Anda di halaman 1dari 3

Nama: Yusbi Ricardo Pabua

Nim: B011211057

Prodi: Ilmu Hukum

TUGAS PEKAN I . PENGANTAR WSBM

Pertanyaan:

1. Seberapa pentingnya wawasan sosial budaya maritim bagi warga negara, apa relevansinya dengan
kondisi saat ini?
2. Bagaimana kompetensi wawasan sosial budaya maritim dan kaitannya dengan kebutuhan berbangsa
saat ini?
3. Bagaimana karakter maritim mempengaruhi diri Anda sebagai mahasiswa Unhas?

Jawaban:

1. Pentingnya Wawasan Sosial Budaya Maritim Sebagai Wawasan Pembangunan Nasional


1. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik dalam arti:
a. Bahwa kebutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan
menjadi modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai
bahasa daerah, memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bahwa bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad di dalam mencapai cita-cita
bangsa.
d. Bahwa Pancasila adalah adalah satu-satunya falsafah serta ideologi bangsa dan Negara, yang
melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa seluruh Kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan hokum dalam arti bahwa
hanya ada satu hokum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

2. Perwujudan Kepulaun Nusantara sebagai Kesatuanj Sosial dan Budaya dalam arti:
a. Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus merupakan
kaehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan
seimbang serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa..
b. Bahwa budaya Indonesia pada hakekatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang
ada menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya
bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

3. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan Ekonomi dalam arti :


a. Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik
bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah
air.
b. Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan cirri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan ekonominya. 4.
Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan dan Keamanan dalam arti: a.
Bahwa ancaman terhadap satu daerah pada hakekatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan
negara. b. Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan
Negara (Lemhanas, 1989: 7).

2. Kompetensi sosial budaya maritime sangat dibutuhkan oleh setiap masyarakat Indonesia
terutama masyarakat yang ada di sekitar pesisir Indonesia. Setiap masyarakat harus memiliki
kompetensi guna meningkatkan pembangunan maritime di Indonesia.

Contoh kebudayaan maritime:

Sebuah perkampungan nelayan merupakan bentuk desa sederhana dimana masyarakat yang tinggal di
dalamnya masih terikat dengan norma-norma kebudayaan yang kuat. Norma tersebut terbentuk baik secara
alamiah maupun diperkuat dengan aturan dan bentuk perundangan sederhana yang membuat masyarakat tetap
tunduk dibawahnya.

Contoh penerapan pembangunan wilayah maritime:

Pada dasarnya wilayah negara kesatuan Republik Indonesia jika ditinjau dari berbagai segi, baik dari
segi geografi sampai dengan social budaya serta ekonomi, maka layak diebut sebuah benua. Dan karena di
dalamnya terdapat massa air yang mencapai lebih dari tiga perempat luas wilayah RI, maka sebutan yang cocok
untuk Indonesia adalah benua maritime Inonesia, atau disingkat BMI.

Pembangunan Benua Maritim Indonesia memandang daratan, lautan dan dirgantara, serta segala
sumberdaya di dalamnya dalam suatu konsep pengembangan sehingga hal ini merupakan salah satu wujud
aktualisasi Wawasan Nusantara yang telah menjadi cara pandang bangsa Indonesia dalam melaksanakan
pembangunan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – undang Dasar 1945 Pemikiran pembangunan
Maritim Indonesia dilandasi oleh kenyataan bahwa:
1) Lautan merupakan bagian terbesar wilayah RI dan merupakan factor utama yang harus dikelola  dengan baik
guna mewujudkan cita – cita nasional
2)  Pengelolaan aktivitas pembangunan laut harus bersifat integral Dalam menyusun rencana dalam
melaksanakan pembangunan maritime kita menghadapai empat kendala utama, berikut :
1)   Mental attitude dan semangat cinta bahari masih lemah
2)   Techno structure dan struktur nasional ekonomi maritime belum siap
3)   Peraturan dan perundangan belum mendukung
4)   Kelembagaan yang juga belum mendukung
3. Karakter maritime mempengaruhi diri saya sebagai mahasiswa UNHAS adalah dengan
meningkatkan kemampuan dan wawasan tentang pembelajaran sosial budaya dan maritime yang ada di
Indonesia, sehingga saya dapat meningkatkan apa yang harus di tingkatkan bagi wilaya maritime
Indonesia. Serta, menangani masalah masalah mengenai wilayah maritime di Indonesia. Dengan
mempelajari tentang wawasan sosial budaya maritime saya harap dapat ikut berpartisipasi dalam
pembangunan wilayah maritime di Indonesia. Saya berharap dapat ikut andil dalam upaya upaya
peningkatan kualitas masyarakat yang ada di pesisir, yang dapat berakibat pada meningkatnya kualitas
sumber daya manusia yang dapat dan mampu mengelolah sendiri wilayah maritime pada setiap daerah.

Sumber:
https://www.academia.edu/30148869/MAKALAH_WAWASAN_SOSIAL_BUDAYA_MARITIM

Anda mungkin juga menyukai