Anda di halaman 1dari 15

Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Wanita

Tidak dipungkuri bahwa menjaga kesehatan bagian kewanitaan bagi kaum hawa sangatlah
penting. Maka berikut ini Kami sampaikan cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita:
1. Disarankan agar kaum wanita membersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau
air besar, seeloknya menggunakan air.
2. Ketika haid, Anda disarankan sering mengganti pembalut terutama pada hari-hari yang banyak
darah. Ini karena darah merupakan media yang paling sesuai untuk kuman berkembang biak.
3. Hindari sering berlatih douching yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina dengan
tujuan membersihkan bagian dalam vagina. Perbuatan ini akan menyingkirkan sejenis bakteri
loctobacili dari vagina di samping mengungkapkan vagina dan bagian luar kemaluan pada bahan
kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit.
4. Hindari menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada alat kelamin karena dapat
menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Beberapa wanita sensitif dan
alergi pada kandungan pewangi serta buih sabun.
5. Pasangan suami istri diggalakkan membersihkan alat kelamin dengan air sebelum dan setelah
hubungan kelamin untuk menjamin kebersihan yang optimal. Amalkan membuang air kecil lebih
kurang setengah jam setelah hubungan seks untuk mengurangi risiko infeksi pada kandung
kemih.
6. Celana dalam harus diganti setiap hari dan pada hari-hari yang mengalami keputihan, lebih
baik memakai panty liner sehingga tidak menempel pada pakaian dalam yang menyebabkan
ketidaknyamanan.
7. Selain dari itu, bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit dan
demam. Perawatan adalah secara incisional dan drainage untuk menggeluarkan nanah dan
konsumsi antibiotik. Bisul juga bisa terjadi pada wanita yang sering mencukur. Jadi kebersihan
cukur harus dititikberatkan.
8. Wanita yang mengalami keputihan pada alat sulit seharusnya harus tahu membedakan antara
keputihan biasa dan yang berpenyakit. Keputihan normal dapat terjadi pada waktu-waktu seperti
beberapa hari sebelum haid, ketika gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah
menopause.
9. Tanda-tanda keputihan yang berpenyakit seperti pertukaran warna dari jernih, putih
kekuningan atau kehijauan atau berdarah. Jika keputihan terlalu banyak, kental kecil, gatal dan
berbau, tanda-tanda bengkak, pedih atau sakit pada alat kelamin. Jika infeksi menyebar ke leher
rahim atau sistem peranakan, wanita akan mengeluh sakit pada bagian bawah perut serta
demam.

10. Sebaiknya wanita yang mengalami masalah keputihan disarankan dokter untuk mendapatkan
konfirmasi apakah dia sakit atau tidak, sehingga pengobatan dapat diberikan sebelum penyakit
menjadi lebih serius.
11. Kebanyakan wanita sebenarnya tidak membutuhkan produk atau obat perawatan alat
kelamin jika langkah-langkah yang disarankan diikuti dengan bijak. Obat hanya harus diambil
untuk mengobati infeksi dan keputihan yang tidak normal.
12. Segelintir wanita merasa nyaman dan puas ketika mereka membersihkan dan merawat alat
kelamin dengan produk yang berada di pasar. Anda disarankan memikirkan bahan makanan
yang tidak mendatangkan efek samping, yang tidak mengubah ph vagina dan telah diuji
kebersihannya.
13. Jika setelah menggunakan produk tersebut dan timbul rasa gatal, pedih, kemerahan, Anda
disarankan tidak menggunakannya lagi dan jumpalah dokter untuk mendapatkan pengobatan
yang tepat.

Merawat Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Kesehatan Diri Sendiri


Kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab diri sendiri. Dimulai dari menjaga kebersihan celana dalam.
Sebaiknya gunakan celana dalam yang terbuat dari kain katun dan gantilah minimal satu kali dalam satu hari.
Celana dalam yang tidak diganti akan menciptakan kondisi lembab yang menjadi sumber munculnya bakteri
berbahaya dan bisa menimbulkan penyakit.
Alat reproduksi juga harus sering dibersihkan terutama jika mengeluarkan cairan tertentu. Setelah buang air kecil
atau besar, organ kelamin harus dicuci dengan air bersih. Sisa kotoran buang air bisa menyebabkan iritasi dan
bahkan infeksi. Untuk wanita, perlu diingat bahwa membersihkan organ reproduksi itu dari depan ke belakang
dan bukan sebaliknya. Jika terasa gatal, jangan selalu digaruk karena bisa menyebabkan iritasi. Gunakanlah
kain atau tisu yang dibasahi dengan air hangat dan basuhlah.
Bagi wanita atau pria dewasa, menjaga kesehatan reproduksi dilakukan dengan rajin mencukur bulu kemaluan.
Bulu kemaluan yang panjang membuat area reproduksi jadi lembab dan banyak bakteri. Sedangkan jika dicukur
habis malahan bisa menghilangkan bakteri yang sifatnya baik. Oleh sebab itu, cukurlah bulu reproduksi yang
panjang tapi jangan dicukur habis. Pastikan juga alat pencukurnya bersih.
Merawat Kesehatan Reproduksi dengan Kebiasaan yang Baik
Kebiasaan yang baik bisa menjagakesehatan reproduksi. Misalnya tidak bermain laptop, ipad, handphone di
paha atau di dekat organ reproduksi. Alat elektronik atau gadget yang panas akan membuat suhu area
reproduksi juga sperma menjadi tinggi, akibatnya kualitas sperma akan berkurang. Begitupula dengan
penggunaan celana yang ketat akan membuat panas organ reproduksi.
Biasakanlah untuk berprinsip tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Hubungan seks pranikah
memungkinkan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan. Hal ini meningkatkan peluang penularan
penyakit kelamin. Penyakit kelamin saat ini banyak yang berbahaya dan beresiko tinggi merusak organ
reproduksi.

Biasakanlah merawat kesehatan reproduksi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
Lakukanlah minimal satu tahun sekali untuk mendeteksi penyakit kelamin yang muncul. Deteksi dini akan
mempermudah penanganan. Pemeriksaan yang bisa dilakukan seperti pap smear, mamografi maupun
pengecekan umum menjadi cara ampuh menjaga kesehatan reproduksi.

Menjaga Kesehatan Reproduksi Remaja


"Terutama Laki-laki"
on Monday, 6 April 2015 Label: Kesehatan

Menjaga dan merawat kesehatan reproduksi pria penting dilakukan sejak awal.
Mengingat, dengan organ atau sistem reproduksilah manusia dapat melahirkan
generasi penerus untuk selanjutnya. Dalam artikel kali ini atas permintaan dari
pembaca, akan kami membahas tentang pentingnya merawat sistem reproduksi
bagi pria. Dengan organ reproduksi yang sehat, tentu akan lebih menciptakan
keluarga yang lebih harmonis dan melahirkan keturunan yang sehat.
Kematangan organ reproduksi terjadi ketika seseorang memasuki masa remajanya.
Untuk pria biasanya berkisar antara masa sekolah menengah. Ketika seorang pria
memasuki

masa

kematangan

organ

reproduksinya,

perlu

dijaga

kesehatan

reproduksi pria dewasa secara khusus. Kematangan organ reproduksi ini biasanya
ditandai dengan mimpi basah. Pada saat ini, pria sudah dapat menghasilkan sperma,
sehingga mampu membuahi sel telur pada wanita.

Ketika telah beranjak dewasa, para pria memang mulai harus memerhatikan
kesehatan reproduksi pria dewasa, misalnya dengan menggunakan celana
dalam yang bersih. Jika dirasa sudah bau, segera ganti celana dalam anda
dengan yang baru.Karena kuman yang ada di celana dalam yang kotor bisa masuk
dan membuat gangguan pada organ reproduksi.

Selain itu, tidak melakukan gaya hidup free seks sangat membantu anda dari
terjangkitnya

penyakit

pasangan. Aktivitas
obesitas

juga

kelamin

seperti

secara

yang

akan

merokok,

tidak

membahayakan

minum

langsung

minuman

dapat

anda

maupun

beralkohol

menganggu

dan

kesehatan

reproduksi.
Kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab diri sendiri. Dimulai dari menjaga
kebersihan celana dalam. Sebaiknya gunakan celana dalam yang terbuat dari kain
katun dan gantilah minimal satu kali dalam satu hari. Celana dalam yang tidak
diganti akan menciptakan kondisi lembab yang menjadi sumber munculnya bakteri
berbahaya

dan

bisa

menimbulkan

penyakit.

Cara Menjaga Alat Reproduksi


Alat reproduksi juga harus sering dibersihkan terutama jika mengeluarkan cairan
tertentu. Setelah buang air kecil atau besar, organ kelamin harus dicuci dengan air
bersih. Sisa kotoran buang air bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi. Untuk
wanita, perlu diingat bahwa membersihkan organ reproduksi itu dari depan ke
belakang dan bukan sebaliknya. Jika terasa gatal, jangan selalu digaruk karena bisa
menyebabkan iritasi. Gunakanlah kain atau tisu yang dibasahi dengan air hangat
dan

basuhlah.

Bagi pria dewasa, menjaga kesehatan reproduksi dilakukan dengan rajin mencukur
bulu kemaluan. Bulu kemaluan yang panjang membuat area reproduksi jadi lembab
dan banyak bakteri. Sedangkan jika dicukur habis malahan bisa menghilangkan
bakteri yang sifatnya baik. Oleh sebab itu, cukurlah bulu reproduksi yang panjang
tapi

jangan

dicukur

habis.

Pastikan

juga

alat

pencukurnya

bersih.

Kebiasaan yang baik bisa menjaga kesehatan reproduksi. Misalnya tidak bermain
laptop, ipad, handphone di paha atau di dekat organ reproduksi. Alat elektronik atau
gadget yang panas akan membuat suhu area reproduksi juga sperma menjadi tinggi,
akibatnya kualitas sperma akan berkurang. Begitupula dengan penggunaan celana
yang

ketat

akan

membuat

panas

organ

reproduksi.

Biasakanlah untuk berprinsip tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah.


Hubungan seks pranikah memungkinkan hubungan intim dengan lebih dari satu
pasangan. Hal ini meningkatkan peluang penularan penyakit kelamin. Penyakit
kelamin saat ini banyak yang berbahaya dan beresiko tinggi merusak organ
reproduksi.

Menjaga Kesehatan Organ


Reproduksi [1]
Organ reproduksi memang kurang diperhatikan sebab di
dalam budaya kita, orang merasa kurang nyaman
membicarakan masalah seksual. Padahal, organ tersebut
sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dan
kebersihannya.

Tidak hanya mencakup organ alat vital saja, yang dimaksud dengan organ
reproduksi juga mencakup semua organ genital, termasuk saluran-saluran
sperma dan sel telur.
Organ reproduksi memang kurang diperhatikan sebab di dalam budaya kita,
orang merasa kurang nyaman membicarakan masalah seksual. Padahal,
organ tersebut sangat membutuhkan perhatian, terutama kesehatan dan
kebersihannya. Kita dapat menjaga kesehatan organ reproduksi dengan
cara-cara yang relatif sederhana.
Saat ini, kita secara khusus akan membahas mengenai cara-cara yang bisa
dilakukan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita. Organ
reproduksi pada wanita memang jauh lebih rumit dan rentan akan penyakit.
Hal itu disebabkan karena secara anatomis, letak organ reproduksi wanita
berada di dalam tubuh.

Membersihkan Daerah Kewanitaan


Menjaga kesehatan organ reproduksi pada wanita diawali dengan menjaga
kebersihan organ kewanitaan. Untuk menjaga kebersihan vagina, yang perlu
kita lakukan adalah membasuh secara teratur bagian vulva (bibir vagina)
secara hati-hati menggunakan air bersih dan sabun yang lembut setiap habis
buang air kecil, buang air besar, dan ketika mandi. Yang terpenting adalah
membersihkan bekas keringat dan bakteri yang ada disekitar bibir vagina.
Bagian dalam vagina biasanya akan mampu menjaga kebersihannya sendiri.
Hindarilah penggunaan terlalu sering sabun antiseptik yang keras atau
cairan pewangi untuk menghilangkan bau di daerah kewanitaan. Terlalu
kerap membasuh vagina dengan cairan kimia (douching) dan penggunaan
deodoran di sekitar vagina akan merusak keseimbangan organisme dan
cairan vagina sehingga memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina
(vaginitis).
Menjaga Kebersihan Pada Masa Menstruasi
Untuk menampung darah menstruasi, wanita menggunakan pembalut.
Pembalut itu perlu diganti sekitar empat sampai lima kali dalam sehari untuk
menghindari pertumbuhan bakteri pada pembalut yang digunakan dan
mencegah masuknya bakteri tersebut ke dalam vagina.

Memilih Pakaian Dalam


Yang perlu diperhatikan dalam memilih pakaian dalam adalah bahan yang
digunakan sebaiknya terbuat dari bahan katun sehingga dapat menyerap
keringat dan membiarkan kulit bernapas. Selain itu, hindari menggunakan
pakaian dalam yang terlalu ketat karena selain gerah, juga menyebabkan
peredaran darah tidak lancar.
Kebersihan daerah kewanitaan juga bisa dijaga dengan sering mengganti
pakaian dalam, paling tidak sehari dua kali setelah mandi; terutama bagi
wanita aktif dan mudah berkeringat. Anda juga bisa menggunakan panty
liners atau pembalut tipis sekali pakai untuk melapisi pakaian dalam.
Periksa Secara Rutin Ada baiknya memeriksakan diri ke dokter spesialis
organ genital secara teratur (setidaknya dua tahun sekali) untuk mendeteksi
kemungkinan adanya kanker pada organ reproduksi. Ada dua kanker yang
kerap menyerang organ reproduksi wanita, yaitu kanker indung telur dan
kanker leher rahim.
Sampai sekarang, belum diketahui dengan pasti apa penyebab kanker leher
rahim. Diduga kuat penyakit tersebut disebabkan oleh virus yang bernama

Cara Menjaga Kesehatan Alat Reproduksi Wanita


Tidak dipungkuri bahwa menjaga kesehatan bagian kewanitaan bagi kaum hawa sangatlah
penting. Maka berikut ini Kami sampaikan cara menjaga kesehatan alat reproduksi wanita:

1. Disarankan agar kaum wanita membersihkan bagian luar vagina setelah buang air kecil atau
air besar, seeloknya menggunakan air.

2. Ketika haid, Anda disarankan sering mengganti pembalut terutama pada hari-hari yang
banyak darah. Ini karena darah merupakan media yang paling sesuai untuk kuman berkembang
biak.

3. Hindari sering berlatih douching yaitu memasukkan jari atau ejakulasi ke dalam vagina
dengan tujuan membersihkan bagian dalam vagina. Perbuatan ini akan menyingkirkan sejenis
bakteri loctobacili dari vagina di samping mengungkapkan vagina dan bagian luar kemaluan
pada bahan kimia yang dapat menyebabkan iritasi kulit.

4. Hindari menggunakan sabun atau menyapu shower gel pada alat kelamin karena dapat
menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit dan akan menjadi gatal. Beberapa wanita sensitif dan
alergi pada kandungan pewangi serta buih sabun.

5. Pasangan suami istri diggalakkan membersihkan alat kelamin dengan air sebelum dan
setelah hubungan kelamin untuk menjamin kebersihan yang optimal. Amalkan membuang air
kecil lebih kurang setengah jam setelah hubungan seks untuk mengurangi risiko infeksi pada
kandung kemih.

6. Celana dalam harus diganti setiap hari dan pada hari-hari yang mengalami keputihan, lebih
baik memakai panty liner sehingga tidak menempel pada pakaian dalam yang menyebabkan
ketidaknyamanan.

7. Selain dari itu, bengkak nanah juga dikaitkan dengan infeksi dan pasien mengeluh sakit dan
demam. Perawatan adalah secara incisional dan drainage untuk menggeluarkan nanah dan
konsumsi antibiotik. Bisul juga bisa terjadi pada wanita yang sering mencukur. Jadi kebersihan
cukur harus dititikberatkan.

8. Wanita yang mengalami keputihan pada alat sulit seharusnya harus tahu membedakan antara
keputihan biasa dan yang berpenyakit. Keputihan normal dapat terjadi pada waktu-waktu seperti
beberapa hari sebelum haid, ketika gairah seks, kehamilan dan klimakterik atau setelah
menopause.

9. Tanda-tanda keputihan yang berpenyakit seperti pertukaran warna dari jernih, putih
kekuningan atau kehijauan atau berdarah. Jika keputihan terlalu banyak, kental kecil, gatal dan
berbau, tanda-tanda bengkak, pedih atau sakit pada alat kelamin. Jika infeksi menyebar ke leher
rahim atau sistem peranakan, wanita akan mengeluh sakit pada bagian bawah perut serta
demam.

10. Sebaiknya wanita yang mengalami masalah keputihan disarankan dokter untuk
mendapatkan konfirmasi apakah dia sakit atau tidak, sehingga pengobatan dapat diberikan
sebelum penyakit menjadi lebih serius.

11. Kebanyakan wanita sebenarnya tidak membutuhkan produk atau obat perawatan alat
kelamin jika langkah-langkah yang disarankan diikuti dengan bijak. Obat hanya harus diambil
untuk mengobati infeksi dan keputihan yang tidak normal.

12. Segelintir wanita merasa nyaman dan puas ketika mereka membersihkan dan merawat alat
kelamin dengan produk yang berada di pasar. Anda disarankan memikirkan bahan makanan
yang tidak mendatangkan efek samping, yang tidak mengubah ph vagina dan telah diuji
kebersihannya.

13. Jika setelah menggunakan produk tersebut dan timbul rasa gatal, pedih, kemerahan, Anda
disarankan tidak menggunakannya lagi dan jumpalah dokter untuk mendapatkan pengobatan
yang tepat.

Cara Menjaga Organ Intim Pria


dan Wanita
Fri July 5th, 2013
14716

Sumber : google.com

Meskipun tahu bahwa organ reproduksi dan organ intim lainnya penting,
namun seringkali manusia, baik pria ataupun wanita, tidak
memperhatikan kebersihan / kesehatan area tersebut. Karena itu,
sebelum terlambat, ada baiknya kita menjaga organ intim dengan
sungguh-sungguh. Ini dia beberapa tips yang dapat dilakukan untuk pria
maupun wanita dalam menjaga organ intimnya yaitu :
Wanita
Menurut dr. Inneke Sirowanto, SpOG, spesialis kebidanan & kandungan,
banyak masalah yang dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi
wanita seperti infeksi yang disebabkan oleh jamur, virus, atau bakteri,
yang dapat menyebabkan radang panggul atau ada kelainan pada
struktur organ reproduksi wanita. "Kista, mium adalah penyakit yang bisa
saja timbul karena adanya infeksi. Oleh karena itu, pencegahan dengan
melakukan pemeriksaan secara teratur seperti USG atau HSG akan sangat
baik dilakukan. Selain itu, menjaga kebersihan organ reproduksi juga
sangat penting," ujarnya.
Berikut ini cara menjaga vagina Anda seperti dikutip dari Buku Pintar Miss
V, Cara Cerdas Merawat Organ Intim Wanita karya Fani Burhani :
Basuh dengan air bersih bagian di antara vulva (bagian bibir
vagina) secara hati-hati dengan menggunakan air bersih setelah buang air
kecil atau besar.
Saat membersihkan vagina, bersihkan dengan sempurna. Lakukan
dari depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari bakteri di sekitar anus
terbawa masuk ke vagina. Lalu keringkan dengan handuk atau tisu non
parfum.
Jaga kebersihan daerah kewanitaan Anda dengan mengganti
pakaian dalam minimal dua kali sehari sehabis mandi

Jika dirasa ada kelembapan berlebih, gunakan panty liners atau


pembalut tipis
Saat menstruasi, gunakan pembalut yang menyerap cairan dengan
baik dan lembut. Hindari penggunaan pembalut yang mengandung
parfum atau gel. Jangan lupa ganti pembalut tiga sampai empat kali
sehari.
-

Selalu cuci tangan sebelum menyentuh vagina.

Gunakan celana dalam katun karena dapat menyerap cairan lebih


cepat.
Cukur rambut pada vagina secara berkala untuk mengurangi
kelembapan yang berlebih.
Pria
Dalam membersihkan organ intim, hal yang patut diingat adalah organ
intim merupakan organ sensitif karena itu jangan menggosok bagian
tersebut dengan sabun atau disinfektan yang keras untuk tetap bersih.
Cuci Mr P sehabis buang air sangatlah penting untuk menghindari
terjadinya ISR.
Cuci dengan air hangat dan jika perlu gunakanlah sabun ringan
atau sabun pembersih (seperti sorbolene atau krim gliserin)
Bagi pria yang tidak disunat, Anda harus menggeser kulup kembali
dan mencuci kepala penis hanya dengan air hangat, bukan sabun.
Kemudian pastikan untuk mengeringkan daerah tersebut dengan baik.
Jangan terlalu jarang atau terlalu sering membersihkan daerah
intim Anda karena dikaitkan dengan balantis (peradangan pada penis atau
kepala penis).
Kurangi pemakaian celana ketat karena dapat menyebabkan
permukaan organ reproduksi mudah berkeringat dan membuat fungsi
organ seksual menjadi tidak maksimal.
Setelah kita tahu bagaimana cara yang benar untuk mencuci organ intim,
maka mulailah dijaga agar tidak terhindar dari semua penyakit yang
bersangkutan dengan organ reproduksi kita karena bagian yang penting
bagi kita dan kelangsungan manusia.

Merawat Kesehatan Reproduksi Dimulai dari Kesehatan


Diri Sendiri

Kesehatan reproduksi merupakan tanggung jawab diri sendiri. Dimulai dari menjaga
kebersihan celana dalam. Sebaiknya gunakan celana dalam yang terbuat dari kain katun dan
gantilah minimal satu kali dalam satu hari. Celana dalam yang tidak diganti akan
menciptakan kondisi lembab yang menjadi sumber munculnya bakteri berbahaya dan bisa
menimbulkan penyakit.
Alat reproduksi juga harus sering dibersihkan terutama jika mengeluarkan cairan tertentu.
Setelah buang air kecil atau besar, organ kelamin harus dicuci dengan air bersih. Sisa kotoran
buang air bisa menyebabkan iritasi dan bahkan infeksi. Untuk wanita, perlu diingat bahwa
membersihkan organ reproduksi itu dari depan ke belakang dan bukan sebaliknya. Jika terasa
gatal, jangan selalu digaruk karena bisa menyebabkan iritasi. Gunakanlah kain atau tisu yang
dibasahi dengan air hangat dan basuhlah.
Bagi wanita atau pria dewasa, menjaga kesehatan reproduksi dilakukan dengan rajin
mencukur bulu kemaluan. Bulu kemaluan yang panjang membuat area reproduksi jadi
lembab dan banyak bakteri. Sedangkan jika dicukur habis malahan bisa menghilangkan
bakteri yang sifatnya baik. Oleh sebab itu, cukurlah bulu reproduksi yang panjang tapi jangan
dicukur habis. Pastikan juga alat pencukurnya bersih.

Merawat Kesehatan Reproduksi dengan Kebiasaan yang Baik


Kebiasaan yang baik bisa menjaga kesehatan reproduksi. Misalnya tidak bermain laptop,
ipad, handphone di paha atau di dekat organ reproduksi. Alat elektronik atau gadget yang
panas akan membuat suhu area reproduksi juga sperma menjadi tinggi, akibatnya kualitas
sperma akan berkurang. Begitupula dengan penggunaan celana yang ketat akan membuat
panas organ reproduksi.
Biasakanlah untuk berprinsip tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah. Hubungan
seks pranikah memungkinkan hubungan intim dengan lebih dari satu pasangan. Hal ini

meningkatkan peluang penularan penyakit kelamin. Penyakit kelamin saat ini banyak yang
berbahaya dan beresiko tinggi merusak organ reproduksi.
Biasakanlah merawat kesehatan reproduksi dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara
rutin. Lakukanlah minimal satu tahun sekali untuk mendeteksi penyakit kelamin yang
muncul. Deteksi dini akan mempermudah penanganan. Pemeriksaan yang bisa dilakukan
seperti pap smear, mamografi maupun pengecekan umum menjadi cara ampuh menjaga
kesehatan reproduksi.

Menjaga dan merawat kesehatan organ reproduksi


Khususnya organ intim wanita, memang tidak mudah. Padahal, jika tidak dirawat dengan
baik bisa muncul berbagai penyakit organ reproduksi yang berbahaya.
Menurut dr. Inneke Sirowanto, SpOG Spesialis Kebidanan & Kandungan, Banyak masalah
yang dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi wanita, misalnya infeksi yang
disebabkan oleh jamur, virus, atau bakteri, yang dapat menyebabkan radang panggul atau ada
kelainan pada struktur organ reproduksi wanita.
Tips menjaga dan merawat kesehatan organ intim wanita antara lain:
1.
Biasakan untuk membilas vagina setiap kali selesai buang urin atau air besar, harus
membilasnya sampai bersi, yaitu dengan membasuh menggunakan air bersih dari arah depan
ke belakang setiap kali usai buang air kecil atau buang air besar. Banyak wanita yang tidak
memahami hak itu, karena selama ini, banyak yang cenderung membasuh organ intim dari
anus ke arah vagina. Hal ini malah akan membuat bakteri yang bersarang di daerah anus
masuk ke liang vagina. Akibatnya, timbul rasa gatal di daerah vagina. Kemudian basuh
dengan tissu sekali usap sebelum mengenakan celana dalam. Karena jika sekitar organ
dibiarkan lembap, maka jamur akan tumbuh dengan mudah.
2.

Perhatikan jenis kertas tissu yang digunakan untuk membersihkan daerah vagina.
Lendir dan air memang terserap dengan baik oleh tissu. Namun tissu yang digunakan bisa
saja tercemar oleh kuman dan bakteri penyebab infeksi.

3.

Gantilah celana dalam paling tidak 2x dalam sehari, apalagi saat udara panas. Pastikan
memilih celana dalam yang mudah menyerap keringat, misalnya katun.

4.

Hindari celana dalam yang terlalu ketat. Celana dalam yang terlalu ketat akan
menekan otot vagina dan membuat suasana lembab, misalnya celana jeans, karena dapat
memicu kelembapan dan memberi peluang jamur tumbuh subur pada area ini.

5.

Sebaiknya menggunakan air yang berasal dari kran jika berada di toilet umum, hindari
penggunaan air yang berasal dari tempat penampungan karena menurut penelitian air yang
ditampung di toilet umum dapat mengandung bakteri dan jamur.

6.

Hindari penggunaan pantyliner beraroma (parfum) atau secara terus menerus setiap
hari karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Pantyliner hanya digunakan saat mengalami
keputihan saja, selalu mempersiapkan celana dalam lebih untuk ganti.

7.

Gunakan pembalut dengan permukaan yang lembut dan kering sehingga tidak
menimbulkan iritasi ketika anda menstruasi. Selain itu gantilah pembalut sesering mungkin.
Pada saat aliran darah banyak, minimal 5-6 jam sekali. Darah yang tertampung pada
pembalut bisa menjadi media tumbuhnya kuman penyebab infeksi.

8.

Hindari penggunaan cairan khusus pembersih organ intim secara rutin karena akan
mengganggu keseimbangan flora dalam vagina. Bila terlalu sering dipakai, justru akan
membunuh bakteri baik dalam vagina, yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
Akibatnya, muncul gatal-gatal di area organ intim.

9.

Hindari hubungan seks saat haid. Karena saat menstruasi dinding rahim cenderung
lebih lunak sehingga dapat menyebabkan luka.

10.

Hindari stres berlebihan dan beralihlah ke gaya hidup aktif dengan teratur berolahraga
dan konsumsi makanan seimbang.

Cara Menjaga Kesehatan Penis


Penis merupakan organ intim pria yang sangat penting yang merupakan simbol kejantanan
sehinga kesehatan penis pria harus selalau dijaga agar berfungsi dengan baik. Nah bagi pria
terkadang banyak yang mengabaikan kesehatan penis mereka sehinga banyak masalah yang
timbul seperti impotensi, enjakulasi dini dan masalah lainya. Nah bagi kamu yang saat ini
masih bingung dengan cara merawat kesehatan penis berikut ini ada beberapa cara menjaga

kesehatan penis mau tahu apa aja itu simak 5 Cara Menjaga kesehatan Penis berikut ini.
1. Gunakan celana dalam bersih higienis
Ganti celana dalam yang kita pakai minimal dua kali dalam satu hari, jika penggunanya
mudah berkeringat agar tidak mudah ditumbuhi kuman. Celana dalam yang tidak higienis
atau kotor terkena keringat dan daki, serta lembab, akan memudahkan bakteri berkembang
biak yang bisa mengundang penyakit, bau tak sedap, biang keringat, dll.
2. Cuci bersih secara rutin alat kelamin
Siram dan bilas dengan air bersih hingga bersih setelah buang air kecil dan air besar agar
tidak ada sisa air seni atau air kencing yang menempel pada kulit kelamin. Untuk laki-laki
yang tidak disunat dan penis masih memiliki kulup penutup, maka wajib membersihkan
bagian dalam kulup (kepala penis dalam) hingga bersih setiap hari untuk menghindari kanker.
3. Cukur rambut kemaluan secara berkala
Bagi yang memiliki rambut kemaluan panjang sebaiknya melakukan pangkas rambut
kemaluan untuk menjaga tetap pendek agar tidak banyak ditumbuhi bakteri. Di samping itu,
ada bakteri baik yang tumbuh di rambut sekitar kemaluan, sehingga tidak baik untuk dicukur
habis hingga plontos.
4. Hindari ancaman bahaya
Alat kelamin cukup sensitif dengan sinar x rontgen, sehingga perlu diwaspadai untuk tidak
sering melakukan rontgen. Usahakan rontgen satu kali saja dalam tenggat waktu enam bulan.
Hindari pula makanan, minuman dan kebiasaan yang merusak kesehatan alat reproduksi
seperti minum minuman mengandung alkohol, merokok, menggunakan narkoba, dsb.
5. Jaga kelembapan
Jika alat kelamin pria/laki-laki berada dalam lingkungan panas, maka sperma yang dihasilkan
akan menurun kualitasnya. Sehingga bisa jadi tidak akan mampu untuk membuahi sel telur
istri. Oleh sebab itu hindarilah menggunakan pakaian yang ketat yang berbahan panas kurang
ventilasi serta jauhi kebiasaan yang meningkatkan suhu alat kelamin seperti memangku
laptop di paha dekat alat kelamin

Tips Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Remaja Pria dan


Wanita
Diposkan oleh PeRencana on 31 Juli 2013

Assalamualaikum Wr. Wb.


Tips Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Remaja Pria dan Wanita
Organ reproduksi merupakan salah satu alat penting yang patut kita rawat.
Mengingat dengan organ reproduksi Manusia dapat menghasilkan keturunan dll.
Oleh karena itu, kita wajib menjaga kesehatan organ reproduksi, salah satunya
dengan cara membersihkannya. Adapun Tips-tips menjaga kebersihan oleh remaja
pria tentulah berbeda dengan remaja wanita.

Untuk itu berikut Blog PeRencana akan membagikan Tips bagaimana cara menjaga kebersihan Organ
Reproduksi Remaja Pria dan Wanita:

Untuk menjaga kebersihan Organ reproduksi wanita:


- Mandilah minimal dua kali sehari dengan air bersih dengan air bersih. Jika badan kotor dan lengket, ada
baiknya langsung di bersihkan.
- Membasuh organ reproduksi sehabis buang air kecil. Cara membersihkannya adalah dari arah depan ke
belakang. Hal tersebut dilakukan agar kuman dari anus tidak masuk ke saluran reproduksi. Hindarilah
penggunaan sabun yang mengandung deodoran atau parfum untuk membasuh kemaluan.
- Jangan terlalu sering memakan makanan yang terlalu banyak mengandung garam. Garam dapat menyebabkan
perasaan tertekan dan tegang.
- Minumlah air putih lebih banyak dan mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Saat menstruasi,
banyak zat besi yang hilang dari tubuh kita melalui darah menstruasi.
- Berolahraga secara teratur untuk menjaga kebugaran tubuh.

Untuk menjaga kebersihan organ reproduksi pria:


- Mandilah minimal dua kali sehari menggunakan air bersih. Jika badan terasa kotor dan lengket, sebaiknya
langsung dibersihkan.
- Gantilah pakaian paling sedikit dua kali sehari.
- Basuhlah organ reproduksi sehabis buang air kecil.
- Berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup banyak.
- Hindari pemakaian pakaian dalam yang terlalu ketat karena dapat menyebabkan iritasi.
Sekian dulu Tips Menjaga Kebersihan Organ Reproduksi Remaja Pria dan Wanita yang dapat blog PeRencana
bagikan semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai