Anda di halaman 1dari 11

Nama : Muhammad Ramlan

NIM : A031191017

10 AKSIOMA KEUANGAN
A. Risk - Return Trade – Off
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada trade-off mendasar antara risiko
dan pengembalian: untuk menarik investor agar mengambil lebih banyak risiko,
Anda harus memberi mereka pengembalian yang diharapkan lebih tinggi.
Semakin tinggi risiko untuk suatu pekerjaan, maka imbalannya harus semakin
tinggi pula.
Investor yang kurang nyaman menanggung risiko cenderung tertarik pada
investasi berisiko rendah, sementara investor dengan selera risiko lebih besar
cenderung memasukkan lebih banyak uang mereka ke dalam investasi berisiko
tinggi dan pengembalian lebih tinggi. Kesediaan investor rata-rata untuk
mengambil risiko juga bervariasi dari waktu ke waktu. Misalnya, sebelum krisis
keuangan baru-baru ini, semakin banyak investor yang memasukkan uang mereka
ke dalam investasi berisiko yang mencakup saham pertumbuhan tinggi, obligasi
sampah, dan dana pasar berkembang. Setelah krisis, terjadi “pelarian menuju
kualitas” yang luar biasa di mana investor dengan cepat beralih dari investasi
berisiko dan sebaliknya berbondong-bondong menuju investasi yang lebih aman
seperti sekuritas Treasury dan dana pasar uang.
Pertukaran antara risiko dan pengembalian juga merupakan konsep
penting bagi perusahaan yang mencoba menciptakan nilai bagi pemegang saham
mereka. Jika sebuah perusahaan berinvestasi dalam proyek yang lebih berisiko, ia
harus menawarkan kepada investornya (baik pemegang obligasi maupun
pemegang saham) pengembalian yang diharapkan lebih tinggi. perusahaan
berisiko tinggi harus membayar imbal hasil yang lebih tinggi atas obligasi mereka
untuk mengkompensasi pemegang obligasi atas risiko gagal bayar tambahan.
Keputusan yang diambil perusahaan yang mempengaruhi modal kerja
bersihnya mengubah likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk membayar
tagihan tepat waktu. Dengan demikian, keputusan modal kerja melibatkan
tradeoff pengembalian risiko. Misalnya, perusahaan dapat meningkatkan
profitabilitasnya dengan mengurangi saldo kas dan sekuritas yang dapat
dipasarkan karena aset ini biasanya memperoleh tingkat pengembalian yang
sangat rendah. Namun, peningkatan profitabilitas memiliki harga. Perusahaan
sekarang dihadapkan pada risiko yang lebih tinggi karena tidak dapat membayar
tagihannya tepat waktu jika kebutuhan kas yang tidak terduga muncul karena
memiliki saldo kas dan sekuritas yang lebih rendah.
Pengembalian Pendapatan yang diterima atas investasi ditambah perubahan
harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar awal
investasi.

B. Time Value Money


Nilai waktu uang yaitu menerima sejumlah uang di waktu sekarang lebih
baik dari pada menerimanya dengan jumlah yang sama di masa yang akan datang.
Hal ini berkaitan dengan nilai uang yang semakin lama semakin menurun akibat
terjadinya inflasi.
Di samping inflasi, yang perlu dipertimbangkan adalah risiko. Bahwa
rentang waktu antara sekarang dan yang akan datang akan banyak terjadi
peristiwa yang tidak dapat diduga, dimana setiap peristiwa akan memiliki
konsekuensi yang berbeda, dan di dalamnya terdapat berbagai macam risiko yang
dapat merugikan dan menghilangkan kesempatan untuk memperoleh sejumlah
uang. Ketidakpastian situasi inilah yang perlu diwaspadai, sehingga jika
ditawarkan apakah sejumlah uang akan kita terima sekarang atau tahun depan,
maka lebih baik menerimanya sekarang dengan jumlah yang sama.
Di dalam time value of money, terdapat nilai masa yang akan datang
(future value) dan nilai sekarang (present value). Nilai masa mendatang atau
future value adalah perkiraan nilai di masa mendatang dari jumlah sisa kas hari ini
yang diinvestasikan pada tingkat suku bunga tetap. Nilai sekarang atau present
value adalah perkiraan nilai hari ini dari jumlah uang yang akan diterima atau
dibayar di masa mendatang. Dengan menggunakan dasar pemikiran yang sama
kita bisa menghitung nilai sekarang (present value) dari penerimaan atau
pengeluaran di kemudian hari.
Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi
yang dilakukan dapat memberikan keuntungan atau tidak, dan berguna untuk
menghitung anggaran. Dengan demikian investor dapat mengnalisa apakah
proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana investor lebih
menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun,di mulai dari
tahun pertama sampai tahun berikutnya.

C. Cash - not profit - is king


Kas dikenal sebagai aset yang paling likuid dan kurang produktif dari
suatu perusahaan. Dalam pepatah lama dikatakan “Profit is queen, but cash is
king”. Dalam banyak kasus, para pengusaha sering menjadi repot mengurus
bisnisnya dikarenakan kesulitan keuangan di tahun berikutnya, padahal, menurut
catatannya, laba yang diperoleh selalu meningkat. Tetapi setelah diteliti ternyata
keuntungan yang diperoleh perusahaannya hampir semua dalam bentuk piutang
yang tingkat likuiditasnya tentu kalah dibandingkan dengan kas.
Kesulitan keuangan yang dialami oleh banyak pebisnis salah satunya
disebabkan karena mereka terlalu fokus pada laba, dan mengabaikan aliran kas.
Pebisnis yang terlalu fokus pada laba adalah pebisnis tipe pedagang, sulit
berkembang. Sedangkan pebisnis yang cermat, akan menyelaraskan aliran kasnya.
Mereka ini termasuk tipe pebisnis berjiwa enterpreneur, bukan pedagang yang
mencari keuntungan untuk jangka pendek.
Perusahaanpun memiliki beberapa motif untuk memegang uang, diantaranya
adalah:
1. Motif transaksi: Perusahaan biaya memegang uang untuk memenuhi
pembayaran yang timbul dalam kegiatan bisnis biasa seperti melakukan
kegiatan pembelian, membayar gaji karyawan, membayar biaya rental
atau sewa Gedung.
2. Motif spekulatif: untuk memanfaatkan peluang sementara. Misalnya
ada seseorang yang menginformasikan kita bahwa ada sebuah Gedung
yang dijual dengan harga yang murah dengan lokasi yang sangat strategis.
Kita dapat mempertimbangkan untuk memanfaatkan peluang yang ada
dikarenakan nilai aset dari Gedung tersebut bisa meningkat seiring dengan
berjalannya waktu.
3. Motif pencegahan: untuk mempertahankan bantalan atau penyangga
untuk memenuhi kebutuhan uang tunai yang tidak terduga. Kadang kali
kita bertemu dengan hal-hal yang kita tidak duga misalnya terjadi bencana
alam atau bencana yang terjadi karena kesalahan kita sendiri. Kita bisa
memenuhi kebutuhan uang tunai darurat yang diakibatkan hal-hal yang
tidak terduga tadi seperti memperbaiki Gedung, kendaraan, atau
memperbaiki aset tetap lainnya yang ada di perusahaan.
Kita bisa menggunakan sekuritas yang dapat dipasarkan untuk
investasi. Sekuritas adalah instrumen keuangan yang dapat dibeli dan
dijual dengan mudah di pasar publik.

D. Incremental Cash Flows


Incremental cash flows adalah arus kas yang berhubungan langsung
dengan investasi, dimana pengambilan keputusan dilakukan berdasarkan
pertimbangan adanya pertambahan kas jika suatu proyek dikerjakan, ataupun
mempertimbangkan dampak yang terjadi terhadap kondisi keuangan (kas) saat
proyek diterima dan pada saat proyek tidak diterima untuk dikerjakan.
Incremental cash flow dibagi menjadi dua : cash inflow / pendapatan (CIF) dan
cash outflow / pengeluaran (COF). Conventional cash flow adalah arus kas yang
tidak langsung berhubungandengan investasinya.

Arus kas terdiri dari beberapa komponen :

a. Initial Cash Flow a.k.a Initial Investment, arus kas yang digunakan untuk
membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya
rumah, mesin, pabrik.,atau mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cof.
b. Operating Cash Flow, arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan..
Cirinya terdapat aktiva lancar, cif dan cof. Contoh: jika bisnis tersebut adalah
restoran, maka operational cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik,
sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan
operating cash flow adalah uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.
c. Terminal Cash Flow, arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa
aktiva yang dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap
dan cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah.
Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal cash
flow digunakan untuk menghitung total cash flow.

Ada beberapa komponen yang harus diidentifikasi ketika melihat arus kas
tambahan: pengeluaran awal, arus kas dari pengambilan proyek, biaya atau nilai
terminal, dan skala serta waktu proyek. Arus kas inkremental adalah arus kas
bersih dari semua arus masuk dan arus kas keluar selama waktu tertentu dan
antara dua atau lebih pilihan bisnis.
Misalnya, bisnis dapat memproyeksikan efek bersih pada laporan arus kas dari
investasi di lini bisnis baru atau memperluas lini bisnis yang ada. Proyek dengan arus
kas tambahan tertinggi dapat dipilih sebagai opsi investasi yang lebih baik. Proyeksi
arus kas tambahan diperlukan untuk menghitung nilai sekarang bersih (NPV) proyek,
tingkat pengembalian internal (IRR), dan dan periode pengembalian modal.
Memproyeksikan arus kas tambahan juga dapat membantu dalam keputusan apakah
akan berinvestasi dalam aset tertentu yang akan muncul di neraca.

E. The Curse of Competitive Market

Pasar adalah tempat di mana ketidakpastian tidak pernah terganggu.


Meskipun orang-orang tidak dapat menentukan aktivitas pasar dengan sempurna,
orang masih dapat memprediksi aktivitas pasar dengan pembiayaan yang cukup.
Seperti yang kita tahu, ada banyak jenis pasar seperti persaingan yang sempurna.
ada banyak jenis pasar seperti persaingan sempurna, monopoli, oligopoli,
persaingan monopoli, dan monopoli. Setiap jenis pasar tidak berdiri sendiri dalam
perekonomian.

Dalam pasar persaingan monopolistik, monopoli dan persaingan sempurna


terjadi dalam satu jenis. Seperti sistem pasar persaingan sempurna, ada banyak
pesaing di pasar. Perbedaannya adalah bahwa setiap pesaing cukup dibedakan
dari yang lain sehingga beberapa dapat menetapkan harga yang lebih tinggi
daripada perusahaan persaingan sempurna.

F. Efficient Capital Market

Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal dimana
perusahaan memiliki gerak yang cepat dan harga yang tepat pula. Capital market
adalah semua institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi instrumen
keuangan jangka panjang (long term financial instrument). Aktiva finansial yang
diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat
menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Efisiensi pasar modal
dinilai melalui keberhasilannya dalam menggabungkan dan menyelaraskan
informasi.

Implikasi dari pasar modal yang efisien adalah:

a. Harga saham di pasar mencerminkan semua informasi publik tentang value


perusahaan yang bersangkutan. Bila perusahaan melakukan good decision
maka akan menyebabkan harga saham perusahaan naik; bila perusahaan
melakukan bad decision maka akan menurunkan harga saham perusahaan
tersebut.
b. Manipulasi earning dengan cara mengubah metode akuntansi tidak akan
mengubah harga saham perusahaan

Dalam pasar modal yang cukup efisien, kecil kemungkinan pasar akan
mempertahankan rasio harga / pendapatan perusahaan yang konstan yang tidak
dapat menunjukkan potensi pertumbuhan dengan cara lain selain mengakuisisi
perusahaan dengan rasio harga / pendapatan yang lebih rendah.

Peran utama dari capital adalah mengalokasikan kepemilikan dari modal


ekonomi. Secara umum, ideal market adalah sebuah pasar dimana perusahaan
dapat membuat keputusan investasi produkdan investor bias memilih diantara
sekuritas yang mempresentasikan kepemilikan dari aktivitas perusahaan dengan
asumsi bahwa harga sekuritas pada setiap waktu secara penuh merefleksikan
semua informasi yang tersedia. Pasar dimana harga selalu “fully reflect” semua
informasi yang ada disebut dengan “efficient” Weak form test adalah keadaan
informasi yang ada berasal dari historical prices. Semi strong test menekankan
pada bagaimana harga bereaksi terhadap pengumuman yang dipublikasikan
seperti pengumuman annual earnings atau stock split. Sedangkan strong form
ketika informasi yang ada dimiliki oleh investor yang memiliki akses monopoli
terhadap seluruh informasi. Informasi tersebut mencerminkan sejauh mana tingkat
efisiensi suatu pasar.

G. The Agency Problem

Konflik keagenan adalah konflik yang timbul sebagai akibat keinginan


manajemen (agen) untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan kepentingannya
yang dapat mengorbankan kepentingan pemegang saham (prinsipal) untuk
memperoleh return dan nilai jangka panjang perusahaan (Alijoyo & Zaini, 2004)
Hal ini dapat mendorong manajemen untuk melakukan manajemen laba
oportunis.
Masalah keagenan terjadi antara para manajer dengan pemegang saham, di
mana para manajer dipercaya untuk mengelola perusahaan dan memberikan
keuntungan dari semua aktifitas bisnis perusahaan, agar para pemegang saham
mendapatkan keuntungan dari keuntungan perusahaan tersebut. Masalahnya
adalah, manajer tidak akan bekerja untuk para pemegang saham jika tidak selaras
dengan kepentingan mereka. Para manajer akan mengambil keputusan yang akan
memberikan keuntungan bagi mereka, kecuali jika ada aturan main yang
menjelaskan bagaimana struktur insentif dapat mengakomodasi kepentingan
kedua belah pihak, Manajer dan pemegang saham.
Kebijakan dividen merupakan bagian integral dari keputusan pembiayaan
perusahaan. Rasio pembayaran dividen menentukan jumlah laba yang dapat
ditahan di perusahaan sebagai sumber pembiayaan. Namun, mempertahankan
jumlah yang lebih besar dari pendapatan saat ini di perusahaan berarti lebih
sedikit dolar yang akan tersedia untuk pembayaran dividen saat ini. Aspek utama,
kemudian, dari kebijakan dividen perusahaan adalah untuk menentukan alokasi
keuntungan yang tepat antara pembayaran dividen dan penambahan laba ditahan
perusahaan. Tapi yang juga penting adalah masalah lain yang berkaitan dengan
kebijakan dividen perusahaan secara keseluruhan: masalah hukum, likuiditas, dan
kontrol; stabilitas dividen; dividen dan pembagian saham; pembelian kembali
saham; dan pertimbangan administratif.

H. Taxes Bias Business Decisions


Yaitu pertimbangan pajak yang dijadikan landasan pengambilan
keputusan terhadap suatu aktifitas bisnis. Untuk itu yang perlu diperhatikan dalam
manajemen keuangan adalah, segala keputusan dan perhitungan haruslah setelah
dipotong pajak. Artinya jangan hanya melihat harga dari suatu produk yang dapat
diterapkan pada sebuah wilayah lebih menguntungkan, tetapi lupa bahwa harga
tersebut belum dimasukkan komponen pajak.
Sebagian besar keputusan bisnis dipengaruhi baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh pajak. Melalui kekuatan perpajakan mereka, pemerintah
federal, negara bagian, dan lokal memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku
bisnis dan pemiliknya. Apa yang mungkin terbukti menjadi keputusan bisnis yang
luar biasa tanpa adanya pajak mungkin terbukti sangat inferior dengan pajak (dan
terkadang, sebaliknya).
Karena permasalahan pajak, beberapa negara bersatu untuk membentuk
orgnisasi agar memudahkan proses jual beli internasional diantara masing-masing
negara. Contohnya adalah AFTA (Asean Free Trade Area) yang dibentuk untuk
meningkatkan daya saing ASEAN sebagai basis produksi dalam pasar dunia. Hal
ini dilakukan dengan menghapus bea dan halangan non-bea dalam ASEAN.

I. All Risk is Not Equal


Setiap usaha memiliki risiko yang berbeda, untuk itu perlu melakukan
investasi usaha pada bidang-bidang yang berbeda untuk mengantisipasi terjadinya
risiko yang mengakibatkan collaps-nya sebuah usaha.
Beberapa risiko dapat didiversifikasi, dan beberapa tidak bisa
Diversifikasi memungkinkan peristiwa baik dan buruk atau pengamatan untuk
membatalkan satu sama lain, sehingga mengurangi variabilitas keseluruhan tanpa
mempengaruhi expected return
Risiko tidak sama besarnya, beberapa risiko dapat didiversifikasi dan
beberapa risiko tidak dapat didiversifikasi. Berikut adalah yang perlu diketahui
soal risiko, yaitu proses diversifikasi dapat mengurangi risiko dan risiko suatu
proyek investasi dapat berubah tergantung apakah kita menghitung risiko
investasi yang berdiri sendiri atau menghitung risiko investasi bersama dengan
proyek lain yang juga diambil oleh perusahaan.

J. Ethical Dilemmas Are Everywhere In Finance


Etika merupakan nilai-nilai normatif yang harus dilekatkan pada sikap
seseorang dimanapun dia berada. Namun demikian, sering terjadi dilema di
tengah-tengah aktifitas bisnis yang dilakukan. Hal ini karena adanya kepentingan-
kepentingan tertentu pada setiap diri individu. Untuk itu, pada setiap perusahaan
selalu ada aturan nilai ‘universal’ yang sering disebut Budaya Perusahaan sebagai
bentuk dan upaya perusahaan mengarahkan karyawannya agar memegang teguh
nilai-nilai yang baik. Kesalahan etis walaupun dapat dimaafkan, tetapi akan dapat
juga membunuh karir seseorang karena biasanya pelanggar etika akan mendapat
hukuman sosial disebabkan pelanggaran etika merupakan pertaruhan integritas
yang dibutuhkan sebagai nilai budaya perusahaan.
Perilaku beretika adalah melakukan hal yang benar. Kesulitannya adalah
apa yang dimaksud dengan melakukan hal yang benar. Konsep benar atau salah
adalah konsep normatif, setiap masyarakat mempunyai “set of value” (nilai-nilai)
yang mereka percaya sebagai melakukan hal yang benar.
Ethical error (kesalahan etika) cenderung mematikan karir seseorang dan
mematikan peluang diwaktu mendatang. Alasannya karena:
a. Perilaku tidak beretika menghilangkan trust (rasa percaya dari pihak lain).
Tanpa kepercayaan dari pihak lain, bisnis tidak bisa berjalan atau berinteraksi.
b. Hal yang paling merusak yang dialami oleh suatu bisnis adalah hilangnya
kepercayaan publik pada standar etika bisnis tersebut. Hal penting lain adalah
tanggung jawab sosial. Secara umum tanggung jawab sosial perusahaan
(social corporate responsibility) adalah perusahaan mempunyai tanggung
jawab kepada masyarakat lebih jauh dari memaksimumkan shareholders’
wealth.

Anda mungkin juga menyukai