Anda di halaman 1dari 5

TUGAS SP

PATOLOGI KLINIK

DISUSUN OLEH :
NAMA : NISWATUL MAGFIRAH
STAMBUK : N 101 18 034

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
1. Sebutkan minimal 3 tahapan pra analitik pada pemeriksaan feses!
Jawab :
1) Tempat harus bersih dan tidak perlu steril, kedap, bebas dari urin
2) Pemeriksaan feses dilakukan 30-40 menit semenjak dikeluarkannya feses dan
bila pemeriksaan feses ditunda maka tinja di simpan dilemari es
3) Pasien dilarang mengkonsumsi Barium, Bismut dan minyak dalam 5 hari
sebelum pemeriksaan feses
Sumber : Charoensuk, L. et al. (2019) ‘Comparison of stool examination techniques to detect
Opisthorchis viverrini in low intensity infection’, Acta Tropica,
191(September 2018), pp. 13–16. doi: 10.1016/j.actatropica.2018.12.018.

2. Sebutkan perbedaan saliva dan sputum!


Jawab :
Saliva adalah cairan kompleks yang diproduksi oleh kelenjar saliva dan
mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempertahankan keseimbangan
ekosistem di dalam rongga mulut, sedangkan sputum adalah bahan yang dikeluarkan
dari paru dan trakea melalui mulut ada beberapa yang dapat diperiksa seperti
( warna,volume,ataupun konsistensi nya)
Sumber : Muttaqin. 2018. Pemeriksaan Sputum . Jakarta : EGC

3. Sebutkan minimal 3 tahapan pra analitik pemeriksaan saliva!


Jawab :
a) Persiapan pasien Pada pemeriksaan ini saliva yang digunakan pada
pemeriksaan adalah saliva pagi dengan rentang waktu jam 8-10 pagi dan
menggunakan Metode Arbsorbent. Pasien diharapkan berkumur-kumur
dengan air untuk membersihkan mulut, sebelum dilakukan pengambilan
sampel pada mukosa pipi bagian dalam.
b) Persiapan alat dan bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah
KOH 10 %, aquadest, dan sampel saliva. Media yang digunakan pada
penelitian ini adalah media SDA (Saboraud Dextrose Agar
c) Prosedur kerja : a) Sterilisasi alat dan media Sterilisasi alat-alat yang akan
digunakan pada saat penelitian adalah dengan sterilisasi udara panas dan
kering b) Pembuatan media Bahan yang digunakan untuk pembiakan jamur
adalah media agar sabouraud, setiap liter sabouraud mengandung Pepton
mikologi 10 gram; Glukosa 40 gram; Agar 15 gram; Aquadest 1000 mL
(muttaqin,2018).
Sumber : Muttaqin. 2018. Pemeriksaan Sputum . Jakarta : EGC

4. Sebutkan dan jelaskan salah satu dari teknik pengambilan sampel saliva!
Jawab :
Spitting method dilakukan dengan membiarkan saliva mengumpul didasar mulut,
kemudian subjek meludah ke preweighed/graduated test tube setiap 60 detik atau pada
saat pasien akan menelan saliva yang terkumpul di mulut.
Sumber : Kasuma,N.2015. Fisiologi dan patologi saliva. Padang:Andalas University Press

5. Sebutkan alat dan bahan pemeriksaan cairan serebrospinalis (lumbal punksi) serta
tahapan pra analitiknya
Jawab :
Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk tindakan pungsi lumbal adalah sebagai berikut:
1) Disinfektan kulit (alkohol 70% dan povidone iodine).
2) Sarung tangan steril
3) Kain kasa steril
4) Masker bedah
5) Plaster
6) Jarum pungsi lumbal
7) Tabung steril dengan tutup ulir (3 buah jika memungkinkan)
8) Syiringe dengan jarum
9) Container untuk transport spesimen
10) Plastik sampah biohazard
11) Trans-Isolate (T-I) medium + venting needle (jika CSS tidak segera bisa
diperiksa
Pra analitik :
a. Gunakan masker bedah dan sarung tangan
b. Beri label tabung, meliputi nama, tanggal dan waktu pengambilan
c. Pastikan pasien tidak banyak gerak
Sumber : Kemenkes RI.2019.Panduan deteksi dan respon penyakit meningitis
meningokokus.Jakarta : Kementerian Kesehatan RI

6. Sebutkan prosedur flebotomi


Jawab :
 Prosedur Tindakan
Adapun langkah-langkah dalam melakukan tindakan ini adalah sebagai berikut:
1) Pasien diminta untuk buang air besar atau kecil sebelum tindakan.
2) Pasien dalam posisi berbaring dilakukan evaluasi status hemodinamik.
3) Bila status hemodinamik stabil, pasien berbaring di atas tempat tidur.
4) Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lengan daerah potongan yang
dilanjutkan dengan pembendungan vena dengan tensimeter tekanan 60 mmHg
5) Kebanyakan pasien dapat menerima pengeluaran darah sebanyak tiga unit
(sekitar 450-600 cc) per minggu.
6) Setelah tereapai target pengobatannya, yaitu hematokrit antara 40-45%, maka
tindakan flebotomi dikurangi.

Sumber: Handayani., et al. 2015. Hematologi. Jakarta: Salemba Medika

7. Jelaskan pengambilan darah vena pada bayi


Jawab :
a) Hangatkan tumit dengan cara Kompres kain hangat, temperatur tidak melebihi
40oC atau di gosokgosok. Supaya aliran darah lebih lancer
b) posisikan kaki lebih rendah dari kepala bayi
c) Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan antiseptik kapas alcohol 70% dan
biarkan kering
d) Tusuk tumit dengan lanset steril sekali pakai dengan ukuran kedalaman 2 mm.
Gunakan lanset dengan ujung berbentuk pisau (blade tip lancet)
e) Setelah tumit ditusuk, usap tetes darah pertama dengan kain kasa steril
f) Lakukan pijatan lembut. Hindarkan gerakan memeras yang akan
mengakibatkan hemolisis atau darah tercampur cairan jaringan
g) Selanjutnya teteskan darah ke tengah bulatan kertas saring sampai bulatan
terisi penuh dan tembus kedua sisi. Hindarkan tetesan darah yang berlapis-
lapis (layering).
h) Sesudah bulatan kertas saring terisi penuh, tekan bekas tusukan dengan
kasa/kapas
Sumber : Kahar. 2018. Modul Praktikum Flebotomi, Laboratorium Patologi Klinik
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019

8. Jelaskan persiapan untuk melakukan flebotomi


Jawab :
- Identifikasi , Proses identifikasi pasien adalah kegiatan yang dilakukan oleh
petugas untuk memverifikasi data pasien yang tertera pada formulir
pemeriksaan dan atau data pasien pada program komputer, dan dipastikan
keseluruhan data adalah benar. Hal-hal yang harus diperhatikan dan atau
dikonfirmasi kepada pasien terdiri dari :

1. Umur
2. Ketinggian
3. Dehidrasi
4. Diet
5. Variasi diurnal
6. Terapi obat
7. Olahraga
8. Demam
9. Jenis kelamin
10. Ikterus
11. Posisi
12. Kehamilan
13. Merokok
14. Stress
15. Suhu dan kelembaban ruangan saat sampling
16. Adanya tato/terbakar, edema, hematoma, sisi mastektomi, dan obesitas
- Memilih jenis wadah spesimen dan menempelkan label
Wadah spesimen untuk pemeriksaan hematologi tersedia di pasaran adalah
dengan menggunakan dipotassium, tripottasium atau disodium
erhylenediaminetetra-acetic acid (EDTA) sebagai anti koagulan, dengan
jumlah yang sesuai dengan jumlah darah yang akan ditambahkan. Jenis wadah
spesimen yang tersedia adalah tabung vacutainer 3 ml dan micro tube atau
mini tube (250-500 μl). Pengumpulan spesimen dengan wadah spesimen yang
menggunakan anti koagulan harus memperhatikan volume darah yang
ditambahkan, jumlah harus 12 sesuai dan cara mencampur yang benar. Hal ini
menghindarkan adanya bekuan yang pada proses analitik akan menutup jalan
dan mengganggu analisis otomatis. Label spesimen berisikan hari/tanggal,
nama, umur, jenis kelamin, dan no.rekam medis.
Sumber : Susilowati, A. T. 2021. Buku Ajar Flebotomi untuk Mahasiwa D4 Analisis
Kesehatan. Sekaran-Lamongan : Academia Publication

9. Tuliskan indikasi pengambilan darah arteri


Jawab :
Indikasi yang paling umum adalah pengambilan sampel darah yang akan diproses
untuk analisis hematologi, biokimia, atau kultur darah. Pemeriksaan hematologi dapat
berupa pemeriksaan darah lengkap yang meliputi kadar hemoglobin, hematokrit,
platelet, studi koagulasi, crossmatch darah ( kahar ,2018).
Sumber : kahar , 2018, modul praktikum flebotomi, Laboratorium Patologi Klinik Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019

10. Tuliskan indikasi pemeriksaan urine rutin


Jawab :
a) penyakit ginjal, dan hipertensi
b) Mendiagnosis gangguan kesehatan pada orang yang mengalami gejala atau
tanda suatu penyakit, seperti nyeri perut atau buang air kecil berdarah
c) Memantau perkembangan penyakit pada orang yang telah didiagnosis
menderita suatu penyakit, misalnya memantau tingkat keparahan diabetes
d) Memantau efektivitas suatu pengobatan atau terapi
e) Mendeteksi kehamilan
Sumber : Kahar. 2018. Modul Praktikum Flebotomi, Laboratorium Patologi Klinik Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya 2019

Anda mungkin juga menyukai