Anda di halaman 1dari 4

Identifikasi dan Klasifikasi Barang

Pengklasifikasian Barang

A. Identifikasi dan Klasifikasi Barang

Langkah-langkah apa yang harus dilakukan untuk dapat mengklasifikasi suatu barang dengan benar?
Biasanya dalam mengklasifikasi barang dilakukan dengan cara mencari langsung pos tarif yang dianggap
sesuai. Cara seperti ini tidak akurat dan menyebabkan terjadinya kesalahan klasifikasi yang
mengakibatkan negara dirugikan. Klasifikasi yang benar hanya dapat dilakukan apabila mengetahui jenis
barang dan memahami aturan-aturan mengklasifikasi dengan benar.

Langkah pertama dalam mengklasifikasi adalah apa yang akan diklasifikasikan. Sebelum mengklasifikasi
suatu barang, kita harus tahu lebih dulu spesifikasi barang itu. langka ini di namakan Identifikasi barang.
Keakuratan mengklasifikasi tergantung dari keakuratan dalam mengidentifikasi barang. Seorang
klasifikator tidak mungkin dapat mengklasifikasikan suatu barang dengan benar bila ia tidak tahu
spesifikasi barang tersebut.

Setelah kita mendapatkan seluruh informasi yang dibutuhkan melalui identifikasi barang, barulah kita
dapat melakukan langkah kedua yaitu Klasifikasi barang. Perlu diingat bahwa setelah melakukan tahap
klasifikasi, baru diketahui bahwa informasi yang ada belum lengkap sehingga kita harus kembali
melakukan identifikasi barang untuk memperoleh informasi yang diperlukan tersebut.

Informasi apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi suatu barang dan dari mana informasi tersebut
diperoleh? Informasi yang diperlukan sebenarnya tergantung dari uraian yang ada pata BTKI yang
berkaitan dengan barang bersangkutan. Semakin sederhana dan rindi uraian barang pada BTKI, semakin
mudah bagi kita untuk mengklasifikasi barang karena tidak dibutuhkan informasi yang terlalu rumit
(misalnya, informasi yang diperlukan untuk mengklasifikasi kuda hidup, hanya lah kuda bibit, untuk
tujuan olah raga, atau kuda untuk sirkus).

Bagaimana seandainya yang akan kita klasifikasikan adalah suatu bahan kimia?. Barangkali sebelum
mengklasifikasi kita memerlukan berbagai informasi mengenai barang kimia tersebut: apakah organis
atau anorganik, apakah bentuk asal atau preparat, apa komposisinya, apa kegunaannya, bagaimana
bentuknya dan sebagainya. Informasi yang diperlukan tentunya semakin banyak dan rumit. Demikian
juga apabila barang tersebut berupa barang elektronik. Berapa watt dan voltage tenaga listrik yang
dibutuhkan, kegunaan dan keterangan lainnya.

Darimana kita dapat memperoleh informasi yang kita perlukan untuk mengklasifikasi suatu barang?

Untuk mengetahui spesifikasi barang yang akan kita klasifikasikan, banyak sumber informasi yang dapat
kita gunakan. Fisik barang itu sendiri sudah memberikan beberapa informasi yang kita butuhkan,
misalnya apakah bentuknya cair atau padat, butiran atau bongkahan, bagaimana pengemasnya dan
sebagainya. Informasi lain dapat kita peroleh dari berbagai sumber di atas. Semakin banyak informasi
yang kita miliki tentang barang tersebut, semakin akurat kita mengklasifikasinya.

Identifikasi barang diperlukan untuk menjawab setidak-tidaknya empat pertanyaan dasar di bawah ini :

What is it?

Barang apa yang diimpor? bahan baku, setengah jadi atau barang jadi? produk pertanian, kimia,
elektronik, mesin?

What is it made of?

Dibuat dari apa barang tersebut? komposisi, campuran, bahan yang dominan?

What for?

Digunakan untuk apa? kegunaan tertentu, bagian dari barang lain, aksesoris, lebih dari satu macam
kegunaan?

How is it imported?

Bagaimana saat diimpor? kemasan? belum lengkap? terurai? dalam bentuk set?

Pertanyaan diatas harus dijawab sebelum kita memulai tahap klasifikasi. apabila kita sudah mempunyai
jawaban, barulah kita berusaha mencari pos yang tepat. Dengan kata lain, Setelah 3W + 1H = What are
the classifiable codes?

Mengapa "What are classifiable codes?" (pos-pos, bukan satu pos tertentu?). Kita dapat menemukan
satu pos tertentu bila pos dimaksud dengan spesifik menguraikan jenis barangnya. Namun pada
umumnya suatu pos mencakup atau menguraikan satu kelompok barang sehingga sepintas lalu seakan-
akan ada satu barang yang di cakup oleh dua atau lebih pos. Untuk itu kita perlu mengantisipasi semua
pos tarif yang mungkin untuk dipilih satu pos yang paling sesuai.

Keterangan pabrik atau produsen barang perlu diperhatikan, dari jenis pabrik apa, misalnya apakah
pabrik farmasi atau pabrik produksi pipa plastik. Hal ini untuk mengetahui grade atau kemurnian dari
bahan tersebut. Kalau pabrik farmasi kecenderungan nya akan memproduksi grade farmasi atau dengan
kemurnian mendekati 100%. Keterangan kemurnian barang akan berkaitan dengan harga barang
tersebut, demikian juga negara asal barang akan berpengaruh terhadap mutu atau harga barang.

B. Prosedur Umum Klasifikasi

Dalam mengklasifikasi barang berdasarkan BTKI, diperlukan sesuai prosedur sebagai berikut :

identifikasi barang yang akan diklasifikasi

mempelajari jenis, fungsi, bahan baku dan semua informasi mengenai barang

merumuskan identitas atau deskripsi barang tersebut

melihat buku Tarif Bea Kepabeanan Indonesia (BTKI)

menentukan klasifikasi barang ke dalam BTKI (dapat dimulai baik dari segi bahan baku menjadi barang
jadi, proses sederhana dan proses canggih/kompleks, pertanian, mineral, kimia, mesin dan seterusnya.

C. Tahapan Mengklasifikasi Barang

Dalam penjelasan ini disajikan tahapan mengklasifikasi barang secara garis besar. Tahapan lebih rinci
akan dijelaskan kemudian setelah memahami apa itu Harmonized System, Buku Tarif Kepabeanan
Indonesia, Ketentuan Umum Untuk Menginterpretasi Harmonized System dan teori pendukung lainnya.

Kita identifikasi terlebih dahulu barang yang akan kita klasifikasi. Dengan mengetahui spesifikasi barang,
misalnya barang tersebut produk pertanian, barang kimia atau mesin, kita bisa memilih bab-bab yang
lebih spesifik. Identitas barang meliputi : nama, guna, fungsi, buatan, berat, kemasan dan informasi lain
yang berguna untuk mengklasifikasi barang
pilih bab atau bab-bab yang berkaitan dengan spesifikasi barang tersebut. Bila sudah kita tentukan, baca
dan perhatikan baik-baik catatan Bagian dan Catatan Bab yang berkaitan dengan pilihan bab atau bab-
bab pada butir 1.

perhatikan penjelasan-penjelasan dalam catatan Bagian maupun catatan Bab yang berkaitan dengan
barang yang akan kita klasifikasi. apabila ada catatan yang mengeluarkan barang tersebut dari Bab atau
Bagian yang kita pilih, perhatikan pada Bagian, Bab atau pos mana barang tersebut diklasifikasikan. Pada
tahap ini, biasanya kita sudah mempunyai gambaran umum apakah barang tersebut diklasifikasikan di
bab tersebut atau di bab lainnya

setelah menemukan satu bab yang paling sesuai berdasarkan kajian diatas, maka kita menelusuri poss-
pos yang mungkin mencakup barang yang akan kita klasifikasikan dalam bab tersebut. Pada tahap ini
kadang-kadang kita sudah dapat menemukan pos yang mencakup barang tersebut dengan rinci. Bila
sudah kita temukan satu pos yang tepat, maka langkah selanjutnya tinggal menentukan sup-pos (6-digit)
dan pos tarif (10-digit) yang sesuai. Dalam tahap ini tetnunya menggunakan kaidah-kaidah seperti yang
ada dalam nomor 1 sampai dengan 6 pada Ketentuan Umum untuk Menginterpretasi Harmonized
System.

apabila sudah dipilih satu pos tarif yang benar-benar sesuai dengan uraian barang, langkah selanjutnya
adalah melihat pembebanannya (BM, PPN, PPnBM atau cukai). Karena pembebanan tersebut sering
berubah, jangan lupa selalu menggunakan pembebanan yang up to date berdasarkan ketentuan yang
terbaru.

Anda mungkin juga menyukai