Menurut Kotler (1996), pemasaran merupakan kunci untuk meraih tujuan organisasi yang lebih efektif dari pada pesaing karena memadukan kegiatan pemasaran untuk menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan sasaran pasar. Oleh karena itu, rumah sakit mulai menempatkan kebutuhan, keinginan dan harapan pasien terhadap produk dan jasa sebagai nilai pelayanan yang harus dipenuhi agar mereka mau membelanjakan/ menginventasikan uangnya untuk urusan kesehatannya pada rumah sakit guna dapat memenuhi harapannya. Di era pandemic COVID-19 yang terjadi saat ini, rumah sakit harus tetap memberikan pelayanan yang pada umumnya ada sebelum pandemic. Namun, pada faktanya masyarakat sebisa mungkin menghindari pelayanan di rumah sakit. Dikarenakan, khawatir terpapar dan menjadi korban. Hal ini tentunya akan memberikan dampak pada pendapatan rumah sakit serta berdampak negatif pada kesehatan pasien. Peranan marketing sangat penting dalam hal ini, berikut adalah strategi marketing mix: 1. Product, rumah sakit dapat meningkatkan produknya dengan menyediakan sumber daya manusia yang sesuai. Seperti kebutuhan tenaga medis, disediakan sesuai standar dan kebutuhan pasien. 2. Price, dalam menentukan tarif, rumah sakit menetapkan harga yang transparan yang pada akhirnya mengarah pada kepuasan pasien dan loyalitas 3. Place, di era pandemic covid-19 ini pasien menghindari untuk berobat langsung di rumah sakit. Layanan seperti homecare, mungkin dapat mengatasi ini. Tentunya dengan Alat Pelindung Diri dan protocol yang sesuai agar tetap menjamin kualitas jasa yang akan diterima pasie. 4. Promotion, pada saat ini social media sangat tinggi digunakan untuk mencari informasi. Rumah sakit dapat menggunakan platform ini untuk promosi, contohnya berupa edukasi cara mencuci tangan yang baik dan benar dengan mengatasnamakan rumah sakit, lalu di bagikan ke social media. 5. Process, didefinisikan sebagai aliran operasional kegiatan yang terjadi pada rumah sakit untuk memberikan pelayanan yang efisien. Rumah sakit dapat membuat alur pasien berobat jalan dan rawait inap yang lebih mudah serta menjalan kan sistem informasi rumah sakit dengan baik dan melengkapi SOP seusai standar pelayanan medis 6. People, di era pandemic covid-19 ini staf tenaga medis maupun non-medis yang bekerja merupakan garda terdepan. Sehingga harus dipenuhi kebutuhannya termasuk menjaga kualitas sumber daya yaitu kesehatan, kemampuan komunikasi maupun penampilan. 7. Physical Evidence, yaitu penampilan bangunan, taman, kendaraan, perabotan interior, peralatan, seragam pegawai, tanda, materi cetak dan berbagai isyarat lain yang memberikan bukti berwujud terhadap kualitas jasa perusahaan, memfasilitasi pelayanan dan membimbing pelanggan melalui proses pelayanan. RS harus mengelola “servicescape” dengan seksama karena dapat memberi pengaruh mendalam terhadap kepuasan pelanggan, dan produktivitas jasa.