PIMPINAN PUSAT
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
( TARBIYAH – PERTI )
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
KEPUTUSAN
MUNAS DAN MUKTAMAR
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
(TARBIYAH-PERTI)
NOMOR : 02 / MUKTAMAR/ 2016
TENTANG
PENYEMPURNAAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH (TARBIYAH-PERTI)
-------------------------------------
Memperhatikan : 1. Amanat Presiden Republik Indonesia dalam Munas dan Muktamar Persatuan
Tarbiyah Islamiyah tahun 2016.
2. Pengarahan Ketua MPR-RI dalam Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti) tahun 2016.
3. Pengarahan Menteri Agama RI dalam Munas dan Muktamar Persatuan
Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) tahun 2016.
4. Saran dan pandangan peserta Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Tahun 2016.
5. Hasil Sidang Komisi “A” Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah Islamiyah
(Tarbiyah-Perti) tahun 2016 tentang Penyempurnaan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti)
2
MEMUTUSKAN:
Ditetapkan di : Jakarta,
Pada tanggal : 22 Muharram 1438 H
23 Oktober 2016 M
3
Lampiran :
Keputusan Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti)
Nomor : 02 /Munas-Muktamar/ 2016
Tanggal : 22 Muharram 1438 H/23 Oktober 2016
-------------------------------------------------------------------
ANGGARAN DASAR
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
MUKADIMAH
Dengan Rakhmat, Taufiq dan Inayah Allah SWT, umat Islam Indonesia senantiasa berdiri di garis depan
memperjuangkan cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang
diridhai Allah SWT. Baldatun Thayyibatun fi Mardhatillah.
Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah organisasi yang bernafaskan Islam serta berazaskan Pancasila
yang bersesuaian dengan azas Negara Kesatuan Republik Indonesia, didirikan oleh para ulama besar di
Minangkabau pada tanggal 5 Mei 1928, merupakan wadah tempat berhimpun bagi umat Islam Indonesia
yang menganut paham Ahl-Sunnah wal al Jama’ah dalam I’tikad dan Mazhab Imam Syafi’i
Rahimahulllah dalam syariat.
Umat Islam Indonesia yang berada dalam naungan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah menyadari
dengan sungguh-sungguh bahwa Ummat Islam harus bertanggung jawab untuk menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa Indonesia serta membina dan menjalin ukhuwah Islamiyah sebagai mana firman Allah :
4
“Dan berpegang teguhlah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan
ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan
hatimu, sehingga dengan karuniaNya kami menjadi saudara (Q.S. Ali-Imran (3) : 103).
Selain itu, Persatuan Tarbiyah Islamiyah mengemban tugas dan berkewajiban mencerdaskan kehidupan
bangsa, meningkatkan kesadaran bernegara dan beragama dalam rangka membangun manusia
Indonesia yang berakhlak mulia, ta’at kepada Allah SWT dan Rasulullah, SAW, dan senantiasa
mematuhi kepemimpinan bangsa (Ulil Amri), Firman Allah SWT:
Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegangkekuasaan )
diantara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur’an) dan Rasul (sunnahnya). Jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya (Q.S. al-Nisa’ (4) : 59)
Maka untuk melanjutkan perjuangan dan pengabdian secara berkesinambungan kepada agama,
bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga Persatuan Tarbiyah Islamiyah sebagai berikut :
BAB I
NAMA, KEDUDUKAN DAN WAKTU
Pasal 1
Organisasi yang dimaksud dalam Anggaran Dasar ini bernama Persatuan Tarbiyah Islamiyah
(TARBIYAH-PERTI)
Pasal 2
Pasal 3
1) Persatuan Tarbiyah Islamiyah didirikan pada tanggal 15 Dzulkaidah 1346 H bertepatan 5 Mei 1928
M di Candung Bukittinggi Sumatera Barat oleh ulama Besar Islam yang berfaham Ahlussunnah Wal
Jama’ah dalam I’tiqat dan Mazhab Imam Syafi’i Rda. dalam syariat dan ibadat di bawah pimpinan
Syekh Sulaiman Arrasuly untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
5
a. Visi
Menciptakan kehidupan umat Islam yang lebih baik berintegritas dan berkujalitas dengan faham
Ahlussunnah wal Jama’ah dalam I’tiqat dan mazhab Imam Syafi’i Rahimullah. dalam syariat dan
ibadat dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
b. Misi :
(1) Menggerakan seluruh potensi warga Persatuan Tarbiyah Islamiyah melalui kepemimpinan
dalam organisasi dan kelembagaan untuk meningkatkan kecerdasan intelektual, spiritual,
dan emosional dengan mengembangkan lembaga pendidikan dalam lingkungan Persatuan
Tarbiyah Islamiyah yang berkualitas.
(2) Meningkatkan dakwah Islamiyah, dakwah basyariah dan dakwah wathoniyah guna
mewujudkan insan yang berakhlakullkarimah untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa.
(3) Mengembangkan amal sosial dan ekonomi keumatan berdasarkan syariah guna
meningkatkan kesejahteraan umat.
BAB II
DASAR, ASAS, SIFAT DAN TUJUAN
Pasal 4
Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah berdasarkan Pancasila dan berazaskan Islam, dengan
berpegang pada faham Ahlussunah wal Jama’ah dalam I’tiqat dan, mazhab Imam Syafi’i Rahimullah
dalam syariat.
Pasal 5
Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah bersifat sosial kemasyarakatan, pendidikan, dan keagamaan
yang independen.
Pasal 6
Tujuan
Tujuan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah :
1). Mencerdaskan kehidupan bangsa baik kecerdasan intelektual, spiritual, maupun emosional dalam
rangka membangun manusia Indonesia seutuhnya yang berakhlak mulia, berilmu, beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT.
2) Memperjuangkan pengamalan syariat Islam agar difahami dan dilaksanakan dalam kehidupan
sehari-hari serta menyebarluaskan ajaran Agama Islam dalam arti yang seluas-luasnya melalui
dakwah yang menyejukkan, dengan menyiarkan dan mempertahankan agama Islam dari segala
serangan.
3) Memajukan kesejahteraan sosial dan ekonomi keuamatan untuk mencapai kemakmuran yang
berkeadilan dalam ridha Allah SWT.
6
BAB III
USAHA
Pasal 7
Untuk mencapai tujuan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah berusaha :
1) Membangun, mengembangkan dan membina pendidikan agama baik pondok pesantren maupun
madrasah mulai tingkat awaliyah sampai kuliah serta pendidikan umum mulai taman kanak-kanak
sampai perguruan tinggi.
2) Meningkatkan mutu dan kwalitas da’i dan da’iyah Persatuan Tarbiyah Islamiyah agar lebih
profesional dalam mengembangkan dakwah yang menyejukan dalam pengembangan ekonomi umat
dengan pendekatan dunia akhirat.
3) Menyelenggarakan, memajukan dan mengembangkan usaha ekonomi keumatan, dan sosial
kemasyarakatan yang diridhai Allah SWT.
4) Memberikan bimbingan dan pencerahan kepada warga Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan umat
Islam umumnya tentang nilai-nilai kehidupan beragama dan kebangsaan.
5) Membina dan penguatan seni budaya bangsa yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
BAB IV
BENTUK KEKUASAAN DAN STRUKTUR
Pasal 8
Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah organisasi nasional berbentuk kesatuan dan merupakan salah satu
wadah untuk kegiatan umat Islam.
Pasal 9
Kekuasaan tertinggi dalam Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah :
1) Muktamar untuk tingkat Nasional.
2). Musyawarah Daerah (MUSDA) untuk tingkat Provinsi
3). Musyawarah Cabang (MUSCAB) untuk tingkat Kabupaten/Kota.
4). Musyawarah Anak Cabang untuk tingkat Kecamatan.
5). Musyawarah Ranting untuk tingkat kelurahan / nagari /desa.
Pasal 10
Struktur Organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah :
1). Pimpinan Pusat (PP) di tingkat nasional, terdiri dari :
a. Majelis Pembina Pusat.
b. Majelis Mustasyar Pusat
c. Majelis Ifta’ Pusat
d. Majelis Pakar Pusat
e. Pengurus Harian Pusat.
2). Pimpinan Daerah (PD) di tingkat Provinsi, terdiri dari :
a. Majelis Pembina Daerah.
b. Majelis Mustasyar Daerah
c. Majelis Ifta’ Daerah
d. Majelis Pakar Daerah
e. Pengurus Harian Daerah.
7
BAB V
ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 11
1). Anggota adalah warga negara Republik Indonesia yang beragama Islam dan menyetujui Anggaran
Dasar serta Anggaran Rumah Tangga ini.
2) Setiap anggota harus memiliki Kartu Tanda Anggota yang penerbitan serta pendistribusiannya diatur
dengan keputusan Pimpinan Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
3). Berakhirnya keanggotaan seseorang karena :
a. Meninggal dunia.
b. Atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat.
4). Anggota terdiri dari :
a. Anggota biasa.
b. Anggota Kehormatan
Pasal 12
1). Yang dipilih dan diangkat menjadi pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah ialah anggota yang :
a. Memahami dan beramal sesuai dengan azas organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah yaitu
berpaham ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah dalam I’tikad dan bermazhab Imama Syafi’i Rahimhullah
dalam bidang syariat.
b. Dipandang mampu dan cakap mengemban tugas organisasi dan mempunyai integritas, loyalitas
dan berwawasan yang luas.
c. Pimpinan Persatuan Tarbiyah Islamiyah tidak boleh memangku jabatan rangkap dalam
Persatuan Tarbiyah Islamiyah sendiri, kecuali yang bersifat koordinasi.
8
2). Anggota pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang telah habis masa baktinya, dapat dipilih
kembali untuk periode berikutnya, kecuali jabatan Ketua Umum, maksimal hanya 2 (dua) periode
kepengurusan.
3). Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Ketua Pengurus Harian Pimpinan Daerah (PD), Ketua Pengurus
Harian Pimpinan Cabang (PC), dan Ketua Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dan Ketua
Pimpinan Ranting (PR) Persatuan Tarbiyah Islamiyah diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun
masa bakti.dan tidak boleh memegang jabatan rangkap dilingkungan Persatuan Tarbiyah Islamiyah
4) Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP), Ketua Pengurus Harian Pimpinan Daerah (PD) Ketua Pengurus
Harian Pimpinan Cabang (PC) dan Ketua Pengurus Harian Pimpinan Anak Cabang dan Ketua
Pimpinan Ranting Persatuan Tarbiyah Islamiyah tidak dijabat oleh anggota yang sedang menduduki
jabatan di kepengurusan partai politik.
5) Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) dan Ketua Pengurus Harian Pimpinan Daerah (PD) Persatuan
Tarbiyah Islamiyah minimal memiliki ijazah Strata Satu (S1), serta Ketua Pengurus Harian Pimpinan
Cabang (PC) Ketua Pimpinan Ranting (PR) Persatuan Tarbiyah Islamiyah minimal memiliki ijazah
SMA atau sederajat.
6). Setiap calon Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah harus sudah pernah
menduduki jabatan di kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
BAB VI
SUMBER PENDAPATAN ORGANISASI
Pasal 13
Sumber pendapatan Persatuan Tarbiyah Islamiyah dari :
1). Iuran dan sumbangan anggota.
2). Zakat, infaq, wakaf, sedekah dan hibah serta bantuan dari para dermawan.
3). Sumbangan yang tidak mengikat dan tidak bertentangan dengan hukum Islam dan undang-undang
yang berlaku.
4). Hasil usaha yang sah dan halal.
BAB VII
ORGANISIASI FUNGSIONAL DAN / ATAU ORMAS SERUMPUN SERTA LEMBAGA
Pasal 14
Persatuan Tarbiyah Islamiyah dapat membentuk dan membina organisasi fungsional dan/atau Ormas
Serumpun serta lembaga yang mempunyai azas, sifat dan tujuan sama dengan Persatuan Tarbiyah
Islamiyah
Pasal 15
1). Organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun yang dimaksud di sini adalah organisasi yang
membina masyarakat sesuai dengan fungsinya yaitu, Wanita dengan nama Persatuan Wanita
Tarbiyah Islamiyah dan/atau Wanita Perti, Pemuda dengan nama Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah
dan/atau Pemuda Islam, Siswa dengan nama Organisasi Siswa Tarbiyah Islamiyah dan/atau
Organisasi Pelajar Islam. Mahasiswa dengan nama Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah dan/atau
Kesatuan Mahasiswa Islam, Sarjana dengan nama Ikatan Sarjana Tarbiyah Islamiyah dan
Pengusaha dengan nama Himpunan Pengusaha Tarbiyah Islamiyah.
9
2). Lembaga yang dimaksud disini adalah badan-badan yang dibentuk secara khusus untuk mengurus
kegiatan-kegiatan terutama seperti lembaga pendidikan, lembaga dakwah dan tariqat, lembaga
Bantuan Hukum, lembaga ekonomi dan koperasi, lembaga Aset serta lembaga Seni Budaya Islam.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 16
Perubahan Anggaran Dasar organisasi dilakukan oleh Muktamar
Pasal 17
Persatuan Tarbiyah Islamiyah dapat dibubarkan oleh Muktamar yang khusus diadakan untuk itu dan
diselenggarakan secara sah dengan suara aklamasi.
Pasal 18
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) ini diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : .22 Muharram 1438 H
23 Oktober 2016 M
BAB I
KEANGGOTAAN
Pasal 1
1). Individu diterima menjadi Anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah :
1. Beragama Islam.
2. Warga Negara Indonesia.
3. Sudah berumur minimal 17 (tujuh belas) tahun, atau sudah menikah.
4. Menerima dan menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Tarbiyah
Islamiyah
Pasal 2
Anggota terdiri dari :
1) Anggota biasa ialah orang yang telah diterima menjadi anggota menurut pasal 1
2) Anggota kehormatan ialah pemuka-pemuka dan pemimpin masyarakat Islam yang mendorong dan
menyokong kegiatan organisasi.
Pasal 3
1) Setiap anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah harus memiliki Kartu Anggota yang penerbitan serta
pendistribusiannya diatur dengan keputusan Pimpinan Pusat.
2). Pimpinan Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah atas usulan Pimpinan Daerah dan Pimpinan Cabang
dapat memberikan Piagam Penghargaan dan lainnya kepada anggota atau anggota masyarakat
yang berjasa luar biasa terhadap perjuangan organisasi.
BAB II
KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA
Pasal 4
Setiap anggota Pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah berkewajiban untuk mentaati Anggaran Dasar
(AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART) serta peraturan organisasi lainnya.
Pasal 5
Setiap anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah mempunyai hak :
1) Bersuara dan hak mengajukan usul, pendapat serta pandangan untuk kemajuan organisasi
2). Memilih dan dipilih untuk jabatan dalam organisasi.
3). Memperoleh perlakuan yang sama dari organisasi, dan
4) Anggota kehormatan dapat diundang menghadiri rapat atau pertemuan serta berhak mengajukan
usul dan saran-saran untuk memajukan organisasi.
BAB III
PEMBERHENTIAN ANGGOTA DAN PENGURUS
Pasal 6
1). Anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Atas permintaan sendiri
c. Diberhentikan dengan tidak hormat
11
2) Seorang anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah dapat diberhentikan sebagai anggota organisasi jika
yang bersangkutan secara jelas telah merugikan organisasi dan kepada yang bersangkutan telah
cukup diberikan nasehat dan teguran.
3) Anggota yang diberhentikan dapat mengajukan pembelaan kepada pimpinan organisasi setingkat
lebih tinggi.
Pasal 7
1). Pengurus Persatuan Tarbiyah Islamiyah dapat berhenti karena :
a. Meninggal dunia
b. Mengundurkan diri sebagai pengurus.
c. Tidak aktif selama 1 (satu) tahun atau 12 (dua belas) bulan berturut-turut, ditandai dengan tidak
pernah hadir setiap acara organisaisi termasuk acara rapat-rapat pengurus.
2). Penggantian antar waktu pengurus ditetapkan dalam sidang Pleno Pimpinan Pusat Persatuan
Tarbiyah Islamiyah.
3) Bagi anggota pengurus tingkat nasional apabila diberhentikan dapat mengajukan pembelaan pada
Rapat Pleno yang diperluas.
4) Pengurus Daerah dan Cabang apabila diberhentikan dapat mengajukan pembelaan kepada
pimpinan organisasi setingkat lebih tinggi
5) Bagi anggota pengurus yang diberhentikan sampai dengan adanya keputusan adalah non aktif.
6) Untuk anggota pengurus yang diberhentikan, pengurus harus mengundang yang bersangkutan
untuk hadir pada rapat pleno yang diperluas untuk pembelaan diri.
7) Anggota pengurus yang di non-aktifkan yang terbukti bersalah ditetapkan dengan surat keputusan,
sedangkan yang tidak terbukti dapat diaktifkan kembali.
BAB IV
SUMBER PENDAPAT DAN KEKAYAAN
Pasal 8
Pasal 9
Keuangan diatur secara berimbang dan efisien berdasarkan kebutuhan Perasatuan Tarbiyah
Islamiyah oleh pimpinan organisasi sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 10
1). Yang dimaksud kekayaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah ialah segala aset, baik berupa barang
bergerak atau barang tidak bergerak milik Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang diperoleh
sebagaimana dimaksud pasal 8 ayat 1.
12
2). Semua kekayaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah dikuasai digunakan dan dimanfaatkan sebesar-
besarnya untuk kepenntingan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
3). Kekayaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah harus dilaporkan setiap tahun dalam sidang pleno lengkap.
4). Kekayaan organisasi harus diaudit oleh akuntan publik pada waktu berakhirnya masa bakti
kepengurusan baik kepengurusan tingkat nasional maupun tingkat daerah (Provinsi) dan tingkat
cabang (kabuyaten/Kota).
BAB V
KEPENGURUSAN
Pasal 11
Kepengurusan Persatuan Tarbiyah Islamiyah tingkat Nasional terdiri dari :
a. Majelis Pembina Pusat paling sedikit terdiri dari :
1. Ketua
2. Wakil Ketua
3. Seorang Sekrketaris
4. Wakil Sekretaris
5. Beberapa orang anggota.
b. Majelis Mustasyar Pusat, terdiri dari :
1. Seorang Ketua
2. Paling sedikit 5 (lima) orang Wakil Ketua
3. Seorang Sekretaris
4. Paling sedikit 2 (dua)orang Wakil Sekretaris
5. Beberapa orang anggota yang terdiri dari ulama, zuama dan cendekiawan
c. Majelis Ifta’ Pusat, terdiri dari :
1. Seorang Ketua
2. Paling sedikit 5 (lima) orang wakil ketua
3. Seorang Sekretaris
4. Paling sedikit 2 (dua) orang wakil sekretaris
5. Beberapa orang anggota yang terdiri dari ulama, dan cendekiawan.
d. Majelis Pakar Pusat, terdiri dari :
1. Seorang Ketua
2. Paling sedikit 5 (lima) orang wakil ketua
3. Seorang Sekretaris
4. Paling sedikit 2 (dua) orang wakil sekretaris
5. Beberapa orang anggota yang terdiri dariulama dan cendekiawan.
e. Majelis Pembina Pusat, Majelis Mustasyar Pusat, Majelis Ifta’ Pusat, dan Majelis Pakar Pusat dalam
pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan Pengurus Harian Pimpinan Pusat Persatuan Tarbiyah
Islamiyah dan berkedudukan di Kantor Pimpinan Pusat..
f. Majelis Pembina Pusat, Majelis Mustasyar Pusat, Majelis Ifta’ Pusat dan Majelis Pakar Pusat harus
berdomisili di Jakarta dan sekitarnya.
g. Pengurus Harian Pimpinan Pusat terdiri dari :
1. Ketua Umum
2. 1 (satu) orang Wakil Ketua Umum.
3 Paling sedikit 5 (lima) orang Ketua, dan minimal 1 (satu) orang wanita.
4. Sekretaris Jenderal
5. Palingsedikit 5 (lima) orang Wakil Sekretaris Jenderal, dan minimal 1 (satu) orang wanita.
6. Bendahara Umum
13
Pasal 12
Pasal 13
Kepengurusan Persatuan Tarbiyah Islamiyah Tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari :
1) Majelis Pembina Cabang, paling sedikit terdiri atas :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Beberapa Anggota.
2) Majelis Mustasyar Cabang, paling sedikit terdiri atas :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Beberapa orang anggota yang terdiri dari Ulama, zuama dan Cendekiawan Muslim.
3) Majelis Ifta’ Cabang, paling sedikit terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Beberapa orang anggota yang terdiri dari Ulama, zuama dan Cendekiawan Muslim.
4) Majelis Pakar Cabang, paling sedikit terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Beberapa orang anggota yang terdiri dari Ulama, zuama dan Cendekiawan Muslim
5). Majelis Pembina Cabang, Majelis Mustasyar Cabang, Majelis Ifta’ Cabang dan Majelis Pakar
Cabang dalam pelaksanaan tugasnya berkoordinasi dengan Pengurus Cabang Persatuan Tarbiyah
Islamiyah dan sekretariatnya berkedudukan di sekretariat Pimpinan Cabang.
6) Pengurus Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Ketua
b. Wakil Ketua
c. Sekretaris
d. Wakil Sekretaris.
e. Bendahara
f. Wakil Bendara
g. Paling sedikit 5 (lima) bidang
h. Anggota setiap bidang palinmg banyak 2 (dua) orang.
15
Pasal 14
Kepengurusan Persatuan Tarbiyah Islamiyah tingkat Kecamatan terdiri dari :
1) Majelis Pembina Anak Cabang, paling sedikit terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Beberapa orang Anggota.
2) Majelis Mustasyar Anak Cabang, paling sedikit terdiri atas :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Beberapa orang anggota.
3) Majelis Ifta’ Anak Cabang, paling sedikit terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Beberapa orang anggota.
4) Majelis Pakar Anak Cabang, paling sedikit terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Beberapa orang anggota yang terdiri dari ulama, zuama dan Cendekiawan
5). Majelis Pembina Anak Cabang dan Majelis Mustasyar Anak Cabang dalam pelaksanaan tugasnya
berkoordinasi dengan Pengurus Harian Anak Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan
sekretariatnya berkedudukan di sekretariat Pengurus Anak Cabang.
6) Pengurus Anak Cabang sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Seorang Ketua
b. Seorang Sekretaris
c. Seorang Bendahara
d. Seksi-seksi paling sedikit 3 (Tiga) Seksi.
Pasal 15
Pasal 16
Komposisi dari setiap tingkat kepengurusan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah diwajibkan
memperhatikan keterwakilan wanita.
16
BAB VI
KEWAJIBAN DAN WEWENANG
Pasal 17
1). Majelis Pembina Pusat berkewajiban :
a. Memberikan bantuan strategis kepada Pengurus Harian Pusat untuk kelancaran kegiatan
organisasi
b. Memberikan saran, pertimbangan, pendapat dan nasehat kepada Pengurus Harian Pusat baik
diminta maupun tidak diminta.
2). Majelis Mustasyar Pusat berkewajiban dan berwenang :
a. Memberikan teguran kepada Pengurus Harian Pusat apabila telah melanggar Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b. Mengawal jalannya organisasi agar tetap menganut paham ahli Sunnah wal jamaah dalam
I’tikad dan bermazhab Imam Syafi’i Rahimahullah dalam bidang syariat.
c. Melalui rapat pleno Majelis Mustasyar dapat mengusulkan Munas dan Muktamar Luar Biasa/
dipercepat apabila Pengurus HarianPusat Tarbiyah Islamiyah dianggap telah menyimpang dari
AD/ART.
3) Majelis IFTA’ Pusat berkewajiban dan berwenang :
a. Membahas berbagai masalah ke Islaman, khususnya yang terkait dengan Faham Ahlussunnah
wal Jama’ah dan mazhab Imam Syafi’i Rahimahullah.
b. Melakukan kajian terhadap berbagai persoalan aktual keumatan, selanjutnya dirumuskan dalam
bentuk Fatwa.
4). Majelis Pakar Pusat, berkewajiban dan berwenang :
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Harian Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah
terhadap pelaksanaan program dan memberikan masukan yang bersifat umum tentang sistim
kehidupan yang sedang berjalan, baik kehidupan masyarakat, kekbangsaan dan kenegaraan yang
telah mendapat kajian mendalam dan konseptual.
5). Pengurus Pusat, berkewajiban dan berwenang :
a. Mengendalikan organisasi dalam rangka melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional dan
Mukktamar.
b. Menetapkan keputusan organisasi
c. Menjalankan Program Umum organisasi.
d. Menyusun serta menjalankan program tahunan
e. Membina, mengawasi dan mengevaluasi jalannya organisasi di daerah.
f. Membatalkan kebijakan dan keputusan Pimpinan Daerah bilamana dinilai jelas-jelas
menyimpang dari AD/ART.
g. Membekukan dan mengambil alih, sementara pimpinan daerah dalam keadaan mendesak yang
mengancam kelangsungan hidup organisasi.
h. Bertanggung jawab atas segala kegiatannya kepada Muktamar.
i. Mengesahkan Pimpinan Daerah.
j. Mensosialisasikan fatwa-fatwa yang telah dikeluarkan Majelis IFTA’ Pusat.
k. Membina mengawasi dan mengevaluasi jalannya organisasi fungsional dan lembaga-lembaga
yang berada di bawah Pembinaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
l. Membatalkan kebijakan dan keputusan organisasi fungsional dan lembaga-lembaga, bilamana
dinilai jelas-jelas telah menyimpang dan bertentangan dengan ketentuan organisasi Persatuan
Tarbiyah Islamiyah.
17
6) Pimpinan Daerah yang dibekukan dan telah diambil alih, dalam tempo paling lama 6 (enam) bulan
telah dapat melaksanakan Musda Luar Biasa/dipercepat yang dilaksanakan oleh Pengurus Harian
Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
Pasal 18
1). Majelis Pembina Daerah berkewajiban :
a. Memberikan bantuan strategis kepada Pengurus Harian Daerah untuk kelancaran kegiatan
organisasi
b. Memberikan saran, pendapat, nasehat kepada Pengurus Harian Daerah baik diminta maupun
tidak diminta.
2). Majelis Mustasyar Daerah berkewajiban dan berwenang :
a. Memberikan teguran kepada Pengurus Harian Daerah apabila telah melanggar Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b. Mengawal jalannya organisasi agar tetap menganut paham ahlussunnah wal jama’ah dalam
I’tikad dan bermazhab Imam Syafi’i Rahimahullah dalam bidang syariat.
Pasal 19
1). Majelis Pembina Cabang berkewajiban :
a. Memberikan bantuan strategis kepada Pengurus Harian Cabang untuk kelancaran kegiatan
organisasi
b. Memberikan saran, pendapat, nasehat kepada Pengurus Harian Cabang baik diminta maupun
tidak diminta dalam bidang penyaluran aspirasi organisasi.
2). Majelis Mustasyar Cabang berkewajiban dan berwenang :
a. Memberikan teguran kepada Pengurus Harian Cabang apabila telah melanggar Anggaran Dasar
dan Anggaran Rumah Tangga organisasi.
b. Mengawal jalannya organisasi agar tetap menganut paham ahli sunnah wal jamaah dalam I’tikad
dan bermazhab Imam Syafi’i Rahimahullah dalam bidang syariat.
18
3). Majelis IFTA’ Cabang berkewajiban dan berwenang :
a. Membahas berbagai masalah ke Islaman, khususnya yang terkait dengan Faham Ahlussunnah
wal Jama’ah dan mazhab Im,am Syafi’i Rahimahullah.
b. Melakukan kajian terhadap berbagai persoalan aktual keumatan, selanjutnya dirumuskan dalam
bentuk Fatwa.
4) Majelis Pakar Cabang berkewajiban dan berwenang :
Memberikan saran dan pertimbangan kepada Pengurus Harian Cabang Persatuan Tarbiyah
Islamiyah terhadap pelaksanaan program dan memberikan masukan yang bersifat umum tentang
sistim kehidupan yang sedang berjalan, baik kehidupan masyarakat kebangsaan dan kenegaraan
yang telah mendapat kajian mendalam dan konseptual.
5). Pengurus Harian Cabang berkewajiban dan berwenang :
a. Mengendalikan organisasi dan melaksanakan Keputusan Musyawarah Nasional / Musyawarah
Darah / Musyawarah Cabang
b. Menyusun serta menjalankan program tahunan organisasi.
c. Membina / mengawasi jalannya organisasi Anak Cabang.
d. Dapat membatalkan kebijaksanaan dan keputusan Anak Cabang bilamana jelas-jelas
menyimpang dari ketentuan organisasi
e. Bertanggung jawab atas tugas dan kebijaksanaan organisasi di daerahnya kepada Musyawarah
Cabang.
f. Pimpinan Cabang berwenang mengesahkan Pengurus Anak Cabang.
Pasal 20
Pasal 21
Pimpinan Ranting berkewajiban dan berwenang :
1) Melaksanakan program-program organisasi dan membina anggota sesuai dengan kondisi setempat.
2) Bertanggung jawab atas tugas organisasi kepada Rapat Kelurahan /Desa.
Pasal 22
1) Setiap calon pengurus harus diminta kesediaannya secara tertulis sebagai bukti komitmen dalam
kepengurusan.
2) Pengurus yang tidak dapat melaksanakan program organisasi yang dibebankan dapat diambil
tindakan administratif berupa penggantian antar waktu.
BAB VII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
Pasal 23
b. Peninjau.
Utusan Pimpinan Perguruan Tinggi / Madrasah / Pondok Pesantren binaan Persatuan Tarbiyah
Islamiyah.
6) Jumlah peserta dan peninjau ditetapkan pada rapat pleno Pengurus Harian Pimpinan Pusat.
7) Setiap utusan dan peninjau dianggap sah apabila membawa mandat dari unsur/lembaga yang
diwakilinya
8) Tempat penyelenggaraan Muktamar ditetapkan oleh Pengurus Harian Pimpinan Pusat
Pasal 24
Pasal 25
5) Jumlah utusan daerah dan peninjau dari organisasi fugsional, lembaga-lembaga dan
madrasah/pondok pesantren diputuskan pada rapat pleno Pengurus Daerah .
6) Setiap utusan dan peninjau dianggap sah apabila membawa surat mandat dari unsur yang
diwakilinya.
7) Tempat penyelenggaraan Musyawarah Daerah ditetapkan oleh Pengurus Harian Daerah.
8) Jumlah utusan cabang dari organisasi fungsional, dan/atau Ormas Serumpun serta lembaga-lembaga
dan madrasah/pondok pesantren diputuskan pada rapat pleno Pengurus Harian Daerah Persatuan
Tarbiyah Islamiyah.
Pasal 26
1) Pada tingkat Kabupaten/Kota diadakan Musyawarah Cabang :
2) Musyawarah Cabang berfungsi dan berwenang :
a. Memegang kekuasaan tertinggi organisasi ditingkat Kabupaten/Kota
b. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Cabang
c. Menyusun program kerja Cabang
d. Memilih Majelis Pembina Cabang, Majelis Mustasyar Cabang, Majelis Ifta’ Cabang, Majelis Pakar
Cabang dan Pengurus Harian Pimpinan Cabang.
3) Musyawarah Cabang diadakan 5 (lima) tahun sekali.
4) Paling lambat 5 (lima) bulan sebelum berakhirnya masa bakti Pimpinan Cabang, Pengurus Harian
Cabang harus menyiapkan pelaksanaan Musyawarah Cabang.
5) Musyawarah Cabang dihadiri oleh :
a. Utusan Pengurus Harian Daerah
b. Majelis Pembina Cabang
c. Majelis Mustasyar Casbang
d. Majelis Ifta’ Cabang
d. Pengurus Harian Cabang
e. Utusan Pimpinan Anak Cabang
f. Utusan Pimpinan Ranting
g. Pimpinan Organisasi Fungsional dan/atau Ormas Serumpun serta lembaga-lembagfa tingkat
Cabang dan Pimpinan Madrasah/Pondok Pesantren.
6) Jumlah utusan Anak Cabang dan Ranting dari organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun
serta lembaga-lembaga dan pimpinan Madrasah/Pondok Pesantren diputuskan pada rapat pleno
Pengurus Harian Cabang Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
7) Setiap utusan dianggap sah apabila membawa surat mandat dari unsur yang diwakili
8) Tempat penyelenggaraan Musyawarah Cabang ditetapkan oleh Pengurus Harian Cabang.
Pasal 27
1) Pada tingkat Kecamatan diadakan Musyawarah Anak Cabang
2) Musyawarah Anak Cabang berfungsi dan berwenang :
a. Memegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat Kecamatan
b. Menilai pertanggungjawaban Pimpinan Anak Cabang
c. Menyusun program kerja Pimpinan Anak Cabang.
d. Memilih Mejelis Pembina Anak Cabang, Majelis Mustasyar Anak Cabang, Majelis Ifta’ Anak
Cabang, Majelis Pakar Anak Cabang dan Pengurus Harian Anak Cabang.
22
Pasal 28
Pasal 29
Di tingkat nasional selain Muktamar diadakan Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) dan Rapat Pimpinan
Nasional (RAPIMNAS).
1) Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) diadakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) masa bakti yang
pesertanya terdiri dari :
a. Pimpinan Majelis Pembina Pusat,
b. Pimpinan Majelis Mustasyar Pusat,
c. Pimpinan Majelis Ifta’ Pusat
d. Pimpinan Majelis Pakar Pusat
e. Pengurus Harian Pusat
23
f. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun
g. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat nasional,
h. Pimpinan Daerah (Provinsi) yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Pusat
2). Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) diselenggarakan guna menetapkan hal-hal yang bersifat
khusus untuk menentukan aspirasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam kehidupan berdemokrasi,
yang pesertanya terdiri dari :
a. Pimpinan Majelis Pembina Pusat,
b. Pimpinan Majelis Mustasyar Pusat,
c. Pimpinan Majelis Ifta’ Pusat
d. Pimpinan Majelis Pakar Pusat
c. Pengurus Harian Pusat.
f. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun.
g. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat nasional,
h. Pimpinan Daerah yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Pusat.
3) Rapat Majelis Pembina Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali setahun.
4) Rapat Pleno Majelis Mustasyar Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.
5) Rapat Pleno Majelis Ifta’ Pusat diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun
6. Rapat Pleno Majelis Pakar diadakan sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam setahun.
5) Rapat Pleno Pengurus Harian Pusat diadakan sekali dalam 4 (empat) bulan yang dihadiri seluruh
Perngurus Harian Pusat.
6) Rapat Pengurus Harian Pengurus Pusat diadakan sekali dalam sebulan.
7) Rapat Pengurus Harian Pusat yang diperluas, dihadiri oleh Pengurus Harian dan Pimpinan dan
Ketua-ketua Lembaga Persatuan Tarbiyah Islamiyah Tarbiyah, diadakan sesuai menurut kebutuhan.
Pasal 30
1) Di tingkat daerah selain Musyawarah Daerah diadakan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) dan Rapat
Pimpinan Daerah (RAPIMDA).
2) Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) masa
bakti yang pesertanya terdiri dari :
a. Pengurus Harian Pusat,
b. Pimpinan Majelis Pembina Daerah,
c. Pimpinan Majelis Mustasyar Daerah,
d. Pimpijnan Majelis Ifta’ Daerah
e. Pimpinan Majelis Pakar Daerah,
f. Pengurus Harian Daerah
g. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun Daerah
h. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat daerah,
i. Utusan Pimpinan Cabang yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Daerah
3). Rapat Pimpinan Daerah (RAPIMDA) diselenggarakan guna menetapkan hal-hal yang bersifat
khusus untuk menentukan aspirasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam kehidupan berdemokrasi,
yang pesertanya terdiri dari :
a. Pengurus Harian Pusat,
b. Majelis Pembina Daerah,
c. Pimpinan Majelis Mustasyar Daerah,
24
d. Pimpinan Majelis Ifta’ Daerah
e. Pimpinan Majelis Pakar Daerah
f. Pengurus Harian Daerah,
g. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun Daerah
h. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat daerah
i. Utusan Pimpinan Cabang yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Daerah.
4) Rapat Majelis Pembina Daerah dan Majelis Mustasya Daerah, Majelis Ifta’ Daerah, Majelis Pakar
Daerah serta rapat pleno Pengurus Harian Daerah dapat diadakan menurut kebutuhan .
Pasal 31
1) Di tingkat Pimpinan Cabang selain Musyawarah Cabang, diadakan Rapat Kerja Cabang
(RAKERCAB) dan Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB).
2) Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB) diadakan sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam 1 (satu) masa
bakti yang pesertanya terdiri dari :
a. Pengurus Harian Daerah,
b. Majelis Pembina Cabang,
c. Pimpinan Majelis Mustasyar Cabang,
d. Pimpinan Majelis Ifta’ Cabang
e. Pimpinan Majelis Pakar Cabang
f. Pengurus Harian Cabang,
g. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun Daerah.
h. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat Cabang,
i. Utusan Pengurus Anak Cabang yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Cabang
3). Rapat Pimpinan Cabang (RAPIMCAB) diselenggarakan guna menetapkan hal-hal yang bersifat
khusus untuk menentukan aspirasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam kehidupan berdemokrasi,
yang pesertanya terdiri dari :
a. Pengurus Harian Daerah,
b. Majelis Pembina Cabang,
c. Pimpinan Majelis Mustasyar Cabang,
d. Pimpinan Majelis Ifta’ Cabang
e. Pimpinan Majelis Pakar Cabang
f. Pengurus Harian Cabang,
g. Pimpinan organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun Cabang
h. Pimpinan lembaga-lembaga tingkat Cabang
i. Utusan Pengurus Anak Cabang yang jumlahnya ditetapkan oleh Pengurus Harian Cabang
4) Rapat Majelis Pembina Cabang dan Majelis Mustasyar Cabang, Majelis Ifta’ Cabang, majelis Pakar
Cabang serta Rapat Pleno Pengurus Cabang dapat diadakan menurut kebutuhan.
Pasal 32
1) Musyawarah/rapat dinyata sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah (50%) dari anggota yang
diundang.
2) Keputusan diambil secara Musyawarah mufakat dan apabila tidak memungkinkan diambil dengan
suara terbanyak.
3) Setiap peserta dalam Musyawarah/rapat mempunyai hak suara.
25
4) Semua keputusan Musyawarah/Rapat pada semua tingkatan mengikat bagi seluruh anggota
menurut jenjang organisasi.
5) Bila ada 2 (dua) atau lebih keputusan/kebijaksanaan yang bertentangan, maka yang berlaku adalah
keputusan/kebijaksanaan dari tingkat Pimpinan yang lebih tinggi.
BAB VIII
ORGANISASI FUNGSIONAL DAN / ATAU ORMAS SERUMPUN
SERTA LEMBAGA
Pasal 33
1) Organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun yang secara historis, azas, sifat dan tujuan sejalan
dengan Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah :
a. Persatuan Wanita Tarbiyah Islamiyah (PERWATI) dapat disebut Wanita Tarbiyah dan/atau
Wanita Perti.
b. Ikatan Pemuta Tarbiyah Islamiyah (IPTI) dapat disebut Pemuda Tarbiyah dan/atau Pemuda Islam
c Organisasi Siswa Tarbiyah Islamiyah (OSTI) dapat disebut Siswa Tarbiyah dan/Atau Organisasi
Pelajar islam (Perti).
d. Ikatan Mahasiswa Tarbiyah Islamiyah (IMTI) dapat disebut Mahasiswa Tarbiyah dan/atau
Kesatuan Mahasiswa Islam (KMI)
f. Ikatan Sarjana Tarbiyah Islamiyah (ISTI) dapat disebut Sarjana Tarbiyah
h. Himpunan Pengusaha Tarbiyah Islamiyah (HIPTI) dapat disebut Pengusaha Tarbiyah.
2). Lembaga-lembaga yang berada di bawah naungan Persatuan Tarbiyah Islamiyah dibentuk dan
disahkan oleh Pengurus Harian Pusat, seperti Lembaga Pendidikan, Lembaga Dakwah dan Tariqat,
Lembaga Bantuan Hukum, Lembaga Ekonomi dan Koperasi, Lembaga Aset Organisasi , Lembaga
Budaya dan Seni Islam (LBSI) dan lainnya.
3) Organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun serta lembaga-lembaga dibentuk dan disahkan
serta berada di bawah naungan dan pembinaan Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang bergerak secara
otonom dan wajib berkonsultasi dengan Pengurus Harian Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah
sesuai dengan tingkatannya.
Pasal 34
Organisasi fungsional dan/atau Ormas Serumpun serta lembaga yang sudah memiliki status badan
hukum prinsip-prinsip pokok kebijaksanaannya harus sejalan dengan AD/ART Persatuan Tarbiyah
Islamiyah.
BAB IX
TINDAKAN ORGANISASI
Pasal 35
SANKSI
1) Siapapun yang melanggar aturan dan atau ketentuan Persatuan Tarbiyah Islamiyah akan dikenakan
sanksi berupa tindakan disiplin organisasi.
2) Tindakan disiplin organisasi dapat berupa :
a. Peringatan lisan maupun tulisan
b. Dibebaskan dari jabatan di Persatuan Tarbiyah Islamiyah
c. Diberhentikan dari anggota Persatuan Tarbiyah Islamiyah
d. Diproses secara hukum berdasarkan peraturan yang berlaku.
26
Pasal 36
Yang berwenang mengambil tindakan organisasi atas pelanggaran disiplin organisasi adalah Pengurus
pada masing-masing tingkatan, diputuskan melalui Rapat Pengurus Harian.
BAB X
LAMBANG, PANJI DAN MARS
Pasal 37
1) Lambang organisasi adalah SINAR MATAHARI yang memancar ke delapan penjuru angin berwarna
hitam dengan jumlah sinar sebanyak 32 buah dan dalam bulatan MASJID MENARA berwarna hijau.
Pada sisi Utara antara melengkung kalimat Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam huruf latim, dan
pada sisi Selatan melengkung tertulis Ittihadut Tarbiyatul Islamiyah dalam Huruf Araf.
2) Arti Lambang organisiasi :
a. Matahari yang memancar ke delapan penjuru angin melambangkan cita-cita Persatuan Tarbiyah
Islamiyah ingin menggapai 5 benua, bersahabat dengan semua bangsa, dan silaturahmi sesama
seiman/seagama.
b. Bintang yang bersinar melambangkan tugas/risalah Persatuan Tarbiyah Islamiyah untuk
menegakkan kalimat tauhid dan memelihara Ukhuwah Islamiyah.
c. Gonjol tunggal di atas bangunan Masjid melambangkan keesaan Allah SWT.
d. Bulan bintang di atas Gonjong Tunggal tersebut melambangkan keislaman yang sudahn dikenal
secara universal..
e. 6 (enam) buah pintu pada Badan Kubah melambangkan Arkuanul Iman atau Rukun Iman yang
enam.
f. 5 (lima) buah pintu pada bangunan Masjid melambangkan Arkuanul Islam ataum Rukum Islam
yang lima.
g. Sebuah menara yang berdiri megah disamping Masjid melambangkan Dakwah Islamiyah yang
merupakan Program Utama Jama’ah.
h. Menara tersebut mempunyai dua tingkat dengan kubahnya. Tingkat perptamam didukung oleh
empat tiang, yang melambangkan empat tingkat sejarah ajaran Islam, yaitu Syariat, Tariqat,
Hakikat dan Ma’rifat. Tingkakt kedua, juga didukung oleh empat tiang melambangkan empat
Madzhab yang muktabar dikalangan sunni, yaitu : Madzhab Hanafi, Madzhab Maliki, Madzhab
Syafi’i, dan Madzab Hambali.
Pasal 38
1) Bendera organisasi dengan dasar putih berukuran 3 x 2 melebar kesamping, di tengah-tengah
terdapat lambang organisasi yang berukuran seimbang dengan luas bidang.
2) Panji-panji, vandel dan lencana akan diatur dalam peraturan organsiasi.
3) Seragam berupa jas, jaket berwarna dan batik diatur dalam peraturan organisasi.
Pasal 39
1) Organisasi ini mempunyai MARS yang bernama SINAR TARBIYAH-PERTI.
2) Mars SINAR TARBIYAH–PERTI harus dinyanyikan dengan khidmat dalam setiap acara resmi yang
diadakan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
27
BAB XI
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN DAN KEUANGAN
Pasl 40
Setiap jenjang organisasi mulai dari Pimpinan Pusat sampai ke Pimpinan Ranting wajib memberikan
laporan pertanggungjawaban mengenai kegiatan dan keuangan organisasi secara periodik dalam rapat
pleno lengkap.
BAB XII
TARIQAT YANG MUKTABARAH
Pasal 41
Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam hal melaksanakan tasauf menganut tariqat yang muktabarah yaitu
tariqat yang sesuai dengan faham ahlussunnah wal Jama’ah dan mazhab Imam Syafi’i Rda.
BAB XIII
PENUTUP
Pasal 42
1) Bila disebabkan oleh sesuatu hal organisasi ini dibubarkan, maka seluruh kekayaan organisasi
dihibahkan kepada madrasah-madrasah Tarbiyah Islamiyah. Sedangkan di daerah-daerah yang
tidak mempunyai Madrasah Tarbiyah Islamiyah dihibahkan kepada Masjid-masjid.
2) Pembubaran organisasi dan penghibahan seluruh kekayaan organisasi ditetapkan dalam Muktamar
Luar Biasa yang diselenggarakan khusus untuk itu.
Pasal 43
1) Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan ditetapkan berdasarkan
keputusan Pengurus Harian Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Muharram.1438 H
23 Oktober 2016 M
KEPUTUSAN
MUNAS DAN MUKTAMAR
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
NOMOR : 03 / MUNAS-MUKTAMAR / 2016
TENTANG
PROGRAM UMUM
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
(TARBIYAH-PERTI)
MASA BAKTI TAHUN 2016 - 2021
Memperhatikan : 1. Amanat Presiden Republik Indonesia dalam Munas dan Muktamar Persatuan
Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) tahun 2016
2. Pengarahan Ketua MPR-RI dalam Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Tahun 2016
3. Pengarahan Menteri Agama RI dalam Munas dan Muktamar Persatuan
Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Tahun 2016.
4. Saran dan pandangan peserta Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti) Tahun 2016.
5. Hasil Sidang Komisi “B” Munas dan Muktamar Tarbiyah-Perti tentang
Program Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah tahun 2016
2
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PROGRAM UMUM PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH (TARBIYAH-PERTI)
MASA BAKTI TAHUN 2016 – 2021.
3
Lampiran
Keputusan Musyawarah Nasional dan Muktamar
Persatuan Tarbiyah Islamiyah (TARBIYAH-PEPRTI)
Nomor : 03 /MUNAS-MUKKTAMAR/2016
Tanggal : 22 Muharram 1438 H/ 23 Oktober 2016 M
------------------------------------------------------------------
PROGRAM UMUM
PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
(TARBIYAH-PERTI)
MASA BAKTI TAHUN 2016 – 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian.
1. Program Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada hakikatnya adalah upaya-upaya yang
dilakukan oleh organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam bentuk aktivitas nyata guna
mewujudkan tujuan organisasi.
2. Program Umum merupakan pokok-pokok program kerja Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang
ditetapkan oleh Musyawarah Nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang bersifat mengikat
dan harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Pimpinan Persatuan Tarbiyah Islamiyah mulai
tingkat pusat sampai ke tingkat paling bawah.
3. Program Umum ini disusun dalam konteks peran dan fungsi Persatuan Tarbiyah Islamiyah
sebagai organisasi keagamaan dan kemasyarakatan yang berorientasi kepada pendidikan,
dakwah dan sosial kemasyarakatan dan/atau Sosial Keagamaan.
4. Pokok-pokok Program Umum ini merupakan kelanjutan, penyempurnaan dan peningkatan dari
program kerja nasional Persatuan Tarbiyah Islamiyah sebelumnya.
D. Ruang Lingkup.
Ruang lingkup Program Umum ini mencakup :
1. Peningkatan, pemantapan, dan pengembangan organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah
secara profesional dengan program-program yang sesuai dengan kebutuhan umat.
2. Peran dan fungsi Persatuan Tarbiyah Islamiyah sebagai organisasi yang independen dan
berorientasi pada pendidikan, dakwah, sosial kemasyarakatan serta keagamaan.
E. Sasaran Program.
Sasaran Program untuk lima tahun ke depan yang ingin dicapai sebagaimana yang diamanatkan
dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Persatuan Tarbiyah Islamiyah adalah:
1. Sasaran Internal.
a. Meningkatkan profesionalisme organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah sebagai organisasi
kemasyarakatan keagamaan yang berorientasi pada pendidikan, dakwah, dan sosial.
b. Sebagai motivator dan dinamisator kemajuan bangsa atas perubahan tata nilai dunia akibat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta akibat pengaruh dan arus informasi
dan globalisasi terhadap tatanan kehidupan sosial kemasyarakatan (amaliyah).
c. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) kader-kader Persatuan Tarbiyah Islamiyah
dalam menjawab tantangan persaingan global di segala bidang.
d. Pemantapan dan peningkatan peran serta organisasi Persatuan Tarbiyah Islamiyah dalam
membentengi akidah umat, mempertahankan dan mengembangkan paham ahlussunnah
wal Jamaah dan mazhab Imam Syafii Rahimahullah.
2. Sasaran Eksternal
a. Mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
b. Bersama komponen masyarakat lain bertekad bulat untuk memelihara stabilitas nasional
yang dinamis serta komprehensif guna mendorong dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam mewujudkan serta mencapai cita-cita bangsa Indonesia.
BAB II
POKOK-POKOK PROGRAM
Program Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah masa bakti tahun 2016 – 2021 meliputi bidang sebagai
berikut :
A. Mengadakan pembinaan terhadap seni dan budaya yang bernuansa islami di setiap daerah.
B. Membentuk Lembaga Kebudayaan dan Seni Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (LEKSI)
C. Mengadakan kerjasama pembinaan dan pementasan seni dan budaya Islam dengan pemerintah
daerah dan pusat serta dengan pihak-pihak terkait baik dalam maupun luar negeri.
D. Menyelenggarakan sarasehan dan seminar seni budaya Islam baik tingkat nasional maupun
internasional.
E. Memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang berjasa dalam pengembangan seni budaya
Islam di Indonesia.
XIII. Bidang-bidang lainnya seperti: Lingkungan Hidup, Perkebunan, Bidang Pertanian dan Kelautan,
bidang Tanggap Darurat, Bidang Kesehatan bidang Sumber Daya mineral. Rincian lebih lanjut dari
program masing-masing bidang ditetapkan oleh Pengurus Harian Persatuan Tarbiyah Islamiyah di
tingkat pimpinan masing-masing.
BAB III
PENUTUP
Keberhasilan pelaksanaan Program Umum Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang akan
dilaksanakan seluruh jajaran Persatuan Tarbiyah Islamiyah tergantung kepada partisipasi seluruh
Pengurus dan anggota. Semoga Allah SWT memberi kesempatan kepada kita dalam mewujudkan kerja
baik untuk umat manusia umumnya dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada khususnya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Muharram 1438 H
23 Oktober 2016 M
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN MUNAS DAN MUKTAMAR PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH
(TARBIYAH-PERTI) TENTANG RUMUSAN REKOMENDASI MUNAS DAN
MUKTAMAR PERSATUAN TARBIYAH ISLAMIYAH (TARBIYAH-PERTI) TAHUN
2016.
KESATU : Rumusan Rekomendasi Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah Islamiyah
(Tarbiyah-Perti) tahun 2016 adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan
dari keputusan ini.
KEDUA : Penjabaran dari Rekomendasi Hasil Munas dan Muktamar Persatuan Tarbiyah
Islamiyah (Tarbiyah-Perti) sebagaimana dimaksud diktu KESATU dilakukan
melalui mekanisme yang ditentukan oleh organisasi.
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan, dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 2 Muharram 1438 H
23 Oktober 2016 M
7. Persatuan Tarbiyah Islamiyah pertu menyusun strategi dakwah yang produktif dan
bukan dakwah yang menimbulkan reaksi negative ummat lain, yang justru merugikan
Islam itu sendiri.
8. Untuk memperkuat pemahaman keoroganisasian Peprspatuan Tarbiyah Islamiyah perlu
dibentuk bidang informasim dan komunikasi.
II. EKSTEREN ORGANISASI (PEMERINTAH, MASYARAKAT DAN SWASTA).
1. Pemerintah harus mencegah dan menindak dengan tegas berbagai kelompok radikal
yang bertujuan merongrong dan mengubah konsesnsus nasional yang menjadi
landasan kehidupan bangsa dan Negara. Tarbiyah mengingatkan bahwa ancaman yang
merongrong dan mengubah Pancasila sebagai dasar Negara harus diwaspadai
dan mengajak seluruh komponen bangsa untuk berusaha dan bekerjasama dalam
menangkal radikalisme baik berbasis agama maupun basis lainnya
2. Tindak pidana korupsi dan pencucian uang adalah kejahatan luar biasa terhadap
kemanusiaan yang menimbulkan mudharat dalam jangka panjang. Persatuan Tarbiyah
Islamiyah mengharapkan seluruh komponen bangsa untuk memperjuangkan anti
kejahatan korupsi guna melindungi hak rakyat dan hak-hak seluruh komponen bangsa
dan negara dari kezaliman koruptor.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 22 Muharram 1438 H
23 Oktober 2016 M
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 17 Shafar 1438 H
17 November 2016 M
V. PENGURUS HARIAN
6
SEKRETARIS JENDERAL : Drs. H. PASNI RUSLI
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Drs. IBRAHIM TAMIN BONJOL
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : H. LUKMANUL HAKIM, Lc., M.A.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Drs. ZULHENDRI CHANIAGO, M.M.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : PEMI APRIANTO, S.IP.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Dr. H. MAFRI AMIR, M.A.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Drs. ENCIK JAMALUS JAMIL
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Drh. IHSAN M. RUSLI, M.M.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : EDWAR M. NUR. S.E., M.M.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Ir. H. ROY IRZA FARABI AZWAR ANAS
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : dr. MAYSARWATI WALY
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : Drs. H. SYAMSUL MUARIF, M.Si.
WAKIL SEKRETARIS JENDERAL : ARDI ANAS, S.Kom.
VI. DEPARTEMEN-DEPARTEMEN
1. DEPARTEMEN ORGANISIASI DAN KEANGGOTAAN :
KETUA : Dr. H. MOHAMAD GUNTUR
ANGGOTA-ANGGOTA : 1) Drs. H. MAPPA TUTU
: 2) MOHD. IKHLAS MARENDRA, S.E.
: 3) Ir. H. TOMI PATRIA EDWARDI
7
5. DEPARTEMEN INFORMASI, KOMUNIKASI DAN PENERBITAN :
KETUA : Drs. H. ASRI AL JUFRI, M.Si.
ANGGOTA-ANGGOTA : 1) Rd. DEVIANTO, S.Kom.
2) PANGERAN AHMAD NURDIN. S.Sos.
: 3) ANDRA ARFINOZA