakan suatu
Perencanaan dilakukan demi kegiatan dengan pengadaan biaya
menghindarkan terjadinya kesalahan yang termasuk dalam keseluruhan
dan kegagalan yang tidak diinginkan. anggaran persekolahan dan
Perencanaan sarana dan prasarana diperuntukkan bagi kelangsungan
pendidikan adalah sebagai suatu bangunan (building) dan perlengkapan
proses memikirkan dan menetapkan (equipment) serta perabot sekolah
program pengadaan fasilitas sekolah, (furniture), termasuk penyediaan
baik yang berbentuk sarana maupun biaya bagi kepentingan perbaikan dan
prasarana pendidikan di masa yang pemugaran, serta penggantian.
akan datang untuk mencapai tujuan Program pemeliharaan memiliki
tertentu. Keefektifan suatu 1
Ibrahim Mufadal, Manajemen Perlengkapan
Sekolah Teori dan Aplikasinya (Jakarta: Bumi
perencanaan sarana dan prasarana Aksara, 2003) h. 2
tujuan untuk meningkatkan kinerja, Berdasarkan ayat di atas, secara
memperpanjang usia pakai, tidak langsung memberikan
menurunkan biaya perbaikan, dan pemahaman bahwa yang membuat
menetapkan biaya efektif aktivitas sekolah itu hidup adalah
pemeliharaan sarana dan prasarana arana dan prasarana, atau dalam ayat
sekolah, melestarikan kerapian dan di atas bisa pahami bahwa mafhumnya
keindahan, serta menghindarkan dari seolah-olah Allah berfirman, jika
kehilangan atau setidaknya pendidikan itu ingin maju, hendaklah
meminimalisasi kehilangan. pandai-pandai menjaga dan
2
Pemeliharaan sarana dan prasarana memelihara barangbarang atau sarana
diatur dalam Al-Quran surat Almaidah dan prasarana tetap tahan lama, dan
ayat 32 di bawah ini: itu dapat menghemat biaya. Yang
tadinya untuk biaya perbaikan, namu
“oleh karena itu Kami tetapkan
barangbarang masih layak, maka dana
(suatu hukum) bagi Bani Israil,
tersebut bisa dialokasikan untuk
bahwa: Barangsiapa yang membunuh
kepentingan yang lain. Bagi sarana
seorang manusia, bukan karena
dan prasaran yang tidak layak pakai,
orang itu (membunuh) orang
dilakukan perbaikan, sehingga sarana
lain[411], atau bukan karena
dan prasarana dapat dipergunakan
membuat kerusakan dimuka bumi,
kembali dan memiliki daya pakai yang
Maka seakan-akan Dia telah
lebih lama. Demi kelancaran dan
membunuh manusia seluruhnya[412].
tertibnya pelaksanaan dan
dan Barangsiapa yang memelihara
pemeliharaan serta rehabilitasi barang-
kehidupan seorang manusia, Maka
barang inventaris tersebut, maka
seolah-olah Dia telah memelihara
ditunjuk petugas pelaksana khusus
kehidupan manusia semuanya. dan
atau setidak-tidaknya petugas
Sesungguhnya telah datang kepada
penanggung jawab untuk
mereka Rasul-rasul Kami dengan
menjalankannya.
(membawa) keteranganketerangan
yang jelas, kemudian banyak diantara 1) Manfaat Pemeliharaan Sarana
mereka sesudah itu[413] sungguh- dan Prasarana Pendidikan yaitu : (a)
sungguh melampaui batas dalam Jika peralatan terpelihara baik,
berbuat kerusakan dimuka bumi. umurnya akan awet. (b) Jarang terjadi
2
Mujamil Qomar, Manajemen Pendidikan Islam kerusakan yang berarti. (c) Lebih
(Malang: Erlangga, 2007), h. 170
terkontrol. (d) Enak dilihat dan Ada beberapa prinsip
dipandang. (e) Memberikan hasil manajemen penyimpanan peralatan
pekerjaan yang baik. 2) Macam- dan perlengkapan pengajaran sekolah,
macam dari pekerjaan pemeliharaan antara lain: (1) Semua alat-alat dan
sarana dan prasasana yaitu : (a) perlengkapan harus disimpan ditempat
Perawatan terus menerus. (b) yang bebas dari factor-faktor perusak,
Perawatan berkala. (c) Perawatan seperti panas, lembab, dan serangga.
darurat. (d) Perawatan preventif. 3) (2) Harus mudah dikerjakan baik
Bentuk pemelihraan sarana dan untuk menyimpan maupun yang
prasarana yaitu : (a) Pemeliharaan keluar alat. (3) Mudah didapat bila
berdasarkan ukuran waktu yaitu, sewaktu-waktu diperlukan. (4) Semua
pemeliharaan sehari-sehari dan penyimpanan harus diadministrasikan
pemeliharaan berkala. (b) menurut ketentuan bahwa persediaan
Pemeliharaan berdasarkan umur lama harus lebih dulu dipergunakan.
penggunaan barang, usia barang (5) Harus diadakan inventaris secara
secara fisik dan usia barang secara berkala. (6)Tanggung jawab untuk
administratif. (c) Pemeliharaan pelaksanaan yang tepat dan tiap-tiap
berdasarkan penggunaannya. (d) penyimpanan harus dirumuskan secara
Pememliharaan berdasarkan kondisi terperinci dan dipahami dengan jelas
barang yaitu, pemeliharaan barang oleh semua pihak yang
yang habis pakai dan pemeliharaan berkepentingan.3
terhadap barang tahan lama. 4) Hal-
C. Syariat Islam
hal yang perlu diperhatikan dalam
pemeliharaan sarana dan prasarana Pengetian Syariat Islam
yaitu : (a) Tenaga kerja, guru dan
Syariat adalah segala hal yang
murid, tenaga gotong royong, pekerja
diturunkan oleh Allah SWT kepada
harian lepas dan pekerja harian tetap.
Nabi Muhammad SAW dalam bentuk
(b) Alat dan bahan. (c) Jenis atau
wahyu yang ada dalam al-Qur’an dan
spesifikasi barang.
Sunnah. Semula kata ini berarti “jalan
menuju kesumbe air”, yakni jalan kea
rah sumber kehidupan. Kata kerjanya
Penyimpanan Sarana dan
adalah syara’a yang berarti “menandai
Prasarana 3
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2005), h. 52-53
atau menggambarkan jalan yang jelas Ibnul Jauzi mengatakan,
menuju sumber air. Dalam “ketika tangan kiri digunakan untuk
perekembangan islam, kata syariat beristinja dan menyentuh sesuatu
digunakan untuk menunjukan hukum- yang najis, sementara tangan kanan
hukum islam, baik yang ditetapkan digunakan untuk mengambil makanan,
langsung oleh al-Qur’an dan sunnha, maka tidaklah dibenarkan jika salah
maupun yang telah dicampuri oleh satu dari keduanya digunakan untuk
pemikiran manusia. Selanjutnya, kata melakukan pekerjaan tangan lainnya,
syariat sering diungkapkan dengan karena hal ini termasuk merendahkan
syariat islam, yaitu syariat penutup sesuatu yang memiliki kedudukan
untuk syariat agama-agama serta meninggikan sesuatu yang
sebelumnya, karena itu syariat islam seharusnya direndahkan. Barang siapa
adalah syariat yang paling lengkap yang menyalahi tuntunan hikmah
dalam mengatur kehidupan syara’ maka berarti dia telah
keagamaan dan kemsyarakatan, menyepakati setan.” (Kasyful Musykil
melalui ajaran islam tentang akidah, (II/594) (no.1227).
ibadah, muamalah dan akhlak.
Sedangkan hadist-hadist
Makan Dan Minum Dengan tersebut dalam permasalahan ini
Tangan Kanan Dan Larangan merupakan hadist-hadist msyhur yang
Menggunakan Tangan Kiri tidak lagi tersembunyi bagi
kebanyakan orang, hanya saja
Dalam ajaran agama Islam
sebagian kaum muslimin semoga
terutama sunnah Nabi Muhammad
Allah memberi mereka masih saja
SAW dimana bahwasanya jika kita
bersikeras dengan sifat tercela ini,
akan makan haruslah menggunakan
yaitu makan dan minum dengan
tangan kanan . “Apabila salah
menggunakan tangan kiri. Dan jika
seorang di antara kalian makan,
dikatakan kepada mereka tentangnya,
hendaklah ia makan dengan tangan
mereka menjawab, “ hal ini telah
kanannya, dan apabila ia minum
menjadi kebiasaan dan sangat sulit
hendaklah ia minum dengan tangan
bagi kami untuk merubahnya.”
kanannya. Karena sesungguhnya
Sesungguhnya ini merupakan
setan dengan tangan kirinya dan
kemilauan rayuan setan kepada
minum dengan tangan kirinya.”
mereka, dan penghalang bagi mereka
untuk mengikuti syara’. Dan secara Ibnul Qoyyim mengatakan,
umum, ini erupakan bukti akan “hal ini dikarenakan makan dengan
kurangnya keimanan dalam hati satu atau dua jari tidak akan
mereka. Jika tidak kurang maka apa menjadikan seseorang menikmati
makna dari penyelisihan mereka makanannya dan tidak pula
terhadap perintah Rasulullah dan memuaskannya serta tidak
larangannya. membuatnya kenyang kecuali setelah
lama berselang dan tidak pula
Salamah bin al-Akwa
memberi rasa enak terhadap organ
meriwayatkan bahwa seseorang
mulut dan pencernaan dengan apa
makan di sisi Rasulullah dengan
yang masuk kedalamnya dari setiap
tangan kirinya. Maka beliau bersabda,
makanan. Sedangkan makan dengan
“makanlah dengan tangan kanan mu.”
lima jari dan telapak tangan akan
Orang itu berkata “aku tidak
menyebabkan makanan memenuhi
sanggup”. Beliau bersabda, “engkau
organ mulut dan pencernaan dan
tidak sanggup? Tidak ada yang
terkadang akan menyumbat saluran
menghalangimu selain kesombongan.”
makan serta saluran organ-organ
Maka dia pun tidak sanggup
makan untuk mendorongnya dan
mengangkat tangannya ke mulutnya.
akibatnya pencernaan akan terbebani.
Disunnahkan Makan Dengan Tiga Dia tidak akan merasakan kelezatan
Jari Dan Menjilati Jari-Jemari dan juga kepuasan. Dengan begitu
Setelah Makan maka cara makan yang paling baik
adalah cara makan Rasulullah SAW
Diantara Sunnah Nabi SAW,
dan cara makan yang meneladani
bahwa beliau makan dengan
beliau yaitu dengan menggunakan tiga
menggunakan tiga jari, dan
jari.
menjilatinya setelah makan.
Disebutkan dalam hadist Ka’b bin Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas
Malik dari ayahnya, ia berkata: r.a bahwa Nabi SAW bersabda:
“ketika Rasulullah SAW makan beliau
“Apabila salah seorang di antara
menggunakan tiga jari dan
kalian makan, maka janganlah ia
menjilatinya sebelum mengelap
membasuh tangannya hingga ia
(membersihkan) nya.
menjilatinya atau dijilatkan kepada
orang lain.”
Pada sabda beliau, keberkahan. Setiap kali jumlah orang
“Sesungguhnya kalian tidak tahu yang bertambah, maka berkahnya pun
dimana keberkahan itu ada”. akan bertambah.
Maknanya bahwa makanan yang
Diriwayatkan dalam sebuah
ada dihadapan seseorang
hadist dari Jabir bin ‘Abdillah r.a ia
mengandung berkah, dan ia tidak
berkata, “ aku telah mendengar
mengetahui apakah keberkahan itu
Rasulullah SAW bersabda: “Makanan
ada pada makanan yang telah
untuk satu orang cukup untuk dua
dimakannya, atau pada (bekas)
orang, makanan untuk dua orang
makanan yang tersisa di jemari-
cukup untuk empat orang, dan
jemarinya, atau yang tersisa
makanan empat orang cukup untuk
dibagian bawah piring atau pada
delapan orang”.
butiran makanan yang terjatuh.
Maka sepatutnyalah seseorang Maka dari hadist ini bisa diambil
menjaga semua ini agar ia faidah bahwa kecukupan adalah hasil
mendapatkan berkah. Dan arti yang di dapat dari makanan
suatu berkah adalah tambahan dan berjama’ah. Dan, ketika jumlah orang
kebaikan yang selalu ada serta yang makan semakin banyak maka
senantiasa dirasakannya. Dan, yang berkahnya pun semakin bertambah.
dimaksud disini adalah makanan
Pengertian Aurat
yang dapat mengenyangkan, dan
akhirnya memberi keselamatan dari Ditinjau dari makna leksikal,
segala gangguan serta memperkuat kata aurat berasal dari Bahasa Arab
ketaatan kepada Allah, dan lain yang diambil dari wazan ‘Ara, A’wira
sebaginya. Demikian yang dan A’wara. ‘Ara memiliki arti
dikatakan oleh Imam an-Nawawi. menutup dan menimbun sesuatu,
seperti menutup sumber mata air atau
Disunahkan makan secara
sumur dan menimbunnya dengan
berjama’ah
tanah. Dari sini dapat diambil bahwa
Diantara adab kenabian adalah pengertian aurat adalah sesuatu yang
dusunnahkannya makan secara harus ditutup secara sempurna agar
berjama’ah (bersama-sama), dan tidak terlihat orang lain, kecuali oleh
makan berjama’ah ini adalah sebab dirinya sendiri. ‘Awira memiliki arti
diliputinya makanan tersebut dengan “hilang perasaan” atau “menjadi buta”
sebelah mata. Hilang perasaan bisa Dengan demikian, jelas bahwa
mengandung pengertian tidak kata aurat apabila diambil dari ketiga
mempunyai malu, sehingga orang kata dasar tadi memiliki arti kurang
yang hilang perasaan tidak baik yang apabila dilakukan
mempunyai malu. Adapun pengertian (membukanya) dapat menimbulkan
menjadi buta sebelah matanya adalah rasa malu dan mencemarkan nama
dimana salah satu dari matanya tidak baik. Sehingga mengecewakan bagi
berfungsi lagi, sehinga tidak bisa orang yang melihatnya, maupun bagi
melihat kebenaran-kebenaran dari diri orang yang terbuka auratnya.
ajaran agama, sedangkan sebelah mata
Disamping itu, aurat juga bisa
yang satunya masih bisa melihat
merupakan sesuatu yang dapat
segala sesuatu diluar ajaran agama.4
menimbulkan birahi dan nafsu
Kata ‘Awira memiliki arti “yang syahwat. Dengan demikian, aurat
melakukan dan mengecewakan”. Hal sebenarnya adalah sesuatu yang
ini berarti seandainya kata ‘awira ini memiliki nilai-nilai yang sangat
yang menjadi dasar dari kata ‘aurat, terhormat yang dibawa oleh sifat dasar
maka pengertian aurat adalah sesuatu malu yang ada pada setiap manusia,
yang dapat mengakibatkan menjadi agar dijaga dan dijunjung tinggi
malu atau mengecewakan. Sementara dengan selalu berusaha untuk selalu
kata ‘Awara mempunyai arti “sesuatu memelihara dan menutupinya. Upaya
yang apabila dilihat dapat ini dilakukan agar aurat terhaga dan
mencemarkan seseorang dan menjadi tidak mengganggu dirinya dan orang
malu. Secara leksikal, a’wara berarti lain karena permasalahan yang timbul
menampakan aurat. Jadi, definisi aurat karena tidak terjaganya aurat tersebut.
jika berasal dari kata dasar a’wara Selain itu, agar tidak mencemarkan
adalah sebagian anggota tubuh yang nama baik dirinya dan orang lain,
harus ditutupi, dijaga, dan dipelihara serta tidak menimbulkan
agar tidak menimbulkan rasa malu dan kemungkaran yang dapat merusak
mencemarkan nama baik. dirinya dan juga orang lain.

Fungsi Pakaian Sebagai Penutup


Aurat
4
Mohammad Asmawi, Islam Sensual: Membedah
Fenomena Jilbab Trendi, (Yogyakarta:
Darussalam, 2003).
Didalam al-Qur’an makna bagian tubuhnya (aurat). Berpakain
pakaian sering disebut dengan tiga bagi wanita dalam islam disyariatkan
istilah yaitu, libas, siyab, dan sarabil. untuk mewujudkan tujuan yang asasi.
Siyab merupakan bentuk jamak dari Pertama, untuk menutup aurat dan
saub, yang memiliki arti kembali, menjaga jangan sampai terjadi fitnah.
yaitu kembalinya sesuatu pada Kedua, untuk membedakan dari
keadaan semula atau keadaan yang wanita lain dan sebagai penghormatan
seharusnya sesuai dengan ide bagi wanita muslimah.
pertamanya.5 Keadaan semula atau ide
Hal tersebut merupakan metode
dasar tentang pakaian adalah agar
pembedaan yang bagus karena bukan
dipakai, sedangkan ide dasar yang
berdasarkan pada kemegahan
terdapat dalam diri manusia (sebagai
pangkat, kedudukan (status sosial),
orang yang memakai pakain) adalah
harta (status ekonomi) dan kekuasaan,
tertutupnya aurat, sehingga pakaian
melainkan dengan tindakan mulia,
diharapkan dipakai oleh manusia
yaitu ketaatan dan penjagaan, seta
untuk mengembalikan aurat manusia
pemeliharaan diri dari keburukan, hal
kepada ide dasarnya, yaitu tertutup.
ini dimaksudkan untuk menjungjung
Dengan demikian, pakaian yang
tinggi martabat wanita yang
digunakan oleh manusia haruslah
mengenakan pakain sopan,
pakaian yang dapat menutupi aurat.
sebagaimana dimaksudkan untuk
Dari sini jelas bahwa siyab atau saub
memuliakan dan menghormati dari
lebih cenderung memiliki makna
sisi kemanusiaan. Pakaian berfungsi
pakain lahir atau busana luar.
sebagai penutup, maka pakain harus
Al-Qur’an menyebutkan bahwa dapat menjalankan fungsinya dengan
fungsi pakain adalah sebagai penutup baik, yaitu dapat menutupi segala
aurat. Para ulama sepakat bahwa sesuatu yang enggan dilihat oleh
fungsi pakaian sebagai penutup aurat orang lain.
adalah fungsi yang paling utama. Hal
Berpakaian Sesuai Syariat Islam
ini disebabkan, disamping Karen
naluri manusia yang selalu ingin Adab berpakaian adalah
menjaga kehormatan dengan menutupi sebagai berikut : (a) Pakaian harus
menutupi aurat , (b) Pakain harus
5
M. Quraish shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir
Maudlu’I Atas Berbagai Persoalan Umat bersih dan rapih, (c) Untuk laki-
(Bandung: Mizan, 1998), hlm. 155.
laki, agar memakai pakaian yang gunakan yaitu SDIT Insan taman yang
panjang sampai menutup aurat, (d) beralamatkan di Jalan Hegarmanah IV
Untuk wanita, harus menggunakan Gunung Batu Kota Bogor Jawa Barat.
pakaian yang menutupi anggota Penelitian dilakukan pada 2 Mei 2019.
tubuhnya kecuali wajah dan kedua Teknik pengumpulan data yang digunakan
telapak tangan. (e) Para lelaki yaitu: (1) dengan melakukan wawancara
muslim, haram hukumnya kepada pihak wali kelas agar informasi
menggunakan emas dan sutra. Oleh yang didapatkan berkaitan dengan tujuan
karena itu dilarang bagi laki-laki dari penelitian yang dilakukan, (2) yang
muslim untuk menggunakan kedua dengan menggunakan pengamatan
pakaian atau barang yang terbuat secara langsung didalam kelas, dimana
dari emas atau sutera. Sebagaimana pendekatan ini dilakukan agar peneliti
sabda Rasulullah SAW : dapat menggali lebih dalam informasi
“Sesungguhnya dua benda ini yang diinginkan,(3) dokumentasi
(emas dan sutera) haram atas lelaki dilakukan agar mendapatkan informasi
ummatku.” (H.R Abu Daud). (f) langsung dari tempat penelitian. Teknik
Dalam islam tidak diperkenankan analisis data ini mengacu pada konsep
lelaki memakai pakaian wanita dan yang dikemukakan oleh Miles dan
sebaliknya. Karena hal ini dapat Huberman (dalam Sugiyono, 2012:91)
menyebabkan “tassabuh”. (g) yang mengemukakan bahwa aktivitas
Tidak diperkenankan memakai dalam analisis kualitatif dilakukan secara
pakaian yang mewah. (h) Lebih interaktif dan berlangsung secara terus
mengutamakan pakaian yang menerus sampai tuntas sehingga datanya
berwarna putih. (i) Hendaklah sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data
berpakaian yang rapih dan sopan. yaitu data reduction, data display, dan
Dalam ajaran islam, hukumnya conclusion drawing/verification.
sunat memakai pakaian dengan
Langkah awal yang dilakukan yaitu
diawali tangan kanan.
dengan mempelajari dan mengumpulkan
METODE DAN PROSEDUR semua data yang bersangkutan dengan
PENELITIAN judul artikel yang dibuat. Setelah itu
langkah selanjutnya yaitu menentukkan
Jenis penelitian yang dilakukan yaitu
sekolah yang akan dijadikan sebagai
penelitian kualitatif dengan data penelitian
tempat penelitian. Tidak lupa peneliti
yaitu studi kasus. Adapun lokasi yang di
mengumpulkan data dengan observasi, manajemen kelas di SDIT Insan Tama
wawancara dan dokumentasi. Dimana Bogor dengan berdasarkan syariat Islam.
sekolah yang dipilih yaitu SDIT Insan
Teknik Pengumpulan Data
Tama Bogor, yang dimana sekolah
tersebut sudah sangat memenuhi kriteria 1. Observasi
sebagai sekolah yang baik untuk Pada penelitian ini, peneliti
penelitian. Setelah sekolah ditentukan menggunakan observasi non
peneliti membuat surat izin untuk partisipan, yaitu peneliti tidak terlibat
observasi kepada pihak tata usaha Fakultas dan hanya sebagai pengamat
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas independen. Peneliti mencatat,
Djuanda. Dimana agar penelitian yang menganalisis, dan membuat
dilakukan dapat berjalan dengan lancar kesimpulan tentang pelaksanaan
dan segera mengantarkan surat pada pihak pengelolaan kelas pada siswa kelas V
sekolah yang dituju. SDIT Insan Tama.
2. Wawancara
DATA DAN SUMBER DATA
Pada penelitian ini peneliti
Data yang diambil terbagi kedalam
menggunakan wawancara dengan
dua bagian , yaitu pengambilan data yang
memilih informasi yang didapatkan
dihimpun langsung oleh peneliti dan
dari guru kelas sebagai orang yang
disebut sumber primer, sedangkan apabila
mengelola kelas.
melalui tangan kedua disebut data
sekunder”. Berdasarkan hal tersebut maka 3. Dokumentasi
peneliti menggunakan sumber data primer Menurut Kamus Besar Bahasa
dari kegiatan observasi yang dilakukan dan Indonesia (KBBI) definisi dokumentasi
kegiatan wawancara langsung kepada guru adalah proses pengumpulan, pemilihan,
kelas V SDIT InsanTama yaitu manajemen pengelolaan dan penyimpanan
kelas di SDIT Insan Tama Bogor dengan informasi di bidang pengetahuan ;
berdasarkan syariat Islam. Sedangakan pemberian atau pengumpulan bukti
data sekunder yang akan diperoleh peneliti dari keterangan seperti gambar,
adalah berupa dokumentasi yang ada di kutipan, guntingan koran, dan bahan
sekolah. Adapun data-data yang referensi lain. Sedangkan menurut
diperlukan dalam penelitian ini adalah data Gottschalk (1986:36) dokumentasi
yang berkaitan dengan bagaimana adalah setiap proses pembuktian yang
didasarkan atas jenis jenis sumber
apapun baik yang bersifat tulisan, lisan Sarana dan prasarana yang di
gambaran maupun arkeologis. sediakan sekolah juga terhitung lengkap.
Di sepanjang jalan menuju kelas terlihat
HASIL DAN PEMBAHASAN
juga terdapat rak-rak sepatu, peserta didik
Hasil Penelitian yang masuk kelas di haruskan untuk
melepaskan sepatunya agar kebersihan dan
Manajemen kelas
kerapian tetap terjaga. Seperti, di setiap
Dari hasil pengamatan yang kelas tidak hanya terdapat meja dan kursi
dilakukan pada saat observasi ke SDIT saja, akan tetapi diberi alas seperti karpet,
Insan Tama sekolah ini sangat bagus dan kemudian dilengkapi dengan proyektor,
nyaman baik dari segi bangunan dan speaker, kipas angin, serta perlengkapan-
sarana prasarana. Selain itu dari tenaga perlengkapan lainnya. Semuanya tertata
pendidik terdapat dua orang guru dalam dengan baik dan rapi, mulai dari letak
satu kelasnya, sehingga mempermudah sepatu, tas, alas belajar, tempat makan
dalam proses belajar mengajar. semuanya sudah difasilitasi oleh sekolah.
Manajemen kelas yang baik juga membuat
Penerapan Syariat Islam
peserta didik merasa nyaman dalam
melakukan kegiatan pembelajaran di kelas, Pembelajaran yang utama di SDIT
seperti dalam melakukan pengaturan ruang Insan Tama ini yaitu penerapan syariat
kelas, posisi tempat duduk yang Islam. Dimana peserta didik dibimbing
bermacam-macam yang di lakukan sesuai untuk dapat mengetahui kodratnya sebagai
dengan tema dan mata pelajaran yang akan hamba. Yang dimana bahwa perempuan
dipelajari. Selain itu dalam melakukan dan laki-laki yang bukan mahramnya tidak
pembelajaran guru menggunakan berbagai dapat berbarengan, seperti yang terlihat
metode, yang membuat peserta didik bahwa tempat duduk antara laki-laki dan
termotivasi dalam melakukan perempuan terpisah tidak disatukan. Laki-
pembelajaran. Pembelajaran juga tidak laki duduk di barisan paling depan dan
hanya dilakukan di dalam kelas, peserta perempuan duduk di barisan paling
didik sesekali belajar di luar kelas, belakang. Tidak hanya itu, dalam hal
disesuaikan dengan materi pembelajaran makan pun peserta didik diajarkan untuk
yang akan dilaksanakan peserta didik. dapat saling berbagi makanan dengan
temannya. Penerapan seperti itu dapat
Sarana dan prasarana
melatih peserta didik bahwasanya kita
harus dapat berbagi dengan orang-orang dan untuk pengajar laki-laki menggunakan
sekitar. celana panjang dan pakaian lengan
panjang serta terdapat tambahan peci.
Dengan berbagi tidak akan membuat
kita menjadi susah namun dapat Dengan begitu, secara tidak langsung
memberikan kebahagian walaupun dengan peserta didik akan mulai terbiasa menutup
hal kecil. Pada saat memakan sesuatu auratnya karena sudah terbiasa di sekolah.
peserta didik diberitahu bahwa jika kita Lingkungan juga berpengaruh besar pada
akan memakan sesuatu hendaknya sambil peserta didik, sebisa mungkin peserta didik
duduk. Jika ada peserta didik yang makan harus ditempatkan pada lingkungan yang
sambil berdiri maka peserta didik itu di baik karena peserta didik mudah sekali
beritahu untuk duduk walaupun sedang di terpengaruh oleh lingkungannya. Sehingga
lapangan sekalipun. Pada saat observasi, kita harus tahu betul bagaimana kondisi
kami juga melihat kejadian di mana lingkungan peserta didik saat belajar dan
terdapat peserta didik yang makan sambil bergaul. Dalam bergaul, hendaknya peserta
berdiri dilihat oleh kepala sekolah. Kepala didik juga diajarkan untuk tidak memilih-
sekolah tersebut turun tangan langsung milih teman, karena pada hakikatnya
menghampiri peserta didik dan memberi semua manusia itu sama dan yang menjadi
tahu bahwa tidak boleh makan sambil pembeda hanyalah kelebihan yang
berdiri, kalau makan hendaknya dalam tentunya setiap orang punyai berbeda.
posisi duduk walaupun makan dalam
Pembahasan
jumlah sedikit.
Manajemen kelas
Selain itu, dalam cara berpakaian
pun sudah diatur, untuk peserta didik laki- Dalam melakukan pengelolaan kelas
laki menggunakan baju panjang dan celana yang baik diperlukan kemampuan dan
panjang, dan untuk perempuan keterampilan khusus yang harus dimiliki
menggunakan pakaian langsungan seperti oleh setiap tenaga pendidik. Dimana agar
gamis dan tidak membentuk badan. pengelolaan kelas tersebut dapat sesuai
Kerudung yang digunakan pun panjang dengan proses perencanaan,
menutupi dada dan langsung masuk. Tidak pengorganisasian, kepemimpinan,
hanya pada peserta didik, tenaga pendidik pengendalin dan sumber lainnya untuk
pun menggunakan pakaian langsung dan tercapainnya tujuan secara produktif,
kerudung yang meutup dada serta efektif dan juga efisien. Selain itu
menggunakan kaos kaki untuk perempuan pengelolaan kelas juga harus menciptakan
suasana kelas yang nyaman dan penataan rak sepatu, penataan tas dan juga
menyenangkan sehingga peserta didik penataan dokumen siswa serta penempatan
dapat melakukan pembelajaran dengan makanan ditata dengan rapi. Selain itu, jika
efektif. Oleh karena itu, sebagai tenaga pembelajaran memerlukan alat maka
pendidik harus memahami betul tenaga pendidik mengajukan permohonan
bagaimana cara membangun kelas yang kepada pihak sekolah agar sarana dan
baik. prasarana yang dibutuhkan ketika
Di sisi lain tenaga pendidik juga harus pembelajaran dapat melengkapi proses
kreatif dalam pengelola kelas. Seperti pembelajaran.
ruang kelas yang bersih, rapih dan Berdasarkan hasil wawancara yang
nyaman. Berdasarkan hasil wawancara dilakukan, tenaga pendidik juga mengakui
yang dilakukan, bahwa manajemen kelas bahwa sarana yang ada di sekolah sudah
di SDIT Isan Tama sudah sangat baik. sangat baik dan lengkap. Dimana semua
Dimana ibu wali kelas sudah dapat berkat kerja sama anaara tenaga pendidik,
menjadi fsilitator bagi peserta didiknya. sekolah dan orang tua dari peserta didik.
Sehingga dapat membangkitnya semangat Orang tua juga berperan dalam
peserta didik dalam melakukan belajar di menghadirkan sarana dan prasarana di
kelas. Dimana pembelajaran tersebut dapat kelas, karena jika sekolah tidak dapat
terlaksana dengan efektif dan efisien. mewujudkan alat untuk pembelajaran
Dalam penataan tempat duduk pun tenaga maka orang tua pun di libatkan didalamnya
pendidik dapat mengaturnya dengan tepat untuk mencari solusi yang terbaik.
sesuai materi yang diajarkan sehingga Penerapan Syariat Islam
pembelajaran yang dilakukan tidak Dalam berpakaian di SD Insan Tama
monoton dan membuat bosa peserta didik. siswa sudah diwajibkan menutup aurat
Sarana dan Prasarana sesuai dengan syariat islam, dimana
Dalam melakukan proses peserta didik perempuan diwajibkan untuk
pembelajaran di kelas haruslah didukung menggunakan pakaian muslim dan
dengan sarana dan prasarana yang baik. berhijab. Sedangkan laki-laki diwajibkan
Agar pembelajaran dapat terlaksanakan menggunakan muslim dengan dilengkapi
dengan baik dan sesuai dengan apa yang peci. Selain itu tidak hanya peserta didik
sudah direncanakan. Didalam kelas pun yang diwajinkan untuk menutup auratnya,
sarana dan prasarana yang disajikan sudah namun tenaga pendidik pun harus menutup
begitu lengkap terlihat dari adanya infocus, auratnya terlihat dari pakaian yang
kipas, banyaknya tempelan di dinding, digunakan oleh tenaga pendidik
perempuan yaitu pakaian yang menutup penerapan yang diberikan kepada peserta
aurat serta tidak diperbolehkan didik di kelas.
menggunakan celana. Sedangkan untuk
KESIMPULAN
tenaga pendidik laki-laki menggunakan
baju lengan pendek atau panjang Dari hasil pengamatan yang
dilengkapi dengan peci. dilakukan pada saat observasi ke SDIT
Selain cara berpakaian dalam hal Insan Tama sekolah ini sangat bagus dan
bergaul pun antara peserta didik nyaman baik dari segi bangunan dan
perempuan dan laki-laki dibatasi, seperti sarana prasarana. Selain itu dari tenaga
tidak boleh bersentuhan dengan pendidik terdapat dua orang guru dalam
lawannjenis, terlihat dari pengaturan satu kelasnya, sehingga mempermudah
tempat duduk perempuan dan laki-laki dalam proses belajar mengajar.
dipisah. Selain peserta didik, tenaga Manajemen kelas yang baik juga membuat
pendidik pun sudah menerapkan cara peserta didik merasa nyaman dalam
bergaul dengan lawan jenis bahwa mereka melakukan kegiatan pembelajaran di kelas,
tidak dapat berinteraksi lebih jauh lagi. seperti dalam melakukan pengaturan ruang
Dimana mereka menjadi roll model bagi kelas, posisi tempat duduk yang
peserta didiknya agar hal tersebut dapat bermacam-macam yang di lakukan sesuai
ditiru oleh peserta didik. dengan tema dan mata pelajaran yang akan
Dalam hal makan pun mereka sudah dipelajari. Selain itu dalam melakukan
terbiasa untuk dapat makan bersama-sama pembelajaran guru menggunakan berbagai
dengan teman yang lainnya, serta tidak metode, yang membuat peserta didik
lupa untuk saling berbagi. Untuk makan termotivasi dalam melakukan
pun anak sudah terbiasa dengan pembelajaran. Pembelajaran juga tidak
menggunakan tangan kanan serta makan hanya dilakukan di dalam kelas, peserta
tidak diperbolehkan sambil berdiri. Selain didik sesekali belajar di luar kelas,
itu ketika makan pun peserta didik tidak disesuaikan dengan materi pembelajaran
diperbolehkan sambil berbicara yang akan dilaksanakan peserta didik.
denganteman yang lainnya. Berdasarkan
Sedangkan dalam sarana dan
hasil wawancara kami bahwa penerapan
prasarana yang di sediakan sekolah juga
syariat islam di SDIT Insan Tama sudah
terhitung lengkap. Di sepanjang jalan
sangat baik, melihat dari berbagai aspek
menuju kelas terlihat juga terdapat rak-rak
yang telah diterapkannya. Hasil penjabaran
sepatu, peserta didik yang masuk kelas di
yang dilakukan hanyah sebagaian kecil
haruskan untuk melepaskan sepatunya agar saling berbagi. Untuk makan pun anak
kebersihan dan kerapian tetap terjaga. sudah terbiasa dengan menggunakan
Seperti, di setiap kelas tidak hanya tangan kanan serta makan tidak
terdapat meja dan kursi saja, akan tetapi diperbolehkan sambil berdiri.
diberi alas seperti karpet, kemudian
DAFTAR PUSTAKA
dilengkapi dengan proyektor, speaker,
kipas angin, serta perlengkapan- A.F Stoner. (2006). Manajemen Sumber
perlengkapan lainnya. Semuanya tertata Daya Manusia. Jakarta: Bumi
dengan baik dan rapi, mulai dari letak Aksara.
sepatu, tas, alas belajar, tempat makan
Ade Rukmana dan Asep Suryana. (2013).
semuanya sudah difasilitasi oleh sekolah.
Manajemen Pendidikan, Manajemen
Kemudian dalam penerapan syariat Kelas. Bandung: Alfabeta
islam di SDIT Insan Tama Dalam
Alex. (2017). Pengembangan Mutu
berpakaian siswa sudah diwajibkan
Pendidikan Ditinjau dari Segi
menutup aurat sesuai dengan syariat
Sarana dan Prasarana ( Sarana dan
islam, dimana peserta didik perempuan
Prasarana PPLP). Cerdas Sifa. 1-9
diwajibkan untuk menggunakan pakaian
muslim dan berhijab. Sedangkan laki-laki Arikunti, Suharsimi, dan Lia Yuliana.

diwajibkan menggunakan muslim dengan (2008). Manajemen Pendidikan.

dilengkapi peci. Selain itu tidak hanya Yogyakarta : Aditya Media.

peserta didik yang diwajinkan untuk


Asmani dan Jamal Ma`mur. (2012). Buku
menutup auratnya, namun tenaga pendidik
Panduan Internalisasi Pendidikan
pun harus menutup auratnya terlihat dari
Karakter di Sekolah. Yogyakarta :
pakaian yang digunakan oleh tenaga
Diva Press.
pendidik perempuan yaitu pakaian yang
menutup aurat serta tidak diperbolehkan Barnawi & Arifin, M. (2012). Manajemen

menggunakan celana. Sedangkan untuk Sarana dan Prasarana Sekolah.

tenaga pendidik laki-laki menggunakan Jogjakarta. Ar-Ruzz.

baju lengan pendek atau panjang Danim Sudarman. (2010). Administrasi


dilengkapi dengan peci. Selain itu, dalam Sekolah dan Manajemen Kelas.
hal makan pun mereka sudah terbiasa Bandung: CV. Pustaka Setia.
untuk dapat makan bersama-sama dengan
teman yang lainnya, serta tidak lupa untuk
Daryanto. (2015). Administrasi lembaga pendidikan Islam. Nur El-
Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Islam, hlm 108.
Cipta.
Mujamil Qomar. (2007). Manajemen
Dedi S, Deni d. (2013). Komunikasi Pendidikan Islam .Malang: Erlangga
pembelajaran. Bandung : PT
Mulyasa, E. (2005). Menjadi Guru
Rosdayakarya.
Profesional. Bandung: PT. Remaja
Gottschalk, L. (1986). Understanding Rosdakarya.
History; A Primer of Historical
Noer, Rohmah. (2015). Psikologi
Method. Jakarta : UI Press.
Pendidikan. Yogyakarta : Kalimedia.
Hasibuan, Malayu. ( 2007). Manajemen
Novan Ardy Wiyani. (2013). Manajemen
Peserta Didik Di Sekolah. Malang:
Kelas. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
IKIP Malang.
Nurbaiti. (2015). Manajemen Sarana dan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Prasarana Sekolah. Manajer
Kasyful Musykil (II/594) (no.1227) Pendidikan. 536-546.

M. Quraish shihab. (1998). Wawasan Al- Oemar Hamalik. (1987). Pendekatan Baru
Qur’an: Tafsir Maudlu’I Atas Starategi Belajar Mengajar
Berbagai Persoalan Umat . Berdasarkan CBSA. Bandung : Sinar
Bandung: Mizan. Baru.

Moh. Uzer Usman. (1992). Menjadi Guru Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.
Profesionl. Bandung : Remaja
Rugaiyah dan Atiek Sismiati. (2011).
Rosdakarya.
Profesi Kependidikan. Bogor: Ghalia
Mohammad Asmawi. (2003). Islam Indonesia.
Sensual: Membedah Fenomena
Sulistyorini, Ambar Teguh, dan Rosidah.
Jilbab Trendi .Yogyakarta:
(2009). Manajemen Sumber Daya
Darussalam.
Manusia: Konsep, Teori dan
Mona Novita. (2017). Sarana dan Pengembangan dalam Konteks
Prasarana yang baik menjadi Organisasi Publik. Yogyakarta :
bagian ujung tombak keberhasilan Garaha Ilmu.
Sulistyorini. (2009). Manajemen
Pendidikan Islam. Yogyakarta:
Teras.

Zahroh, L. (2015). Pendekatan Dalam


Pengelolaan Kelas. Tasyri, 175-189

Anda mungkin juga menyukai