Anda di halaman 1dari 3

PRIMING DENGAN DIALIZER BARU

NO. NO. REVISI HALAMAN


DOKUMEN 1/3KL
KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU
BIDANG KEDOKTERAN DAN KEPOLISIAN
RUMKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU
Tanggal Disusun Oleh : Diperiksa oleh:
Terbit Komite Keperawatan
Ditetapkan Oleh :
SOP Ka. Rumkit Rumah Sakit Bhayangkara
INSTALASI Tingkat III Polda Bengkulu
HEMODIALISA

Drg. MUHAMMAD ZAKIR, S.H, M.H


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP.72070739

PENGERTIAN Pengisian pertama kali AVBL dan dialyzer pada


kompartemen darah dengan menggunakan NaCL 0,9%.
TUJUAN 1. Membuang udara yang terdapat disaluran
ekstrakorporeal.
2. Membuang Zat sterilan yang terdapat didalam
dialyzer baru dan AVBL.( Arterial venous blood line)
KEBIJAKAN 1. UU Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
2. UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
4. UU Nomor 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
PROSEDUR Tahap Pra Interaksi :
1. Perawat melakukan verifikasi order tindakan
2. Perawat menyiapkan peralatan :
2.1 AVBL
2.2 Dializer baru
2.3 Infus set
2.4 Cairan NaCL 0,9%
2.5 Anti koagulan ( Heparin)
2.6 Gelas Ukur ( Matcan)
2.7 Sarung tangan
2.8 Tempat sampah medis dan non medis.
2.9 Spuit 1cc
2.10 Appron disposable
3. Perawat menghidupkan dan menyiapkan mesin
dalam kondisi siap pakai.
Tahap Kerja
a. Perawat melakukan setting peralatan AVBL dan Dializer.
PRIMING DENGAN DIALIZER BARU
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 2/3
KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU
BIDANG KEDOKTERAN DAN KEPOLISIAN
RUMKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU
PROSEDUR 1. Perawat melakukan hand hygiene sesuai prosedur
2. Perawat menggunakan alat pelindung diri APD :
masker, apron, sarung tangan.
3. Perawat memasang peralatan pada mesin HD.
4. Perawat menyambung infuse set dengan NaCL
0,9%.
5. Perawat mengambil arterial line, semua klem kecil
diklem, kemudian dipasang pada mesin
hemodialisis.
6. Perawat mengalirkan Nacl 0,9% sampai pada
ujung runcing ( konektor) arterial line.
7. Perawat mengambil dan membuka dialyzer baru,
kemudian dipasang pada tempat pada mesin
hemodialisis dengan posisi arterial dibawah, ambil
ujung tumpul arterial line buka tutupnya dan
sambungkan pada dialyzer.
8. Perawat mengambil venous line, semua klem kecil
di klem, pasang venous line tersebut pada
tempatnya dan ambil ujung – ujung tumpul venous
line, buka tutupnya kemudian sambungkan dengan
ujung dialyzer.
9. Perawat mengambil ujung venous line, kencangkan
tutupnya, pasang dan cepitkan pada gelas ukur.
b. Perawat melakukan priming dengan cara :
1. Perawat membuka aliran NaaCl 0,9% tekan tombol
pompa darah QB dengan kecepatan 180-
200ml/menit, isi buble trap arterial ¾ bagian.
2. Perawat memperhatikan aliran NaCL, setelah Nacl
sampai venous line isi buble trap venous ¾ bagian.
3. Perawat memperhatikan aliran NaCl sampai ujung
runcing venous line dan sambil mengalirkan udara
yang masih berada dalam sirkuit ekstrakorporeal.
4. Perawat mematikan QB setelah NaCL dalam gelas
ukur 500cc dan klem besar venous line diklem.
5. Perawat menghubungkan ujung runcing arterial line
dengan venous line menggunakan konektor.
6. Perawat membuka klem besar arterial line dan
venous line, kemudian memutar QB 200-
250ml/menit, posisi infuse set terbuka.(Sirkulasi)
PRIMING DENGAN DIALIZER BARU
NO. NO. REVISI HALAMAN
DOKUMEN 3/3
KEPOLISIAN DAERAH BENGKULU
BIDANG KEDOKTERAN DAN KEPOLISIAN
RUMKIT BHAYANGKARA TK III BENGKULU
PROSEDUR c. Perawat melakukan Soaking dialyzer baru
1. Perawat mengaktifkan bypass mesin, kemudian
menghubungkan aliran dialisat (Hansen/coupler)
merah pada outlow, dialisat Hansen biru pada inflow
dialisat pada dialyzer.
2. Posisikan dialyzer tegak lurus dengan ujung merah
berada diatas , kemudian nonaktifkan bypass.
d. Perawat melakukan sirkulasi Ekstrakorporeal
1. Perawta melakukan sirkulasi pada sirkuit sampai
dengan udara di ekstrakorporeal bersih atau ± 10-
15 menit atau sampai dengan akses vaskuler siap.
2. Perawat memberikan heparn 1000-5000 unit pada
sirkulasi dan pastikan lagi sirkulasi telah bebas dari
udara.
Tahap Terminasi :
1. Perawat melakukan kontrak waktu untuk tindakan
berikutnya.
2. Perawat merapikan alat dan cuci tangan sesuai
prosedur.
3. Perawat melakukan dokumentasi waktu dan jenis
tindakan.
Hal yang harus diperhatikan :
1. Pastikan dialyzer telah terbebas dari residu sterilan
2. Menjaga tekhnik aseptic selama tindakan.
Unit terkait IRJ, IRNA, IRD

Anda mungkin juga menyukai