Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

“UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK SERTA KELUARGA


BERENCANA”

Disusun Oleh :

Kelompok 5

1. Aqilla Fidia Haya (P07120118052)


2. Inayatul Kamali (P07120118064)
3. Nurliana Sazwani (P07120118097)
4. Risma Anggraini (P07120118076)
5. Roza Hilda Wandani (P071201180879)
6. Sri Intan Dewi Lestari (P07120118085)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM

PRODI D III KEPERAWATAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah  ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Kesehatan
Ibu, Anak dan KB”.
Makalah ini berisikan mengenai berbagai macam permasalahan yang
dihadapi oleh ibu hamil dan juga kesehatan anak serta tentang KB . Kami
berharap makalah ini bisa menjadi prasarana dalam mempermudah mata kuliah
Pelayanan Kesehatan Primer I.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata,kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Lombok Timur, 9 September 2020

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3

A. Pengertian Program Kesehatan Ibu dan Anak.......................................3


B. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak............................................3
C. Pemeliharaan Kesehatan Pada Ibu........................................................4
D. Pelayanan Kesehatan Pada Anak..........................................................7
E. Program Keluarga Berencana..............................................................11
BAB III PENUTUP.....................................................................................16
A. Kesimpulan..........................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................17

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan ibu dan anak adalah pangkal kesehatan dan
kesejahteraan bangsa. Ibu sehat akan melahirkan anak yang sehat, menuju
keluarga sehat dan bahagia. Mengingat anak-anak merupakan salah satu aset
bangsa maka masalah kesehatan anak memerlukan prioritas masih cukup
tinggi. Sekitar 37,3 juta penduduk di Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan,setengah
dari total rumah tangga mengkonsumsi makanan kurang dari kebutuhan sehari-
hari,lima juta balita berstatus gizi kurang,lebih dari 100 juta
penduduk  beresiko terhadap berbagai masalah kurang gizi. Dalam hal
kematian,Indonesia mempunyai komitmen untuk mencapai sasaran Millenium
Development Goals (MDG’s) untuk mengurangi jumlah penduduk yang miskin
dan kelaparan serta menurunkan angka kematian balita menjadi tinggal
setengah dari keadaan pada tahun 2000 (Syarief,Hidayat.2004).
Sementara itu program keluarga berencana merupakan salah satu
program pembangunan nasional yang sangat penting dalam rangka
mewujudkan keluarga Indonesia sejahtera. Sesuai dengan Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga Sejahtera, disebutkan bahwa program Keluarga
Berencana (KB) adalah upaya peningkatan kesejahteraan keluarga untuk
mewujudkan keluarga kecil,bahagia dan sejahtera (UU 10/1992). Keluarga
berencana juga berarti mengontrol jumlah dan jarak kelahiran anak,untuk
menghindari kehamilan yang sifatnya menetap bisa dilakukan dengan cara
sterilisasi (Ekarini, 2008).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian program kesehatan ibu dan anak?
2. Apa tujuan program kesehatan ibu dan anak?
3. Bagaimana pemeliharaan kesehatan pada ibu?
4. Apa saja pelayanan kesehatan pada anak?

1
2

5. Bagaimana program keluarga berencana?


C. Tujuan
1. Memahami pengertian program kesehatan ibu dan anak
2. Mengetahui tujuan program kesehatan ibu dan anak
3. Mengetahui tentang pemeliharaan kesehatan pada ibu
4. Mengetahui pelayanan kesehatan pada anak
5. Memahami program keluarga berencana
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Program Kesehatan Ibu dan Anak


Kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan
Masyarakat di bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk
membangun sistem kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat
darurat dari aspek non klinis terkait kehamilan dan persalinan.
Sistem kesiagaan merupakan sistem tolong-menolong, yang dibentuk
dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat transportasi/
komunikasi (telepon genggam, telpon rumah), pendanaan, pendonor darah,
pencatatan-pemantaun dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
pendidikan kesehatan kepada masyarakat,  pemuka masyarakat serta
menambah keterampilan para dukun bayi serta pembinaan kesehatan  di taman
kanak-kanak.
B. Tujuan Program Kesehatan Ibu dan Anak
Tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah tercapainya
kemampuan hidup sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal.
bagi ibu dan keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera (NKKBS) serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk
menjamin proses tumbuh kembang optimal yang merupakan landasan
bagi peningkatan kualitas manusia seutuhnya. Sedangkan tujuan khusus
program KIA adalah :
1. Meningkatnya kemampuan ibu (pengetahuan,sikap dan perilaku),dalam
mengatasi kesehatan diri dan keluarganya dengan menggunakan teknologi
tepat guna dalam upaya pembinaan kesehatan keluarga,paguyuban 10
keluarga, Posyandu dan sebagainya.
2. Meningkatnya upaya pembinaan kesehatan balita dan anak prasekolah
secara mandiri di dalam lingkungan keluarga, paguyuban 10 keluarga,

3
4

Posyandu, dan Karang Balita serta di sekolah Taman Kanak-Kanak atau


TK.
3. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi,anak balita,ibu
hamil,ibu bersalin,ibu nifas,dan ibu meneteki.
4. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan ibu hamil,ibu bersalin,nifas,ibu
meneteki,bayi dan anak balita.
5. Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat,keluarga dan
seluruh anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu,balita,anak
prasekolah,terutama melalui peningkatan peran ibu dan keluarganya.
C. Pemeliharaan Kesehatan Pada Ibu
1. Kehamilan
Pengetahuan tentang kehamilan sangat penting bagi semua wanita
karena wanita akan mengalami dan menjalani kehamilan itu sendiri.
Perlunya pendidikan tentang pengetahuan ini memberikan sebuah arti yang
begitu besar untuk para wanita di pedesaan terutama. Dalam hal ini kader
kesehatan masyarakat dilatih untuk memberikan perawatan bagi wanita
hamil atau membantu kelahiran dan berapa diantaranya yang tidak.
Tawarkan diri anda untuk memberikan informasi dan pengetahuan anda
kepada mereka sehingga dengan bekerja sama dengan mereka anda dapat
membantu masyarakat untuk meningkatkan hygiene dan kesehatan
masyarakat,terutama sekali adalah kesehatan ibu dan anak.
Yang perlu disampaikan ialah :
a. Menjelaskan kepada seorang wanita bagaimana ia menjadi hamil dan
bagaimana bayi berkembang dalam tubuhnya.
b. Menjelaskan kepada ibu-ibu faktor-faktor resiko yang dapat membuat
kehamilan berbahaya bagi ibu dan bayi.
c.  Memeriksa jika seorang wanita hamil atau tidak mengidentifikasi wanita
hamil yang perlu melakukannya.
d. Mengenali problem-problem serius dalam kehamilan dan memulai
perawatan; membahas dengan keluarganya mengapa wanita tersebut
harus pergi ke Pusat Kesehatan Masyarakat atau rumah sakit untuk
5

perawatan dan membantu keluarga tersebut untuk melakukan persiapan


kepergiannya.
e. Membahas dengan keluarganya apa yang dapat dilakukan untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan wanita tadi dan bayinya yang
belum lahir.
f.  Membahas dengan para pengurus masyarakat dan kelompok lain serta
para tokoh lainnya tentang kebutuhan-kebutuhan dan problem-problem
wanita hamil dan membantu mereka dalam memutuskan tindakan
masyarakat untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan wanita hamil.
g. Menghimpun informasi tentang wanita hamil dalam masyarakat
tersebut,dan menggunakan informasi ini dalam pekerjaan anda.
2. Faktor resiko dalam kehamilan
Yaitu sesuatu yang meningkatkan bahaya terhadap kesehatan. Ada
faktor-faktor resiko tertentu dalam kehamilan. Beberapa diantaranya dapat
membuat kehamilan lebih berbahaya dibandingkan biasanya terhadap ibu
dan bayi. Berilah saran-saran kepada para wanita tentang bahaya-bahaya
sebelum mereka hamil.
a. Usia ibu kurang dari 17 tahun
b. Ibu sudah mempunyai anak lebih dari 5
c. Anak yang terakhir lahir dalam waktu kurang dari 2 tahun yang lalu
d. Ibu mengalami perdarahan berat saat melahirkan anak yang terakhir
e. Anak terakhir lahir mati atau mati segera setelah lahir
f. Anak terakhir lahir amat kecil atau kurang dari 2,5 kg
g. Ibu pada kelahiran sebelumnya melahirkan anak kembar
h. Kelahiran anak terakhir prosesnya amat sulit
i. Tinggi ibu kurang dari 145 cm
j. Bila berat badan ibu kurang dari 45 kg atau lebih besar dari 80 kg
k. Bila badan ibu nampak pucat dan lemah
l. Ibu menderita penyakit tuberkulosis (TBC),malaria,kencing
manis,penyakit jantung,penyakit ginjal,atau pernah mengalami operasi
perut.
6

3. Membantu wanita hamil dalam menangani:


a. Wanita dalam kehamilan awal
b. Cara memastikan seorang wanita hamil
c. Bila haid terakhir kurang dari 3 bulan yang lalu
d. Bagaimana mengatakan bila bayi akan lahir
e. Periksalah faktor-faktor yang ada
f. Imunisasi terhadap tetanus
g. Muntah-muntah diawal kehamilan
h. Kaki bengkak
i. Sakit kepala
j. Demam
k. Kepucatan dan kecapean
4. Mengenali problem-problem serius dan memulai pengobatan:
a. Keadaan umum
b. Perdarahan dari kelamin selama kehamilan
c. Perdarahan sebelum bayi mulai bergerak dalam kandungan
d. Perdarahan dari alat kelamin setelah bayi mulai bergerak
dalam kandungan
e. Wanita hamil dengan perut terasa sakit
f. Bila kehamilan melebihi 8 bulan
g. Bila kehamilan kurang dari 8 bulan
h. Bila rasa sakit dialami sepanjang waktu
i. Wanita hamil dengan kaki,tangan,dan wajah bengkak
j. Wanita hamil yang mengalami gangguan kesadaran
5. Yang dapat dilakukan keluarga untuk meningkatkan kesehatan wanita hamil
dan mencegah dari sakit
a. Ibu hamil jangan melakukan pekerjaan yang berat-berat
b. Mengkonsumsi makanan,sayuran yang sehat dan bergizi
c. Ibu hamil harus banyak beristirahat
6. Tindakan masyarakat untuk menjaga kesehatan wanita hamil
a. Memberikan pelayanan klinik kesehatan ibu dan anak
7

b. Imunisasi
D. Pelayanan Kesehatan Pada Anak
1. Pengertian
Anak BALITA ( bawah lima tahun ),merupakan kelompok tersendiri
yang dalam perkembangan dan pertumbuhannya memerlukan perhatian
yang lebih khusus. Bila perkembangan dan pertumbuhan pada masa
BALITA ini mengalami gangguan,hal ini akan berakibat terganggunya
persiapan terhadap pembentukan anak yang berkualitas. Untuk mencapai hal
di atas,maka tujuan pembinaan kesejahteraan anak adalah dengan menjamin
kebutuhan dasar anak secara wajar,yang mencakup segi-segi kelangsungan
hidup,pertumbuhan dan perkembangan dan perlindungan terhadap hak anak
yang menjadi haknya [hak anak]. Disamping itu diperlukan juga suatu
lingkungan hidup yang menguntungkan untuk proses tumbuh kembang
anak. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Bayi Baru Lahir Normal ( BBLN ) adalah bayi yang baru lahir dengan usia
kehamilan atau masa gestasinya dinyatakan cukup bulan ( aterm ) yaitu 36-
40 minggu. (Mitayani, 2010)
Menurut Dep. Kes. RI, (2005) dalam ( Rahma blog : 2010 ) Bayi baru lahir
normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37 minggu sampai
42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
2. Pelayanan Kesehatan Pada Bayi Baru Lahir
a. Ciri-ciri BBL Normal
1) Berat badan 2500-4000 gram
2) Panjang badan 48-52 cm
3) Lingkar lengan 11-12
4) Tubuh bayi sintal
5) Bunyi jantung 120-140
6) Lingkar dada 30-38
7) Lingkar kepala 33-35
8) Reflek menghisap dan menelan sudah ada.
9) Genitalia
8

Bayi perempuan: labia mayora telah menutupi labia minora.


Bayi laki-laki: testis turun ke skrotum dan terdapat lobang pada
puerpetium.
b. Bentuk pelayanan kesehatan pada bayi
1) Inisiasi Menyusui Dini ( IMD )
IMD adalah memberikan pelayanan kesehatan pada anak dengan
mendekapkan bayi di antara kedua payudara ibunya segera setelah
lahir. Memberikan kesempatan bayi menyusui sendiri segera setelah
lahir dengan meletakan bayi di dada atau perut ibu dan kulit bayi
melekat pada kulit ibu ( skin to skin contact ) setidaknya selama 1-2
jam sampai bayi menyusu sendiri. ( Mitayani, 2010 : 23 )
Hal ini dapat menghindari kematian bayi dan penyakit yang
menyerang bayi, karena kandungan antibodi yang ada pada colostrum
dan ASI.
2) Melakukan pemeriksaan fisik pada BBL
a) Pemeriksaan umum
Meliputi pemeriksaan antropometri yaitu,berat badan,
panjang badan,lingkar lengan,llingkar dada,dan lingkar kepala.
b) Pemeriksaan tanda-tanda vital
Meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernapasan, tekanan
darah.
c) Pemeriksaan head to too
Meliputi pemeriksaan kepala,telinga,mata,hidung atau
mulut,leher,dada,bahu,lengan dan
tangan,perut,genetalia,ekstremitas bawah dan
atas,punggung,kulit,dan refleks.
d) Pencegahan infeksi
Pemotongan tali pusat pada BBL normal dilakukan sekitar 2
menit setelah bayi lahir atau setelah penyuntikan oksitosin 10 IU
intramuskular kepada ibu.
9

Hindari pembungkusan tali pusat atau jika dibungkus tutupi dengan


kassa steril dalam keadaan longgar,agar tetap terkena udara dan
akan lebih mudah kering.
3) Pencegahan hilangnya panas tubuh bayi
Pastikan bayi selalu dalam keadaan hangat dan hindari bayi
terpapar langsung dengan suhu lingkungan.
c. Pelayanan kesehatan dengan pemberian kebutuhan nutrisi yang baik pada
anak
Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak,
pemberian makanan yang bergizi mutlak sangat diperlukan. Anak dalam
pertumbuhan dan perkembangannya mempunyai beberapa fase yang
sesuai dengan umur si anak, yaitu fase pertumbuhan cepat dan fase
pertumbuhan lambat. Bila kebutuhan ini tidak dapat dipenuhi, maka akan
terjadi gangguan gizi pada anak tersebut yang mempunyai dampak
dibelakang hari baik bagi pertumbuhan dan perkembangan fisik anak
tersebut maupun gangguan intelegensia.
d. Pelayanan kesehatan pada anak dengan imunisasi.
Pada saat sekarang ini vaksin yang dapat digunakan dalam
pencegahan penyakit telah banyak beredar di Indonesia,dan hasil daya
lindung yang ditimbulkannya juga telah terbukti bermanfaat. Sebagai
salah satu contoh adalah keberhasilan dunia termasuk Indonesia dalam
menghilangkan penyakit. Cacar dari permukaan bumi. Indonesia oleh
WHO pada April 1974 secara resmi telah dinyatakan bebas dari penyakit
cacar. (Chairuddin P. Lubis, 2004)
Vaksin yang digunakan adalah:
1) BCG: untuk mencegah penyakit tuberkulosis.
2) Polio oral vaksin: untuk mencegah panyakit polio.
3) DPT: untuk mencegah penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
4) Hepatitis B: untuk mencegah penyakit Hepatitis B.
5) Campak: untuk mencegah penyakit campak.
10

6) Sistem Departemen Kesehatan NSW dan petugas kesehatan


memainkan peranan yang utama dalam membantu anak-anak dan
keluarga untuk mencapai kesehatan dan kesejahteraan.
Departemen Kesehatan NSW menyediakan berbagai pelayanan bagi
anak-anak dan keluarganya. Pelayanan kesehatan yang spesifik
disediakan bagi anak-anak dan keluarganya termasuk:
a) Pelayanan kesehatan anak kecil
b) Pusat perawatan keluarga
c) Pusat perawatan keluarga di rumah
d) Telepon bantuan orang tua
e) Tim anak dan keluarga dalam pelayanan kesehatan masyarakat
f) Pelayanan perlindungan anak
g) Pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja
h) Instalasi anak-anak di rumah sakit umum
i) Rumah sakit spesialis anak-anak
Dokter umum merupakan pemberi perawatan yang utama
dalam sistem perawatan kesehatan dasar. Mereka merupakan mitra
utama dalam menyediakan pelayanan kesehatan bagi anak-anak
dan keluarganya. Sistem kesehatan harus memelihara hubungan
kukuh dengan departemen pemerintah lain yang
relevan,pemerintah setempat,ahli kesehatan,dan keluarga bagi
mengadakan peluang yang terbaik untuk meningkatkan kesehatan
anak-anak.
Pusat Kesehatan Anak mempunyai staf ahli kesehatan (termasuk
perawat terdaftar) yang mempunyai spesialisasi dalam kesehatan
anak dan keluarga. Perawat kesehatan anak dan keluarga dapat
memberikan bantuan untuk merawat bayi dan anak kecil, termasuk
informasi tentang:
 Menyusui
 Menghadapi waktu tidur dan anak yang menangis
 Pertumbuhan dan perkembangan bayi
11

 Imunisasi
 Keselamatan bermain dengan bayi atau anak 
e. Pemberian vitamin A
Pemberian vitamin A bertujuan untuk mencegah penyakit mata
pada bayi. Pemberian vitamin A dilakukan pemberian dua kali dalam
satu tahun. Vitamin A terdiri dari 2 jenis:
1) Kapsul vitamin A biru ( 100.000 IU ) diberikan pada bayi yang
berusia 6-11 bulan satu kali dalam satu tahun.
2) Kapsul vitamin A merah ( 200.000 IU ) diberikan kepada balita.
f. Manajemen terpadu balita sakit
Kegiatan MTBS merupakan upaya pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di unit rawat jalan kesehatan
dasar (Puskesmas dan jaringannya termasuk Pustu, Polindes, Poskesdes,
dll).
E. Program Keluarga Berencana
Keluarga Berencana adalah usaha untuk mengontrol jumlah dan jarak
antara kelahiran anak. Untuk menghindari kehamilan yang bersifat sementara
digunakan kontrasepsi sedangkan untuk menghindari kehamilan yang sifatnya
menetap bisa dilakukan sterilisasi.
Konseling awal adalah konseling yang dilakukan pertama kali sebelum
dilakukan konseling spesifik. Biasanya dilakukan oleh petugas KB lapangan
(PLKB) yang telah mendapatkan pelatihan tentang konseling kontap pria.
Dalam konseling awal umumnya diberikan gambaran umum tentang
kontrasepsi.
Walaupun secara umum tetapi penjelasannya harus tetap obyektif baik
keunggulan maupun keterbatasan sebuah alat kontrasepsi dibandingkan dengan
metode kontrasepsi lainnya,syarat bagi pengguna kontrasepsi serta komplikasi
dan angka kegagalan yang mungkin terjadi.
Pastikan klien mengenali dan mengerti tentang keputusannya untuk
menunda atau menghentikan fungsi reproduksinya dan mengerti berbagai
12

risiko yang mungkin terjadi. Apabila klien dan pasangannya telah tertarik dan
ingin mengetahui lebih lanjut tentang alat kontrasepsi, dirujuk pada tempat
pelayanan kontrasepsi untuk tahapan konseling spesifik.

Macam-Macam Metode Kontrasepsi:

1. Kontrasepsi Oral (Pil KB)


Pil KB mengandung hormon,baik dalam bentuk kombinasi progestin
dengan estrogen atau progestin saja. Pil KB mencegah kehamilan dengan
cara menghentikan ovulasi (pelepasan sel telur oleh ovarium ) dan menjaga
kekentalan lendir servikal sehingga tidak dapat dilalui oleh sperma.
Keuntungan pemakaian pil KB adalah mengurangi:
a. Resiko kanker jenis tertentu
b. Angka kekambuhan kram pada saat menstruasi
c. Ketegangan premenstruasi
d. Perdarahan tidak teratur
e. Anemia
f. Kista payudara
g. Kista ovarium
h. Kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan)
i. Infeksi tuba falopii
2. Kontrasepsi Penghalang (Kondom)
13

Kontrasepsi penghalang secara fisik menghalangi jalan masuk sperma


ke dalam rahim wanita. Kondom bisa melindungi pemakainya dari penyakit
menular seksual (misalnya AIDS) dan dapat mencegah perubahan prekanker
tertentu pada sel-sel leher rahim.
Ada kondom yang ujungnya memiliki penampung semen, jika tidak
ada penampung semen, sebaiknya kondom disisakan sekitar 1 cm di depan
penis. Kondom harus dilepaskan secara perlahan karena jika semen tumpah
maka sperm bisa masuk ke vagina sehingga terjadi kehamilan. Untuk
menambah efektivitas pemakaian kondom bisa ditambahkan spermisida
(biasanya terkandung di dalam pelumas kondom atau dimasukkan secara
terpisah ke dalam vagina).
3. Kontrasepsi Implant
Kontrasepsi implant adalah kapsul plastik yang mengandung
progestin,yang bekerja dengan cara mencegah ovulasi dan menghalangi
masuknya sperma melalui lendir serviks yang kental. 6 kapsul dimasukkan
ke bawah kulit lengan atas. Setelah diberi obat bius,dibuat sayatan dan
dengan bantuan jarum dimasukkan kapsul implan. Tidak perlu dilakukan
penjahitan. Kapsul ini melepaskan progestin ke dalam aliran darah secara
perlahan dan biasanya dipasang selama 5 tahun. Interaksi dengan obat lain
jarang terjadi karena implan tidak mengandung estrogen.
Efek samping yang utama adalah perdarahan tidak teratur atau sama
sekali tidak terjadi menstruasi. Efek samping lainnya adalah sakit kepala
dan penambahan berat badan. Kapsul implant tidak larut dalam tubuh
sehingga setelah 5 tahun harus dilepaskan. Segera setelah implant dilepas,
fungsi ovarium akan kembali normal dan wanita pemakai implant kembali
menjadi subur.
4. Kontrasepsi Suntikan
Medroksiprogesteron (sejenis progestin) disuntikkan 1 kali/3 bulan ke
dalam otot bokong atau lengan atas. Suntikan ini sangat efektif tetapi bisa
mengganggu siklus menstruasi. Sepertiga pemakai KB suntik tidak
mengalami menstruasi pada 3 bulan setelah suntikan pertama dan sepertiga
14

lainnya mengalami perdarahan tidak teratur dan spotting (bercak


perdarahan) selama lebih dari 11 hari setiap bulannya. Semakin lama
suntikan KB dipakai, maka lebih banyak wanita yang tidak mengalami
menstruasi tetapi lebih sedikit wanita yang mengalami perdarahan tidak
teratur. Setelah 2 tahun memakai suntikan KB, sekitar 70% wanita sama
sekali tidak mengalami perdarahan. Jika pemakaian suntikan KB dihentikan,
siklus menstruasi yang teratur akan kembali terjadi dalam waktu 6 bulan-1
tahun. Efeknya berlangsung lama,sehingga kesuburan mungkin baru
kembali 1 tahun setelah suntikan dihentikan,tetapi Medroksiprogesteron
tidak menyebabkan kemandulan permanen.
Suntikan KB bisa menyebabkan penambahan berat badan yang sifatnya
ringan. Setelah pemakaian dihentikan, bisa terjadi osteoporosis yang
bersifat sementara. Medroksiprogesteron tidak menyebabkan meningkatnya
resiko terhadap berbagai kanker (termasuk kanker payudara),tetapi
mengurangi resiko terjadinya kanker rahim.
a. Keuntungan memakai KB suntik:
1) Cocok untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan kehamilan
dalam jangka panjang dan kesuburan dapat pulih kembali
2) Tidak terpengaruh “faktor lupa” dari pemakai (tidak seperti memakai
Pil KB)
3) Tidak mengganggu hubungan suami istri
4) Dapat dipakai segala umur pada masa reproduktif
5) Tidak mengganggu laktasi (menyusui),baik dari segi kuantitas
maupun kualitas
6) Dapat dipakai segera setelah masa nifas
7) Meningkatkan kenyamanan hubungan suami-istri karena rasa aman
terhadap risiko kehamilan
8) Dapat dipakai segera setelah keguguran
9) Membantu mencegah terjadinya kehamilan di luar kandungan
10) Membantu mencegah kanker endometrium (rahim)
11) Membantu mencegah kejadian mioma uteri (tumor jinak rahim)
15

12) Mungkin dapat mencegah kanker indung telur (ovarium)


13) Mengurangi kejadian anemi kekurangan zat besi
14) Khusus untuk penderita epilepsi mengurangi kejadian kejang.
b. Kekurangan KB suntikan:
1) Perdarahan bercak,terjadi pada tahun pertama pemakaian
2) Jarang terjadi perdarahan yang banyak
3) Tidak dapat haid (sering setelah pemakaian berulang)
4) Sering menaikkan berat badan
5) Dapat menyebabkan (tidak pada semua akseptor) sakit kepala,nyeri
payudara,“moodiness”,jerawat,kurangnya libido seksual,rambut
rontok.
6) Perlu suntikan ulangan teratur
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan adanya program KIA maka akan tercapai kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal,bagi ibu dan
keluarganya untuk menuju Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)
serta meningkatnya derajat kesehatan anak untuk menjamin proses tumbuh
kembang optimal.

16
DAFTAR PUSTAKA

Depkes.2011. Pedoman kemitraan bidan dukun. Retrieved 20 Mei 2012, from


http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2011/1
2/PEDOMAN-KEMITRAAN-BIDAN-DUKUN.pdf
Depkes.2012. Buku pedoman bidan koordinator. Retrieved 20 Mei 2012, from
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/wpcontent/uploads/downloads/2012/0
2/Buku-Pedoman-Bidan-Koordinator.pdf
Puskesmas Gandusari. 2011. Laporan Evaluasi Tahunan Puskesmas Gandusari
2011.
Hasanbasri.2009. Jurnal kesehatan program ibu dan anak di puskesmas studi
fungsi dinas kesehatan dikeerom papua. Retrieved 20 Mei 2012, from
file:///E:/JURNAL%20KESEHATAN%20%20%20PROGRAM
%20KESEHATAN%20IBU%20DAN%20ANAK%20DI%20PUSKESMAS
%20STUDI%20FUNGSI%20DINAS%20KESEHATAN%20DI
%20KEEROM%20PAPUA%20%C2%AB%20Referensi%20Kesehatan.htm
SMF,Obgyn. 2011. Pedoman diagnosis dan terapi ilmu kebidanan dan
kandungan.Surabaya. Unifersitas Airlangga pers.

17

Anda mungkin juga menyukai