Anda di halaman 1dari 5

OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN

Pada kegiatan belajar ini, akan dibahas beberapa operasi pada bilangan pecahan.
Operasi-operasi itu adalah operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan
operasi pembagian. Sebelum membahas ke operasi hitung ini, mari kita mengingat Kembali
pembelajaran di SD tentang KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dan FPB (Faktor
Persekutuan Terbesar).

1. KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil)


Kelipatan adalah mengalikan bilangan dengan setiap bilangan asli secara
berurutan. Misalnya kita pilih satu bilangan yaitu bilangan 5 untuk mencari kelipatannya.
Kemudian, bilangan 5 tersebut kita kalikan dengan bilangan asli secara berurutan,
contoh:
5×1=5
5 × 2 = 10
5 × 3 = 15
5 × 4 = 20
5 × 5 = 25 ….dst
Jadi kelipatan dari 5 adalah 5, 10, 15, 20, 25, ….
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) adalah Kelipatan terkecil yang sama.
Untuk KPK ini, bukan hanya satu bilangan saja melainkan lebih dari satu bilangan.
Contoh: menentukan KPK dari bilangan 5 dan bilangan 2
Kelipatan 5 = 5, 10, 15, 20, 25, 30, …
Kelipatan 2 = 2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20….
Disini kita lihat Kelipatan kedua bilangan yang sama adalah 10 dan 20. Tapi kita akan
memilih kelipatan yang paling kecil yaitu 10. Jadi, KPK dari 5 dan 2 adalah 10.

2. FPB (Faktor Persekutuan Terbesar)


Faktor adalah bilangan-bilangan yang dapat membagi sampai habis suatu
bilangan. Misalnya kita pilih satu bilangan yaitu bilangan 15 untuk mencari faktornya.
Nah, bilangan 15 yang kira-kira bisa habis dibagi oleh bilangan apa saja? Bilangan 15
bisa dibagi 1, 3, 5, dan 15. Jadi, Faktor dari bilangan 15 adalah 1, 3, 5, dan 15.
FPB (Faktor Persekutuan Terbesar) adalah faktor terbesar yang sama. Untuk
FPB ini, bukan hanya satu bilangan saja melainkan lebih dari satu bilangan. Contoh:
menentukan FPB dari bilangan 15 dan bilangan 18
Faktor 15 = 1, 3, 5, 15
Faktor 18 = 1, 2, 3, 6, 9, 18
Disini kita lihat Faktor kedua bilangan yang sama adalah 1 dan 3. Tapi kita akan memilih
faktor yang paling besar yaitu 3. Jadi, FPB dari 15 dan 18 adalah 3.
Nah, sudah pada ingat kan tentang KPK dan FPB? Jika sudah pada ingat, dan lebih bisa
menggunakan cara lain (seperti pohon faktor atau yang lainnya) boleh sajaaaah ya! Mari, kita
lanjut ke Operasi Hitung Bilangan Pecahan.

A. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Pecahan.

Bilangan pecahan tidak dapat digunakan untuk menyatakan banyak anggota suatu
himpunan. Namun demikian, penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat
diperagakan dengan benda-benda kongrit, bangun-bangun datar, atau garis bilangan.
Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan dapat dikelompokkan dalam dua
jenis. Jenis pertama, penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan senama; dan
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan tidak senama.

1. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan senama

Senama disini mengartikan bilangan penyebutnya yang sama, contoh:

1 3
𝑎. + = ⋯
5 5

Untuk mencari hasil penjumlahan itu, kita dapat menggunakan benda kongkrit
seperti gambar.

1 3

5 5
4
5
1 3 1+3 4
Dari gambar di atas, tampak bahwa + = =
5 5 5 5

5 2
𝑏. − = ⋯
7 7
Untuk mencari hasil pengurangan itu, kita dapat menggunakan benda kongkrit seperti
gambar.
5 2
7 7

3
7
5 2 5−2 3
Dari gambar di atas, tampak bahwa − = =
7 7 7 7

2. Penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan tidak senama.

Untuk tidak senama disini mengartikan penyebutnya tidak sama. Dalam


penjumlahan dan pengurangan ini lebih mudahnya kita langsung menyamakan
penyebut dengan cara mencari KPK dari kedua penyebutnya.

Contoh:

2 3
𝑎. + = ⋯
3 4

Menjawab contoh yang pertama kita cari KPK penyebutnya dari 3 dan 4.
Kelipatan 3 yaitu 3, 6, 9, 12, 15, … Kelipatan 4 yaitu 4, 8, 12, 16, … KPKnya
yaitu 12.

Berarti kita buat penyebutnya menjadi 12 dengan cara pecahan senilai dari
2 3 2×4 8 3×3 9
𝑑𝑎𝑛 4 adalah = 𝑑𝑎𝑛 = . jika penyebutnya sudah
3 3×4 12 4×3 12
8 9 8+9 17
sama lalu kita jumlahkan + = = .
12 12 12 12

𝟐 𝟑 𝟏𝟕 𝟐 𝟑 𝟏𝟕 𝟓
Jadi, 𝟑 + 𝟒 = 𝟏𝟐 atau bisa kita ubah ke pecahan campuran menjadi 𝟑 + 𝟒 = 𝟏𝟐 = 𝟏 𝟏𝟐

1 3
𝑏. − = ⋯
2 4

Menjawab contoh yang kedua kita cari KPK penyebutnya dari 2 dan 4. Kelipatan
2 yaitu 2, 4, 6, … Kelipatan 4 yaitu 4, 8, 12, … KPKnya yaitu 4.
1
Berarti kita buat penyebutnya menjadi 4 dengan cara pecahan senilai dari 2
1×2 2 3
adalah = . Karena penyebutnya sudah 4 jadi tidak perlu diubah lagi.
2×2 4 4

2 3
Jika penyebutnya sudah sama lalu kita kurangkan − =
4 4
2−3 1
=− .
4 4

𝟏 𝟑 𝟏
Jadi, 𝟐 − 𝟒 = − 𝟒

B. Perkalian dan Pembagian Bilangan Pecahan.

Pada saat membahas perkalian dan pembagian bilangan asli, perkalian dua bilangan diartikan
sebagai penjumlahan berulang; sedangkan pembagian dapat diartikan sebagai pengurangan
berulang. Sebagai contoh: (1) 2 x 3 diartikan sebagai 3 + 3, sedangkan 3 x 2 diartikan sebagai 2
+ 2 + 2; dengan demikian 3 x ½ dapat diartikan sebagai ½ + ½ + ½ . (2) 6 : 2 diartikan sebagai
6 – 2 – 2 – 2 = 0; jadi 6 : 2 = 3.

1. Perkalian Bilangan Pecahan


1
Sekarang masalahnya adalah bagaimana mengartikan 2 × 3? Untuk mengalikan

dua bilangan dengan pengalinya bilangan pecahan, kita tidak dapat lagi
menggunakan definisi perkalian dengan pengalinya bilangan asli. Untuk itu kita
1
butuh definisi baru untuk mengartikan 2 × 3.
1 1 1
× 3 dapat diartikan sebagai 2 dari 3 atau 2nya 3. Untuk lebih jelasnya perhatikan
2

gambar berikut ini.

Mewakili 3

1
Mewakili 2 × 3

1 1 3
Dari gambar di atas tampak bahwa × 3 = 1 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 2
2
1 1
Bagaimana menyajikan 2 × 3 dengan gambar? Untuk itu perhatikan gambar berikut ini!

1
Mewakili 3

1 1 1
Mewakili hasil dari 3 × 2 = 6
Jika menggunakan algoritma, masalah perkalian di atas dapat diselesaikan sebagai berikut:
1 1 3 3 1
×3= × = =1
2 2 1 2 2
Dan
1 1 1×1 1
× = =
2 3 2×3 6

Sehingga, dapat disimpulkan rumus perkalian pecahan adalah


𝑎 𝑐 𝑎 × 𝑐 𝑎𝑐
× = =
𝑏 𝑑 𝑏 × 𝑑 𝑏𝑑

2. Pembagian Bilangan Pecahan


Pembahasan pembagian ini diawali dengan mengajukan beberapa masalah, yaitu:
1
a. ÷ 2 =
3
1
b. 2 ÷ 3 =
1 1
c. ÷3=
2

Untuk pembagian pecahan, bisa menggunakan rumus:


𝑎 𝑐 𝑎 𝑑 𝑎 × 𝑑 𝑎𝑑
÷ = × = =
𝑏 𝑑 𝑏 𝑐 𝑏 × 𝑐 𝑏𝑐
Sehingga,
1 1 2 1 1 1
a. 3 ÷ 2 = 3 ÷ 1 = 3 × 2 = 6
1 2 1 2 3 6
b. 2 ÷ 3 = 1 ÷ 3 = 1 × 1 = 1 = 6
1 1 1 3 3 1
c. ÷ 3 = 2 × 1 = 2 = 12
2

Anda mungkin juga menyukai