Anda di halaman 1dari 9

AKUNTANSI DANA

RANGKUMAN MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

OLEH :

MUHAMMAD RAMLAN (A031191017)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
A. Akuntansi Dana
Dana merupakan alat yang sangat penting yang dibutuhkan oleh setiap
perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya. Ardiyos (2005:451)
mengemukakan bahwa dana dapat diartikan sebagai uang, surat berharga, serta
harta lainnya yang sengaja disisihkan bagi suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan. Dana merupakan kas atau modal kerja yang sangat penting yang
digunakan untuk melihat aliran kas pada perusahaan dengan tujuan yang telah
ditetapkan selama periode akuntansi tertentu. GASB (Government Accounting
Standard Board) mendefinisikan dana sebgai kesatuan fiscal dan kesatuan
akuntansi yang berdiri sendiri dengan satu peringkat rekening yang saling
berimbang (self balancing) untuk membukukan kas dan sumber lainnya
bersama-sama dengan hutang, kewajiban-kewajiban,cadangan-cadangan, dan
hak milik yang disisihkan dengan maksud untuk melaksanakan
kegiatankegiatan tertentu atau pencapaian tujuan tertentu sesuai dengan
peraturanperaturan (regulations), ketentuan-ketentuan (restrictions), atau
pembatasanpembatasan (limitations) yang ada.
Akuntansi Dana adalah sistem akuntansi yang sering digunakan oleh
organisasi-organisasi nirlaba dan institusi sektor publik. Sistem tersebut
merupakan metode pencatatan dan penampilan entitas dalam akuntansi seperti
aset, dan kewajiban yang dikelompokkan menurut kegunaannya masing-
masing.
Teori akuntansi dana pada awalnya dikembangkan oleh Vatter (1947) untuk
tujuan organisasi bisnis. Pada waktu itu ia melihat bahwa antara perusahaan
pribadi dengan perusahaan badan memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan
tersebut adalah, pertama perusahaan perorangan (milik pribadi) kurang
menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang dimiliki publik
(perseroan terbatas). Kedua, adanya kesalahan dalam memahami makna
entitas. Berdasarkan kedua hal tersebut Vatter berpendapat bahwa reporting
unit harus diperlakukan sebagai dana (fund) dan organisasi harus dilihat
sebagai satu dana atau satu rangkaian dana. Hal ini berarti jika suatu organisasi
dilihat sebagai suatu rangkaian dana (series of fund), maka laporan keuangan
organisasi tersebut merupakan penggabungan (konsolidasi) dari laporan
keuangan dana yang menjadi bagian organisasi.
B. Akuntansi Dana pada Organisasi Sektor Publik (Nirlaba) dan Organisasi
Sektor Bisnis
Akuntansi dana umumnya digunakan pada organisasi-organisasi sektor
publik (nirlaba) yang membutuhkan metode pelaporan khusus neraca akhir
yang dapat menunjukkan arus pengeluaran keuangan organisasi tersebut secara
jelas. Metode pelaporan tersebut berbeda dengan laporan neraca akhir yang
biasa digunakan oleh sektor bisnis yang menekankan pada nilai keuntungan
ataupun kerugian yang diperoleh organisasi tersebut dalam suatu periode
akuntansi tertentu. Sistem akuntansi pemerintahan dengan konsep dana,
memperlakukan suatu unit kerja sebagai entitas akuntansi (accounting entity)
dan entitas anggaran (budget entity) yang berdiri sendiri. Penggunaan akuntansi
dana merupakan salah satu perbedaan utama antara akuntansi pemerintahan
dan akuntansi bisnis. Sistem akuntansi dana dibuat untuk memastikan bahwa
uang publik dibelanjakan untuk tujuan yang telah ditetapkan. Dana dapat
dikeluarkan apabila terdapat otorisasi dari dewan legislatif, pihak eksekutif,
atau karena tuntutan peraturan perundangan.
Organisasi sektor bisnis umumnya hanya memiliki satu kelompok atas
metode pencatatan rekening-rekening secara berimbang atau disebut sebagai
buku besar (general ledger), sementara sektor nirlaba bisa memiliki beberapa
jenis buku besar bergantung pada kebutuhannya. Seorang manajer bisnis atas
organisasi tersebut harus dapat membuat laporan yang dapat menjelaskan aliran
pengeluaran dan pendapatan atas dana yang tersedia, serta melaporkannya
dalam bentuk ringkasan aktivitas keuangan atas keseluruhan entitas dalam
organisasi tersebut terkait dengan alokasi dan pemanfaatan dana.
Disebabkan karena keberadaan beberapa buku besar tersebut, penomoran
rekening yang digunakan didisain sedemikian rupa untuk menyesuaikan
dengan kebutuhan tersebut. setiap Kelompok nomor rekening akan
merepresentasikan alokasi dana secara spesifik. Cara lainnya adalah dengan
memanfaatkan kemampuan sistem pencatatan dan pelaporan yang terdapat
pada perangkat lunak akuntansi. Untuk alasan ini, banyak organisasi nirlaba
dan sektor publik memanfaatkan perangkat lunak akuntansi khusus yang secara
spesifik didisain untuk mengakomodir kebutuhan organisasi tersebut dalam hal
pelaporan.
Perbandingan antara akuntansi dana pada organisasi bisnis dengan
organisasi sektor publik dapat digambarkan sebagai berikut :
Organisasi Bisnis Organisasi Sektor Publik
A = U + KB Dana 1 Dana 2 A =
A = U + SD U + SD
Dana 3 Dana n A =
A = U + SD U + SD
Aktiva Tetap Utang Jangka Panjang

Keterangan:
A : Aktiva KB : Kekayaan Bersih
SD : Saldo Dana U : Utang
---- : Organisasi secara keseluruhan dimana laporan konsolidasi
biasanya tidak tersedia
C. Bentuk Kesatuan Akuntansi Dana
Dalam akuntansi dana, dana merupakan kesatuan akuntansi (accounting
entity) dan kesatuan fiscal (fiscal entity). Dana merupakan suatu kesatuan
akuntansi karena mempunyai suatu persamaan akuntansi. Selain itu, dana
merupakan kesatuan fiskal karena memiliki sumber keuangan yang
penggunaannya telah ditentukan dalam anggaran.
Kesatuan akuntansi dana merupakan kesatuan akuntansi ganda (multiple
accounting entity), sedangkan kesatuan akuntansi komersiil merupakan
kesatuan akuntansi tunggal (single accounting entity). Kesatuan akuntansi dana
merupakan kesatuan akuntansi ganda karena sebuah organisasi nirlaba dapat
membentuk lebih dari satu dana dimana masing-masing dana tersebut berdiri
sendiri, tidak terintegrasi satu sama lain. Misalnya, suatu organisasi nirlaba
dapat membentuk dana umum (general fund), dana pendapatan khusus (special
revenue fund), dana pemupukan modal (capital project fund) dan dana
pelunasan utang (debt service fund). Negara merupakan suatu contoh bentuk
organisasi nirlaba yang paling konkrit di dunia ini.
Dalam akuntansi dana, kita tidak mengenal istilah beban (expense) yang
merupakan biaya (cost) yang dimanfaatkan dalam satu periode. Istilah yang
kita kenal dalam akuntansi dana adalah belanja (expenditure) yang meliputi
seluruh sumber keuangan yang dibelanjakan dalam satu periode tertentu.
Dalam akuntansi yang digunakan oleh pemerintah Amerika Serikat,
kesatuan akuntansi dibedakan menjadi dua yaitu kesatuan akuntansi dana dan
kesatuan akuntansi non dana (kelompok perkiraan = account group). Dalam
akuntasi dana, Aktiva Tetap dan Utang Jangka Panjang di akuntansikan secara
terpisah dalam GFAAG (General Fixed Asset Account Group) dan GLTDAG
(General Long Term Debt Account Group)
Pada dasarnya tipe entitas dalam akuntansi dana yang digunakan untuk
sebagian besar unit-unit organisasi pemerintahan dan NFPO (Not for Profit
Organization) terdiri dari dua jenis, yaitu :
1. Single Accounting Entity, digunakan oleh perusahaan yang berorientasi pada
laba yang menggunakan nonexpendable (proprietary) funds atau dana yang
digunakan untuk mempertanggungjawabkan penghasilan, biaya, aktiva,
hutang, dan modal dari suatu kegiatan organisasi bisnis.
2. Multiple Accounting Entities, digunakan oleh organisasi sektor nirlaba
(pemerintah) yang menggunakan expendable (governmental) funds atau
dana yang dipergunakan untuk mempertanggungjawabkan aktiva lancer,
hutang-hutang yang berkaitan , perubahan aktiva-neto, serta saldo yang
dibelanjakan dalam berbagai kegiatan bukan bisnis.
Kesatuan akuntansi dana terdiri dari:
D. Jenis Dana dan Kelompok Rekening
Akuntansi sektor publik khususnya pemerintahan, mengenal dua kelompok
rekening, yaitu :
1. Kelompok rekening dana, terdiri dari:

 Dana Pemerintahan (Govermental Funds)


Kelompok dana ini terdiri dari berbagai dana yang sifat aktivitasnya
adalah belanja. Akuntansi kelompok dana ini berfokus pada belanja
(spending activity). Jenis-jenis dana yang termasuk dalam kelompok ini
adalah:
a. Dana Umum (General Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan sumber-sumber yang tidak
dipertanggungjawabkan dalam dana lain.
b. Dana Pendapatan Khusus (Special Revenue Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan penerimaan sumber-sumber tertentu (selain
yang dipertanggungjawabkan dalam dana trust belanja dan proyek
modal) yang ditujukan untuk aktivitas tertentu.
c. Dana Pemupukan Modal (Capital Project Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan sumber-sumber yang digunakan untuk tujuan
perolehan atau pembangunan fasilitas modal (selain yang
dipertanggungjawabkan melalui dana kepemilikan dan dana trust).
d. Dana Pelunasan Utang (Debt Service Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan pengakumulasian sumber-sumber untuk
membayar pokok dan bunga utang jangka panjang umum.

 Dana Kepemilikan (Proprietary Funds)


Kelompok dana ini merupakan kelompok dana yang sifat aktivitasnya
termasuk dalam kelompok dana Non-Expendable seperti layaknya
perusahaan komersiil. Akuntansi kelompok dana ini sama dengan akuntansi
komersiil yaitu berfokus untuk mempertahankan ekuitas (Capital
Maintenance Focus). Yang termasuk dana ini yaitu :
a. Dana Perusahaan (Enterprise Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan aktivitas bisnis (komersial) yang dilakukan
oleh pemerintah.
b. Dana Pelayanan Internal (Internal Service Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan barang/jasa yang disediakan oleh suatu unit
pemerintah kepada unit pemerintah itu sendiri atau kepada unit
pemerintah lain.

 Dana Kepercayaan (Fiduciary Funds)


Kelompok dana ini terdiri dari berbagai dana dimana aktivitasnya ada
yang bersifat belanja dan non belanja. Dana ini dibentuk apabila organisasi
bertindak sebagai agen. Yang termasuk dalam kelompok dana ini adalah:
a. Trust Fund, yaitu dana untuk mempertanggungjawabkan aktiva milik
pihak lain yang dikelola oleh pemerintah sebagai pihak yang dipercaya
atau trustee.
b. Dana Keagenan (Agency Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan sumber keuangan yang diterima dari unit
pemerintah lain, organisasi, dan perseorangan yang dapat dibelanjakan
sesuai dengan trust agreement atau aturan dari pemberi (donor).
c. Dana Trust Belanja (Expendable Trust Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan sumber keuangan yang diterima dari unit
pemerintah lain, organisasi, dan perseorangan yang dapat dibelanjakan
sesuai dengan trust agreement atau aturan dari pemberi (donor).
d. Dana Trust Non-Belanja (Non Expentable Trust Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan yang diterima suatu unit pemerintah yang
tidak bersifat belanja sesuai dengan agreement atau aturan dari pemberi
(donor).
e. Dana Trust Pensiun (Pension Trust Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan penerimaan dan pembayaran dari pemerintah,
karyawan atau pihak lain untuk tujuan dana pensiun, penggunaan
sumber-sumber dana yang diterima dan perhitungan serta pembayaran
kepada para pensiun.
f. Dana Peragenaan (Agency Fund), yaitu dana untuk
mempertanggungjawabkan aktiva milik pihak-pihak lain yang dikelola
oleh pemerintah yang bertindak sebagai agen.
2. Kelompok rekening bukan dana, terdiri dari general long term debt dan
general fixed assets.
Dana yang digunakan pada organisasi sektor publik dapat pula dikelompokkan
berdasarkan segi, yaitu :
a. Dana yang dapat dibelanjakan (expendable fund), digunakan untuk mencatat
nilai aktiva, utang, perubahan aktiva bersih, dan saldo dana yang dapat
dibelanjakan untuk kegiatan yang tidak bertujuan mencari laba. Jenis
akuntansi dana ini digunakan pada organisasi pemerintah (governmental
funds).
b. Dana yang tidak dapat dibelanjakan (nonexpendable funds), untuk mencatat
pendapatan, biaya, aktiva, utang, dan modal untuk kegiatan yang sifatnya
mencari laba. Jenis dana ini digunakan pada organisasi bisnis (proprietary
funds).
c. Kelompok rekening bukan dana (nonfund account group), yaitu dana yang
dignakan untuk dipertanggungjawabkan di dalam expendable fund dan
nonexpendable fund.
Kelompok dana pemerintahan berfokus pada aktifitas belanja dengan
demikian hanya aktiva dan hutang lancar yang dilaporkan di dalam neraca.
Aktiva tetap dan utang jangka panjang yang tidak bersifat belanja tidak
dilapporkan pada kelompok dana (neraca) tetapi dilaporkan dalam kelompok
akun. Kelompok akun merupakan daftar isi yang berisi saldo setiap akun aktifa
tetap dan utang jangka panjang. Kelompok akun dibentuk hanya untuk dana
pemerintahan umum.
E. Persamaan Akuntansi Dana
Dalam akuntansi dana dikenal persamaan akuntansi Aset = Kewajiban +
Ekuitas Dana. Persamaan tersebut tentu saja berbeda dengan persamaan
akuntansi yang kita kenal pada akuntansi keuangan yang digunakan dalam
perusahaan komersial yang berupa Aset = Kewajiban = Ekuitas. Di sini
terdapat perbedaan yang mendasar antara ekuitas dana dan ekuitas. Di
perusahaan, selisih antara aktiva dan utang adalah ekuitas yang menunjukkan
adanya kepemilikan pada perusahaan tersebut oleh pemegang sahamnya.
Sementara itu, di organisasi sektor publik, ekuitas dana tidak menunjukan
adanya kepemilikan siapapun karena memang tidak ada kepemilikan individu
dalam suatu organisasi sektor publik.
Basis Akuntansi dan Fokus Pengukuran
Dalam akuntansi dana, dikenal istilah basis akuntansi dan fokus pengukuran
(measurement focus). Basis akuntansi menentukan kapan transaksi dan
peristiwa yang terjadi diakui. Contoh, bila organisasi mengadopsi basis akrual
penuh, transaksi diakui ketika transaksi tersebut memiliki dampak ekonomi
yang substantif. Kalau yang diadopsi adalah basis kas, transaksi diakui hanya
kalau kas yang berhubungan dengan transaksi tersebut diterima atau
dibayarkan.
Fokus pengukuran dari suatu entitas akuntansi menentukan apa yang akan
dilaporkan, dengan kata lain jenis aktiva dan kewajiban apa saja yang diakui
secara akuntansi dan dilaporkan dalam neraca. Konsep basis akuntansi dan
fokus pengukuran ini berhubungan erat dan pemilihan salah satu akan
mengimplikasikan pemilihan yang lain. Contoh, kalau basis kas yang dipilih,
maka fokus pengukurannnya juga atas kas saja, sehingga implikasinya hanya
kativa lancar kas yang dilaporkan dalam neraca. Perubahan dalam aktiva tetap
dan kewajiban jangka panjang tidak diakui.
F. Standarisasi
Penggunaan akuntansi dana seringkali menjadi topik perdebatan oleh
kalangan profesi akuntan yang mempertanyakan manfaat atas implementasi
sistem tersebut, terkait dengan standar akuntansi umum yang berlaku. Namun
demikian, sifat natural dari organisasi nirlaba yang ada membuat sistem
akuntansi dana menjadi berguna, terutama terkait dengan pelaporan keuangan
yang sesuai dengan kebutuhan organisasi tersebut. Karena alasan tersebut, para
profesi akuntan mengenali adanya kebutuhan tersebut dan melanjutkan
dukungan atas pemanfaatan akuntansi dana dengan membuat standar-standar
dan prisip akuntansi secara khusus untuk kebutuhan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai