SKENARIO 1
NAMA : ANDI NUR FADHILAH UMAR
STAMBUK : N10118077
KELOMPOK : 02
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
1. Perbedaan Istilah narkotika dan napza ?
Jawab:
Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat (Bahan) Berbahaya.
Narkoba biasa diasosiasikan dengan kata NAZA (Narkotika, Alkohol, dan Zat Adiktif)
atau NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif). Narkoba adalah
istilah yang digunakan oleh penegak hukum dan masyarakat. Bahan berbahaya adalah
bahan yang tidak aman digunakan atau membahayakan dan penggunaanya
bertentangan dengan hukum atau melanggar hukum (Suyatna, 2018).
Napza adalah istilah kedokteran untuk kelompok zat yang jika masuk ke dalam
tubuh menyebabkan ketergantungan (adiktif) dan berpengaruh pada kerja otak
(psikoaktif). Termasuk dalam hal ini obat, bahan atau zat, baik yang diatur undang-
undang dan peraturan hukum lain maupun yang tidak, tetapi sering disalahgunakan,
seperti alcohol, heroin, ganja, kokain, dan sebagainya (Suyatna, 2018).
Sumber: Suyatna, U. 2018. Evaluasi Kebijakan Narkotika Pada 34 Provinsi Di
Indonesia. Journal Of Sosiohumaniora. Vol.20(2). Viewed On 23 September 2021
From http://journal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/download/16054/8363
2. Golongankan napza ?
Jawab:
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan nyeri dan dapat
menimbulkan ketergantungan. Narkotika atau obat bius yang dalam bahasa Inggrisnya
sering diistilahkan dengan Narcotic adalah semua bahan obat yang mempunyai efek
kerja pada umumnya bersifat:
a) Membius (menurunkan tingkat kesadaran seseorang).
b) Merangsang (meningkatkan semangat kegiatan/aktivitas) atau sering disebut
dengan dopping.
c) Ketagihan (ketergantungan, mengikat) untuk terus menggunakannya.
d) Menimbulkan daya berkhayal (halusinasi).
Zat ini bisa digolongkan menjadi dua macam yaitu narkotika dalam arti sempit
dan narkotika dalam arti luas. Dalam arti sempit adalah semua zat atau bahan yang
bersifat alami yaitu semua bahan obat seperti opiaten, cocaine, dan ganja.
Sedangkan dalam arti luas adalah bersifat alami dan sintetis (buatan), yaitu
semua bahan obat-obatan yang berasal dari: Papaver somniferum (opium, candu,
morpin, heroin, Eryth Roxylon Coca (cocain); Cannabis sativa (ganja); Golongan obat-
obat penenang; Golongan obat-obat perangsang; Golongan obat-obat pemicu khayalan.
Psikotropika
Menurut Undang-Undang RI No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, bahwa
psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
a) Psikotropika Golongan I
Psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaat untuk
pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya. Contohnya adalah MDMA, ekstasi,
LSD, dan STP.
b) Psikotropika Golongan II
Psikotropika dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan
penelitian. Contohnya adalah amfetamin, metamfetamin, dan metakualon.
c) Psikotropika Golongan III
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi
dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang
mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, flunitrazepam).
d) Psikotropika Golongan IV
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapi
dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan
mengakibatkan sindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam,
fenobarbital, klonozepam, klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil KB, pil Koplo,
Rohip, Dum, MG)
4. Gejala gejala yang ditimbulkan dari napza secara fisik dan psikologi ?
Jawab:
a) Perubahan Fisik
Gejala fisik yang terjadi tergantung jenis zat yang digunakan, tapi secara umum
dapat digolongkan sebagai berikut :
• Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel),
apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif,curiga
• Pengaruh kesehatan :
i. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang,
halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi
ii. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler)
seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah
iii. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses),
alergi, eksim
iv. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi
pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru
v. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh meningkat,
pengecilan hati dan sulit tidur
vi. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi
adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon
reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan
fungsi seksual.
vii. Dampak penyalahgunaan narkoba terhadap kesehatan reproduksi
pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi,
ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid)
• Bila kelebihan dosis (overdosis) : nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat,
kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal.
• Bila sedang ketagihan (putus zat/sakau) : mata dan hidung berair,menguap terus
menerus,diare,rasa sakit diseluruh tubuh,takut air sehingga malas mandi,kejang,
kesadaran menurun.
• Pengaruh jangka panjang, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap
kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas
suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum
suntik).
b) Perubahan Sikap dan Perilaku
• Prestasi sekolah menurun,sering tidak mengerjakan tugas sekolah,sering
membolos,pemalas,kurang bertanggung jawab.
• Pola tidur berubah,begadang,sulit dibangunkan pagi hari,mengantuk dikelas
atau tampat kerja.
• Sering berpegian sampai larut malam,kadang tidak pulang tanpa memberi
tahu lebih dulu.
• Sering mengurung diri, berlama-lama dikamar mandi, menghindar bertemu
dengan anggota keluarga lain dirumah
• Sering mendapat telepon dan didatangi orang tidak dikenal oleh
keluarga,kemudian menghilang
• Sering berbohong dan minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tak
jelas penggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri
atau milik keluarga, mencuri, mengomengompas terlibat tindak kekerasan
atau berurusan dengan polisi.
• Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, marah, kasar sikap
bermusuhan, pencuriga, tertutup dan penuh rahasia
• Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan
diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga
• Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi,
perasaan kesal dan tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,
bahkan bunuh diri
c) Perubahan terhadap lingkungan sosial
• Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan
• Merepotkan dan menjadi beban keluarga
• Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram
Sumber: Alifia, U. 2019. Apa Itu Narkotika Dan Napza?. Alprin. Semarang.
7. Pencegahan secara internal (diri sendiri) dan eksternal (keluarga dan lingkungan) ?
Jawab:
Pencegahan Penyalahgunaan narkoba merupakan bagian penting dari
keseluruhan upaya pemberantasan penyalahgunaan dan pengedaran gelap narkoba,
oleh karena “mencegah lebih baik dari pada mengobati”, dalam arti bahwa upaya
pencegahan lebih murah dan lebih hemat biaya dari pada upaya lainnya.
Pencegahan adalah upaya untuk membantu individu menghindari memulai atau
mencoba menyalahgunakan narkoba, dengan menjalani cara dan gaya hidup sehat, serta
mengubah kondisi kehidupan yang membuat individu mudah terjangkit
penyalahgunaan narkoba. Pencegahan berupa suatu proses membangun yang disusun
untuk meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, dan social seseorang
sampai pada potensi maksimal, sambil menghambat atau mengurangi kerugian-
kerugian yang mungkin timbul akibat Penyalahgunaan narkoba, baik yang alamiah
maupun buatan (sintesis). Penyalahgunaan narkoba adalah pemakaian narkoba di luar
indikasi medic, tanpa petunjuk/resep dokter, secara teratur atau berkala sekurang-
kurangnya 1 bulan.
a) Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)
KIE merupakan gabungan dari tiga konsep yaitu komunikasi, informasi dan
edukasi. Pengertian ketiga konsep tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian isi pesan dari seseorang kepada
pihak lain untuk mendapatkan tanggapan. Informasi sebagai faktadan data untuk
diketahui dan dimanfaatkan oleh siapa saja. Sementara edukasi merupakan suatu
kegiatan yang mendorong terjadinya perubahan (pengetahuan, sikap, perilaku, dan
keterampilan) seseorang, kelompok, dan masyarakat. KIE juga biasa disebut
penyuluhan sebagai suatu kegiatan dimana terjadi proses komunikasi dan edukasi
dengan penyebaran informasi. Dalam kaitannya dengan program pencegahan
penyalahgunaan narkoba.
b) Pendidikan Kecakapan Hidup ( Life Skill)
Kecakapan (life skill) merupakan kecakapan yang harus dimiliki seseorang untuk
berani menghadapai problem kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan
kemudian secara proaktif dan kreatif mencari dan menemukan solusi sehingga
mampu mengatasinya. Kecakapan hidup (life skill) terbagi menjadi dua jenis yaitu:
• Kecakapan hidup generic atau kecakapan untuk menguasai dan memiliki
konsep dasar keilmuan. Kecakapn hidup generic terdiri dari :
ü Kecakapan Personal (Personal Skill) yaitu pertama, kecakapan
mengenal diri (self awareness skill) merupakan kecakapan mengenal
diri meliputi kesadaran sebagai makhluk tuhan, kesadaran akan
eksistensi diri, dan kesadaran akan mengenal potensi diri. Kedua,
kecakapan berpikir (thinking skill) merupakan kecakapan berpikir
(thinking skill) merupakan kecakapan menggunakan pikiran atau
rasio secara optimal. Kecakapan berpikir meliputi : Kecakapan
menggali dan menemukan informasi, Kecakapan mengolah
informasi, Kecakapan mengambil keputusan, Kecakapan
memecahkan masalah.
• Kecakapan sosial (social skill)
Kecakapan social disebut juga kecakapan antar-personalin (inter-
personal skill) yang pertama, kecakapan berkomunikasi yaitu kecakapan
berkomunikasi melalui lisan atau tulisan. Untuk komunikasi lisan
kemampuan mendengarkan dan menyampaikan gagasan secara lisan perlu
dikembangkan. Kedua, kecakapan bekerjasama (collaboration skill) adalah
sebagai makhluk social, dalam kehidupan sehari-hari manusia akan selalu
memerlukan dan bekerjasama dengan manusia lain.
c) Promotif
Program promotif disebut juga dengan program pembinaan. Program ini
ditujukan kepada masyarakat yang belum memakai narkoba, atau bahkan belum
mengenal narkoba. Bentuk program seperti pelatihan, dialog interaktif, dan lain-
lain pada kelompok belajar, kelompok olahraga, seni budaya, atau kelompok usaha
(tani, dagang, bengkel, koperasi, kerajinan, dan lain-lain). Penekanan dalam
program preemtif adalah peningkatan kualitas kinerja agar lebih bahagia dan
sejahtera. Pelaku program preemtif yang paling tepat adalah lembaga-lembaga
kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah.
d) Preventif
Program preventif merupakan program pencegahan. Program ini ditujukan
kepada masyarakan sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk
beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk menyalahgunakannya.
Sumber: Alifia, U. 2019. Apa Itu Narkotika Dan Napza?. Alprin. Semarang.