Anda di halaman 1dari 3

FAKTA TERSEMBUNYI DIBALIK INSIDEN MUBES

Dalam waktu kurang dari 12 jam, kabar pemukulan PRESMA terhadap peserta MUBES viral di
berbagai media. Berawal dari postingan Kabarpasar.net yang menegaskan bahwa Presma enggan
membacakan LPJ tanpa alasan. Sehingga memicu keributan, antara pihak BEM dengan pihak panitia
MUBES.

Seperti yang kita ketahui, kabarpasar.net memberitakan bahwa presma telah melakukan tindak
kekerasan yang berupa pemukulan terhadap salah satu peserta MUBES yang hendak menghalangi
presma keluar ruangan. Namun berbeda dengan informasi yang telah kami peroleh, bahwasannya
insiden penyerangan tersebut terjadi saat presma sudah berada di luar ruangan. Presma keluar bersama
istrinya saat pintu sudah dibukakan oleh salah satu panitia MUBES. Peserta yang berinisial S yang
dikabarkan sebagai korban pemukulan pada saat itu memang berada diluar ruangan. Melihat presma
dan istri keluar, S langsung menghampiri presma dengan mendorong dada presma. Hal itu membuat
presma spontan memberi perlawanan tanpa unsur kesengajaan. Hal ini menurut penuturan presma yang
disaksikan oleh istri dan salah satu anggota BEM.

Kinerja BEM sudah layak dianggap baik untuk periode tahun 2017-2018 ini, karena seukuran BEM
yang sempat vakum selama kurang lebih 3 tahun. Banyak agenda yang telah terlaksana. Seperti
program yang dilakukan oleh menteri Agama, menteri SDM, dan beberapa menteri lainnya. Semua itu
memiliki laporan pertanggung jawaban (LPJ) yang jelas. Setiap LPJ yang dikeluarkan oleh BEM di
share pada grup kosma setiap fakultas.

Terkait masalah pempublikasian berita, banyak kekecewaan yang dirasakan oleh anggota BEM.
Karena, pempublikasian ini dianggap terlalu gegabah. Tanpa, pengklarifikasian terlebih dahulu pada
pihak BEM. Hingga kejadian ini dirasa merugikan sebelah pihak.

Coba kita renungkan, tentang semua pemberitaan yang sudah ada dengan surat terbuka yang ditulis
sendiri oleh sekertaris BEM.

*Saya sekretaris BEM IAIA 2017/2018*

_Assalamualaikum, wr, wb._

Perlu ada beberapa hal yg perlu saya luruskan terkait pemberitaan yang viral di kabarpasar.net, yang
mencoreng nama organisasi intra tertinggi IAI Al-Khoziny.

Pertama, awal mula perdebatan panjang yaitu ketika pertengahan oktober ketika kami mengundang
segenap kosma untuk rapat menjelang kegiatan Pembukaan Bahtsul Masail tanggal 5 Nopember silam.

Salah satu mahasiswa menghujat kepengurusan kami menuntut akan adanya HMJ. HMJ didirikan
melalui DPM, sementara keanggotaan DPM tidak dapat dibentuk oleh BEM. Akhirnya tidak ada titik
temu mengenai HMJ dan BEM.

Sekitar satu atau dua minggu pasca kegiatan Pembukaan Bahtsul Masail, tiba-tiba berdirilah aliansi
mahasiswa syariah.

Mereka mengeluarkan surat yang ditujukan kepada BEM untuk rapat membahas pembentukan
BEMFA Syariah. Surat ditandatangani oleh seluruh kosma syariah, kecuali saya. Saya adalah kosma
semester VII AS bahkan tidak tahu menahu perihal surat itu, padahal surat diserahkan kepada BEM
pada hari selasa, sementara waktu itu keesokan harinya saya MASIH ADA PERKULIAHAN.
Apakah aliansi syariah takut berkunjung ke kelas saya yang notabene ada PRESMA SEKALIGUS
SEKRETARIS BEM di sana? Wallahu A’lam.

Selanjutnya demi memuaskan hasrat mahasiswa Syariah, kami melayangkan surat kepada seluruh
kosma bernomor 165/B-4/II/BEM/IAI Al-Khoziny/XI/2017 tertanggal 19 Nop 2017 untuk rapat
membahas DPM. Karena melalui DPM, BEMFA dapat terbentuk. Tetapi, hanya segelintir mahasiswa
yang mau hadir dlm rapat itu. Bahkan, para mahasiswa yg memojokkan BEM pada dua rapat
sebelumnya TIDAK ADA YANG HADIR. Akhirnya, rapat selesai tanpa ada jalan keluar.

Kedua, pembentukan KPU. Kami menyadari bahwa KPU hanya dapat dibentuk melalui DPM. Padahal
DPM tidak kunjung dibentuk, sementara kepengurusan BEM sudah waktunya berganti. Kami
bermaksud melayangkan surat, mengundang kosma untuk pengarahan pembentukan KPU.

BEM tidak punya hak untuk membentuk KPU, tetapi kami menyadari bahwa tidak semua mahasiswa
mengetahui tentang KPU dan kepengurusannya. Oleh karena itu, kami memberi arahan kosma supaya
mereka mampu membentuk KPU dengan bantuan BEM. Namun, dua hari sebelum surat dilayangkan
kami mendengar desas-desus bahwa ketua KPU sudah ditetapkan. Ini sungguh aneh, padahal
seharusnya ketua KPU tahun lalu masih terdaftar sebagai mahasiswa pasca sarjana yg jabatan ketua
KPU nya masih melekat dan belum didemisonerkan. Dan BEM sama sekali tidak tahu menahu soal
pembentukan KPU yang baru ini.

Ketiga, Musyawarah Besar (MUBES). Kami juga tidak tahu menahu soal MUBES. Kami sebelumnya
hendak memberi target bahwa Mubes WAJIB dilaksanakan KPU tanggal 30 Maret 2018. Namun
rupanya mereka belum siap. Kami tidak tahu kelanjutannya. Kami memang saat itu mendengar kabar
jika MUBES XII dilaksanakan pada 6-8 April 2018. Tetapi kami tidak mendapat pemberitahuan resmi
terkait hal ini. Biasanya, pemberitahuan resmi selama masa jabatan kami, dilakukan dengan
melayangkan surat resmi berkop melalui sekretaris. Melalui surat resmi itu, informasi baru dapat kami
teruskan kepada Presma.

Tidaklah pantas kami memberikan informasi yg tidak jelas kepada atasan kami.

Kami sempat memohon kepada ketua KPU untuk memberi surat resmi untuk kami serahkan kepada
presma. Ia menawab dengan “Hahahaha, kalua untuk BEM tidak perlu. Karena BEM wajib hadir
dalam mubes”. Apakah pantas sebuah organisasi terbesar di kampus mengemis surat kepada organisasi
yang lain? Apakah pantas, jika kosma saja diberi surat dua kali untuk acara MUBES, tetapi BEM sama
sekali tidak diberi surat, apalagi pengarahan apa yg perlu kami lakukan di acara mubes nanti???

Akhirnya kami mendapatkan surat resmi SATU HARI  sebelum mubes dilakukan. Itu pun setelah kami
berembuk melalui WAREK III

Keempat: Ketika acara MUBES berlangsung.

Kami datang pada jam 19.00 malam menuruti undangan. Karena ada beberapa anggota BEM
perempuan, kami membuat kesepakatan antara presma dan ketua KPU bahwa kami akan pulang saja
jika pukul 21.00 MUBES tidak kunjung dimulai. Walhasil, pada pukul 21.30 kami WALKOUT
berdasarkan kesepakatan yg kami buat sebelumnya. Tetapi dalam pemberitaan yg ada di internet, kami
dianggap membuat keputusan sepihak. Kami hendak mengadu pasal dengan pasal yg ada di AD/ART
kami melalui Mentri SDM kami, tetapi setiap akan berkata, ia selalu diinterupsi tidak jelas

Saat kami walkout, kebetulan saya ada di belakang Presma dan Bu Presma. Ada beberapa saksi di sana
bahwa penyerangan yg dilakukan presma terhadap saudara S adalah TIDAK BENAR. Saudara S
menyerang lebih dahulu, maka presma reflek melakukan perlawanan yang tanpa diduga, pukulannya
tepat mengarah ke wajah S.

Orang yg mengatakan "“BEM ini apa – apa’an, kegiatan tidak jelas, di tambah transparansi keuangan
tidak jelas, hancur sudah generasi kalau seperti ini" itu tidak pernah hadir dalam KEGIATAN
KEMAHASISWAAN BEM BERBENTUK APA PUN. Apakah pantas, seorang mahasiswa yang tidak
pernah mau ikut  andil dalam kegiatan kemahasiswaan yg dilaksanakan BEM berkata demikian??
dalam banyak kegiatan, beliau sudah diundang untuk hadir dlm segala jenis kegiatan tp tdk mau hadir.
Saya pribadi pernah meminta nomer HP beliau untuk dimasukkan ke grup kosma BEM juga ribet dan
menolak untuk memberi nomer handphone.

padahal smua agenda jelas tertulis di grup kosma. Lalu, sebelah mana yg tidak jelas? Padahal, segala
informasi dari BEM sudah tersampaikan dengan Jelas di sana.

Demikian klarifikasi pribadi dari saya. Saya mohon maaf jika ada yg salah, atau ada yg menyinggung,
atau ada yg kurang.

Saya memohon untuk segenap mahasiswa untuk tidak langsung memercayai segala bentuk
pemberitaan yang ditulis secara sepihak. Selain menyudutkan BEM secara pribadi, pemberitaan
tersebut juga dapat mencemarkan nama baik institusi kita di luar.

Sekian, terima kasih,

_Wassalamualaikum, wr.wb._

Anda mungkin juga menyukai