Kelompok 4
BONDING
Prinsip adhesi :
Terjadi apabila dua substansi bergabung atau berkontak karena adanya gaya tank
menarik antara keduanya. Material adhesif adalah material yang digunakan untuk
menghasilkan adhesi, sedangkan adheren adalah tempat dilekatkannya material adhesif.
Kualitas adhesi tergantung pada sifat permukaan dan material adhesif. Adhesi yang baik
dapat diperoleh apabila permukaan struktur gigi cukup kasar secara mikroskopis dan
makroskopis, serta bersih dari debris.
Agar diperoleh suatu perlekatan yang baik maka hendaknya :
1. Permukaan substrat harus bersih
2. Material adhesif dapat membasahai subsrat dengan baik, mempunyai sudut kontak kecil,
dan mengalir ke seluruh permukaan
3. Adaptasi dari substrat menghasilkan perelekatan material tanpa adanya udara yang
terperangkap.
4. Interface mempunya sifat fisik, mekanik yang cukup atau kekuatan mekanik yang dapat
menahan kekuatan debonding (pelepasan)
Komposisi :
Etchants
1. (Maleic, tartaric, citric, EDTA, monomer asam)
Adhesif
Pada umumnya bersifat hidropob, oligomer dimethakrilat yang kompatibel dengan monomer
yang digunakan dalam polimers maupun komposit.
Inisiator dan accelerator
Sebagian besar bonding mrnggunakan sistem polimerisasai dan berisi champoroquinome
dan anime organik. Dengan sistem dual-cure bonding agent menggunakan katalis untuk self-
curing.
Fillers
Sebagian besar bonding tidak mengandung filler, tetapi ada sebaian produk yang
menggunakan filler anorganik yang bevariasi 0,5 sampai 40 % berat. Partikel filler adalah
mikrofiller, juga disebut nanofillers dan sub-micron glass. Filler dalam material bonding
cenderung untuk mengahsilkan perlekatan in vitro yang lebih tinggi.
Kandungan lain
Bonding mungkin mengandung fluoride atau material antimikroba. Salah satunya
mengandung glutaraldehyde sebagai desensitizer.
2. Pewarnaan interfasial
3. Sekunder karies
Ceramik
Restorasi ceramik dilekatkan pada email dan dentin menggunakan sistem bonding.
Pada bagian permukaan dalam/bawah ceramik (onlay, inlay mahkota atau jembatan) dietsa
dengan asam hidrofluorik gel 5 sampai 9 %. PH gel bivasanya sangant rendah dan dapat
menghilangkan smear layer. Kecuali pada ceramik dengan kandungan aluminium atau
circonia. Cara lain adalah dengan menggunakan blasting (micro etsa) permukaaan dengan 50
gm partyikel aluminium oxide.
Setelah permukaan ceramik di preparasi kemudian diikuti dengan aplikasi silane
untuk menambah wettingh clan ikatan kimia.
Fungsi silane :
1. Mampu bereaksi dengan hidroksil pada phase silikat sepanjang permukaan restorasi
2. Memperbaiki warn
DAFTAR PUSTAKA
Combe EC. 1981. Notes on Dental Materials. 9th ed. Churchill Livingstone, Edinburgh.
Ferracane JL. 2001. Materials Dentistry, Principals and Applications. 2nd ed. Lippincot
Williams & Wilkins. A Walter Kluwer Co., Philadelphia
Phillips RW. 1991. Science of Dental Materials. 9th ed. WB Saunders Co., Harcourt Barce
Jovanovich Inc., Philadelphia
Shalaby SW. 1995. Non-Blood-Interfacing Implants for Soft Tissue. The Biomedical
Engineering . Bronzino JD (edit). CRC Press & IEEE Press, A CRC
Handbook Pub., In Corporation with IEEE Press, Boca Raton Florida
Craig RW. Dan Powers JM. 2002. Restorative Dental Materials. 11th ed. Mosby.
Philadelphia