MENGGUNAKAN KATHETER HD
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN
1/4
Standar Prosedur
Operasional
Tahap Orientasi
1. Perawat memberikan salam, memperkenalkan diri
dan melakukan identifikasi pasien dari
gelang( nama dan tanggal lahir)
2. Perawat menjelaskan prosedur, tujuan, lama
tindakan pada pasien atau keluarga.
Tahap Kerja
1. Perawat melakukan hand hygiene sesuai prosedur
2. Perawat menggunakan alat pelindung diri APD :
masker, apron, sarung tangan.
3. Perawat menganjurkan pasien untuk tidak
menoleh kea rah kateter ( berpaling dari lokasi
kateter dan hindari bicara) bila kateter terpasang
pada subclavia.
4. Perawat/ dokter menjelaskan kepada pasien
bahwa tindakan hemodialisis akan di akhiri.
5. Perawat menurunkan QB lima menit sebelum
waktu HD berakhir.
6. Perawat memonitor tercapainya program
ultrafiltrasi.
7. Perawat/ dokter mengukur tekanan darah dan
nadi.
8. Perawat menghentikan / mematikan pompa
darah/QB , kemudian ujung arterial line dan inlet
pada kateter HD diklem ( klem warna merah) dan
sambungan dilepaskan.
9. Perawat mengambil Spuit 10 cc berisi cairan
NaCL 0,9% 2- 3 cc dan disambungkan dengan
inletpada kateter HD , kemudian darah dalam inlet
kateter HD dimasukkan di flush dengan spuit
NaCL tersebut.
10. Perawat menghubungkan ujung arteri line dengan
slang NaCL 0,9% kemudian klem dibuka dan QB
diputar 150 ml/menit untuk mendorong darah
dalam blood line dan dialyzer masuk kedalam
tubuh pasien.
11. Perawat mematikan pompa darah, setelah darah
masuk ke tubuh pasien, ujung venous bloodline
dan out let pada kateter HD diklem ( klem warna
biru) dan sambungan dilepas.
Standar Prosedur
Operasional
12. Perawat mengisi Spuit 10 cc dengan NaCL 0,9% dan
memasukkan / Flush pada lumen outlet ( kateter dengan
klem warna biru ) pada kateter HD untuk membersihkan
sel darah merah sebelum diberi heparin lock.
13. Perawat mengecek panjang lumen / angka ukuran yang
tertulis pada pangkal lumen untuk menentukan kebutuhan
heparin lock + 0,1 cc untuk head space.
14. Perawat mengambil heparin sesuai jumlah yang
dibutuhkan kedalam spuit 3cc dan memasukkan heparin
lock dengan heparin murni sesuai ukuran / kebutuhan
masing – masing inlet dan outlet kateter HD
Contoh : Bila pada pangkal kateter HD tertera 1,5 ml
berarti heparin yang dibutuhkan 1,5 ml (7500 unit)
15. Perawat lumen kateter HD dengan penutupnya yang
sebelumnya sudah direndam betadine 10%dan dibilas
NaCL 0,9%.
16. Perawat menggosok ngosok dengan kasa betadine 10%
pada kedua lumen, gosok dengan kasa dibasahi NaCL.
17. Perawat mengeringkan penututup kateter dengan kasa
kering dan tutup / bungkus kedua pangkal kateter tersebut
dengan kasa kering steril dan difiksasi.
Standar
Prosedur
Operasional
Prosedur Tahap Terminasi :
1. Perawat mengkaji respon pasien
2. Perawat memberikan reinforcement positif
3. Perawat mengakhiri tindakan dengan komunikasi yang baik
( menyampaikan salam)
4. Perawat merapikan alat dan cuci tangan sesuai prosedur
tetap.
5. Perawat melakukan dokumentasi waktu, , respon pasien, hasil
tindakan dan paraf.
Hal yang harus diperhatikan :
1. Tehknik sterilisitas.
2. Patensi kateter HD
3. Perdarahan pada lokasi insersi kateter.
Formulir Dokumentasi pasca tindakan HD
Dokumen terkait 1. SPO memulai Hemodialisis dengan Kateter HD
2. SPO Hand Hygiene
3. SPO sarana hubungan sirkulasi
Unit terkait IRNA,IRJ,IRD,Instalasi Anastesi,Farmasi
Catatan Revisi no Isi Perubahan Tanggal
Revisi