Anda di halaman 1dari 4

CARA MEMBERSIHKAN ORGAN KEWANITAAN

Untuk hal yang satu ini, pada umumnya dianggap tabu bila dibicarakan secara terbuka, akan
tetapi dengan semakin pesatnya kemajuan dan perkembangan jaman mau tidak mau harus
diungkapkan, supaya bila terjadi permasalahan dapat secepatnya ditangani. Miss V atau
organ kewanitaan adalah bagian tubuh dari seorang wanita yang paling sensitif dengan
pengertian sensitif di sini adalah organ ini rentan terserang penyakit berbahaya.

Faktanya, penyakit-penyakit berbahaya yang umumnya menyerang wanita berasal dari


kelainan organ kewanitaan. Salah satu jenis penyakit berbahaya ini adalah kanker cervix atau
kanker rahim. Menurut data statistik Amerika Serikat yang dilansir pada tahun 2009,
sebanyak lebih dari 11,000 wanita telah didiagnosa menderita kanker ini, dimana jumlahnya
diperkirakan meningkat tiap tahunnya. Termasuk di Indonesia sendiri, penyakit ini pernah
dan masih menjadi masalah serius kesehatan wanita. Cara terbaik untuk menghindari kanker
dan penyakit kewanitaan lain adalah dengan merawat organ kewanitaan dengan baik dan
benar.

Banyak tips membersihkan vagina secara alami dan dapat anda lakukan sendiri dirumah. Bila
vagina terasa kotor atau mengalami gangguan, vagina akan dengan sendirinya membersihkan
dengan menggunakan sekumpulan bakteri normal dan bakteri yang baik yang dimiliki vagina,
jika Anda memiliki kadar bakteri baik sebanyak 95 % namun jika bakteri jahat anda lebih
besar atau setengah dari bakteri baik, maka vagina Anda mengalami gangguan kesehatan dan
kebersihan yang kurang Anda perhatikan.
Agar ekosistem seimbang, dibutuhkan tingkat keasaman ( pH Balance ) pada kisaran 3,8 –
4,2. Dengan tingkat keasaman tersebut, laktobasilus akan subur dan bakteri pathogen
mati. Berikut ini ada beberapa cara untuk menjaga kebersihan vagina agar senantiasa
terhindar dari berbagai bentuk jamur, bakteri dan kuman.

Langkah Sederhana Merawat Organ Kewanitaan

Nah, di bawah ini beberapa hal penting yang harus lakukan untuk merawat organ kewanitaan,
antara lain :

1. Sehabis Buang Air

Buang air besar maupun kecil juga harus dilakukan dengan benar hal ini mengingat
bahwa beberapa penyakit organ kewanitaan seperti herpes disebabkan dari kurangnya
kemawasan penderitanya akan isu ini. Ketika sehabis buang air kecil, bilas dan bersihkan
organ kewanitaan dengan air mengalir, dari depan ke belakang setelah itu, keringkan
dengan tissue kering. Kalau anda buang air kecil di toilet umum, bersihkan dengan tisu
basah lalu tisu kering. Sedangkan untuk buang air besar, cara membilas yang benar
adalah dari depan ke belakang juga lalu gunakanlah tissue basah atau sabun dengan anti-
bakteri. Perhatikan ketika anda membasuh vagina dengan cara membilas dari arah depan
( vagina ) ke belakang (anus), guna menghindari terbawanya bakteri atau kuman dari
anus ke vagina.

Jika Anda sedang berada di suatu tempat yang tidak menyediakan air bersih dan harus
menggunakan tisu, Anda harus berhati-hati menggunakan tissue yang terbuat dari serbuk
kayu, karena tidak semua tissue terjamin kualitasnya. Tissue yang terbuat dari serbuk
kayu ada yang tercemar jamur jika proses pembuatannya kurang baik.

Usahakan vagina tetap kering dan sejuk, jangan sampai vagina Anda lembab ditambah
jika anda selesai buang air kecil atau buang air besar. Keringkan terlebih dahulu vagina
Anda sebelum anda mengenakan celana dalam. Karena jika vagina Anda lembab, jamur,
bakteri dan kuman akan mudah tumbuh dan berkembang biak.

2. Pemilihan Celana Dalam

Diawali dengan pemilihan pakain dalam yang sangat perlu mendapatkan perhatian.
Untuk itu demi kesehatan organ kewanitaan, hindari membeli dan memilih celana dalam
yang berbahan kain sintetis seperti latex dan vinyl. Meskipun harganya cenderung lebih
murah dan modelnya yang bervariasi, celana dalam dengan bahan-bahan ini bisa
menyebabkan iritasi pada organ kewanitaan bagian luar. Dua bahan yang sebaiknya anda
pilih adalah kain katun dan kain bambu. Celana dalam kain katun membuat organ
kewanitaan bagian luar bisa ‘bernafas’ lega dan tetap kering, sedangkan celana dari
bambu mengandung anti-bakteri. Selain itu, pilihlah celana dalam yang sesuai dengan
ukuran tubuh anda. Ketika mencuci celana dalam, sebaiknya gunakan cairan anti-bakteri
dan dilakukan terpisah dari pakaian-pakaian yang lain

Perhatikan pula pakaian luar Anda seperti celana jeans yang ketat, jika Anda ingin
mengenakan celana jeans, usahakan jangan terlalu ketat karena celana jeans memiliki
pori-pori yang cukup rapat, gunakan celana jeans yang agak kendur. Rok / celana bahan
non jeans lebih baik karena mempunyai ruang yang cukup luas agar peredaran udara di
sekitar vagina lancar.

3. Selama Masa Menstruasi

Pada masa datang bulan atau masa menstruasi, masa yang mungkin paling sulit untuk
merawat organ kewanitaan. Berikut ini perlu diperhatikan dengan seksama cara lengkap
dan benar merawat organ kewanitaan saat sedang haid. Cara perawatan yang pertama
berhubungan dengan pembalut, sering-seringlah ganti pembalut minimal tiga kali sehari,
terutama dua hingga enam hari selama haid. Karena selama menstruasi darah yang keluar
menjadi tempat tumbuh kembangnya bakteri. Saat sudah hampir habis, pakailah
pembalut yang agak tipis hal ini lebih baik daripada anda ganti pembalut sehari sekali
karena cairan yang ditampung sangat sedikit. Sebaiknya gunakan pembalut anti-bakteri,
sebab ketika haid inilah bakteri mudah menyebar. Hentikan pemakaian cairan pembersih
atau sabun kewanitaan yang mengandung parfum, karena ini juga memicu pertumbuhan
bakteri. Saat buang air kecil, pastikan organ kewanitaan anda bersih dan kering
setelahnya menggunakanlah tisu basah anti bakteri dan lebih disarankan untuk memakai
tisu kering

4. Gaya Hidup dan Perawatan Lainnya

Hal ini perlu dilakukan untuk merubah kebiasaan yang merugikan, dengan gaya hidup
dan konsumsi makanan bagi tubuh seseorang akan memberikan pengaruh pada kesehatan
organ pribadi ini. Maka dari itu, salah satu cara terbaik untuk merawat organ kewanitaan
adalah dengan tidak mengkonsumsi alkohol, tidak merokok, tidak konsumsi lemak dan
gula berlebih, dan memperbanyak konsumsi buah yang mengandung banyak vitamin.
Selain itu, tidak gonta ganti pasangan saat berhubungan intim kemudian juga melakukan
perawatan organ kewanitaan untuk menghindari penyakit yang bisa saja menyerang
organ tersebut. Senantiasa menjaga kesehatan tubuh dengan memenuhi asupan sumber
nutrisi dan gizi yang seimbang.

5. Perhatikan produk pemebersih


Jika Anda menggunakan pembersih sebagai cairan pembersih vagina Anda, gunakanlah
cairan pembersih yang memiliki pH Balance agar tidak mengganggu keseimbangan
ekosistem yang ada di sekitar vagina dan tidak menimbulkan iritasi dan gatal-gatal pada
vagina. Jangan menggunakan bedak pada organ kewanitaan Anda meski dengan tujuan
membuat vagina Anda wangi dan kering. Bedak memiliki molekul yang lebih halus dan
cepat diserap oleh cairan yang keluar dari tubuh. Bedak akan menempel pada dinding
vagina dan vulva yang dapat menyebabkan kuman mudah hinggap.
6. Menjaga berat badan ideal
Menjaga berat badan agar tetap seimbang atau tidak bertambah naik jika Anda telah
memiliki berat badan ideal, karena berat badan Anda agar tidak mudah naik atau turun,
karena berat badan berlebih yang sifatnya lebih banyak kandungan lemak dalam darah
juga dapat mempengaruhi pengeluaran cairan keputihan yang tidak normal. Selain itu
akan menyebabkan terdapatnya lekukan atau lipatan pada pangkal paha sehingga vagina
tidak dapat bergerak bebas.

Anda mungkin juga menyukai