Pendahuluan
Dental semen digunakan untuk melekatkan (seperti lem atau semen) inlay, mahkota,
bridge (jembatan), dan restorasi lainnya di suatu tempat sama halnya dengan kegunaan lem
dan semen di kehidupan sehari-hari. Selain itu, dental semen digunakan dengan prosedur
yang berbeda-beda tergantung dengan materialnya.
A. Luting Agent
Dental semen biasanya digunakan sebagai basis atau liner intermediet ketika tebal
dari sisa dentin kurang dari 2mm. Basis dan liner diletakkan di dentin diantara pulpa
dan bahan restorasi. Karena tingkat kelarutan dari dental semen lebih besar dari
material lainnya maka basis dan liner tidak dapat diletakkan di pinggir.
1. Liner
Liner digunakan untuk melindungi pulpa dari iritasi bahan kimia. Liner dapat
merangsang pembentukan dari dentin sekunder atau mengeluarkan fluoride. Liner
terlalu tipis (<0,5 mm) untuk memberikan isolasi dari suhu dan mungkin terlalu
lemah untuk mendukung dari bahan restorasi atau untuk menahan kekuatan dari
kondensasi amalgam.
Beberapa bahan lining digunakan sebagai cat pada pembatas yang komposisinya
terdiri dari larutan (zat terlarut) dan kalsium hidroksida atau zinc oxide.
Metilselulosa sering ditambahkan untuk meningkatkan viskositas dan
meningkatkan penyembuhan. Liner biasanya digunakan untuk mencegah
terjadinya iritasi dari bahan kimia. Awalnya, liner sangat lemah dan mudah larut,
dan liner ini sering ditutupi dengan bahan dasar yang lebih kuat seperti semen
zink fosfat. Liner biasanya juga digunakan dibawah komposit namun diketahui
bahwa komposit itu sendiri dapat membuat iritasi. Para dokter gigi meneliti bahwa
komposit tidak membuat iritasi sejak dari itu penggunaan liner menurun.
2. Basis
Basis ini lebih kuat dan tebal dari liner. Basis dapat memberikan isoloasi termal.
Beberapa basis juga dapat mendukung bahan restorasi dan menghasilkan fluoride
dan ada juga beberapa yang membuat iritasi pada pulpa sebelum reaksi
pengerasan sempurna. Basis biasanya dapat digunakan bersama liner.
Sebelumnya, perbedaan basis dan liner sangat jelas. Untuk saat ini, bahan liner
jauh lebih kuat dan perbedaan antara basis dan liner sudah tidak begitu jelas.
C. Restorasi Sementara
Beberapa semen gigi yang sama yang digunakan untuk menumbuk mahkota dan
yang berfungsi sebagai dasar juga dapat digunakan sebagai bahan restoratif sementara
(Gambar 7.2A – C). Untuk beberapa semen, bahan dicampur ke konsistensi lebih
tebal daripada digunakan untuk luting. Semen lainnya memiliki formulasi yang
dirancang untuk digunakan sebagai restorasi sementara dan permanen.
3. Kontrol Karies
Ketika pasien memiliki lesi karies tinggi (> 10), prosedur kontrol karies dapat
diimplementasikan. Tujuan dari kontrol karies adalah untuk mengubah lingkungan
mulut dari kariogenik menjadi non-kariogenik. Diharapkan bahwa prosedur
kontrol karies mengubah flora mulut dari bakteri penghasil asam dan pencuci
asam ke spesies non-patogen lainnya. Kontrol karies termasuk pemindahan yang
cepat dan efisien dari banyak kerusakan
mungkin dalam waktu sesingkat mungkin, penempatan restorasi sementara,
perbaikan pola makan, dan suplemen fluoride. Dua semen gigi yang sering
digunakan untuk kontrol karies adalah seng oksida-eugenol (ZOE) dan semen
ionomer kaca. Jika semua pembusukan dihapus dari lesi, restorasi sementara dapat
berfungsi sebagai dasar, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Bahan ionomer kaca
penyembuh ringan akan mengikat material komposit sampai batas tertentu. Light-
cure glass ionomers dapat digunakan untuk kontrol karies dan kemudian dilapisi
dengan material komposit untuk meningkatkan estetika dan kekasaran permukaan.
Bahan ZOE berwarna putih salju dan, untuk banyak pasien, tidak cocok untuk
digunakan pada gigi anterior.
E. Sealer Kavitas
Sealer kavitas dibahas dalam bab ini karena baik ini dan dental semen
keduanya digunakan untuk melindungi pulpa.
1. Varnish
3. Urutan Penempatan
Jika lebih dari satu basis, liner , varnish atau dentinal bonding system
digunakan sifat-sifat material menentukan urutan penempatannya. Material
adhesive ditempatkan terlebih dahulu. Bahan iritatif diletakkan terakhir.
Sebagai contohnya ketika liner kalsium hidroksida digunakan, pertama kali
dilapisi terlebih dahulu dengan varnish kemudian amalgam ditempatkan dan
dikondensasi.
B. Reaksi
1. Reaksinya
3. Serbuk residu dan matriks harustidak larut dalam cairan rongga mulut.
C. Semen Komposit
Dua bahan digunakan untuk membuat bubuk untuk dental cement yaitu zink
oksida dan kaca. Proses manufaktur menggiling dan mengayak bubuk untuk mendapatkan
ukuran partikel yang tepat. Ukuran partikel menentukan ketebalan film semen campuran
yang dihasilkan.Ketebalan film menentukan seberapa baik casting atau restorasi lainnya
dapat ditempatkan pada persiapan.Partikel yang sangat besar menghasilkan ketebalan film
yang tinggi, margin terbuka, dan pembusukan berulang.
A. Zinc Oksida
1. Zink oksida adalah satu-satunya oksida reaktif yang tidak larut, tidak beracun,
atau hidroksida yang tersedia untuk bereaksi dengan asam. Aditif umum untuk
bubuk oksida seng adalah aluminium oksida (alumina) dan oksida lainnya yang
mengontrol tingkat pengaturan, seperti magnesium oksida.Aluminium oksida
sangat kuat dan, secara kimia, sangat lembam. Ini secara mekanis memperkuat
semen yang dihasilkan.
2. Zink oksida memiliki beberapa efek anti bakteri dan termasuk dalam produk ruam
popok, tabir surya, dan bubuk kaki.
B. Bubuk Kaca
1. Silikon oksida, rumus kimia dari kaca, sangat tidak reaktif. Namun, jika oksida
natrium, kalsium, dan kalium ditambahkan dalam jumlah yang cukup, gelas akan
bereaksi dengan asam kuat. Seperti yang diharapkan, bedak putih karena terbuat dari
partikel kaca kecil yang tembus cahaya.
2. Formulasi gelas juga mengandung fluoride. Fluorida adalah aditif kaca umum
karena mengurangi suhu leleh dan meningkatkan aliran kaca cair.Fluorida dalam
bubuk kaca memberikan gigi semen yang dihasilkan kemampuan untuk melepaskan
fluoride dan menghambat karies berulang.
C. Bubuk Reaktivitas
Reaktivitas komponen serbuk dikendalikan oleh pabrikan dan dicocokkan dengan
reaktivitas komponen cair.
A. Eugenol
Eugenol adalah cairan organik yang juga merupakan asam lemah. Eugenol
adalah komponen utama minyak cengkeh. Oleh karena itu, eugenol memiliki bau dan
rasa yang khas (dari cengkeh).
1. Eugenol adalah turunan fenol yang bersifat antibakteri dan juga obtuden dari pulpa.
Obtunden berarti mengurangi iritasi.
B. Asam Fosforat
Asam fosforat yang digunakan dalam semen gigi adalah sekitar dua pertiga
asam fosfat dan sepertiga air mineral menurut beratnya. Formulasi ini sangat asam
dan bisa sangat mengiritasi jaringan biologis di bagian dalam maupun luar dari rongga
mulut. Jumlah air yang ada mempengaruhi reaktivitas cairan dengan mengubah
ionisasi asam fosfat. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tutup botol dan tidak
membuang cairan sampai salah satu siap mencampur semen. Kelembaban tinggi atau
rendah akan mempengaruhi kadar air dan karenanya, pH, reaktivitas, dan sifat semen
yang dihasilkan. Jika cairan tampak keruh, ia hidup lebih lama dan harus dibuang.
C. Asam Poliakrilat
Beberapa semen gigi menggunakan larutan asam poliakrilat yang bersifat air.
Larutan ini adalah 30% hingga 50% asam poliakrilat menurut beratnya dan
merupakan cairan yang sangat kental.
1. Pemberian Dispensing
Cairan ini membutuhkan lebih banyak perhatian daripada pengeluaran cairan
semen lainnya. Jika seseorang tidak berhati-hati, cairan kental tidak membentuk
tetes independen. Sebagai gantinya, tetes dapat "berjalan bersama", dan jumlah
cairan yang dikeluarkan tidak akan akurat dan akan sangat bervariasi dengan
setiap campuran. Seperti halnya asam fosfat, cairan tidak boleh disalurkan sampai
seseorang siap mencampur semen karena air dapat menguap, mengubah
reaktivitas dan sifat semen. Cairan semen ini tidak boleh disimpan dalam lemari
es karena beberapa akan menjadi gel dan tidak dapat digunakan.
2. Ikatan
Kelompok karboksil dari asam poliakrilat berikatan ke kalsium dalam struktur
gigi. Ikatan ini diyakini relatif stabil dalam lingkungan basah. Adhesi bahan
ionomer kaca disajikan dalam Bahan Perekat.
3. Pengerasan Air Semen
"Pengerasan air" atau "pengaturan air" semen menggunakan anhidrat, asam
poliakrilat beku/kering. Produsen mencampur oksida seng atau serbuk kaca
dengan asam poliakrilat anhidrat bubuk. Bubuk gabungan ini dicampur dengan
cairan pendamping yang didominasi air. Ketika dicampur, asam poliakrilat
pertama larut dalam air dan kemudian bereaksi dengan oksida seng atau bubuk
kaca.
Sifat dari cerment yang dihasilkan bergantung kepada komponen cement awal
yang digunakan. Pabrik menyesuaikan rektivitas dari kedua komponen untuk mendapatkan
karakteristik setting dan sifat lain yang sesuai. Jangan mencampur serbuk dan cairan dari
cement yang berbeda atau produk yang berbeda dari tipe yang sama.
2. Rasio powder/liquid terbatas bahwa cairan harus membasahi seluruh serbuk agar
cement adikuat.
Kebanyakan semen datang sebagai sistem bubuk / cair, tetapi ada yang pasta /
sisipkan sistem. Tempel / tempelkan sistem ditiadakan dengan panjang yang sama,
seperti pasta lain / paste bahan gigi. Setiap semen gigi memiliki kelebihan dan
kelebihan tersendiri kerugian. Penggunaan dan pencampuran semen gigi dirangkum
dalam Tabel 7.2. Sisa dari ini bab berfokus pada semen gigi berikut:
1. ZOE
2. Zinc phosphate
3. Glass ionomer
4. Polycarboxylate
5. Composite
6. Dan Lain-lain.
Tabel 7.2.
VI. ZINC OXIDE EUGENOL CEMENT
Zing Oxide Eugenol Cement merupakan hasil dari percampuran zinc oxide
dengan eugenol.
A. PRODUCTS
1. Produk ZOE yang tidak diperkuat(Unreinforced) masih beredar di pasaran,tetapi
hanya digunakan apabila tingkat kekuatan dan kelarutan tidak kritis atau tidak terlalu
dibutuhkan.Seperti formulasi ZOE yang popular dan bekerja secara adekuat untuk
semen sementara.
2. Produk ZOE yang diperkuat(Reinforced) lebih kuat dan lebih tidak mudah larut
daripada produk ZOE Unreinforced.Produk ZOE Reinforced digunakan untuk
restorasi sementara dan basis.Bahan tambahan meliputi alumina,rosin and polymethyl
methacrylate resin.
B. PROPERTIES
1. Formulasi ZOE telah berkembang untuk hampir semua penggunaan dental
cement.Semen ini bekerja sangat baik untuk beberapa penggunaan tapi tidak
untuk semua.Sayangnya produk ZOE termasuk ZOE yang telah
diperkuat(Reinforced) tidak memiliki kekuatan yang adekuat dan terlalu mudah
larut untuk penggunaan sebagai semen permanen.
2. Produk ZOE itu obtundent(agen yang menumpulkan rasa sakit atau menumpulkan
sensibilitas) dan maka dari itu ZOE sangat berguna ketika dibutuhkan
perlindungan pulpa atau dibutuhkan sedative filling.
C. MIXING
1. PRODUK PASTA
Kedua pasta dibagikan dengan panjang yang sama diatas mixin pad.Warna setiap
pasta ini berbeda.Lalu mencampurkan kedua pasta ini dengan berputar dan
rekatkan dengan menggunakan cemen spatula.Mixing berlanjut sampai diperoleh
warna yang homogen
2. PRODUK BUBUK/CAIRAN
Bubuk diukur dan dibagikan dengan scoop,ZOE cair dikeluarkan dengan
ditetes.Glass slab biasanya digunakan untuk mencampurkan bubuk atau produk
ZOE cair.Bubuk digabungkan dengan cairan(ZOE cair) dengan cemen
spatula.Proses pencampuran pertama dengan menggabungkan bubuk dalam
jumlah bear dengan cairan diikuti dengan jumlah yang lebih kecil karena
menambah bubuk akan menjadi lebih sulit.Proses mixing membutuhkan waktu
untuk mendapatkan sifat yang dapat diterima.
3. KONSISTENSI SEMEN
Ketika campuran luting digabungkan dengan bubuk / produk cair, pencampuran
dilanjutkan sampai konsistensi diperoleh hingga "string 1 inci" material terjadi
ketika fl di permukaan spatula semen ditarik dari bahan campuran. Ketika
konsistensi dasar terbentuk, pencampuran dilanjutkan sampai materi memiliki
konsistensiseperti adonan kue (bisa digulung menjadi bola dengan jari-jari
ditutupi dengan bubuk semen tetapi memiliki sedikit sifat rapuh). Jika terlalu
sedikit bubuk digunakan, massa campuran akan lengket. Campuran dasar yang
tepat tidak akan menempel ke instrumen dan dapat didorong ke tempatnya dan
bahkan bisadiukir.
4. BERSIHKAN
Seperti halnya semua semen gigi, bahan yang digunakansukar larut dalam air.
Karena itu, ini penting bahwa spatula semen dan lempengan kaca
adalahharusdicuci dengan air sebelum set material. Sabunbisa membantu
membersihkan karena cairaneugenol organik sedikit larut dalam air. Jika ada
penundaan pembersihan, material yang diatur akan sulit untuk di bersihkan dari
instrumen yang digunakan. Kumpulan materi ZOE bisa hilangkan dengan
beragam pelarut organik, seperti alkohol, jeruk pelarut, dan lainnya.
5. PENGATURAN REAKSI
Air mempercepat reaksi pengaturan ZOE.Karena itu, bahan ZOE didalam mulut
dipersiapkan terlebih dahulu dibandingkan yang diluar mulut.
6. MENGHILANGKAN KELEBIHAN ZOE
Membersihan kelebihan material luting ZOE sangatmudah jika material
mudahdiatur dan dibentuk, setelah itu bersih. Dengan alat seperti scaler, biasanya
terputus dalam potongan besar.Jika terjadikesalahandalamtahapannya, material
lunak akan pecahpotongan-potongan kecil, membuat pembersihanmenjadilebih
sulit.
D. PENGGUNAAN
1. ZOE adalah semen yang sangat tua danhinggasekarangmasihdigunakan.
Propertidari semen inisangatberguna untuk pengobatan sedatif dan sementara.
Penggunaannyasebagai basis sudahjarangdigunakan. Fluoride merupakan semen
yang seringdigunakansekarang.
2. Basis ZOE yang diperkuat dapat menahan kekuatan kondensasi amalgamdan
mendukungrestorasi amalgam.
3. Biokompatibilitas sangat baik karena segel ZOEsangat baik. Namun, eugenol
menyebabkan hipersensitivitasreaksi pada beberapa pasien. Selain itu, eugenol
dapat mengiritasi kulit personel gigi.
VII. SEMEN SENG FOSFAT
Semen seng fosfat terbentuk ketika oksida seng bubuk dicampur dengan asam
fosfat. Seng fosfat semen telah digunakan dalam kedokteran gigi selama berabad-
abad. Pada satu waktu, semen inimerupakansementterkuat dan sukar larut.
A. Produk
1. Semen seng fosfat dipasok dalambentukbubuk dan cairan. Serbuk dan cairan
dicampur untuk konsistensi tebal atau tipis tergantung pada penggunaan klinis.
2. Bubuk semen seng fosfat hadir dalam nuansa. Warna semen dapat mempengaruhi
estetika bahan restorasi yang translusen. Ketika mahkota keramik yang translusen,
seperti porselen semua mahkota, disemen, naungan semen dipilih untuk
memaksimalkan estetika restorasi. Serbuk semen seng fosfat dicampur dengan air
untuk penyemenan percobaan restorasi. Jika bayangannya bisa diterima, semennya
kemudian dicampur dengan cairan semen, dan mahkota tersebut dibentuk di tempat.
B. Sifat
1. Seperti disebutkan, semen fosfat seng kuat dan memiliki kelarutan yang rendah
dibandingkan dengan yang lain semen.
2. Karena campuran semen memiliki pH rendah, semen seng fosfat dapatmengiritasi.
Ketika semen fosfat seng digunakan sebagai basis, seringkali liner ditempatkan atau
pernis yang pertama diterapkan pada persiapan.
3. Semen seng fosfat set menjadi keras. Itu bisa menahan kondensasi amalgam dan
mendukung restorasi amalgam atasnya. Menghilangkan material luting berlebihsangat
mudah jika materi dapatdiatur. Jikaterdapatkesalahan, bahannya akan pecah menjadi
potongan-potongan kecil, sehinggasulititudibersihkan.
C. Mixing
1. Semen fosfat seng dalambentuk sendok bubuk dan tetes cairan. Sebuah spatula semen
dan lempengan kaca digunakan untuk mencampur material.
2. Semen seng fosfat dicampur dengan tepat konsistensi, yang tergantung pada yang
dimaksudkan penggunaan klinis. Campurannya lebih tipis (bubuk lebih rendah /rasio
cair) bila digunakan sebagai agen luting dan tebal (rasio bubuk / cair lebih tinggi) bila
digunakan sebagai sebuah pangkalan. Pencampuran yang tepatmerupakanhal yang
sangatpenting. Karena jikatidakbenar, semen fosfat seng sulit untuk bentuk.
3. Reaksi pengaturannya sangat eksotermis. Panasnya reaksi mempercepat laju
pengaturan. Oleh karenaitupengaturansuhuperludiperhatikan. Seng fosfat semen
dicampurdengan perlahan dan tungguhinggadingin. Setiap penambahan bubuk
dicampur selama 10 hingga 15 detik (untuk total 60 hingga 90 detik) untuk
memfasilitasi transfer panas ke lempengan kaca. Slab kaca dapat menyerap panas
yang dilepaskan dan memperlambat pengaturan
reaksi, memungkinkan lebih banyak bubuk untuk dimasukkan ke dalam cairan.
Menggunakan seluruh permukaan dari lempengan
memfasilitasimempercepatpendinginan. Bubuk dimasukkan ke dalam cairan, seperti
semen ZOE. perbedaan signifikan adalah bahwa bubuk untuk sengfosfat ditambahkan
terlebih dahulu sedikit demi sedikit. Jikapencampuranlambat, panaskansuhu.
4. Ketika campuran luting siap, pencampuran dilanjutkan sampai "string 1 inci" muncul
saat diuji dengan spatula semen, sehinggakonsistensidasarsiap. Pada kasus ini,
pencampuran dilanjutkan sampai materi memiliki konsistensi dempul dan dapat
digulung menjadi bola dengan peralatan yang dilapisi bubuk semen, Jika terlalu
sedikit power yang digunakan, massa campuran akan lengket dan susah untuk
ditangani.
5. Seperti halnya semua semen gigi, bahan yang diatur adalah sukarlarutdalam air.
Karena itu, penting bahwa spatula semen dan lempengan kaca harus dicuci dengan air
sebelum set material. Jika ada penundaan pembersihan, material yang diatur menjadi
sangat sulit untuk dihapus dari slab dan instrumen. Jika campuran itu terjadi untuk
mengatur pada spatula atau lempengan, bersih-bersih jauh lebih mudah jika instrumen
direndam dalam soda kue – air larutan.
D. Kegunaan
1) Semen fosfat seng digunakan untuk luting inlays, mahkota, jembatan, pita ortodontik,
dan peralatan lainnya. Semen seng fosfat memiliki waktu kerja yang panjang
dibandingkan dengan luting lainnya semen.
2) Semen seng fosfat juga digunakan sebagai basis bahan. Ini bersifat asam,
bagaimanapun, dan pulpa mungkin perlu dilindungi dengan liner atau pernis.
3) Bertahun-tahun penggunaan klinis telah menunjukkan umur panjang semen seng
fosfat.
X. Semen Komposit
Semen komposit adalah material komposit dengan persentase resin yang lebih
tinggi dan ukuran partikel yang lebih kecil untuk mengurangi viskositas. Semen
komposit disebut juga sebagai resin cement. Awalnya semen komposit memiliki
ketebalan film yang sangat tinggi. Sebelum pengembangan sistem ikatan gigi tiruan,
kebocoran semen komposit merupakan hal yang umum dan menyebabkan sensitivitas
pasca pengerjaan. Semen komposit modern memiliki ketebalan film yang lebih baik
(lebih tipis). Dengan menggunakan sistem ikatan gigi tiruan , semen komposit adalah
bahan luting favorit yang banyak digunakan oleh dokter gigi. Semen komposit adalah
bahan luting pilihan untuk semua jenis restorasi keramik. Jika bahan keramik dietsa
dan disilanisasi dengan baik, semen komposit akan mengikat restorasi ke struktur gigi
di dasarnya. Semen komposit juga berguna untuk menyemenkan ulang mahkota yang
tidak sempurna ketika pasien tidak ingin dibuatkan mahkota baru.
Banyak jenis sistem semen komposit yang ada. Semen kompoit diaktifkan
secara kimia, cahaya, dan dual-cure system. Metode aktivasi semen harus sama
dengan metode aktivasi sistem ikatan yang menyertainya. Kombinasi sistem semen
dan ikatan ini bisa sangat rumit dan diperlukan ketelitian terhadap detailnya. Banyak
komponen tambahan yang ditambahkan ke dalam sistem ikatan gigi ini untuk
mengubah sistem ikatan yang diaktifkan melalui cahaya ke sistem pengikatan dual-
cure. Penting untuk dicatat bahwa sistem ikatan gigi dengan etsa tunggal tidak sesuai
dengan semen komposit yang diaktifkan secara kimia. Terlepas dari produk yang
digunakan, gigi tidak boleh terkontaminasi oleh cairan mulut selama penerapan bahan
pengikat gigi tiruan dan semen, dan perlekatan mahkota.
Semen komposit datang sebagai pasta tunggal jika cahaya diaktifkan. Pasta
tunggal bahan yang diaktifkan cahaya digunakan untuk obligasi veneer dan bracket
ortodontik. Produk dengan dua obat dan yang diaktifkan secara kimiawi digunakan
sebagai dua pasta dan dicampur di atas pad kertas dengan spatula plastik. Sebagai
semen komposit digunakan dengan restorasi estetika seperti veneer, semen komposit
datang dalam berbagai nuansa. Warna semen dapat mengubah penampilan dari
estetika. Beberapa produk pasta try-in untuk memungkinkan evaluasi restorasi dengan
warna tertentu.
XI. Semen Dental yang lain dankegunaannya
A. Semen Silikat.
Pada suatu waktu, kalsium hidroksida liner dan basis adalah bahan yang
sangat popular dan digunakan di sebagian besar restorasi komposit. Kalsium
hidroksida dapat mendorong mineralisasi, dan merangsang pembentukan dentin
sekunder. Kalsium hidroksida masih direkomendasikan ketika sebuah kavitas di
preparasi dan terdapat sedikit dentin lunak yang menutupi pulpa atau ketika dicurigai
adanya "eksposur pulpa mikro". Saat ini, kalsium hidroksida adalah bahan yang
direkomendasikan untuk prosedur capping pulp langsung (direct pulp capp). Direct
pulp cap adalah bahan yang ditempatkan pada jaringan pulpa vital ketika dentin di
atasnya diangkat dan pulpa terbuka. Gigi kemudian dikembalikan tanpa terapi kanal
akar. Keberhasilan direct pulp capping tidak dijamin, dan perawatan tambahan
mungkin diperlukan.
Bahan kalsium hidroksida adalah sistem pasta atau pasta. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 7.10. dalam Satu pasta mengandung kalsium hidroksida dan
kandungan lainnya adalah salisilat. Salisilat adalah asam lemah yang secara kimia
mirip dengan euganol, dan bereaksi dengan kalsium hidroksida. Titanium oksida
ditambahkan sebagai pengisi. Produk kalsium hidroksida yang lama bersifat lemah,
larut dan hanya digunakan sebagai linier. Namun dilakukan perbaikan untuk
memperbaiki materialnya. Dan sekarang beberapa produk cukup kuat untuk
digunakan sebagai basis. Dengan pengembangan sistem ikatan dentinal dan
pemahaman kita saat ini tentang biokompabilitas material komposit, penggunaan
kalsium hidroksida telah sangat berkurang.
Banyak semen sementara adalah pasta / formulasi ZOE. Komposisi satu pasta
adalah seng oksida dan minyak nabati. Pasta lainnya mengandung eugenol. Semen
sementara ZOE mudah tercampur dan diatur dengan cepat dalam kelembapan mulut.
Set materialnya rapuh, dan kelebihan semen mudah dibuang. Properti obtundent
bahkan dapat menenangkan pulpa yang iritasi setelah terkena pengaruh oleh persiapan
gigi, prosedur impresi, dan konstruksi mahkota sementara. Ini menggambarkan materi
yang hampir ideal.
Paket periodontal bedah adalah sistem pasta / pasta. Mereka mencampur dan
menangani banyak seperti bahan seperti ZOE, yang dibahas dalam bab berikutnya.
Komposisinya mirip dengan semen sementara ZOE. Produk-produk ini ditempatkan
di atas tempat pembedahan untuk melindungi jaringan di bawahnya. Mereka
sementara diadakan di tempat dengan menggunakan undercuts dan embrasures gigi.
Paket bedah merupakan bahan yang lemah, sehingga mudah dilepaskan. Karena
produk ZOE memiliki rasa dan bau yang tidak enak, produk non eugenol menjadi
populer. Produk-produk ini diformulasikan dengan cara yang sama seperti semen
sementara non-eugenol, dan penggunaannya disajikan dengan bahan khusus lainnya
di Bab 13. Pencampuran paket periodontal disajikan dalam Bab 33.
E. Sealer Endodontik