Anda di halaman 1dari 9

Makalah

Implementasi Pemberian Medikasi Nasal,Rectal,Vagina


Dosen Pengampu : Bu Indrawati, S.Kep., Ns., M.Kep

Oleh :

Dwi Nuzul Romadhona 0120012


Putri Delta Maulidiyah 0120030

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN DIAN HUSADA


Jl. Raya Gemekan No. 77 SookoMojokerto
Telp/Fax. 0321-327770
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, Sang pencipta alam semesta beserta
isinya, Yang Maha Perkasa dan Maha Bijaksana atas segalalimpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Adapun
maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah suatu bentuktanggung jawab penulis
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Dasar 2. Penulis menyadari bahwa penulis
hanyalah manusia biasa yang tidak luputdari kesalahan dan kekurangan, sedangkan
kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Sehingga sangat wajar jika dalam penulisan dan
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis senantiasa
menanti kritik dan saran dalam upaya evaluasi diri. Di samping masih banyaknya ketidak
sempurnaan penulisan dan penyusunan makalah. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan hikmah serta dapat menambah dan memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan bagi penulis, dan pembaca.

Mojokerto, 20 Maret 2021


DAFTAR ISI

COVER................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................1
1.3 TUJUAN............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................2
2.1 KONSEP DAN PRINSIP MEDIKASI...............................................................2
2.2 PEMBERIAN OBAT PADA NASAL..............................................................2
2.3 PEMBERIAN OBAT MELALUI RECTUM....................................................3
2.4 PEMBERIAN OBAT MELALUI VAGINA.....................................................4
BAB III PENUTUP...........................................................................................................5
3.1 KESIMPULAN..................................................................................................5
3.2 SARAN..............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perawat memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan memberikan obat dengan
benar. Selain sebagai pelaksana dalam pemberian obat, perawat juga merupakan tenaga
kesehatan yang paling tepat untuk memberikan obat karena meluangkan sebagian besar
waktunya berada di samping pasien. Hal ini membuat perawat berada pada posisi yang
ideal untuk memantau respon obat pada pasien, memberikan pendidikan bagi pasien dan
keluarga tentang program pengobatan serta menginformasikan kepada dokter tentang
apakah obat efektif, tidak efektif, atau obat tidak lagi dibutuhkan.
Selain berperan memberikan obat kepada pasien, perawat dituntut untuk menentukan
apakah seorang pasien harus mendapat obat pada waktunya dan mengkaji kembali
kemampuan pasien menggunakan obat secara mandiri dan perawat menggunakan proses
keperawatan untuk mengintegrasi terapi obat dalam perawatan pasien (Potter & Perry,
2010). Tetapi obat yang diberikan kepada pasien memiliki jenis yang berbeda,
sehinggaberesiko pada kekeliruan pengobatan, sedangkan jumlah pasien cukup banyak
dalam satu kali perawatan di bangsal dengan jenis obat yang berbeda dari masing-masing
pasien. Perbedaan jenis obat tersebut memiliki resiko kesalahan pengobatan yang
menimbulkan dampak negatif kepada pasien. Dampak negatif terkait kesalahan pemberian
obat meliputi berkurangnya keselamatan pasien, adverse drug event, dan adverse drug
reaction (Kemenkes, 2011).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Implementasi pemberian medikasi melalui nasal,rectal,dan vaginal.
1.3 TUJUAN
Agar mahasiswa mengetahui implementasi pemberian medikasi melalui nasal,rectal,dan
vaginal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep dan prinsip medikasi
1. Pemberian medikasi
Medikasi adalah cara utama terapi yang diprogramkan oleh medis untuk mengobati
masalah kesehatan atau masalah klien. Meskipun obat menguntungkan, Obat bukan tanpa
reaksi merugikan. Perawat harus mengetahui tentang prinsip-prinsip keamanan dalam
pemberian medikasi serta pemantauan hasil khusus obat (Perry, 2005).
Obat merupakan sebuah substansi yang diberikan kepada manusia atau binatang
sebagai perawatan atau pengobatan bahkan pencegahan terhadap berbagai gangguan yang
terjadi di dalam tubuh (Kusyanti, 2012).
2. Persiapan pemberian obat
Ada 12 persyaratan sebelum pemberian obat yaitu dengan prinsip 12 benar
Tetapi yang umumnya dipakai minimal 6 benar.
1) Benar Obat
2) Benar Dosis
3) Benar Pasien
4) Benar cara pemberian obat
5) Benar waktu
6) Benar pendokumentasian
7) Benar pendidikan perihal kesehatan
8) Benar hak pasien untuk menolak
9) Benar pengkajian
10) Benar Evaluasi
11) Benar reaksi terhadap makanan
12) Benar reaksi dengan obat lain
3. Teknik pemberian obat
a) Intranasal
Desmopressin diberikan secara intranasal pada pengobatan diabetes insipidus;
kalsitonin insipidus; kalsitonin salmon, suatu hormon peptida yang digunakan dalam
pengobtana osteoporosis, tersedia dalam bentuk semprot hidung obat narkotik kokain,
biasanya digunakan dengan cara mengisap.
b) Rectal
Merupakan cara memberikan obat dengan memasukkan obat melalui anus atau
rektum, dengan tujuan memberikan efek lokal dan sistemik.Tindakan pengobatan ini
disebut pemberian obat suppositoria yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat,
menjadikan lunak pada daerah feses dan merangsang buang air besar.
c) Pemberian Obat Melalui Vagina
Merupakan pemberian obat yang dilakukan dengan cara memasukkan obat melalui
vagina yang bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina
atau serviks.

4. Prosedur pemberian medikasi


2.2 Pemberian Obat Pada Nasal
Memberikan obat tetes pada hidung dapat dilakukan pada hidung seseorangdengan
keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
a. Persiapan alat dan bahan :
1) Obat dalam tempatnya.
2) Pipet
3) Speculum hidung
4) Pinset anatomi dalam tempatnya
5) Korentang dalam tempatnya
6) Plester
7) Kain kasa
8) Kertas tisu
9) Balutan

b. Prosedur kerja
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dijalankan
3) Atur posisi pasien dengan cara :
- Duduk dikursi dengan kepala menengadah ke belakang
- Berbaring dengan kepala ekstansi pada tepi tempat tidur
- Berbaring dengan bantal dibawah bahu dan kepala tengadah ke belakang
- Berikan tetesan obat dengan dosis pada tiap lubang hidung
- Pertahankan posisi kepala tetap tengadah kebelakang selama 5 menit
- Cuci tangan
- Catat cara,tanggal,dan dosis pemberian obat

2.3 Pemberian Obat Melalui Rectum


Memberikan obat melalui rectum merupakan pemberian obat denganmemasukan obat
melalui anus dan kemudian raktum, dengan tujuan memberikanefek local dan sistemik.
Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat Supositotia yang bertujuan untuk
mendapatkan efek terapi obat, menjadikan lunak pada daerahfases, dan merangsang buang
air besar.
Pemberian obat yang memiliki efek lokal, seperti Dulcolac Supositoria, berfungsi
untuk meningkatkan defekasi secara lokal. Pemberian obat dengan efeksistemik, seperti
obat Aminofilin Supositoria, berfungsi mendilatasi ronkhus.Pemberian obat Supositoria
ini diberikan tepat pada dinding Rektal yang melewatisphincter ani interna. Konta indikasi
pada pasien yang mengalami pembedahan rectal.
a. Persiapan alat dan bahan
1) Obat supositoria dalam tempatnya
2) Sarung tangan
3) Kain kasa
4) Vaseline/pelicn/pelumas
5) Kertas tisu
b. Prosedur kerja :
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3) Gunakan srung tangan
4) Buka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
5) Oleskan pelicin pada ujung obat supositoria
6) Regangkan glutea dengan tangan kiri. Kemudian masukan Supositiriasecara berlahan
melalui anus, Sphincher ana interna, serta mengenaidinding rectal ± 10 cm pada orang
dewasa, 5 cm pada bayi atau anak.
7) Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengantisu.
8) Anjurkan pasien untuk tetap berbaring telentang atau miring selama ± 45menit.
9) Setelah selesai, lepaskan sarung tangan kedalam bengkok
10) Cuci tangan
11) Catat obat,jumlah dosis dan cara pemberian
2.4 Pemberian Obat Melalui Vagina
Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melaluivagina,
yang bertujuan untun mendapatkan efek terapi obat dan mengobati saluran vagina atau
serviks. Obat ini tersedia dalam bentuk krim dan supositoria yangdigunakan untuk
mengobati infeksi lokal.
A. Persiapan alat dan bahan:
1) Obat dalam tempatnya
2) Sarung tangan
3) Kertas tisu
4) Kain kasa
5) Kapas sublimat dalam tempatnya
6) Pengalas
7) Korentang dalam tempatnya
B. Prosedur kerja
1) Cuci tangan
2) Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3) Gunakan sarung tangan
4) Buka pembungkus obat dang pegang dengan kain kasa
5) Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat
6) Anjurkan pasien tidur dengan dorsal recumbert
7) Apabila jenis obat supositoria, maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada
obat
8) Renggangkan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obatsepanjang dinding
kanal vaginal posterior sampai 7,5-10 cm
9) Setelah obat masuk,bersihkan daerah sekitar orivisium dan labia dengan tisu
10) Anjurkan untuk tetap dalam posisi selama ±10 menit agar obat bereaksi
11) Cuci tangan
12) Catat jumlah,dosis,waktu dan pemberian
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Obat merupakan komponen yang penting karena diperlukan dalam sebagian besar upaya
kesehatan baik untuk menghilangkan gejala/symptom dari suatu penyakit, obat juga dapat
mencegah penyakit bahkan obat juga dapat menyembuhkan penyakit. Tetapi di lain pihak
obat dapat menimbulkan efek yang tidak diinginkan apabila penggunaannya tidak tepat.
Sebagai perawat, perlu kita ketahui dan selalu diingat bahwa dalam pemberian obat
dilakukan dengan akurat oleh perawat. Karena kita tahu bahwa yang kita hadapi adalah
manusia (makhluk hidup) bukan mesin, karena apabila dalam pemberian obat salah itu akan
berakibat fatal. Untuk itu Perawat menggunakan “lima” benar pemberian obat untuk
menjamin pemberian obat yang benar, yaitu :
· Benar obat
· Benar dosis
· Benar pasien
· Benar cara pemberian
· Benar waktu pemberian

3.2 SARAN
Setiap obat merupakan racun yang yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakannya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan kerugian
bahkan akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, kita sebagai perawat kiranya
harusmelaksanakan tugas kita dengan sebaik-baiknya tanpa menimbulkan masalah-
masalahyang dapat merugikan diri kita sendiri maupun orang lain.
DAFTAR PUSTAKA
http://noviaramazalni.blogspot.com/2017/05/konsep-dan-prinip-medikasi-macam-
macam.html
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/2697/BAB%20I.pdf?
sequence=5&isAllowed=y
http://45.112.126.114/perpustakaan/repository/repository/RISKAFITRIANI_190_3REGD.
pdf

Anda mungkin juga menyukai