Anda di halaman 1dari 2

Pelumas vagina memang bisa meningkatkan kenyamanan saat berhubungan

intim. Namun, tidak semua pelumas seks di pasaran aman dan cocok untukmu
atau pasanganmu. Agar tidak salah beli, ketahui dulu berbagai tips memilih
pelumas vagina berikut ini.
Pelumas vagina berfungsi sebagai pelicin untuk memudahkan masuknya penis ke
dalam vagina ketika berhubungan seksual. Selain untuk berhubungan intim,
pelumas vagina juga bisa dipakai sebagai pelicin saat menggunakan sex toys atau
masturbasi.

4 Tips Memilih Pelumas Vagina


Organ intim wanita sebenarnya menghasilkan pelumas vagina alami. Namun, ada
beberapa kondisi, seperti vagina kering atau menopause, yang membuat produksi
pelumas tersebut menurun. Akibatnya, muncul keluhan sakit ketika berhubungan
seksual. Nah, pelumas seks buatan bisa digunakan untuk mengatasi kondisi ini.
Ada banyak produk pelumas vagina yang dijual di pasaran. Hal tersebut mungkin
membuatmu bingung untuk memilih, apalagi kalau kamu belum pernah membeli
pelumas vagina sebelumnya.
Agar kamu bisa menentukan pelumas mana yang tepat, terapkan beberapa tips
memilih pelumas vagina berikut ini:

1. Ketahui jenis pelumas dan kandungannya


Sebelum membeli pelumas vagina, ketahui dulu jenis dan kandungan produk
pelumas yang ingin dibeli. Pelumas seks berbahan dasar air, silikon, atau bahan
alami, seperti lidah buaya (aloe vera) dan minyak kelapa, umumnya aman untuk
digunakan.
Selain itu, pelumas seks yang mengandung asam amino L-Arginine dan manjakani
juga bisa kamu pilih, karena selain aman, kedua kandungan ini dipercaya dapat
meningkatkan gairah seksual.
Penting untuk diingat, beda kandungan pelumas vagina, beda pula tujuan
penggunaannya.
Sebagai contoh, pelumas berbahan dasar air digunakan bila mengenakan kondom.
Hindari menggunakan pelumas berbahan dasar minyak Bersama kondom karena
bisa membuat kondom robek.

2. Hindari pelumas yang mengandung pewangi


Ada sebagian produk pelumas vagina yang mengandung pewangi. Namun, produk
pelumas seperti ini bukanlah pilihan yang aman.
Terkadang, bahan tersebut bisa menyebabkan iritasi pada vagina, sehingga dapat
muncul nyeri, gatal, atau ruam dan bentol di sekitar vagina. Jadi, perhatikan
kandungan produk pelumas dengan baik sebelum membelinya.
3. Perhatikan pH pelumas
Normalnya, vagina memiliki tingkat keasaman (pH) 3,8–4,5. Tingkat keasaman
vagina ini memungkinkan bakteri baik di vagina bisa tumbuh. Bakteri baik ini dapat
melindungi vagina dari serangan kuman penyebab infeksi.
Oleh karena itu, untuk menjaga keseimbangan jumlah bakteri baik pelindung vagina,
pilihlah pelumas vagina yang memiliki pH tidak lebih atau kurang dari pH normal
vagina.

4. Perhatikan tanggal kedaluwarsa pelumas


Jangan abaikan masa berlaku produk pelumas vagina yang akan kamu beli.
Pastikan kamu tidak membeli dan menggunakan pelumas yang sudah lewat tanggal
kedaluwarsanya, karena hal tersebut bisa saja menimbulkan gangguan pada organ
reproduksimu dan pasanganmu.
Selain itu, pilihlah produk pelumas vagina yang sudah mendapatkan sertifikasi SNI
dan memiliki izin edar dari Kemenkes RI. Hal ini penting untuk memastikan
keamanan dan kualitas produk yang akan kamu gunakan.
Penggunaan pelumas vagina yang benar bisa meningkatkan kenyamanan, bahkan
kepuasan, saat berhubungan seksual. Produk ini dapat sangat membantu pasangan
dengan masalah vagina kering. Namun, penting untuk diingat, tetap
gunakan kondom untuk mencegah penyakit menular seksual, ya.
Bila masih juga muncul nyeri atau keluhan lain ketika berhubungan intim meskipun
sudah menggunakan pelumas vagina, atau bila kamu masih bingung untuk memilih
pelumas vagina yang cocok dengan kondisi dan kebutuhanmu, jangan sungkan
untuk berkonsultasi dengan dokter.

Anda mungkin juga menyukai