Dokter Penguji:
dr. Endang Septiningsih, Sp.KJ
Disusun oleh:
Icha Cloudia Crishtin
(11 2017 247)
Gangguan jiwa Adalah sindrom atau pola perilaku atau psikologik yang secara
klinik cukup bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala penderitaan
(distress) atau hendaya (impairment dissability) di dalam satu atau lebih fungsi
yang penting dari manusia. Sebagai tambahan, disimpulkan bahwa disfungsi itu
adalah disfungsi dalam segi perilaku, psikologik, atau biologik, gangguan itu itu
tidak semata-mata terletak di dalam hubungan orang itu dengan masyarakat.
• F7 Retardasi Mental
• Berpikir adalah aliran, gagasan simbol dan assosiasi yang diarahkan oleh
tujuan dimulai oleh suatu masalah atau suatu tugas dan mengarah pada
kesimpulan yang berorientasi pada kenyataan.
5) Proses berfikir primer yaitu istilah umum berfikir magis, dereistik, tidak
logis. Normal pd mimpi dan abnormal pd psikosis.
12) Jawaban irrelevan, yaitu jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan,
pasien mungkin mengabaikan atau tidak memperhatikan.
14) Assosiasi bunyi, yaitu assosiasi kata-kata yang mirip bunyinya tapi
berbeda artinya, kata-kata tidak mempunyai hubungan logis sering
seperti sajak atau pantun.
7) Obsesi, yaitu ide yang terpaku dan patologis dari suatu fikiran atau
perasaan yang tidak dapat ditentang dan dihilangkan dari kesadaran oleh
logika serta disertai kecemasan.
c) Waham nihilistik, yaitu perasaan palsu bahwa dirinya atau orang lain
dan dunianya tidak ada atau berakhir.
e) Waham sejalan dengan mood, yaitu waham dengan isi yang tidak
punya hubungan dengan mood misalnya pasien depresi atau
merupakan mood netral.
13) Fobia, yaitu rasa takut yang persisten, irrasional, berlebihan dan selalu
terjadi terhadap sesuatu jenis stimulasi atau situasi tertentu;
menyebabkan keinginan menghindar stimulus atau situasi tersebut.
➢ Fobia simplek, yaitu rasa takut yang jelas pada objek atau situasi
yang jelas, tunggal dan tidak berbahaya.
➢ Dll.
14) Noesis, yaitu suatu wahyu dimana terjadi pencerahan yang besar sekali
disertai dengan perasaan bahwa pasien dipilih untuk memimpin dan
memerintah
15) Unio mystica, yaitu suatu perasaan yang meluap, pasien secara mistik
bersatu dengan kekuatan yang tidak terbatas; tidak dianggap suatu
gangguan isi pikiran jika sejalan dengan keyakinan pasien atau
lingkungan kultural
a. Gangguan persepsi.
1) Halusinasi
Persepsi sensoris yang palsu yang tidak disertai stimuli eksternal yang
nyata, mungkin terdapat atau tidak terdapat interpretasi waham tentang
pengalaman halusinasi.
2) Illusi.
2) Makropsia yaitu benda-benda yang dilihat tampak lebih besar dari yang
sebenarnya.
3) Mikropsia yaitu benda-benda yang dilihat tampak lebih kecil dari yang
sebenarnya.
6) Fugue yaitu mengambil identitas baru pada amnesia dari identitas lama,
pasien dapat bertindak dg identitas baru tersebut.
Kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatau
situasi spt kumpulan gejala.
• Tilikan derajat 4 : menyadari dirinya sakit dan butuh bantuan tetapi tidak
memahami penyebab sakitnya.
1. Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua
gejala atau lebih bila gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas) :
c) Halusinasi auditorik:
- jenis suara halusinasi lain yang berasla dari salah satu bagian tubuh
d) Waham – waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya setempat
dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil, misalnya perihal keyakinan
agama atau politik tertentu, atau kekuatan dan kemampuan diatas manusia
biasa (misalnya mampu mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan
makhluk asing dari dunia lain).
2. Atau paling sedikit dua gejala dibawah ini yang harus selalu ada secara jelas :
a) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila disertai baik
oleh waham yang mengambang maupun yang setengah berbentuk tanpa
kandungan afektif yang jelas, ataupun disertai oleh ide – ide berlebihan
(over loaded ideas) yang menetap, atau yang apabila terjadi setiap hari
selama berminggu – minggu atau berbulan – bulan terus menerus;
d) Gejala – gejala “negatif”, seperti sangat apatis, bicara yang jarang, dan
respons emosional yang menumpul atau tidak wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan diri dari pergaulan sosial dan menurunnya kinerja
sosial; tetapi harus jelas bahwa semua hal tersebut tidak disebabkan oleh
depresi atau medikasi neuroleptika;
3. Adanya gejala – gejala khas tersebut diatas telah berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih (tidak berlaku untuk setiap fase nonpsikotik
prodormal);
4. Harus ada suatu perbuatan yang konsisten dan bermakna dalam mutu
keseluruhan (overall quality) dari beberapa aspek perilaku pribadi (personal
behaviour), bermanifestasi sebagai hilangnya minat, hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut dalam diri sendiri (self absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial.
A. Skizofrenia Paranoid
2. Sebagai tambahan :
B. Skizofrenia Hebefrenik
1. Memenuhi kriteria umu diagnosis skizofrenia.
a) Perilaku yang tidak bertanggung jawab dan tidak dapat diramalkan, serta
mannerisme; ada kecenderungan untuk selalu menyendiri (solitary), dan
perilaku menunjukkan hampa tujuan atau hampa perasaan;
C. Skizofrenia Katatonik
2. Satu atau lebih perilaku berikut ini harus mendominasi gambaran klinisnya :
b) Gaduh gelisah ( tampak jelas aktifitas motorik yang tak bertujuan, yang
tidak dipengaruhi oleh stimuli eksternal);
F. Skizofrenia Residual
d) Sedikitnya sudah melewati kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan
frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat
berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom “negatif” dari skizofrenia;
6. Diagnosis multiaksial
7. Prognosis skizofrenia
Sejumlah studi telah menunjukkan bahwa selama periode 5 sampai 10 tahun setelah
rawat inap psikiatrik yang pertama untuk skizofrenia, hanya sekitar 10 sampai 20 persen
pasien yang dapat dideskripsikan memiliki hasil akhir yang baik. Lebih dari 50 persen
pasien dapat digambarkan memiliki hasil akhir yang buruk, dengan rawat inap berulang,
eksaserbasi gejala, episode gangguan mood mayor, dan percobaan bunuh diri. Meski
terdapat gambaran yang kelam ini, skizofrenia tidak selalu memiliki perjalanan penyakit
yang memburuk dan sejumlah faktor dikaitkan dengan prognosis yang baik.
Global Assessment of Functioning (GAF) adalah sistem penilaian yang digunakan para
profesional kesehatan mental untuk menilai seberapa baik seseorang berfungsi dalam
kehidupan sehari-hari mereka. Skala ini digunakan untuk mengukur dampak penyakit
kejiwaan pada kehidupan seseorang dan keterampilan dan kemampuan fungsional sehari-
hari. Skor yang digunakan adalah dari 0 hingga 100, dengan 100 mewakili fungsi
superior. Dokter mempertimbangkan seberapa sulit seseorang dalam kehidupan sehari-
hari mereka dengan fungsi sosial, pekerjaan, sekolah, dan psikologis sebelum
memberikan skor. GAF mencakup rentang dari kesehatan mental positif hingga
psikopatologi berat, menilai secara global tentang bagaimana pasien melakukan kegiatan
keseharian, dan bertujuan untuk menjadi sistem penilaian generik daripada diagnosis
spesifik. GAF mencerminkan kebutuhan akan informasi multidimensi yang lebih banyak
tentangpasien, daripada diagnosis, dan mengukur tingkat penyakit mental dengan menilai
fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan. Karena sistem GAF menggunakan seperangkat
kriteria standar, seorang dokter dapat memberi tahu dokter lain skor GAF seseorang dan
dapat dengan segera memiliki gagasan tentang bagaimana penyakit seseorang
mempengaruhi mereka. Ada dua kategori pertimbangan utama. Yang pertama adalah
tingkat fungsi seseorang dalam kehidupan sehari-hari. Yang kedua adalah tingkat
keparahan penyakit mental mereka.
Penilaian Interpretasi
100-91 gejala tidak ada, fungsi max, tidak ada masalah yang tidak
tertanggulangi
90-81 gejala minimal, fungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalh harian
biasa
80-71 gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam social
70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi,
secara umum baik
60-51 gejala dan disabilitas sedang
50-41 gejala dan disabilitas berat
40-31 beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi
30-21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu
berfungsi dalam hampir semua bidang
20-11 bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam
komunikasi dan mengurus diri
10-01 persisten dan lebih serius
0 informasi tidak adekuat