Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam semesta dalam
suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur kehadirat ALLAH SWT. Karena
atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga kami diberikan kesempatan dan kesehatan
untuk dapat menyelesaikan makalah Komunikasi Dalam Keperawatan II ini dengan judul
“Komunikasi Terapeutik Pada Klien Di IGD Dan Di ICU” yang merupakan tugas kami dalam
mata Komunikasi Dalam Keperawatan II di semester tiga ini.
Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang
diutus ke permukaan bumi ini menuntun manusia dari lembah kebiadaban menuju ke puncak
peradaban seperti sekarang ini. Kami menyadari sepenuhnya,dalam penyusunan makalah ini
tidak lepas dari tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak
langsung maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini sehingga
makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini. Olehnya itu, secara mendalam kami ucapkan
banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga Penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya kepada ALLAH
SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat menjadi referensi dan
tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa Robb.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi
PENDAHULUAN
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien yang
dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh
pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien yang pada
akhirnya mencapai kesembuhan klien (Anjaswarni,tri. 2016).
Komunikasi merupakan proses yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar
manusia. Pada profesi keperawatan komunikasi menjadi lebih bermakna karena merupakan
motoda utama dalam mengimplementasikan proses keperawatan. Pengalaman ilmu untuk
menolong sesama memerlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang besar (Abdalati,
1989).
Untuk itu perawat memperlukan kemampuan khusus dan kepedulian sosial yang mencakup
keterampilan intelektual, tehnical dan interpesonal yang tercermin dalam perilaku “caring” atau
kasih sayang/cinta (Johnson, 1989) dalam berkomunikasi dengan orang lain.
Perawat yang memiliki keterampilan berkomunikasi secara terapeutik tidak saja akan mudah
menjalin hubungan rasa percaya dengan klien, mencegah terjadinya masalah legal, memberikan
kepuasan profesional dalam pelayanan keperawatan dan meningkatkan citra profesi keperawatan
serta citra rumah sakit, tetapi yang paling penting adalah mengamalkan ilmunya untuk
memberikan pertolongan terhadap sesama manusia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian komunikasi terapeutik?
2. Apa pengertian dari ICU?
3. Apa pengertian dari Gawat Darurat?
4. Bagaimana komunikasi dengan pasien di ICU?
5. Bagaimana komunikasi dengan pasien di IGD?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui komunikasi dengan pasien di ICU.
2. Untuk mengetahui komunikasi dengan pasien di IGD.
3. Untuk dapat mengetahui pengertian dari IGD.
4. Untuk dapat mengetahui pengertian dari ICU.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Komunikasi Terapeutik Di IGD
2.1 Definisi
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan klien
yang dilakukan secara sadar ketika perawat dan klien saling memengaruhi dan memperoleh
pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah klien yang pada
akhirnya mencapai kesembuhan klien (Anjaswarni,tri. 2016).
Gawat darurat adalah keadaan klinis pasien yang membutuhkan tindakan medis segera
guna penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan lebih lanjut (UU No 44 Tahun 2009).
Peran perawat sebagai pelaksana keperawatan di IGD: Pemberi asuhan (care giver),
pelindung (advocate), penasehat (counselor), pendidik, koordinator, kolaborator,
konsultan. Fungsi perawat IGD yaitu Independen, devenden, dan kolaborasi
(Nur,akbar.2017).
1) Independen (mandiri)
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang dapat dipertanggungjawabkan oleh
perawat secara mandiri.
2) Devenden (Tergantung pada dokter)
Dalam melaksanakan program kesehatan dimana pertanggungjawaban dipegang oleh
dokter, misalnya peran pemberian obat-obatan.
3) Kolaborasi (Interde-penden)
Dalam mengatasi permasalahan secara team work dengan tim kesehatan
(Priharjo,robert.1995).