Halaman 1 dari 3
1. Prinsip penetapan
Oksidan dari udara ambien yang telah dijerap oleh larutan NBKI dan bereaksi dengan ion iodida
membebaskan iod (I2) yang berwarna kuning muda. Konsentrasi larutan ditentukan secara
spektrofotometri pada panjang gelombang 352 nm.
2. Pereaksi
a. Larutan Penjerap Oksidan: Larutkan 10 g kalium iodida (KI) dalam 200 mL air suling. Pada tempat
yang lain larutkan 35,82 g dinatrium hidrogen fosfat dodekahidrat (Na 2HPO4.12H20) dan 13,6 g kalium
dihidrogen fosfat (KH2PO4) dengan 500 mL air suling dalam gelas piala. Tambahkan larutan kalium
iodida sebagai larutan penyangga sambil diaduk sampai homogen. encerkan larutan ini sampai volume
1000 mL dalam labu ukur dan diamkan selama paling sedikit 1 hari. Kemudian atur pH pada 6,8 ± 0,2
menggunakan larutan natrium hidroksida (NaOH) 1% (b/v) atau asam fosfat (H3PO4) 1% (b/v).
3. Prosedur kerta
A. Persiapan
Dilakukan penentuan lokasi pengambilan contoh uji pemantauan kualitas udara ambien sesuai SNI no.
19-7119.6-2005.
B. Preparasi contoh
1. Alat Air Sampler Impinger ditempatkan pada lokasi pengambilan contoh udara ambien pada
ketinggian minimal 1 meter dari permukaan tanah.
2. Masukkan larutan penjerap sebanyak 10 mL ke dalam botol penjerap.
3. Hidupkan pompa penghisap udara dan atur laju alir 0,5 – 3,0 L/menit. setelah stabil catat sebagai
laju alir awal (F1).
4. Lakukan pengambilan contoh uji selama 30 menit dan catat temperatur dan tekanan udara setiap
10 menit.
5. Setelah 30 menit catat sebagai laju alir akhir (F2) dan kemudian matikan pompa penghisap.
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN - SMAK BOGOR
Halaman 2 dari 3
C. Pengukuran
Dalam jangka waktu 30 menit – 60 menit setelah pengambilan contoh uji, masukkan larutan contoh uji
ke dalam kuvet pada alat spektrofotometer HACH, lalu ukur intensitas warna kuning sesuai IK alat.
Pada User Program pilih Oksidan. Gunakan larutan penjerap sebagai blanko.
2. Volum contoh uji udara yang diambil, dikoreksi pada kondisi normal (25 oC, 760 mmHg) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
F 1+ F 2 P 298
V= xt x x
2 T 760
V = Volume Udara (Liter). Dikoreksi pada kondisi normal suhu 298 K dan tekanan 760 mmHg
F1 = laju alir awal (L/menit)
F2 = laju alir akhir (L/menit)
t = durasi pengambilan contoh (menit)
P = Tekanan udara rata-rata selama pengambilan contoh (mmHg)
T = Temperatur rata-rata pengambilan contoh uji (K)
298 = suhu udara normal (K)
760 = tekanan udara normal (mmHg)
3. Konsentrasi oksidan dalam contoh uji dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
a
C= x 1000
V
Halaman 3 dari 3
Hasil perhitungan konsentrasi oksidan di udara ambien dibandingkan dengan baku mutu sesuai
regulasi yang berlaku.