Virus itu memang muncul secara tiba-tiba. Ini yang membuat kampus harus
memutuskan secara cerdik dan cepat apa yang bisa dilakukan. Alasannya, salah
satu cara menekan virus Corona (khususnya Covid-19) dengan membatasi
pertemuan, maka kuliah daring menjadi alternatif.
Kelas luring atau tatap muka yang selama ini menjadi media utama beralih di kelas
kelas daring. Kuliah daring atau kuliah online disebut juga e-Learning atau Online
Course adalah proses perkuliahan dengan menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi, dalam hal ini internet. Sebagian besar perguruan tinggi di Indonesia
telah menerapkan perkuliahan daring sebagai bentuk tindakan dalam memutus
rantai penyebaran virus corona. Bahkan, Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir
Semester bahkan bimbingan tugas akhir dilakukan secara daring.
Proses belajar mengajar di IPDN tetap dilaksanakan secara daring dan luring
dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tak hanya memfasilitasi seluruh
ruangan di Kampus IPDN dengan alat-alat kebersihan, IPDN pun giat melakukan
sterilisasi dan merawat stamina mahasiswa/Praja IPDN dengan asupan makanan
sehat serta vitamin yang cukup agar imunitas mereka tetap terjaga. Selama
pandemi Covid-19, seluruh praja IPDN tidak diijinkan keluar dari kampus, baik
melakukan ijin bermalam ataupun pelaksanaan cuti hari besar. Hal ini dilakukan agar
meminimalisir penularan virus Covid-19 kepada Praja IPDN.
Secara bertahap, rapid tes dan tes SWAB pun dilakukan kepada seluruh praja dan
civitas akademika IPDN baik yang berada di kampus Jatinangor maupun yang ada
di IPDN kampus daerah termasuk di IPDN Kampus Kalimantan Barat. Total jumlah
Praja IPDN baik yang berada di IPDN Kampus Jatinangor maupun kampus-kampus
daerah (termasuk 167 praja di IPDN Kampus Kalimantan Barat) berjumlah 6.273
orang.
Belajar mandiri akan menuntut siswa belajar tentang dirinya, baik potensi, emosi,
juga kecakapan catatan manajeman waktu yang digunakan. Praja IPDN yang
dibentuk menjadi pemimpin di masa depan harus menyadari bahwa kepemimpinan
haruslah dimulai dengan memimpin diri. Untuk itulah mengapa lembaga IPDN
membina Praja dengan kedisiplinan tinggi dari pukul 04.30 sampai pukul 22.00
adalah untuk melatih praja untuk mampu memimpin dirinya sendiri.
Menjadi self regulated berarti praja atau mahasiswa menjadi orang yang proaktif,
mencari sumber-sumber belajar alternatif, membaca buku buku dan rujukan jurnal
relevan, menulis dan merangkum bacaan sehingga lebih memahami materi yang
dipelajari. Self-regulated learning merupakan proses belajar yang meliputi
pengelolaan pikiran, perasaan, strategi, sikap belajar dan perilaku belajar yang
dihasilkan pembelajar untuk pencapaian tujuannya.