NIM : A031191017
10 AKSIOMA KEUANGAN
A. Risk - Return Trade – Off
Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada trade-off mendasar antara risiko
dan pengembalian: untuk menarik investor agar mengambil lebih banyak risiko,
Anda harus memberi mereka pengembalian yang diharapkan lebih tinggi.
Semakin tinggi risiko untuk suatu pekerjaan, maka imbalannya harus semakin
tinggi pula.
Investor yang kurang nyaman menanggung risiko cenderung tertarik pada
investasi berisiko rendah, sementara investor dengan selera risiko lebih besar
cenderung memasukkan lebih banyak uang mereka ke dalam investasi berisiko
tinggi dan pengembalian lebih tinggi. Kesediaan investor rata-rata untuk
mengambil risiko juga bervariasi dari waktu ke waktu. Misalnya, sebelum krisis
keuangan baru-baru ini, semakin banyak investor yang memasukkan uang mereka
ke dalam investasi berisiko yang mencakup saham pertumbuhan tinggi, obligasi
sampah, dan dana pasar berkembang. Setelah krisis, terjadi “pelarian menuju
kualitas” yang luar biasa di mana investor dengan cepat beralih dari investasi
berisiko dan sebaliknya berbondong-bondong menuju investasi yang lebih aman
seperti sekuritas Treasury dan dana pasar uang.
Pertukaran antara risiko dan pengembalian juga merupakan konsep
penting bagi perusahaan yang mencoba menciptakan nilai bagi pemegang saham
mereka. Jika sebuah perusahaan berinvestasi dalam proyek yang lebih berisiko, ia
harus menawarkan kepada investornya (baik pemegang obligasi maupun
pemegang saham) pengembalian yang diharapkan lebih tinggi. perusahaan
berisiko tinggi harus membayar imbal hasil yang lebih tinggi atas obligasi mereka
untuk mengkompensasi pemegang obligasi atas risiko gagal bayar tambahan.
Keputusan yang diambil perusahaan yang mempengaruhi modal kerja
bersihnya mengubah likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk membayar
tagihan tepat waktu. Dengan demikian, keputusan modal kerja melibatkan
tradeoff pengembalian risiko. Misalnya, perusahaan dapat meningkatkan
profitabilitasnya dengan mengurangi saldo kas dan sekuritas yang dapat
dipasarkan karena aset ini biasanya memperoleh tingkat pengembalian yang
sangat rendah. Namun, peningkatan profitabilitas memiliki harga. Perusahaan
sekarang dihadapkan pada risiko yang lebih tinggi karena tidak dapat membayar
tagihannya tepat waktu jika kebutuhan kas yang tidak terduga muncul karena
memiliki saldo kas dan sekuritas yang lebih rendah.
Pengembalian Pendapatan yang diterima atas investasi ditambah perubahan
harga pasar, biasanya dinyatakan sebagai persentase dari harga pasar awal
investasi.
a. Initial Cash Flow a.k.a Initial Investment, arus kas yang digunakan untuk
membeli aktiva tetap pada saat bisnis pertama kali dijalankan. Contohnya
rumah, mesin, pabrik.,atau mobil. Cirinya terdapat aktiva tetap dan cof.
b. Operating Cash Flow, arus kas yang terjadi pada saat bisnis dijalankan..
Cirinya terdapat aktiva lancar, cif dan cof. Contoh: jika bisnis tersebut adalah
restoran, maka operational cash flow-nya berupa sayuran, daging, listrik,
sabun cuci piring, air, pendapatan harian dan sejenisnya. Bisa dikatakan
operating cash flow adalah uang yang keluar masuk bisnis anda setiap hari.
c. Terminal Cash Flow, arus kas yang terjadi saat bisnis dijalankan. Nilai sisa
aktiva yang dibeli pada saat initial investment. Cirinya terdapat aktiva tetap
dan cif. Misalnya perusahaan anda punya mobil seharga 600 juta rupiah.
Setelah didepresiasi 5 tahun terdapat nilai sisa 300 juta rupiah. Terminal cash
flow digunakan untuk menghitung total cash flow.
Ada beberapa komponen yang harus diidentifikasi ketika melihat arus kas
tambahan: pengeluaran awal, arus kas dari pengambilan proyek, biaya atau nilai
terminal, dan skala serta waktu proyek. Arus kas inkremental adalah arus kas
bersih dari semua arus masuk dan arus kas keluar selama waktu tertentu dan
antara dua atau lebih pilihan bisnis.
Misalnya, bisnis dapat memproyeksikan efek bersih pada laporan arus kas dari
investasi di lini bisnis baru atau memperluas lini bisnis yang ada. Proyek dengan arus
kas tambahan tertinggi dapat dipilih sebagai opsi investasi yang lebih baik. Proyeksi
arus kas tambahan diperlukan untuk menghitung nilai sekarang bersih (NPV) proyek,
tingkat pengembalian internal (IRR), dan dan periode pengembalian modal.
Memproyeksikan arus kas tambahan juga dapat membantu dalam keputusan apakah
akan berinvestasi dalam aset tertentu yang akan muncul di neraca.
Capital market atau pasar modal yang efisien adalah pasar modal dimana
perusahaan memiliki gerak yang cepat dan harga yang tepat pula. Capital market
adalah semua institusi dan prosedur yang memfasilitasi transaksi instrumen
keuangan jangka panjang (long term financial instrument). Aktiva finansial yang
diperjual belikan mencerminkan seluruh informasi yang ada dan dapat
menyesuaikan diri secara cepat terhadap informasi baru. Efisiensi pasar modal
dinilai melalui keberhasilannya dalam menggabungkan dan menyelaraskan
informasi.
Dalam pasar modal yang cukup efisien, kecil kemungkinan pasar akan
mempertahankan rasio harga / pendapatan perusahaan yang konstan yang tidak
dapat menunjukkan potensi pertumbuhan dengan cara lain selain mengakuisisi
perusahaan dengan rasio harga / pendapatan yang lebih rendah.