Anda di halaman 1dari 54

MATEMATIKA EKONOMI I

A. DERET HITUNG ATAU DERET TAMBAH


Deret yang nilai sukunya diperoleh dengan cara menambah bilangan yang sama
terhadap suku sebelumnya.
Nilai b > 0 → b. positif
b < 0 → b. negatif
Dn = S1 + S2 + S3 + ….. Sn
Dimana :
Jn = Jumlah suku
S = Suku
Jn = a + (a + b) + (a + 2b) + …… Sn
Jn = n + (Sn + b) + (Sn + 2b) + …… a
1
Jn = 2 n (a + Sn)
1
Jika dSn tidak diketahui : Jn = 2 n {2a + (n - 1) b}
Keterangan:
S1 = banyaknya barang tertentu yang diproduksi pada tahun pertama.
b = pertambahan produksi atau penjualan tiap periode.
CONTOH SOAL:
1) Pada tahun 2000. perusahaan A memperoduksi barang X sebanyak 10.000
unit. Setiap tahun peroduksinya mengalami penurunan 1000 unit. Sedangkan
pada tahun yang sama banyaknya barang yang dijual 4000 unit dan
penjualannya betambah 2000 unit per-tahun.
a. Berapa banyak barang yang diproduksi pada tahun 2005
b. Kapan perusahaan barang yang diproduksi dari tahun 2000
c. Berapa jumlah barang yang diproduksi dari tahun 2000 sampai saat
perusahaan tidak lagi memperoduksi barang X.
d. Kapan banyak barang yang diproduksi = banyak barang yang dijual
e. Hitung jumlah seluruh barang yang telah dijual sampai saat banyaknya
barang yang diproduksi = banyak barang yang dijual.
JAWAB:
a) U6 = a + (n - 1) b
= 10.000 + (6 - 1) . (- 1000)
= 10.000 + 5 . (- 1000)
= 10.000 – 5000
= 5000
b) Un = 0
Un = a + (n - 1) b
= 10.000 + (n - 1) . (- 1000)
= 10.000 + 1000 – 1000n
1000 n = 11.000
11000
n = 1000
n = 11
n – 1 = 11 – 1 = 10
tahun 2010
n 11
Dn = 2 (20 + (n - 1) b)= 2 (2.10000 + 10. (-1000))
11
= 2 . 5000
= 55.000
d) Un.Produksi = Un.Jual
11000 – 1000n = 2000 + 2000n
9000 = 3000n
9000
n = 3000
n=3
n – 1 = 3 – 1 = 2 tahun 2002
n
e) Dn Jual = 2 (2a + (n - 1) b)
3
= 2 (2.4000 + 2.2000)
3
= 2 12.000
= 18.000

B. DERET UKUR ATAU DERET KALI


Deret nilai yang sukunya diperoleh dengan cara mengalikan bilangan yang sama
terhadap suku sebelumnya.
Keterangan:
P = pengali
S = Suku
S1 = a
S2 = S1 . P = a . P = aP1
S3 = S2 . P = a . P = aP2
S4 =S1 . P = a . P = aP3
Sn = a . Pn-1
Terapan ekonomi : untuk menghitung jumlah atau banyaknya penduduk pada
tahunke- n, dihitung per 31 Desember.
Contoh:
Tahun 2000
2
n = 5 3 jadi → 31 agustus 2005
2
2004 3 x 12 = 8
bulan agustus → tahun berikutnya.
Keterangan:
Po = Jumlah penduduk pada tahun ke-0 (tahun dasar) dihitung per 31 Desember
r = rate of population growth (tingkat pertumbuhan pend. Rata-rata per-tahun)\
Catatan:
Jumlah penduduk pada akhir suatu tahun = Jumlah penduduk pada awal tahun
berikutnya dan sebaliknya.
31 1 1 31
P 12 .n = P 1 (n +1) atau P 1 .n = P 12 . (n -1)
Sistem saldo awal bulan = akhir bulan
P1 = Jumlah penduduk pada awal tahun pertama + pertambahan penduduk selama
tahun pertama
1
P1 = P 1 . 1 + ΔP 1 dihitung mulai 1 Januari – 31 Desember tahun pertama
ΔP n = pertambahan penduduk
1 31
ΔP n = 1 .1 x r = P 12 (n - 1)
xr
1 31
P 1 .n = P 12 (n - 1)

ΔP n = Jumlah penduduk pada awal tahun ke –n x r


1 31
ΔP n = P 1 . 1x r = P 12 (n - 1)
xr
ΔP 1 = pertambahan penduduk selama tahun pertama

1 1 1
P1 = P 1 .1 + ΔP = P 1 . 1+ (P 1 . 1 x r)
31 31
= P 12 .0 + (P 12 .0 x r)
= Po + (Po . r)
= Po (1 + r)
1 1 1
P2 = P 1 .2 + ΔP2 = P 1 . 2+ (P 1 . 2 x r)
1
= P 1 .2 + (1 x r)
= Po + (1 . r)
= Po (1 + r) (1 + r)
= Po (1 + r)2
1 1 1
P3 = P 1 .3 + ΔP3 = P 1 . 3 + (P 1 . 3 x r)
1
= P 1 .3 + (1 x r)
= P2 (1 + r)
= Po (1 + r)2 (1 + r)
= Po (1 + r)3
Pn = Po (1 + r)n
CONTOH SOAL:
1) Jumlah penduduk Indonesia saat ini 2010 sebanyak 230.794.148 jiwa.
Sedangkan pada tahun 2000 jumlah penduduknya 200.536.148 jiwa.
a. Hitung besarnya tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia rata-rata
pertahunnya
b. Hitung jumlah penduduk pada tahun 2015
c. Kapan jumlah penduduk Indonesia mencapai 2x dari jumlah penduduk
tahun 2000
d. Hitung jumlah penduduk pada tahun 1995

MENGHITUNG JUMLAH DANA


Jumlah dana pada tahun ke- n dengan sistem Bunga majemuk.
Keterangan:
Mo = Mony → jumlah uang pada tahun ke- 0
i = rate of interest → tingkat suku bunga rata-rata per tahun.
Bunga ditentukan per-tahun
Mn = Mo x (1 + i)n
Bunga ditentukan per-bulan
i
M(nx12) = Mo (1 + 12 )(n x 12)
Bunga ditentukan per-minggu
i
M(nx52) = Mo (1 + 52 )(n x 52)

Bunga ditentukan per-hari


i
M(nx365) = Mo (1 + 365 )(n x 365)

CONTOH SOAL
2) Mr. X meminjamkan uang pada Mr. 2 sebesar Rp. 10.000.000, dengan tingkat
bungan 18% per-tahun. Apabila dengan sistem bunga-berbunga maka berapa
Mr.2 mengembalikan uang kepada Mr.X pada ahkir tahun 10 apabila bunga
diperhitungkan:
a. Tahun c. Mingguan
b. Bulanan d. Harian
JAWAB:
1) Diketahui:
P0 = 200.536.148 jiwa
P10 = 230.268.794 jiwa
Tanya :
a. π
b. Pn = 2015 → P15
c. Pn = 2P10 → n
d. Tahun 1995 ; n = (-5) → P (-5)
Jawab:
a. Pn = P0 (1 + π)n
P10 = P0 (1 + π)10
230.268.794 = 200.536.148 (1 + π)10
230 .268 . 794
200 .536 . 148 = (1 + π)10
1,148265968 = (1 + π)10
Log 1,148265768 = log (1 + π)10
10 log (1 + π) = log 1,148263768
10 log (1 + π) = 0,060042417
0 ,060042417
log (1 + π) = 10 = shift + log 6,0042417 x 10-3
(1 + π) = 1,013921289
π = 0,013921289
π = 0,013921289 x 100%
= 1,39 %
Jadi tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata per tahun Indonesia : 1,39 %
b. P15 = P0 (1 + π)15
= 200.536.148 (1 + 1,39 %)15
= 200.536.148 (1,0139)15
= 200.536.148 x 1,230061557
= 246.671.806,5
c. Pn = 2P10
P0 (1 + π) = 2 x 230.268.794
200.536.148 (1 + 1,39%)n = 460.537.588
460 . 537. 588
(1,0139)n = 200 .536 . 148
(1,0139)n = 2,296531536
Log 1,0139n = log 2,296531536
n log 1,0139 = 0,361072413
n. 5,99513055 x 10-3 = 0,361072413
0 ,861072413
−3
n = 5,995123055 x 10
n = 60,22769002
p60 = 2060
d. P(-5) = P0 (1 + π)-5
= 200.536.148 (1 + 1,39%)-5
= 200.536.148 (1,0139)-5
= 200.536.148 x 0,933306702
= 187.161.731

2) Diketahui : M0 = Rp 10.000.000,-
i = 18%
n = 10
tanya : a. Bunga Tahunan
b. Bunga Bulanan
c. Bunga Mingguan
d. Bunga Harian
jawab :
a. Mn = Mo x (1 + i)n
M10 = 10.000.000 (1 + 0,18)10
= 10.000.000 (1,18)10
= 10.000.000 x 5,233835554
= 52338355,54
M10 = Rp 52.338.856,-
1
b. M(n x 12) = Mo (1 + 12 )(nx12)
120
0,18
M120 = 10.000.000
( 1+
12 )
= 10.000.000 ( 1,015 )10
= 10.000.000 x 5,969322872
= 59693228,72
M120 = Rp 59.693.229,-
520
0 ,18
c. M(10x52) = 10.000.000
( 1+
52 )
= 10.000.000 (1,003461538)520
= 10.000.000 x 6,030873054
= 60308730,54
M520 = Rp 60.308.731,-
3650
0,18
d. M(10x35) = 10.000.000
( 1+
365 )
= 10.000.000 (1,000493151)3650
= 10.000.000 x 6,046963784
= 60469637,04
M3650 = Rp 60.469.638,-

C. FUNGSI LINEAR
Fungsi adalah persamaan yang menunjukkan hubungan saling
ketergantungan atau saling mempengaruhi antara 2 variabel atau lebih.
 Variabel dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Variabel yang mempengaruhi / menentukan (variabel bebas)
Variabel yang nilainya tidak ditentukan/tidak tergantung/ tidak
dipengaruhi oleh variabel yang lain (variabel tidak bebas). Tapi justru
nilainya menentukan/ mempengaruhi nilai variabel lain.
2. Variabel yang dipengaruhi/ ditentukan (variabel tidak bebas)
Variabel yang nilainya ditentukan/ dipengaruhi oleh besar kecilnya nilai
variabel lain (variabel bebas).
Contoh :
1) y = F(x)
y = ax + b
y = variabel tidak bebas karena besarnya y ditentukan oleh
x = variabel bebas besarnya x
2) x = F(y)
x = ay + b
Bila diketahui A (x1, y1) dan B (x2, y2)
x−x 1 y − y1
=
Persamaan garis lurus = x 2 −x 1 y 2− y1

 Fungsi Permintaan (Demand Function = FD)


Fungsi yang menunjukkan hubungan antara banyaknya / kuantitas suatu
barang yang diminta oleh konsumen dengan harga per unit barang tersebut.
Q = Quantity
Kuantitas barang/banyaknya barang yang diminta konsumen
Variabel
P = Price
Harga per unit / per satuan barang tersbut

Dalam fungsi permintaan berlaku hukum permintaan. Bunyi Hukum


Permintaan → Semakin tinggi harga suatu barang maka kuantitas barang yang
diminta oleh konsumen semakin rendah. Sebaliknya, semakin
rendah harga suatu barang maka kuantitas barang yang diminta
semakin tinggi.
Dengan anggapan/asumsi: Faktor-faktor lain selain harga tidak berubah (Ceterus
Paribus). Misal selera konsumen terhadap barang tersebut tidaklah berubah.
Note :
 Consumen → orang yang mengkonsumsi suatu produk/jasa
 Produsen → orang yang memproduksi barang/jasa
Q = f (P)

Variabel tidak bebas


Variabel bebas

FD → Q = aP + b

 Secara matematis FD → P = f(Q)


P = aQ + b
Keterangan :
P = price
Q = quantity
b = harga pada saat tidak ada barang yang diminta oleh konsumen.
P−P 1 Q−Q1
=
P → QD = 0 (Intercept FD) →Rumus Prsmn FD: P2 −P1 Q2 −Q1
P1
P2
0

b
ΔP
a = ΔQ → a < 0

Q1
Q2

Barang bebas = X.unit


 Fungsi permintaan
atau

Q−Q 1 P−P1
=
Q2 −Q1 P2 −P1

CONTOH SOAL :
1. Suatu barang menghadapi keadaan sebagai berikut:
- Pada saat harganya Rp 30,-/unit kuantitas barang yang diminta oleh
konsumen 20 unit.
- Bila harganya turun menjadi Rp 20,-/unit kuantitas barang yang diminta
oleh konsumen bertambah menjadi 40 unit.
Ditanyakan:
a. Tentukan persamaan fungsi permintaan terhadap barang tersebut.
b. Gambarkan grafik fungsi permintaannya.
JAWAB :
Diket : P1 = 30 P2 = 20
Q1 = 20 Q2 = 40
Ditanyakan: a. Persamaan FD
b. Grafik FD
Jawab :
P−P 1 Q−Q1 P−30 Q−20
= =
a. P2 −P1 Q2 −Q1  20−30 40−20
P−30 Q−20
=
−10 20
−10
P-30 = 20 (Q-20)
1

P-30 = 2 (Q-20)
1

P-30 = 2 Q + 10
1

P= 2 Q + 40

b. Grafik FD
1

FD → P = 2 Q + 40
Jika Q = O → P = 40 ----- (0,40)
1

Jika P = O → 2 Q + 40 = 0
1

2 Q = 40
Q = 80 ----- (80,0)

atau melalui (0,b) dan


(− ba ,0)
FD  melalui (0,40) dan (80,0)

1
FD → P =− Q+40
2
 Fungsi Penawaran (Supply Function = FS)
Fungsi yang menunjukkan hubungan antara kuantitas / banyaknya suatu
barang yang ditawarkan oleh produsen dengan harga per-unit barang tersebut.
Variabel = Qs = Quantity (banyaknya barang yang ditawarkan oleh produsen)
P = price (harga barang per-unit)

Berlaku Hukum Penawaran:


Semakin tinggi harga per-unit suatu barang maka kuantitas barang yang
ditawarkan oleh produsen semakin tinggi.
Sebaliknya semakin rendah harga suatu barang maka kuantitas barang yang
ditawarkan oleh produsen semakin rendah.
FS → Q = f(P)
Q = aP + b

Secara matematis
FS → P = f(Q)
P = aQ + b

Keterangan :
b = harga pada saat tidak ada barang yang ditawarkan produsen (intercept FS)
b = P → Qs = 0
Grafik fungsi penawaran
P

FS

P2

P1
b
Q
Q1 Q2

Rumus Fungsi Penawaran:


P−P 1 Q−Q1
=
P2 −P1 Q2 −Q1

CONTOH SOAL:
2. Suatu barang menghadapi keadaan sebagai berikut:
- Pada saat harganya Rp 15,-/unit produsen hanya bersedia menawarkan
barangnya sebanyak 20 unit.
- Apabila harganya naik menjadi Rp 20,-/unit produsen bersedia menawaran
barangnya sebanyak 40 unit.
Ditanyakan:
1) Tentukan persamaan fungsi penawaran barang tersebut.
2) Gambarkan grafik fungsi penawaran barang tersebut.
Diket : P1 = Rp 15,-; Q1 = 20
P2 = Rp 20,-; Q2 = 40
Ditanyakan: a. Persamaan FS
b. Grafik FS
JAWAB:
P−P 1 Q−Q1 P−15 Q−20
= =
a. FS = P2 −P1 Q2 −Q1  20−15 40−20
P−15 Q−20
=
5 20
5
P−15= (Q−20)
20
1
P−15= (Q−20 )
4
1
P−15= Q−20
4
1
P= Q+10
4

atau melalui (0,b) dan


( −ba ,0)
−10

 melalui (0,10) dan


( 1
4
,0
)
= (-40,0)

1
FS →P= Q+10
4
FS  melalui (0,10) dan (-40,0)
 Keseimbangan Pasar (Market Equilibrium = ME)
Keadaan pasar di mana pada tingkat harga tertentu kuantitas suatu barang
yang diminta oleh kkonsumen sama dengan yang ditawarkan oleh produsen.
Atau keadaan di mana pada kuantitas tertentu harga yang dikehendaki oleh
konsumen sama dengan harga yang dikehendaki oleh produsen.
 Dengan demikian keseimbangan pasar merupakan titik potong antara grafik
fungsi permintaan dan grafik fungsi penawaran.
Grafik Keseimbangan Pasar
P
FS

PE ME (QE, PE)
FD

Q
0 QE
Keterangan :
PE = harga keseimbangan pasar
QE = jumlah/kuantitas keseimbangan pasar. Dikenal dengan istilah kuantitas
barang yang terjual
ME terjadi pada saat FD = FS atau FS = FD

CONTOH SOAL:
3. Persamaan fungsi permintaan terhadap suatu barang adalah
1

P= 2 Q + 40
Sedangkan persamaan fungsi penawaran barang tersebut adalah
1
P = 2 Q + 10
Ditanyakan:
a. Tentukan keseimbangan pasarnya
b. Gambar grafiknya dan tunjukkan ME
1

Diketahui : FD → P = 2 Q + 40
1
FS → P = 4 Q + 10
Ditanyakan: a. ME
b. Grafik FD, FS, dan ME

JAWAB :
a. ME ------) FS = FD
1 1

4 Q + 10 = 2 Q + 40
1 1
4 Q + 2 Q = 40 – 10
3
4 Q = 30
30
Q = 3/4

QE = 40

1
Subtitusi → P = 4 Q + 10
1
PE = 4 . 4010 + 10 = 20
Jadi keseimbangan pasarnya: ME (40, 20)

1
b. Gambar Grafik FD, FS, ME

P=− Q+40 (FD)


2
 PAJAK
Pengaruh Pajak Penjualan Terhadap Keseimbangan Pasar (ME)
Pajak Penjualan : Pajak yang dipungut oleh pemerintah terhadap produsen /
pedagang atas barang yang dijualnya.
 Bagi pemerintah pajak yang dipungut merupakan penerimaan
Penerimaan pajak
Penerimaan pemerintah
Penerimaan non-pajak (PNBP)
 Bagi produsen/pedagang pajak akan menambah biaya, karena biaya bertambah
dengan adanya pajak.
Produsen/pedagang menaikkan harga jual barangnya, sehingga grafik fungsi
kenaikan harga bergeser keatas sesuai besarnya pajak yang dipungut pemerintah.
Berdasarkan cara memungutnya pajak penjualan dibedakan menjadi :
1. Pajak per-unit
2. Pajak proporsional (presentase) dari harga
a) Pajak per-unit
/Pajak yang dipungut oleh pemerintah yang besarnya sama untuk setiap unit
barang yang dijual oleh produsen.
Berapapun barang yang dijual pajaknya tetap sama sebesar : t/ unit
t (tax) = pajak

Keterangan :
Po = harga sebelum dikenakan pajak
Pt = harga setelah dikenakan pajak per-unit
t = pajak per-unit
Po = Pt – t
Pt = Po + t → t = Pt – Po
FSo = fungsi penawaran sebelum kena pajak per-unit
FSt = fungsi penawaran setelah kena pajak/ unit
P = aQ + b

FSt → P = (aQ + b) + t

Jika menggunakan fungsi (Q) :


Q = aP + b
FSt → Q = a (P – t) + b
MEo : keseimbangan pasar sebelum kena pajak
FSo = FD atau FD = FSo

MEt → FSt = FD atau FD = FSt

Koordinat MEo
MEo (QEo, PEo) → FSo = FD atau FD = FSo
QEo = kuantitas keseimbangan pasar sebelum kena pajak atau banyaknya barang
yang terjual sebelum kena pajak
PEo = harga keseimbangan pasar sebelum kena pajak
Koordinat MEt
MEt (QEt, PEt)
QEt = kuantitas keseimbangan pasar seteleh kena pajak/ unit
PEt = harga keseimbangan pasar setelah kena pajak/ unit
T : pajak total yang diterima oleh pemerintah

T = t x QEt

T T
t = QEt ; QEt = t

Tk = pajak total yang dibebankan / ditanggung oleh konsumen.

Tk = tk x QEt = (PEt – PEo) x QEt

Keterangan :
tk : pajak per-unit yang ditanggung atau dibebankan kepada konsumen.
QEt : kuantitas kesembangan pasar setelah kena pajak per-unit.
Tp = pajak total yang ditanggung oleh produsen.

Tp = tp x QEt = (t – tk) x QEt


CONTOH SOAL:
1

1. Persamaan fungsi permintaan P = 2 Q + 40
1
Persamaan fungsi penawaran P = 4 Q + 10
Barang-barang tersebut di kenakan pajak oleh pemerintah Rp 5,- per – unit
Tanya :
1. Tentukan keseimbangan pasar sebelum dikenakan pajak.
2. Tentukan keseimbangan pasar setelah dikenakan pajak.
3. Hitung pajak total yang diterima oleh pemerintah.
4. Hitung pajak total yang ditanggung oleh konsumen.
5. Hitung pajak total yang ditanggung oleh produsen.
6. Gambar grafik FD & FS sebelum dan sesudah kena pajak Per unit serta
tunjukkan daerah pajak total baik yang diterima oleh pemerintah maupun
yang ditanggung oleh konsumen dan produsen.
1
Diket : FD → P = - 2 Q + 40
1
FSo → P = 4 Q + 10
t = Rp 5,-
Tanya :a) MEo
b) MEt
c) T
d) Tk
e) Tp
f) Grafik FD, FSo, FSt,
MEo, MEt, T, Tk, dan Tp.
JAWAB :
a. MEo → FSo = FD
1 1
4 Q + 10 = - 2 Q + 40
1 1
4 Q + 2 Q = 40 – 10
3
4 Q = 30
30
Q = 3/4
QEo = 40
1
Substitusi : FSo → P= 4 Q + 10
1
= 4 .40 + 10
PEo = 20
harga keseimbangan pasar
sebelum dikenakan pajak
QEo, PEo
Jadi
(
MEo 40 , 20
) →
b. FSt → P = (aQ + b) + t
1
P = 4 Q + 10 + 5
1
FSt → P = 4 Q + 15

MEt → FSt = FD
1 1
4 Q + 15 = - 2 Q + 40
1 1
4 Q + 2 Q = 40 – 15
3
4 Q = 25
1
QEt = 33 3
1

Subtitusi : FD → P = 2 Q + 40
1 1

= 2 (33 3 ) + 40
−100
= 6 + 40
140
= 6
1
PEt = 23 3
1 1
Jadi MEt (33 3 ; 23 3 )

c. T = t x QEt
1 500 2
= 5 x 33 3 = 3 = Rp 166 3 .
d. Tk = tk x QEt = (PEt – PEo) x QEt
1 1
= (23 3 – 20) x 33 3
1 1
= 3 3 x 33 3
1
= Rp 111 3 .
e. Tp = tp x QEt = (t – tk) x QEt
1 1
= (5 - 3 3 ) x 33 3
2 1
= 1 3 x 33 3
1
= Rp 55 3 ,-
f. Grafik

1
3
CONTOH SOAL:
2. Suatu barang menghadapi keadaan sebagai berikut :
- Sebelum kena pajak pada harga Rp 20,-/unit kuantitas barang yang terjual
sebanyak 40 unit.
1
- Jika dikenakan pajak per unit, kuantitas barang yang terjual 33 3 ,-/unit.
2
- Apabila pajak total yang diterima oleh pemerinyah Rp 166 3 ,-
Maka :
a. Tentukanlah persamaan fungsi permintaan
b. Tentukan persamaan fungsi penawaran sebelum kena pajak
c. Tentukan persamaan fungsi penawaran setelah kena pajak/ unit
d. Hitung pajak total yang ditanggung konsumen dan produsen
e. Gambarkan grafiknya
Diketahui :
MEo (40, 20)
1 1
MEt (33 3 , 23 3 )
2
T = Rp 116 3
Ditanyakan :
a. FD d. Tk < Tp
b. FSo e. Grafik
c. FSt
Jawab :
a. FD → P – Pi = Q – Q1
P2 – P1 = Q2 – Q1
P−20 Q−20
23 13 −20 1
= 23 3 −20
P−20 Q−40
10/3 = −20/3
1

P – 20 = 2 (Q – 40)
1

P= 2 Q + 40

2
b. T = t x Qet = 166
3
2
166
T 3
t= =¿ =5
QEt 1
33
3
1
Q = 33  Po = Pt – t
3
1 1
Po = 23 – 5 = 18
3 3
1 1
Melalui (40,20) dan (33 ; 18 )
3 3
P−P 1 Q−Q 1
FSo → P2 −P2 = Q2 −Q1

P−20 Q−40
18 13 −20 33 13 −40
=
P−20 Q−40
−5 −20
3 = 3
1
P = 4 Q + 10

P=( aQ+b ) +t
1 T
(
= Q+10 +
4 QEt)( )
1 2 3
(
= Q+10 + 166 x
4 )( )
3 100
1
c. FSt→
(
= Q+10 +5
4 )

1
P = 4 Q + 15

Tk=tk x QEt Tp=tp x QEt


=( PEk−PEo ) x QEt =( t−tk ) x QEt
1 1 1 1
( 3 )
= 23 −20 x 33
3 ( )
= 5−3 x 33
3 3
1 1 2 1
=3 x 33 =1 x 33
3 3 3 3
1 1
Tk=Rp 111 r Tk=Rp 111 r
d. 3 3
1

e. FD → P = 2 Q + 40 melalui (0, 40) dan (80, 0)
1

FSo → P = 4 Q + 10 melalui (0, 10) dan (-40, 0)
1

FSt → P = 4 Q + 15 melalui (0, 15) dan (-60, 0)
PAJAK PERSENTASE DARI HARGA/PROPORSIONAL DARI HARGA
(PROPORSIONAL TAX)↔

Pajak yang dipungut oleh pemerintah dari produsen/pedagang berdasarkan


persentase tetap/tertentu dari harga sebelum dikenakan pajak untuk setiap unit
barang yang dijualnya.
Keterangan:
Po = harga sebelum kena pajak
r = persentase pajak (%)
Pr = harga setelah dikenakan pajak persentase dari harga
Qx: Pr = Po + t

 Po = Pr – t
 t = Pr – Po
t = r x Po
t
r=
 Po
t
Po=
 r
t = pajak per. unit barang
 Pr = Po + t
= Po + (r. Po)
Pr = Po (1 + r)

Pr
 Po = ( 1+r )
Pr
 (1 + r) = Po
Dalam fungsi penawaran
P = aQ + b
FSo
Q = aP + b

Setelah kena pajak per-unit (r)

 Pajak total

T = t xQEr
P = (aQ + b)(1 + r)

FSr
 Pajak total konsumen Q=a+b
Tk = tk x QEr
= (PEr - PEo) x QEr

 Pajak total produsen


Tp = tp x QEr
= (t - tk) x QEr

CONTOH SOAL:
1

1. Persamaan fungsi permintaan terhadap suatu barang P = 2 Q + 40
1
Persamaan fungsi penawaran terhadap suatu barang P = 4 Q + 10
Terhadap barang tersebut oleh pemerintah dikenakan pajak persentase sebesar
50% dari harga.
Ditanyakan:
a. Tentukan keseimbangan pasar sebelum kena pajak.
b. Tentukan keseimbangan pasar setelah kena pajak persentase dari harga.
c. Hitung pajak total yang diterima oleh pemerintah.
d. Hitung pajak total yang ditanggung oleh konsumen.
e. Hitung pajak total yang ditanggung oleh produsen.
f. Gambarkan grafiknya secara lengkap.
Jawab:
Diketahui:
1

FD → P = 2 Q + 40
1
FSo → P = 4 Q + 10 ; r = 0,5
Ditanyakan:
a. MEo
b. MEr
c. T
d. Tk
e. Tp
f. Grafik
Jawab:
a. MEo terjadi pada saat FSo = FD
1 1

4 Q + 10 = 2 Q + 40
1 1
4 Q + 2 = 40 – 10
3
4 Q = 30
30
QEo = 3/4
QEo = 40
PEo = 20
MEo (40, 20)
b. FSr → P = (aQ + b) (1+r)
P = (0,25 Q + 10) (1 + 0,5)
=0,375 Q + 15 = -0,5 Q + 40
MEr → FSr = FD
0,375Q + 15 = -0,5 Q + 40
0,875 Q = 25
25
Q = 0,875
QEr = 28,5714

Substitusikan:
FSr : P = 0,375 Q + 15
= 0,375 .{28,5714] + 15
P = 25,7143
PEr = 25,7143

Jadi, MEr (28,5714 ; 25,7143)


r
x Pr
c. t = 1+r
0,5
x 25 , 7143
= 1+0,5
= 0,333 x 25,7143
t = 8,57143

T = t x QEr
= 8,57143 x 28, 5714
T = 244,8977551
d. Tk = tk x QEr
= (PEr - PEo)
= (25,7143 - 20) x 28,5714
= 5,7143 x 28,5714
= Rp 163,265557,-

e. Tp = tp x QEr
= (t - tk) x QEr
= (8,5714 – 5,7143) x 28,5714
= 2,85715 x 28,5714
= Rp 81,63277551,-

SOAL:
1. Suatu barang menghadapi keadaan sebagai berikut:
- Sebelum kena pajak pada harga Rp 20,- per unit barang yang terjual
sebanyak 40 unit.
- Tapi setelah kena pajak persentase dari harga, kuantitas barang yang
terjual sebanyak 28,5714 unit pada harga Rp 25,7143,- per unit.
- Apabila pajak total yang diterima oleh pemerintah sebesar Rp 244,8983,-
Ditanyakan:
a. Tentukan persamaan fungsi permintaan barang tersebut.
b. Tentukan persamaan fungsi penawaran sebelum kena pajak.
c. Tentukan persamaan fungsi penawaran setelah kena pajak.
d. Hitung pajak total yang ditanggung oleh konsumen.
e. Hitung pajak total yang ditanggung oleh produsen.
f. Gambarkan grafiknya.
2. Sebelum dikenakan pajak pada harga Rp 40,- per unit tidak ada barang yang
diminta oleh konsumen, sedangkan kuantitas barang yang ditawarkan oleh
produsen sebanyak 120 unit.
Setelah dikenakan pajak persentase dari harga sebesar 50% dari harga, pada
harga Rp 15,- per unit tidak ada barang yang ditawarkan oleh produsen.
Sedangkan barang yang diminta oleh konsumen sebanyak50 unit.
Ditanyakan:
a. Tentukan persamaan fungsi permintaan barang tersebut.
b. Tentukan persamaan fungsi penawaran sebelum kena pajak persentase.
c. Tentukan persamaan fungsi penawaran setelah kena pajak persentase dari
harga.
d. Tentukan keseimbangan pasar sebelum kena pajak.
e. Tentukan keseimbangan pasar setelah kena pajak persentase.
f. Hitung pajak total yang diterima oleh pemerintah.
g. Hitung pajak total yang ditanggung oleh konsumen.
h. Hitung pajak total yang ditanggung oleh produsen.
i. Gambar grafik.
Jawab:
1. Diketahui:
Po = 20
Qo = 40
PEr = 25,7143
QEr = 28,5714
T = 244,898
Ditanyakan:
a. FD
b. FSo
c. FSr
d. Tk
e. Tf
f. Grafik
Jawab:
t = T : QEr
= 244,8983:28,5714
= 8,5714
Po = 25,7143 – 8,5714
= 17,1429
t
r= = 8,5714 : 17,1429 = 0,5
Po
P−P 1 Q−Q 1
FD → P2 −P1 = Q2 −Q1
P−20 Q−40
17 ,1429−20 = 28 ,5714−40
P−20 Q−40
5,7143 = −11 ,4286
-11,4286 P + 228,572 = 5,7143 Q – 228,572
-11,4286 P = 5,7143 Q – 457,144
1

P = 2 Q + 40
P−P 1 Q−Q 1
a. FSo → P2 −P1 = Q2 −Q1
P−20 Q−40
17,1429 = 28,5714− 40
P−20 Q−40
−2,8571 = −11 ,4286
-11,4286 P + 228,572 = -2,8571 Q – 114,288
-11,4286 P = -2,8571 Q – 114,288
1
P = 4 Q + 10
1 1
b. FSr → P = ( 4 Q + 10) (1+0,5) = ( 4 Q + 10) (1,5)
P = 0,375 Q + 15
c. Tk = (PEr - PEo) x QEr
= (25,7143 - 20) x 28,5714
= 5,7143 x 28,5714
= 163,226
d. Tp = (t - tk) QEr
= (8,5714 – 5,7143) 28,5714
= 2,8571 x 28,5714
= 81,6313
2. Diketahui:
r= 0 P = 40 Qd = 0 dan Qs = 120
r= 0,5  P = 15  Qs = 0 dan Qd = 50
Ditanyakan:
a. Fo
b. FSo
c. FSr
d. Meo
e. Mer
f. T
g. Tk
h. Tp
i. Grafik
Jawab:
P−P 1 Q−Q 1
a. FD → P2 −P1 = Q2 −Q1 melalui (0,40) dan (50,15)
P−40 Q−0
15−40 = 50−0
P−40 Q
−25 = 50
50 P – 2000 = -25 Q
50 P = -25 Q + 2000
1

P = 2 Q + 40
Pr 15 15
b. Po = ( 1+r ) = (1+0,5) = 1,5 =10
P−40 Q−120
FSo → 10−40 = 0−120
P−25 Q−120
−30 = −120
-120 P + 3000 = -300 + 1800
-120 P = -30 Q – 200
1
P = 4 Q + 10
1 1
c. FSr → P = ( 4 Q + 10) (1+0,5) = ( 4 Q + 10) (1,5)
P = 0,375 Q + 15
d. MEo → FD = FSo
1 1

2 Q + 40 = 4 Q + 10
3
30 = 4 Q
Q = 40
1
P = 4 Q + 10
1
= 4 (40) + 10
= 20
 MEo (20, 40)
e. MEr → FD = FSr
1 3

2 Q + 40 = 8 Q + 15
7
25 = 8 Q
Q = 28,57
P = 0,375 Q + 15
= 0,375 (28,57) + 15
= 10,71 +15
= 25,71
 MEr (25,71 ; 28,57)
0,5
f. E = 1,5 x 25,71 = 8,57
T = t x QEr
= 8,57 x 28,57
= 244, 84
g. Tk = (PEr - PEo) x QEr
= (25,71 - 20) x 28,57
= 5,71 x 28,57
= 163,1347
h. Tp = (t - tk) QEr
= (8,57 – 5,71) x 28,57
= 2,8 x 28,57
= 81,71

SUBSIDI
Bantuan yang diberikan oleh pemerintah terhadap produsen/penjual atas
barang yang dijualnya.
 Bagi pemerintah subsidi merupakan pengeluaran, grafik bergeser ke bawah
menjauh dari pemerintah.
Po = harga sebelum kena subsidi
Ps = harga setelah kena subsidi
Ps = Po - s

Po = Ps + s
s = Po - Ps
Dalam fungsi penawaran
P = aQ + b

FSo

Q = aP + b

Setelah kena subsidi

P = (aQ + b) - s

FSs

Q = a (P + s) + b

MEs = keseimbangan pasar setelah subsidi per unit


MEs → FSs = FD

S = subsidi total yang dikeluarkan oleh pemerintah


S = s x QEs

Sk = subsidi total yang diberikan kepada konsumen


Sk = sk x QEs
= (PEo - PEs) x QEs

Sp = subsidi total yang diberikan kepada produsen


Sp = sp x QEs
= (s - sk) x QEs
Contoh Soal:
−1
1. Persamaan fungsi terhadap suatu barang adalah P = Q + 80. Sedangkan
2

1
persamaan fungsi penawarannya adalah P = Q + 10. Pemerintah memberi
4
barang tersebut subsidi per unit sebesar Rp 5,- per unit. Tentukan:
a) Keseimbangan pasar sebelum diberi subsidi
b) Keseimbangan pasar setelah diberi subsidi
c) Subsidi total yang diberikan pemerintah
d) Subsidi total yang diterima oleh konsumen
e) Subsidi total yang diterima oleh produsen
f) Grafik secara lengkap
Diketahui:
−1
FD  P = Q+40
2
1
FS  P = Q+10
4
s=5
Ditanyakan:
a.) MEo d.) Sk
b.) MEs e.) Sp
c.) S f.) grafik secara lengkap
Jawab :
a.) MEo => FSo = FD
1 −1
Q+10 = Q+40
4 2
1 1
Q+ Q = 40 – 10
4 2
3
Q = 30
4
30
Q = 3
4
QEo = 40
1
Subtitusikan  PEo = Q+10
4
1
= ( 40 )+10
4
PEo = 20
b.) FSs  P = (aQ + b) – s
= ¼ Q + 10 - 5
FSs  P = ¼ Q + 5
MEs  FSs = FD
−1
¼Q+5= Q+40
2
¼Q + ½Q = 40 – 5
¾ Q = 35
QEs = 46,6667
FSs  P = ¼ Q + 5
PEs= ¼ (46,6667) + 5
= 11,6667 + 5
PEs= 16,6667
MEs (46,6667 ; 16,6667)
c.) S = s x QEs
= 5 x 46,6667
= Rp 233,3335
d.) Sk = sk x QEs
= (PEo-PEs) QEs
= (20 – 16,6667)(46,6667)
= 3,3333 x 46,6667
= Rp 155,5541
e.) Sp = sp x QEs
= (s-sk) QEs
= (5 – 3,3333)(46,6667)
= 1,6667 x 46,6667
= Rp 77,7793

f.) Grafik
−1
1.) FD  P = Q+40
2
melalui (0,40) dan (80,0)
1
2.) FS  P = Q+10
4
Melalui (0,10) dan (-40,0)
1
3.) FSs  P = Q+5
4
Melalui (0,5) dan (-20,0)

FUNGSI KONSUMSI
Fungsi yang menunjukkan hubungan antara pengeluaran yang dibutuhkan
untuk konsumsi oleh seseorang dengan penghasilan orang tersebut dalam waktu
tertentu.
 Variabel FUNGSI konsumsi:
c = konsumsi
y = penghasilan/pendapatan

C = ay + b

Keterangan:
c = besarnya pengeluaran untuk konsumsi
Δc
a = sub fungsi konsumsi → Δy
b = intercept fungsi konsumsi
intercept = besarnya konsumsi pada saat penghasilan = 0
b = c → y = 0 (konsumsi minimum)

 Mencari persamaan fungsi konsumsi

C−C 1
FC → C 2 −C1 =
y− y 1
Break Event
y 2− y 1 of Income = YE
Adalah pendapatan keseimbangan.
Terjadi pada saat c = y
y = ay + b
y – ay =b
y (1 – a) = b

YE =
b
(1−a )
CONTOH SOAL:
1. Pada saat penghasilan sebesar Rp 200.000,- konsumsi yang dibutuhkan
sebesar Rp 190.000,- .
Pada saat penghasilan sebesar Rp 300.000,- konsumsi yang dibutuhkan
sebesar Rp 265.000,-.
Tanya:
a. Tentukan persamaan fungsi konsumsi orang tersebut.
b. Tentukan pendapatan keseimbangan.
c. Gambarkan grafiknya.
Diket:
Y1 = Rp 200.000,-
C1 = Rp 190.000,-
Y2 = Rp 300.000,-
C2 = Rp 265.000,-

Tanya:
a. FC
b. YE
c. Grafik FC dan YE
Jawab:
C−C 1 Y −Y 1
=
a. FC → C 2 −C 1 Y 2 −Y 1

c−190. 000 y−200 . 000


=
265 .000−190 .000 300 . 000−200 . 000
c−190 .000 y−200. 000
=
75 .000 100 . 000
75 . 000
c−190 . 000= ( y−200 . 000 )
100 . 000
3
c−190 . 000= y−150. 000
4
3
c= y +40. 000
4
b 40. 000
=
( 1−a ) 3
b. YE =
( )
1−
4
YE = 160.000
3
y+40 . 000
c. C = 4
Melalui c = 0 ; y = 40.000 (0 ; 40.000)
1 1
y = 0 ; c = -53.333 3 (-53.333 3 ; 0)
2. Pada saat seseorang belum mempunyai pendapatan, untuk memenuhi
kebutuhan konsumsinya, ia harus meminjam uang sebesar Rp 40.000,-
Tetapi pada saat pendapatannya Rp 200.000,- dia memerlukan pengeluaran
untuk konsumsi sebesar Rp 190.000,-
Tanya:
a. Tentukan persamaan fungsi konsumsi
b. Tentukan persamaan fungsi tabungan
c. Tentukan pendapatan keseimbangan
d. Gambarkan grafiknya.
Keterangan :
π : keuntungan total / profit
b : intercept fungsi total profits sebesar b < 0
a : keuntungan variabel per-unit

(P – TVC per-unit)

Pada saat Q = 0, maka → π = (P-a) Q -b


= (P-a) (o) -b
π = -b
Catatan :
Jika π > 0 : perusahaan laba
Jika π < 0 : perusahaan rugi
Jika π = 0 : perusahaan mengalami BEP
BEP (break event point) → keadaan dimana perusahaan tidak memperoleh laba
dan tidak menderita rugi.
π = 0 → TR = TC
Fungsi π
π−π 1
π→ π 2 −π 1 =
Q−Q 1
Q2 −Q1

dengan π : tidak boleh nol

π = aQ + b

Kuantitas yang harus dihasilkan oleh perusahaan agar π sama dengan 0


PQ = aQ + b
PQ – aQ = b
(P-a)Q = b
Qo =
b
( p−a )
Total Revinue (pendapatan) agar perusahaan tidak rugi dan tidak laba
TR = P x Qo
b
= P.
( ( p−a) )
bp
= p−a
-------- : P
b

TRo =
(1− ap )
Keuntungan yang mesti dicapai
misal π → x
maka :
(b−d )
Qx = ( p−a ) → TRSDP =
(b−d )
a
(1− )
p

SOAL:
1. Suatu perusahaan memproduksi dan menjual barang X yang laku dijual
dengan harga Ro 100,- per-unit.
Apabila yang diproduksi sebanyak 1000 unit, perusahaan menderita rugi
sebesar Rp 600,-
Apabila barang yang diproduksi sebanyak 6000 unit perusahaan memperoleh
keuntungan sebesar Rp 1400,-
Tanya:
a. Tentukan persamaan fungsi total cost
b. Tentukan persamaan fungsi total profits
c. Tentukan BEP
d. Apabila perusahaan emnghendaki keuntungan sebesar Rp 5000 tentukan
banyak barang yang harus diproduksi dan dijual.

e. Apabila biaya penyusutan aktiva tetap sebesar 25% dari biaya tetap
totalnya maka tentukan titik usahanya (SDP).
f. Gambarkan gafik TR, TC, π dan tunjukkan BEP dan SDP
1. Diketahui :
P = p 100,-
Q1 = 1000 → π1 = - Rp 600,- (rugi)
Q2 = 6000 → π2 = Rp 1.400,- (rugi)
Tanya :
a. Fungsi TC
b. Fungsi π
c. BEP
d. π = Rp 5000,- → Q5000 = ?
e. d = 25% dari b → SDP = ?
biaya tetap
f. Grafik TR, TC, π dan tunjukkan BEP = SDP
Jawab :
TC1 = PQ1 – π1 = (100.1000) + 600 = 100.600
TC2 = PQ2 – π2 = (100.6000) – 600 = 598.600
TC−TC 1 Q−Q 1
=
a) TC → TC 2 −TC 1 Q 2 −Q1

TC−100600 Q−1000
598600−100600 = 6000−1000
TC−100600 Q−1000
498000 = 5000
STC – 503000 = 498Q – 498000
STC = 498Q + 5000
TC = 99,6Q + 1000
π−π 1 Q−Q 1
b) π → π 2 −π 1 = Q2 −Q1

π +600 Q−1000
1400+600 = 6000−1000
c) π = 0 → TR = TC
2
d) 5 Q – 1000 = 0 TC + π = TC
2
5 Q = 1000 π = TC – TC
2Q = 5000 π=0
Q = 2500
e) π = (p-a) Q-b
= 0,4Q – 1000
π = 5000 → Q = ?
b +x
Qx = p−a
1000+5000
= 0,4
6000
= 0,4 = 15.000
25
f) d = 25% dari b → 100 x 1000 = 250
b−d
QSDD = p−a
1000−250
= 0,4
750
= 0,4 = 1875

Gafik BEP & SDP


TR = 1000 Qo = 2500
BEP
TC = 99,6Q + 1000 TRo = 250.000
Jika d = 50% dari b
π = 0,4Q – 1000 Qs = 1250
SDP
Q5000 = 15000 unit TRs = 125.000
TR5000 = p 1.500.000,-

50
Jika d = 50% dari b → 100 x 1000 = Rp 500,-
 b. tunai = 1000.500
= Rp 500,-
 TC tunai = 99,6Q + 500
 π tunai = 0,4Q + 500
1000−500 500
Qs = 100−99 ,6 = 0,4 = 1250
TR = 1000
= 100 (1250)
TRs = 125.000

TC = 99,6Q + 1000

TR, TC, π TR = 100 Q

250.000
BEP

TC tunai = 99,6Q + 500

125.000
π tunai = 0,4 AQ - 500
1000 SDP
π = 0,4 AQ - 1000

500 laba
Rp 200,-
1250 2000 2500 3000
-500
rugi

-1000

Keterangan :
TC // TC. tunai
π // π. tunai
jika Q = 2000 → perusahaan menderita rugi
Q = 3000 → perusahaan mendapat laba
Jika perusahaan mengalami keadaan sebagai berikut :
Q<0→π<0 : perusahaan menderita rugi
Q>0→π>0 : perusahaan memperoleh laba
Ket. Gambar:
- Jika sumbu TR diatas TC → peusahaan mengalami laba
- Jika sumbu TR dibawah TC → perusahaan rugi
Jika dilihat dari sumbu π :
- Jika sumbu π berada dibawah sumbu horizontal → perusahaan menderita rugi.
- Jika sumbu π berada diatas sumbu horizontal → perusahaan mendapat laba.
TC tunai = biaya-biaya yang dikeluarkan dengan uang tunai, uang tidak dunai
→ depresiasi
π tunai = keuntungan yang tidak memperhitungkan biaya penyusutan aktiva
tetap
FUNGSI KUADRAT
1. Fungsi Permintaan Kuadrat
FD → P = f(Q)
P = aQ2 + bQ + C
Keterangan :
Q : kuantitas barang sebagai variabel bebas
P: harga barang per-unti sebagai variabel tergantung
a, b, c : bilangan konstanta

Grafik I
Syarat → a > 0 ; b < 0 ; c > 0

−b
Q=
2a
TP = titik puncak
TP

( −b2 a ; −D
44 )
dengan D = determinan D = b2 – 4ac

−b± √ b 2−4 ac

−D Q1,2 = 2a

P=
Grafik II
Syarat → a < 0 ; b > 0 ; c > 0

4a
Grafik III
Syarat → a < 0 ; b = 0 ; c > 0
P

TP
C

FD

Q
Q1 0 Q2

Maka fungsi P → P = aQ2 + c


FD → Q = f(P)
Q = aP2 + bP + c
Grafik IV
Parabola terbuka ke kanan.

−D
=Q
4a
dengan syarat → a > 0 ; b < 0 ; c > 0
dengan TP :
TP

( −D
4a
;
−b
2a )
Grafik V
Syarat → a < 0 ; b > 0 ; c > 0

−b
P=
2a
Grafik VI
Syarat → a < 0 ; b = 0 ; c > 0
P

c Q
0
Maka fungsi : Q → Q = aP2 + c

CONTOH SOAL:
1. Diket : permintaan suatu barang adalah
Q = P2 – 8P + 15
Tanya : lukis grafik permintaan barang tersebut
Jawab :
a. P = 0 → Q = 15 melalui (15,0)
Q = 0, maka

−b± √ b 2−4 ac
P1, 2 = 2a

−(−a)±√(−8)2−4.1. 15
= 2. 1
8±√ 64−60
= 2
8±2
P1,2 = 2
8+2 10 8−2 6
P1 = 2 = 2 = 5 ; P2 = 2 = 2 =3
b. Titik puncak
2
−D −(b −4 ac )
Q = 4a = 4a

−b2 +4 ac
= 4a
−64+60
Q = 4
Q = -1
−b −(−8)
P = 2a = 2 =4
Maka titik puncak :TP (-1, 4)
−b −(−8)
c. Sumbu simetri → P = 2a = 2 =4
Grafik :
P

3
FD = Q = p2 – 8p + 15
Q
-1 15

2. Fungsi Penawaran Kuadrat


FS → P = f(Q)
P = aQ2 + bQ + c

Grafik I
Syarat → a > 0 ; b > 0 ; c > 0

−b
=Q
2a
dengan D < 0

D < 0 → kurva tidak menyentuh sumbu horizontal

TP
( −b2 a ; −D4 a )

Anda mungkin juga menyukai