OLEH:
1808260121
Isi Salah satu organ penting pada tubuh manusia adalah ginjal, ginjal merupakan
organ yang berfungsi untuk menyaring zat-zat sisa metabolisme dalam tubuh
yang masih dapat digunakan, dan kemudian membuang sisa-sisa metabolisme
yang tidak dapat digunakan kembali dalam bentuk urin.Ginjal berperan dalam
pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit, proses pengaturan kebutuhan
keseimbangan ini adalah merupakan kemampuan bagian glomerulus ginjal,
cairan yang tersaring kemudian mengalir melalui tubulus renalis, yang kemudian
sel-selnya akan menyerap semua bahan yang masih dapat digunakan .Ginjal atau
renal secara anatomi merupakan suatu organ yang berpasangan yaitu terdiri dari
renal dextra dan renal sinistra. Ginjal atau renal ini merupakan organ yang berada
dibelakang peritoneum atau dapat disebut bahwa ginjal adalah organ yang
terletak retroperitoneum, terletak di sebelah kanan dan kiri kolumna vertebralis
sekitar vertebra torakal 12 hingga lumbal 3. Berukuran kira-kira sebesar kepalan
tangan manusia, dengan berat kurang dari 1% dari berat badan atau dapat
dikatakan bahwa berat dari ginjal ini kurang lebih 120-150 gram. Kedua ginjal
ini dibungkus oleh dua lapisan lemak yaitu lemak pararenal dan lemak perirenal
yang dipisahkan oleh sebuah struktur fascia yang disebut fascia gerota.Terdapat
tiga proses kerja dari ginjal yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan
kembali), dan sekresi (pembuangan atau pengeluaran sisa-sisa metabolisme).
Maka jika terjadi kerusakan pada ginjal khususnya pada proses penyaringan dan
reabsorsi akan terjadi penumpukan cairan sehingga muncul gejala edema.
Menurut teori underfill dan overfill, hipoalbuminemia merupakan faktor kunci
terjadinya edema, karena hipoalbuminemia akan menyebabkan penurunan
tekanan onkotik plasma dan bergesernya cairan plasma sehingga terjadinya
hipovolemia, maka ginjal melakukan kompensasi dengan cara meningkatkan air
dan natrium, kompensasi ini akan memperbaiki volume intravascular tetapi juga
memicu terjadinya hipoalbuminemia sehingga edema tetap berlanjut, kemudian
retensi dari natrium oleh ginjal menyebabkan cairan ektraselular meningkat
sehingga terjadi edema. Faktor selanjutnya adalah kerusakan pada ginjal
menyebabkan penurunan laju filtrasi glomerulus sehingga ginjal menambah
retensi natrium dan edema. Sindroma nefrotik dan sindroma nefritik memilki
gejala yang sama berupa pembengkakan atau adanya edama. Sehingga sindroma
nefrotik dan sindroma nefritik sering salah dalam penegakkan diagnosanya.
Maka dari itu berikut perbedaan diantara keduanya:
Sindroma nefrotik Sindroma nefritik
6. Arsita E. Pendekatan Diagnosis dan Tata Laksana Sindroma Nefrotik. J Kedokt Meditek.
2017;23:73-82.
8. Amalia TQ. Aspek Klinis, Diagnosis dan Tatalaksana Sindroma Nefrotik pada Anak. J Kedokt
Nanggroe Med. 2018;1(2):81-88.
9. Rauf S, Husein A, Aras J. Konsensus Glomerulonefritis Akut Pasca Streptokokus. Unit Kerja Koord
Nefrol Ikat Dr Anak Indones. Published online 2012:13-14.
10. Renny A Rena N, Suwitra K. Seorang Penderita Sindrom Nefritik Akut Pasca Infeksi Streptokokus.
J Intern Med. 2009;10(3).