Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HALIMAH SA’ADAH SIREGAR

NIM : 18061056

MATKUL : METODE PENELITIAN

JUDUL : PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN DAN INTERNET TERHADAP


PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MATA KULIAH TATA TULIS DAN KARYA ILMIAH

1.Prestasi Belajar

Menurut Hamalik (2003: 152) “prestasi belajar adalah hasil atas kepandaian atau keterampilan
yang dicapai oleh individu untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru, secara
keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan lingkungan”

sedangkan menurut Sukmadinata (2003:101) “prestasi belajar adalah realisasi dari


kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang”. Pada dasarnya
prestasi merupakan hasil dari usaha belajar siswa yang aktif dalam meningkatkan prestasinya.
Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan pencerminan dari usaha belajar. Semakin baik
usaha belajar semakin baik pula prestasi belajar yang dicapai. Jadi prestasi merupakan tolok
ukur atas keberhasilan prestasi siswa setelah melakukan proses belajar.

Menurut Sugihartono, dkk (2007:130) merumuskan prestasi belajar sebagai hasil pengukuran
dalam proses belajar yang berwujud angka-angka ataupun penghayatan yang mencerminkan
tingkat penguasaan materi pelajaran bagi siswa. Sudjana (2012:3) mengatakan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Prestasi
belajar adalah suatu proses yang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif yang khusus dipersiapkan
untuk proses evaluasi, misalnya rapor (Suryabrata, 2002:54).

Menurut S. Nasution(1995) prestasi belajar adalah suatu perubahan individu yang belajar,
perubahan tidak hanya mengenai pengetahuan juga membentuk kecakapan, kebiasaan diri
pribadi individu yang belajar.

Alisuf Sabri (1996)mengemukakan bahwa, belajar adalah “Proses perubahan tingkah laku
sebagai akibat pengalaman atau latihan”.

M. Dalyono(2007:210), berpendapat belajar adalah “perubahan-perubahan lahir dan batin,


tidak hanya perubahan-perubahan yang tidak dapat diamati, perubahan yang positif, yaitu
perubahan yang menuju ke arah kemajuan atau kearah perbaikan.”

Menurut Syaiful Bahri Djamarah(2008),belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kongnitif, afektif, dan pisikomotorik.

2.Sumber Belajar
Menurut pendapat Mulyasa (2004: 48), Sumber belajar dapat dirumuskan sebagai segala
sesuatu yang dapat memberikan kemudahan kepada siswa dalam memperoleh sejumlah
informasi, pengetahuan, pengalaman dan keterampilan dalam proses belajar mengajar.
Sedangkan Menurut Warsita (2008: 209), Sumber belajar adalah semua komponen secara
instruksional baik yang secara khusus dirancang maupun yang menurut sifatnya dapat dipakai
atau dimanfaatkan dalam kegiatan pembelajaran.

Pengertian sumber belajar menurut Sadiman (1989) adalah segala macam yang ada di luar diri
seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan/memudahkan terjadinya proses belajar.
Seperti yang dikemukakan Sudjana (1989) bahwa sumber belajar merupakan suatu sistem atau
perangkat materi yang sengaja disiapkan atau diciptakan dengan maksud memungkinkan atau
memberi kesempatan siswa untuk belajar.

Roestiyah (1989) menyebutkan bahwa yang dimaksud sumber belajar dan sumber materi
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai tempat atau asal seseorang dapat
belajar. Sedangkan menurut

Mulyasa (2000:48) pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
kemudahan kepada peserta didik dalam memperoleh sejumlah informasi, pengetahuan,
pengalaman, dan keterampilan, dalam proses belajar mengajar.

3. Pemanfaatan Internet

hasil penelitian yang dilakukan oleh Pei Wen Liao & Jun Yi Hsieh (2011) yang
menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis inernet dapat meningkatkan kepuasan belajar
siswa dan kepuasan belajar siswa mempunyai peran yang sangat penting untuk meningkatkan
kinerja siswa.

Young (2006) yang menunjukkan bahwa penggunaan internet dan modal sosial remaja secara
signifikan berpengaruh dengan prestasi belajar. Para remaja menggunakan internet secara
ekstensif untuk kegiatan belajar karena internet merupakan saah satu sumber informasi untuk
mencari pengetahuan umum untuk menambah wawasan belajar.

Menurut DeFleur & Dennis dalam Zin, Muda, & Nordin, internet adalah sebuah sistem
komputasi di seluruh dunia yang menggunakan sarana umum untuk menghubungkan perangkat
keras dan mentransmisikan informasi digital, komunitas orang dengan menggunakan sebuah
teknologi komunikasi yang umum dan mendistribusikan sistem informasi secara global.

Menurut Rusman (2012: 321), kelebihan dari internet adalah guru dan siswa dapat
menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstruktur dan terjadwal melalui internet,
guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular
tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu, siswa dapat lebih aktif dan mandiri, dan siswa
dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan secara lebih luas. Sedangkan kekurangan
internet adalah internet kecenderungan mengabaikan aspek psikomotorik atau aspek sosial dan
sebaliknya tumbuhnya aspek komersial, proses pembelajaran cenderung berupa pelatihan,
siswa yang tidak memiliki motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal, serta banyaknya
pengaruh negatif dari alamat situs yang cenderung merusak moral dan menyita waktu seperti
situs pornografi, game online dan sebagainya. Hal ini justru bisa mengakibatkan lebih
menurunkan prestasi siswa.

Indra Hasan (2010) dalam hasil penelitiannya mengemukakan adanya hubungan antara
pemanfaatan internet sebagai sumber belajar geografi dengan prestasi belajar mahasiswa di
Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Lampung.

P.M. Valkenburg dan Karen E. Soetars dalam Pawit M. Yusuf (2010:75) menyatakan bahwa
beberapa motif penggunaan internet pada anak-anak(siswa) yaitu ketertarikan pada komputer,
pencarian informasi, hiburan dan untuk interaksi sosial. Dalam penelitiannya, mereka
menemukan adanya penemuan baru dalam penggunaan internet pada anak-anak yaitu
perbedaan usia dan jenis kelamin berpengaruh pada motif dan pengalaman anak memakai
internet. Selain itu anak-anak juga mendapatkan pengalaman yang positif yaitu mereka
mendapatkan informasi mengenai binatang, game, dan hiburan lainnya. Hal inilah yang
memungkinkan membuat internet selain memberi manfaat juga memberi kelalaian bagi siswa.

Onno W. Purbo (1998: 37) yaitu paling tidak ada tiga dampak positif penggunaan internet bagi
pendidikan yaitu : 1) Peserta didik dapat dengan mudah mengambil mata pelajaran dimanapun
di seluruh dunia tanpa batas institusi atau batas negara, 2) Peserta didik dapat dengan mudah
belajar pada para ahli di bidang yang diminatinya, 3) Belajar dapat dengan mudah diambil di
berbagai penjuru dunia tanpa bergantung pada sekolah tempat siswa belajar.

Rusman (2012:294) bahwa pembelajaran dengan pemanfaatan internet meliputi seluruh


wilayah kerucut pengalaman belajar Dale. Materi pembelajaran berbasis internet utamanya
berupa tulisan yang harus dibaca yang berada dipuncak kerucut pengalaman Dale. Dalam
pembelajaran berbasis internet juga disertai materi berupa simulasi untuk meningkatkan
kemampuan motorik pembelajaran yaitu siswa yang berupa wilayah dasar kerucut pengalaman.
Selain itu dengan adanya metode blended learning yang tersedia membuat internet diperkaya
dengan menyentuh bagian dasar dari kerucut pengalaman Dale yaitu melakukan hal yang
sebenarnya (doing the real thing).

Pawit M. Yusuf (2010: 360) menyatakan dalam media internet komunikasi dapat dilakukan
secara bebas, tanpa ada beban sehingga seseorang dapat mencurahkan segala pikirannya.
Internet juga dapat dijadikan sebagai kawan atau media mencari kawan untuk dijadikan sebagai
pelepasan emosional siswa. Internet juga dapat dijadikan sebagai media yang turut mendukung
kreativitas dan produktivitas seseorang, dimana segala bentuk jenis informasi di internet yang
telah dilengkapi oleh fasilitas multimedia dapat menyulut motivasi seseorang untuk menciptakan
ide-ide baru.

Kenji Kitao 2013, setidaknya ada enam fungsi internet yang dapatdimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari, yaitu: 1. Fungsi alat komunikasi Internet berfungsi sebagi alat
komunikasi, karena internet dapat kita gunakansebagai sarana komunikasi kemana saja secara
cepat. Komunikasi yangdimaksud dapat berupa e-mail atau berdiskusi melalui catting maupun
mailing list. 2. Fungsi akses informasi seseorang dapat mengakses berbagai referensi, baik
yang berupa hasil penelitian, maupun artikel hasil kajian dalam berbagai bidang. Tidak lagi
harus secara fisik pergi ke perpustakaan untuk mencari berbagai referensi sebab internet
merupakan perpustakaan yang terbesar dari perpustakaanyang ada dimanapun. 3. Fungsi
pendidikan dan pembelajaran Perkembangan teknologi internet sangat pesat dan merambah ke
seluruh penjuru dunia telah dimanfaatkan oleh berbagai Negara, institusi, dan ahliuntuk
berbagai kepentingan termasuk didalamnya untuk pembelajaran. 4. Fungsi tambahan dikatakan
berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih,
apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak. Sekalipun sifatnya
hanya opsional, peserta didik yang memanfaatkan tentu akan memiliki tambahan pengetahuan
atau wawasan. Walaupun materi pembelajaran elektronik berfungsi hanya sebagai
tambahan(suplemen), para guru tentunya akan senantiasa mendorong, menggugah,
ataumenganjurkan para pembelajarannya untuk mengakses materi pembelajaran elektronik
yang telah disediakan. 5. Fungsi pelengkap Internet berfungsi sebagai komplemen (pelengkap),
apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran
yang diterima peserta didik di dalam kelas. Sebagai komplemen berarti materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk menjadi materi reinforcement (pengayaan) yang bersifat
enrichment atau remedial bagi peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
konvensional (tatap muka). 6. Fungsi penganti,beberapa perguruan tinggi di Negara-negara
maju memberikan beberapa alternative model kegiatan pembelajaran kepada peserts didik.
Tujuannya adalah untuk membantu mempermudah peserta didik mengelola kegiatan
pembelajaran sehingga peserta didik dapat menyesuaikan waktu dan aktivitas lainnya dengan
kegiatan pembelajaran.

4. Pemanfaatan Perpustakaan

Musfiqon (2012:133) menyebutkan bahwa perpustakaan dapat dijadikan sebagai salah satu
pusat informasi, sumber ilmu pengetahuan, penelitan, rekreasi, pelestarian khazanah budaya
bangsa, serta berbagai layanan jasa lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung
menajdi penyalur pembelajaran yang dapat mengoptimalkan pencapaian tujuan belajar.

Perpustakaan sekolah terwujud dengan adanya suatu unit tertentu di sebuah lembaga
bernama sekolah. Unit ini dimaksudkan baik secara organisasi mapun fasilitas tenaga dan
tempat, merupakan bagian yang integral dari lembaga yang bernama sekolah, bukan suatu
yang berdiri sendiri. Indikasi manfaat perpustakaan mencapai tujuan tidak hanya dilihat dari
tingginya prestasi siswa, tetapi lebih jauh dimana siswa mampu mencari, menemukan,
menyaring dan menilai informasi. Mereka terbiasa belajar mandiri, terlatih ke arah tanggung
jawab, selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan lain sebagainya
(Prastowo, 2012:51).

Menurut Widiasa (2007) perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang


diselenggarakan pada sebuah sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan
dengan tujuan utama mendukung terlaksananya dan tercapainya tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan pada umumnya.

Menurut Kosasih (2009) perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi
dan pelestarian bahan pustaka hasil budaya bangsa serta melakukan jasa informasi perlu
dipersiapkan dan dikelola dengan baik. Agar dapat terwujud sistem perpustakaan yang
kompetitif yang bermuara pada kepuasan pengguna sehingga perpustakaan dapat
menunjukkan eksistensi dan perannya dalam menghadapi era globalisasi.

Small (2009) yang menyebutkan bahwa dampak dari adanya perpustkaan dapat membantu
siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya. Mulyadi (2014) menyatakan bahwa
perpustakaan sebagai sumber belajar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hidayat
(2013) menyatakan bahwa semakin tinggi pemanfaatan perpustakaan maka hasil belajar akan
semakin meningkat. Winarsah (2011) mengatakan bahwa dengan kelengakapan fasilitas
perpustakaan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Astuti (2012) menyatakan bahwa
adanya motivasi belajar dapat memengaruhi prestasi belajar.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata perpustakaan berasal dari kata pustaka, yang
berarti: “(1) kitab, buku-buku, (2) kitab primbon. Kemudian kata pustaka mendapat awalan per
dan akhiran an, menjadi perpustakaan. Perpustakaan mengandung arti: (1) kumpulan buku-
buku bacaan, (2) bibliotek, dan (3) buku-buku kesusastraan,” Selanjutnya ada pula istilah
pustakaloka yang berarti tempat atau ruangan perpustakaan.

Menurut Ibrahim Bafadal, Perpustakaan adalah “suatu unit kerja dari suatu badan atau
lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan
berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan
sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya”.

Supriadi dalam Bafadal (2006) mengemukakan bahwa perpustakaan sekolah adalah


perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang program belajar mengajar di
lembaga pendidikan formal tingkat sekolah baik sekolah dasar maupun sekolah lanjutan.5
Bafadal, mengutip pendapat Carter V. Good, menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah
merupakan koleksi yang diorganisir dalam suatu ruangan agar dapat digunakan oleh murid-
murid dan guru.

Mbulu, dalam darmono menyatakan bahwa perpustakaan sekolah sangat di perlukan


keberadaanya dengan ke pertimbangan bahwa: 1. Perpustakaan sekolah merupakan sumber
belajar lingkungan sekolah 2. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran. 3. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium yang memungkinkan peserta
didik dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk memebaca, menulis, berpikir,
dan berkomunikasi.

Menurut Darmono, perpustakaan sekolah mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut
:

1. Fungsi informasi
2. Fungsi pendidikan
3. Fungsi kebudayaan
4. Fungsi rekreasi

Anda mungkin juga menyukai