Anda di halaman 1dari 4

REMEDIAL BLOK

UROLOGI & NEPHROLOGI

OLEH:

MUTIA HALIZA KARO KARO

1808260121

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH


SUMATRA UTARA
MEDAN
2021
Perbedaan antara sindroma nefrotik dan sindroma nefritik
Pendahuluan Secara umum sindroma nefrotik dan sindroma nefritik adalah suatu kumpulan
gejala, yang gejala penyakitnya sering ditandai dengan gambaran atau adanya
ganguan pada ginjal serta terjadinya pembengkakan atau edema pada beberapa
daerah tubuh, namun pada beberapa hal, sindroma nefrotik dan sindroma nefritik
memiliki gejala yang sama, yaitu ditandai dengan edema pada beberapa daerah
di tubuh, yang tanpa dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
dengan hasil pemeriksaan laboratorium, maka secara umum sedikit sulit untuk
di bedakan antara sindroma nefrotik dan sindroma nefritik.

Isi Salah satu organ penting pada tubuh manusia adalah ginjal, ginjal merupakan
organ yang berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh
yang masih dapat digunakan, dan kemudian membuang sisa-sisa metabolisme
yang tidak dapat digunakan kembali dalam bentuk urin.Ginjal berperan dalam
pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit, proses pengaturan kebutuhan
keseimbangan ini adalah merupakan kemampuan bagian glomerulus ginjal,
cairan yang tersaring kemudian mengalir melalui tubulus renalis, yang kemudian
sel-selnya akan menyerap semua bahan yang masih dapat digunakan .Ginjal atau
renal secara anatomi merupakan suatu organ yang berpasangan yaitu terdiri dari
renal dextra dan renal sinistra. Ginjal atau renal ini merupakan organ yang berada
dibelakang peritoneum atau dapat disebut bahwa ginjal adalah organ yang
terletak retroperitoneum, terletak di sebelah kanan dan kiri kolumna vertebralis
sekitar vertebra torakal 12 hingga lumbal 3. Berukuran kira-kira sebesar kepalan
tangan manusia, dengan berat kurang dari 1% dari berat badan atau dapat
dikatakan bahwa berat dari ginjal ini kurang lebih 120-150 gram. Kedua ginjal
ini dibungkus oleh dua lapisan lemak yaitu lemak pararenal dan lemak perirenal
yang dipisahkan oleh sebuah struktur fascia yang disebut fascia gerota.Terdapat
tiga proses kerja dari ginjal yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
kembali), dan sekresi (pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolisme).
Maka jika terjadi kerusakan pada ginjal khususnya pada proses penyaringan dan
reabsorsi akan terjadi penumpukan cairan sehingga muncul gejala edema.
Menurut teori underfill dan overfill, hipoalbuminemia merupakan faktor kunci
terjadinya edema, karena hipoalbuminemia akan menyebabkan penurunan
tekanan onkotik plasma dan bergesernya cairan plasma sehingga terjadinya
hipovolemia, maka ginjal melakukan kompensasi dengan cara meningkatkan air
dan natrium, kompensasi ini akan memperbaiki volume intravascular tetapi juga
memicu terjadinya hipoalbuminemia sehingga edema tetap berlanjut, kemudian
retensi dari natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ektraselular meningkat
sehingga terjadi edema. Faktor selanjutnya adalah kerusakan pada ginjal
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga ginjal menambah
retensi natrium dan edema. Sindroma nefrotik dan sindroma nefritik memilki
gejala yang sama berupa pembengkakan atau adanya edama. Sehingga sindroma
nefrotik dan sindroma nefritik sering salah dalam penegakkan diagnosanya.
Maka dari itu berikut perbedaan diantara keduanya:
Sindroma nefrotik Sindroma nefritik

Defenisi Merupakan kumpulan Merupakan kumpulan


gejala yang ditandai gejala yang sering
dengan edema,proteinuria, ditandai dengan edema,
dan hiperlipidimia atau oliguria/anuria, gross
hiperkolestrol. hematuria,dan hipertensi.
Etiologi Dapat terjadi akibat Terjadi akibat terjadinya
penyakit primer maupun peradangan pada
sekunder, dimana glomerulus ginjal, sering
penyebab dari primer dikaitan karena immune
belum diketahui penyebab mediated injury atau yang
pastinya(idiopatik) dan disebabkan oleh suatu
penyebab sekunder karena reaksi sistem imunitas
beberapa jenis penyakit tubuh yang
lainnya, contohnya: mengahancurkan
terjadinya penebalan pada glomerulus ginjal, atau
lapisan dalam glomerulus dapat terjadi akibat
atau yang sering disebut immune complexes, yaitu
membranous nephropaty, sel imun yang
merupakan penyebab yang terperangkap disaringan
sering dikaitkan akibat glomerulus sehingga
hepatitis B , malaria, menimbulkan
SLE,dan keganasan, IgA peradangan.
Kesimpulan Dari pembahasan
nephropathy,diatas dpat diambil kesimpulan bahwa sindroma nefrotik dan
serta
sindromadiabetic
nefritiknephropathy.
adalah merupakan sindrom atau kumpulan beberapa gejala
yang mungkin sering keliru dalam menegakkan diagnosanya dikarenakan adanya
Faktor resiko beberapaSering
gejalaterjadi
yangpada dewasa
mirip sepertiSering terjadi
edema, pada anak
namun dari beberapa jurnal
laki laki dengan riwayat anak dengan
sebelumnya dikataakan jika edama yang terjadi pada sindromarentang usia nefritik sering
penyakit
terjadi pada terdahulu
jaringan lunak diabetic 2-14
pada tubuh tahun,disekitar
seperti dengan mata( periorbital) dan
nephrophaty, yang riwayat imunisasi
skrotum. Sedangkan gejala edama pada sindroma nefrotik yangsering terjadi edema
yang cukupmerupakan salahbahkan
luas atau satu kurang
edema lengkap,
anasarka namun tubuh). Meskipun
(seluruh
penyakit yang paling dapat terjadi
demikian diantara keduanya harus dilakukan pemeriksaan pada orang penunjang seperti
seringurin,
pemeriksaan menyebabkan
pemeriksaan darahdewasa,
fungsi dan lebih
ginjal dansering
beberapa pemeriksaan
sindroma nephrotik mengenai pria.
lainnya untuk menyingkirkan beberapa diagnosa banding lain, sehingga dapat
diterapi sekunder.
dengan cepat dan tepat, sehingga terhindar dari komplikasi dan
prognosis yang buruk.
Patofisiologi Terjadinya kerusakan Terjadinya komplek anti
dalam filtrasi ginjal, gen anti bodi, atau imun
REFERENSI: sehingga menyebabkan tubuh yang menyerang
protein lepas dan bocor imun tubuh lainnya, atau
1. kedalam urin, yang dapat disebut akibat
Gaskin G. Management of rapidly progressive glomerulonephritis. J R Coll Physicians Lond.
1997;31(1):15-18. seharusnya tidak di terjadinya reaksi
jumpai. hipersensitivitas tipe 2.
2. Kharisma Y. Tinjauan umum penyakit sindrom nefrotik. Univ Islam Bandung. Published online
Manifestasi klinis
2017:1-4. Edema, anasarka (seluruh Edema pada daerah
tubuh), dan ditunjang periorbital,serta pada
3. dengan beberapa
Pardede SO, Suryani DK. Diagnosis and Management jaringan-jaringan lunak
of Acute Poststreptococcal
pemeriksaan
Glomerulonephritis laboratorium
in Children. Maj pada tubuh serta sering
Kedokt UKI. 2016;XXXII(3):137-145.
lainnya. datang dengan keluhan
4. Rachmadi D. Diagnosis Dan Penatalaksanaan Glomerulonefritis Akut. Simp Nas II IDAI Cab
urin yang berwarna
Lampung. 2010;(April):24-25.
seperti cola atau urin
berwarna seperti air
cucian daging(gross
hematuria).

Pemeriksaan fisik Edema ansarka, sembab Edema


5. Manalu E. Sindrom Nefrotik Resisten Steroid. J Ilm WIDYA. 2019;5(3):1-8.

6. Arsita E. Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Sindroma Nefrotik. J Kedokt Meditek.
2017;23:73-82.

7. Kinasih RP. Nephrotic Syndrome in 2 Years Old Child. Agromed. 2014;1(3):217-221.

8. Amalia TQ. Aspek Klinis, Diagnosis dan Tatalaksana Sindroma Nefrotik pada Anak. J Kedokt
Nanggroe Med. 2018;1(2):81-88.

9. Rauf S, Husein A, Aras J. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. Unit Kerja Koord
Nefrol Ikat Dr Anak Indones. Published online 2012:13-14.

10. Renny A Rena N, Suwitra K. Seorang Penderita Sindrom Nefritik Akut Pasca Infeksi Streptokokus.
J Intern Med. 2009;10(3).

Anda mungkin juga menyukai