Akuntansi Biaya Naomi 21216127
Akuntansi Biaya Naomi 21216127
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan mempunyai tujuan untuk menyajikan informasi keuangan bagi
pemakai di luar perusahaan, contohnya seperti pemegang saham, kreditor, analis keuangan,
karyawan, instansi pemerintah dan lainnya. Sementara itu, tujuan masing-masing pemakai
laporan keuangan dari pihak luar perusahaan adalah bentuk hubungan atau kerjasama yang
akan mereka ambil di masa depan dengan perusahaan penerbit laporan keuangan,
singkatnya para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan tidak bertujuan
untuk mengambil keputusan mengenai perusahaan, namun lebih pada untuk mengambil
keputusan jenis dan sifat hubungan seperti apa yang akan di lakukan dengan perusahaan
penerbit laporan keuangan di masa yang akan datang.
Akuntansi Manajemen
Berbeda dengan Akuntansi Keuangan yang mempunyai fokus laporan pertanggungjawaban
dan ringkasan kondisi perusahaan kepada pihak luar perusahaan, laporan keuangan atau
hasil olah informasi dari Akuntansi Manajemen mempunyai fokus menyediakan informasi
keuangan bagi keperluan pihak internal perusahaan atau manajemen. Akuntansi Manajemen
berhubungan dengan informasi mengenai perusahaan untuk memberikan manfaat bagi para
pemakai laporan keuangan yang berada dalam perusahaan (manajemen) sebagai bahan
pertimbangan yang mendukung dalam pengambilan keputusan.
b. Ruang Lingkup
Akuntansi Keuangan
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan
informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi
keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara
keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan
hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk
pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih
berbentuk ringkasan (summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar
perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan
Akuntansi Manajemen
Untuk lingkup informasi, pada laporan Akuntansi Keuangan umumnya menyajikan
informasi keuangan tentang perusahaan secara keseluruhan. Neraca (laporan posisi
keuangan) yang menyajikan aset, kewajiban (liabilitas), dan modal perusahaan secara
keseluruhan, ataupun laporan Rugi-Laba (laporan laba-rugi komprehensif) yang menyajikan
hasil kegiatan dari perusahaan secara keseluruhan. Karena tujuan laporan keuangan untuk
pemakai dari luar perusahaan, maka informasi yang ada dalam laporan keuangan lebih
berbentuk ringkasan (summary) dan menggambarkan keuangan perusahaan secara
keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk pengguna laporan keuangan yang berasal dari luar
perusahaan sebagai perluasan dari informasi mengenai perusahaan secara keseluruhan
c. Fokus formasi
Akuntansi Keuangan
Akuntansi Keuangan berfokus kepada informasi historical (masa lalu). Akuntansi Keuangan
memberikan gambaran pertanggung-jawaban manajemen perusahaan atas pengelolaan dana
perusahaan.
Akuntansi Manajemen
Lingkup informasi pada Akuntansi Manajemen cenderung lebih sempit, tidak lagi berfokus
pada perusahaan sebagai satu entitas melainkan lebih detil karena lingkup informasi
bertujuan untuk melaporkan bagian-bagian tertentu dari perusahaan, seperti bagian produksi,
bagian pemasaran dan lainnya. Namun kompleksitas lingkup informasi keuangan yang
dihasilkan oleh Akuntansi Manajemen ini nantinya akan sejalan dengan tingkat-tingkat
manajemen yang terlibat dalam membuat keputusan.4.
d.Rentang Waktu
Akuntansi Keuangan
Dari sudut rentang waktu, Akuntansi Keuangan menghasilkan laporan keuangan hanya bisa
mencakup rentang jangka waktu tertentu sehingga dirasa kurang fleksibel. contohnya
periode satu tahun, kwartalan atau bulanan.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen memiliki rentang waktu yang lebih fleksibel dibanding dengan
Akuntansi Keuangan. Penyebabnya adalah karena adanya tuntutan dari manajemen yang
harus mengambil keputusan penting secara cepat dan tepat, baik yang terstruktur, semi
terstruktur, hingga tidak terstruktur sekalipun.
Rentang waktu yang diberikan bersifat variatif, bisa harian, mingguan, bulan, bahkan hingga
10 tahun periode.
e. Kriteria Informasi
Akuntansi Keuangan
Kriteria informasi akuntansi keuangan adalah seluruh prinsip akuntansi yang lazim
digunakan dan diterima secara umum.
Prinsip akuntansi tersebut adalah hasil dari perumusan oleh lembaga yang berwenang seperti
IAI (Ikatan Akuntan Indonesia).
Laporan keuangan merupakan satu satu media komunikasi antara manajemen dengan pihak
eksternal perusahaan. Maka laporan keuangan memerlukan suatu standarisasi bentuk
laporan keuangan.
fungsinya adalah Supaya pemakai laporan keuangan dari eksternal perusahaan dapat
membandingkannya dengan laporan keuangan dari perusahaan yang berbeda.
Akuntansi Manajemen
Kriter
ia informasi dari Akuntansi Manajemen TIDAK TERBATASI oleh prinsip akuntansi yang
berlaku umum.
artinya praktek praktek yang sudah terbukti berhasil dan bermanfaat pada perusahaan
biasanya akan ditiru oleh perusahaan lainnya dan kemudian akan menyebar secara luas
didalam dunia industri dan akan menggunakan praktek tersebut.
f. Disiplin Sumber
Akuntansi merupakan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, akuntansi mendasarkan diri pada
prinsip dan konsep yang dikembangkan dalam suatu ilmu dasar atau disiplin. Akuntansi
keuangan hanya bersumber pada satu disiplin, sedangkan akuntansi manajemen memiliki
dua disiplin sumber.
Akuntansi keuangan dan bagian dari akuntansi manajemen mendasarkan diri pada ilmu
ekonomi yang mengatur prinsip-prinsip yang membimbing pengambil keputusan dalam
menggunakan sumber-sumber yang langka.
Bagian lain akuntansi manajemen mendasarkan diri pada psikologi sosial, yang berhubngan
dengan prinsip-prinsip yang membimbing perilaku manusia dalam organisasi. Dua disiplin
tersebut, yaitu ilmu ekonomi dan psikologi sosial adalah berbeda satu dengan lainnya.
Perbedaan ini menimbulkan masalah dalam memahami prinsip-prinsip akuntansi
manajemen yang diciptakan dari kedua disiplin sumber tersebut. sebagai contoh adalah
pengambilan keputusan pembelian aktiva tetap baru. Dalam mempertimbangkan apakah
perusahaan akan membeli atau tidak aktiva tersebut, prinsip-prinsip ilmu ekonomi adalah
yang dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Namun, jika aktiva tersebut telah
dibeli, prinsip-prinsip psikologi sosiallah yang digunakan dalam penyusunan anggaran pusat
pertanggungjawaban yang menggunakan aktiva tetap yang baru tersebut.
g. Isi Laporan
Akuntansi Keuangan
Akuntansi keuangan menghasilkan laporan keuangan periodik yang umumnya terdiri dari
neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan laba yang ditahan, dan laporan perubahan
posisi keuangan. laporan ini berisi informasi ringkas posisi keuangan pada periode tertentu.
Karena laporan tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pihak luar, maka informasi
yang disajikan di dalamnya bersifat ringkas dan mengenai perusahaan sebagai keseluruhan.
Akuntansi Manajemen
h. Sifat Informasi
Akuntansi Keuangan
Sifat atas informasi dari Akuntansi Keuangan membutuhkan tingkat ketepatan yang tinggi,
obyektif, bisa diuji kebenarannya, serta akurat.
Dalam mendapatkan tingkat ketepatan yang tinggi, pihak manajemen perusahaan terkadang
wajib mempergunakan layanan jasa dari pihak ketiga yang independen dan bebas dari
berbagai kepentingan bentuk apapun biasa disebut dengan auditor.
Akuntansi Manajemen
Akuntansi Manajemen memberikan informasi yang bisa membantu manajemen dalam
pengambilan suatu keputusan baik keputusan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
serta pengendalian.
Oleh karenanya akuntansi manajemen tak hanya mengandalkan satu disiplin ilmu akuntansi
saja tetapi juga mengambil disiplin ilmu yang lain seperti disiplin ilmu manajemen.
Tujuannya untuk mengatur sumber daya serta waktu perusahaan.
Bahkan terkadang akuntansi manajemen juga memakai disiplin ilmu psikologi sosial ketika
melakukan peramalan (estimasi) dalam penjualan produk, pengendalian SDM.
2. Gambarkan dan Jelaskan Hubungan Antara Akuntansi Biaya dan Akuntansi
Keuangan dan AkuntansiManajemen
Neraca
Perbandingan Neraca Perusahaan Dagang dan Perusahaan Manufaktur
Perusahaan Dagang
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Aktiva Lancar:
Kas Rp 1.000
Piutang (bersih) 13.000
Persediaan Barang Dagangan 9.000
Sewa Dibayar di Muka 2.900
total 25.900
sedangkan perusahaan manufaktur
Perusahaan Manufaktur
Neraca sebagian
31 Desember 2005
Aktiva Lancar:
Kas Rp 1.200
Piutang (bersih) 4.000
Persediaan:
Barang Jadi Rp 15.000
Barang Dalam Proses 18.000
Bahan Baku 9.000
42.000
Sewa Dibayar di Muka 1.600
48.800
Laporan Rugi-Laba
Perbandingan bagian Harga Pokok Penjualan di Laporan Rugi-Laba antara Perusahaan Dagang dan
Perusahaan Manufaktur:
Perusahaan Dagang
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Dagangan 1 Januari ………… Rp 10.000
(+) Pembelian Bersih …………………..…………… 99.250
Barang Tersedia Untuk Dijual …………………… Rp 109.250
(-) Persediaan Barang Dagangan 31 Desember … 9.000
Harga Pokok Penjualan ……………………………. Rp 100.250
Perusahaan Manufaktur
Laporan Rugi-Laba sebagian
Periode Tahun 2005
Harga Pokok Penjualan:
Persediaan Barang Jadi 1 Januari …………………. Rp 12.000
(+) Harga Pokok Produksi (lihat skedul) …………… 688.000
Barang Tersedia Untuk Dijual ………………………. Rp 700.000
(-) Persediaan Barang Jadi 31 Desember …………. 15.000
Harga Pokok Penjualan Rp 685.000
1) Perusahaan Jasa
a. Tidak menjual barang atau produk tetapi menjual dalam bentuk jasa.
b. Tujuannya memperoleh laba keuntungan yang ditetapkan.
c. Tidak memiliki persediaan barang.
d. Tidak menentukkan harga pokok barang.
e. Tidak memerlukan pembuatan laporan harga pokok produksi.
2) Perusahaan Dagang
a. Menjual barang yang diperoleh dari pemasok.
b. Tujuannya menjual kembali barang tanpa mengubah bentuk.
c. Memliki persediaan barang jadi.
d. Dalam menetukkan harga pokok barang relative mudah.
e. Tidak menggunakan laporan harga pokok produksi.
3) Perusahaan Manufaktur
a. Menjual barang yang diperoleh dengan cara mengolah bahan baku terlebih dahulu.
b. Tujuannya menghasilkan barang jadi yang bernilai jual.
c. Memiliki persediaan bahan olahan atau bahan baku.
d. Dalam menentukkan harga pokok harus melalui beberapa tahapan.
e. Membuat laporan harga pokok produksi.