Disusun Oleh :
Kelompok 5
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kesehatan
Ibu, Anak dan KB”.
Makalah ini berisikan mengenai berbagai macam permasalahan yang
dihadapi oleh ibu hamil dan juga kesehatan anak serta tentang KB . Kami
berharap makalah ini bisa menjadi prasarana dalam mempermudah mata kuliah
Pelayanan Kesehatan Primer I.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan
kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat, menuju
keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak-anak merupakan salah satu aset
bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup
tinggi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan,setengah
dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-
hari,lima juta balita berstatus gizi kurang,lebih dari 100 juta
penduduk beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal
kematian,Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium
Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin
dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal
setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004).
Sementara itu program keluarga berencana merupakan salah satu
program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka
mewujudkan keluarga Indonesia sejahtera. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa program Keluarga
Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil,bahagia dan sejahtera (UU 10/1992). Keluarga
berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak,untuk
menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara
sterilisasi (Ekarini, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program kesehatan ibu dan anak?
2. Apa tujuan program kesehatan ibu dan anak?
3. Bagaimana pemeliharaan kesehatan pada ibu?
4. Apa saja pelayanan kesehatan pada anak?
1
2
3
4
b. Imunisasi
D. Pelayanan Kesehatan Pada Anak
1. Pengertian
Anak BALITA ( bawah lima tahun ),merupakan kelompok tersendiri
yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya memerlukan perhatian
yang lebih khusus. Bila perkembangan dan pertumbuhan pada masa
BALITA ini mengalami gangguan,hal ini akan berakibat terganggunya
persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Untuk mencapai hal
di atas,maka tujuan pembinaan kesejahteraan anak adalah dengan menjamin
kebutuhan dasar anak secara wajar,yang mencakup segi-segi kelangsungan
hidup,pertumbuhan dan perkembangan dan perlindungan terhadap hak anak
yang menjadi haknya [hak anak]. Disamping itu diperlukan juga suatu
lingkungan hidup yang menguntungkan untuk proses tumbuh kembang
anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Bayi Baru Lahir Normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan usia
kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu 36-
40 minggu. (Mitayani, 2010)
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
2. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir
a. Ciri-ciri BBL Normal
1) Berat badan 2500-4000 gram
2) Panjang badan 48-52 cm
3) Lingkar lengan 11-12
4) Tubuh bayi sintal
5) Bunyi jantung 120-140
6) Lingkar dada 30-38
7) Lingkar kepala 33-35
8) Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
9) Genitalia
8
Imunisasi
Keselamatan bermain dengan bayi atau anak
e. Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata
pada bayi. Pemberian vitamin A dilakukan pemberian dua kali dalam
satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis:
1) Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang
berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
2) Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita.
f. Manajemen terpadu balita sakit
Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan
dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes,
dll).
E. Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara
digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Konseling awal adalah konseling yang dilakukan pertama kali sebelum
dilakukan konseling spesifik. Biasanya dilakukan oleh petugas KB lapangan
(PLKB) yang telah mendapatkan pelatihan tentang konseling kontap pria.
Dalam konseling awal umumnya diberikan gambaran umum tentang
kontrasepsi.
Walaupun secara umum tetapi penjelasannya harus tetap obyektif baik
keunggulan maupun keterbatasan sebuah alat kontrasepsi dibandingkan dengan
metode kontrasepsi lainnya,syarat bagi pengguna kontrasepsi serta komplikasi
dan angka kegagalan yang mungkin terjadi.
Pastikan klien mengenali dan mengerti tentang keputusannya untuk
menunda atau menghentikan fungsi reproduksinya dan mengerti berbagai
12
risiko yang mungkin terjadi. Apabila klien dan pasangannya telah tertarik dan
ingin mengetahui lebih lanjut tentang alat kontrasepsi, dirujuk pada tempat
pelayanan kontrasepsi untuk tahapan konseling spesifik.
A. Kesimpulan
Dengan adanya program KIA maka akan tercapai kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal.
16
DAFTAR PUSTAKA
17